ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. N USIA 20 TH P1A0 DENGAN KEBUTUHAN KONSELING ASI
EKSLUSIF DI KP. LABUAN RT 07 RW 003 DESA PPASIRTENJO KEC. SINDANGRESMI
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Praktik Manajemen Kebidanan di Komunitas
Oleh:
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. N USIA 20 TH P1A0 DENGAN KEBUTUHAN KONSELING ASI
EKSLUSIF DI KP. LABUAN RT 07 RW 003 DESA PPASIRTENJO KEC. SINDANGRESMI
Telah disahkan
Jakarta,......................2022
Disetujui Oleh,
Menyetujui
Dosen Penanggung Jawab Stase
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan hidayah-
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Oleh karena itu mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam
Penulis menyadari bahwa Laporan kelurga binaan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik,
saran atau masukan dari semua pihak sangat diharapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi pembacanya.
Jakarta, Juli 2022
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan 3
1.3 Manfaat 4
2.1.1 Pengertian 4
2.1.2 Manfaat 9
BAB V PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan 20
5.2 Saran 21
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang pertama, utama dan
terbaik pada awal usia kehidupan bayi yang bersifat alamiah. ASI ibarat emas
yang diberikan gratis oleh Tuhan karena ASI adalah cairan hidup yang dapat
makanan pendamping ASI yang tepat dan adekuat sejak usia 6 bulan, dan
melanjutkan pemberian ASI sampai umur 2 tahun atau lebih. Pemberian ASI
1
tahun 2017 hanya 35% (Kementrian Kesehatan RI, 2017). Provinsi Banten
cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tahun 2019 sebesar 64,55%
meningkat pada tahun 2020 sebesar 68,84% dan pada tahun 2021 menjadi
angka ini masih di bawah target yaitu 80%. Kabupaten Pandeglang sebagai
pada tahun 2019 sebanyak 205 orang (59%) sedangkan tahun 2020 mengalami
tersebut, salah satunya yang berperan cukup penting yaitu pengetahuan ibu
tentang ASI eksklusif. Hal ini dikarenakan pengetahuan Ibu yang kurang
pengalaman tentang ASI eksklusif baik yang dialami sendiri maupun dilihat
dari teman, tetangga atau keluarga maka ibu akan lebih terinspirasi untuk
yang didasari oleh pengetahuan akan menetap lebih lama dari pada perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan (Roesli, 2018). Motivasi pemberian ASI
manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi.Kedua faktor tersebut
pengetahuan ibu tentang ASI juga akan rendah sehingga pemberian ASI
Bila bayi tidak diberi ASI Eksklusif memiliki dampak yang tidak baik
bagi bayi. Adapun dampak memiliki risiko kematian karena diare 3,94 kali
2010). Bayi yang diberi ASI akan lebih sehat dibandingkan dengan bayi yang
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas penyusun membahas mengenai “Asuhan Keluarga
Binaan Ibu Nifas ( ASI EKSLUSIF) pada Ny. N di Desa Pasirtenjo RT 07 /RW 003 Kec Sindangresmi”
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dilakukannya keluarga binaan pada Ny. N di Desa Pasirtenjo RT 07 /RW 003 Kec Sindangresmi.
TINJAUAN PUSTAKA
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya (Sri,
2016).
adalah bayi yang hanya di beri ASI saja tanpa tambahan lain seperti
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air putih dan tanpa
bubur nasi dan tim. Lebih lanjut dikatakan bahwa penyusuan ASI
kepada bayi sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, kecuali obat dan
tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air
bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim atau makanan lain selain ASI
7
(Nurkhasanah, 2011). ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lainnya dari bayi lahir sampai bayi
berumur enam bulan dan dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun
(WHO, 2016).
a. Produksi ASI
keluar karena masih terhambat hormon estrogen yang tinggi. Dan pada
(Astutik, 2014).
(Astutik, 2014) :
1) Laktogenesis I
produksinya ASI. Pada fase ini kolostrum yang keluar pada saat
2) Laktogenesis II
berlebih dan fase ini di sebut fase laktogenesi II. Pada fase ini,
akan keluar dalam ASI. Level prolaktin dalam susu akan lebih
tinggi apabila produksi ASI lebih banyak., yaitu pada pukul 2 pagi
di mulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, akan tetapi ibu yang
setelah melahirkan merasakan payudara penuh sekitar 2-3 hari
mengandung sel darah putih dan antibody yang tinggi dari pada
masih rentan dan mencegah kuman masuk pada bayi. IgA juga
3) Laktogenesis III
1) Progesterone
(Astutik, 2014).
2) Estrogen
3) Prolaktin
sedang menyusui
b. Pengeluaran ASI
isapan bayi dapat merangsang serat saraf dalam puting. Serat saraf ini
reflek yang berperan, yaitu reflek prolaktin dan reflek let down/reflek
aliran yang akan timbul karena rangsangan isapan bayi pada putting
2014):
1) Reflek Prolaktin
Melalui aliran darah hormon ini akan dibawa ke uterus yang akan
1) Kolostrum
sekitar 10cc –100cc dan akan meningkat setiap hari sampai sekitar
menyebabkan alergi
dan air susu ibu adalah terdapat pada hari ke tujuh setelah
dalam kolostrum.
2) Air Susu Masa Peralihan
Air Susu Ibu (ASI) peralihan merupakan ASI yang keluar setelah
matur. Adapun ciri-ciri dari air susu masa peralihan adalah sebagai
berikut :
semakin tinggi
2014).
Air susu matang adalah cairan susu yang keluar dari payudara
b) Pada ibu yang sehat, produksi ASI akan cukup untuk bayi
dalamnya
1) Foremilk
protein, laktosa serta nutrisi lainnya, akan tetapi kadar lemak pada
2) Hindmilk
melahirkan sampai bayi berusia tiga bulan atau disebut dengan ASI
c. Teknik Menyusui
payudara ibu ke bayi dengan efektif. Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut bayi dan
dapat posisi duduk, posisi tidur terlentang, atau posisi tidur miring
yaitu:
bawah terputar keluar, lebih banyak areola bagian atas yang terlihat
daripada bagian bawah, dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting
8 kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan
Ibu merasa ASI kurang padahal sebenarnya cukup hanya ibu yang
c) Faktor fisik ibu seperti : ibu lelah, sakit, ibu yang menggunakan
kelainan bawaan.
sehingga tidak bisa menghisap secara efektif dan ASI tidak dapat
ibunya.
keluar bayi sudah diberi air putih, pemberian air gula, air madu
atau susu formula. Hal ini yang menyebabkan bayi malas menyusu,
6) Kelainan bayi
bayi yaitu:
a) Malformasi
yang berbeda.
b) Deformasi
c) Disrupsi
d) Displasia
e. Masalah Menyusui
kurang, ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar, ibu
kelainan yang terjadi pada ibu seperti puting ibu lecet, puting ibu luka,
padahal masih menyusui, ibu bekerja, kelainan yang terjadi pada bayi
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
bagi bayi yang lahir cukup bulan. Selain itu ASI mudah di dapat dan
gejala muntah dan kolik lebih jarang ditemukan pada bayi yang
penting untuk proses maturasi sel otak. DHA dan AA adalah sel lemak
untuk pembentukan sel – sel otak optimal. Dipandang dari segi aspek
bakteri (E. Coli dan Salmonella) dan virus. Jumlah Lysosim dalam ASI
300 kali lebih banyak daripada susu sapi (Depkes RI, 2018).
ikatan kasih sayang ibu dan bayi karena berbagai rangsangan seperti
sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas
jantung ibu yang sudah di kenal sejak bayi masih dalam rahim.
Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi
menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek
1) Aspek Gizi
2) Aspek Imunologik
kontaminasi.
saluran pencernaan.
dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali
e) Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari
3) Aspek Psikologik
ASI.
(skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena
jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
4) Aspek Kecerdasan
memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6
point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi
diberi ASI.
5) Aspek Neurologis
menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat
lebih sempurna.
6) Aspek Ekonomis
Laktasi (MAL).
BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMAT DOKUMENTASI
A. DATA SUBYEKTIF
BIODATA
Nama : Ny. N Nama Suami : Tn. H
Umur : 20 th Umur : 25 th
Suku/kebangsaan: Sunda/Indonesia Suku/kebangsaan : Sunda/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Ds. Labuan Alamat rumah : Ds. Labuan
Telp :- Telp :-
1. Keluhan Utama : Ibu mengatakan keadaannya baik dan ibu belum mengetahui manfaat ASI
Ekslusif
2. Riwayat Persalinan
Tempat melahirkan : BPM
Ditolong oleh : Bidan
Jenis persalinan : Spontan
Lama persalinan
Kala I : 7 jam 0 menit
Kala II : 1 jam
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan emosional : Baik
c. Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu tubuh : 37 oC
Pernapasan : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara
Pengeluaran : Asi (+)
Puting susu : Menonjol
Benjolan : Tidak Ada
Konsistensi :-
b. Uterus
TFU : 2 jari dibawah pusat
Konsistensi uterus :-
Kontraksi uterus : Baik
Posisi uterus : Baik
c. Pengeluaran lochea
Warna :-
Bau : Tidak
Jumlah : +/- cc
Konsistensi :-
d. Perineum : Baik
e. Kandung kemih : 400-500
f. Ekstremitas
Oedema : Tidak
Kemerahan : Tidak
Tanda Homan :-
3. Pemeriksaan Penunjang
HB : - gr%
Protein urin :-
Glukosa urin :-
Golongan darah :
C. ANALISIS DATA
Ny. N usia 20 tahun P1A0 dengan kebutuhan konseling Asi ekslusif
D. PENATALAKSANAAN :
Inform consent
Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik dalam batas normal.
Evaluasi : Ibu mengetahui mengenai hasil pemeriksaan dalam batas normal
Menggali pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif
Evaluasi : mengatakan belum mengetahui tentang Asi ekslusif
Menggali pengetahuan ibu tentang mengenai manfaat teknik menyusui yang baik dan benar
Evaluasi : Ibu mengatakan belum mengetahui mengenai manfaat teknik menyusui yang baik dan benar
Membuat kesepakatan dengan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 21 juli 2022
Evaluasi : Ibu beredia untuk kunjungan ulang pada waktu yang di tentukan
Mendokumentasikan hasil kunjungan
Pengkaji,
(Pipit Puspitasari.)
BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMAT DOKUMENTASI
E. DATA SUBYEKTIF
BIODATA
Nama : Ny. N Nama Suami : Tn. H
Umur : 20 th Umur : 25 th
Suku/kebangsaan: Sunda/Indonesia Suku/kebangsaan : Sunda/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Ds. Labuan Alamat rumah : Ds. Labuan
Telp :- Telp :-
3. Keluhan Utama : Ibu mengatakan keadaannya baik dan ibu belum mengetahui manfaat ASI
Ekslusif
4. Riwayat Persalinan
Tempat melahirkan : BPM
Ditolong oleh : Bidan
Jenis persalinan : Spontan
Lama persalinan
Kala I : 7 jam 0 menit
Kala II : 1 jam
F. OBJEKTIF
4. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan emosional : Baik
c. Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu tubuh : 37 oC
Pernapasan : 20 x/menit
5. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara
Pengeluaran : Asi (+)
Puting susu : Menonjol
Benjolan : Tidak Ada
Konsistensi :-
b. Uterus
TFU : 2 jari dibawah pusat
Konsistensi uterus :-
Kontraksi uterus : Baik
Posisi uterus : Baik
c. Pengeluaran lochea
Warna :-
Bau : Tidak
Jumlah : +/- cc
Konsistensi :-
d. Perineum : Baik
e. Kandung kemih : 400-500
f. Ekstremitas
Oedema : Tidak
Kemerahan : Tidak
Tanda Homan :-
6. Pemeriksaan Penunjang
HB : - gr%
Protein urin :-
Glukosa urin :-
Golongan darah :
G. ANALISIS DATA
Ny. N usia 20 tahun P1A0 dengan kebutuhan konseling Asi ekslusif
H. PENATALAKSANAAN :
Inform consent
Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik dalam batas normal.
Evaluasi : Ibu mengetahui mengenai hasil pemeriksaan dalam batas normal
Memberikan ibu konseling ASI ekslusif.
Evaluasi : Ibu akan memberikan ASI sajah selama 6 bulan tanpa tambahan makanan pendamping ASI
Memberitahukan ibu mengenai manfaat teknik menyusui yang baik dan benar seperti: bayi menjadi tenang,
mencegah terjadinya gumoh, mencegah terjadinya agar puting susu tidak lecet.
Evaluasi : Ibu memahami mengenai manfaat teknik menyusui yang baik dan benar
Membuat kesepakatan dengan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 23 juli 2022
Evaluasi : Ibu beredia untuk kunjungan ulang pada waktu yang di tentukan
Mendokumentasikan hasil kunjungan
Pengkaji,
(Pipit Puspitasari.)
https://drive.google.com/file/d/1Pngb6G7QJEOCwnEBaDxOowXkv7oYSVuE/view?usp=sharing
BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMAT DOKUMENTASI
I. DATA SUBYEKTIF
BIODATA
Nama : Ny. N Nama Suami : Tn. H
Umur : 20 th Umur : 25 th
Suku/kebangsaan: Sunda/Indonesia Suku/kebangsaan : Sunda/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Ds. Labuan Alamat rumah : Ds. Labuan
Telp :- Telp :-
1. Keluhan Utama : Ibu mengatakan keadaannya baik dan ibu belum mengetahui manfaat ASI
Ekslusif
2. Riwayat Persalinan
Tempat melahirkan : BPM
Ditolong oleh : Bidan
Jenis persalinan : Spontan
Lama persalinan
Kala I : 7 jam 0 menit
Kala II : 1 jam
J. OBJEKTIF
7. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan emosional : Baik
c. Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu tubuh : 37 oC
Pernapasan : 20 x/menit
8. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara
Pengeluaran : Asi (+)
Puting susu : Menonjol
Benjolan : Tidak Ada
Konsistensi :-
b. Uterus
TFU : 2 jari dibawah pusat
Konsistensi uterus :-
Kontraksi uterus : Baik
Posisi uterus : Baik
c. Pengeluaran lochea
Warna :-
Bau : Tidak
Jumlah : +/- cc
Konsistensi :-
d. Perineum : Baik
e. Kandung kemih : 400-500
f. Ekstremitas
Oedema : Tidak
Kemerahan : Tidak
Tanda Homan :-
9. Pemeriksaan Penunjang
HB : - gr%
Protein urin :-
Glukosa urin :-
Golongan darah :
K. ANALISIS DATA
Ny. N usia 20 tahun P1A0 dengan kebutuhan konseling Asi ekslusif
L. PENATALAKSANAAN :
Inform consent
Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik dalam batas normal.
Evaluasi : Ibu mengetahui mengenai hasil pemeriksaan dalam batas normal
Menanyakan Kembali kepada ibu tentang Asi ekslusif
Evaluasi : Ibu mengatakan akan memberikan ASI sajah selama 6 bulan tanpa tambahan makanan pendamping
ASI
Menanyakan Kembali kepada ibu mengenai manfaat teknik menyusui yang baik dan benar seperti: bayi
menjadi tenang, mencegah terjadinya gumoh, mencegah terjadinya agar puting susu tidak lecet.
Evaluasi : Ibu mampu memahami mengenai manfaat teknik menyusui yang baik dan benar
Mendokumentasikan hasil kunjungan
Pengkaji,
(Pipit Puspitasari.)
BAB IV
PEMBAHASAN
kebidanan, lalu pengkaji mengambil kasus pada Ny. N Usia 20 tahun P1A0
bahwa keadaan pada Ny. N semua dalam batas normal dan ibu belum
hal ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Pengetahuan ibu dapat diperoleh dari beberapa faktor baik formal seperti
faktor yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Hal ini dikuatkan
memberikan ASI eksklusif. Semakin baik pengetahuan Ibu tentang manfaat ASI
eksklusif, maka seorang ibu akan memberikan ASI eksklusif pada anaknya.
Begitu juga sebaliknya, semakin rendah pengetahuan ibu tentang manfaat ASI
eksklusif, maka semakin sedikit pula peluang ibu dalam memberikan ASI
ASI juga perlu dilakukan penyuluhan dan pembinaan tentang manfaat ASI serta
cara memberikan ASI yang benar, sehingga ibu dapat mengerti dan memahami
ASI eksklusif adalah bayi yang hanya di beri ASI saja tanpa
tambahan lain seperti cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air putih
dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu,
biskuit, bubur nasi dan tim. Lebih lanjut dikatakan bahwa penyusuan ASI
ekslusif dianjurkan untuk jangka waktu empat bulan sampai enam bulan,
(Roesli, 2018).
Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk
berobat.
menyusui.
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1. Telah dilakukan pengkajian data subjektif pada Ny”N” umur 20 tahun
5.1.2. Telah dilakukan pengkajian data objektif pada Ny”N” umur 20 tahun P1A0
5.1.3. Melakukan analisa data pada Ny”N” umur 20 tahun P1A0 dengan
5.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penyusun antara lain:
komunitas.
terampil.
5.2.3 Mahasiswa
Baskoro. 2018. ASI : Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu Medika
Depkes RI. 2018. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jilid A, Jakarta.
Hastono. 2016. Analisis Data Pada Bidang Kesehatan. Jakarta: PTRaja Grafindo
Persada.
Hegar. B. 2018. Bedah ASI Kajian dari berbagai sudut Pandang Ilmiah, IDI
Cabang DKI Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Pencapaian ASI eksklusif di
Indonesia. Jakarta.
Nurkhasanah. 2011. ASI atau Formula. Jakarta: flash book
Roesli, Utami. 2018. Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Santo, et al. 2017. ASI eksklusif: Pengenalan, praktik, dan kemanfaatan-
kemanfaatannya. Jakarta: Diva Press
Sri. 2016. Manajemen Laktasi. Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Cetakan 2.
Jakarta
Partiwi dan Purnawati. 2008. Kendala pemberian ASI eksklusif dalam bedah ASI.
Jakarta: IDAI
A. LATAR BELAKANG
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak
pertama yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum
mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini banyak
belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan menyusui satu
jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan tersebut sering
digunakan untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru lahir, sehingga
mengakibatkan bayi tidak terpenuhi haknya. Hal ini banyak terjadi pada bayi
B. TUJUAN
Tujuan Intruksional Umum (TIU)
ibu dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi bayi.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode
Konseling
Tanya jawab
Buku KIA
Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
a.
3. Penutup 10 Memberikan Bertanya Kata-kata/
menit kesempatan bertanya kalimat
D.Kriteria Evaluasi
Sebelum dan sesudah diberikan binaan
MATERI
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja,
tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi
pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun.
B. KANDUNGAN ASI
ASI mengadung:
Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
vitamin.
magnesium.
ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-
bayi.
PROTEIN 12 gr 3,3 gr
Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi yang
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terkandung di dalamnya
terutama DHA, dalam kadar tinggi. dapat diserap oleh tubuh
ASI juga mengandung whey (protein bayi. Misalnya, protein
utama dari susu yang berbentuk cair) susu sapi tidak mudah
lebih banyak daripada kasein (protein diserap karena
utama dari susu yang berbentuk mengandung lebih banyak
gumpalan) dengan perbandingan 65:35. casein. Perbandingan
whey: casein susu sapi
adalah 20:80.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang Tidak mudah dicerna:
lebih mudah dicerna selain itu ada serangkaian proses
sejenis unsur lemak ASI yang mudah produksi di pabrik
diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur mengakibatkan enzim-
elektronik dan zat besi yang dikandung enzim pencernaan tidak
ASI lebih rendah dari susu formula berfungsi. Akibatnya lebih
tetapi daya serap dan guna lebih tinggi banyak sisa pencernaan
yang dapat memperkecil beban ginjal yang dihasilkan dari proses
bayi. Selain itu ASI mudah dicerna metabolisme yang
bayi karena mengandung enzim-enzim membuat ginjal bayi harus
yang dapat membantu proses bekerja keras. Susu
pencernaan antara lain lipase (untuk formula tidak mengandung
menguraikan lemak), amilase (untuk posporlipid ditambah
menguraikan karbohidrat) dan protease mengandung protein yang
(untuk menguraikan protein). tidak mudah dicerna yang
bisa membentuk sepotong
susu yang membeku
sehingga berhenti di perut
lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.
Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat- Biaya lebih mahal: karena
alat, makanan, dll yang berhubungan menggunakan
dengan pemeliharaan, mengurangi alat,makanan, pelayanan
beban perekonomian keluarga. kesehatan, dll. Untuk
memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.
Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias Polusi dan infeksi:
menghindari penyucian botol susu yang pertumbuhan bakteri di
tidak benar ataupun hal kebersihan lain dalam makanan buatan
yang disebabkan oleh penyucian tangan sangat cepat apalagi di
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat dalam botol susu yang
menghindari bahaya karena pembuatan hangat biarpun makanan
dan penyimpanan susu yang tidak yang dimakan bayi adalah
benar. makanan bersih akan tetapi
karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang
menghindari alergi karena susu formula alergiterhadap susu
seperti mencret, muntah, infeksi formula tidak dapat
saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, menghindari mencret,
pertumbuhan terganggu dan gejala muntah,infeksi saluran
lainnya. napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu
formula.
(dr. Suririnah,2009)
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap
tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak
Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid.
kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyui
untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. ASI yang dapat
berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan ASI diberikan secara eklusif.
Mempercepat kembali ke berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan
terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui, lemak
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan memberikan susu
formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang besar.
Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa
aman bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk membangun dasar
kepercayaan bayi (basic sense of trust) yaitu dengan mulai mempercayai oranglain
(ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.
Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi
laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak
ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini karena kelompok ibu-ibu tersebut
(tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan
ASI.
Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi
kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi
hitam
dengan cara:
Menyendawakan bayi
Cara Pemberian :
selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan selama 24
jam jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI dapat bertahan selama 6
bulan jika disimpan dalam freezer kulkas. Untuk ASI yang disimpan dalam
secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara
Cara Penyimpanan :
plastik styrofoam.
membekukan makanan).
Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6)
1. ASI kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi
bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu
formula.
Penanganannya :
memproduksi ASI
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami
nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-
Penanganannya :
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI
mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini
Penanganannya:
Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara menanganinya:
sakit.
sesudah menyusui.
nyeri
sabun.
6. Mastitis
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang
terinfeksi.
Penanganannya:
Kompres air hangat
Cukup istirahat
LAMPIRAN