Usulan Karya Tulis Ilmiah Ini Dianjurkan Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Progaram Studi Diploma-III Keperawatan
Waingapu
OLEH:
UMBU BALLA NDJURUMANA
NIM : PO5303203200691
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
ISPA adalah penyakit saluran pernafasan atas atau bawah yang bersifat
akut dan menimbulkan berbagai gejala mulai dari demam sampai dengan satu
atau lebih gejala berikut: sakit tenggorokan atau nyeri saat menelan, pilek,
batuk kering atau dahak. lendir Perjalanan penyakit ISPA dapat berlangsung
selama sampai 1 hari dari infeksi ringan sampai penyakit berat dan fatal
bergantung pada patogen, faktor lingkungan dan faktor pejamu.
ISPA pada balita juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor
lingkungan dimana kualitas udara kurang baik, status gizi buruk pada balita,
vaksinasi yang kurang memadai, adanya perokok pada anggota keluarga dan
kurangnya pengetahuan orang tua. Dalam hal ini, orang tua membutuhkan
pengetahuan untuk mensosialisasikan perilaku rumah tangga atau keluarga
dalam pencegahan dan perawatan kesehatan ketika anak sakit. Pentingnya
sikap orang tua dalam mengetahui faktor risiko terjadinya ISPA pada balita
terutama mengenai pengertian, penyebab, gejala dan pencegahannya, serta
penatalaksanaan pada bayi balita jika terjadi paparan ISPA sehingga dapat
mendorong keluarga untuk rutin minum obat. tindakan pencegahan dan
perawatan balita untuk mengurangi kejadian ISPA pada balita
Pengetahuan adalah salah satu faktor terhadap resiko kejadian penyakit
ISPA pada balita. Semakin rendahnya tingkat pengetahuan ibu tentang bahaya
ISPA maka semakin besar pula peluang balita yang terkena ISPA untuk
mengalami kondisi yang lebih buruk dari penyakitnya. Sebaiknya tingkat
pengetahuan ibu yang baik tentang penyakit ini akan menolong ibu dalam
uapaya pencegahannya. Pengetahuan juga dapat memotivasi untuk berperilaku
hidup sehat, tepatnya terhadap penyakit ISPA maka akan lebih besar
kemungkinan mau menciptakan lingkungan yang sehat agar selalu terhindar
dari ISPA dan secepatnya menyadari bahwa balita menderita ISPA dengan
upaya melakukan tindakan yang sesuai dengan pengetahuannya.
(Notoatmodjo,2003). Tingkat pengetahuan adalah faktor penting yang dapat
mempengaruhi perubahan perilaku dan sikap seseorang, dan hal ini juga
dilandasi oleh bertambahnya suatu pengalaman yang di peroleh, dengan secara
tidak langsung terjadi perubahan perilaku dan sikap seseorang serta tanggung
jawab terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat. (Notoadmojo,2019).
Komplikasi ISPA antara lain gagal napas saat paru-paru berhenti bekerja
dan gagal jantung kongestif. Perlu ditekankan bahwa komplikasi ISPA yang
serius dapat menyebabkan kerusakan permanen bahkan kematian.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui
panca indra manusia, yakni indra pendengaran, pengelihatan, penciuman rasa dan
raba. Namun sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indra
pendengaran dan pengelihatan. (Notoatmodjo, 2003).
1. Cara tradisional: Cara tradisional atau kuno ini dipakai orang untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelim ditemukan metode
penemuan secara logis dan sistematik. Cara tradisional itu meliputi:
a. Cara coba salah (Trial and Error), yaitu cara yang paling tradisional
dan dipakai orabg sebelum adanya kebudaayaan, bahkan mungkin
sebelum adanya peradaban.
b. Otoritas dan kekuasaan dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak
sekali penalaran, tapi biasanya biasanya diwariskan turun-temurun dari
generasi kegenerasi berikutnya.
c. Berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman ialah guru terbaik.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
kebenaran dalam memperoleh pengetahuan, oleh karena itu
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh
penegtahuan dan kesimpulannya pengalaman dengan benar diperlukan
berpikir kritis dan logis.
d. Melalui cara berpikir, sejalan dengan perkembangan budaya manusia,
cara berpikir manusia juga berkembang.
e. Cara modern: cara ilmiah atau cara modern, yaitu cara memperoleh
pengetahuan baru atau modern saat ini lebih sistematis, logis dan
ilmiah.
2.1.2 Bagaimana mengukur pengetahuan