OLEH :
NURDAYANTI
AK218021
OLEH :
NURDAYANTI
AK218021
OLEH :
NURDAYANTI
AK218021
Telah disetujui, diperiksa, dipertahankan dan siap diuji di hadapan Tim Penguji
Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Konawe.
Unaaha, 2021
Pembimbing
Mengetahui
Direktur Akademi Kebidanan Konawe,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Laporan Tugas Akhir pada tanggal, 15
Januari 2022 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai Ahli
Madya Kebidanan pada Akademi Kebidanan Yayasan Pendidikan Konawe.
Mengetahui,
Direktur Akademi KebidananKonawe,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air susu ibu (ASI) sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu khususnya
pemberian ASI hingga usia 6 bulan (ASI Eksklusif). Manfaat pemberian ASI
bagi bayi yaitu bayi akan tumbuh sehat, bersifat lemah lembut dan
diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Masa laktasi
meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar
Diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan produksi ASI semasa nifas salah
dan WHO mengakui bahwa ASI merupakan bentuk gizi optimal untuk bayi,
makanan pendamping tambahan pada usia enam bulan keatas (Inal, 2016).
sebesar 39%, maka secara nasional cakupan pemberian ASI ekslusif pada bayi
kurang dari 6 bulan sebesar 55,7% telah mencapai target. Cakupan pemberian
ASI di Indinesia sendiri sudah mencapai 88,4% yang artinya telah mencapai
dimana masa postpartum dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
Bagi seorang wanita payudara adalah organ tubuh yang sangat penting
memang secara natural akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan, tetapi
bukan berarti seorang wanita atau ibu tidak patut merawat payudara, banyak
ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusui, bisa jadi ini disebabkan oleh
faktor seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Selain faktor
teknis ini, air susu ibu juga dipengaruhi asupan nutrisi dan kondisi psikologis
dan pada masa laktasi akan mengeluarkan air susu ibu. Perawatan payudara
satunya penghasil air susu ibu dan makanan pokok pada bayi yang baru lahir
ibu yang baru saja melahirkan. Masa nifas sendiri adalah selama enam minggu
terutama untuk memperlancar pengeluaran air susu ibu (ASI). Hal ini terjadi
kerana pada masa ini ibu mengalami perubahan fisik alat reproduksi yang
menggunakan beberapa bahan dan alat-alat yang alami, diharapkan ibu merasa
bahwa tahun 2019 sebanyak 406 ibu nifas, dan pada tahun 2020 jumlah ibu
nifas sebanyak 395 orang. Sedangkan tahun 2021 periode Januari – Juli
jumlah ibu nifas yang sebanyak 105 orang. Masih banyak ibu nifas yang tidak
mengerti tentang perawatan payudara (PWS KIA Puskesmas Wonggeduku,
2019 – 2021).
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini yaitu adakah hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pada ibu nifas. Dan Merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
c. Bagi masyarakat
1. Heni Triana (2018), dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu nifas
dan sampel diambil dari sebagian ibu nifas yaitu sebanyak 30 orang.
variabel dikatakan bermakna jika p-value < 0.05. Hasil dari penelitian
ini yaitu variabel, teknik pengumpulan data dan jenis data. Sedangkan
Sakit Kartika Husada Kabupaten Kubu Raya tahun 2020”. Penelitian ini
variabel dan analisis bivariat untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil
dari penelitian dari hasil uji statistik diperoleh nilai P > 0,05 ( P = 0,001),
maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada hubungan antara sikap ibu
nifas dengan perawatan payudara. Persamaan dari penelitian ini yaitu
TINJAUAN PUSTAKA
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya
8
c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan
nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi dan untuk mencegah,
perdarahan berlanjut
b. Kunjungan II (8 - 28 hari)
perdarahan abnormal
3) Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan
istirahat
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
perdarahan abnormal
istirahat
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
1) Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ibu atau bayi alami
1. Definisi Payudara
makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya sudah harus
dirawat. Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas
memproduksi air susu ibu (ASI), terdiri dari beberapa sel asiner, jaringan
lemak, sel plasma, sel otot polos, dan pembuluh darah. Beberapa alveolus
menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. Dari alveolus ASI disalurkan ke
bawah areola saluran yang besar lebar disebut sinus laktiferus. Akhirnya
Kelenjar susu berada di jaringan sub kutan superficial dan profundus, yang
beratnya pada wanita hamil adalah 200 gram, pada wanita hamil aterm
400-600 gram dan pada masa laktasi sekitar 600-800 gram. Bentuk dan
Payudara menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil
corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya
adanya variasi bentuk dan ukuran payudara maka letaknya pun akan
tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus
otot yang longitudinal akan menarik kembali puting susu tersebut. Ada
puting ini tidak terlalu berpengaruh pada proses laktasi, yang penting
adalah bahwa puting susu dan areola dapat ditarik sehingga membentuk
tonjolan atau “dot” ke dalam mulut bayi. Kadang dapat terjadi puting tidak
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, jaringan sub
terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang
Alveolus.
Ada 15-20 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi
sehingga merupakan suatu pohon. Bila diikuti pohon tersebut dari akarnya
pada puting susu, akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus
alveoli. Didalam alveoli terdiri dari duktulus yang terbuka, sel-sel kelenjar
yang menghasilkan air susu dan miopitelium yang berfungsi memeras air
lahir, payudara akan membesar pada hari pertama kehidupan. Hal ini
disebabkan karena penarikan hormon maternal dari aliran darah bayi yang
adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti-infeksi dan
tidak jarang kita mendengar seorang ibu baru mengatakan, “ASI saya
belum keluar”. Sebenarnya, meski ASI yang keluar pada hari tersebut
lambung bayi yang berusia 1-2 hari, kolostrum yang encer dan sering kali
berwarna kuning atau dapat pula jernih ini lebih mengandung sel hidup
yang menyerupai sel darah putih yang dapat membunuh kuman penyakit.
Selain itu kolostrum juga merupakan pencahar yang ideal untuk
membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir
2015).
menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu- satu penghasil ASI
yang merupakan makanan pokok bayi baru lahir sehingga harus dilakukan
payudara pada masa nifas bertujuan agar selama menyusui kelak produksi
ASI cukup, tidak terjadi kelainan pada payudara dan agar bentuk payudara
kekuningan). Tetap berikan kolostrum ini pada bayi, karena kolostrum ini
akan memenuhi semua kebutuhan nutrisi bayi. Pada saat ASI mulai
karena itu segera susui bayi sesegera dan sesering mungkin. Namun agar
payudara dan puting selama kehamilan, selama menyusui dan juga setelah
kita tidak menyusui bayi lagi. Ini sangat baik untuk menjaga dan merawat
bagian tubuh kita dan menghindari penyakit kanker payudara yang biasa
akan menyadari sejak dini segala perubahan dalam payudara dan juga bisa
perawatan payudara semasa hamil (Apel, 2011). Ada beberapa hal yang
persalinan, yaitu:
1) Puting susu dikompres dengan kapas selama 3-4 menit, kemudian
2) Pengenyalan yaitu puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari
4) Pengurutan payudara:
sebanyak 30 kali
mengeluarkan kolostrum
2012).
payudara ibu akan terasa bengkak karena adanya sumbatan pada saluran
ASI. Bila hal tersebut dibiarkan, lama-lama akan terjadi infeksi dan
Peradangan tersebut dapat terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus
dapat juga terjadi pada wanita yang tidak menyusui ataupun hamil. Bakteri
biasanya masuk melalui puting susu yang pecah-pecah atau terluka (Arini,
2012).
informasi serta dukungan agar merawat payudara pada saat hamil untuk
(Anwar, 2015).
ibunya
menyusu
oleh adanya statis di vena dan pembuluh darah bening. Hal ini
atau penuh karena sekresi ASI terus berlangsung sementara bayi tidak
disusukan. Bila keadaan sudah sampai seperti ini, kulit pada payudara
akan Nampak lebih merah mengkilat, terasa nyeri sekali dan ibu
kebutuhan bayi
cairan. Namun bukan berarti tidak boleh sama sekali. Jika terasa
ibu tidak boleh berhenti menyusui karena jika berhenti air susu
akan memenuhi payudara, dan secara otomatis tubuh akan
2) Bendungan ASI
akibat hambatan aliran air susu karena tekanan internal dan eksternal
terlokalisasi
lunak.
b) Etiologi
(2) Posisi menyusui yang kurang baik sehingga mulut bayi tidak
ASI adalah :
(1) Anjurkan pada ibu untuk menyusui sedini mungkin dan tidak
terjadwal
(2) Ajarkan pada ibu cara menyusui yang baik apakah dengan cara
laktiferus
reaksi sistemik (seperti demam) pada ibu. Hal ini biasanya terjadi pada
Gejala-gejala yang bias diamati pada radang payudara antara lain kulit
Nampak lebih merah, payudara lebih keras serta nyeri dan berbenjol-
benjol (merongkol).
Untuk mengatasi hal tersebut di atas, ibu perlu dianjurkan
agar tetap menyusui bayinya supaya tidak terjadi statis dalam payudara
(a) Posisi bayi saat menyusu yang salah, yaitu puting susu tidak masuk
bayi, yaitu bibir bayi menutup areola sehingga tidak Nampak dari
luar, puting di atas lidah bayi, areola diantara gusi atas dan bawah.
dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih saluran susu yang
yang terlalu ketat. Hal ini juga dapat terjadi karena komplikasi
Sumbatan ini pada wanita yang kurus dapat terlihat dengan jelas
menekan payudara
(c) Keluarkan ASI setiap kali selesai menyusui bila payudara masih
terasa penuh
Apabila areola dijepit antara jari telunjuk dan ibu jari di belakang
atau pipet.
7) Abses payudara
nyeri).
(Andriyani, 2012).
1. Pengertian Pengetahuan
dipahami dan pengenalan terhadap sesuatu hal atau benda - benda secara
dialami dan diperoleh dari hasil belajar secara formal, informal dan non
yakni :
a. Cara Tradisional
and error). Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan
2) Berdasarkan pengalaman
pengetahuannya.
b. Cara modern
lebih sistematis, logis, ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah
atau yang lebih populer dikenal metodologi penelitian. Cara ini mula-
c. Tingkatan Pengetahuan
behavior).
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analyisis)
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (Synthesis)
baru. Dengan kata lain sitesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
6) Evaluasi (Evaluation)
3. Perkembangan Pengetahuan
manusia dari zaman batu sampai zaman modern dan sering disebut sebagai
a. Periode trial and error. Manusia melihat dan mendengar sesuatu, lalu
argumentasi.
4. Kriteria Pengetahuan
diatas.
yaitu:
>75% - 100%
75%
<56%
1. Pengertian Sikap
Selain itu “sikap juga merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk
(Notoatmodjo, 2012).
Sikap terdiri tiga komponen yang saling menunjang, yaitu
1) Menerima (Receiving)
2) Merespon (Responding)
3) Menghargai (Valuing)
segala resiko.
perlakuan lain yan diterima dari sesama anggota masyarakat atau dari
2. Kriteria Sikap
Pengetahuan
Perawatan
Payudara pada
Ibu Nifas
Sikap
Keterangan :
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
F. Hipotesis Penelitian
perawatan payudara
perawatan payudara
payudara
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
cross sectional, yaitu dengan melihat kasus-kasus atau status kesehatan pada
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
tahun 2021.
1. Populasi
teliti (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh Ibu
nifas periode Januari – Juli pada tahun 2021, yang berjumlah 105 orang.
42
2. Sampel
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Untuk
menentukan sampel pada penelitian ini maka digunakan teori yang dikemukakan
N
Keterangan
n = :
n = Besar sampel
berikut:
105
n =
1 + 105 (0,12)
105
n =
1 + 105 (0,01)
105
n =
1 + 1.05
105
n = 2.05 = 51,21
n = 51 orang
a. Kriteria inklusi
Puskesmas Wonggeduku.
b. Kriteria Eksklusi
Independen
E. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dalam bentuk lembar
kuesioner dan ceklist yang berisi hubungan pengetahuan dan sikap dengan perawatan
payudara.
1. Pengolahan data
SPSS (Statistical Package for Sosial Science) Versi 16.0. Pengolahan dilakukan
a. Editing
b. Coding
kode untuk masing-masing kelas terhadap data yang diperoleh dan sumber
1. Pengetahuan
2. Sikap
a) Setuju : Skor 1
d. Entry
e. Cleaning
2. Analisis Data
H. Penyajian Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya akan disusun dan disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi serta tabel 2 x 3 dan 2 x 2 dilengkapi dengan narasi
I. Etika Penelitian
akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan
dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika
untuk di teliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-
haknya.
koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada
3. Confidentiality (kerahasiaan)
data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset
(Notoatmodjo, 2012).
payudara
BAB IV
1. Keadaan Geografis
Konawe.
c. Batas-batas wilayah :
lain-lain 10%.
2. Demografi
tahun 2018 sebanyak 19.825 jiwa yang terdiri dari laki-laki 10.277 jiwa
dan perempuan 9.548 jiwa dengan 5.282 KK yang tersebar di 14 Desa dan
50
desa wonggeduku sebanyak 1.260 jiwa atau sebanyak 69 % penduduknya
kurang mampu.
3. Sarana Pendidikan
Tahun 2021 :
a. Sarana Kesehatan
1) Sarana Pemerintah :
c) Polindes : 1 Unit
d) Poskesdes : 3 Unit
2) Sarana Puskesmas
d) Laboratorium : 1 Unit
e) Apotik : 1 Unit
f) Ruang UGD : 1 Unit
i) P2M : 1 Unit
p) Dapur : 1 Unit
2) Sarana Transportasi
b) Printer : 4 Unit
b. Tenaga Kesehatan
1) Dokter : 1 orang
2) Bidan : 11orang
3) Perawat : 10 orang
4) Farmasi : 2 orang
7) Kesling : 1 orang
8) SPAG : 1 orang
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Jumlah 51 100
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2021
Jumlah 51 100
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2021
c. Sikap
Jumlah 51 100
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2021
responden.
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan Berdasarkan Perawatan Payudara Ibu
Nifas
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Pengetahuan
tentang Perawatan Payudara pada Ibu Nifas di UPTD
Puskesmas Wonggeduku Kabupaten Konawe Tahun 2021
Perawatan Payudara p-
pada Ibu Nifas Jumlah value
No Pengetahuan Ya Tidak
n % n % n %
1 Baik 29 56,9 0 0 29 56,9
2 Cukup 1 2,0 9 17,6 10 19,6 0,000
3 Kurang 2 3,9 10 19,6 12 23,5
ibu nifas yang melakukan perawatan payudara dan ibu nifas yang tidak
(3,9%) ibu nifas yang melakukan perawatan payudara dan ibu nifas yang
value = 0,000. Karena nilai p = 0,000 <a = 0,05, maka Ha diterima dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan perawatan
kategori sikap yang baik berjumlah 29 responden (56,9%) ibu nifas yang
responden (33,3%).
value = 0,000. Karena nilai p = 0,000 <a = 0,05, maka Ha diterima dapat
(Yuli, 2011).
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
pertambahan pengetahuan.
Heni Triana (2018), dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu nifas
dan sampel diambil dari sebagian ibu nifas yaitu sebanyak 30 orang.
variabel dikatakan bermakna jika p-value < 0.05. Hasil dari penelitian
ibu sibuk dengan pekerjaan atau lebih banyak berkativitas diluar dan
adanya budaya atau kebiasaan adat istiadat yang dipercaya yaitu pantangan
pada masa nifas dan juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya minat
tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Dalam sikap positif, ada
Sakit Kartika Husada Kabupaten Kubu Raya tahun 2020”. Penelitian ini
dari penelitian dari hasil uji statistik diperoleh nilai P > 0,05 ( P = 0,001),
maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada hubungan antara sikap ibu
individu terkait suatu hal mengenai suatu objek untuk ditanggapi atau
A. Kesimpulan
berikut:
B. Saran
cakupan penyuluhan dan member informasi kepada ibu nifas untuk lebih
61
Meningkatkan program pendidikan kesehatan tentang pentingnya
ASI dan pentingnya perawatan payudara kepada ibu yang hendak akan
perawatan payudara.