Disusun oleh :
HIRDAYANI
Nim : 213001080169
Dosen Pembimbing
Bdn. Devi Arista, S.Keb,.M.Kes
NIDN. 1010300715008
LAPORAN LENGKAP
STASE ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS PADA
Ny. S DENGAN PIJAT OKSITOSIN UNTUK
KELANCARAN ASI DI POKESDES
RANTAU KERMAS
TAHUN 2022
Menyetujui,
CI Akademik
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN LENGKAP
STASE ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS PADA
Ny. S DENGAN PIJAT OKSITOSIN UNTUK
KELANCARAN ASI DI POKESDES
RANTAU KERMAS
TAHUN 2022
Mengetahui
CI Akademik
Disetujui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan............................................................................................. i
Halaman Pengesahan............................................................................................. ii
Kata Pengantar....................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................. 2
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisa temuan kasus dengan kajian ..................................................22
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................29
B. Saran....................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan data laporan yang keluar dari lembaga SDKI tahun 2012
cakupan ASI eksklusif di Indonesia sebesar 42%, angka ini masih di bawah target
WHO yaitu cakupan ASI eksklusif minimal 50%. Cakupan di Indonesia masih di
bawah target yaitu pada bayi 0-6 bulan dengan angka cakupan 61,5% sedangkan
pemberian ASI eksklusif pasa tahun 2012 sebesar 33,6% dan tahun 2013 sebesar
54,3%. (Kemenkes,2014 ).
Masa nifas yaitu masa yang dimulai sejak kelahiran plasenta dan berakhir
berlangsung kira-kira 6 sampai 8 minggu. Masa nifas sangat penting bagi seorang
serta fisik ibu ke kondisi seperti sebelum hamil. Nama lain dari masa nifas ialah
masa postpartum, masa puerperium, ataupun masa postnatal. Salah satu perubahan
fisik pada masa nifas adalah payudara membesar karena pembentukan ASI.(Sari
terkandung semua energi dan nutrisi yang di butuhkan bayi pada bulan pertama
kehidupan, ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan
garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan
utama bayi. Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan
3
4
mendorong ASI menuju ductus. (Ambarwati E.R, Wulandari D 2010, dan Sari,
Khotimah 2018).
bengkak dan abses payudara atau mastitis beberapa masalah itu dapat
seperti, pemberian Daun katuk, pemberian sari kacang hijau dan pijat oksitosin.
Dengan hasil 30 responden yang dibagi dua kelompok pada kelompok kontrol
terdapat 5 ibu nifas (16.6%) yang pengeluaran ASI nya lancar 10 responden
nifas (3.3%) yang tidak lancar. yang artinya ada hubungan pemberian sayur daun
kerja Puskesmas Batulicin dengan pree and post test thesign dengan hasil sebelum
mengalami ketidak lancaran ASI sesu dah diberikan intervensi sari kacang hijau
sebagian besar (80%) mengalami kelancaran ASI (Lidia., Ayu Sukoco 2019).
5
penelitian pvalue 0,001 < 0,05 yang menujukan adanya perbedaan yang signifikan
dari nilai rat-rata sebelum dan sesudah dilakukan pijat oksitosin (Kiftia, 2015).
metode yang dipilih karena pijat oksitosin ini merupakan teknik yang mudah
untuk di terapkan langsung kepada ibu dan tidak memiliki dampak yang buruk
kepada ibu dan bayi. Dimana dalam penerapan pijat oksitosin dilakukan pada ibu
post partum hari ke-4 sampai ke-10 (1 minggu), dimana jumlah ASI tersebut di
observasi dan di tampung menggunakan alat botol susu atau gelas ukur, ASI yang
di tampung yaitu ASI sebelum dan sesudah pemijatan pada payudara tersebut
kemudian di tampung kembali dan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore (Kiftia N,
2015).
pada ibu, pijat oksitosin adalah suatu pijatan atau rangsangan pada tulang
oksitosin sehingga menyebabkan payudara mengeluarkan air susu. Pijatan ini juga
membantu pengeluaran air susu ibu di bantu dengan isapan bayi pada putting susu
apakah produksi ASI-nya lancar atau tidak dapat diketahui dari indikator bayi,
meliputi: BB bayi tidak turun melebihi 10% dari BB lahir pada minggu pertama
kelahiran, BAB 1-2 kali pada hari pertama dan kedua dengan warna feses
kehitaman, sedangkan hari ketiga dan keempat minimal 2 kali, warna feses
kehijauan hingga kuning BAK sebanyak 6-8 kali sehari dengan warna urin kuning
dan jernih,dan pada indikator ibu dengan frekuensi menyusui 8-12 kali dalam
sehari serta bayi akan tenang nyenyak setelah menyusui selama 2-3 jam
( Mardiyaningsih, 2010).
dan agar produksi ASI lancar terdapat beberapa upaya yaitu dengan pemberian
daun katuk , pemberian susu kedelai dan pemberian pijat oksitosin, maka dari itu
pemberian pijat oksitosin pada ibu post partum dikarenakan pijat oksitosin mudah
B. Tujuan Penulisan
I Tujuan Umum
.
7
II Tujuan Khusus
langkah
TINJAUAN PUSTAKA
seperti keadaan sebelum hamil lama masa nifas yaitu 6-8 minggu. Masa
nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika
fisiologis dan psikologis (febi, elli, siti, 2019 dan Ari sulistyawati, 2015)
ibu yaitu ibu dapat merasa lebih baik dan sehat, faal usus dan
yang lamanya 6-8 minggu yaitu meliputi uterus, luka jalan lahir,
5
6
2019).
- Rasa kram dan mules pada bagian bawah perut akibat penciutan
rahim (involusi).
- Perlukaan jalan lahir (lecet atau jahitan). (febi, elli, siti, 2019).
- Muncul rasa percaya diri pada ibu untuk merawat dirinya serta bayi
(fase letting go hari 10- akhir masa nifas). (febi, elli, siti, 2019).
7
5. Pengeluaran Lochea
melahirkan.
berwarna kecoklatan
- Lochea alba : hari 14- selesai masa nifas yaitu cairan berwarna
- Pendarahan pervaginam.
sulistyawati, 2015).
8
prolaktin.
ke gudang.
kalang payudara/aerola.
o Otot polos
2015)
berikut:
pigmentasi.
8. Pembentukan ASI
Proses pembentukan laktogen dimulai dari sejak hamil dan meliputi proses
sebagai berikut :
a) Laktogenesis I
b) Laktogenesis II
tetapi biasanya para ibu merasakan nya sekitar 50-73 jam (2/3 hari)
c) Laktogenesis III
stabil sistem control autokrin di mulai. Pada tahap ini, apabila ASI
11
akan meningkatkan taraf produksi ASI, oleh karena itu ASI sangat di
pengaruhi oleh seberapa sering dan seberapa baik bayi dalam menyusu
otak. (Muflilah,2017).
sama untuk menghasilkan air susu dan melepaskan nya untuk di hisap .
12
gerakan hisapan bayi merangsang serat dalam puting. Serat saraf tersebut
berkisar antara 10-100cc, dengan rata-tara 30 cc. jumlah ASI normal yang
jumlah produksi ASI sebesar 19,2ml, pada hasil penelitian (kiftia 2015)
a) Laktosa- 7gr/100ml.
13
b) Lemak- 3,7-4,8gr/100ml
lemak esensial yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat yang
akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA
bayi.
bayi.
rumah sakit jauh lebih kecil dibanding bayi yang minum susu
botol.
4) Air susu ibu memberikan zat nutrisi yang paling baik dan paling
6) Air susu ibu akan melindungi bayi terhadap alergi makanan, jika
perlengkapannya.
8) Air susu ibu sangat cocok dan mudah, tidak memerlukan botol
10) Risiko terjadinya kanker ovarium dan payudara pada wanita yang
cara untuk mencurahkan kasih sayang ibu kepada bayi dan bayi
mendapatkan kenyamanan.
(Rahayuningsih, 2020).
Tanda bayi cukup ASI, bayi kencing setidaknya 6 kali dalam sehari
dan warnanya jernih sampai kuning muda, bayi sering BAB berwarna
tidur cukup. Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 12 jam, payudara
ibu terasa kosong setiap sesudah menyusui, ibu mersakan geli karena
aliran ASI setiap bayinya menyusu, bayi bertambah berat badan nya. (Ari
Sulistyawati, 2015) .
ibu dan bayi dan cek terdapat infeksi candida di mulut bayi
b. Payudara bengkak
bengkak, payudara penuh akn terasa seperti berat pada payudara, panas
oedema, terasa sakit, putting susu kencang, kulit mengkilat meski tidak
merah ASI tidak keluar saat di periksa dan saat di hisap serta badan
c. Abses payudara/mastitis
2) Pemberian antibiotic.
3) Istirahat total .
belakang.
melalui pijatan pada tulang belakang ibu bayi, dengan dilakukan pijatan
ambang rasa nyeri dan mencintai bayinya, sehingga dengan begitu hormon
B. Pijat Oksitosin
buah dada mengeluarkan air susu. Pijatan ini juga akan merileksasi
dengan isapan bayi pada putting segera setelah bayi lahir normal dengan
menenangkan ibu, sehingg ASI dapat keluar sendiri. Pijat oksitosin ini
(Wijayanti, 2014).
stress
o Melepas lelah
o Ekonomis
Bangkitkan rasa percaya diri pada ibu bahwa ibu mampu dan bisa
Meja.
Kursi.
Waslap 2 buah.
Baby oil.
20
Kassa.
c) Meminta bantuan kepada orang lain untuk memijat bisa dan lebih baik
g) Dari titik tonjolan turun ke bawah kurang lebih 2 cm dan kiri kanan
lebih 2 cm.
bersamaan, dari leher kearah tulang belikat atau sampai batas garis bra,
l) Pijat oksitosin ini dilakukan dengan durasi 2-3 / bisa 15-20 menit.
Ga
Pijat ini tidak harus selalu dilakukan oleh petugas kesehatan. Pijat
oksitosin dapat dilakukan oleh suami atau keluarga yang sudah dilatih.
Keberadaan suami atau keluarga selain membantu memijat pada ibu, juga
setiap pagi dan sore. Pijat ini dilakukan selama 15 sampai 20 menit (Sari,
2017).
nifas yaitu di lakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan
1) Kunjungan 1 (KF I) :
- Melakukan hubungan baik antar ibu dan anak Menjaga bayi agar
penyulit.
sehari-hari.
BAB III
TINJAUAN KASUS
NIM : 213001080169
I PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
6. Riwayat Perkawinan
Kawin kali : ibu mengatakan kawin sah 1 kali
Umur kawin pertama :............................... Umur suami ...................
Umur kawin kedua :............................... Umur suami ...................
Umur perkawinan dengan suami sekarang : ......................................
7. Riwayat Obstetri
Ibu menyatakan, G..... P..... A.....
Jenis Anak
PB
3
Pemeriksaan Kehamilan
No. Tahun Keluhan Terapi/tindakan
Berapa kali Oleh TT
tanggal...........................di ....................................................
- Tebal ...........................................................
- Berat ...........................................................
Pengobatan : ............................................
luar ...................................................jam....................
.............
Lamanya persalinan :
Kala II 10 menit
Kala IV 2 jam
Kala I 20 cc
Kala II 100 cc
Kala III 50 cc
Kala IV 70 cc
Jumlah 240 cc
Keadaan Janin:
Lingkar kepala 35 cm
5
Lingkar dada 37 cm
Kermas ingin
menambah
keturunan
9. Pola Kebiasaan
1) Pola Nutrisi
2) Pola Eliminasi
Penanggulangan : ...........................................................
4) Personal Higiene
Menggosok gigi : ya
Mencuci rambut : ya
Memotong kuku : ya
Membersihkan genetalia : ya
Intelektual : ibu merasa cemas bayi nya tidak dapat nutrisi yang
7
keluarga lain
b. Data Psikososial
bayinya
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : composmentis.
Berat Badan : 70 kg
Tanda Vital :
8
- Suhu : 36.8 c
sklera putih
Ekstremitas bawah: tidak ada varises dan udema reflek patela +/+
derajat 1
Volume : 10 cc
Bau : Amis
2. Pemeriksaan Penunjang
Ny. S P1A0 umur 36 tahun nifas hari ketujuh dengan ASI tidak lancar
Data Dasar :
Bendungan ASI
V RENCANA TINDAKAN
4. Beri informasi pada ibu dan keluarga tentang ASI eksklusif dan
manfaatnya.
VI IMPLEMENTASI
2. Pukul 10.30 WIB memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ASI
ibu tidak lancar dan memberi dukungan moril. ASI tidak lancar dapat
11
4. Pukul 10.43 WIB memberi informasi pada ibu dan keluarga tentang ASI
5. Pukul 10.50 WIB memberi konseling pijat oksitosin kepada ibu dan
keluarga
6. Pukul 10.55 WIB memberikan pijat oksitosin 2-3 kali sehari kepada ibu.
VII EVALUASI
b. Kesadaran : composmentis
c. Vital sign
Nadi : 80 x/ menit
Respirasi : 20 x/ menit
Suhu : 37,5oC
d. Mammae
Simetris : Simetris
Areola : Hiperpigmentasi
e. Kolostrum : ada
g. Kontraksi : Keras
jahit.
2) Pukul 10.39 WIB Ibu sudah mengetahui dan mengerti tentang hasil
4) Pukul 10.46 WIB Ibu dan keluarga paham tentang ASI eksklusif dan
5) Pukul 10.51 WIB Ibu dan keluarga sudah paham tentang pijat oksitosin.
Ibu akan merasa diperas atau tajam pada payudara saat sebelum meneteki
bayi atau selama meneteki, ASI menetes dari payudara sebelah lain saat
menyusui.
8) Pukul 11.08 WIB Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin dan
Pengkajian dilakukan pada ibu nifas Ny. S P1A0 umur 36 tahun dengan
ASI tidak lancar yang dilakukan dengan pengumpulan data subyektif dan data
obyektif. Keluhan utama pada kasus ibu nifas dengan ASI tidak lancar
umumnya mengeluh payudara keras, ASI belum keluar, bayinya tidak puas
setelah menyusu, bayi sering menangis atau rewel, tinja bayi keras (Marmi,
2014). Pada kasus ibu nifas Ny. S P1A0 umur 36 tahun keluhan yang didapat
ibu mengatakan cemas karena payudaranya terasa penuh, ASI belum lancar,
B. Interfensi Data
Menurut Sulistyawati (2009), masalah pada kasus ibu nifas dengan ASI
yaitu Ny. S P1A0 umur 36 tahun nifas hari ketujuh dengan ASI tidak lancar.
Masalah yang muncul pada Ny. S Ibu mengatakan merasa cemas dengan
keadaannya. Kebutuhan pada Ny. S adalah informasi tentang keadaan ibu dan
C. Diagnosa Potensial
ASI tidak lancar adalah bendungan ASI. Pada kasus ibu nifas Ny. S P1A0
28
bendungan ASI. Pada kasus ini dapat disimpulkan antara teori dan kasus tidak
ada kesenjangan.
D. Antisipasi
Dalam langkah ini antisipasi yang dilakukan pada ibu nifas dengan ASI
tidak lancar menurut Marmi (2014) adalah segera menyusui bayinya sesering
mungkin. Antisipasi pada kasus ibu nifas Ny. S P1A0 umur 36 tahun dengan
ASI tidak lancar adalah menyusui bayinya sesering mungkin. Jadi dalam
E. Perencanaan
(2014). Perencanaan asuhan pada ibu nifas dengan ASI tidak lancar adalah:
dan manfaatnya
dijadwal.
yang benar.
dalam pemberian pijat oksitosin pada ibu dan ASI pada bayi
Pada kasus ibu nifas Ny. S P1A0 umur 36 tahun dengan ASI tidak
dalam teori. Jadi dalam tahap ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktik.
F. Pelaksanaan
yang telah dibuat. Pada kasus ibu nifas Ny. S P1A0 umur 36 tahun dengan
ASI tidak lancar pelaksanaan dilakukan sesuai perencanaan. Jadi dalam tahap
G. Evaluasi
umur 36 tahun dengan ASI tidak lancar dari pengkajian sampai implementasi
umum: baik, tekanan darah : 110/ 80 mmHg, nadi: 84 x/ menit, suhu : 37oC,
respirasi: 22 x/ menit, ASI keluar lancar, ibu menyusui bayinya dengan benar,
bayi tidak rewel, keluarga dapat melakukan pijat oksitosin pada ibu dan
mendukung ibu memberikan ASI eksklusif, sehingga dalam langkah ini tidak
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Lahan Praktik
Diharapkan pelaksanaan asuhan kebidanan tetap memperhatikan
2. Mahasiswa
3. Institusi Pendidikan
Nugroho, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (askeb 3). Yogyakarta:
Nuha Medika. Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas.
Jakarta: Salemba Medika.
Saputra, L. Lockhart, A. 2014. Masa Nifas Fisiologis dan Patologis. Manado:
Binarupa Aksara Publisher.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Masa Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI
_____________. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Surachmindah dan Yulifah. 2013. Konsep Kebidanan untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Ummah, F. 2014. Pijat Oksitosin untuk Mempercepat Pengeluaran ASI pada Ibu
Pasca salin Normal di Dusun Sono Seda Ketanen Kecamatan Panceng
Gresik. Vol.02. No. XVIII. Juni 2014
Priharjo. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan Edisi 2. Jakarta: EGC.
Widiyanti, dkk. 2014. Perbedaan Antara Dilakukan Pijatan Oksitosin dan Tidak
Dilakuakan Pijatan Oksitosin Terhadap Produksi ASI pada Ibu Nifas di
Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa. Ungaran: Akbid Ngudi Waluyo
Ungaran.
Winkjosastro. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
Wulandari, dkk. 2014. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran Kolostrum
pada Ibu Post Partum di Rumah Sakit Umum Daerah di Provinsi Kepulauan
Riau. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.
BERITA ACARA
UJIAN BEDSITE TEACHING
Pada Kamis 27 oktober 2022 telah dilaksanakan Ujian Bedsite Teaching Stase
Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas oleh :
Hirdayani
Nama Mahasiwa :
2130010801699
NIM :
Nama : Hirdayani
NIM : 203001070209
Ruangan : POKESDES Rantau Kermas
CI Akademik : Bdn. Devi Arista,S.Keb,. M.kes
NILAI
Dibawah Sesuai Diatas
NO KOMPONEN PENILAIAN (Range Nilai)
Harapan Harapan Harapan
(0-69) (70-79) (80-100)
1 Menunjukkan pemahaman indikasi, anatomi
terkait dan teknik prosedur
2 Mendapatkan informed concent
3 Prosedur persiapan sebelum tindakan
4 Kemampuan teknis
5 Teknik aseptic
6 Manajemen paska tindakan
7 Keterampilan komunikasi
8 Profesionalisme penanganan pasien
9 Kemampuan umum untuk tindakan secara
Keseluruhan
TOTAL N1 N2 N3
Berikan nilai dengan angka pada kolom yang disediakan sesuai dengan
penilaian anda
Nilai : N1+N2+N3 =
9
Diketahui, Jambi, 27 Oktober 2022
Ka. Prodi Pendidikan Profesi Bidan CI Akademik
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS
4
LEMBAR BIMBINGAN
PRAKTIK KLINIK PROFESI BIDAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
Nama : Hirdayani
NIM : 203001070209
Ruangan : Poskesdes rantau kermas
Stase : Asuhan Kebidanan Nifas
CI Akademik : Bdn. Devi Arista,S.Keb,. M.kes
1.
2.
3.
Diketahui,
Kaprodi Pendidikan Profesi Bidan