Anda di halaman 1dari 171

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GIZI

IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL DI


PEKON WONODADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
GADINGREJO TAHUN 2021

SKRIPSI

OLEH :
TIKA MAKRIFATUL KHASANAH
NPM : 1701044

FALKUTAS KESEHATAN PRODI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AJAR 2020/2021
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GIZI
IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL DI
PEKON WONODADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
GADINGREJO TAHUN 2021

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


S1 Keperawatan

OLEH :
TIKA MAKRIFATUL KHASANAH
NPM : 1701044

FALKUTAS KESEHATAN PRODI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AJAR 2020/2021

ii
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Skripsi, 2021

Tika Makrifatul Khasanah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GIZI IBU HAMIL


TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL DI PEKON WONODADI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADINGREJO TAHUN 2021

XVI + 91 Halaman + 10 Tabel + 2 Gambar + 11 Lampiran

ABSTRAK

Menurut World Health Organization (WHO) batas ambang masalah kesehatan


masyarakat untuk ibu hamil dengan resiko KEK adalah < 5 %, pada kehamilan
secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga
dibandingkan dengan trimester pratama dan kedua kehamilan. Berdasarkan
prasurvey didapatkan data pada tahun 2021 dari 149 ibu hamil dan terdapat 15 ibu
hamil mengalami tanda-tanda KEK. Tujuan penelitian untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil terhadap pengetahuan ibu
hamil di pekon wonodadi wilayah kerja puskesmas gadingrejo tahun 2021.

Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest
Posttest. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.
Sejumlah sampel 35 responden dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon.

Hasil pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan gizi ibu
hamil memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebesar 21 orang (60,0%). Dan
Pengetahuan ibu hamil setelah diberikan pendidikan kesehatan gizi ibu hamil
memiliki pengetahuan yang yang baik yaitu sebesar 31 orang (88,6%). Dengan
nilai p value = 0,001. Sehingga dapat di simpulkan terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan tentang gizi ibu hamil terhadap pengetahuan ibu hamil di pekon
wonodadi wilayah kerja puskesmas gadingrejo tahun 2021 diperoleh nilai p value
= 0,001 < 0,005. Diharapkan pada masyarakat khususnya untuk ibu hamil dapat
mengaplikasikan dan menerapkan mengenai informasi gizi ibu hamil yang telah
diberikan selama masa kehamilan.

Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, Gizi, Pengetahuan ibu hamil


Kepustakaan : 29 (2012-2021)

iii
AISYAH UNIVERSITY OF PRINGSEWU
HEALTH FACULTY
NURSING STUDY PROGRAM

Undergraduate Thesis, 2021

Tika Makrifatul Khasanah

THE EFFECT OF NUTRITIONAL HEALTH EDUCATION OF


PREGNANT WOMEN TOWARD KNOWLEDGE OF PREGNANT
WOMEN IN PEKON WONODADI AT THE WORKING AREA OF
PUBLIC HEALTH CENTER IN GADINGREJO 2021

XVI + 91 pages + 10 tables + 2 figures + 11 appendices

ABSTRACT

According to the World Health Organization (WHO) the threshold for public
health problems for pregnant women with a risk of chronic energy deficiency is
<5%, in global pregnancy 35-75% which is significantly higher in the third
trimester compared to the first and second trimesters of pregnancy. Based on the
pre-survey, data was obtained in 2021 from 149 pregnant women and there were
fifteen pregnant women experiencing signs of chronic energy deficiency. The
research objective was to determine the effect of nutritional health education of
pregnant women toward knowledge of pregnant women in Pekon Wonodadi at the
working area of Public Health Center in Gadingrejo 2021.
The research design in this research was One Group Pretest Posttest with the
sampling technique used total sampling. A sample of 35 respondents used the
Wilcoxon statistical test.
The results of knowledge of pregnant women before being given nutritional health
education pregnant women have sufficient knowledge that is equal to 21 people
(60.0%). And knowledge of pregnant women after being given nutritional health
education pregnant women have good knowledge of 31 people (88.6%). With a p
value = 0.001. So it can be concluded that there is an effect of health education on
nutrition for pregnant women on the knowledge of pregnant women in Pekon
Wonodadi at the working area of Public Health Center in Gadingrejo 2021, the p
value = 0.001 < 0.005. It is expected that the community, especially pregnant
women, they can apply the nutritional information for pregnant women that has
been given during pregnancy.
Keywords: Health education, nutrition, knowledge of pregnant women
Bibliography: 29 (2012-2021)

iv
v
vi
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Tika Makrifatul Khasanah

Npm : 1701044

Progam Studi : S1 Keperawatan

Judul Skripsi : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi Ibu Hamil


Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi Wilayah
Kerja Puskesmas Gadingrejo Tahun 2021

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi yang saya buat tidak pernah/belum pernah di buat oleh orang lain
dan saya menjamin orisinalitas skripsi yang saya buat
2. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah
tersebut, maka penyusun bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
perundang – undangan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggung jawabkan

vii
MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan


kesanggupannya”.

(Q.S Al Baqarah : 286)

“Cara menciptakan kesempatan yaitu dengan mempersiapkan dirimu untuk


bertemu dengan kesempatan itu sendiri, tidak ada sebuah kesempatan yang datang
secara kebetulan karena ada kesempatan yang di barengi dengan usaha”.

(Tika Makrifatul Khasanah)

viii
BIODATA PENULIS

A. Identitas Penulis
Nama Lengkap : Tika Makrifatul Khasanah
NPM : 1701044
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Bangun Rejo, 05 Maret 2000
Alamat Lengkap : Desa Neglsari, Dusun Bangun Rejo,
RT/RW : 001/004 Kec Katibung, Kab
Lampung Selatan
Orang Tua : Ayah : Mukadi
Ibu : Umi Khotimah
No. HP : 081290410258
Email : tikamakrifatulkh@gmail.com.

B. Riwayat Pendidikan
1. SD (2006-2012) : SDN 02 Sinar Ogan
2. SMP (2012-2014) : SMP Sumbangsih
3. SMA (2014-2017) : SMAN 01 Merbau Mataram
4. S1 Keperawatan
(2017-2021) : Universitas Aisyah Pringsewu

ix
PERSEMBAHAN

1. Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah


memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi
ini.
2. Teruntuk kedua orang tuaku Bapak Mukadi dan Ibu Umi khotimah
yang telah mendidikku dari kecil hingga sekarang, yang selalu
memberikan semangat, dan doa restu, serta dukungan tiada henti.
3. Terimakasih untuk Ibu Eva Yunitasari, S.Kep., Ners., M.Kep selaku
Dosen Pembimbing yang selalu membimbing penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Terimakasih untuk Mami Feri Agustriani, S.Kep., Ners., M.Kep yang
selalu memberikan semangat dan dukungan penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Untuk ke 5 kakakku yang selalu memberikan semangat, dan motivasi,
serta Ibu Kader Ami Susanti yang telah membantu dalam proses
penelian ini, dan temanku Shinta yulia, Nia Kurniati dan Rohma
Fitrianingsih dan cici Yessi Dwi Anggara yang selalu mengingatkan
dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman–teman Keperawatan angkatan 17 yang telah saling
memberikan semangat.

x
xi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI..............................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................iv
ABSTRAK .......................................................................................................v
ABSTRACT ....................................................................................................vi
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................vii
BIODATA PENULIS ......................................................................................viii
MOTTO ...........................................................................................................ix
PERSEMBAHAN ............................................................................................x
KATA PENGANTAR....................................................................................xi
DAFTAR ISI...................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xiv
DAFTAR TABEL...........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN
A.................................................................................................Latar
Belakang ....................................................................................1
B.................................................................................................Rum
usan Masalah .............................................................................7
C.................................................................................................Tujua
n Penelitian ................................................................................7
D.................................................................................................Manf
aat Penelitian .............................................................................8
E.................................................................................................Ruan
g Lingkup...................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A.................................................................................................Tinja
uan Teoritis ................................................................................10
B.................................................................................................Penel
itian Terkait ...............................................................................60
C.................................................................................................Kera
ngka Teori .................................................................................63
D.................................................................................................Kera
ngka Konsep ..............................................................................64
E.................................................................................................Hipot
esis..............................................................................................64

BAB III METODE PENELITIAN

xii
A.................................................................................................Jenis
Penelitian....................................................................................65
B.................................................................................................Loka
si dan Waktu Penelitian..............................................................65
C.................................................................................................Ranc
angan Penelitian ........................................................................65
D.................................................................................................Suby
ek Penelitian .............................................................................66
E.................................................................................................Varia
bel Penelitian ............................................................................66
F..................................................................................................Defin
isi Operasional Variabel Dan Pengukuran Variabel..................67
G.................................................................................................Uji
Validitas dan Rehabilitas ...........................................................70
H.................................................................................................Peng
umpulan Data ............................................................................72
I..................................................................................................Peng
olahan Data ................................................................................73
J..................................................................................................Anali
sa Data........................................................................................74

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran tempat penelitin .......................................................76
B. Karateristik Responden..............................................................77
C. Analisa Data...............................................................................79
D. Pembahasan................................................................................81

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................90
B. Saran...........................................................................................91

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................ 51


Gambar 2.2 Kerangka Konsep........................................................................ 52

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Zat Gizi Ibu Trimester 1 ..................................................................25


Tabel 1.2 Zat Gizi Ibu Trimester 2...................................................................25
Tabel 1.3 Zat Gizi Ibu Triemster 3...................................................................26
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel .........................................................57
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia
Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi Tahun 2021....................................77
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan
Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi Tahun 2021...................................78
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan
Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi Tahun 2021....................................78
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Diberikan
Pendidikan Kesehatan Gizi Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi
Tahun 2021.......................................................................................79
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Setelah Diberikan
Pendidikan Kesehatan Gizi Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi
Tahun 2021......................................................................................80
Tabel 4.6 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gizi Ibu Hamil Terhadap
Pengetahuan Iibu Hamil Di Pekon Woodadi Wilayah Kerja
Puskesmas Gadingrejo Tahun 2021.................................................80

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Kesbangpol


Lampiran 2. Surat Balasan Kesbangpol
Lampiran 3. Surat Izin Dinas Kesehatan Pringsewu
Lampiran 4. Surat Balasan Dinas Kesehatan Pringsewu
Lampiran 5. Surat Izin Puskesmas Gadingrejo
Lampiran 6. Surat Balasan Puskesmas Gadingrejo
Lampiran 7. Lembar Kuesioner
Lampiran 8. SAP
Lampiran 9. Leaflet
Lampiran 10. Power Point
Lampiran 11. Lembar Konsultasi

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi ibu hamil memiliki peran penting dalam penurunan angka

kesakitan dan kematian ibu. Istilah ‘gizi ibu’ mengacu pada status gizi seorang

ibu dalam selama priode wanita usia subur yang secara berkala dapat

memengaruhi kesehatan janin dan bayinya. Status gizi seorang wanita selama

kehamilan merupakan masa paling kritis karena malzat gizi yang terjadi pada

ibu dapat meningkatkan risiko bagi bayinya seperti bayi lahir dengan berat

badan lahir rendah. Oleh karena itu persiapan gizi ibu hamil hendaknya

dilakukan bahhkan sejak sebelum hamil (Paramashanti, 2019).

Menurut World Health Organization (WHO) batas ambang masalah

kesehatan masyarakat untuk ibu hamil dengan resiko KEK adalah < 5 %, pada

kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada

trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pratama dan kedua kehamilan.

WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan

dengan kekurangan energi kronis, Kejadian kekurangan energi kronis di

negara- negara berkembang seb perti Bangladesh, India, Indonesia, Myanmar,

Nepal, Srilangka dan Thailand adalah 15-47% yaitu dengan BMI <18,5.

(WHO, 2015).

1
2

Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang

masih menghadapi permasalah gizi selama bertahun-tahun. Masalah gizi

seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat,

berdasarkan hasil pemantauan status gizi (PSG, 2018) persentase ibu hamil

meru urmenurut konsumsi energi terhadap standar kecukupan gizi rata-rata

nasional sebesar 73,6%, di Indonesia terjadi penurunan KEK pada ibu hamil

17,3% dengan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015

mencapai 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran Hidup (Riskesdas, 2018).

Gizi ibu hamil perlu mendapat perhatian karena sangat berpengaruh

pada perkembangan janin yang dikandungnya. Pada masa kehamilan gizi ibu

hamil harus memenuhi kebutuhan gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan

serta perkembangan janin karena gizi janin tergantung pada gizi ibu, sehingga

kebutuhan gizi ibu juga harus tetap terpenuhi. Asupan energi dan protein tidak

mencukupi pada ibu hamil dapat menyebabkan Kurang Energi Kronis (KEK).

Wanita hamil yang mengalami KEK jika Lingkar Lengan Atas (LILA)< 23,5

cm. Ibu hamil dengan KEK berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah

(BBLR) yang berpotensi mengalami kematian, gangguan pertumbuhan dan

perkembangan anak. KEK juga dapat menjadi penyebab tidak langsung

kematian ibu (Kemenkes RI, 2016).

Data di provinsi Lampung prevelensi kekurangan energi kronik (KEK)

pada ibu hamil di tahun 2013 tercatat sekitar 22% dan data ini mengalami

penurunan dimana ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik

(KEK) tercatat di sekitar 15%. (Riskesdas, 2018).


3

Kemudian Kabupaten Pringsewu ibu hamil yang mengalami

kekurangan energi kronik (KEK) pada tahun 2016 tercatata sebanyak 418

(3,5%) dari 11.757 sasaran, sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 602 (7,8%)

dari 7.678 sasaran, dan di tahun 2018 sebanyak 548 (6,7%) dari 8. 153 sasaran

(Dinkes Pringsewu, 2018).

Berdasarkan hasil survey pada tanggal 01 Februari tahun 2021 di

dapatkan data dari POSKESDES Pekon Wonodadi, dari data POSKESDES

Pekon Wonodadi pada tahun 2020 ada 149 ibu hamil dan terdapat 15 ibu

hamil KEK, maka dari itu peneliti tertarik mengambil judul “Pengaruh

Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Ibu

Hamil Di Pekon Wonodadi Wilayah Kerja Puskesmas Gadingrejo Tahun

2021”

Rendahnya asupan makanan dapat disebabkan oleh rendahnya

pengetahuan dan perilaku makan seseorang. Rendahnya pengetahuan gizi

dapat menyebabkan rendahnya pemilihan makanan dan memiliki peran dalam

masalah nutrisi. Faktor lain yang berperan dalam menentukan status kesehatan

seseorang adalah tingkat sosial ekonomi, dalam hal ini adalah pendidikan,

pekerjaan, dan pengeluaran (Lupita et Al. 2020).

Salah satu faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil yaitu pengetahuan

ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan. Perencanaan dan

penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai peranan yang

penting. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan dan penyusunan

makanan yang sehat dan seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan ibu dan
4

keluarga dalam membeli makanan serta pengetahuan tentang gizi.

Pengetahuan tentang konsumsi makanan dengan kesehatan tubuh.

Pengetahuan gizi yang baik dapat membantu seseoramng belajar bagaimana

menyimpan, mengolah serta menggunakan bahan makanan yang berkualitas

untuk di konsumsi (Globocan, 2018).

Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses pembelajaran dalam

menyampaikan pesan kesehatan, untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan masyarakat dalam menjaga kesehatannya. Masyarakat memiliki

hak untuk mengetahui dan mendapatkan informasi tentang diagnosis,

prognosis, pengobatan dan resiko yang dihadapinya. Pendidikan kesehatan

sangat penting untuk menambah pengetahuan dan salah satu proses promosi

kesehatan yang paling sederhana bagi setiap manusia dalam menjaga

kesehatan tubuh. Salah satu media pendidikan kesehatan yang digunakan

adalah lefleat. Lefleat adalah suatu bentuk media yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi melalui lembar yang dilipat. Isi

informasi berupa kalimat maupun gambar. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang

(over behavior) dari pengalaman dan penelitian, ternyata perilaku didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh

pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).

Pendidikan kesehatan akan memberikan manfaat dan tujuan dalam

meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat

untuk hidup sehat dan berperan aktif dalam upaya kesehatan. Pendidikan
5

kesehatan dapat diartikan sebagai suatu upaya kesehatan yang bertujuan untuk

menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat.

Pendidikan kesehatan juga dapat menolong dan mendorong individu agar

mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan dalam upayan

mencapai hidup sehat (WHO, 2015).

Menurut penelitian (Napitupulu, 2020) dengan judul “Hubungan

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan Kenaikan Berat Badan Pada

Masa Kehamilan Di Klinik Roslena Medan Tahun 2019”. Penelitian

menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi ibu hamil mempengaruhi

X² 165,97 ≥ 3,841 berhubungan secara signifikan pengetahuan ibu hamil

tentang gizi dengan kenaikaan berat badan pada masa kehamilan di Klinik

Roslena Medan Tahun 2019 dengan X² hitung ≥ X² tabel. Dengan demikian

diharapkan kepada petugas kesehatan di Klinik Roslena Medan Tahun 2019

untuk memberikan penyuluhan kesehatan atau informasi tentang gizi ibu

hamil yang dibutuhkan ibu selama kehamilan pada saat ibu datang melakukan

pemeriksaan kehamilan di Klinik Roslena Medan Tahun 2019.

Menurut penelitian (Sarah dan Rahma, 2020) dengan judul “Pengaruh

Penyuluhan Menggunakan Media Booklet Pada Ibu Hamil Terhadap Tigkat

Pengetahuan Gizi Pada Masa Kehamilan Di Desa Pulo Kiton Kecamatan Kota

Juang Kabupaten Bireuen Tahun 2020”. Penelitian ini menunjukkan hasil

yang dilakukan pada tanggal 30 Juni 2019, menunjukkan nilai N, mean rank

dan sum of rank pada negatif rank yaitu 0 yang artinya tidak ada penurunan

tingkat pengetahuan dari sebelum atau sesudah penyuluhan, Pada nilai positif
6

rank menujukkan nilai N 27, nilai mean rank 14, sum of rank 378.00 artinya

ada responden yang mengalami peningkatan tingkat pengetahuan dari sebelum

sampai sesudah diberikan penyuluhan. Sedangkan pada nilai N ties terdapat 6

responden, artinya ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang

sama yaitu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Hasil analisis statistik

menggunakan uji wilxocon, didapatkan nilai p value (0,000) < α (0,05) maka

Ha diterima dan Ho ditolak. Diharapkan kepada responden untuk lebih aktif

mencari informasi dan menambah wawasan dari media atau tenaga kesehatan

mengenai kebutuhan gizi pada masa kehamilan.


7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka penulis

membuat rumusan masalah yaitu “Apakah Ada Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Tentang Gizi Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di

Pekon Wonodadi Wilayah Kerja Puskesmas Gadingrejo”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil

terhadap pengetahuan ibu hamil di pekon wonodadi wilayah kerja

puskesmas gadingrejo tahun 2021

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi karakteristik responden meliputi usia,

pendidikan, dan pekerjaan ibu hamil di pekon wonodadi wilayah kerja

puskesmas gadingrejo tahun 2021.

b. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil sebelum

diberikan pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil di pekon

wonodadi wilayah kerja puskesmas gadingrejo tahun 2021.

c. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil setelah diberikan

pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil di pekon wonodadi

wilayah kerja puskesmas gadingrejo tahun 2021.

d. Diketahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil

terhadap pengetahuan ibu hamil di pekon wonodadi wilayah kerja

puskesmas gadingrejo tahun 2021.


8

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada barbagai pihak,

antara lain :

1. Bagi Peneliti

Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya masalah gizi pada

ibu hamil

2. Bagi Institusi

a. Sebagai bahan bacaan di perpustakaan atau sumber data bagi peneliti

lain yang memerlukan masukan berupa data pengembangan penelitian

dengan judul yang sama.

b. Sebagai sumber informasi pada institusi Universitas Aisyah Pringsewu

Lampung agar dijadikan dokumentasi ilmiah untuk merangsang minat

peneliti selanjutnya.

3. Bagi Puskesmas Gadingrejo

Bagi Puskesmas Gadingrejo hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi mengenai pendidikan gizi ibu hamil dengan

kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada kehamilan dan dapat

digunakan sebagai bahan penunjang untuk perencanaan program dan

penanggulangan kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil serta

mengevaluasi program yang selama ini telah ada.


9

4. Bagi masyarakat atau ibu hamil

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

Gizi ibu hamil kepada ibu hamil dan masyarakat di pekon wonodadi

wilayah kerja puskesmas gadingrejo sehingga dapat melakukan dan

menerapkan upaya pencegahan dan meminimalisir KEK pada ibu hamil

agar tidak berkelanjutan.

E. Ruang Lingkup

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment. dengan pendekatan pretest-post

test dan subjek penelitiannya adalah ibu hamil dan didapatkan 35 responden

dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, Penelitian ini

telah dilakukan bulan 16 – 22 Februari Tahun 2021 dan Tempat penelitiannya

di Pekon Wonodadi di wilayah kerja Puskesmas Gadingrejo.


10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Gizi Ibu Hamil

Gizi ibu memiliki peran penting dalam penurunan angka kesakitan

dan kematian ibu. Istilah ‘gizi ibu’ mengacu pada status gizi seorang ibu

dalam selama priode wanita usia subur yang secara berkala dapat

memengaruhi kesehatan janin dan bayinya. Status gizi seorang wanita

selama kehamilan merupakan masa paling kritis karena mazat gizi yang

terjadi pada ibu dapat meningkatkan risiko bagi bayinya seperti bayi lahir

dengan berat badan lahir rendah. Oleh karena itu persiapan gizi ibu hamil

hendaknya dilakukan bahhkan sejak sebelum hamil (Pharamashanti,

2019).

a. Persiapan Gizi Prakonsepsi

Priode prakonsepsi adalah priode sebelum kehamilan atau satu

bulan sebelum pembuahan (konsepsi). Sampai dengan 2-3 bulan

sesudah pembuahan yang menentukan kualitas kehidupan. Implantasi

plasenta mulai 5 hari setelah konsepsi dan lengkap dalam 9-10 hari,

dimana hamper semua perempuan belum menyadari bahwa mereka

telah hamil. Priode paling kritis terjadinya gangguan perkembangan

struktural adalah 17-56 hari sesudah pembuahan atau (konsepsi),

dengan kata lain, pembentukan organ (organogenesis) mulai 3 hari


11

sesudah menstruasi. Pada masa ini, calon ayah dan ibu perlu

menyiapkan diri agar pada masa kehamilan dan persalinan, bayi

nantinya akan lahir dalam keadaan sehat, oleh karena itu, persiapan

pernikahan untuk melahirkan generasi ke depan yang lebih baik

seharusnya mulai dilakukan jauh sebelum masa ini (Paramashanti,

2019).

Beberapa permasalahan gizi sering juga di temui pada masa seperti

ini seperti status gizi kurang. Rekomendasi telah di berikan kepada

wanita yang berencana hamil untuk mencapai status gizi normal (IMT

18,5 – 23,5 kg/m2) sebelum kehamilannya karena baik status gizi

kurang dan status gizi berlebih dapat meningkatkan resiko kesakitan

dan kematian pada bayi, serta timbulnya resiko penyakit degenerative

dimasa yang akan datang bagi anaknya kelak. Disisi lain, gizi lebih

dan obesitas sebelum dan selama kehamilan dihubungkan dengan

meningkatnya peluang untuk berbagi komplikasi seperti diabetes

gestasional, hipertensi, preeklamsia, cacat lahir dan persalinan

abnormal yang membutuhkan oprasi caesar (Paramashanti, 2019).

Peningkatan status gizi pada wanita sebelum hamil memberikan

manfaat terhadap luaran kehamilan. Jika wanita usia subur telah

terbiasa untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi dalam jumlah

yang adekuat, maka hal ini akan sangat membantu dalam mengoreksi

ketidakseimbangan gizi dan memastikan bahwa janin kelak juga akan


12

mendapatkan lingkungan gizi yang kurang lebih sama dengan

kebiasaan prilaku ibunya (Paramashanti, 2019).

Gizi yang cukup mendukung kelahiran bayi yang sangat sehat dan

menurunkan resiko kesakitan pada bayi, menunjang fungsi optimal

dari alat-alat reproduksi dan meningkatkan produksi sel telur maupun

sperma yang berkualitas. Gizi yang baik juga berperan sangat penting

dalam proses pembuahan dan kehamilan, kecukupan gizi ibu hamil

akan mempengaruhi kondisi janin dalam tumbuh kembang nya selama

kehamilan (Paramashanti, 2019).

Kecakupan gizi pada masa kehamilan merupakan suatu siklus

dimana ketika ibu hamil mengalami kekurangan gizi, maka akan

menyebabkan janin yang dikandungnya janin yang dikandungnya akan

mengalami kekurangan gizi. Janin yang kekurangan gizi dapat

menyebabkan bayi lahir dengan kondisi BBLR ( berat Bayi Lahir

Rendah) yang lebih rentan terhadap infeksi, penyakit dan bayi

prematur. Bayi dengan kondisi kekurangan gizi apabila asupn gizinya

tidak diperbaiki akan tumbuh berkembang menjadi anak dan remaja

yang kekurangan gizi. Kondisi ini akan terus berlangsung sampai ia

dewasa. Siklus ini tidak akan berhenti apabila tidak ada perbaikan

status gizi pada masa konsepsi. Dampaknya akan menyebabkan ia

menjadi calon ayah atau calon ibu dengan sttus gizi yang kurang

(Paramashanti, 2019).
13

Kecakupan gizi tidak tergantung pada status ekonomi saja.

Pengetahuan dan kesadaran yang kurang tentang pentingnya makan

makanan yang bergizi pada masa prakonsepsi menajdi salah satu faktor

penyebabnya. Piola makan yang tidak teratur, konsumsi berlebihan

terhadap satu atau beberapa jenis makanan, junk food dan diet

berlebihan harus dapat di ubah sebelum terlambat. Sebelum kehamilan,

para wanita yang berencana hamil di anjurkan untuk mengikuti pola

makan yang sehat, bervariasi yang seimbang untuk memastikan

kecukupan energy dan gat gizi yang di butuhkan tubuh. Pemenuhan

asupan zat gizi mikro seperti zat besi dan asam folat sangat di anjurkan

dengan mengonsumsi makanan sumber zat besi dan folat. Selain itu,

wanita usia subur juga perlu untuk menghindari konsumsi alcohol,

minuman berkafein, dan rokok (Paramashanti, 2019).

Asam folat baik dalam bentuk sintetis maupun vitamin B9 sangat

penting dalam masa pekonsepsi dan kehamilan untuk mencegah

neural tube defects (NTD) pada janin. Bentuk NTD paling umum

adalah anencephaly yang dapat mengakibatkan keguguran janin atau

bayi meninggal segera setelah dilahirkan, dan spina bifina yang

menyebabkan sejumlah kecacatan fisik (Paramashanti, 2019).

Protein seperti ikan , telur, daging dan tempe sangat dibutuhkan

oleh tubuh, karena protein baik untuk meningkatkan produksi sperma.

Kandungan asam folat sangat berperan dalam masa pembuahan dan

kehamilan trimester pertama. Kecukupan zat gizi asam folat dapat


14

mengurangi resiko bayi lahir kecacatan system syaraf sebanyak 70%.

Kecukupan zat zink untuk calon sangat penting, karena zat zink

membantu produksi materi genetic ketika pembuahan terjadi, maka

sebaiknya mulailah untuk mengkomsumsi kerang, daging, telur, biji-

bijian dan kacang-kacangan (Paramashanti, 2019).

Menurut (Paramashanti, 2019). Berikut mineral dan vitamin yang

penting untuk dikonsumsi oleh wanita saat prakonsepsi :

1) Vitamin E

Vitamin E sangat bermanfaat untuk meningkatkan pelepasan

prostasiklin, metabolit asam arachadonat.

2) Vitamin C

Vitamin C adalah zat gizi utama yang amat dibutuhkan tubuh . zat

gizi ini di perlukan oleh tubuh untuk membentuk jaringan

penunjang (connective tissue), terjadi penerapaan zat besi dari

makanan serta dapat berperan utama pada metabolisme besi.

3) Selenium

Selenium adalah zat yang me miliki peran utama dalam proses

produksi progesterone. Progesterone adalah elemen yang

menghasilkan Leukemia Inhibitory Factors (LIF) suatu sitokin

pleotrofik.

4) Vitamin D

Vitamin D adalah zat gizi yang berperan langsung dalam regulasi

hoax-10 di sel stroma endrometrium manusia. Sebuah penelitian


15

menunjukkan bahwa ekspresi endometrium dari hoax-10

memegang peran penting untuk mengendalikan penerimaan uterus,

implantasi dan desidualisasi. Para ilmuan juga telah mengetahui

bahwa Vitamin D memiliki dampak terbesar pada kesehatan tulang

menjaga tulang yang kuat dan sehat saat penting untuk pertumhan

bayi dan anak-anak, tetapi fondasinya didirikan didalam rahim.

5) Vitamin B1 (Tiamin)

Bagi ibu hamil, Vitamin B1 berfungsi untuk mengubah karbohidrat

yang telah masuk kedalam tubuh menjadi energi. Vitamin B1

berperan mengoptimalkan otak dan system syaraf bayi, sehingga

bayi bisa terhindar dari penyakit keram otot, sesak nafas, sulit

tidur, serta sakit kepala.

6) Vitamin B3 (Niasin)

Manfaat Vitamin B3 atau Niacin amat bermanfaat bagi kesehatan

ibu hamil. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa niacin amat

bermanfaat bagi kesehatan janin dan kekuatan janin. Vitamin ini

juga dapat meningkatkan daya ingat, membantu saluran

pencernaan untuk menyerap karbohidrat yang cukup, protein dan

lemak.

7) Vitamin B6

Berikut adalah manfaat Vitamin B6 ;

a) Dapat menghancurkan lemak di dalam tubuh agar dapat

menjadi energy.
16

b) Memperbaiki, menjaga dan memperkuat sistem kekebalan

tubuh atau antibody.

c) Dapat mengobati dan menghilangkan rasa mual pada ibu hamil.

d) Menjaga keseimbangan kadar gula darah.

e) Menurunkan kadar homosistein, sebuah enzim yang memicu

timbulnya penyakit jantung.

f) Mencegah penyakit kulit, flu dan pilek.

g) Menambah energy untuk inu hamil.

h) Penting untuk kesehatan tubuh ibu dan perkembangan otak,

serta syaraf bagi organ tubuh bayi.

i) Pembentukan sel darah merah (ibu dan bayi).

j) Memperbaiki jaringan tubuh yang meradang akibat luka.

k) Untuk menjaga stabilitas fungsi sistem syaraf agar tetap pada

kondisi terbaiknya.

l) Mengontrol dan memperbaiki metabolism tubuh.

8) Vitamin B12

Vitamin B12 sangat penting untuk aktivitas sel saraf secara normal,

replikasi DNA dan produksi sel darah merah maupun darah putih,

serta platelet darah, vitamin B12 bersama asam folat dan vitamin

B6 berperan dalam negubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam

fungsi normal metabolism semua sel terutama sel-sel saluran cerna,

sumsum tulang dan jaringan saraf.


17

9) Asam Folat

Asam folat adalah bentuk sintesis dari Vitamin B9, yang juga dapat

disebut dengan folat. Makanan yang mengandung folat meliputi

kacang-kacangan, brokoli, kacang polong, daging sapi dan sereal

yang difortikasi. Asam folatuntuk ibu hamil berperan pentng dalam

membantu tabung syaraf bayi berkembang pada otak dan sumsum

tulang belakangnya.

10) Besi

Fungsi utama zat besi bagi tubuh adalah mengangkat oksigen (O2)

dan karbondioksida (CO2), serta untuk membentuk darah

(hemopoesis), yaitu berperan dalam mensintesa hemoglobin (Hb).

Selain itu zat besi juga berfungsi sebagai medium transport

electron dalam sel sebagai bagian integral dari reaksi enzim

penting dalam tubuh.

11) Zinc

Zinc berperan dalam modulasi Insuline-like Growth Factor (IGF1,

somatomedin). Hormone ini adalah hormone yang memiliki

struktur molekul yang sama dengan insulin. Tugasnya adalah

menstimulasi asam amino dan meningkatkan kadar glukosa.

12) Yodium

Yodium diperlukan untuk membentuk hormone tiroksin. Hormone

tiroksi ini diperlukan oleh tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan

perkembangan mulai dari janin sampai dewasa.


18

13) Tembaga (Cuprum)

Tembaga berperan mencegah anemia dengan cara membantu absorpsi

besi, merangsang sintesis hemoglobin, serta melepas simpanan besi

dari fertilin dalam hati. Karena tembaga diperlukan untuk

pemanfaatan zat besi, maka anemia karena kekurangan besi mungkin

adalah gejala dari defisiensi atau kekurangan tembaga.

b. Kecukupan Gizi Ibu Hamil

Seperti sudah disebutkan di awal, kehamilan adalah sebuah fase

yang amat penting dimana asupan gizi yang berguna bagi tubuh, amat

penting dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang mengalami

kehamilan. Pada fase kehamilan ini janin atau calon bayi yang sedang

berkembang di dalam tubuh, oleh karena asupan zat gizi yang

bermanfaat penting dibutuhkan oleh janin agar pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam kandungan dapat benar-benar memadai.

Dengan asupan gizi yang memadai, berbagai resiko penyakit pada

calon bayi dan ibu dapat dikurangi (Paramashanti, 2019).

Pada saat hamil, tubuh ibu akan mengalami banyak perubahan fisik

dan hormone. Dalam konteks ini, berbagai asupan gizi dalam tubuh

benar-benar akan memengaruhi kesehatan ibu serta janin dalam

kandungan. Zat gizi yang tepat sangat membantu tumbuh kembang

janin, serta bayi yang k elak akan dilahirkan. Dan kebutuhan zat gizi

yang dimaksud ini bukan dalam hal porsi makan, bukan berarti

seorang ibu cukup ‘makan untuk dua orang' namun lebih dari itu,
19

seorang ibu hamil memerlukan lebih banyak zat gizi, seperti

mikronutrien, dan makronutrien, untuk mendukung kesehatan ibu dan

janin. Mikronutrien adalah komponen makanan yang meliputi vitamin

dan mineral. Sedangkan makronutrien adalah zat gizi yang

mengandung kalori atau energy seperti karbohidrat, protein dan lemak

(Paramashanti, 2019).

Kemudian ketika membicarakan masalah kecukupan gizi bagi ibu

hamil, dan sejumlah hal yang harus diperhatikan. Menurut

(Paramashanti, 2019) berikut adalah beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam hal pemenuhan asupan gizi, aqgar zat gizi yang

masuk kedalam tubuh ibu hamil tepat sasaran dan tidak sia-sia adalah :

1) Mengkomsumsi lebih banyak makanan yang beraneka ragam akan

lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, protein, vitamin,

serta mineral. Mengomsumsi ragam makanan ini berfungsi sebagai

pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan janin. Serta

cadangan zat gizi dan energi selama masa menyusui.

2) Membatasi makan makanan yang mengandung garam tinggi untuk

mencegah hipertensi karena meningkatkan risiko kematian janin,

terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbumbuhan.

3) Banyak minum air putih akan lebih cepat mendukung sirkulasi

janin, produksi cairan amnion, meningkatnya volume darah,

mengatur keseimbangan asam basa tubuh, serta mengatur suhu


20

tubuh. Ibu hamil sebaiknya minum air putih sekitar 2-3 liter

perhari, sekitar 8-12 gelas sehari.

4) Membatasi minum kopi. Ibu hamil harus ingat bahwa kandungan

kafein dalam kopi akan meningkatkan buang air kecil yang

berakibat dehidrasi, tekanan darah makin tinggi, serta detak

jantung yang mkin cepat. Ini artinya seorang ibu hamil bukan

berarti tadika boleh minum kopi, yang harus di perhatikan adalah

jumlah asupan kopi yang tidak boleh dari dua cangkir kopi perhari.

Pemenuhan energi dan zat gizi yang baik digunakan untuk

memenuhi asupan gizi ibu yang menjalani proses kehamilan yang

harus di pahami terlebih dahulu adalah kebutuhan setiap jenis zat gizi

dimasa kehamilan tentu akan sangat berbeda dengan kebutuhan gizi

saat tidak hamil. Pada masa kehamilan, seorang ibu membutuhkan 300

kalori, terutama di trimester kedua serta ketiga, sementara itu, seorang

ibu hamil memiliki kebutuhan harian yang terdiri dari kalsium

sebanyak 1000-1200 mg, folat sebanyak sebanyak 600-800

mikrogram, dan zat besi sebanyak 27 mg. Berikut ini perinciannya

adalah :

1) Energi

Diet ibu selama kehamilan harus memenuhi energi yang adekuat

untuk memastikan kelahiran dengan usia gestasi cukup (full term),

bayi yang dilahirkan sehat dengan berat badan normal dan

komposisi tubuh yang sesuai. Normalnya, seorang wanita


21

sebaiknya memasuki priode kehamilan dengan berat badan yang

sesuai dan status gizi normal. Adapun tambahan energi yang

diperlukan selama kehamilan akan digunakan untuk :

a) Menyimpan energi dalam bentuk jaringan baru yang meliputi

janin, plaasenta dan cairan ketuban.

b) Pertumbuhan jaringan ibu yang sudah ada seperti payudara dan

uterus.

c) Simpanan lemak tambahan ibu.

d) Meningkatkan kecukupan energi untuk sinstesis jsringan.

e) Meningkatkan masukan oksigen oleh organ-organ ibu.

f) Kebutuhan energi dari produk konsepsi (janin dan plasenta),

khusunya untuk tahapan kehamilan selanjutnya.

2) Protein

Pertumbuhan dan perkembangan jaringan maupun sel termasuk sel

otak pada janin akan di bantu oleh protein. Protein memiliki peran

penting untuk menaikan suplai darah dalam tubuh. Selain itu,

protein juga berfungsi dalam membantu pertumbuhan dan

perkembangan jaringan payudara pada ibu hamil. Sebanyak 75-100

gram protein direkomendasikan oleh para ahli karena protein

memang makanan yang baik dikonsumsi oleh perempuan terutama

ibu hamil. Contoh protein : daging sapi tanpa lemak, boga, ikan,

daging ayam, kacang kacangan, tahu dan masih banyak lagi.


22

3) Karbohidrat

Tidak ada rekomdasi khusu untuk asupan pati, gula dan serat

pangan. Namun, pada ibu hamil sering kali terjadi konstipasi yang

akan menurunkan motilitas saluran cerna. Ibu hamil dengan asupan

serat pangan yang rendah akan mendapatkan dampak yang positif

dari peningkatan asupan serat pangan sebesar 12-24 gram perhari,

sejalan dengan peningkatan konsumsi cairan untuk meregulasi

gerakan usus.

4) Lemak

Ibu hamil dan wanita yang berencana hamil membutuhkan asupan

lemak esensial yang adekuat. DHA dan AA di butuhkan untuk

perkembangan otak dan sistem saraf janin, terutama di trimester

akhir kehamilan. Sumber makanan terbaik untuk asam lemak

omega 3 (EPA dan DHA) adalah ikan laut dan minyak ikan. Selain

itu, terdapat bukti bahwa peningkatan asupan asam lemak omega 3

selama kehamilan memberikan dampak positif bagi berat badan

bayi yang akan dilahirkan dan durasi kehamilan.

5) Kalsium

Kalsium akan membantu tubuh manusia dalam mengatur cairan,

membnatu fungsi saraf, dan kontraksi otot . selain itu kalsium

berperan penting dalam membantu dan menguatkan gigi maupun

tulang. Setiap manusia, membutuhkan kurang lebih 1000mg


23

kalsium terutama ibu hamil. Contoh kalsium : susu, keju, ikan

salmon, byam, yoghurt dan lain-lain

6) Folat

Folat mengandung banyak zat gizi yang memiliki peran penting

untuk mengurangi risiko bayi cacat lahir, cacat tabung saraf, cacat

otak serta cacat sum-sum tulang belakang. Contoh folat adalah :

telur, hati sapi, buah jeruk, stroberi, lemon, mangga, tomat dan

lain-lain.

7) Zat besi

Zat besi yang dibutukan manusia terutama ibu hamil adalah 27mg.

zat besi memiliki fungsi untuk mencegah anemia serta menaikan

tingkat volume darah. Contoh zat besi adalah kubis, selasa, roti,

sereal, batam dan lain-lain.

8) Vitamin A

Kebutuhan vitamin A meningkat saat hamil. Vitamin A tersebut

digunakan untuk pertumbughan janin, simpanan vitamin A pada

janin dan pertumbuhan jaringan ibu. Vitamin A paling tinggi

dibutuhkan saat trimester III dimana pada masa ini janin tumbuh

lebih cepat.

c. Zat Gizi Yang Dibutuhkan Oleh Ibu Hamil

Pada masa kehamilan, ibu hamil di anjurkan mengkomsumsi

makanan yang mengandung zat gizi tertentu. Hal ini diperlukan

sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin, menurut (Paramashanti,


24

2019) berikut adalah table yang memuat zat gizi yang di perlukan ibu

hamil :

Tabel 1.1 Zat Gizi Ibu Trimester 1

Trimester 1

Nama Zat Gizi Fungsi Bahan Makanan

Asam folat Pembentukan sistem saraf Sayuran berdaun, hijau,


pusat, termasuk otak. tempe, serta serealia atau
kacang-kacangan yang
telah di tambahkan
dengan asam folat
Asam lemak tak jenuh Tumbuh kembang system Ikan laut ; ikan tengiri,
saraf pusat dan otak. ikan kembung, ikan tuna
dan ikan tongkol.

Vitamin B12 Perkembanga sel janin. Hasil ternak dan produk


olahannya, serat produk
olahan kacangan kedelai,
misalnya tempe dan tahu,
telur, daging ayam, keju,
susu.
Vitamin D Membantu menyerap Ikan salmon, susu.
kalsium dan mineral (zat
penting yang diperlukan
oleh tuburh) di dalam
darah.
25

Tabel 1.2 Zat Gizi Ibu Trimester 2

Trimester 2
Nama Zat Gizi Fungsi Bahan Makanan

Vitamin A Proses metabolisme, Daging ayam, telur, bebek,


pembentukan tulang, kangkung, wortel dan buah-
sistem saraf buahan berwarna kuning
hingga merah

Kalsium (Ca) Pembentukan tulang Yoghurt, bayam, jeruk dan


dan gigi janin dan ibu roti gandum

Zat Besi (Fe) Membentuk sel darah Kacang-kacangan sayuran


merah, mengangkat hijau, daging sapi, hati sapi
oksigen ke seluruh dan ikan
tubuh dan janin.

Tabel 1.3 Zat Gizi Ibu Triemster 3

Trimester 3

Na\ma Zat Gizi Fungsi Bahan Makanan

Vitamin B6 Membantu proses Kacang-kacangan, hati, dan gandum


sistem saraf
Serat Memperlancar buang Sayuran dan buah-buahan
air besar (mengatasi
sembelit)
Vitamin C Membantu Kol, nanans, papaya, jambu, jeruk
penyerapan zat besi dan tomat
dan antioksidan
Seng (Zn) Membantu proses Kacang-kacangan, hati sapi, telur
metabolisme dan dan daging sapi
kekebalan tubuh
Yodium Mengatur suhu tubuh, Garam apur, udang segar, dan ikan
membentuk sel darah laut
merah serta fungsi
notot dan saraf
26

d. Masalah Gizi Pada Ibu Hamil

1) Kurang Energi Kronik (KEK)

a) Pengertian

Kekurangan energi kronik (KEK) keadaan dimana ibu

menderita kekurangan makanan yang berlangsung selama

menahun (kronis), sehingga menim bulkan gangguan kesehatan

pada ibu hamil. Kurang energi kronis merupakan keadaan ibu

penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita

usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut

disebabkan oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah

yang cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi)

untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori

dan protein (untuk melawan) muntah dan mencret (muntaber)

dan infeksi lainnya. Gizi kurang kronik disebabkan karena

tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau

makanan yang baik dalam periode/kurun waktu yang lama

untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang

cukup, atau disebabkan menderita muntaber atau penyakit

kronis lainnya. (Paramashanti, 2019).

b) Penyebab

Akibat ketidak seimbangan antara asupan untuk pemenuhan

dan pengeluaran energi (Paramashanti, 2019).


27

c) Gejala

Gejala dari kekurangan energi kronik (KEK) menurut

(Paramashanti, 2019) adalah :

(1) Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23 cm.

(2) Kurang cekatan dalam bekerja

(3) Sering terlihat lemah, letih, lesu dan lunglai.

(4) Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara

premature atau jika lahir secara normal, bayi yang di

lahirkan akan memiliki berat badan lahir yang rendah

atau kurang dari 2.500 gram.

d) Faktor-faktor yang mempengaruhi (KEK)

Faktor-faktor yang menyebabkan KEK pada ibu hamil

dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung. Faktor

langsung yang meliputi penyakit infeksi dan asupan makanan,

sedangkan faktor tidak langsung meliputi persediaan pangan

keluarga, pendidikan, pengetahuan ibu, pendapatan keluarga,

dan pelayanan kesehatan.

e) Dampak

Dampak dari kekurangan energi kronik (KEK) menurut

(Paramashanti, 2019) adalah :

(1) Bagi Ibu : Risiko komplikasi dan komplikasi pada ibu

anatara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak


28

bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi,

sehingga akan meningkatkan kematian ibu

(2) Pada Janin : memengaruhi proses pertumbuhan janin

dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir

mati, kematian neonatal, cacat bawaan, asfiksia intra

partum, dan lahir dengan berat badan rendah (BBLR).

(3) Saat Persalinan : mengakibatkan persalinan sulit dan

lama, persalinan premature/sebelum waktunya,

perdarahan postpartum, serta persalinan dengan

tindakan operasi sesar yang cenderung meningkat.

f) Cara mengatasi : cara mengatasi kekurangan energi kronis ini

adalah dengan mengkomsumsi berbagai mkanan bergizi

seimbang. Makanan dengan gizi seimbang itu tentu saja harus

di konsumsi dengan pola makan yang sehat.

2) Anemia

a) Pengertian

Anemia adalah sebuah kondisi atau keadaan dimana kadar HB

atau kadar Hemoglobin kurang dari normal (< 11 gr) menurut

(Paramashanti, 2019).

b) Penyebab

Penyebab dari anemia itu sendiri menurut (Paramashanti,

2019). adalah :
29

(1) Kurang asupan makanan sumber pembentukan sel darah

merah

(2) Kehamilan dan persalinan yang terlalu sering, sehingga

simpanan Fe rendah

(3) Kebutuhan Fe yang meningkat

(4) Gangguan penyerapan Fe

c) Gejala

Gejala dari anemia atau kekurangan kadar HB ini adalah

mudah lelah, lesu, lemas, mata terasa kunang-kunang, wajah

tampak pucat, kongjungtiva pucat, bibir pucat, kurang

bergairah, serta mengantuk menurut (Paramashanti, 2019).

d) Dampak

Dampak dari anemia menurut (Paramashanti, 2019) adalah :

(1) Bagi Ibu : Abortus, Partus lama, perdarahan pospartus,

infeksi dan partus premature

(2) Bagi Janin : bayi lahir premature, kematian janin ,

kematian perinatal, bisa muncul cacat bawaan.

e) Cara mengatasi anemia menurut (Paramashanti, 2019) adalah :

(1) Ibu hamil harus mencukupi kebutuhan gizi

(2) Ibu hamil harus meningkatkan asupan Fe dan asam

folat.
30

f) Syarat melakukan diet

Syarat melakukan diet menurut (Paramashanti, 2019) adalah :

(1) Energi sesuai kebutuhan secara bertahap sejumlah 2200

kal, 300-500 kal / hari.

(2) Lemak cukup, 53 gr / hari.

(3) Protein tinggi, 75 gr / hari.

(4) Meningkatkan konsumsi makanan sumber pembentukan

sel darah merah.

3) Diabetes gestational

Diabetes gestasional merupakan diabetes yang biasanya dia

alami oleh ibu hamil. Seorang wanita yang mengalami diabetes

gestasional akan cenderung mengalami diabetes tipe 2. Oleh karena

itu, selamamasa kehamilan di harapkan ibu mengkomsumsi

makanan dengan kandungan nutrisi yang tepat. Biasanya diabetes

gestasional akan muncul pada trimester ketiga kehamilan.

Peneyebab hadirnya diabetes tipe ini bukan hanya karena riwayat

dari keluarga, namun karena meningkatnya hormone di dalam

tubuh ibu, seperti hormon esterogen, laktogen plasenta, maupun

progesterone. Cara mencegah terjadinya diabetes gestasional yakni

ibu hamil harus memperkarya nutrisinya, seperti mengkomsumsi

protein, asam folat, zat besi, kalsium dan karbohidrat yang cukup

menururt (Paramashanti, 2019).


31

4) Obesitas

a) Pengertian

Obesitas ini berarti terjadi kelebihan berat badan sebagai akibat

dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan menurut

(Paramashanti, 2019).

b) Dampak dari obesitas itu sendiri menurut (Paramashanti, 2019)

adalah ;

(1) Kehamilan yang lebih lama.

(2) Menderita diabetes gestasional.

(3) Melahirkan secara caesar.

(4) Berisiko melahirkan bayi dengan 1-2 jenis kelamin /

cacat bawaan.

c) Cara mengatasi

Cara mengatasi penyakit ini adalah dengan melakukan diet

ketat secara tertib dan berkesinambungan.menurut

(Paramashanti, 2019) berikut adalah hal-hal yang harus

diperhatikan saat melakukan diet adalah:

(1) Kalori yang di kurangi sebanyak 500-700 di bawah

kebutuhan normal. Dilakukan dengan pengurangan

konsumsi karbohidrat dan lemak.

(2) Protein tinggi untuk pertumbuhan bayi dan

pembentukan sel darah merah


32

(3) Mengkomsumsi makanan yang tinggi serat, terutama

agar terasa lapar kita benar-benar teratasi, sehingga rasa

kenyang dapat terus diraih.

e. Penilaian Status Gizi Dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) Pada

Ibu Hamil

Menurut (Paramashanti, 2019) Salah satu metode penilaian status

gizi ibu hamil dengan metode pengukuran langsung atau antropometri

yaitu dengan melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Ibu

hamil dengan KEK adalah ibu yang mempunyai ukuran LILA < 23,5

cm dan dengan beberapa kriteria sebagai berikut :

1) Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg.

2) Tinggi badan ibu < 154 cm.

3) IMT sebelum hamil < 17,00.

4) ibu menderita anemia (Hb < 11 gr%).

2. Kehamilan

a. Definis Kehamilan

Kehamilan secara umum merupakan proses melanjutkan

keturunan yang terjadi secara alami, mendefinisikan kehamilan

sebagai suatu proses yang terjadi antara perpaduan sel sperma dan

ovum sehingga terjadi konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya

hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu di hitung dari haid

pertama haid terakhir (HPHT). Proses terjadinya kehamilan

dijelaskan sebagai berikut, seorang wanita pada setiap bulan


33

melepaskan satu atau dua sel telur dari indung telur yang ditangkap

oleh frimbiae kemudian masuk ke dalam saluran telur. Ketika

terjadi persetubuhan antara perempuan dan laki-laki cairan semen

(sperma) masuk ke dalam vagina sehingga berjuta-juta sperma

akan bergerak memasuki rongga rahim hingga kesaluran telur.

Selanjutnya, dibagian wanita yang menggembung di tuba fallopi

biasanya terjadi pembuahan sel telur dan sperma (Arantika dan

Fatimah, 2019).

b. Tanda-tanda Kehamilan

Terjadinya kehamilan dapat dikenali melalui tanda-tanda

dan gejala yang secara garis besar terbagi menjadi tanda-tanda

tidak pasti, tanda-tanda kemungkinan, dan tanda-tanda pasti. Tanda

tanda hamil adalah ada atau terdapat gerak janin dalam rahim

(terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin),

terdengar denyut jantung janin (didengar dengan stetoskop leanec,

alat kardiotokografi atau EKG dan alat Doppler, dilihat dengan

ultrasonografi, pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen

untuk melihat kerangka janin (Arantika dan Fatimah, 2019).

1) Tanda-Tanda Tidak Pasti (Presumtif) Kehamilan

a) Terlambat Datang Bulan

Terlambat datang bulan merupakan tanda-tanda umum

seorang perempuan hamil. Terjadinya nidasi menyebabkan

pembentukan folikel de graff dan ovulasi tidak terjadi.


34

Seseorang perempuan yang sudah menikah, apabila

mengeluhkan terlambat datang bulan, biasanya muncul asumsi

bahwa perempuan tersebut hamil. Akan tetapi, sebetulnya

terdapat faktor lain yang mempengaruhi keterlambatan datang

bulan, seperti mengkomsumsi obat obatan, stress atau tertekan,

penyakit kronis yang diderita, dan sebagainya. Hal ini karena

diagnosis atau dugaan sementara kehamilan tidak dapat

dilakukan dengan mudah, terutama pada pasien baru yang

hanya mengalami terlamabt datang menstruasi beberapa hari

saja (Arantika dan Fatimah, 2019).

b) Mual

Mual – mual berkaitan erat dengan asam lambung.

Pengaruh hormone estrogen maupun hormone progesterone

menimbulkan asam lambung yang berlebihan sehingga

memicu timbulnya rasa mual dan muntah. Mual dan muntah

akan semakin menyulitkan apabila tercium bau makanan yang

menusuk dan emosi penderita yang tidak stabil, untuk

mengatasi mual dan muntah, penderita ini harus

mengkomsumis makanan yang ringan, mudah dicerna dan

tidak berbau menusuk (Arantika dan Fatimah, 2019).

c) Ngidam
35

Pada tanda kehamilan ini seorang wanita hamil biasanya

sering menginginkan makanan atau minuman yang tertentu

dan setiap orang berbeda-beda (Arantika dan Fatimah, 2019).

d) Pingsan (Sinkope)

Pingsan adalah kondisi ketika terjadi gangguan

sirkulasi ke kepala sehingga timbul iskemia susunan saraf

pusat. Kondisi ini akan berangsur-angsur menghilang setelah

usia kehamilan melewati masa 16 minggu (Arantika dan

Fatimah, 2019).

e) Mastodinia

Salah satu gejala kehamilan adalah payudara terasa

kencang dan sakit akibat membesar, yang disebut juga

dengan mastodinia. Hormone estrogen dan progesterone

berperan dalam hal ini, di antara vaskularisasi bertambah, dan

asinus dan duktus berproliferasi (Arantika dan Fatimah,

2019).

f) Konstipasi

Hormone progesterone berpengaruh terhadap gerakan

peristaltic usus sehingga tidak jarang seorang perempuan yang

hamil mengalami kesulitan untuk buang air besar (Arantika

dan Fatimah, 2019).

g) Hiperpigmentasi Kulit
36

Pada perempuan hamil, terjadi pigmentasi kulit, di

antaranya di sekitar pipi, dinding perut, sekitar payudara dan

varises atau penampakan pembuluh darah vena. Pigmentasi

kulit disekitar pipi di sebabkan oleh keluarnya melanophore

stimulating hormnone (MSH) hipofisis anterior (Arantika dan

Fatimah, 2019).

h) Perubahan Berat badan

Pada wanita hamil yang tidak mengalami mual dan

muntah, perubahan berat badan yang signifikan dapat

dicurigai sebagai tanda kehamilan. Walaupun demikian,

perubahan berat badan semata tidak dapat digunakan sebagai

acuan untuk mendeteksi kehamilan, perlu dilakukan

pemerikasaan lainnya untuk mendeteksi kehamilan (Arantika

dan Fatimah, 2019).

1) Tanda-Tanda Kemungkinan Kehamilan

a) Tanda Hegar

Pada minggu ke 6 terlihat adanya pelunakan pada

daerah ishmus uteri sehingga segmen dibawah

uterus terasa lembek atau tipis saat diraba (Arantika

dan Fatimah, 2019).

b) Tanda Chadwiks
37

Keadaan vagina berwarna kebiru-biruan yang di

alami hamil sekitar minggu ke 6 karena mengalami

kongesti (Arantika dan Fatimah, 2019).

c) Tanda Piscacec’s

Bagian uterus yang berada di dekat implantasi

plasenta mengalami pertumbuhan yang tidak

simetris (Arantika dan Fatimah, 2019).

2) Tanda-Tanda Pasti Kehamilan

a) Denyut Jantung Janin

Denyut jantung janin dapat didengar pada minggu

ke- 17 hingga ke- 18 dengan piranrti stetoskop

leanec. Pada ibu hamil yang gemuk denyut jantung

janin terdengar lebih lambat. Denyut jantung janin

sebenernya dapat dideteksi lebih awal yakni sekitar

minggu ke- 12 menggunakan alat berupa stestoskop

ultrasonic (Doppler). Dengan melakukan auskultsi

pada janin, bunyi bunyi lainnya seperti bising tali

pusat, bising uterus, dan nadi ibu juga dapat

dideteksi (Arantika dan Fatimah, 2019).

b) Palpasi

Outline janin dapat dideteksi dengan jelas setelah

minggu ke-22, sedangkan setelah minggu ke-24


38

gerakan janin dapat dirasakan secara jelas (Arantika

dan Fatimah, 2019).

c) Tes kehamilan

Untuk memastikan kehamilannya, ibu dapat

melakukan tes dengan banguan perangkat tes

kehamilan baik dirumah maupun di labolaturium

dengan mengam bil sampel darah atau urine ibu

(Arantika dan Fatimah, 2019).

2) Pembagian Umur Kehamilan

Menurut (Arantika dan Fatimah, 2019). Lamanya

kehamilan dimulai dari ovulasi sampai terjadinya persalinan kira-

kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43

minggu). Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm

adalah selitar 280 sampai 300 hari dengan perhitungan sebagai

berikut :

1) Usia kehamilan < 22 minngu dengan berat badan janin

< 500 gram di sebut abortus (keguguran).

2) Usia kehamilan 22-28 minggu dengan berat badan janin

500-1.000 gram disebut imaturitas.

3) Usia kehamilan 29-36 minggu dengan berat badan janin

1.000-2.500 gram disebut prematuritas.

4) Usia kehamilan 37-42 minggu di sebut aterm.


39

5) Usia kehamilan > 42 minggu disebut kehamilan lewat

waktu atau serotinus.

Ditinjau dari umur kehamilan, maka kehamilan terbagi menjadi

kehamilan trimester I, trimester II, dan Triemster III dengan rincian

trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua

15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga 13

minggu (minggu ke 28 hingga ke 40).

3) Trimester I

Trimester I merupakan masa penentuan seorang wanita

dalam keadaan hamil atau tidak. Pada priode ini, terjadi

pembentukan sekaligus perkembangan pesat semua sistem dan

organ tubuh bayi. Pada masa ini, ibu hamil biasanya mengalami

perasaan mual nyeri punggung, lelah, perubahan mood, kram kaki,

sering buang air kecil, dan sulit buang air besar. Keadaan ini

normal terjadi pada ibu hamil sehingga disarankan untuk

mengkonsumsi makanan yang bergizi karena trimester I,

merupakan masa paling penting dalam pertumbuhan organ janin.

Walaupun demikian setiap kehamilan mempunyai ciri khas unik

yang tidak sama anatara ibu hamil yang satu dengan lainnya

(Arantika dan Fatimah, 2019).

Perubahan-perubahan secara fisik maupun psikologis

umum terjadi pada masa kehamilan, baik pada trimester I, Ii

maupun III. Perubahanorgan tubuh yang utama adalah uterus akan


40

membesar karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone.

Selain itu, organ yang berthubungan dengan sistem reproduksi juga

mengalami perubahan, pada masa kehamilan trimester pertama,

beberapa perubahan yang terjadi menurut (Arantika dan Fatimah,

2019) adalah sebagai berikut :

1) Vagina dan Vulva

Hormone estrogen memengaruhi perubahan vagina dan

vulva, yakni timbulnya warna kemerahan pada vagina

dan vulva. Kondisi yang demikian menyebabkan

vagina dan vulva rentan terkena jamur karena

peningkatan pH.

2) Serviks Uteri

Serviks uteri juga mengalami perubahan. Pada masa

trimester I ini, serviks uteri mengandung lebih banyak

mengandung banyak jaringan ikat yang berbeda dengan

korpus uteri yang terdiri atas jaringan otot. Hormone

estrogenlah yang menyebabkan perubahan serviks uteri

ini. Hipervaskularisasi dan meningkatnya suplai darah

dapat melunakkan osintensi serviks.

3) Uterus

Perubahan yang tampak nyata pada uterus adalah

bertamabh besar, bertambah berat, dan berubah bentuk

dan porsinya. Tingkat kekuatan dan keelastisan


41

dinidng-dinding otot uterus juga meningkat. Pada usia

kehamilan 8 mingguukuran uterus membesar dan

berbentuk seperti telur bebek. Selanjutnya, pada usia

kehamilan 12 minggu, uterus akan berubah bentuk

menjadi seperti telur angsa.

4) Ovarium

Pada masa awal kehamilan, korpus luteum graviditatum

dengan ukuran 3 cm masih tampak, kemudian akan

mengceil setelah terbentuknya plasenta. Korpus inilah

yang bertugas mengeluarkan hormone estrogen dan

progestoren .

5) Payudara

Pada ibu hamil, tampak secara fisik bahwa ukuran

payudara bertambah besar dan terasa tegang. Hal ini

karena somatomatoprin memproduksi kasein,

laktalbumin, dan laktoglobulin untuk mempersiapkan

payudara ketika proses laktasi.

6) Sistem Endokrin

Sistem endokrin yang mengalami perubahan bertujuan

untuk mempertahankan kehamila, pertumbuhan normal

janin, dan pemulihan nifas.

7) Sistem Kekebalan
42

Immunoglobulin pada ibu hamil tidak memengaruhi

sistem kekebalan tubuh, bahkan dapat menembus hingga

ke plasenta yang pada akhirnya dapat melindungi ibu dan

janinnya juga

8) Sistem Pencernaan

Pada trimester I. terlebih ibu hamil yang mengalami

mual dan muntah, rasa tidak enak pada uluhati sering

dirasakan. Hal ini karena terjadi perubahan posisi

lambung dan aliran balik dari asam lambung ke

esophagus bagian bawah.

9) Sistem Kardiovaskular

Pada ibu hamil, sirkulasi darah ibu di pengaruhi oleh

adanya sirkulasi darah menuju plasenta, uterus yang

semakin membesar, pembuluh darah yang membesar,

serta payudara dan organ-organ lain yang berperan dalam

kehamilan. Hal ini mengakibatkan tekanan darah akan

menurunnya perifer vaskuler resisten yang dipengaruhi

oleh hormone progesterone.

10) Sistem Integumen (Kulit)

Kekebalan kulit dan lemak subdernal mengalami

peningkatan pada ibu hamil dalam masa trimester I ini.

Selain itu ibu hamil pada bulan-bulan awal kehamilan

juga mengalamin hiperpigemntasi, pertumbuhan


43

rambut dan kuku, percepatan kelenjar keringat, seta

peningkatan sirkulasi dan aktivitas psikomotor

11) Metabolisme

Pada ibu hamil basal metabolic rate (BMR) mengalami

peningkatan, tetapi akan pulih setelah harin kelima

pasca persalinan. Pada masa trimester I, ibu hamil akan

mengelyhkan sering kekelahan atau letih setelah

melakukan aktivitas ringan. Hal ini karena terjadi

peningkatan indeks berat badan dan terjadi pembekuan

darah.

12) Sistem Pernafasan

Kadar estrogen yang mengalami peningkatan

mengakibatkan ligamentum pada kerangka iga

berelaksasi sehingga terjadi peningkatan ekspansi

rongga dada. Pernafasan ibu hamil sedikit mengalami

peningkatan frekuensi, tetapi pernafasannya terasa lebih

dalam dari kondisi normal (tidak sedang hamil).

4) Trimester II

Trimester kedua adalah usia kehamilan sekitar 12-28

minggu pada masa ini kekhawatiran pertama mulai menghilang.

Hal ini karena wanita lebih bahagia menerima kehamilannya dan

gerakan janin dapat dirasakan. Pada era ini janin mulai


44

berkemvang, janin sudah cukup kuat dan siap tumbuh. Pada

minggu ke 13 panjang janin sekitar 65-78 mm dengan bobot 20

gram. Pada masa ini tampak cikal bakal mata, telinga, seerta kulit

mulai menyempurnakan diri. Pada akhir minggu ke-14 terjadi

penandaan daerah untuk tumbuhnya rambut dikepala selain itu

jantung janin sudah beretak cepat dan memompa sekitar 24 liter

darah per-hari keseluruh tubuh (Arantika dan Fatimah, 2019).

Pada minggu ke-20 ibu sudah dapat merasakan janin di

dalam kandungan kepala janin saat ini sudah dalam posisi agak

tegak karena leher sudsh berfungsi sebagai penyangga kepala.

Panjang janin mulai ujung kepala sampai kaki nila di ukur

mencapai sekitar 120 mm. Berat badan janin kira-kira mencapai

100 g. pada minggu ke- 22 jantung janin semakin menunjukkan

fungsi yang baik.pada minggu ke-23 kondisi usu besar janin sudag

terisi oleh meconium atau bentuk awal dari feses (Arantika dan

Fatimah, 2019).

Pada minggu terakhir trimester II, keaktifan gerak janin

semakin berkembang pesat janin dapat menoleh kekiri dan

kekanan, serta melakukan gerakan bernafas, sistem kekebalan

tubuh janin mulai berfungsi. Perkembangan janin tersebut diiringi

dengan perubahan perubahan yang terjadi pada ibu hamil menururt

(Arantika dan Fatimah, 2019) adalah :


45

1) Uterus

Uteru secara bertahap akan membuloat dan lama-kelamaan akan

berbentuk lonjong seperti telur dengan ukuran sebesar kepala

bayi atau sama dengan kepalan tangan orang dewasa. Ukuran

uterus yang semakin membesar akan berorientasi ke kanan dan

menyentuh dinding abdomen interior, kemudian mendesak usus

halus ke dua sisi abdomen.

2) Vulva dan Vagina

Pada trimester kedua, terjadi peningkatan vaskularisasi vulva

dan vagina sehingga meningkatkan keinginan dan gairah seksual

ibu hamil. Selain itu, peningkatan kongesti dan terjadinya

relaksasi pada pembuluh darah dan uterus dapat menimbulkan

pembengkakan dan varises vulva.

3) Ovarium

Korpus lutemum graviditatum akan tergantikan dengan plasenta

pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.

4) Seviks Uteri

Serviks uteri mengalami perubahan, yakni menjadi lunak. Di

samping itu, kelenjar-kelenjar di serviks akan mengeluarkan

seksresi lebih banyak.

5) Payudara

Pada trimester II ini, ukuran payudara mengalami peningkatakan

ukuran lebih besar dari pada masa kehamilan trimester I. pada


46

masa ini cairan berwarna putih kekuningan akan keluar dari

putting susu. Ciran ini adalah kolostrum.

6) Sister Pencernaan

Ibu hamil pada trimester II akan mengalami konstipasi karena

meningktaknyab hormone progesnteron. Perut ibu menjadi

kembung karena mendapat tekanan dari uterus yang membersar

dalam perut dan mendesak organ-organ yang terdapat didalam

perut.

7) Sistem Pernafasan

Sesak nafas pada ibu hamil sring terjadi akibat penurunan kadar

kabon dioksida.

8) Sistem Kardiovasuler

Peningkatan volume darah dan curha jantung dapat berakibat

pada perubahan auskultasi selama hamil. Perubahan auskultasi

ini dapat mempengaruhi oerubahan ukuran dan posisi jantung.

9) Perkemihan

Pada trimester II, uterus sudah keluar dari bagian panggul

sehingga terjadi pengurangan penekanan pada kandung kemih.

10) Musculoskeletal

Pada area siku dan pergelangan tangan, dengan meningkatnya

retensi cairan pada jaringan yang berhubungan di sekitarnya

dapat mengakibtkan kekurangannya mobilitas persendian.


47

11) Kenaikan Berat Badan

Kenaikan berat baan normal yang terjadi pada ibu hamil pada

trimester II adalah 0,4-0,g kg per minggu selama sisa kehamilan.

5) Trimester III

Priode trimester III, janin sudah mempunyai simpanan

lemak yang berkembang di bawah kulit. Janin juga sudah mulai

menyimpan zat besi, kalium, dan fosfor yang memengaruhi kondisi

ibu. Kehamilan semakin berat dan seluruh tubuh akan

membengkak sehingga sering kali ibu hamil pada priode trimester

III merasa cepat lelah dan lemah. Trimester III ini dapat dikatakan

sebagai masa penantian untuk proses persalinan. Pada masa ini,

perubahan-perubahan terjadi menurut (Arantika dan Fatimah,

2019) adalah :

1) Uterus

Corpus uteri pada trimester III terlihat lebih nyata dan

berkembang menjadi segmen bawah rahim.

2) Traktus Unirarius

Ibu hamil pada masa kehamilan ini sering mengeluhkan

peningkatan frekuensi buang air kecil (kencing). Pada masa ini,

kepala janin mulai turun ke panggul sehingga menekan kandung

kemih yang menyebabkan sering buang air kecil.


48

3) Sistem Pernafasan

Keluhan sesak nafas yang sering dirasakan ibu hamil merasa

kesulitan bernafas karena usus-usus tertekan oleh uterus ke arah

diafgragma

4) Kenaikan Berat Badan

Pada umumnya, kenaikan berat badan ibu hamil trimester III

adalah 5,5 kg dimulai dari awal kehamilan sampai akhir

krhamilan yakni 11-12 kg

5) Sirkulasi Darah

Uterus yang mengalami pembesaran akan meningkatkan aliran

pembuluh darah sekitar dua puluh kali lipat.

6) Sistem Muskuloskeletal

Pada masa akhir kehamilan ini, hormon progesterone

merupakan salah satu penyebab terjadinya relaksasi jaringan ikat

dan otot-otot, yakni pada satu minggu tekahir kehamilan.

3. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian pengetahuan

manusia dipergunakan melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,

2012).
49

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang tercangkup dalam domain kognitif menurut

(notoatmodjo, 2012) mempunyai 6 tingaktan yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk juga mengingat kembali

(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh badan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2) Memahani (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang subyek yang diketahui dapat

menginterprestasikan materi tersebut dengan benar.

3) Memahami (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real

(sebenarnya).

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu ebyek kedalaman komponen-komponen.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan suatu bentuk keseluruhan

yang baru.
50

6) Evaluasi (Evalution)

Evalusasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penelitian terhadap suatu materi atu abyek. Pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

(kuesioner) yang menanyakan tentang materi yang ingin di

ukur dari subyek penelitian atau responden.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Dalam Diri

Seseorang

Ada dua faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi

status kesehatan, intelegasi, perhatian, minta dan bakat. Sedangkan

faktor eksternal meliputi keluarga, masyarakat dan metode

pembelajaran. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang menurut (Notoatadmojo, 2012) antara lain :

1) Faktor internal

a) Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah bimbingan yang akan diberikan

seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kea

rah cita-cita tertentu yang menetukan manusia untuk

mecapai keselamatandan kebahagian.

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidpannya dan kehidupa keluarganya.


51

c) Umur

Semakin cukup umur individu, tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bekerja.

d) Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informais yang lebih

banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

2) Eksternal

a) Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok

b) Social budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

Dengan demikian seseorang akan bertambah

pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status

ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya

suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosialekpnomi ini akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang.
52

d. Ukuran Tingkat Pengetahuan

Menurut (Arikunto, 2013) pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan

tentang isi materi yang akan di ukur dari subjek penelitian atau

responden kedalam pengetahuan yang ingin di ukur dan di

sesuaikan dengan tingkatannya.

Pengukuran pengetahuan penulis menggunakan

pengkategorian (Arikunto, 2013) menurut yaitu:

1) Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76 - 100%

dari seluruh pernyataan.

2) Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56 - 75%

dari seluruh pernyataan.

3) Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar kurang

dari 56% dari seluruh pertanyaan.

Berdasarkan kuisoner yang di ambil dari Tita Rosmawati

Dafiu dalam penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Gizi Kehamilan Dengan Kejadian Kurang Energi

Kronik (KEK) Pada Kehamilan Di Kota Yogyakarta tahun 2017

dimana skor untuk 1 soal yaitu 1 pertanyaan, jumlah soal terdapat

30 soal mengadopsi dari (Arikunto, 2013).

1) Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76 -

100% dari 22 sampai 30 pertanyaan


53

2) Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56 -

75% dari 17 sampai 22 pertanyaan.

3) Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar

kurang dari 56% dari 17 pertanyaan.

4. Pendidikan Kesehatan

a. Definisi Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah upaya persuasi atau pembelajaran

kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-

tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya.

Jadi dapat di simpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu

bentuk kegiatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku sasaran

(Notoatmodjo, 2012).

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk

menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan.

Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat

menyadari bagaimana cara memelihara kesehatan mereka,

bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan

kesehatan dirinya dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya

mencari pengobatan jika sakit dan sebagainya (Dianawati, 2016).

b. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Promosi kesehatan mempengaruhi 3 faktor penyebab

terbentuknya perilaku tersebut (Notoatmodjo, 2012) yaitu :


54

1) Promosi kesehatan dalam faktor-faktor predisposisi

Promosi kesehatan bertujuan untuk menunggah kesadaran,

memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat

tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan bagi dirinya

sendiri, keluarganya maupun masyarakat. Di samping itu,

dalam konteks promosi kesehatan juga memberikan pengertian

tentang tradisi, kepercayaan masyarakat dan sebagainya, baik

yang merugikan maupun yang menguntungkan kesehatan.

Bentuk promosi ini di lakukan dengan penyuluhan kesehatan,

pemeran kesehatan, iklan-iklan layanan kesehatan, billboard

dan sebagainya.

2) Promosi kesehatan dalam faktor-faktor enabling (penguat)

Bentuk promosi kesehatan ini dilakukan agar masyarakat agar

dapat memperdayakan masyarakat, agar mampu mengadakan

sarana dan prasarana kesehatan dengan cara memberikan

kemampuan dengan cara bantuan teknik, memberikan arahan

dan cara-cara mecari dana untuk pengadaan sarana dan prasana.

3) Promosi kesehatan dalam faktor reinforcing (pemungkin)

Promosi kesehatan pada faktor ini bermaksd untuk

mengadakan pelatihan bagi tokoh agama, tokoh masyarakat,

dan petugas kesehatan sendiri dengan tujuan agar sikap dan

perilaku dapat menjadi teladan, contoh atau acuan bagi

maysarakat tentang hidup sehat.


55

c. Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Pendidikan Kesehatan

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam

keberhasilan pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2012) :

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang sesorang

terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat

dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka

mudah seseorang menerima informasi yang di dapatnya.

2) Tingkat Sosial Ekonomi

Semakin tinggi social ekonomi seseorang, maka semakin

mudah pula dalam menerima informasi baru.

3) Adat Istiadat

Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru

merupakan hal yang tidak dapat di abaikan, karena masyarakat

kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang

tidak boleh di abaikan.

4) Kepercayaan

Masyarakat lebih memperhatikan informasi oleh orang-orang

yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan

masyarakat dengan penyampaian informasi.


56

5) Ketersedian Waktu

Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat

aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran

masyarakat dalam penyuluhan.

d. Media Pendidikan Kesehatan

Media pendidikan kesehatan adalah media yang digunakan

untuk menyampaikan pesan kesehatan karena alat tersebut di

gunakan untuk mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi

masyarakat yang di tuju. Media alat bantu edukasi adalah alat yang

digunakan oleh petugas dalam menyampaikan bahan, materi atau

pesan kesehatan. Alat bantu ini sering disebut sebagai alat peraga

karena dapat berfungsi untuk membantu dan memperagakan

sesuatu didalam promosi kesehatan. Menurut (Notoatmodjo, 2012),

media penyuluhan dapat di kelompokkan menjadi :

1) Leaflet atau folder adalah suatu bentuk penyampaian informasi

melalui lembar yang dilipat. Isi informasi dapat berupa kalimat

maupun gambar

2) Flipchat adalah media penyimpan pesan atau infomasi

kesehatan dalam bentuk lembar balik berisi gambar dan

dibaliknya berisi pesan yang berkaitan dengan gambar tersebut


57

e. Peran Media Dalam Pendidikan Kesehatan

Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam

pelaksanaan penyuluhan kesehatan menurut (Notoatmodjo, 2012)

antara lain adalah :

1) Media dapat mempermudah menyampaikan informasi

2) Media dapat menghindari kesalahan persepsi

3) Media dapat memperjelas informasi

4) Media dapat mempermudah pengertian

5) Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik

6) Dapat menampilkan objek yang tidak dapat di tangkap dengan

mata.

f. Metode-Metode Dalam Pendidikan Kesehatan

Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan

kesehatan adalah menurut (Notoatmodjo, 2012) :

1) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan

menejlaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan

kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi

tentang kesehatan.
58

2) Metode Diskusi Kelompok

Metode diskusi kelompok adalah pembicaraan yang

direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik

pembicaraan diantara 5-20 peserta (sasaran) dengan seorang

pemimpin diskusi yang telah di tunjuk.

3) Metode Curah Pendapat

Metode curah pendapat adalah suatu bentuk pemecahan

masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua

kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh

masing-masing peserta, dan evalusi atas pendapat-pendapat

tadi dilakukan kemungkinan.

4) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan

pengertian, ide dan prosedur tentang suatu hal yang telah

dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana

cara melaksanakan sesuatu tindakan, adegan dengan

menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap

kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.

g. Media Alat Bantu Penyuluhan

Media alat bantu edukasi adalah alat yang digunakan oleh

petugas dalam menyampaikan bahan, materi atau pesan kesehatan.

Alat bantu ini sering disebut sebagai alat peraga karena dapat

berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu didalam


59

promosi kesehatan. Macam-macam alat bantu peraga atau media

secara umum antara lain :

1) Alat bantu liat (visual aids), membantu menstimulasi

penglihatan pada waktu terjadinya proses penerimaan pesan

2) Alat bantu dengar (audio aids), alat bantu untuk

menstimulasikan indra pendengar pada waktu proses

penyampaian bahan pendidikan.

3) Alat bantu dengar dan lihat, alat-alat bantu pendidikan ini lebih

dikenal dengan audio visual aids. (Notoatmodjo, 2012).

B. Penelitian Terkait

1. Menurut penelitian (Maharani dan Aprilina, 2020) dengan judul

“Pengaruh Pemberian Booklet ‘Piring Untuk Bumil’ Tentang Gizi

Seimbang Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester

I Di Puskesmas Banyumas”. Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif dengan jenis penelitian pre-experimental desain dengan metode

one group pretest-postest design. Penelitian menunjukan nilai rata-rata

pengetahuan sebelum diberikan booklet ‘Piring Untuk Bumil’ adalah 6.75

dan sesudah diberikan booklet ‘Piring Untuk Bumil’ adalah 14.84.

Sedangkan sikapnya sendiri rata-rata sebelum diberikan booklet ‘Piring

Untuk Bumil’ adalah 4.81 sedangkan rata-rata sesudah diberikan booklet

‘Piring Untuk Bumil’ adalah 9.36. Hasil penelitian menggunakan media

booklet terjadi peningkatan skor pre-test maupun post-test. Kesimpulan


60

penelitian ini ada pengaruh pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah

diberikan booklet ‘Piring Untuk Bumil’ tentang gizi seimbang pada ibu

hamil Trimester I.

2. Menurut penelitian (Listyarini dan Fatmawati, 2020) dengan judul

“Edukasi Gizi Ibu Hamil Dengan Media Booklet Tentang Perilaku

Pencegahan Balita Stunting di Wilayah Puskesmas Undaan Kabupaten

Kudus”. Tujuan penelitian ini adaah untuk mengetahui pengaruh edukasi

gizi ibu hamil dengan media booklet terhadap perilaku pencegahan

stunting di wilayah puskesmas Undaan Kudus. Jenis penelitian ini

merupakan penelitian yang bersifat Quasi eksperimen dengan

menggunakan metode One Group Prestest-Postest Design. Desain

penelitian yang terdapat pret est sebelum diberi perlakuan dan posttest

setelah diberi perlakuan. Penelitian dilakukan terhadap 54 sample dengan

menggunakan teknik total sampling dan dilakukan uji paired sample t-test.

Hasil penelitian menunjukan dari hasil analisa uji paired t test diketahui

perbedaan pre test dan post test edukasi gizi menggunakan media booklet

adalah nilai p= 0,000 < α 0,05. Kesimpulan penelitian ini menunjukan

bahwa ada pengaruh edukasi gizi ibu hamil menggunakan media booklet

terhadap perilaku pencegahan balita stunting di wilayah Puskesmas

Undaan Kabupaten Kudus.

3. Menurut penelitian (Sudarmi dkk, 2020) dengan judul “Efektivitas

Penerapan Interprofessional Education Colaborative Practice (IPE-CP)

Tentang Gizi Seimbang Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Di


61

Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung”. Penelitian

ini menggunakan motede quasi eksperimen rancangan one group pretest–

posttest design. Sampel 60 ibu hamil diperoleh berdasarkan perhitungan

rumus Federer. Intervensi berupa edukasi dan pendampingan tentang gizi

seimbang yang diberikan dengan penerapan IPE-CP. Data diambil dengan

pretest dan post-tes soal tentang gizi seimbang. Data dianalisis

menggunakan uji Dependent T-test serta uji cohen effect. Hasil

menunjukkan terdapat pengaruh signifikan penerapan IPE-CP terhadap

pengetahuan ibu (p= 0,003), sikap ibu (p= 0,000) tentang gizi seimbang.

Effect Size yang paling berpengaruh yaitu sikap ibu (0,92) sehingga

berpengaruh besar. Kesimpulan, IPECP sangat efektif untuk meningkatkan

pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang gizi seimbang. Saran, kepada

petugas kesehatan untuk dapat menerapkan IPE-CP dalam memecahkan

masalah gizi ibu hamil.


62

C. Kerangka Teori Penelitian

Berdasarkan uraian dalam tinjauan teori, disusun kerangka teori

sebagai berikut :

Pendidikan kesehatan

Paparan Informasi

Faktor-Faktor Keberhasilan
Dalam Pendidikan Kesehatan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengetahuan
- Tingkat pendidikan Dalam Diri Seseorang
- TingkatSosial Ekonomi Internal
- Adat istiadat
- Tingkat pendidikan
- Kepercyaan
- Ketersediaaan waktu
- Umur

- Informasi

Eksternal

- Lingkungan

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Ibu


Hamil

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Modifikasi (Notoadmodjo, (2012), Arikunto, (2013), Dianawati, (2016))
63

D. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori dari Notoatmodjo (2012), mengenai faktor

yang mempengaruhi pengetahuan maka dibuatlah kerangka konsep penelitian

sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pendidikan Kesehatan Tentang


Pengetahuan Ibu Hamil
Gizi Ibu Hamil

E. Hipotesis

Hipotesis dalam sebuah penelitian adalah jawaban sementara dari

rumusan masalah penelitian. Hipotesis adalah suatu asumsi tentang hubungan

antara dua atau lebih variabel yang dapat menjawab suatu pertanyaan dalam

penelitian (Nursalam,2013).

Hipotesis akan sangat membantu memberi petunjuk pada tahap

pengumpulan data, analisis data dan interpretasi data. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha : Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi Ibu Hamil Terhadap

Pengetahuan Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi Wilayah Kerja Puskesmas

Gadingrejo Tahun 2021


64

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment yang bertujuan untuk

menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan mengadakan

intervensi atau mengenakan perlakuan kepada suatu kelompok eksperiment

dan mengetahui pengaruh yang timbul sebab dari adanya perlakuan tertentu

(Dahlan, 2019).

B. Waktu & Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Pekon Wonodadi Kecamatan

Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada

tanggal 16 – 22 Februari Tahun 2021.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan rancangan

deskriptif kuantitatif. Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah One Group Pretest Posttest. Pretest sebelum diberi perlakuan

pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil dan Posttest setelah di berikan

perlakuan pendidikan kesehatan gizi ibu hamil yang memungkinkan menguji

perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (Notoatmodjo,

2018). Bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut :

65
65

Pretest Pelakuan Postest

01 X 02

Keterangan :

01 : Pengukuran pengetahuan dan sikap sebelum diberikan pendidikan

kesehatan gizi ibu hamil.

X : Pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil.

02 : Pengukuran pengetahuan dan setelah diberikan pendidikan

kesehatan tentang gizi ibu hamil.

D. Subyek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti.

Meskipun peneliti hanya mengambil sebagian dari objek yang diteliti,

tetapi hasilnya dapat mewakili atau mencakup seluruh objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2018).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan

adalah total sampling yaitu seluruh jumlah sampel (Notoatmodjo, 2018).

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di

Pekon Wonodadi yang berjumlah 35 orang.


66

a) Besar Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling karena jumlah

responden kurang dari 100 (Notoatmodjo, 2018). Jadi sampel yang di

ambil adalah 35 responden

b) Teknik Sempel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total

sampling. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah ibu hamil

Trimester I, Trimester II, dan Trimester III

c) Cara pemilihan sampel dari penelitian ini menggunakan kriteria

sampel :

1) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden

2) Ibu hamil dalam kondisi yang sehat

3) Ibu hamil Trimester I, Trimester II, dan Trimester III

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota – anggota

suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain

(Notoatmodjo, 2018).

Variabel penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Variabel Independent (bebas) adalah variabel risiko atau sebab perubahan

dan timbulnya variabel lain. Dalam peneliti an ini variabel independen

adalah Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi Ibu Hamil.


67

2. Variabel Dependent (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat atau efek karena variabel bebas. Dan dalam penelitian ini

variabel dependen adalah Pengetahuan Ibu Hamil

F. Definisi Oprasional Variabel Dan Pengukuran Variabel


Definisi operasional adalah variabel yang dapat diukur dengan

menggunakan instrumen atau alat ukur, maka variabel harus diberi batasan

atau definisi yang operasional. Definisi operasional ini penting dan diperlukan

agar pengukuran variabel atau pengumpulan data (variabel) itu konsisten

antara sumber data (responden) yang satu dengan yang lain. Definisi

operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau

pengamatan terhadap variabel – variabel yang bersangkutan serta

p.engembangan instrument atau alat ukur (Notoatmodjo, 2018).

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel

Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Oprasional Ukur
Dependent
Pengetahuan Kemampuan ibu Kuesioner Menjawab 1. Kurang Ordinal
ibu hamil hamil untuk pertanyaan apabila
terhadap menjawab dengan dengan Skor < 56
pengetahuan benar pernyataan memberikan %
gizi ibu hamil tentang gizi tanda 2. Cukup
kehamilan yang centang apabila
diperoleh dari pada Skor 56
hasil kuesioner. jawaban -75%
yang sesuai 3. Baik
apabila
Skor 76 –
100 %
Independent

Pendidikan pendidikan Lefleat Pemberian - -


kesehatan kesehatan tentang leaflet dan
tentang gizi ibu gizi ibu hamil metode
68

hamil merupakan suatu ceramah


bentuk layanan
kesehatan dalam
hal pendidikan
mengenai gizi ibu
hamil

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

ketepatan atau kecermatan kuesioner, apakah kuesioner yang kita

gunakan sebagai alat ukur sudah valid atau belum. Yang telah di

uji validitas oleh Tita Rosmawati Dafiu dalam penelitian yang

berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi

Kehamilan Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (Kek) Pada

Kehamilan Di Kota Yogyakarta Tahun 2017 dilakukan di

Puskesmas Umbulharjo II pada tanggal 4-17 April 2017 pada

penelitian ini pensekoran untuk memberikan nilai jawaban

kuisoner tentang pengetahuan ibu hamil tentang gizi kehamilan

yaitu benar diberi skor 1, salah diberi skor 0. Karena dianggap

memiliki karakteristik yang hampir sama dengan responden

penelitian. Jumlah responden pada uji validitas sebanyak 30 orang

ibu hamil agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran

mendekati kurva normal. Untuk menggunakan uji validitas

digunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan rumus

yang digunakan menurut Riwidikdo, 2012 :


69

N.ƩX.Y - ƩX.ƩY

r =√ {NƩY2 - (ƩX) 2 }{NƩY 2 - (ƩY) 2

Dengan menggunakan nilai keyakinan 95% (α = 0,05) derajat

kebebasan, maka bila hasil uji validitas dengan program komputer

dinyatakan valid bila Sig.(2-tailed) atau p value <0.05. hasil uji

validitasnya, sebanyak 30 pertanyaan dinyatakan valid, dari 44

pertanyaan.

2. Uji Rehabilitas

Setelah dilakukan uji validitas terhadap kuesioner yang akan

digunakan dan hasilnya valid, maka langkah selanjutnya kuesioner

tersebut diuji reliabilitasnya. Dalam penelitian ini uji reliabilitas

yang digunakan metode Alpha Croncbach menurut (Riwidikdo,

2012) adapun rumusnya yaitu:

r =[k ]¿∑ Si2¿

k–1 Si2

Angket atau kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Alpha

Croncbach minimal 0,7. Hasil uji reliabilitas dari 30 pernyataan

tersebut diperoleh hasil Alpha Croncbach sebesar 0,87

F. Pengumpulan Data
70

Cara pengumpulan data dalam penelitian adalah menggunakan data

primer yang di peroleh dari hasil observasi langsung pada ibu hamil di Pekon

Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Tahun 2021.

1. Tahap persiapan

a. Mengurus surat izin penelitian ke ruang badan kemahasiswaan dengan

menyerahkan judul skripsi yang sudah di setujui oleh pembimbing.

b. Menyerahkan surat izin untuk prasurvey ke lokasi penelitian dibagian

umum.

c. Konsultasi penyusunan proposal dengan pembimbing mulai dari

pendahuluan sampai dengan metode penelitian.

d. Mempersiapkan usulan proposal.

2. Langkah pelaksanaan penelitian

a. Mengurus surat izin penelitian melalui Kesbangpol, lalu Dinas

Kesehatan kemudian UPT Puskesmas Gadingrejo.

b. Setelah mendapatkan surat balasan, meminta izin kepada kepala pekon

desa Wonodadi untuk mengadakan penelitian di Pekon tersebut.

c. Peneliti melakukan kunjungan dari rumah ke rumah (door to door)

d. Peneliti ditemani oleh kader Ny. S untuk mengambil data, 1 hari

peneliti mendapatkan 5 responden

e. Peneliti memperkenalkan diri, dan menjelaskan cara mengisi

kuesioner.
71

f. Peneliti memberi Informed Consent (lembar persetujuan) menjadi

responden yang telah dimaksud dan tujuannya sudah di jelaskan oleh

peneliti sebelumnya agar diisi oleh responden

g. Kuisoner pretest diserahkan kepada responden untuk kemudian di

jawab oleh responden.

h. Kemudian peneliti mengambil kuisoner pretest

i. Lalu setelah ibu mengisi kuisioner untuk pengetahuan pretest, ibu

diberikan penyuluhan tentang gizi ibu hamil melalui metode ceramah

menggunakan leaflet dan lembar balik

j. Setelah ibu diberikan penyuluhan, ibu dipersilahkan untuk mengisi

kuisioner pengetahuan posttest.

k. Setelah kuisioner selesai dikerjakan, selanjutnya lembar jawaban

diambil atau dikumpulkan.

l. Penutup dengan mengucapkan terima kasih dan salam.

m. Penelitian dilakukan selama 1 minggu

G. Pengolahan Data

Setelah kuesioner terkumpul melalui angket maka dilakukan pengolahan

data yang melalui berupa tahapan sebagai berikut:

1. Editing

Pada tahap ini, penulis melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh

kemudian memastikan apakah data telah terisi semua oleh responden dan

dapat dibaca.
72

2. Coding

Pengkodean dilakukan untuk memberikan kode pada jawaban yang benar

atau salah pada kuesioner yang telah diisi oleh responden, serta dalam

pengelompokkan data responden. Pengkodean dilakukan pada variabel

usia, pendidikan, pekerjaan, sumber informasi gizi dan pengetahuan. Hal

ini dilakukan untuk mempermudah proses memasukan dan mengolah data.

a) Pengetahuan tentang gizi kehamilan

Pengetahuan tentang gizi ibu hamil di kategorikan

menjadi 3 yaitu :

1) Kurang diberi kode 0

2) Cukup diberi kode 1

3) Baik diberi kode 2

b) Pada penelitian ini penskoran untuk memberikan

nilai jawaban kuesioner tentang pengetahuan ibu

hamil tentang gizi kehamilan yaitu:

1) Benar diberi skor 1

2) Salah diberi skor 0

3. Tabulating

Kemudian data yang terkumpul dimasukan kedalam perangkat lunak dan

kemudian dihitung jumlah jawabannya.

4. Data Entry atau Processing


73

Merupakan suatu kegiatan memproses data yang sudah ada menjadi data

untuk dianalisis.

5. Cleaning

Merupakan kegiatan memproses data-data yang telah dianalisis, proses

selanjutnya adalah pembersihan data (data cleaning) yaitu pengoreksian

data sehingga tidak ada kesalahan kode atau ketidak lengkapan

H. Analisa Data

Data yang telah di olah baik pengolahan secara manual maupun

dengan menggunakan dengan bantuan komputer (Notoatmodjo, 2018).

Analisis yang dilakukan yaitu analisis univariat dan Analisis bivariat sebagai

berikut:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menejlaskan atau mendeskripsikan

karekteristik setiap variabel penelitian.

2. Analisis Bivariate

Analisa bivariate yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi. Analisa dalam penelitian ini digunakan

untuk menguji pengaruh antara pendidikan kesehatan terhadap

pengetahuan ibu hamil terhadap gizi pada ibu hamil. Hasil ujian dikatakan

ada pengaruh yang bermakna bila nilai p <α (p<0,05). Hasil uji dikatakan

tidak ada pengaruh yang bermakna bila nilai p >α (p>0,05) (Dahlan,

2019). Dalam Penelitin ini Menggunakan uji Wilcoxon. wilcoxon adalah


74

untuk mengukur signifikan perbedaan antara dua kelompok data

berpasangan berskala ordinal


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran tempat penelitin

1. Letak dan Luas desa

Pekon Wonodadi berada di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu,

Pekon Wonodadi masuk katagori Pekon Maju berdasarkan surat keputusan

keputusan (SK) Direktur Jendral Pembangunan dan Pemberdayaan

Masyrakat Desa Nomer 030 Tahun 2016 Kementrian Desa, pembangunan

daerah tertinggal dan trasmigrasi Republik Indonesia. Pekon Wonodadi

memiliki luas 344 Ha.

Adapun batas-batas Pekon Wonodadi adalah sebagai berikut:

a. Batas sebelah Utara, berbatasan dengan Pekon Tulung Agung dan

Pekon Wonodadi Utara.

b. Batas sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Way Layap.

c. Batas sebelah Barat, berbatasan dengan Pekon Wonosari dan Pekon

Tambahrejo.

d. Batas sebelah Timur, berbatasan dengan Pekon Gadingrejo dan Pekon

Gadingrejo Utara.

2. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat dan Tingkat Pendidikan

Penduduk Pekon Wonodadi berjumlah 8.806 orang, dalam jumlah tersebut

sebagian besar masyarakatnya memeluk agama islam. Penduduk Pekon

Wonodadi sebagian besar menempuh pendidikan terakhir sampai tingkat

76
77

SMA sederajat.Mata pencaharian mereka sebagian besar adalah petani.

Sumber penghasilan utama sebagian mereka yaitu pertanian. Komoditi

unggulan masyarakat Pekon Wonodadi yaitu padi

B. Karateristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia, pendidikan, dan

pekerjaan

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berikut tabel yang menyajikan karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia
Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi
Tahun 2021

Usia Frekuensi Presentase (%)


21-27 16 45,7
28-34 16 45,7
35-41 3 8,6
Total 35 100

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa ibu hamil di Pekon Wonodadi

didominasi oleh ibu dengan rentang usia 21-34 tahun yaitu 16 orang

(45,7%).

2. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan

Berikut tabel yang menyajikan karakteristik responden berdasarkan

pendidikan
78

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan
Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi
Tahun 2021

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)


SD 0 0,00
SMP 15 42,9
SMA 20 57,1
Total 35 100

Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa ibu hamil di Pekon Wonodadi

pendidikan paling tinggi adalah SMA dengan jumlah 20 orang (57,1%).

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berikut tabel yang menyajikan karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan
Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi
Tahun 2021

Pekerjaan Jumlah Presentase (%)


Bekerja 0 0,00
Tidak bekerja 35 100
Total 35 100

Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa pekerjaan ibu hamil di Pekon

Wonodadi rata-rata tidak bekerja atau bersatatus ibu rumah tangga

dengan jumlah 35 orang (100%).


79

C. Analisa Data

1. Analisis Univariat

Berdasarkan pengumpulan data dengan menggunakan lembar

kuesioner pengetahuan ibu hamil terhadap gizi ibu hamil maka diperoleh

hasil data sebagai berikut:

a. Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Gizi

Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi Tahun 2021

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Diberikan
Pendidikan Kesehatan Gizi Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi

Tahun 2021

Karakteristik Jumlah (n) Presentase (%)


Kurang 12 34,3
Cukup 21 60,0
Baik 2 5,7
Total 35 100

Berdasarkan tabel 4.4 bahwa distribusi frekuensi pengetahuan ibu

hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan gizi ibu hamil

didominasi oleh pengetahuan yang cukup yaitu sebesar 21 orang

(60,0%).
80

b. Pengetahuan Ibu Hamil Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan

Gizi Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi Tahun 2021

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Setelah Diberikan
Pendidikan Kesehatan Gizi Ibu Hamil Di Pekon Wonodadi
Tahun 2021

Karakteristik Jumlah (n) Presentase (%)


Kurang 2 5,7
Cukup 2 5,7
Baik 31 88,6
Total 35 100

Berdasarkan tabel 4.5 bahwa distribusi frekuensi pengetahuan ibu

hamil setelah diberikan pendidikan kesehatan gizi ibu hamil

didominasi oleh pengetahuan ibu hamil yang baik yaitu sebesar 31

orang (88,6%).

2. Analisis bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Gizi Ibu Hamil terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Pekon

Wonodadi Wilayah Puskesmas Gadingrejo Tahun 2021

Tabel 4.6
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gizi Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Iibu Hamil
Di Pekon Woodadi Wilayah Kerja Puskesmas Gadingrejo
Tahun 2021

Kategori Total p-value


Variabel
Kurang Cukup Baik
Pengetahuan 12 21 2 35 0.001
sebelum (34,3%) (60,0%) (5,7%) (100%)
pengetahuan 2 2 31 35
81

setelah (5,7%) (5,7%) (88,6%) (100%)

Berdasarkan tabel 4.6 diatas terlihat bahwa nilai significancy p = 0,001 (p

<0,05) yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara

pengetahuan sebelum diberikan intervensi dan sesudah diberikan

intervensi pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil

D. Pembahasan

1. Analisa Univariat

a. Karakteristik Responden

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Dari tabel 4.1 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata ibu

hamil di Pekon Wonodadi didominasi oleh ibu hamil dengan rentang

usia 21-34 tahun yaitu 16 orang (45,7%).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh sukmawati, et al., (2020) unur individu terhitung mulai

saat di lahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur

maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berfikir dan bekerja. Dewasa awal merupakan tahap

kemantangan dalam berfikir dan masa reproduktif dimana seseorang

mampu memutuskan tindakan yang perlu dilakukan mengenai nilai-

nilai, maupun kreativitas dan penyesuaian diri pada suatu hidup yang

baru pada usia antara 21 sampai 40 tahun

Penjelasan ini juga diperkuat juga oleh Eva, et al, (2020)

menyatakan bahwa umur berhubungan dengan kesiapan persalinan


82

yang menunjukan bahwa ibu hamil yang berada pada kategori umur

tidak beresiko (20-35 tahun) memiliki kesiapan persalinan yang lebih

tinggi dibandingkan dengan ibu hamil dengan kategori umur beresiko

(<20 atau >35 tahun) yang memiliki kesiapan persalinan yang rendah.

Penelitian ini juga sejalan dengan teori bahwa usia merupakan

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang. Selain itu

semakin cukup usia maka seseorang akan lebih dewasa dan mudah

percaya sehingga apabila mendapat informasi akan mudah diterima

Semakin bertambahnya usia akan bertambah pula pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki (Notoatmodjo, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dari usia rata-rata yang

didapat adalah 21-35 tahun. Menurut peneliti pada rentang usia 21-35

tahun memiliki pola pikir yang semakin berkembang, sehingga lebih

mudah menerima informasi atau pengetahuan yang didapat dari

lingkungan atau tenaga kesehatan yang memberikan informasi terkait

kesehatan dan mampu mengaplikasikan tindakan yang perlu dilakukan

untuk kesehatan nya.

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa ibu hamil di Pekon Wonodadi

pendidikan paling tinggi adalah SMA dengan jumlah 20 orang

(57,1%). Penelitian ini memiliki kesesuaian dengan penelitian Yuvita,

et al., (2020) bahwasanya pendidikan SMA yang dianggap sebagai


83

tingkat pendidikan menengah atas, sehingga semakin mudah pula

mereka menerima informasi yang diberikan.

Penjelasan ini diperkuat juga oleh Nadrah, et al., (2021)

Pendidikan adalah suatu penerapan proses belajar yang berarti didalam

pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau

perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada

diri sendiri, kelompok atau masyarakat dan bahwasanya pendidikan

berperan penting dalam menentukan kualitas manusia, dan akan

dianggap lebih berpengetahuan apabila mengecap pendidikan.

Penjelasan ini diperkuat juga oleh Resy, et al., (2021) bahwa

tingkat pendidikan perempuan yang masih rendah menyebabkan

informasi yang diterima sangat terbatas. Sementara pendidikan yang

semakin tinggi dapat meningkatkan rasa percaya diri, wawasan dan

kemauan seseorang untuk mengambil keputusan yang baik bagi diri

sendiri dan keluarga termasuk yang berkaitan dengan kesehatan pun

sangatlah penting.

Penelitian ini juga sejalan dengan teori bahwa tingkat pendidikan

SMA. Secara umum tingkat pendidikan mempengaruhi kemampuan

seseorang dalam menerima dan memahami informasi kondisi dan

lingkungan sekitarnya, sehingga mempengaruhi cara pandang dan

pemilihan koping dalam menyelesaikan masalah. Pendidikan juga

mempengaruhi proses belajar seseorang, apabila seseorang

memperoleh informasi lebih banyak dari individu lain maka


84

pengetahuan dari masing-masing akan berbeda. Pendidikan responden

mempengaruhi pengetahuan responden, karena semakin tinggi

pendidikan responden maka akan semakin mudah untuk menerima

informasi baru (Biswas et al, 2018).

Berhasarkan hasil penelitian tersebut menurut asumsi peneliti

pendidikan SMA merupakan jenjang pendidikan menengah keatas.

Pendidikan formal berfungsi sebagai sarana pemberdaya individu

dalam meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan potensi diri.

Oleh karena itu jenjang pendidikan SMA dikatakan cukup baik dalam

menerima informasi dan pengetahuan yang ada di lingkungan sekitar

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa pekerjaan ibu hamil di Pekon

Wonodadi rata-rata tidak bekerja atau bersat atus ibu rumah tangga

dengan jumlah 35 orang (100%).

Penelitian ini memiliki kesesuaian dengan penelitian Sholihatun,

(2017) menerangkan bahwa ibu yang bekerja di luar rumah dapat

menerima informasi lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak bekerja,

dapat disimpulkan ibu yang tidak bekerja (IRT) maka akses untuk

mendapat informasi akan lebih sedikit dibandingkan dengan ibu yang

bekerja.

Penelitian ini memiliki kesesuaian dengan penelitian yang

dilakukan oleh Lupita, et al., (2020) yang menyatakan bahwa ibu hamil
85

yang tidak bekerja beresiko mengalami KEK dibandingkan ibu hamil

yang bekerja.

Hasil ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2012), yang

mengatakan bahwa seseorang yang bekerja akan memiliki pengetahuan

yang lebih luas dari pada yang tidak bekerja karena dengan bekerja

seseorang akan banyak mendapatkan informasi dan pengalaman.

Perbedaan antara hasil penelitian dengan teori kemungkinan disebabkan

karena ibu rumah tangga memiliki waktu yang lebih banyak di rumah

dan memiliki aktivitas sosial yang lebih tinggi serta lebih cenderung

mengikuti penyuluhan atau promosi kesehatan yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan.

Berdasarkan hasil tersebut peneliti beransumsi bahwa ibu yang

tidak bekerja akan lebih banyak menghabiskan waktu dirumah sehingga

memudahkan para peneliti atau tenaga kesehatan lainnya untuk

memberikan paparan informasi tentang kesehatan

4) Pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah diberikan

pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil di Pekon

Wonodadi

Berdasarkan distribusi frekuensi pengetahuan responden

menunjukan 21 orang (60,0%) responden mempunyai pengetahuan

yang cukup. Terjadi perubahan pengetahuan responden setelah

menerima penyuluhan yaitu meningkat menjadi 31 orang (88,6%).

yang memiliki peningkatan yang signifikan.


86

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Fina,

et al., (2019). Tingkat pengetahuan seseorang berpengaruh terhadap

sikap dan perilaku dalam memilih makanan dan berpengaruh pada

keadaan gizinya. Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang

pemilihan bahan makanan dan konsumsi sehari-hari dengan baik dan

memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal

tubuh, Dalam hal ini ibu hamil yang memiliki sikap positif maka akan

menerapkan hal-hal positif yang disarankan oleh petugas kesehatan,

seperti memperhatikan konsumsi makanan yang bergizi untuk

mencegah terjadinya KEK.

Penelitian ini didukung oleh teori menurut (Notoatmodjo, 2012)

pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagaian pengetahuan manusia

dipergunakan melalui mata dan telinga.

Hasil penelitian yang didapat menurut peneliti kemungkinan

besar pengetahuan baik yang dimiliki Ibu hamil yang timbul adalah

aktualisasi dalam tindakan upaya pencegahan, pembentukan

pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat

pendidikan, pekerjaan, umur dan informasi dengan kata lain bahwa ibu

yang memiliki pengetahuan yang baik atau rendah dipengaruhi oleh

lingkungan sekitar.
87

2. Analisa Bivariat

a. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil terhadap

pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah diberikan intervensi

Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji statistic dengan menggunakan

uji Wilcoxon dengan p=0,001 didapatkan perbedaan pada analisa

pengetahuan sebelum dan setelah diberikan intervensi pendidikan

kesehatan gizi ibu hamil, karena nilai significancy p<0,05 maka

terdapat pengetahuan pengaruh sebelum dan sesudah intervensi.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Suyati (2020) dengan hasil ada hubungan pengetahuan

ibu dengan status gizi ibu hamil yang menunjukkan data hasil uji Chi-

Square Test dengan mengambil nilai alternatif Fisher's Exact Test

karena terdapat 0 cells yang expected count kurang dari 0,05 yaitu

dengan nilai P Value (ρ = 0,002) sehingga dapat di simpulkan ada

hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan status

gizi ibu hamil.

Hasil penelitian ini diperkuat oleh Nadrah, et Al. (2021)

dengan hasil ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil

tentang kebutuhan gizi seimbang selama kehamilan yang menunjukkan

hasil analisa bivariat menggunakan uji – chisquare di dapat dengan P-

value = 0,002 yang berarti < dari α (0,05) yang artinya ada hubungan

yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan sikap ibu hamil tentang

kebutuhan gizi seimbang selama kehamilan.


88

Hasil penelitian ini diperkuat oleh Bestfy dan Alfriska (2018)

dengan hasil ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu

hamil tentang pemenuhan nutrisi masa kehamilan dengan hasil

penelitian menunjukkan menunjukkan p value 0,003 < α 0,05 bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan ibu hamil

dalam pemenuhan nutrisi kehamilan sebelum dan sesudah diberikan

pendidikan kesehatan.

Peningkatan pengetahuan setelah dilakukan pendidikan

kesehatan pada pelaksanaan pengabdian ini dari kurang menjadi baik.

Pengetahuan ibu hamil meningkat terkait dengan evaluasi dari materi-

materi yang diberikan harapannya ibu hamil tidak lantas berhenti disini

dan lebih meningkatkan pengetahuan gizi dengan cara membaca,

menggali informasi-informasi serta mengikuti pendidikan kesehatan

tentang gizi lainnya Ratna, et al., (2019).

Hasil penelitian ini diperkuat oleh Safitri (2020) menyatakan

bahwa Peningkatan pengetahuan tersebut terjadi akibat dari

komunikasi efektif yang terjalin antara penyuluh dan responden yang

pada praktiknya menggunakan metode pendekatan individu dengan

komunikasi dua arah yang mengedepankan unsur faceto-face serta

two-ways feedback dari penyuluh dan responden. Penggunaan leafed

sebagai instrumen dalam komunikasi lisan-tulisan dua arah antara

penyuluh dan responden membantu meningkatkan penyebaran


89

informasi atau pengetahuan lewat ilustrasi dan pembahasan yang

singkat, padat dan jelas

Teori lain yang juga dijelaskan oleh Notoatmodjo (2012)

adalah pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, perilaku yang didasari

oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang tidak. Dengan

semakin tingginya tingkat pengetahuan ibu maka tentunya ibu akan

mempunyai perilaku yang baik.

Berdasarkan hasil tersebut menurut peneliti responden yang

memiliki pengetahuan yang baik. mampu meningkatkan pengetahuan

ibu hamil dan meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang gizi serta

mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahwasanya

pendidikan kesehatan secara tidak langsung berpengaruh pada

pemahaman ibu hamil tentang pentingnya asupan nutrisi yang baik saat

kehamilan untuk mencegah kejadian kekurangan energi kronik KEK.


90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilaksanakan di Pekon Wonodadi pada tanggal 16 – 21

Februari Tahun 2021. Dengan jumlah responden sebanyak 35 ibu hamil.

Berdasarkan analisis dan pembahasan sebelumnya tentang Pendidikan

Kesehatan Gizi Ibu Hamil Terdapat Pengetahuan Ibu Hamil, maka

disimpulkan bahwa :

1. Karakteristik responden dalam penelitian ini didapatkan hasil usia dengan

rentang 21-34 sebanyak 16 orang (45,7%). Sebagian besar responden

berpendidikan SMA dengan jumlah 20 orang (57,1%). Dan karakteristik

responden berdasarkan pekerjaan didominasikan oleh ibu yang tidak

bekerja yaitu dengan jumlah 35 orang (100%).

2. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan pendidikan

kesehatan tentang gizi ibu hamil sebanyak 12 orang (34,3%) memiliki

pengetahuan yang kurang, 21 orang (60,0%), memiliki pengetahuan yang

cukup, dan 2 orang (5,7%) memiliki pengetahuan yang baik.

3. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil setelah diberikan pendidikan

kesehatan tentang gizi ibu hamil sebanyak 2 orang (5,7%) memiliki

pengetahuan yang kurang, 2 orang (5,7%) memiliki pengetahuan yang

cukup, dan 31 orang (88,6%) memiliki pengetahuan yang baik.

90
91

4. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil terhadap

pengetahuan ibu hamil dengan nilai (p-value=0,001).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai

berikut kepada berbagai pihak :

1. Bagi objek penelitian

Diharapkan pada masyarakat khususnya untuk ibu hamil dapat

mengaplikasikan dan menerapkan mengenai informasi gizi ibu hamil yang

telah diberikan selama masa kehamilan.

2. Bagi petugas kesehatan

Untuk lebih meningkatkan pemberian edukasi mengenai gizi ibu hamil

dan guna merubah pengetahuan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan gizi

selama kehamilan, dan untuk mengurangi angka kejadian ibu hamil

kekurangan energi kronik (KEK).

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian

ini dan menambahkan variabel lain terkait dalam upaya pencegahan ibu

hamil kekurangan energi kronik (KEK).


DAFTAR PUSTAKA

Arantika M., & Fatimah (2019). Patologi Kehamilan Memahami Berbagai


Penyakit & Komplokasi Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Baru
Press

Bestfy, A., & Alfriska, T., (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang PemenuhanKebutuhan
Nutrisi Masa Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wara
Selatan Kota Palopo Tahun 2017.
Artikel Penelitian Volum Volume 01 Nomor 02 Oktober 2018
Halaman 99-106
https://stikeskjp-palopo.e-journal.id/JFK/article/view/3

Dinkes Lampung. (2018). Profil kesehatan Lampung tahun 2018.


dinkes.lampungprov.go.id. Lampung: Dinas Kesehatan Provinsi
Lampung (Diakess Pada tanggal 09 Januari 2021).

Fina, F P, et al., (2020). Hubungan Pendidikan Dan Pengetahuan Gizi Dengan


Status Gizi Ibu Hamil Pada Keluarga Dengan Pendapatan Rendah
Di Kota Bandar Lampung.
Medula|Volume 8|Nomor 2|Februari 2019|225.

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/2
292

GLOBOCAN (2018). Incidence, Mortality, and Prevalence by Can cer Site


Worldwide in 2018.
http://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/900-
world-fact-sheets.pdf. Diakses pada tanggal 27 November 2020.

Kemenkes . (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian.


Kesehatan Indonesia.

Kemenkes RI (2016). Pusat Data dan Informasi. Jakarta : Kementerian Kesehatan


RI.

Listyarinia, A., & Fatmawatia, Y. (2020). Edukasi Gizi Ibu Hamil Dengan Media
Booklet Tentang Perilaku Pencegahan Balita Stunting Di Wilayah
Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan
dan Kebidanan.
https://jpk.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/jpk/art
icle/view/70
Lupita, S., et al,. (2020). Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Primigravida Dan
Multigravida Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mulya
Kabupaten Garut. Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 6 No.2,
Juli 2020: 121-131
https://www.journal.stikep-
ppnijabar.ac.id/index.php/jkk/article/view/173

Maharani, E., & Aprilina, H. (2020). Pengaruh Pemberian Booklet ‘Piring Untuk
Bumil’ Tentang Gizi Seimbang Terhadap Tingkat Pengetahuan
Dan Sikap Ibu Hamil Trimester I. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan. http://ejournal.stikesmuhgombang.ac.id.

M. Sopiyudin Dahlan. (2019). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan.


Jakarta : Epidemiologi Indonesia

Nadrah, et al., (2021). Analisis Pengetahuan Dengan Sikap Tentang Kebutuhan


Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil Di Desa Klumpang Kampung Kab.
Deli Serdang. MIRACLE JOURNAL ISSN Xxxx-Xxxx (Media
Online) Vol 1, No 1, Januari 2021 Hal 14-20

Napitupulu. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan


Kenaikan Berat Badan Pada Masa Kehamilan Di Klinik Roslena
Medan Tahun 2019. Journal Of Midwifery Senior e-ISSN 2621-
2627 Volume 3 Nomor 1: Agustus 2020.
http://midwifery.jurnalsenior.com/index.php/ms/article/view/17

Notoatmojo, S (2012). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta

Notoatmojo, S. (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Paramashanti. (2019). Gizi Bagi Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Pustaka Baru.

Ratna, F W., et Al. (2019). Pendidikan Kesehatan Untuk Meningkatkan Gizi Ibu
Hamil. Journal of Community Engagement in Health Vol.4 No.1.
Mar 2021. Page.155-161
https://jceh.org/index.php/JCEH

Resy H, et al. (2021). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Ibu
Hamil. Jurnal Medika Hutama Vol 02 No 02, Januari 202.
http://jurnalmedikahutama.com

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian dan. Pengembangan


Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian dan. Pengembangan
Kesehatan.

Safitri., (2020). Pendidikan Kesehatan tentang Anemia kepada Ibu Hamil. Jurnal
Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No. 2, Juni 2020
http://jak.stikba.ac.id/index.php/jak/article/view/88

Sarah, N., & Rahma. (2020). Pengaruh Penyuluhan Menggunakan Media Booklet
Pada Ibu Hamil Terhadap Tigkat Pengetahuan Gizi Pada Masa
Kehamilan Di Desa Desa Pulo Kiton Kecamatan Kota Juang
Kabupaten Bireuen Tahun 2020. Journal of Healthcare
Technologyand Medicine Vol. 6 No. 1 April 2020.

http://www.jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/download/704/
319

Sholihatun, NB., (2017). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi


Selama Hamil Di Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta.
repository.unjaya.ac.id/2371/2/SHOLIHATIN NUR BAITY
(1114010).pdf
http://repository.unjaya.ac.id/2371/2/SHOLIHATIN%20NUR
%20BAITY%20%281114010%29.pdf

Sudarmi., Bertalina., & Aprina, (2020). Efektifitas Penerapan Interprofessional


Educationcollaborative Practice (Ipe–Cp) Tentang Gizi Seimbang
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil. Jurnal AcTion: Aceh
Nutrition Journal, Mei 2020 (5)1: 71-79.
http://dx.doi.org/10.30867/action.v5i1.212

Sukmawati., Lilis, M., & Furkon N., (2020). Pendidikan Kesehatan dan
Pelaksanaan Iva Test pada Wanita Usia Subur. Media Karya
Kesehatan: Volume 3 No 1 Mei 2020.
http://journal.unpad.ac.id/mkk/article/view/24916.

Suyati., (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Ibu Hamil
Di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Selatan Kota Palopo Tahun
2019. Vol.7 No.1 Juli 2020 p-ISSN: 2356-198X.
http://jurnalstikesluwuraya.ac.id/index.php/eq/article/
view/26

Yunitasari, E, et al., (2020). Factor Analysis of Third Trimester Pregnant Women


Readiness in Preparing for Childbirth: A Cross-Sectional Study.
International Journal of Pharmaceutical Research | Oct - Dec
2020 | Vol 12 | Issue 4
https://doi.org/10.31838/ijpr/2020.12.04.478

Yuvita, A., et al,. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gizi Seimbang


Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Balita Usia 6-24 Bulan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Karya Mulya Kota Pontianak.

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/KNJ/article/viewFile/42015/75
676586709

WHO. 2015. Maternal Mortality. WHO Media Center


LAMPIRAN
LEMBAR PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama (Inisial) :
Usia :
Pekerjaan :
Alamat :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya saat ini dalam keadaan sadar dan
telah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian ini dan memahami informasi
yang diberikan oleh Tika Makrifatul Khasanah maupun asisten peneliti tanpa
paksaan maka dengan ini saya secara sukarela bersedia menjadi responden dalam
penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi Ibu
Hamil Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil”.

Saya telah mengerti tujuan dan prosedur, manfaat dan resiko penelitian penelitian
ini serta mengapa saya diminta untuk berpartisipasi. Setiap pertanyaan akan saya
jawab dan apabila masih memerlukan penjelasan, saya akan mendapatkan
jawaban dari peneliti. Saya akan berpartisipasi dengan sungguh-sungguh dan
mengikuti sesuai dengan prosedur.

Demikian pernyataan ini saya buat sebenar-benranya dan penuh kesadaran tanpa
paksaan dari siapapun.

Yang menyatakan,

Responden
KUISONER

IDENTITAS RESPONDEN

1. NAMA :

2. UMUR : Tahun

3. PENDIDIKAN : SD SMP SMA

4. ALAMAT :

5. STATUS PEKERJAAN : Bekerja Tidak Bekerja

Keterangan : Berilah tanda centang (√) pada kotak tersebut sesuai dengan jawaban

anda.

PETUNJUK UMUM

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti, pilihlah salah satu jawaban

dengan memberikan tanda centang (√) pada huruf (B) jika menurut anda

pernyataan tersebut “Benar” atau memberikan tanda centang (√) pada huruf

huruf (S) jika menurut anda pernyataan “Salah”

2. Anda di mohon menjawab pernyataan ini dengan jujur, apa adanya, sesuai

dengan yang diketahui tanpa bertanya kepada orang lain

3. Jawaban yang anda berikan sangat kami hargai dan kerahasian anda sangat

kami jaga sebaik-baiknya.


Jawaban
No Pernyataan
B S

1 Seorang ibu yang kekurangan gizi selama masa kehamilan maka

bayi yang dikandungnya tidak akan menderita kekurangan gizi


2 Gizi ibu hamil adalah makanan dan zat gizi dalam makanan yang

berguna bagi kesehatan ibu hamil


3 Gizi kurang pada ibu hamil tidak akan mempengaruhi kehamilan
4 Makanan bergizi adalah makanan yang enak dan mahal
5 Gizi yang baik diperlukan ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak

terlambat dan bisa melahirkan bayi dengan berat normal


6 Kekurangan asupan protein tidak berdampak buruk bagi janin dalam

kandungan
7 Bahan pangan yang merupakan sumber protein misalnya daging,

ikan, telur, susu


8 Untuk pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan vitamin dan

mineral (Vitamin C, Asam Folat, Zat Besi, Kalsium dan Zink)


9 Makanan yang dapat mengurangi rasa mual dan muntah seperti roti,

permen dan jahe


10 Makanan yang harus dihindari selama hamil adalah makanan yang

mengandung pengawet
11 Minum alkohol tidak berpengaruh pada kehamilan
12 Contoh bahan makanan yang mengandung zat besi adalah keju,

gandum, beras, dan mentega


13 Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia
14 Tablet tambah darah dapat diminum dengan menggunakan the
15 Kebutuhan energi trimester 3 diperlukan untuk pertumbuhan janin

dan plasenta
16 Semakin muda umur ibu ketika hamil, maka semakin banyak energi

yang dibutuhkan
17 Menurut mitos jawa, ibu hamil dilarang untuk mengkonsumsi ikan
lele karena dapat menyebabkan si bayi berukuran besar dan susah
lahir
18 Ibu hamil dilarang untuk mengkonsumsi ikan dempet karena dapat

menyebabkan bayinya lahir dengan kembar siam


19 Kekurangan gizi saat hamil dapat menyebabkan ibu selalu merasa

lemah dan kurang nafsu makan


20 Kekurangan gizi saat hamil dapat menyebabkan persalinan sebelum
waktunya
21 Kekurangan gizi saat hamil tidak menyebabkan berat badan lahir

rendah
22 Kurang Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana seseorang

menderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia

subur (WUS) dan pada ibu hamil.


23 Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan

malnutrisi
24 Kurang gizi kronik dapat disebabkan karena tidak mengkonsumsi

makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam

periode/kurun waktu yang lama


25 Faktor ekonomi (pendapatan) menentukan makanan yang

dikonsumsi
26 Jika ibu hamil yang terinfeksi jamur atau cacing, maka nafsu

makannya akan selalu menurun


27 Ibu rumah tangga yang mempunyai pengetahuan tentang nutrisi

akan memilih makanan yang lebih bergizi dari pada yang kurang

bergizi
28 Lingkar Lengan Atas (LILA) dapat digunakan untuk mengetahui

KEK
29 Beberapa cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain

memantau berat badan, LILA dan mengukur kadar Hb


30 Kondisi Wanita Usia Subur (WUS) yang sehat akan mendukung

keadaan ibu selama hamil dan melahirkan


SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI IBU HAMIL

Disusun Oleh :

TIKA MAKRIFATUL KHASANAH

(1701044)

FALKUTAS KESEHATAN PRODI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN AJAR 2020/2021


A. Latar Belakang

Kehamilan adalah saat ketika kebutuhan gizi menjadi lebih tinggi, dan

memenuhi kebutuhan tersebut memiliki efek positif pada kesehatan sang ibu

dan bayi yang belum lahir. Dampak gizi terhadap janin yang sedang

berkembang selama kehamilan berdampak untuk seumur hidupnya, dan tentu

kita ingin melihat anak-anak memiliki warisan kesehatan yang baik untuk

masa depan. Wanita menikmati kehamilan kehamilan yang sehat tanpa efek

negatif dari gizi buruk pada kesehatan mereka, dan dalam kemungkinan status

gizi terbaik untuk mendukung pemberian asi. Gizi seimbang ibu hamil adalah

keadaan seimbang antara gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan

ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh

asupan gizi dari aneka ragam makanan. Selama hamil calon ibu memerlukan

lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang hamil, kerena makanan ibu

hamil di butuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungannya. Demikian

pula bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih

bila mana keadaan ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula (Bobak,

2005)

Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi prematur atau

bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan

lama, perdarahan, infeksi, dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan

pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebih dapat mengakibatkan

kenaikan berat badan yang berlebih, bayi besar, dan dapat pula pre-eklamsi

(keracunan kehamilan). Nutrisi layak mendapatkan perhatian khusus selama


kehamilan dan menyusui karena kebutuhan nutrisi yang tinggi dan peran

penting gizi bagi janin dan bayi. Adaptasi fisiologi selama kehamilan sebagian

melindungi janin dari kekurangan diet ibu, tetapi meskipun demikian

kekurangan ini dapat memiliki konsekuensi bagi kesehatan dan perkebangan

janin dan bayi jangka panjang. Pasokan nutrisi cukup menjadi faktor

lingkungan paling penting yang mempengaruhi hasil kehamilan (Bobak,

2005).

Wanita dengan kehamilan usia dini atau berjarak dekat berada pada

peningkatan risiko memasuki kekurangan cadangan nutrisi cadang. Deplesi

nutrisi ibu dapat berkontribusi pada peningkatan insiden kelahiran premature

dan retedasi pertumbuhan janin serta peningkatan risiko kematian ibu dan

morbiditas (Eva, 2010)

B. Tujuan

1. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mendepatkan PENKES selama 20 menit, di harapkan Ibu

Hamil mampu memahami Gizi Ibu Hamil.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan PENKES selama 20 menit diharapkan Ibu Hamil

mampu:

1. Menyebutkan pengertian gizi bagi ibu hamil.

2. Menyebutkan manfaat gizi bagi ibu hamil.

3. Menyebutkan kebutuhan gizi bagi ibu hamil.


4. Menyebutkan dan mengkonsumsi makanan yang tepat gizi untuk

ibu hamil.

5. Menyebutkan akibat kurang gizi bagi ibu hamil.

C. Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian gizi bagi ibu hamil.

2. Manfaat gizi bagi ibu hamil.

3. Kebutuhan gizi bagi ibu hamil.

4. Masalah gizi pada ibu hamil .

5. Contoh menu sehari bagi ibu hamil.

6. Yang perlu dilakukan dan dihindari selama kehamilan

D. Sasaran

Ibu Hamil

E. Pelaksanaan Kegiatan

Hari / tanggal : Senin 16-22 Februari 2021

Jam : 09.00- selesai

Tempat : Rumah Ibu Hamil

F. Setting Tempat

1
Keterangan :

1. Penyaji.

2. Media.

3. Peserta.

G. Media

1. Leflead

2. Lembar balik

H. Metode

Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah yaitu

penyajian penyampaian materi penyuluhan tentang gizi bagi ibu hamil dan

di akhir penyuluhan disediakan waktu untuk tanya jawab.

I. Materi

Terlampir

1. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
Kegiatan Media
No Tahap Waktu Peserta Motode
penyuluhan penyuluhan
penyuluh
1 Pembukaan 5 menit 1. Salam 1. Menjawab Ceramah 1. Lembar
perkenalan salam balik
2. Menjelaskan dan 2. Memperhat 2. Leafled
tujuan ikan 3. Power
pertemuan point
2 Isi 10 1. Pengertian gizi 1. Memperhat 1. b. Lembar
menit bagi ibu hamil. ikan. Ceramah balik
2. Manfaat gizi 2. Memberi 2. c. Leafled
bagi ibu hamil. pertanyaan Diskusi d. Power
3. Kebutuhan gizi point
bagi ibu hamil.
4. Masalah gizi
pada ibu hamil
5. Contoh menu
sehari bagi ibu
hamil.
6. Yang perlu
dilakukan dan
dihindari selama
kehamilan

3 Penutup 5 menit 1. Melakukan Mendengarkan Ceramah 1. Lembar


evaluasi balik
2. Menyampaikan 2. Leafled
kesimpulan 3. Power
materi. point
3. Memberikan
saran
4. Menutup
pembelajaran
dengan salam

2. Evaluasi

a. (Evaluasi Struktur)

1) Kesepakatan dengan pasien ( waktu dan tempat ).

2) Kesiapan materi penyaji.

3) Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.

b. Evaluasi Proses

1) Responden bersedia sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan.


2) Responden antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak

diketahuinya.

3) Responden menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.

c. Evaluasi Hasil

Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

Aritonang E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bandung: IPB Press. 2009.


Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC.
Achadi, E L. Gizi Ibu dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2007
Sophia E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Available at:
http://medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_H
amil.html. Accessed on: December 2012.
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil. Available at:
http://www.ciebal.com/files/KebutuhanNutrisi-Ibu-
Hamil.pdf. Accesed on: December 2012.
Paramashanti. (2019). Gizi Bagi Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Pustaka Baru.

Parra, B E. Manjarres. Assessment of nutritional education and iron supplement


impact on prevention of pregnancy anemia. Biomedica.
2005. 25: 211-9.
Sophia E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Available at:
http://medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_H
amil.html. Accessed on: December 2012.
LAMPIRAN

Materi

GIZI IBU HAMIL

A. Pengertian Gizi Ibu Hamil

Gizi ibu memiliki peran penting dalam penurunan angka kesakitan

dan kematian ibu. Istilah ‘gizi ibu’ mengacu pada status gizi seorang ibu

dalam selama priode wanita usia subur yang secara berkala dapat

memengaruhi kesehatan janin dan bayinya. Status gizi seorang wanita

selama kehamilan merupakan masa paling kritis karena mazat gizi yang

terjadi pada ibu dapat meningkatkan risiko bagi bayinya seperti bayi lahir

dengan berat badan lahir rendah. Oleh karena itu persiapan gizi ibu hamil

hendaknya dilakukan bahhkan sejak sebelum hamil (Pharamashanti,

2019).

B. Manfaat Gizi Ibu Hamil

Manfaat gizi bagi ibu hamil diantaranya adalah:

1. Menjaga kesehatan dan gizi ibu tetap baik

2. Pertumbuhan dan perkembangan dalam kandungan sehingga bayi lahir

sehat

3. Sumber tenaga

4. Mempersiapkan produksi ASI


C. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi,

karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama

kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ

kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga

kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat

menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. Kebutuhan energi pada

trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II

dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi

tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu

seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara,

serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan

untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Karena banyaknya perbedaan

kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan jumlah

tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari pada

trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100

Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia

berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi ditentukan angka 285

Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk

penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan

pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah

kegiatan fisik selama hamil.


Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar

janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Makanan

ibu selama hamil dan keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat

dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Apabila makanan yang

dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka besar

kemungkinan bayi lahir dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa

bayi yang lahir kemungkinan meninggal 17 kali lebih tinggi dibanding

bayi lahir normal. Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb)

> 11 g/dl. Pada saat post partum minimal harus 10 g/dl. Jika ibu

mengalami anemia terutama penyebab yang paling sering adalah karena

kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang abnormal akan meningkat,

demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan kecenderungan perdarahan

yang akan berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.

Kondisi anemia kekurangan zat besi puncaknya sering terjadi pada

trimester II dan III. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan karena asupan

Fe yang kurang, adanya infeksi parasit dan interval kehamilan yang

pendek. Keadaan anemia seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam kondisi

mudah lelah, kekuatan fisik menurun, timbulnya gejala kardiovaskuler,

predisposisi infeksi, risiko peripartum blood loss, dan risiko gangguan

penyembuhan luka. Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga <

9 g/dl meningkatkan risiko persalinan preterm, intrauterine growth

retardation (IUGR), dan intrauterine fetal death (IUFD). Plasenta pun

terkena imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia kronik dan angiogenesis.


Hipotesis Baker mengatakan bahwa terdapat hubungan antara gangguan

pada plasenta dan pertumbuhan janin yang mempengaruhi

risikoberkembangnya penyakit pada janin tersebut setelah dewasa seperti

timbulnya penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus. Vitamin A untuk

ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi kekebalan mukosa.

Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen vitamin A

tidak boleh melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam

Recommended Dietary Allowance yaitu sejumlah > 15.000 IU/hari.

Konsumsi yang terlalu banyak akan meningkatkan risiko cacat bawaan

janin. Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak

meningkat. Namun jika diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan

untuk orang sehat dan normal yaitu sejumlah < 600 per hari ditakutkan

akan meningkatkan risiko terjadinya pre eklampsia dan kualitas bayi yang

menurun. Namun hal ini masih menjadi perdebatan pula tentang

kebenarannya.

Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet

rendah zinc akan meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan

lahir rendah dan cacat bawaan. Zinc ditengarai mampu meningkatkan

berat lahir dan lingkar kepala. Untuk itu, konsumsi Zinc paling tidak harus

sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan dosis 15 mg/hari. Jika

mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah

asam folat, AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam

folat kurang dari 0,24 mg/hari pada kehamilan < 28 minggu akan
meningkatkan risiko cacat pada janin, persalinan kurang bulan, serta berat

bayi lahir rendah, misalnya meningocele. Defisiensi asam folat juga

mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi gangguan pada

hari ke-16 pasca fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala

yang terjadi pada hari ke-22 hingga 26 sehingga bisa terjadi encephali,

bayi tanpa tempurung kepala dan otak. Hal tersebut juga bisa berdampak

pada gangguan pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa

menderita spina bifida. Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam

folat disertai dengan defisiensi vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta

minum obat-obatan akan terjadi hiperhomosisteinemia. Keadaan ini

berpotensi menyebabkan berbagai cacat bawaan seperti kelainan jantung,

pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas, solusio

plasenta, janin mati dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun

eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan

kebutuhan vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil. Kebutuhan asam

folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan

untuk wanita hamil adalah berkisar antara 500 - 1000 mg/hari. Bagi ibu-

ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan saraf pusat dianjurkan

untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis 4000 mg (4 mg)/hari mulai

1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan. Rekomendasi

yang dianjurkan CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4 mg /

hari untuk wanita usia reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan

sebelum rencana kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita


dengan risiko terjadinya kecacatan syaraf janin. Asam folat banyak

terdapat pada kacang-kacangan dan buah-buahan. Namun dalam makanan

ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat, bersifat tidak stabil.

Mengonsumsi suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia berbentuk

monoglutamat yang lebih stabil. Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin

adalah jenis LC PUFA (long chain polyunsaturated fatty acid) yang terdiri

dari asam amino, DHA dan asam lemak tak jenuh yang diperlukan untuk

pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya zat-zat tersebut

diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA

berperan dalam pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf.

Pada kehamilan bermanfaat untuk 10 mencapai berat lahir yang optimal,

mencukupkan usi a kehamilan dan mencegah preeklampsia. Pada ibu

menyusui juga bermanfaat untuk mencapai tumbuh kembang bayi yang

optimal. Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber

officinale yang di Indonesia dikenal dengan nama jahe. Bahan ini

sebenarnya masih dipertanyakan efek terapeutiknya. Menurut Tyler dan

Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat herbal untuk memperbaiki

distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi insiden mual dan

muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe meningkatkan

aktivitas tromboksan sintetase yang berdampak pada testosteron – binding,

memodifikasi sex steroid dependent serta diferensiasi otak janin. Namun

hal tersebut masih dipertanyakan pula oleh para ahli. Efek jahe tersebut

tergantung pula pada dosis dan durasi konsumsinya. Salah satu lagi bahan
yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan berasal dari jenis

fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di saluran

cerna bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan

bakteri komensal dalam kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah

mikroflora menjadi bermanfaat, menjaga kesehatan usus, menambah

jumlah spesimen saccharolitic serta mengurangi mikroorgansime yang

patogen. Oligosakarida dalam makanan diubah mnejadi fruktosa kemudian

dibuah lagi mnejadi fruktooligosakarida (FOS) sehingga berfungsi sebagai

prebiotik. Prebiotik ini juga berfungsi untuk melindungi mukosa saluran

cerna dari infeksi, menurunkan pH usus, menekan pertumbuhan bakteri

patogen, menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus, maupun

menstimulasi respon imun.

D. Masalah Gizi Pada Ibu Hamil

1. Kekurangan Energi Kronik (KEK)

4. Pengertian

Kekurangan energi kronik (KEK) keadaan dimana ibu

menderita kekurangan makanan yang berlangsung selama menahun

(kronis), sehingga menim bulkan gangguan kesehatan pada ibu

hamil. Kurang energi kronis merupakan keadaan ibu penderita

kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia subur

(WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut disebabkan oleh tidak

mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan

yang baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu periode tertentu
untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein (untuk melawan)

muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi lainnya. Gizi kurang

kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan dalam

jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam periode/kurun

waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam

jumlah yang cukup, atau disebabkan menderita muntaber atau

penyakit kronis lainnya. (Paramashanti, 2019).

b. Penyebab

Akibat ketidak seimbangan antara asupan untuk pemenuhan

dan pengeluaran energi (Paramashanti, 2019).

c. Gejala

Gejala dari kekurangan energi kronik (KEK) menurut

(Paramashanti, 2019) adalah :

1) Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23 cm.

2) Kurang cekatan dalam bekerja

3) Sering terlihat lemah, letih, lesu dan lunglai.

4) Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara premature

atau jika lahir secara normal, bayi yang di lahirkan akan

memiliki berat badan lahir yang rendah atau kurang dari 2.500

gram.

2. Anemia

c. Pengertian
Anemia adalah sebuah kondisi atau keadaan dimana kadar

HB atau kadar Hemoglobin kurang dari normal (< 11 gr) menurut

(Paramashanti, 2019).

d. Penyebab

Penyebab dari anemia itu sendiri menurut (Paramashanti,

2019).

adalah :

(5) Kurang asupan makanan sumber pembentukan sel darah

merah

(6) Kehamilan dan persalinan yang terlalu sering, sehingga

simpanan Fe rendah

(7) Kebutuhan Fe yang meningkat

(8) Gangguan penyerapan Fe

e. Gejala

Gejala dari anemia atau kekurangan kadar HB ini adalah

mudah lelah, lesu, lemas, mata terasa kunang-kunang, wajah

tampak pucat, kongjungtiva pucat, bibir pucat, kurang bergairah,

serta mengantuk menurut (Paramashanti, 2019).

f. Dampak

Dampak dari anemia menurut (Paramashanti, 2019) adalah :

(3) Bagi Ibu : Abortus, Partus lama, perdarahan pospartus,

infeksi dan partus premature


(4) Bagi Janin : bayi lahir premature, kematian janin ,

kematian perinatal, bisa muncul cacat bawaan.

E. Contoh Menu Sehari-hari Ibu Hamil

1. Pola Makan

ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari

atau kalau tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat,

keanekaragaman bahan makanan merupakan kunci dari menu makanan

bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan

porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru

mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan,

diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang

merupakan masa pertumbuhan janin terbesar. Bagi ibu hamil

sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari,

kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah,

maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat

merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika

tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan

jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.

Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap

asalkan benar-benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya.

Selanjutnya, apabila ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan

sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja dikonsumsi

seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya. Selain alkohol, kopi juga


tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung

zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini

masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus

dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi

lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan

rendah (kurang dari 2.500 gram.

2. Menu Sehari ibu Hamil

Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak

berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan

berarti dalam pengaturan menu makanan selama hamil. Berikut tabel

contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil :

Bahan makanan Porsi hidangan Jenis hidangan


sehari
Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram)
Sayuran 3 mangkuk dengan ikan/ daging 1 potong sedang
Buah 4 potong (40 gram), tempe 2 potong sedang (50
Tempe 3 potong gram), sayur 1 mangkok dan buah 1
Daging 3 potong potong sedang.
Susu 2 gelas Makan selingan: susu 1 gelas dan buah
Minyak 5 sendok the 1 potong sedang Makan siang: nasi 3
Gula 2 sendok makan porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan
buah sama dengan pagi Selingan: susu 1
gelas dan buah 1 potong sedang.
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250
gram) dengan lauk, sayur dan buah sama
dengan pagi/siang Selingan: susu 1
gelas.

F. Yang Perlu Dilakukan Dan Dihindari Selama Kehamilan

1. Pilihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya

jangan memilih makanan kaleng atau makanan kemasan yang


mengandung banyak pengawet dan bahan tambahan. Buah dan sayur

harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan residu pestisida.

2. Kukus, bakar, atau panggang makanan. Sebaiknya jangan menggoreng

makanan. Memasak di oven microwave juga menjaga gizi karena

waktu memasaknya yang lebih sebentar.

3. Beli dan gunakan makanan segar esegera mungkin. Jangan memasak

bahan makanan segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang.

4. Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan

dokter). Jamu sebaiknya dihindari kecuali dokter menyarankan untuk

menggunakannya. Bebrapa jenis jamu dapat memyebabkan keguguran,

dan ada pula jamu yang mengandung bahan kimia aktif. Adalah sangat

penting untuk menghindari obat-obatan dan alkohol pada minggu-

minggu merencanakan kehamilan.

5. Banyak meminum cairan – jus buah segar atau air – tapi hindarilah

minuman soda atau minuman ringan yang tinggi kadar gula atau

kimiawinya. Kurangi minum teh atau kopi. Kopi bebas kafein juga

tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa bahan kimia yang

digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut.

6. Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah dan sayuran

segar.

7. Pastikan anda mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari

sembelit (masalah umum pada kehamilan). Serat dapat dijumpai dalam


beras merah, roti, serealia, kacang-kacangan,sayur-sayuran, dan buah-

buahan.

8. Janganlah merokok. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang merokok

melahirkan bayi dengan berat badan rendah, atau bahkan mengalami

keguguran. Merokok menyebabkan janin kekurangan oksigen,

sementara nikotin dalam rokok adalah zat kimia yang sangat beracun.

Karenanya, ibu mesti menghindari tempat yang mengandung banyak

asap rokok, agar tidak menjadi korban perokok pasif. Jangna takut

untuk menasehati orang-orang di sekitar untuk tidak merokok di saat

ibu berada di ruangan yang sama, karena ibu sedang hamil.


DAFTAR PUSTAKA

Aritonang E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bandung: IPB Press. 2009.


Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC.
Achadi, E L. Gizi Ibu dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2007
Sophia E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Available at:
http://medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_H
amil.html. Accessed on: December 2012.
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil. Available at:
http://www.ciebal.com/files/KebutuhanNutrisi-Ibu-
Hamil.pdf. Accesed on: December 2012.
Paramashanti. (2019). Gizi Bagi Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Pustaka Baru.

Parra, B E. Manjarres. Assessment of nutritional education and iron supplement


impact on prevention of pregnancy anemia. Biomedica.
2005. 25: 211-9.
Sophia E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Available at:
http://medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_H
amil.html. Accessed on: December 2012.
Bivariate
Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

post_test - pre_test Negative Ranks 2a 3.75 7.50


b
Positive Ranks 31 17.85 553.50

Ties 2c

Total 35

a. post_test < pre_test


b. post_test > pre_test
c. post_test = pre_test

Test Statisticsb

post_test -
pre_test

Z -4.896a
Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Based on negative ranks.


b. Wilcoxon Signed Ranks Test

pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 12 34.3 34.3 34.3

cukup 21 60.0 60.0 94.3

baik 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 2 5.7 5.7 5.7

cukup 2 5.7 5.7 11.4

baik 31 88.6 88.6 100.0

Total 35 100.0 100.0


univariat
Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 21-27 16 45.7 45.7 45.7

28-34 16 45.7 45.7 91.4

35-41 3 8.6 8.6 100.0


Total 35 100.0 100.0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SMA 20 57.1 57.1 57.1

SMP 15 42.9 42.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Anda mungkin juga menyukai