Proposal ini Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Melaksanakan Penelitian Dalam Rangka
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
OLEH
ASTIANI KONDA BETU
NIM: PO53032032006662
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
OLEH:
Proposal ini Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Melaksanakan Penelitian Dalam Rangka
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Pada tanggal:
PEMBIMBING
MELKISEDEK LANDI,S.Kep.Ns.,M.MedEd
NIP. 19761031 199603 1 003
MENGETAHUI
OLEH:
Telah diuji dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kupang Prodi Keperawatan Waingapu.
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini sesuai
harapan dengan judul “Studi Deskriptif Pengetahuan dan Tingkat Kepatuhan Minum Obat
Pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kambaniru Kabupaten Sumba Timur”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ijinkan penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Melkisedek Landi, S. Kep. Ns., M. MedEd selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan dan masukan serta
memotivasi penulis dalam pembuatan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Antonetha R. Hunggumila, SST., M. Kes selaku
penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Irfan SKM, M. Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk menempuh pendidikan
Diploma Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang.
2. Ibu Maria Kareri Hara, S. Kep, Ns., M. Kes., sebagai Ketua Program Studi
Keperawatan Waingapu yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti perkuliahan di Program Studi Keperawatan Waingapu.
3. Ibu Martha Meti Kody, S. Kep. Ns., M. Kep., selaku pembimbing akademik selama
penulis menempuh pendidikan di Program Studi Diploma-DIII Keperawatan
Waingapu
4. Bapak Benyamin L. Hiho, SKM., sebagai Kepala Puskesmas Kambaniru yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengambil data awal dan melakukan
penelitian dalam rangka penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5. Bapak/Ibu Dosen yang telah membekali Penulis dengan pengetahuan selama proses
perkuliahan.
6. Bapak/Ibu dan Sodara/i responden yang telah bersedia untuk diteliti oleh penulis.
7. Orang tua tercinta Alm. Bapak Ngguli Ngaji, Bapak Bernadus Tiala dan Ibu dan
Danga Hamu Meha yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberi semangat
kepada penulis baik secara spiritual maupun secara material, Sodara-sodariku
tersayang yang selalu mendoakan dan mendukung serta memberikan semangat pada
penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Teman-teman: Aprillia Pandjara, Angel Leba, Ershy Hudi, Priskila, Jiniy Marten,
Uman, Alwinto, Hakim, Adi Umbu, Farid Harun, Rizky Husen Ronald yang selalu
memberikan dukungan doa dan motivasi dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Seluruh kawan III A dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya
satu persatu yang selalu mendukung dan membantu, serta memberi motivasi kepada
penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini maih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik serta saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dalam membangun Sumba Timur tercinta.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................................iii
Daftar Isi..............................................................................................................................iv
Daftar Singkatan..................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
2.1.2 Etiologi.......................................................................................................................7
2.1.4 Patofiologi.................................................................................................................8
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR
2.3 Kerangka Konsep........................................................................................................14
DAFTAR SINGKATAN
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah salah satu penyakit umum yang diderita kebanyakan orang.
Meskipun tidak dapat disangkal bahwa hipertensi juga mempengaruhi Sebagian besar
dari mereka yang terinfeksi masih muda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menunjukkan bahwa jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring
bertambahnya jumlah Populasi yang akan meningkat pada tahun 2025 diperkirakan
sekitar 29% dari penduduk dunia memiliki tekanan darah tinggi. Data WHO
menunjukkan bahwa di negara berkembang Penderita hipertensi ada 40% sedangkan
negara maju hanya 35%, regional Afrika menempati tempat tertinggi dalam jumlah
penderita hipertensi, terhitung 40%. Amerika 35% Asia Tenggara 36% .(Massa &
Manafe, 2022)
Hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh lansia di
Indonesia, dengan tingkat 60,3% dari pasien. Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat
penyakit jantung dan penyakit vaskular adalah penyakit degeneratif terkemuka penyebab
kematian di Indonesia (Kemenkes, 2017). Hipertensi sering terjadi di kelompok umur
31-44 tahun (31,6%), kelompok umur 45-54 tahun (45,3%), kelompok umur 55-64 tahun
(55,2%), 65 tahun atau lebih (63,2%) (Kemenkes, 2018). Perkiraan jumlah kasus
hipertensi di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 63.309.620 orang, sedangkan
jumlahnya kematian di Indonesia akibat hipertensi berjumlah 477.218 kematian.
Prevalensi hipertensi di Indonesia dapat diketahui dari hasil (Riskesdas 2018)
naik 34,1%. Angka ini lebih tinggi dari hasil ( Rikesdes 2020)sebesar 25,8% dengan
prevalensi hipertensi tertinggi pada wanita sebesar 36,9% pada pasien berusia 60 tahun
ke atas. di atas. Berdasarkan hasil (Rikesdes 2021) tentang hipertensi di provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) mencapai 7,2% atau 76.130 kasus. Angka ini menempatkan
hipertensi sebagai penyakit tertinggi Provinsi NTT.(Sakinah et al., 2020).
Prevalensi kejadian hipertensi berdasarkan data dari Hasil Riset Kesehatan (Studi
et al., 2022)asar tahun 2018 Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 27,72% (Riset
Kesehatan Dasar, 2020). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba
Timur, hipertensi masih menempati urutan teratas dalam daftar rekapitulasi penyakit
tidak menular, dengan jumlah kasus tahun 2020 sebanyak 43. 452 kasus, pada tahun
2021 sebanyak 43. 452, dan pada tahun 2022 jumlah pengidap penyakit hipertensi
penueunan sebanyak 4489 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, 2022)
Menurut data yang diperoleh dari Puskesmas Kambaniru menunjukkan jumlah
penderita hipertensi dari tahun 2020 sebanyak 174 kasus, pada tahun 2021 mengalami
penurunan sebanyak 144 sedangkan pada tahun 2022 terjadinya peninkatan Kembali
sebanyak 351 kasus yang menderita hipertensi (Puskesmas Kambaniru, 2022).
Kepatuhan terhadap pengobatan merupakan faktor penting dalam keberhasilan
pengobatan. Oleh karena itu, pengukuran kepatuhan penggunaan obat sangat penting
untuk menentukan keberhasilan pengobatan (Rahmadani dan Sari, 2018). Kepatuhan
terhadap pengobatan hipertensi mempengaruhi tekanan darah dan mencegah
komplikasi. (Studi et al., 2022)
Kepatuhan merupakan faktor penting untuk keberhasilan pengobatan hipertensi.
Kepatuhan berobat merupakan faktor penting dalam mengontrol tekanan darah pada
pasien hipertensi. Ketidakpatuhan, di sisi lain, adalah salah satu alasan utama kegagalan
pengobatan. Ketidakpatuhan minum obat sering terjadi karena beberapa orang memiliki
kebiasaan sebagai berikut: Misalnya tidak minum obat secara teratur, lelah minum obat,
menghentikan pengobatan sendiri karena gejala tekanan darah tinggi tidak ada atau
merasa lebih baik. sangat kompleks, termasuk kompleksitas rejimen pengobatan,
perilaku, usia, dukungan sosial yang rendah, dan masalah kognitif. (Massa & Manafe,
2022)
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraian maka peneliti ingin melakukan
penelitian tentang “Bagaimana Pengetahuan dan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pada
Pasien Hipertensi di Puskesmas Kambaniru Kabupaten Sumba Timur?”
Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan tingkat kepatuhan
minum obat dengan pasien hipertensi diwilayah kerja puskesmas kambaniru.
1.4. Manfaat Penelitian
Khori’atul Tingkat Kepatuhan Minum Deskriptif observasional Sampel dalam penelitian Berdasarkan jenis kelamin
Nisak (2022) Obat Pada Pasien Hipertensi dengan pendekatan cross- ini adalah pasien posyandu paling dominan pasien
Anggota Posyandu Lansia Di sectional dan menggunakan lansia di Desa Gudang, berjenis kelamin perempuan
Desa Gudang Kabupaten Kuesioner MMAS-8, Kabupaten Situbondo. sebanyak 63 pasien (65,6%),
Situbondo populasi penelitian ini adalah berdasarkan pendidikan
pasien hipertensi sebanyak 96 didominasi oleh kelompok
pasien hipertensi anggota ≤SLTA sebanyak 81 pasien
posyandu lansia pada periode (84,4%), berdasarkan
Agustus 2022. pekerjaan didominasi oleh
pasien yang bekerja sebanyak
57 pasien (59,4%), dan yang
terakhir berdasarkan lama
menderita di dominasi oleh
pasien yang menderita kurang
dari 5 tahun yaitu sebanyak
55 orang (57,3%).
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa tingkat
kepatuhan minum obat pada
pasien hipertensi anggota
posyandu lansia di Desa
Gudang Kabupaten
Situbondo masuk dalam
kategori kepatuhan rendah
dikarenakan pasien lupa
minum obat, tidak membawa
obat saat bepergian dan
merasa sembuh karena tidak
ada gejala
Devi Listiani,S. Faktor-faktor yang Jenis penis penelitian secara Dilakukan secara Hasil penilitian di dapatkan
Efendi, Yayan berhubungan dengan survei analitik dengan univariat, binavariat, 11 orang kepatuhan rendah,
Eka Saputra kepatuhan penderita rancangan penelitian croos dengan uji chisauware (28,9%), 13 orang kepatuhan
(2020) hipertensi dalam menjalani sectional sedang, (34,2%), 14 orang
pengobatan di puskesmas kepatuhan tinggi, (36,8%)
karang dapo kabupaten
muratara
Azri Hazwan, Gambaran karakteristik Jenis penelitian deskriptif Dilakukan secara univariat Hasil penelitian ini secara
(2017) penderita hipertensi dan croos Sectional umum menunjukkan
tingkat kepatuhan minum obat sebanyak 30% pasien
diwilayah kerja puskesmas mempunyai kepatuhan tinggi
Kintamani terhadap minum obat
hipertensi sedangkan sisinya
sebesar 70% pasien
mempunyai kepatuhan
rendah.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.2 Etiologi
Seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik sama dengan atau di
atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik sama dengan atau di atas 90 mmHg
pada pemeriksaan berulang, atau keduanya. Tekanan darah sistolik merupakan
pengukuran utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi Adapun
pembagian derajat keparahan hipertensi pada seseorang merupakan salah satu
dasar penentuan diagnosis hipertensi (PERKI, 2020).
2.1.4 Patofisiologi
1. Metode langsung
2. Metode tidak
langsung
3.3 Pengetahuan
3.3.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan (know ledge) adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya, (mata, hidung,telinga
dan sebainya) dengan sndrinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh interaksi perhatian dan persepsi
terhadap objek (Natoadmodjo,2010)
3.3.2 faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. faktor internal
a. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar tidak mengembang potensi dirinya
memiliki ketentuan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian
kecerdasan ahklak mulia, serta keterampilan yang diprlukan dirinya dan
masyarakat. Pendidikan meliputi pembelajaran keahlian khusus dan juga
sesuatu yang dilihat, tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahun,
pertimbangan dan kebijaksanaan.
b. Minat
Suatu fungsi jiwa untuk mencapai sesuatu, minat merupakan
kekuatan diri dalam diri sendiri untuk menambah pengetahuan.
c. Intelegensi pengetahuan
Merupakan pengetahuan intelegensi dimana seseorang dapat
bertindak secara tepat, cepat dan mudah dalam pengambilan
keputusan, sesorang mempunyai intelegensi yang rendah akan
bertindak laku lambat dalam pengambilan keputusan.
2. Faktor eksternal
a. Media massa
Majunya teknologi akan tersedia pula bermacam-macam media
massa yang dapat pula mempengaruhi masyarakat.
b. Pengalaman
Pengalaman dari diri sendiri maupun dari orang lain yang
meninggalkan kesan paling dalam, akan menambah pengetahuan
seseorang.
c. Sosial budaya
Merupakan hal-hal yang komplek yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan moral, hukum, adat istiadat, kemampuan-
kenmampuan serta kebiasaan berovolusi dimuka bumi ini,
seningga hasil karya, karsa, cipta dan masyarakat. Masyarakat
kurang mengetahui beberapa tradisi dan sosial budaya yang
bertentangan dari segi kesehatan yang dimana hal ini tentunya
berkaitan atau tidak terlepas dari suatu pendidikan.
d. Lingkungan
Lingkungan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap pengetahuan seseorang. Penyuluhan
meningkatkan pengetahuan masyarakat juga dapat melalui metode
penyuluhan dan pengetahuan bertamnbah seseorang akan berubah
perilakunya.
e. Informasi
Merupakan pemberitahuan secara kognitif baru bagi menambah
penegatuan. Pemberian informasi adalah untuk menggugah
kesadaran ibu hamil terhadap motivasi yang berpengaruh terhadap
pengetahuan.
3.3.3 Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo, 2010 tingkat pengetahuan menjadi 6 yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalaman pengetahuan tingkat ini adalah
meningkat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini
adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami (Komprehenension)
Di artikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh menyimpulkan, meramalkan dan
berbagai terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (application)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi
3.3 Kerangka Konsep
PENGETAHUAN
PENYAKIT
HIPERTENSI
KEPATUHAN MINUM
OBAT
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Tanda penghubung
2.5 Defenisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.
Varieabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Ukur Hasil ukur
Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Cindi, 2021). Populasi
penelitian ini semua pasien yang menderita hipertensi diwilayah kerja
puskesmas kambaniru. Populasi penelitian ini adalah 351 pasien di
puskesmas kambaniru.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang terpilih dan mewakili
populasi tersebut (Cindi, 2021). Sampel merupakan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel dihitung dengan rumus:
N
n=
1+ Nd ²
Keterangan:
N = jumlah populasi
351
Maka n=
1+351(0,1) ²
351
¿
1+351 x 0,01
351
¿
1+3,51
= 77 orang
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan dari
responden yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui instansi terkait
dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini data diperoleh dari Dinas
Kesehatan dan Puskesmas Kambaniru kabupaten Kambaniru.
3.8.2 Anonimity
3.8.3 Confidentiality
Massa, K., & Manafe, L. A. (2022). Kepatuhan Minum Obat Hipertensi Pada Lansia.
Sam Ratulangi Journal of Public Health, 2(2), 046.
https://doi.org/10.35801/srjoph.v2i2.36279
Sakinah, S., Ratu, J. M., & Weraman, P. (2020). Hubungan antara Karakteristik
Demografi dan Pengetahuan dengan Self Management Hipertensi Pada
Masyarakat Suku Timor: Penelitian Cross sectional. Jurnal Penelitian Kesehatan
“SUARA FORIKES” (Journal of Health Research “Forikes Voice”), 11(3), 245.
https://doi.org/10.33846/sf11305
Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal (2021). Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2020. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2021). Hipertensi Si Pembunuh Senyap. Kementrian
Kesehatan RI, 1–5.
AHA. (2021). High bood pressure clinical practice guideline for the
orevention,detection,evalution.A report of the Amerika college of cardiologt.
America J Am Coll Cardiol
Wang, Ji-Guang and Liu, A Lisheng, 2020, Global Impact of 2021 American College of
Cardiology/American Heart, Association Hypertension Guidelines, A Perspective
From China, Circulation. 2018;137:546–548. DOI:
10.1161/CIRCULATIONAHA.117.032890
Yuyun Anugrah, Yardi Saibi, Ofa Suzanti Betha, Vidia Arlaini Anwar (2020) Kepatuhan
Minum Obat Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang
Selatan, 1Program Studi Farmasi, Fikes, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan
Kertamukti No.5 Pisangan, Ciputat, Jakarta
Mathavan, J., Pinatih, G.N.I. (2017) Gambaran tingkat pengetahuan terhadap hipertensi
dan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
kintamani I, Bangli-Bali. Intisari Sains Medis 8(3): 176- 180. DOI:
10.1556/ism.v8i3.121
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
PERKI, 2020, Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular, edisi
pertama., Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Jakarta.
Prayoga, Prianggara Rostu, Asrizal, Dian Isti Anggraini, dan Thurman H. Silalahi,
2016, Penatalaksanaan Hipertensi dan Arthritis Gout pada Laki-laki Usia 64
Tahun melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga, J Medula Unila|Volume 6|Nomor
1|Desember 20
Azzahra DN (2021) Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi
Dengan Nilai Tekanan Darah Pasien BPJS Di Wilayah Kerja Puskesmas Kembang
Kabupaten Jepara, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
Umur :
Pendidikan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
a. Tidak perna
b. Seekali-kali
c. Terkadang
d. Biasanya
e. Setiap saat