OLEH
SANTY MORAUDUT TIOLOPAN SARAGI
1911171
OLEH
SANTY MORAUDUT TIOLOPAN SARAGI
1911171
OLEH
SANTY MORAUDUT TIOLOPAN SARAGI
1911171
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran atas segala limpah, rahmat
arahan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis
a. Bapak Prof. Dr. H. Paul Sirait, M.Kes dan Drs. Asman R Karo-Karo, MM,
b. Bapak Dr. Ferial Pasha Sirait, SE, M.Si, selaku Ketua Yayasan Sekolah
c. Ibu Diana, SKM, M.Kes, selaku Rektor Institut Kesehatan Sumatera Utara
d. Ibu Mazly Astuty, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Rektor I Institut
e. Ibu Martalena Siahaan, S. Kep., Ns., M.Kep, selaku Wakil Rektor II Institut
f. Bapak Dian Fajahari, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Rektor III Institut
g. Ibu Dameria Ginting, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu
5
h. Ibu Emi Br Barus, SST, M.Keb selaku Ketua Program Studi S-1 Kebidanan
j. Serta seluruh staf dosen yang selama ini telah memberikan ilmu dan
Akhir kata penulis mohon maaf atas kesalahan yang disengaja maupun
tidak disengaja dalam penelitian ini dan penulis berharap semoga penelitian ini
3
BAB I
PENDAHULUAN
setiap wanita (Kasdu, 2014). Bagi beberapa wanita yang akan menghadapi
menggambarkan proses yang dapat menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan
dan perasaan takut kehilangan kendali. Akibat dari ketakutan akan rasa sakit
melalui jalan lahir dari rahim. Proses persalinan diawali dengan adanya
pembukaan dan dilatasi serviks yang terjadi akibat adanya frekuensi, durasi, dan
kekuatan yang teratur pada kontraksi uterus (Rohani, 2011). Hasil Riset
Sumatera Utara sebanyak 87,4% dan tercatat 21,4% persalinan tersebut terjadi di
psikologis pada seorang ibu yaitu adanya perasaan khawatir, cemas, sedangkan
pada persalinan kala II seorang ibu sudah dapat mengontrol dirinya kembali, lelah,
gelisah, pada kala III nyeri pada ibu mulai berkurang dan adanya perasaan gelisah,
lelah yang berlanjut, dan pada kala IV seorang ibu akan melepaskan tekanan dan
bersalin tahun 2016, lebih dari 50% ibu dalam masa persalinan mengalami
mengalami kecemasan sedang sebesar 65,6% dan pada ibu multigravida dengan
perubahan fisik, ibu juga mengalami perubahan psikologis, dimana ibu dituntut
kecemasan pada ibu bersalin yaitu, nyeri persalinan, keadaan fisik ibu, riwayat
dukungan dari lingkungan sosial serta latar belakang psikososial lain dari ibu
yang tidak diinginkan, dan sosial ekonomi. Salah satu faktor yang berhubungan
kecemasan tingkat berat mencapai 83,4% dan kecemasan sedang sebesar 16,6%
kecemasan tingkat sedang 71,5%, dan cemas ringan 21,5% (WHO, 2014).
merupakan salah satu penyebab terjadinya partus lama dan kematian janin. Partus
Faktor yang berkontribusi terjadinya persalinan lama antara lain kekuatan ibu
saat melahirkan tidak efektif dan psikologis ibu yang tidak siap menghadapi
ibu hamil primigravida. Pengetahuan ibu hamil yang memadai dapat membantu
ibu memperoleh informasi yang banyak tentang kehamilan dan perubahan yang
dialami selama hamil sehingga ibu akan merasa tenang dalam menghadapi
nyeri, takut akan kerusakan atau kelainan bentuk tubuhnya seperti episiotomi,
rupture, jahitan ataupun seksio sesarea, serta ibu takut akan melukai bayinya.
sebuah penelitian ditemukan lebih dari 12% ibu yang pernah melahirkan
adrenalin akibat stress yang mereka alami dikarenakan rasa takut dan sakit
kontraksi rahim yang akan memperpanjang waktu persalinan. Hal ini merupakan
suatu kerugian bagi seorang ibu maupun janin yang berada dalam rahim ibu
(Aryasatiani, 2014).
(Simpkin, 2014).
dalam kehidupan. Kondisi ini semakin menjadi ketika calon ibu percaya 4
Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2017, Vol. 1 No. 1, 1-18 pada cerita
karena janin yang berada di dalam rahim akan merespon apa pun yang sedang
dialami dan dirasakan oleh sang ibu, akibatnya resiko anak dilahirkan dengan
berat badan lahir rendah (BBLR), ukuran kepala kecil (Macrosomia),
perkembangan sarafnya tidak seimbang, dan lahir premature menjadi lebih tinggi
dibandingkan ibu yang menjalani kehamilan dengan hati dan pikiran penuh
muncul. Perasaan takut mati para ibu sering dirundung ketakutan kematian, baik
untuk dirinya sendiri atau bagi bayinya, ketakutan konkret ditunjukkan dalam
sikap ketakutan jika anak lahir cacat atau keadaan patologis, bernasib buruk
akibat dosa-dosanya dimasa lalu, rasa bersalah atau berdosa berkaitan dengan
kehidupan emosi dan cinta kasih yang diterima dari orang tuanya, terutama pada
Saat dalam proses persalinan seorang ibu akan mengalami nyeri dalam
sehingga menimbulkan stress dan rasa cemas sehingga terjadi pelepasan hormon.
2016).
(Husny, 2014).
Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan adalah dengan pemberian
meningkatkan keadaan fisik dan psikologi seseorang agar menjadi lebih baik.
dan kondisi fisik. Secara ilmiah, reaksi terjadi karena wewangian tadi
mengirimkan sinyal tertentu pada bagian otak yang mengatur emosi (Aprilia,
Yesie, 2011) .
Butje & Shattel (2016) juga menyebutkan bahwa inhalasi terhadap minyak
pada sistem saraf pusat diberikan oleh molekul-molekul bau yang terkandung
penggunaannnya dalam mengatasi stres (Varney & Buckle, 2013), dan secara
jelas, persalinan merupakan pengalaman stres untuk hampir semua ibu. Oleh
karenanya hal ini tidak mengejutkan jika beberapa laporan saat ini menyarankan
aromaterapi untuk menurunkan stres pada kehamilan (Conrad, 2012; Tilllet &
Ames, 2012).
Chamomile adalah salah satu ramuan obat tertua dan paling banyak
dipelajari, sejak ribuan tahun. Penyebutan sastra pertamanya adalah dari Mesir
ague). Bahan aktif dalam chamomile termasuk flavonoid seperti apigenin, luteolin,
yang hanya ditemukan dalam minyak esensial chamomile dan azulene dan juga
juga berinteraksi dengan neurotransmitter yang sama yang dipengaruhi oleh obat
berperan penting dalam mencegah munculnya respons stres pada tubuh kita
sehingga bisa mengurangi risiko munculnya rasa cemas atau timbulnya gejala
panik dalam kehidupan sehari-hari. Karena chamomile juga mengandung myrcene,
karena memiliki molekul yang cukup kecil untuk melewati sawar darah-otak,
dengan berdoa dan adanya pendampingan dari suami. Ketika peneliti bertanya
tahun 2021?”
aromaterapi Chamomile
aromaterapi Chamomile
peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian ini dengan variabel yang
berbeda
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu terapi dalam
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pada mata
3. Bagi responden
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu intervensi untuk
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1. Defenisi
melalui jalan lahir dari rahim. Proses persalinan diawali dengan adanya
pembukaan dan dilatasi serviks yang terjadi akibat adanya frekuensi, durasi, dan
kekuatan yang teratur pada kontraksi uterus. Kekuatan kontraksi uterus yang
muncul diawali dengan kekuatan yang kecil, dan terus meningkat mencapai
yang lengkap merupakan pembukaan yang siap untuk rahim ibu mengeluarkan
konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang
ditanndai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan pelahiran
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
atas 2 fase:
a. Fase laten berlangsung selama 7-8 jam pembukaan terjadi sangat
b. Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu 2 jam,
pembukaan 3cm tadi menjadi 4cm dan fase dilatasi maksimal dalam
Kala I ini selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada
jam. Pembukaan primigravida 1cm tiap jam dan multigravida 2cm tiap jam.
Menurut Rohani dkk (2011) inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur
darah karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pembuluh
mengedan janin didorong keluar sampai lahir. Kala ini berlangsung 1,5 jam
adalah:
vaginanya
3. Kala III: Kala uri/plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan.
berikut:
rahim
d. Terjadi perdarahan
4. Kala IV: Observasi dilakukan mulai lahirnya plasenta selama 1 jam, hal ini
vital (tekanan darah, nadi dan pernapasan), kontraksi uterus dan terjadinya
perdarahan.
pernafasan
c. Kontraksi uterus
persalinan yaitu:
1. Power (Tenaga/Kekuatan)
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, yang relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul
harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul yang relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul
persalinan adalah terjadinya his karakter persalinan dari his persalinan yaitu:
1. Pengeluaran cairan
3. Sifat his teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar
kekurangannya
yang terdapat pada kanalis terlepas sehingga terjadi perdarahan karena kapiler
2.2. Kecemasan
memperingatkan orang “dari dalam “ secara naluri, bahwa ada bahaya dan orang
PA
adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kekuatiran yang
kepribadian masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas‐
kekhawatiran yang tidak jelas menyebar di alam pikiran dan terkait dengan
1. Teori Psikoanalitik
yang terjadi antara emosional eleman kepribadian yaitu id dan super ego. Id
mewakili insting, super ego mewakili hati nurani sedangkan ego menengahi
konflik yang terjadi antara kedua elemen yang bertentangan, dan timbulnya
elemen ego.
2. Teori Interpersonal
3. Teori Behavior
berfluktuasi antara respon adaptif dan maladaptif. Rentang respon yang paling
adaptif adalah antisipasi dimana individu siap siaga untuk beradaptasi dengan
adalah panik dimana individu sudah tidak mampu lagi berespon terhadap cemas
1. Cemas ringan
2. Cemas sedang
3. Cemas berat
untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci, spesifik dan tidak dapat
4. Cemas panik
Kecemasan yang berhubungan dengan ketakutan, teror. Individu
rasional. Cemas ini jika berlangsung terus menerus dalam waktu yang
Hamilton Scale for Anxiety (HRS-A) (Hawari, 2011). Alat ukur ini terdiri dari 14
spesifik:
2.3. Aromaterapi
agar menjadi lebih baik. Setiap minyak essensial memiliki efek farmakologis
Chamomile adalah salah satu ramuan obat tertua dan paling banyak
dipelajari, sejak ribuan tahun. Penyebutan sastra pertamanya adalah dari Mesir
inflamasi yang hanya ditemukan dalam minyak esensial chamomile dan azulene
dan juga kumarin senyawa alami yang terbukti memiliki manfaat antiinflamasi
dan antioksidan. Senyawa lain yang ditemukan dalam minyak esensial chamomile
memiliki molekul yang cukup kecil untuk melewati sawar darah-otak, sehingga
satu jenis dari CAM yang banyak digunakan dengan tujuan menghirup uap atau
Indonesia pada sekitar abad 400 SM. Pemimpin agama Hindu yang
menggunakan minyak yang berasal dari tanaman. Agama Budha juga memberikan
Pemerintahan Kerajaan Majapahit di Jawa Tengah, salah satu Raja, ada yang
2013.
Jawa Tengah dan Bali menjadi hampir serupa dan historikal itu pula yang
menyebabkan banyaknya produk aromaterapi yang berasal dari Bali dan Jawa
1. Inhalasi
mengepul. Uap yang berasal dari air uang mengepul dihirup selama
beberapa saat.
2. Massage/Pijat
3. Difusi
4. Kompres
5. Perendaman
Teknik ini dilakukan dengan cara mandi berendam didalam air yang
pesan yang harus disampaikan ke bagian otak dan bagian tubuh, termasuk korteks
olfaktorius sehingga membuat bau tercium. Perlu diketahui bahwa molekul aroma
dapat juga masuk melalui tenggorokan sehingga menuju ke dalam aliran darah.
Studi telah membuktikan bahwa jejas minyak esensial telah terdeteksi di dalam
darah, urin, keringat, dan jaringan tubuh setelah terapi. Hal ini juga
masuk ke sistem limbik dimana nantinya akan diproses sehingga bau minyak
esensial dapat tercium. Sistem limbik merupakan satu set struktur otak, termasuk
forniks. Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak
sehingga dibedakan dari pemetaan bagian otak secara eksternal. Sistem limbik
lebih bertanggung jawab pada berbagai fungsi psikologis otak, termasuk emosi,
Pada saat kita menghirup suatu aroma, komponen kimianya akan masuk ke
bulbus olfaktorius, kemudian ke sistem limbik pada otak. Limbik adalah struktur
bagian dalam dari otak yang berbentuk seperti cincin yang terletak di bawah
korteks serebral. Sistem limbik sebagai pusat nyeri, senang, marah, takut, depresi,
dan berbagai emosi lainnya. Sistem limbik menerima semua informasi dari sistem
2.4. Chamomile
Nama chamomile berasal dari kata Yunani, chamos dan milos, yang berarti
tanah dan apel. Gabungan kedua kata tersebut akan berarti tanaman yang tumbuh
rendah (dekat permukaan tanah) yang memiliki bau apel. Tanaman chamomile
dapat ditemukan di Eropa, Afrika Utara, dan beberapa bagian Asia. Chamomile
adalah spesies yang paling sering digunakan untuk tujuan pengobatan. Diyakini
bahwa minyak yang diekstrak dari chamomile Jerman lebih kuat dibandingkan
dengan chamomile Inggris. Kepala bunga kering dari kedua varietas sering pula
digunakan untuk membuat teh herbal, salep, bunga rampai, shampo, obat-obatan
Mereka percaya bahwa tanaman ini merupakan hadiah suci dari dewa dan menjadi
PA
obat untuk banyak penyakit. Orang Mesir kuno manawarkan bunga chamomile
sebagai persembahan kepada Dewa Matahari. Tanaman ini juga merupakan bahan
2015).
minuman. Selain itu, Hippocrates, dokter Yunani kuno, percaya bahwa ramuan ini
sebagai salah satu dari Sembilan Herbal Suci. Para pendeta juga memainkan peran
periode ini, alkemis di Eropa mulai mengekstrak minyak atsiri dari tumbuhan ini
melalui penyulingan. Saat ini, chamomile ditanam secara komersial dan banyak
digunakan dalam aromaterapi dan bentuk lain dari pengobatan alternatif (Fitriana,
2019).
Chamomile merupakan bunga kecil yang bersifat anti inflamasi dan anti
chamomile sering digunakan untuk mengobati gangguan tidur, pereda rasa nyeri,
dipengaruhi obat anti kecemasan, dan dapat menjadikannya senyawa yang dapat
(Carnahan, 2014). Kandungan minyak essensial yang ada di dalam akan diuraikan
menjadi partikel-partikel kecil akan lebih mudah masuk ke sistem pernafasan dan
akan mengakibatkan rileks dan kantuk dalam kerja otak (Fitriana, 2019).
akan lebih mudah masuk dalam aliran pernafasan. Aromaterapi chamomile tidak
hanya mepengaruhi fisik tetapi juga emosi. Mekanisme kerja aromaterapi melalui
system penciuman. Aroma tersebut akan masuk melalui hidung dan sillia,
rambutrambut halus dilapisan sebelah dalam hidung. Reseptor dalam sillia akan
Ujung dari saluran tersebut berhubungan dengan otak. Bau akan diubah oleh sillia
menjadi impuls listrik yang akan diteruskan ke otak melewati sistem olfaktorius.
Semua impuls dan kandungan dari chamomile akan mencapai system limbik.
Limbik adalah struktur bagian dalam dari otak yang berbentuk seperti cincin yang
PA
Sistem limbik sebagai pusat nyeri, senang, marah, takut, depresi, dan berbagai
emosi lainnya. Sistem limbik menerima semua informasi dari sistem pendengaran,
sistem penglihatan, dan sistem penciuman. Sistem ini juga dapat mengontrol dan
mengatur suhu tubuh, rasa lapar, dan haus. Amygdala sebagai bagian dari sistem
Hipocampus bertanggung jawab atas memori dan pengenalan terhadap bau juga
penyimpanan memori otak kita terhadap pengenalan bau-bauan. Semua bau yang
mencapai system limbik berpengaruh pada suasana hati. Semua impuls tersebut
menyebabkan hati yang tenang dan secara tidak langsung pengguna dapat berfikir
lingkungan sekitar harus cukup baik, suhu normal, dan suasana tenang tidak
ramai.
2.6. Hipotesa
Hipotesa adalah suatu pertanyaan atau asumsi tentang hubungan antara
dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam
penelitian (Sugiyono, 2017). Dengan nilai p value < 0,05 jika Ha diterima, nilai p
Simalungun 2021.
PA
BAB III
METODE PENELITIAN
one-group pretest-posttest design yaitu suatu teknik untuk mengetahui pengaruh sesudah
Rancangan penelitian ini adalah One Group Pre test Post test Designs
O1 X1 O2
Rancangan Pre test-Post Test
Keterangan:
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di wilayah puskesmas
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2015). Kriteria inklusi
1. Ibu hamil
sampling yaitu dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau
Variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
yang didapatkan langsung dari responden melalui kuesioner tentang rasa cemas
yang dirasakan oleh responden.Sedangkan data sekunder berupa data jumlah ibu
responden.
PA
lembat cecklist
minimal 1 meter dari difuser, ibu diminta memilih posisi yang nyaman
lembat cecklist
1. Editing
2. Coding
Coding adalah memberikan kode pada setiap data yang telah diperoleh
mengolah data.
3. Entry Data
4. Cleaning
entry dan tidak terdapat kesalahan dalam memasukkan data sehingga siap
untuk di analisis
5. Tabulating
1. Analisa Univariat
frekuensinya.
2. Analisa Bivariat
PA
Analisis Data
Secara umum prinsip etika dalam penelitan atau pengumpulan data dapat
dan aturan yang telah ditetapkan. Peneliti mengajukan permohonan ijin kepada
1. Informed concent
Peneliti menjelaskan tujuan dari penelitian kepada responden.Responden
2. Confidentiality
3. Anonymity
DAFTAR PUSTAKA
Aini, R., Widiastuti, R., & Nadhifa, N. A. (2016). Uji Efektifitas Formula
Spray dari Minyak Atsiri Herba Kemangi ( Ocimum Sanctum L )
Sebagai Repellent Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Ilmiah Manuntun,
2(2), 189–197.
Aprilia , Yesie. 2011. Hipnostetri : Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil
& Melahirkan. Jakarta: Gagas Media.
Kashani F., Kashani P., Moghimian M., Shakour M. (2015). Effect of stress
inoculation training on the levels of stress, anxiety, and depression
in cancer patients. Iran J Nurse Midwifery Res. 20(3):359-64.
Manai, Evi, (2011), Melahirkan dengan Mudah dan Lancar Lewat Terapi
Aroma [Internet], Bersumber dari:
http://www.artikelklinik.net/melahirkan-mudahdan-lancar-
lewatterapiaroma/28042001.mht/. [diakses tanggal 27 Februari
2021]
Posadzki, Paul, Alotaibi, Amani & Ernst, Edzard (2012). Adverse Effects of
Aromatherapy: A Systematic Review of Case Reports and Case
Series, International Journal of Risk & Safety in Medicine, 24, 147-
161. DOI 10.3233/JRS-2012-1568 [pdf]
9243.
bersalin . Tanpa partisipasi ibu penelitian ini tidak akan berjalan sesuai harapan.
.............................., 2021
Responden Peneliti
Sarung tangan
Langkah Kerja 1. Perkenalkan diri kepada pasien dan menjelaskan
tangan
aromaterapi Chamomile
pada diffuser
7. Bereskan alat
2 -
3 -