Anda di halaman 1dari 98

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PEKERJAAN IBU DENGAN


STATUS GIZI BALITA UMUR 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KANDANG
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

DEPA JUNI YANTI


NIM : P0 5130118059

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIPLOMA III GIZI
2021
KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PEKERJAAN IBU DENGAN


STATUS GIZI BALITA UMUR 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KANDANG
TAHUN 2021

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk


Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Diploma III Gizi

OLEH :

DEPA JUNI YANTI


NIM : P0 5130118059

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU

PRODI DIPLOMA III GIZI

2021

ii
iii
iv
BIODATA PENULIS

Nama : Depa Juni Yanti


Tempat/Tgl. Lahir : Serangai, 4 Juni 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak Ke : Kedua
Jumlah Saudara : Dua
Alamat : Desa Serangai, Kecamatan Batik Nau
Kelurahan Serangai, Kabupaten Bengkulu
Utara
Nama Orang Tua
1. Ayah : Awalludin
2. Ibu : Neli Parida
Sosial Media
Instagram : @depajuniyanti_
E-mail : depajuniyanti2000@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2012 : SD Negeri 06 Batiknau
2. Tahun 2015 : SMP Negeri 02 Ketahun
3. Tahun 2018 : SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu
4. Tahun 2021 : Perguruan Tinggi Poltekkes kemenkes
Bengkulu Jurusan Gizi

v
Program Studi Diploma III Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2021
Depa Juni Yanti
HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS
GIZI BALITA UMUR 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KANDANG TAHUN 2021
IX+ 45 halaman, 2 bagan, 7 tabel, 7 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang: Status gizi merupakan faktor kualitas sumber daya manusia.
Masalah gizi di Indonesia mengalami perubahan yang pada awalnya didominasi
oleh masalah gizi kurang, namun saat ini tidak sedikit ditemukan masalah gizi
lebih khususnya di daerah-daerah perkotaan. Permasalahan gizi pada balita jika
tidak ditanggulangi akan menyebabkan generasi masa depan akal hilang (lost
generation) yang berbahaya bagi kelangsungan suatu bangsa. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dan pekerjaan ibu dengan
status gizi balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang Tahun
2021.

Metode: Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan


pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi seluruh ibu yang memiliki balita 24-
59 tahun diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode
analisis menggunakan uji statistik Chi-square.

Hasil: ada hubungan pendidikan ibu dengan status gizi balita umur 24-59 bulan di
wilayah kerja Puskesmas Kandang Tahun 2021. Hal ini dapat di lihat dari uji
statistik bahwa nilai p pada pendidikan ibu yaitu 0,004 <0,05 dan tidak ada
hubungan pekerjaan ibu dengan status gizi balita umur 24-59 bulan di wilayah
kerja Puskesmas Kandang Tahun 2021. Hal ini dapat di lihat dari uji statistik
bahwa nilai p pada pendidikan ibu yaitu 0,223>0,05

Kesimpulan: ada hubungan pendidikan ibu dengan status gizi balita umur 24-59
bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang Tahun 2021 dan tidak ada hubungan
antara pekerjaan ibu dengan status gizi balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Kandang Tahun 2021.

Kata Kunci: Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ibu, Status Gizi, Balita

vi
Diploma III Study Program, Department of Nutrition, Poltekkes, Ministry of
Health, Bengkulu
Scientific Writing, July 2021
Depa Juni Yanti
RELATIONSHIP OF MOTHER'S EDUCATION AND MOTHER'S
OCCUPATION WITH THE NUTRITIONAL STATUS OF TOLLS AGED 24-59
MONTHS IN THE WORKING AREA OF KANDANG PUSKESMAS IN 2021
IX+ 45 pages, 2 charts, 7 tables, 7 appendices

ABSTRACT

Background: Nutritional status is a quality factor for human resources. The


problem of nutrition in Indonesia has changed, which was initially dominated by
the problem of undernutrition, but nowadays there are not a few more nutritional
problems, especially in urban areas. Nutritional problems in toddlers if not
addressed will cause future generations to lose their minds (lost generation)
which is dangerous for the survival of a nation. The purpose of this study was to
determine the relationship between mother's education and mother's occupation
with the nutritional status of toddlers aged 24-59 months in the work area of the
Kandang Health Center in 2021.

Methods: The design of this study used observational analytic with a cross
sectional approach. The total population of all mothers who have toddlers 24-59
years was taken using purposive sampling technique. The method of analysis used
Chi-square statistical test.

Results: there is a relationship between maternal education and the nutritional


status of toddlers aged 24-59 months in the work area of the Kandang Health
Center in 2021. It can be seen from the statistical test that the p-value of maternal
education is 0.004 <0.05 and there is no relationship between mother's
occupation and nutritional status of toddlers aged 24-59 months in the working
area of the Kandang Health Center in 2021. This can be seen from the statistical
test that the p-value in maternal education is 0.223>0.05

Conclusion: there is a relationship between mother's education and the


nutritional status of toddlers aged 24-59 months in the work area of the Kandang
Health Center in 2021 and there is no relationship between mother's work and the
nutritional status of toddlers aged 24-59 months in the work area of the Kandang
Health Center in 2021.

Keywords: Mother's Education, Mother's Occupation, Nutritional Status, Toddler

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya

serta kemudahan yang diberikan sehingga penyusun dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini dengan Judul “Hubungan pendidikan ibu dan pekerjaan

ibu dengan status gizi balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas

Kandang tahun 2021” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli

Madya Gizi.

Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, penyusun banyak mendapat masukkan

dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan kesempatan ini, penyusun

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Eliana, SKM., MPH sebagai Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Bengkulu

2. Bapak Anang Wahyudi, S.Gz., MPH sebagai Ketua Jurusan Gizi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu.

3. Bapak Ahmad Rizal, SKM., MM sebagai Ketua Prodi DIII Jurusan Gizi

Poltekkes Kemenkes Bengkulu dan sebagai dosen penguji II dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah berkenan meluangkan

waktu dan tempat dalam proses penyelesaian KTI ini.

4. Ibu Kamsiah SST., M.Kes sebagai Penguji I dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini yang telah berkenan meluangkan waktu dan tempat

dalam proses penyelesaian KTI ini.

5. Bapak Tetes Wahyu, SST.,M.Biomed sebagai dosen pembimbing I dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah berkenan meluangkan

viii
waktu dan tempat dalam proses penyelesaian KTI ini.

6. Ibu Kusdalinah, SST., M,Gizi sebagai dosen pembimbing II dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah berkenan meluangkan

waktu dan tempat dalam proses penyelesaian KTI ini.

7. Seluruh Sampel penelitian yaitu Ibu yang memiliki balita di Wilayah

Kerja Puskesmas Kandang Kota Bengkulu.

8. Ibu Fera Widyanti, SST sebagai wali tingkat tiga Diploma III Gizi.

Penyusunan Tugas Akhir, penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran

agar dapat membantu perbaikan selanjutnya. Atas perhatian dan masukannya

penyusun mengucapkan terimakasih.

Bengkulu, Juli 2021

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
BIODATA PENELITI .................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR BAGAN......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 6
E. Keaslian Penelitian ......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Balita .............................................................................................. 9
B. Status Gizi ..................................................................................... 11
C. Pendidikan Ibu............................................................................... 17
D. Pekerjaan Ibu ................................................................................. 18
E. Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi
Balita ............................................................................................. 20
F. Kerangka Teori .............................................................................. 23
G. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 24

x
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ........................................................................... 25
B. Variabel Penelitian ........................................................................ 25
C. Definisi Operasional ...................................................................... 26
D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 27
E. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 28
F. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data ............................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Jalannya Penelitian ....................................................................... 33
B. Analisis univariat .......................................................................... 34
C. Analisis Bivariat ............................................................................ 35
D. Pembahasan ................................................................................... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan.................................................................................... 43
B. Saran .............................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 45


LAMPIRAN .................................................................................................... 49

xi
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori ................................................................................. 23


Bagan 3.1 Variabel Penelitian ............................................................................ 25

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan
Indeks.............................................................................................. 14
Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................................... 26
Tabel 4.1 Gambaran pendidikan ibu di wilayah kerja Puskesmas Kandang
tahun 2021 ...................................................................................... 34
Tabel 4.2 Gambaran pekerjaan ibu di wilayah kerja Puskesmas Kandang
tahun 2021 ...................................................................................... 34
Tabel 4.3 Gambaran status gizi pada balita umur 24-59 bulan di wilayah
kerja Puskesmas Kandang tahun 2021 ........................................... 35
Tabel 4.4 Hubungan pendidikan ibu terhadap status gizi balita umur 24-59
bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang tahun 2021................ 35
Tabel 4.5 Hubungan pendidikan ibu terhadap status gizi balita umur 24-59
bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang tahun 2021................ 36

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Master Data


Lampiran 2 Master Data Coding
Lampiran 3 Angket Penelitian
Lampiran 4 Tabel Standar Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Lampiran 5 Surat Penelitian
Lampiran 6 Analisis Data
Lampiran 7 Dokumentasi

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Status gizi merupakan faktor kualitas sumber daya manusia. Oleh karena

itu status gizi pada balita harus dijaga dan diperhatikan serius oleh orang tua.

Malnutrisi terjadi dapat menyebabkan kerusakan parah. Menurut Supariasa

(2012) dalam (Muharry et al., 2017), masalah gizi di negara-negara

berkembang pada umumnya masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

Protein (KEP), anemia besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY),

Kurang Vitamin A (KVA), dan obesitas. Sementara itu, masalah gizi di

Indonesia mengalami perubahan yang pada awalnya didominasi oleh masalah

gizi kurang, namun saat ini tidak sedikit ditemukan masalah gizi lebih

khususnya di daerah-daerah perkotaan.

Gizi kurang adalah salah satu faktor penyebab tingginya angka kesakitan

dan kematian pada balita (Khairani et al., 2020). Anak yang kekurangan gizi

akan mengalami perkembangan lebih kecil. Pertumbuhan jaringan pada otak

balita akan berpengaruh terhadap mental balita sehingga balita akan memiliki

tingkat kecerdasan yang kurang, koordinasi sensori dan motoriknya sangat

buruk dan akan memiliki kesulitan dalam berkonsentrasi pada saat balita

masuk sekolah (Sodikin et al., 2018). Permasalahan gizi pada balita akan

memengaruhi ketahanan fisik dan kecerdasan sehingga dapat memberi

dampak terhadap kehidupan pada masa depan. Permasalahan gizi pada balita

jika tidak ditanggulangi akan menyebabkan generasi masa depan akan

1
2

hilang (lost generation) yang berbahaya bagi kelangsungan suatu bangsa

(Lupiana et al., 2018).

Menurut World Health Organization (WHO, 2020) menyatakan bahwa

prevalensi anak balita yang terkena gizi buruk sekitar (20,8%) atau 141,3 Juta

anak balita yang mengalami gizi buruk. Hasil Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) tahun 2019 menyatakan bahwa persentase gizi buruk di

Indonesia adalah (3,9%), sedangkan persentase gizi kurang adalah (13,8%)

pada balita usia 0-59 bulan. Persentase gizi buruk di Provinsi Bengkulu

adalah (2,1%), sedangkan persentase gizi kurang adalah (10,4%).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu memiliki persentase

gizi kurang adalah (0,4%) dan wilayah yang paling banyak terdapat gizi

kurang adalah di wilayah kerja Puskesmas Kandang yaitu sebesar (1,8%) atau

sebanyak 15 anak.

Faktor pendidikan, pengetahuan, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga,

jumlah anggota keluarga serta sosial-ekonomi akan memengaruhi

kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan zat gizi (Mulazimah,

2017). Menurut Suhardjo dalam (Hidayah et al., 2018) yang menyatakan

bahwa tingkat pendidikan ikut menentukan mudah tidak seseorang

memahami pengetahuan gizi dan kesehatan. Pendidikan orang tua adalah

salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak.

Status gizi anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Keadaan ekonomi

merupakan salah satu faktor yang penting yang mempengaruhi status gizi.

Jika keadaan sosial ekonomi baik maka status gizi diharapkan semakin baik.
3

Status gizi balita akan berhubungan dengan keadaan sosial ekonomi keluarga

antara lain, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, jumlah anak orang tua,

pengetahuan dan pola asuh ibu serta keadaan ekonomi orang tua secara

keseluruhan (Putri et al., 2015).

Menurut penelitian dari (Nurmaliza & Herlina, 2019) menyatakan bahwa

seorang anak balita dari ibu yang mempunyai latar belakang pendidikan

tinggi akan mendapatkan kesempatan hidup serta bertambah tumbuh dan

mudah menerima wawasan yang lebih luas mengenai tentang gizi. Anak

dengan ibu yang mempunyai pendidikan rendah memiliki angka mortalitas

lebih tinggi daripada anak dengan ibu berpendidikan tinggi. Rendahnya

tingkat pendidikan seorang ibu menyebabkan berbagai keterbatasan dalam

menangani masalah gizi dan kesehatan pada keluarga serta anaknya. Hal ini

didukung oleh penelitian (Utami et al., 2018) yang menyatakan bahwa tingkat

pendidikan orang tua berpengaruh dalam pengetahuan dan keterampilan

orang tua dalam memasak dan mengolah makanan untuk anak. Jika orang tua

tidak tahu tentang cara pemberian makanan pada anak dan adanya kebiasaan

yang akan merugikan kesehatan anak, maka secara langsung ataupun tidak

langsung menjadi penyebab utama masalah kurang gizi pada anak.

Menurut penelitian (Utami et al., 2018) menyatakan bahwa status

pekerjaan orang tua memiliki hubungan dengan status gizi anak dengan nilai

kepercayaan sebesar 0,047 dengan koefisien korelasi -0,240. Pekerjaan orang

tua selain berhubungan dengan kemampuan ekonomi keluarga, juga

berhubungan dengan ketersediaan waktu untuk mengolah makanan untuk


4

keluarga khususnya anak. Ibu yang tidak bekerja memiliki lebih banyak

waktu untuk keluarga misalkan mengasuh anak, mengolah makanan,

mengatur pola makan dan penyediaan makanan bergizi yang bisa

mempengaruhi status gizi anak.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Riana Fauzia et al., 2019) yang

menyataka bahwa jika status gizi pada anak sangat dipengaruhi oleh asupan

nutrisi yang didapatkan. Memperhatikan dan memberikan asupan nutrisi yang

baik pada balita membutuhkan waktu yang lebih untuk orang tua khususnya

ibu untuk bersama-sama dengan anaknya. Apabila ibu bekerja di luar rumah

maka akan mengurangi kebersamaan dengan anaknya. Kondisi ini dapat

berpengaruh pada terpenuhinya asuhan gizi pada anak, maka status pekerjaan

ibu dapat mempengaruhi asupan nutrisi balita yag berdampak pada status gizi

anaknya.

Secara teori pendidikan dan pekerjaan ibu sangat mempengaruhi status

gizi anak. Ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi mempunyai

wawasan yang lebih mengenai gizi untuk anaknya dan ibu yang tidak bekerja

mempunyai banyak waktu untuk mengurus anaknya, salah satunya masalah

gizi anaknya. Puskemas Kandang Kota Bengkulu merupakan Puskesmas yang

memiliki data paling tinggi untuk kasus gizi kurang berdasarkan data dari

Dinas Kota Bengkulu. Berdasarkan survey awal di Puskesmas Kandang, di

tahun 2019 ada 15 balita yang mengalami gizi kurang dan di tahun 2020 ada

85 balita yang mendapatkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan).

Berdasarkan informasi dari wawancara dengan staff Puskesmas Kandang,


5

untuk pekerjaan ibu rata-rata sebagai ibu rumah tangga dengan pendidikan

ibu yang bervariasi dari SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “hubungan pendidikan ibu dan pekerjaan ibu

dengan status gizi balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas

Kandang tahun 2021.”

B. Rumusan Masalah

“Adakah hubungan pendidikan ibu dan pekerjaan ibu dengan status gizi

balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang tahun 2021?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui hubungan pendidikan ibu dan pekerjaan ibu dengan status gizi

balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang Tahun

2021.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui gambaran pendidikan ibu di wilayah kerja Puskesmas

Kandang tahun 2021.

b. Diketahui gambaran pekerjaan ibu di wilayah kerja Puskesmas

Kandang tahun 2021.

c. Diketahui gambaran status gizi pada balita umur 24-59 bulan di

wilayah kerja Puskesmas Kandang tahun 2021.

d. Diketahui hubungan pendidikan ibu di terhadap status gizi balita umur

24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang tahun 2021.


6

e. Diketahui hubungan pekerjaan ibu di terhadap status gizi balita umur

24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang tahun 2021.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademik

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan

bacaan ilmiah dalam lingkungan perpustakaan kampus dan dapat

dijadikan sebagai sumber informasi yang berguna bagi mahasiswa/

mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

2. Bagi Instansi Terkait

Diharapkan hasil penelitian ini, dapat dijadikan sebagai bahan masukan

dan informasi bagi instansi yang terkait, petugas kesehatan dan petugas

puskesmas.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti, bagi

peneliti lain dapat menjadi sumber informasi dalam mengembangkan

penelitian yang akan datang.


7

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan antara lain :

Design Instrumen
No Nama Judul Penelitian
Penelitian Penelitian
1 Rona Firmana Faktor-Faktor Yang Cross sectional Kuesioner dan
Putri, Delmi Berhubungan Dengan timbangan berat
Sulastri, Yuniar Status Gizi Anak badan
Lestari Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas
Nanggalo Padang
2 Nurmaliza dan Sara Hubungan Cross sectional Kuesioner dan
Herlina Pengetahuan Dan lembar obervasi
Pendidikan Ibu status gizi
Terhadap Status Gizi
Balita
3 Ratih Dwilestari Hubungan Antara Cross sectional Kuesioner
Puji Utami, Pendidikan,
Frederikus Pekerjaan Dan
Xaverius Nggadjo Ekonomi Orang Tua
dan Atiek Dengan Status Gizi
Murharyati Pada Anak Usia Pra
Sekolah
4 Nenes Riana Hubungan Status Cross sectional Lembar
Fauzia, N.M.A Pekerjaan Ibu observasi
Sukmandari, K. Dengan Status Gizi
Yogi Triana Balita

Persamaan dari empat penelitian tersebut dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah menggunakan metode desain penelitian Cross sectional dan

rata-rata menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitiannya. Memiliki

persamaan variabel yaitu pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan status gizi. Untuk

penelitian dari Nurmaliza dan Sara Herlina dan Nenes Riana Fauzia, N.M.A

Sukmandari, K. Yogi Triana menggunakan teknik sampling yang sama yaitu

purposive sampling.

Perbedaan dari keempat penelitian tersebut dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah tempat dan waktu penelitian. Penelitian dari Rona Firmana

Putri, Delmi Sulastri, Yuniar Lestari dan Ratih Dwilestari Puji Utami,

Frederikus Xaverius Nggadjo dan Atiek Murharyati memiliki perbedaan


8

teknik sampling, yaitu menggunakan simple random sampling, dimana

penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan purposive sampling.

Perbedaan dari penelitian Nurmaliza dan Sara Herlina dan Ratih Dwilestari

Puji Utami, Frederikus Xaverius Nggadjo dan Atiek Murharyati adalah

tambahan variabel yang diteliti yaitu ada variabel pengetahuan ibu,

pendapatan keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Balita

1. Pengertian Balita

Balita merupakan anak usia 0-59 bulan, pada periode ini, terjadi

percepatan pertumbuhan yang begitu pesat sehingga diperlu asupan zat

gizi yang optimal dari sisi kualitas dan kuantitas. Balita berada dalam

proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dengan arti

memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motoric

halus dan motoric kasar), kecerdasan (daya fikir, daya cipta, kecerdasan

emosi, kecerdasan spiritual), social-emosional (sikap dan perilaku serta

agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat

pertumbuhan dan perkembangan yang di lalui oleh anak (Sari & A. Ulfa.

I. M dan Daulay, 2005).

Masa balita merupakan masa yang paling penting dalam siklus

kehidupan, karena di usia 0 sampai 5 tahun balita mengalami

perkembangan fisik, mental dan prilaku. Oleh karena itu di usia tersebut

balita perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hal gizi mereka (Lpkia,

2018).

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

a. Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan perubahan sel tubuh yang terjadi dalam

dua bentuk, yaitu pertambahan ukuran sel dan atau pertambahan

9
10

jumlah sel. Secara akumulasi perubahan sel ini akan menghasilka

perubahan ukuran tubuh, yang ditunjukkan dengan pertambahan

ukuran fisik, baik dalam bentuk berat badan, tinggi badan atau

tampilan fisik. Akibat dari perubahan sel, juga menyebabkan proporsi

atau komposisi tubuh juga berubah. Jadi pertumbuhan adalah

perubahan ukuran fisik dari waktu ke waktu, baik dari segi ukuran

fisik, proporsi, maupun komposisi tubuh.

Pertumbuhan pada masa balita dimulai dari janin dalam

kandungan sampai sekitar usia 5 tahun. Pada masa ini tubuh sangat

cepat pertumbuhannya, semua jaringan tubuh tumbuh dan bertambah

besar atau panjang, pada masa ini sedang terjadi pertumbuhan jaringan

tubuh yang sangat vital. Pada janin sedang terjadi pertumbuhan

jaringan hati, jaringan jantung, pancreas, otak dan semua jaringan

tubuh. Oleh karena itu asupan gizi yang cukup harus dipenuhi agar

semua jaringan tubuh dapat tumbuh sempurna selama kehamilan.

b. Perkembangan

Perkembangan merupakan perubahan kemampuan anak dalam

gerakan motorik kasar dan halus yang tercermin dalam bentuk

pertambahan kecerdasan, perilaku dari waktu ke waktu.

Perkembangan pada masa bayi dan balita ditunjukkan dengan

kemampuan berbicaranya, dari hanya mampu mengucapkan satu kata,

dua kata, hingga lancar berbicara.


11

Pertambahan sel tubuh adalah anak menjadi bertambah

kemampuan gerak tubuhnya, misalnya mulai dari merangkak menjadi

bisa berdiri, dari bisa berdiri kemudian dapat berjalan. Perubahan

kemampuan ini disebut sebagai kemampuan motorik kasar. Dengan

bertambahnya ukuran fisik, anak akan bertambah dalam kemampuan

bicaranya, bertambah kemampuan membedakan warna. Kemampuan

ini disebut perubahan kemampuan motorik halus. Perubahan

kemampuan dalam bentuk motorik kasar maupun motorik halus

disebut perkembangan.

B. Status Gizi

1. Pengertian

Status gizi merupakan suatu dimana keadaan tubuh sebagai akibat

konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status

gizi buruk, kurang, baik dan lebih. Konsumsi makanan berpengaruh

terhadap status gizi seseorang. Antropometri banyak digunakan untuk

mengukur status gizi anak (clarita tiffany, 2016).

2. Antropometri Sebagai Indikator Status Gizi

Antropometri berasal dari kata anthropo yang berarti manusia dan

metri adalah ukuran. Metode antropometri dapat diartikan sebagai

mengukur fisik dan bagian tubuh manusia. Jadi antropometri adalah

menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai metode untuk menentukan

status gizi.
12

Antropometri secara langsung dapat diartikan ukuran tubuh, ditinjau

dari sudut pandang gizi maka antropometri berpengaruh dengan berbagai

macam ukuran dimensi tubuh, komposisi, dari berbagai tingkat umur dan

tingkat gizi, indicator antropometri (indeks antropometri) yang umum

digunakan menilai status gizi balita adalah:

a. Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Indeks BB/U ini menggambarkan berat badan relative

dibandingkan dengan umur anak. Indeks ini digunakan untuk menilai

anak dengan berat badan kurang (underweight) atau sangat kurang

(severely underweight), tetapi tidak dapat digunakan untuk

mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat gemuk.

b. Indeks Panjang Badan menurut Umur atau Tinggi Badan menurut

Umur (PB/U atau TB/U)

Indeks PB/U atau TB/U menggambarkan pertumbuhan panjang

atau tinggi badan anak berdasarkan umurnya. Indeks ini dapat

mengidentifikasi anak-anak yang pendek (stunted) atau sangat pendek

(severely stunted), yang disebabkan oleh gizi kurang dalam waktu

lama atau sering sakit. Anak-anak yang tergolong tinggi menurut

umurnya juga dapat diidentifikasi. Anak-anak dengan tinggi badan di

atas normal (tinggi sekali) biasanya disebabkan oleh gangguan

endokrin, namun hal ini jarang terjadi di Indonesia.

c. Indeks Berat Badan menurut Panjang Badan/Tinggi Badan (BB/PB

atau BB/TB)
13

Indeks BB/PB atau BB/TB ini menggambarkan apakah berat badan

anak sesuai terhadap pertumbuhan panjang/tinggi badannya. Indeks

ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak gizi kurang (wasted),

gizi buruk (severely wasted) serta anak yang memiliki risiko gizi lebih

(possible risk of overweight). Kondisi gizi buruk biasanya disebabkan

oleh penyakit dan kekurangan asupan gizi yang baru saja terjadi (akut)

maupun yang telah lama terjadi (kronis).

d. Indeks Masa Tubuh Menurut Umur (IMT/U)

Indeks IMT/U digunakan untuk menentukan kategori gizi buruk,

gizi kurang, gizi baik, berisiko gizi lebih, gizi lebih dan obesitas.

Grafik IMT/U dan grafik BB/PB atau BB/TB cenderung menunjukkan

hasil yang sama. Namun indeks IMT/U lebih sensitif untuk penapisan

anak gizi lebih dan obesitas. Anak dengan ambang batas IMT/U

>+1SD berisiko gizi lebih sehingga perlu ditangani lebih lanjut untuk

mencegah terjadinya gizi lebih dan obesitas.

3. Indeks Antropometri

Parameter antropometri merupakan dasar penilaian status gizi.

Kombinasi antara beberapa parameter antropometri disebut indeks

Antropometri. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang tentang Standar Antropometri

Penilaian Status Gizi Anak perlu disesuaikan dengan perkembangan dan

dan kebutuhsn program perbaikan gizi masyarakat. Kategori dan Ambang

batas status gizi anak berdasarkan indeks dapat dilihat pada tabel.
14

Tabel 2.1
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks

Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z-Score)


Berat badan sangat
kurang (severely <-3 SD
underweight)
Berat Badan menurut
Berat badan kurang
Umur (BB/U) anak -3 SD sd <- 2 SD
(underweight)
usia 0-60 bulan
Berat badan normal -2 SD sd + 1 SD
Resiko Berat badan
>+ 1 SD
lebih
Panjang Badan atau Sangat pendek (severely
<-3 SD
Tinggi Badan menurut stunted)
Umur (PB/U atau Pendek (stunted) -3 SD sd <- 2 SD
TB/U) anak usia 0-60 Normal -2 SD sd + 3 SD
bulan Tinggi² >+ 3 SD
Gizi buruk (severely
<- 3 SD
wasted)
Gizi kurang (wasted) -3 SDsd <-2 SD
Berat Badan menurut Gizi baik (normal) -2 SD sd + 1 SD
Panjang Badan atau Berisiko gizi lebih
Tinggi Badan (BB/PB (possible risk of >+ 1 SD sd +2 SD
atau BB/TB) anak usia overweight)
0-60 bulan Gizi lebih (overweight) >+ 2 SD sd + 3 SD
Obesitas (obese) >+ 3 SD
Gizi buruk (severely
<- 3 SD
wasted)
Gizi kurang (wasted) -3 SD sd <- 2 SD
Gizi baik (normal) -2 SD sd + 1 SD
Berisiko gizi lebih
Indeks Massa Tubuh (possible risk of >+ 1SD sd + 2 SD
menurut Umur overweight)
(IMT/U) anak usia 0-
60 bulan Gizi lebih (overweight) >+ 2 SD sd + 3 SD
Obesitas (obese) >+ 3 SD
Gizi buruk (severely
<- 3 SD
thinness)
Indeks Massa Tubuh Gizi kurang (thinness) -3 SD sd <- 2 SD
menurut Umur Gizi baik (normal) -2 SD sd + 1 SD
(IMT/U) anak usia 5- Gizi lebih (overweight) +1 SD sd + 2 SD
18 tahun Obesitas (obese) >+ 2 SD
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z-Score)
(Sumber : WHO Antropometri 2020)
15

Berat badan merupakan ukuran dari antropometri yang penting pada

masa bayi dan balita. Berat badan adalah hasil penurunan atau

peningkatan semua jaringan yang terdapat pada tubuh. Berat badan

digunakan sebagai indikator yang terbaik saat ini untuk mengetahui

keadaan gizi dan tumbuh kembang anak (Febrianti et al., 2019).

Pentingnya penimbangan balita yaitu untuk terpantaunya berat badan

dan tinggi badan anak sesuai usianya serta tercatatnya tumbuh kembang

anak yang baik di buku KMS, sehingga tidak terjadinyaa gangguan

penyimpangan dan pertumbuhan balita. Cakupan penimbangan balita

adalah gambaran kegiatan untuk pemantauan pertumbuhan di posyandu,

indikatornya berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita,

asumsinya semakin tinggi cakupan D/S (Erlinawati & Tahnia, 2018).

Penimbangan bayi dan balita merupakan salah satu kegiatan yang

dilakukan di posyandu. Berat badan bayi usia 6 bulan tumbuh 2 kali lipat

dibandingkan dengan berat badan lahir. Anak usia dini, yaitu masa balita

terutama bayi pertumbuhan sangat pesat terjadi. Dengan dilakukannya

penimbangan dan pengukuran yang rutin maka dapat mendeteksi secara

dini ketidak normalan (Febrianti et al., 2019).

Indikator keberhasilan posyandu dalam usaha untuk perbaikan gizi

adalah cakupan balita yang berat badannya naik. Salah satu metode untuk

mengukur status gizi adalah ukuran antropometri. Dari hasil pengukuran

antropometri mencerminkan status gizi anak yang bisa digolongkan


16

menajdi status gizi baik, kurang atau buruk (lestari puji, syamsianah

agustin, 2012).

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita

Pertumbuhan adalah dasar dari antropometri gizi, antropometri

digunakan untuk mengukur status gizi (Isni & Dinni, 2020). Status gizi

kurang terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-

zat gizi. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keadaan gizi meliputi:

a. Pengetahuan ibu

Gizi kurang rentan menimpa kepada anak-anak balita sehingga

golongan anak ini disebut golongan rawan. Masa peralihan antara saat

disapih dan mengikuti pola makan orang dewasa atau bukan anak,

merupakan masa rawan karena ibu mengikuti kebiasaan yang keliru.

Salah satu penyebab terjadinya gangguan gizi adalah kurangnya

pengetahuan gizi atau kemampuan untuk menerapkan informasi

tentang gizi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Mulyati (1990) di

dalam (Rahayu et al., 2019), tingkat pengetahuan gizi seseorang akan

berpengaruh bagi perubahan sikap dan perilaku di dalam pemilihan

bahan makanan, yang selanjutnya akan berpengaruh pada keadaan gizi

individu yang bersangkutan.

b. Paritas

Paritas Ibu Paritas secara luas mencakup gravida (jumlah

kehamilan), partus (jumlah kelahiran) dan abortus (jumlah keguguran)

sedang dalam arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang
17

dilahirkan. Paritas dikatakan tinggi bila seorang wanita melahirkan

anak ke empat atau lebih.

Menurut Sjahmien Moehji (1992) dalam (Larasati, 2019), anak

dengan urutan paritas yang lebih tinggi seperti anak kelima dan

seterusnya yang ternyata kemungkinan untuk menderita gangguan gizi

lebih besar dibandingkan dengan anak 1, 2, 3.

Menurut Unicef (2002) dalam (Larasati, 2019), bahaya yang

mungkin beresiko terhadap seorang anak apabila terjadi kelahiran lagi

sedangkan anak sebelumnya masih minum ASI, sehingga perhatian

ibu lebih kepada anak yang baru lahir. Terhentinya pemberian ASI

merupakan faktor pendorong terjadinya gizi buruk.

C. Pendidikan Ibu

Pendidikan adalah faktor yang mempengaruhi tindakan ibu dalam

memenuhi kebutuhan gizi pada bayi. Menurut Notoadmodjo dalam (Waqidil

dan Adini, 2016) tingkat pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal

yang ditempuh oleh seorang ibu. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan ibu

erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan terhadap perawatan kesehatan,

higiene pemeriksaan kehamilan dan pasca persalinan, serta kesadaran

terhadap kesehatan dan gizi anak-anak maupun keluarganya. Tingkat

pendidikan ibu sangat berperan pada pola asuh anak, alokasi masukan sumber

daya gizi serta informasi lainnya dan sekaligus menggambarkan tingkat

ekonomi keluarga. lainnya dan sekaligus menggambarkan tingkat ekonomi

keluarga (Nurmaliza & Herlina, 2019).


18

Menurut (Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003,

2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan formal dikategorikan

menjadi tiga yaitu, pendidikan dasar (SD/sederajat, SMP/sederajat),

pendidikan menengah (SMA/sederajat), dan pendidikan tinggi

(diploma/sarjana/ pendidikan yang diselenggarakan perguruan tinggi).

D. Pekerjaan Ibu

Ibu yang bekerja adalah seorang ibu yang bekerja di luar rumah untuk

mendapatkan penghasilan di samping membesarkan dan mengurus anak di

rumah. Para ibu yang bekerja dari pagi hingga sore tidak memiliki waktu

yang cukup bagi anak-anak dan keluarga. Dalam hal ini ibu mempunyai peran

ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan wanita pekerja. Walaupun

demikian ibu dituntut tanggung jawabnya kepada suami dan anak-anaknya,

khususnya memelihara anak. Keadaan yang demikian dapat mempengaruhi

keadaan gizi keluarga khususnya anak balita. Ibu-ibu yang bekerja tidak

mempunyai cukup waktu untuk memperhatikan makanan anak yang sesuai

dengan kebutuhan dan kecukupan serta kurang perhatian dan pengasuhan

kepada anak (Mardiana, 2019).

Orangtua yang tidak bekerja cenderung mempunyai banyak waktu untuk

memperhatikan dan mengawasi tumbuh kembang anak termasuk dalam

memperhatikan asupan nutrisi anak. Sehingga pola konsumsi anak terhadap

makan- makanan yang dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi dapat dijaga

dan lebih ketat terpantau oleh ibu (Dakhi, 2019).


19

Ibu yang mempunyai pekerjaan tidak dapat memberikan perhatian penuh

terhadap anak balitanya terutama dalam pengasuhan anak. Kesibukan dan

beban kerja yang ditanggung oleh ibu bekerja dapat menyebabkan kurangnya

perhatian ibu dalam menyiapkan hidangan yang sesuai untuk balitanya.

Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya KEP adalah para ibu rumah

tangga yang memiliki pekerjaan sehingga pola asuh anak akan terganggu

seperti meninggalkan balita, kurang mendapatkan perhatian, dan pemberian

makanan tidak dilakukan dengan semestinya hasil penelitian.

Menurut beberapa penelitian dalam (Riana Fauzia et al., 2019) jika status

gizi pada balita sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang didapatkan.

Memperhatikan dan memberikan asupan nutrisi yang baik pada balita

memerlukan waktu yang lebih untuk orang tua khususnya seorang ibu untuk

bersama dengan balita, apabila ibu menghabiskan waktu 6-7 jam untuk

bekerja diluar rumah maka akan mengurangi waktu kebersamaan dengan

anaknya. Kondisi ini dapat berpengaruh pada terpenuhinya asupan gizi pada

anak tersebut. Keluarga akan saling memberikan dukungan baik secara fisik,

emosi dan ekonomi. Waktu bekerja seseorang telah diatur dalam (Undang-

Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003, 2003) yang menyatakan

bahwa waktu bekerja seseorang adalah 7 jam/hari dan 40 jam/minggu untuk 6

hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 8 jam/hari dan 40 jam/1 minggu untuk

5 hari kerja dalam 1 minggu.

Ibu yang sibuk bekerja biasanya memberi uang saku lebih kepada anak

dengan harapan anak membeli sarapan di sekolah. Perilaku tersebut akan


20

menjadi kebiasaan tidak sarapan pagi yang terus menerus akan

mengakibatkan pemasukan gizi menjadi berkurang dan tidak seimbang

sehingga pertumbuhan anak menjadi terganggu. Dengan demikian seorang

anak yang biasa tidak sarapan pagi dalam jangka waktu lama akan berakibat

buruk pada penampilan intelektualnya, prestasi di sekolah menurun dan

penampilan sosial menjadi terganggu.

Menurut (Risma et al., 2016) sebagian besar pekerjaan ibu adalah

sebagai pedagang atau wiraswasta. Rata-rata ibu bekerja kurang dari 5-8 jam

per-hari. Bagi ibu yang bekerja, jam kerja di luar rumah akan mengakibatkan

kurangnya perhatian terhadap merawat anak sehingga mempunyai pengaruh

yang bermakna terhadap kesehatan dan gizinya. Ibu yang mempunyai banyak

waktu untuk mengurus anak khususnya memberi makan dapat menjadi salah

satu faktor terpenuhinya kebutuhan gizi pada anak.

E. Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi Balita

Menurut penelitian dari (Nurmaliza & Herlina, 2019) menyatakan bahwa

seorang anak balita dari ibu yang mempunyai latar belakang pendidikan

tinggi akan mendapatkan kesempatan hidup serta bertambah tumbuh dan

mudah menerima wawasan yang lebih luas mengenai tentang gizi. Anak

dengan ibu yang mempunyai pendidikan rendah memiliki angka mortalitas

lebih tinggi daripada anak dengan ibu berpendidikan tinggi. Rendahnya

tingkat pendidikan seorang ibu menyebabkan berbagai keterbatasan dalam

menangani masalah gizi dan kesehatan pada keluarga serta anaknya. Hal ini

didukung oleh penelitian (Utami et al., 2018) yang menyatakan bahwa


21

tingkat pendidikan orang tua berpengaruh dalam pengetahuan dan

keterampilan orang tua dalam memasak dan mengolah makanan untuk anak.

Jika orang tua tidak tahu tentang cara pemberian makanan pada anak dan

adanya kebiasaan yang akan merugikan kesehatan anak, maka secara

langsung ataupun tidak langsung menjadi penyebab utama masalah kurang

gizi pada anak.

Menurut penelitian (Utami et al., 2018) menyatakan bahwa status

pekerjaan orang tua memiliki hubungan dengan status gizi anak dengan nilai

kepercayaan sebesar 0,047 dengan koefisien korelasi -0,240. Pekerjaan orang

tua selain berhubungan dengan kemampuan ekonomi keluarga, juga

berhubungan dengan ketersediaan waktu untuk mengolah makanan untuk

keluarga khususnya anak. Ibu yang tidak bekerja memiliki lebih banyak

waktu untuk keluarga misalkan mengasuh anak, mengolah makanan,

mengatur pola makan dan penyediaan makanan bergizi yang bisa

mempengaruhi status gizi anak.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Riana Fauzia et al., 2019) yang

menyatakan bahwa jika status gizi pada anak sangat dipengaruhi oleh asupan

nutrisi yang didapatkan. Memperhatikan dan memberikan asupan nutrisi yang

baik pada baliat membutuhkan waktu yang lebih untuk orang tua khususnya

ibu untuk bersama-sama dengan anaknya. Apabila ibu bekerja di luar rumah

maka akan mengurangi kebersamaan dengan anaknya. Kondisi ini dapat

berpengaruh pada terpenuhinya asuhan gizi pada anak, maka status pekerjaan
22

ibu dapat mempengaruhi asupan nutrisi balita yag berdampak pada status gizi

anaknya.

Menurut penelitian dari (Hadju et al., 2017) menyatakan bahwa Ada

hubungan pendidikan ibu dengan status gizi pada anak. Memiliki ibu dengan

pendidikan tinggi lebih banyak menyediakan makanan dari sumber hewani

seperti susu, daging, dan ikan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Kamiya,

2011) Pendidikan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan

pengurangan stunting. Peningkatan pendidikan ibu menurunkan status

stunting pada anak karena ibu yang berpendidikan lebih banyak memiliki

pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan anak, gizi dan pemanfaatan

layanan kesehatan.

Penelitian dari (Khanam et al., 2019) menemukan bahwa anak-anak dari

ibu yang tidak memiliki pendidikan atau pendidikan dasar lebih mungkin

mengalami stunting dan berat badan kurang pada tingkat P <0,01. Pendidikan

ibu yang tinggi dapat menurunkan gizi buruk pada masa kanak-kanak melalui

peningkatan pengetahuan tentang perilaku sehat dan kebiasaan sanitasi

selama mengasuh anak. Hal ini sejalur dengan penelitian dari (Géa‐Horta et

al., 2016) menyatakan bahwa ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi

sebagian besar memperbaiki kondisi sosial ekonomi keluarga, yang dapat

menyebabkan perubahan perubahan pola makan anak lebih baik akses ke

makanan sehat, kaya nutrisi dan vitamin, tidak seperti wanita dengan sekolah

rendah, yang tidak memiliki sumber keuangan yang cukup untuk membeli

makanan.
23

Menurut penelitian dari (Dhungana, 2017) menyatakan bahwa Dalam

penelitian ini, anak-anak yang ibunya bergerak di bidang jasa atau bisnis

pekerjaan lebih cenderung mengalami kekurangan gizi. Pengamatan ini bisa

jadi karena fakta bahwa ibu yang semata-mata terlibat dalam pelayanan atau

bisnis mungkin tidak dapat mencurahkan waktu yang cukup untuk anak-anak

mereka untuk memberikan perawatan yang memadai serta sehat dan diet

bergizi yang sehat. Hal ini didukung oleh penelitian dari (Dariya et al., 2016)

menyatakan bahwa di banyak negara berkembang, perempuan miskin

memiliki peran ganda, dan seringkali keterbatasan waktu mereka begitu

parah, sehingga partisipasi mereka dalam kegiatan yang menghasilkan

pendapatan mengakibatkan berkurangnya waktu pengasuhan anak, yang pada

gilirannya mempengaruhi kesehatan anak-anak.

F. Kerangka Teori

Asupan zat gizi


Pendidikan
ibu

Pekerjaan Ibu
Status gizi anak

Pengetahuan
Ibu

Paritas Ibu
Keadaan kesehatan

Bagan 2. 1 Kerangka Teori

Keterangan : Huruf yang bercetak tebal adalah variabel yang akan di teliti
Sumber : UNICEF 1998 dalam (Mardiana, 2019)
24

G. Hipotesis Penelitian

Ha : ada hubungan pendidikan ibu dan pekerjaan ibu dengan status gizi

balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang tahun

2021.

H0 : tidak ada hubungan pendidikan ibu dan pekerjaan ibu dengan status gizi

balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang tahun

2021.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yang

bertumpu sangat kuat pada pengumpulan data berupa angka hasil dari

pengukuran. Karena itu data yang terkumpul harus diolah secara statistik agar

dapat ditaksir dengan baik (Arikunto, 2016).

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional

dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional merupakan penelitian

yang dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari adanya suatu hubungan

antara variabel independen dan variabel dependen yang diukur hanya satu

kali dalam satu waktu.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini mengkaji dua variabel, yaitu variabel dependen dan

variabel independen. variabel dependen adalah pendidikan dan pekerjaan ibu

dan variabel independen adalah status gizi balita.

Bagan 3.2 Variabel Penelitian

Variabel Independent Variabel Dependen

Pendidikan Ibu

Status gizi balita


Pekerjaan Ibu

25
26

C. Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat ukur Hasil Ukur Skala


Oprasional Ukur
Pendidikan Jenjang Angket 0 = dasar Ordinal
Ibu pendidikan Pendidikan (SD, SMP)
formal yang Ibu 1 = Tinggi
ditempuh oleh (SMA,
ibu Perguruan
tinggi)
Pekerjaan Ibu Seorang ibu Angket 0 = Tidak Ordinal
yang bekerja Pekerjaan Bekerja (
di luar rumah Ibu tidak bekerja
untuk dan tidak
mendapatkan menghabiskan
penghasilan di waktu di
samping dalam rumah
membesarkan ≤ 7-8
dan mengurus jam/hari)
anak di rumah. 1 = Bekerja
Seorang ibu (bekerja dan
yang tidak menghabiskan
bekerja adalah waktu di luar
ibu yang tidak rumah 7-8
menghabiskan jam/hari)
waktunya ≥7-
8 jam di luar
rumah.
Status Gizi Status gizi Tabel 0 = tidak normal Ordinal
Balita merupakan kenaikan berat (gizi kurang -
suatu dimana badan (weight 3 SD sd < - 2
keadaan tubuh increment) SD dan gizi
sebagai akibat dan lebih > + 2
konsumsi pertambahan SD sd + 3
makanan dan panjang badan SD)
penggunaan atau tinggi 1 = gizi normal
zat-zat gizi. badan (-2 SD sd + 1
Indeks BB/PB (length/height SD)
atau BB/TB increment)
ini
menggambark
an apakah
berat badan
anak sesuai
terhadap
pertumbuhan
panjang/tinggi
badannya.
Indeks ini
dapat
digunakan
untuk
mengidentifik
asi status gizi.
27

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 24 bulan-59 bulan

478 di Puskesmas Kandang tahun 2021.

2. Sampel

Sampel ditentukan oleh rumus menurut Lemeshow dengan tingkat

kesalahan atau ketidaktelitian 10% dan estimasi proporsi menurut

Notoadmodjo dalam (Susanti, 2018) sebagai berikut :

𝑧 2 𝑝(1−𝑝)
n=
𝑑2

(1,64)2 (0,5)(1−0,5)
n= (0,12 )

0,6724
n=
0,01

n = 67,24 = 67

Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak responden.

Ket :

n = Besar sampel

z = Nilai z pada derajat kepercayaan 90% (z=1,64)

p = Proporsi hal yang diteliti (proporsi ditetapkan 50% (0,5))

d2 = Standar eror 10% = (0,1)

berdasarkan perhitungan di atas didapatkan sampel penelitian minimal

sebanyak 67 orang sebagai responden. Jumlah responden ditambahkan

10% dari sampel minimal, sehingga diperoleh jumlah sampel

penelitian sebanyak 74 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan


28

dengan teknik Purpossive sampling. Dengan memiliki kriteria inklusi

penelitian sebagai berikut :

a. Ibu yang mempunyai balita yang berumur 24-59 bulan

b. balita yang tidak menderita penyakit infeksi pada saat penimbangan

atau dalam keadaan normal atau sehat pada saat penimbangan.

c. balita tidak menderita penyakit kronis tertentu.

d. Orangtua bersedia menjadi responden

Kriteria Eksklusi :

a. Tidak bersedia menjadi responden

b. Balita dengan keadaan sakit

E. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas kandang Kota Bengkulu

pada Mei-Juni 2021.

F. Rencana Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis data

1. Pengumpulan data

a. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data status gizi di

Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, buku register jumlah balita dan

balita gizi kurang di Puskesmas Kandang Kota Bengkulu, serta

mewawancarai staff Puskesmas Kandang Kota Bengkulu untuk

mengetahui mayoritas pekerjaan dan pendidikan ibu di wilayah kerja

Puskesmas Kandang.
29

b. Instrument

Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Rokhana, 2018). Penelitian ini menggunakan

instrument penelitian berupa adaptasi angket yang sudah baku karena

sudah teruji validitas dan reliabilitasnya, dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan kepada responden secara langsung untuk

dijawab. Angket terdiri dari pertanyaan pendidikan dan pekerjaan ibu.

Penelitian ini juga menggunakan timbangan digital untuk mengukur

berat badan anak balita dan untuk mengukur tinggi badan anak

menggunakan microtoise (alat yang diletakkan pada permukaan yang

vertical seperti dinding atau tiang). Berdasarkan PERMENKES

Nomor 2 Tahun Tahun 2020 penelitian ini menggunakan tabel

kenaikan berat badan (weight increment) dan pertambahan panjang

badan atau tinggi badan (length/height increment).

2. Pengolahan Data

Berikut proses pengolahan data menurut Heryana (2019) :

a. Pemeriksaan Data (Editing)

Memeriksa data atau proses editing adalah memeriksa pengecekan

data yang telah terkumpul untuk melihat adanya kemungkinan data

yang masuk tidak sesuai dan meragukan. Kemudian melakukan

pengecekan isian angket untuk mengetahui kelengkapan, yaitu semua

pertanyaan sudah terisi jawabannya dengan jelas dan lengkap dan lain-

lain. Dalam melakukan kegiatan memeriksa data ini meliputi


30

perhitungan dan perjumlahan dan koreksi (memeriksa kelengkapan

data, kesinambungan data dan keseragaman data).

b. Pengkodean (Coding)

Pengkodean merupakan dilakukan dengan memberikan simbol-simbol

tertentu untuk masing-masing data yang sudah diklasifikasikan.

1) Coding untuk variabel pendidikan ibu

a) Dasar :0

b) Tinggi :1

2) Coding untuk variabel pekerjaan ibu

a) Tidak bekerja :0

b) Bekerja :1

3) Coding untuk variabel status gizi berdasarkan BB/U

a) Tidak normal :0

b) Normal :1

c. Memasukkan Data (Data Entry)

Data yang sudah diberi kode dimasukkan kedalam program komputer.

d. Pembersihan Data (Cleaning)

Melakukan pengecekan ulang kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.


31

e. Tabulasi Data (Tabulating)

Tabulasi data merupakan kegiatan menyusun dan mengorganisir data

sedemikian rupa sehingga akan dapat dengan mudah untuk dilakukan

penjumlahan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.

3. Analisis Data

a. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui variabel dianalisis

secara deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi dan

persentase untuk mengetahui karakteristik subjek penelitian,

menetapkan kelas interval dan untuk menetapkan langkah analisis

berikutnya. Gambaran karakteristik subjek penelitian yang dihasilkan

meliputi pendidikan dan pekerjaan ibu dengan status gizi balita di

Wilayah Kerja Puskesmas Kandang.

b. Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Untuk melihat

hubungan pendidikan dan pekerjaan ibu dengan status gizi balita.

Analisa bivariat menggunakan statistic chi-square. Tingkat

kepercayaan yang digunakan 95% (p-value≤0,05). Kriteria hasil

menggunakan uji statistik chi-square ditarik dengan kesimpulan

berikut :
32

1) Jika p ≤ 0,05 maka Ha diterima, ada hubungan pendidikan ibu dan

pekerjaan ibu dengan status gizi balita umur 24-59 bulan di wilayah

kerja puskesmas kandang tahun 2021.

2) Jika p > 0,05 maka H0 ditolak, tidak ada hubungan pendidikan ibu

dan pekerjaan ibu dengan status gizi balita umur 24-59 bulan di

wilayah kerja puskesmas kandang tahun 2021.

Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk table dan narasi :

0% = Tidak satupun dari responden

1%-25% = Sebagian kecil dari responden

26%-49% = Hampir sebagian responden

50% = Setengah dari responden

51%-75% = Sebagian dari responden

76%-99% = Hampir seluruh responden

100% = Seluruh responden

(Arikunto, 2016)
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Jalannya Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kandang Kota

Bengkulu. Pelaksanaan penelitian ada 2 tahap yaitu tahap persiapan dan

pelaksanaan. Tahap persiapan yaitu penetapan judul penelitian, modifikasi

angket dan survey pendahuluan. Peneliti meminta izin kepada institusi

Poltekkes Kemenkes Bengkulu pada tanggal 07 Mei 2021. Peneliti mengurus

surat ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bengkulu pada tanggal 19

Mei 2021. Pada tanggal 19 Mei 2021 peneliti mengurus surat ke Dinas

Kesehatan Kota Bengkulu. Pada tanggal 21 Mei 2021 peneliti mengurus surat

ke Puskesmas Kandang Kota Bengkulu.

Cara pengambilan sampel adalah dengan cara teknik purposive sampling,

dari hasil pengambilan sampel tersebut didapatkan 74 orang. Peneliti

melakukan penelitian secara door to door di wilayah kerja Puskesmas

Kandang Kota Bengkulu. Peneliti menjelaskan kepada responden tentang

penelitian ini dan meminta izin kepada responden untuk melakukan penelitian

dengan cara menimbang berat badan balita dan mengukur tinggi badan balita.

Peneliti menanyakan pertanyaan yang ada di angket kepada responden

mengenai pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, umur balita dan

riwayat penyakit infeksi balita. Data dari angket yang telah dikumpul,

kemudian di entry dengan menggunakan master data dan diolah dengan

menggunakan software dalam analisis univariat dan bivariat.

33
34

Kesulitan dalam penelitian ini ada beberapa ibu yang memiliki balita

menolak untuk dijadikan responden, ada juga yang langsung menutup pintu

rumahnya ketika melihat peneliti ingin berkunjung ke rumah ibu tersebut.

B. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menggambarkan distribusi frekuensi

karakteristik variabel penelitian dengan menggunakan statistik deskriptif.

Variabel yang dianalisis adalah pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan status gizi

balita.

Tabel 4.1 Gambaran Pendidikan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas


Kandang Tahun 2021
No Variabel n Persentase (%)

1 Dasar 5 6,8%
2 Tinggi 69 93,2%
Total 74 100%

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian kecil dari responden

memiliki pendidikan dasar (6,8%), selanjutnya hampir seluruh responden

(93,2%) memiliki pendidikan yang tinggi.

Tabel 4.2 Gambaran Pekerjaan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas


Kandang Tahun 2021
No Variabel n Persentase (%)

1 Tidak Bekerja 62 83,8%


2 Bekerja 12 16,2%b
Total 74 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian kecil dari responden

yang bekerja (16,2%), selanjutnya hampir seluruh responden (83,8%) tidak

bekerja.
35

Tabel 4.3 Gambaran Status Gizi Pada Balita Umur 24-59 Bulan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kandang Tahun 2021
No Variabel n Persentase (%)

1 Tidak Normal 14 18,9%


Normal 60 81,1%
Total 74 100%

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa ada sebagian kecil dari

responden memiliki balita dengan status gizi tidak normal (18,9%), selain itu

hampir seluruh responden memiliki balita dengan status gizi yang normal

(81,1%).

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan pendidikan dan

pekerjaan ibu terhadap status gizi balita. Analisa bivariat menggunakan

statistic chi-square bahwa nilai sig. <0,05 yang berarti ada hubungan

pendidikan dan pekerjaan ibu terhadap s tatus gizi balita.

Tabel 4.4 Hubungan Pendidikan Ibu Terhadap Status Gizi Balita Umur
24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kandang Tahun
2021
Status Gizi Balita
Tidak Normal Total
Variabel p-value
Normal
n % n % N %
Pendidikan ibu
Dasar 4 80 1 20 5 100 0,004
Tinggi 10 14,4 59 85,6 69 100
Total 14 18,9 60 81,1 74 100

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sebagian kecil dari responden

yang memiliki pendidikan dasar (20%) yaitu hanya 1 orang yang memiliki

balita dengan status gizi normal, sedangkan hampir seluruh responden yang
36

memiliki pendidikan tinggi (85,6%) yaitu sebanyak 59 orang yang memiliki

balita dengan status gizi normal.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa hampir seluruh responden

yang memiliki pendidikan dasar (80%) yaitu sebanyak 4 orang yang memiliki

balita dengan status gizi tidak normal, selain itu sebagian kecil dari responden

yang memiliki pendidikan tinggi (14,4%) yaitu sebanyak 10 orang yang

memiliki balita dengan status gizi tidak normal.

Hasil penelitian di atas menyimpulkan bahwa hampir seluruh responden

(81,1%) yaitu sebanyak 60 orang yang memiliki pendidikan dasar dan tinggi

memiliki balita dengan status gizi normal, sedangkan sebagian kecil dari

responden (18,9%) yaitu sebanyak 14 orang yang memiliki pendidikan dasar

dan tinggi, yang memiliki balita dengan status gizi tidak normal. Selain itu

berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi-square, didapatkan nilai p

value=0,004 atau lebih kecil dari nilai α=0,005, artinya ada hubungan

pendidikan ibu terhadap status gizi balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja

Puskesmas Kandang tahun 2021.

Tabel 4.5 Hubungan Pekerjaan Ibu Terhadap Status Gizi Balita Umur
24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kandang Tahun
2021
Status Gizi Balita
Total
Variabel Tidak Normal Normal p-value
N % n % n %
Pekerjaan Ibu
Tidak 10 16,1 52 83,9 62 100
0,223
Bekerja
Bekerja 4 33,3 8 66,7 12 100
Total 14 18,9 60 81,1 74 100
37

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa hampir seluruh responden yang

tidak bekerja (83,9%) yaitu sebanyak 52 orang yang memiliki balita dengan

status gizi normal, sedangkan sebagian dari responden yang bekerja (66,7%)

yaitu sebanyak 8 orang yang memiliki balita dengan status gizi normal. selain

itu.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian kecil dari

responden yang tidak bekerja (16,1%) yaitu sebanyak 10 orang yang memiliki

balita dengan status gizi tidak normal, sedangkan hampir sebagian responden

yang bekerja (33,3%) yaitu sebanyak 4 orang memiliki balita dengan status

gizi tidak normal.

Hasil penelitian di atas menyimpulkan bahwa hampir seluruh responden

(81,1%) yaitu sebanyak 60 orang yang tidak kerja maupun bekerja memiliki

balita dengan status gizi normal, sedangkan sebagian kecil dari responden

(18,9%) yaitu sebanyak 14 orang yang tidak kerja maupun bekerja, yang

memiliki balita dengan status gizi tidak normal. Selain itu berdasarkan hasil

uji uji statistik menggunakan chi-square, didapatkan nilai p value=0,223 atau

lebih besar dari nilai α=0,005, artinya tidak ada hubungan pekerjaan ibu

terhadap status gizi balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas

Kandang tahun 2021.


38

D. Pembahasan

1. Gambaran Pendidikan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Kandang

Tahun 2021

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 74 responden terdapat 5

orang yang memiliki pendidikan dasar, 69 orang memiliki pendidikan tinggi

yang memiliki balita. Responden memiliki pendidikan terakhir yang paling

tinggi yaitu perguruan tinggi (S1) dan yang paling rendah yaitu SD.

Dari hasil penelitian ini rata-rata responden memiliki pendidikan terakhir

yaitu SMA dan Perguruan Tinggi. Sebanyak 57 orang (77%) memiliki

pendidikan terakhir SMA dan 12 orang (16,2%) yang memiiliki pendidikan

terakhir Perguruan Tinggi. Adapun responden yang memiliki pendidikan

terakhir SMP sebanyak 3 Orang (4,1%) dan 2 orang (2,7%) yang memiliki

pendidikan terakhir SD.

Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar ibu-ibu yang

memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Kandang Kota Bengkulu

memiliki pendidikan yang tinggi. Hal ini juga memberikan gambaran bahwa

ibu-ibu yang memiliki pendidikan yang tinggi maka pengetahuan ibu

terhadap status gizi balita juga tinggi.

2. Gambaran Pekerjaan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Kandang

Tahun 2021

Analisis jawaban responden melalui pembagian angket, diketahui bahwa

pekerjaan responden beragam yaitu ibu rumah tangga, buruh, swasta,

wiraswata dan pegawai negeri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari
39

74 responden terdapat 62 responden (83,8%) yang tidak bekerja, 12

responden (16,2%) yang bekerja.

Responden yang termasuk kategori tidak bekerja tidak semuanya menjadi

ibu rumah tangga, ada beberapa responden yang memiliki usaha di rumah

seperti warung dan online shop yang dikategorikan tidak bekerja. Sesuai

dengan pernyataan dari (Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun

2003, 2003) yaitu seseorang bisa dikatakan bekerja apabila memiliki waktu

kerja 7 jam/hari. Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Risma et al., 2016)

yang menyatakan bahwa rata-rata ibu bekerja kurang dari 5-8 jam per-hari

dan tidak menghabiskan waktu di dalam rumah ≤ 7-8 jam/hari).

Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar ibu-ibu yang

memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Kandang Kota Bengkulu tidak

bekerja. Hal ini juga memberikan gambaran bahwa ibu-ibu mempunyai

banyak waktu untuk mengurus balita.

3. Gambaran Status Gizi Pada Balita Umur 24-59 Bulan di Wilayah

Kerja Puskesmas Kandang Tahun 2021

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 74 balita terdapat 14 balita

(18,9%) dengan status gizi tidak normal, 60 balita (81,1%) dengan status

gizi normal. Balita memiliki status gizi yang beragam yaitu kurang, lebih

dan normal.

Balita yang termasuk kategori status gizi tidak normal bukan berarti

balita dengan gizi kurang atau buruk, ada beberapa balita yang status
40

gizinya lebih dan kurang. Terdapat 10 balita (13,5%) dengan status gizi

lebih, 4 balita (5,4%) dengan status gizi kurang.

Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar balita di wilayah

kerja Puskesmas Kandang Kota Bengkulu memiliki status gizi normal. Hal

ini juga memberikan gambaran bahwa balita di wilayah kerja Puskesmas

Kandang Kota Bengkulu sehat.

4. Hubungan Pendidikan Ibu Terhadap Status Gizi Balita Umur 24-59

Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kandang Tahun 2021

Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan pendidikan ibu terhadap

status gizi balita, hal ini dapat dilihat dari hasil uji chi square yang

menunjukkan bahwa nilai p value 0,004 < 0,05. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa status gizi balita berkaitan dengan latar pendidikan

responden. Responden yang memiliki balita dengan gizi normal banyak

ditemukan dari responden yang memiliki pendidikan tinggi (59 responden),

selain itu hanya 1 orang responden yang berpendidikan dasar yang memiliki

balita dengan status gizi normal. Responden yang memiliki balita dengan

status gizi tidak normal juga ditemukan pada responden yang memiliki

pendidikan tinggi (10 responden) serta sebagian kecil dari responden yang

memiliki pendidikan dasar sebanyak 4 orang yang memiliki balita dengan

status gizi tidak normal.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Nurmaliza & Herlina, 2019)

menyatakan bahwa seorang anak balita dari ibu yang mempunyai latar

belakang pendidikan tinggi akan mendapatkan kesempatan hidup serta


41

bertambah tumbuh dan mudah menerima wawasan yang lebih luas

mengenai tentang gizi. Anak dengan ibu yang mempunyai pendidikan

rendah memiliki angka mortalitas lebih tinggi daripada anak dengan ibu

berpendidikan tinggi. Rendahnya tingkat pendidikan seorang ibu

menyebabkan berbagai keterbatasan dalam menangani masalah gizi dan

kesehatan pada keluarga serta anaknya. Menurut Suhardjo dalam (Hidayah

et al., 2018) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan ikut menentukan

mudah tidak seseorang memahami pengetahuan gizi dan kesehatan.

Pendidikan orang tua adalah salah satu faktor penting dalam tumbuh

kembang anak.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Utami et al., 2018) yang

menyatakan bahwa tingkat pendidikan orang tua berpengaruh dalam

pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memasak dan mengolah

makanan untuk anak. Jika orang tua tidak tahu tentang cara pemberian

makanan pada anak dan adanya kebiasaan yang akan merugikan kesehatan

anak, maka secara langsung ataupun tidak langsung menjadi penyebab

utama masalah gizi pada anak.

5. Hubungan Pekerjaan Ibu Terhadap Status Gizi Balita Umur 24-59

Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kandang Tahun 2021

Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada hubungan pekerjaan ibu

terhadap status gizi balita, hal ini dapat dilihat dari hasil uji chi square yang

menunjukkan bahwa nilai p value 0,223>0,05. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa status gizi balita tidak berkaitan dengan pekerjaan


42

yang dimiliki oleh responden, dimana mayoritas responden yang bekerja

yang memiliki balita dengan status gizi normal sebanyak 4 orang sedangkan

responden yang tidak bekerja yaitu sebanyak 10 orang.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Utami et al., 2018) yang

menyatakan bahwa tidak adanya hubungan antara status pekerjaan ibu

dengan status gizi balita dikarenakan beberapa hal seperti tingginya tingkat

pengetahuan ibu yang membuat ibu menyisihkan sebagian waktunya untuk

membuat dan mengolah sendiri makanan yang akan diberikan kepada

anaknya, tingginya status ekonomi ibu dapat mempermudah ibu untuk

mengakses pengasuh dan mengatur pola makan anak, dan juga anak yang

dititipkan ke nenek atau keluarga anggota keluarga lainnya lebih

memungkinkan untuk memenuhi nutrisi sesuai kebutuhan anak.

Penelitian ini juga didukung penelitian dari (Emilda & Hrp, 2016) yang

menyatakan bahwa banyak sedikitnya waktu untuk mengelola rumah tangga

dan mengasuh anak tidak berhubungan dengan status gizi balita. Peneliti

mengasumsikan bahwa tidak ada pengaruh pekerjaan ibu dengan status gizi

balita, semakin lama ibu berada diluar rumah bukan berarti status gizi pada

balita menjadi buruk atau kurang. Tergantung dengan pola asuh yang ibu

berikan. Ibu berada diluar bukan berarti ibu tidak memperhatikan status gizi

pada balitanya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Hampir seluruh responden memiliki pendidikan yang tinggi.

2. Hampir seluruh responden yang tidak bekerja.

3. Hampir seluruh responden yang memiliki balita dengan status gizi normal.

4. Ada hubungan pendidikan ibu terhadap status gizi balita umur 24-59 bulan

di wilayah kerja Puskesmas Kandang Tahun 2021.

5. Tidak ada hubungan pekerjaan ibu terhadap status gizi balita umur 24-59

bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandang Tahun 2021.

B. Saran

1. Bagi akademik

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi Poltekkes

Kemenkes Bengkulu dan menambah materi pendidikan kesehatan dan

dapat menambah referensi untuk perpustakaan khususnya mengenai status

gizi balita.

2. Bagi instansi terkait

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan informasi

bagi petugas kesehatan dan petugas Puskesmas Kandang Kota Bengkulu.

43
44

3. Bagi Peneliti lain

Diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk menambah pengetahuan dan

bahan acuan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.


46

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka


Cipta.

clarita tiffany. (2016). Stunting Balita. 1, 367–373.

Dakhi, A. (2019). Hubungan Pendapatan Keluarga, Pendidikan, dan Pengetahuan


Ibu Tentang Gizi Dengan Kejadian Stunting pada Anak Umur 6-23 Bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Jati Makmur Binjai Utara. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Indonesia, VIII, 3–77. http://repo.poltekkes-
medan.ac.id/jspui/handle/123456789/1081

Dariya, B. L., Bafna, G., & Kholiya, N. (2016). Effect of Employment Status of
Mother on the Nutritional Status of the Pre-School Children Aged 2 To 5
Years. Original Article International Journal of Basic and Applied
Physiology Int J Basic Appl Physiol, 5(1), 2016.

Dhungana, G. P. (2017). Nutritional Status and the Associated Factors in Under


Five Years Children of Lamjung, Gorkha and Tanahun Districts of Nepal.
Nepalese Journal of Statistics, 1, 15–18.
https://doi.org/10.3126/njs.v1i0.18814

Emilda, & Hrp, M. S. (2016). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
Balita Berdasarkan BB/U. Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak, VII, 13–20.

Erlinawati, & Tahnia, M. (2018). Page 15 Jurnal Doppler Universitas Pahlawan


Tuanku Tambusai. Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai,
2(1), 15–22.

Febrianti, F., Wahyuni, R. S., & Dale, D. S. (2019). Pemeriksaan Pertumbuhan


Tinggi Badan Dan Berat Badan Bayi Dan Balita. Celebes Abdimas: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 15–20.

Géa‐Horta, T., Felisbino‐Mendes, M. S., Ortiz, R. J. F., & Velasquez‐Melendez,


G. (2016). Association between maternal socioeconomic factors and
nutritional outcomes in children under 5 years of age. Jornal de Pediatria
(Versão Em Português), 92(6), 574–580.
https://doi.org/10.1016/j.jpedp.2016.05.012

Hadju, V., Yunus, R., Arundhana, A. I., Salmah, A. U., & Wahyu, A. (2017).
Nutritional Status of Infants 0-23 Months of Age and its Relationship with
Socioeconomic Factors in Pangkep. Asian Journal of Clinical Nutrition, 9(2),
71–76. https://doi.org/10.3923/ajcn.2017.71.76
47

Heryana. (2019). Metodologi Penelitian Pada Kesehatan Masyarakat (2nd ed.).


Esa Unggul.

Hidayah, N., Kasman, K., & Mayasari, M. (2018). Faktor-Faktor Yang


Berhubungan Dengan Status Gizi Di Wilayah Kerja Upt.Puskesmas Kertak
Hanyar Kabupaten Banjar. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1).
https://doi.org/10.31602/ann.v5i1.1645

Isni, K., & Dinni, S. M. (2020). Pelatihan Pengukuran Status Gizi Balita sebagai
Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini pada ibu di Dusun Randugunting,
Sleman, DIY. Jurnal Panrita Abdi, 4(1), 60–68.

Kamiya, Y. (2011). Socioeconomic determinants of nutritional status of children


in Lao PDR: Effects of household and community factors. Journal of Health,
Population and Nutrition, 29(4), 339–348.
https://doi.org/10.3329/jhpn.v29i4.8449

Khairani, N., Suryani, S., & Juniarti, D. (2020). Hubungan Tingkat Pendapatan
Keluarga Dan Kejadian Diare Dengan Status Gizi Pada Balita Yang
Berkunjung Ke Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu. Journal of Nursing
and Public Health, 8(1), 87–96. https://doi.org/10.37676/jnph.v8i1.1007

Khanam, M., Shimul, S. N., & Sarker, A. R. (2019). Individual-, Household-, and
Community-Level Determinants of Childhood Undernutrition in Bangladesh.
Health Services Research and Managerial Epidemiology, 6,
233339281987655. https://doi.org/10.1177/2333392819876555

Larasati, M. D. (2019). Status Gizi Balita Bgm Berdasarkan Karakteristik Ibu Di


Wilayah Kerja Kecamatan Sawah Besar Tahun 2018. Jurnal JKFT:
Universitas Muhamadiyah Tangerang, 4(1), 77–89.

lestari puji, syamsianah agustin, mufnaety. (2012). Hubungan T. 1(November),


1–9.

Lpkia, S. (2018). PENENTUAN STATUS GIZI BALITA BERBASIS WEB


MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE. 3(2), 120–125.

Lupiana, M., Ilyas, H., & Oktiani, K. (2018). Hubungan Status Imunisasi,
Pendidikan Ibu, Sikap dan Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Balita di
Kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung.
Holistik Jurnal Kesehatan, 12(3), 146–153.

Mardiana. (2019). Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gizi


Kurang Pada Balita Usia 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas
Kedaton Kab Oku Tahun 2019. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
48

Muharry, A., Kumalasari, I., & Dewi, E. R. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi
Status Gizi Balita Di Puskesmas Nelayan Kota Cirebon. JI-KES (Jurnal Ilmu
Kesehatan), 1(1), 25–33. https://doi.org/10.33006/ji-kes.v1i1.41

Mulazimah. (2017). Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita


Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Journal of
Health Education, VIII(2013), 18–21. http://ojs.unpkediri.ac.id

Nurmaliza, & Herlina, S. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu


Terhadap Status Gizi Balita. Jurnal Kesmas Asclepius, 11(1), 1–14.
http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-
8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciu
rbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484
_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI

Putri, R. F., Sulastri, D., & Lestari, Y. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 254–261.
https://doi.org/10.25077/jka.v4i1.231

Rahayu, I., Jalinus, N., & Yuliana. (2019). Kontribusi Pengetahuan Gizi Ibu Dan
Pola Asuh Gizi Terhadap Status Gizi Anak Balita Di Jorong Sungai Salak
Kenagarian Koto Tangah Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar.
Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 8(2), 235. https://doi.org/10.23887/jish-
undiksha.v8i2.22376

Riana Fauzia, N., Sukmandari, N., Yogi Triana, K., Studi, P. S., Bina Usada Bali,
S., Keperawatan Anak, D., & Bina Usada Bali Bina Usada Bali, S. (2019).
Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Balita. Caring, 3(1), 28–
32.

Risma, Adiyanti, & Helmiyati, S. (2016). Status pekerjaan ibu tidak berhubungan
dengan status gizi dan perkembangan anak 1–3 tahun di Kecamatan Kadia,
Kendari. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of
Nutrition and Dietetics), 1(1), 44. https://doi.org/10.21927/ijnd.2013.1(1).44-
50

Rokhana, N. A. (2018). Hubungan antara Pendapatan Keluarga dan Pola Asuh


Gizi dengan Status Gizi Anak Balita di Betokan Demak. Jurnal Kebidanan,
VII, 36–44. http://lib.unnes.ac.id/692/

Sari & A. Ulfa. I. M dan Daulay, 2015. (2005). Bab Ii Tinjauan Pustaka Aplikasi.
Hilos Tensados, 1, 1–476.
49

Sari, A. A. I. (2016). Gambaran Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas


Sentolo I Kulon Progo Tahun 2016. Jurnal Kebidanan, 4, 9–15.

Sodikin, S., Endiyono, S., & Rahmawati, F. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu,
Pola Pemberian Makan, Dan Pendapatan Keluarga Terhadap Status Gizi
Anak Dibawah Lima Tahun: Penerapan Health Belief Model. Jurnal Ilmu
Keperawatan Anak, 1(1), 8. https://doi.org/10.32584/jika.v1i1.99

Susanti, M. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita


di Kelurahan Bumijo Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta Tahun 2017. Jurnal
Kesehatan, 1–56.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003. (2003). Undang-


Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Undang-Undang, 1, 1–34.
http://www.kemenperin.go.id/kompetensi/UU_13_2003.pdf

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. (2003). Undang-


Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Issue 1, pp. 167–169).

Utami, R. D. P., Nggadjo, F. X., & Murharyati, A. (2018). Hubungan Antara


Pendidikan, Pekerjaan Dan Ekonomi Orang Tua Dengan Status Gizi Pada
Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Kesehatan Madani Medika, 9(1), 64–70.

Waqidil dan Adini. (2016). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Dengan
Perkembangan Balita Usia 3-5 Tahun. Asuhan Kesehatan, 7(2), 27–31.
L

N
Lampiran 1

Master Tabel

Usia
BB anak TB anak Status Gizi
No Nama Ibu Nama Anak Pendidikan ibu Pekerjaan Ibu Pekerjaan Ayah Anak
(kg) (cm) Anak
(bulan)
1 Tia Ainaya SMA IRT Swasta 26 15 91 Lebih
2 Emilianti Aqsena SMA Swasta Buruh 57 15,5 100,1 Normal
3 Septi Freya SMA IRT Swasta 31 18 65 Lebih
4 Kiftia Qiana SMA IRT Swasta 32 9,5 83 Normal
Yeni
5 Iza Perguruan Tinggi Swasta Swasta 40 13 102 Normal
Angelina
6 Erintan Queenessa SD buruh Buruh 29 10 88 Kurang
7 Lisa Aura SMA IRT Wiraswasta 53 17 107,5 Normal
8 Meta Clarine SMA IRT Buruh 41 13,4 98,3 Normal
9 Redawati Adelia SMA IRT Wiraswasta 32 11 88 Normal
10 Eka Shakila SMA IRT Wiraswasta 43 14 101,1 Normal
11 Atik Zahwa Nur Perguruan Tinggi IRT Wiraswasta 53 19,9 97 Lebih
12 Ulfatun Rufaidah Salsa Perguruan Tinggi Pegawai Negeri Wiraswasta 30 10,8 78 Normal
13 Linda Emanda SMA IRT Swasta 29 13,3 82 Lebih
14 Ririn Ramaina Raya SMA IRT Swasta 41 13 89 Normal
15 Melsy Andrea Perguruan Tinggi IRT Pegawai Negeri 41 12,8 86 Lebih
16 Utiy Aisah Perguruan Tinggi IRT Swasta 51 11,8 85 Normal
17 Endrawati Anisa Ramadila SMA IRT Pegawai Negeri 29 14 93,6 Normal
18 Hernalita Saika Alsura SMA IRT Swasta 25 9 70 Normal
19 Kristianti Jihan Ratu SMA IRT Wiraswasta 29 13 92 Normal
20 Sella Andelia Sheila SMA IRT Wiraswasta 28 14 102 Normal
21 Yeti Auri SMA IRT Wiraswasta 53 16 107 Normal
22 Herwita Vanesha Akila SMP Wiraswasta Buruh 53 12 107 Kurang
Mira
23 Fazilah Hanifah SMA IRT Swasta 41 14 86 Lebih
Septiana
Siska
24 Nabil Kaisan SMA IRT Swasta 39 10,8 83 Normal
Ramadani
25 Arlianti Jasmin Pratiwi SMA IRT Swasta 52 16,6 106 Normal
Raihanum
26 Siti Sarah SMA IRT Swasta 53 14 103 Normal
Aulia
27 Mira Bunga Umairah SMA IRT Wiraswasta 29 9,5 82 Normal
28 Fitri Aprilia Afika Oktavia SMA IRT Buruh 29 12 85 Normal
29 Nita Adelia Sheila SMP Wiraswasta Wiraswasta 29 14 112 Kurang
30 Yuyun Syakira Perguruan Tinggi Swasta Swasta 53 13,9 99 Normal
31 Haryani Dinda Aira SMA IRT Buruh 41 12,7 97 Normal
32 Aira Arsila SMA IRT Wiraswasta 26 10 84 Normal
33 Susanti Rasmita Sari SMA Wiraswasta Buruh 52 16,8 102 Normal
34 Erma Yunita Clara SMA IRT Swasta 29 16,7 99 Lebih
35 Engga Zaki SMA IRT Buruh 52 12,3 88 Normal
36 Leni Abdi SMA IRT Swasta 31 8,4 70 Normal
37 Via Arya SMA IRT Swasta 37 15,4 95 Normal
38 Mia Nofewi Althaf Abil SMA IRT Swasta 28 12 84 Normal
39 Sela Azis SMA IRT Swasta 41 11,9 90 Normal
40 Fitri Habib Perguruan Tinggi IRT Swasta 57 17,8 111 Normal
41 Lestari M.Aldrik Perguruan Tinggi IRT Swasta 37 10,1 80 Normal
Radga
42 Eci Abian Perguruan Tinggi IRT Swasta 39 13 91 Normal
Hamizan
43 Febi Perguruan Tinggi IRT Swasta 53 15 106 Normal
Anwar
44 Endah Riski SMA IRT Swasta 26 9,9 77 Normal
45 Yuni Hartati M. Sulaiman SMA IRT Wiraswasta 27 11,2 86 Normal
Gufron
46 Mita SMA IRT Swasta 53 14,7 102 Lebih
Nurohman
Bintara Gilang
47 Yusri SMA Swasta Swasta 53 13 93 Normal
D
48 Evi Evan SMA IRT Wiraswasta 41 14 100 Normal
49 Roza Kenzo SMA IRT Swasta 53 19 100 Lebih
50 Kholizah Afnan Zaki SMA IRT Swasta 25 9 76 Normal
51 Afifa Kevin SMA IRT Swasta 40 10,8 80 Normal
52 Supriani M. Amar SMA IRT Wiraswasta 29 14 87 Lebih
53 Fitra Wati Naufal Rasdan SMA IRT Wiraswasta 48 15 103 Normal
54 Zia M. Gibran SMA IRT Wiraswasta 28 11 84 Normal
M.Kaisar
55 Yepi SMA IRT Pegawai Negeri 59 16,7 112 Normal
Alfatih
56 Sri M.Alfa Riski SMA IRT Swasta 29 16,7 105 Normal
57 Susi Andra Nopianto SMA IRT Swasta 41 13,2 91 Normal
58 Weni Narti M.Ikhsan SMA IRT Wiraswasta 40 16 109 Normal
59 veni Aiman SMA IRT Wiraswasta 53 19 108 Normal
60 Santi Alzaidah Abdul Perguruan Tinggi Swasta Swasta 28 12 95 Normal
61 Novi M. Abiyan SMA IRT Swasta 38 14 98 Normal
62 Rosmiana Randi SMA IRT Swasta 55 14 101 Normal
63 Aliyah Arsyah Adinata SMA IRT Buruh 41 15 94 Normal
M. Gitra
64 Rohaya SMP IRT Swasta 31 13,4 88,5 Normal
Maulana
Ahmad
65 Selvi Perguruan Tinggi Pegawai Negeri Swasta 53 15,5 105 Normal
Rofiansyah
66 Mora Jani Davin SMA IRT Buruh 37 16 106 Normal
67 Nesti Ferel SMA IRT Buruh 29 14 103 Normal
Ceria
68 Eli Lestari SMA IRT Wiraswasta 29 10 75 Normal
Ramadhanti
69 Ika Zafran Arkha SD buruh Buruh 29 10 87 Kurang
70 Susianti Arsya Azam SMA IRT Wiraswasta 29 11 87 Normal
71 Ramayanti M. Sargan SMA IRT Swasta 35 9,9 81 Normal
72 Supriatin Rahmat Hafis s SMA IRT Buruh 41 10,5 84 Normal
73 Ela Riska Arsenio Alrasit SMA IRT Wiraswasta 35 10 84 Normal
74 Ria Aiziko SMA IRT Wiraswasta 41 10 84 Normal
Lampiran 2

Master Tabel Coding

Angket Penelitian
Status
Pendidikan Pekerjaan Usia Anak BB anak TB anak
Nama Ibu Nama Anak Pekerjaan Ayah Gizi
ibu Ibu (bulan) (kg) (cm)
No Anak
1 Tia Ainaya 1 0 Swasta 26 15 91 0
2 Emilianti Aqsena 1 1 Buruh 57 15,5 100,1 1
3 Septi Freya 1 0 Swasta 31 18 65 0
4 Kiftia Qiana 1 0 Swasta 32 9,5 83 1
5 Yeni Angelina Iza 1 1 Swasta 40 13 102 1
6 Erintan Queenessa 0 1 Buruh 29 10 88 1
7 Lisa Aura 1 0 Wiraswasta 53 17 107,5 1
8 Meta Clarine 1 0 Buruh 41 13,4 98,3 1
9 Redawati Adelia 1 0 Wiraswasta 32 11 88 1
10 Eka Shakila 1 0 Wiraswasta 43 14 101,1 1
11 Atik Zahwa Nur 1 0 Wiraswasta 53 19,9 97 0
12 Ulfatun Rufaidah Salsa 1 1 Wiraswasta 30 10,8 78 1
13 Linda Emanda 1 0 Swasta 29 13,3 82 0
14 Ririn Ramaina Raya 1 0 Swasta 41 13 89 1
15 Melsy Andrea 1 0 Pegawai Negeri 41 12,8 86 0
16 Utiy Aisah 1 0 Swasta 51 11,8 85 1
17 Endrawati Anisa Ramadila 1 0 Pegawai Negeri 29 14 93,6 1
18 Hernalita Saika Alsura 1 0 Swasta 25 9 70 1
19 Kristianti Jihan Ratu 1 0 Wiraswasta 29 13 92 1
20 Sella Andelia Sheila 1 0 Wiraswasta 28 14 102 1
21 Yeti Auri 1 0 Wiraswasta 53 16 107 1
22 Herwita Vanesha Akila 0 1 Buruh 53 12 107 0
23 Mira Septiana Fazilah Hanifah 1 0 Swasta 41 14 86 0
Siska
24 Ramadani Nabil Kaisan 1 0 Swasta 39 10,8 83 1
25 Arlianti Jasmin Pratiwi 1 0 Swasta 52 16,6 106 1
26 Siti Sarah Raihanum Aulia 1 0 Swasta 53 14 103 1
27 Mira Bunga Umairah 1 0 Wiraswasta 29 9,5 82 1
28 Fitri Aprilia Afika Oktavia 1 0 Buruh 29 12 85 1
29 Nita Adelia Sheila 0 1 Wiraswasta 29 14 112 0
30 Yuyun Syakira 1 1 Swasta 53 13,9 99 1
31 Haryani Dinda Aira 1 0 Buruh 41 12,7 97 1
32 Aira Arsila 1 0 Wiraswasta 26 10 84 1
33 Susanti Rasmita Sari 1 1 Buruh 52 16,8 102 1
34 Erma Yunita Clara 1 0 Swasta 29 16,7 99 0
35 Engga Zaki 1 0 Buruh 52 12,3 88 1
36 Leni Abdi 1 0 Swasta 31 8,4 70 1
37 Via Arya 1 0 Swasta 37 15,4 95 1
38 Mia Nofewi Althaf Abil 1 0 Swasta 28 12 84 1
39 Sela Azis 1 0 Swasta 41 11,9 90 1
40 Fitri Habib 1 0 Swasta 57 17,8 111 1
41 Lestari M.Aldrik Radga 1 0 Swasta 37 10,1 80 1
42 Eci Abian 1 0 Swasta 39 13 91 1
43 Febi Hamizan Anwar 1 0 Swasta 53 15 106 1
44 Endah Riski 1 0 Swasta 26 9,9 77 1
45 Yuni Hartati M. Sulaiman 1 0 Wiraswasta 27 11,2 86 1
46 Mita Gufron Nurohman 1 0 Swasta 53 14,7 102 0
47 Yusri Bintara Gilang D 1 1 Swasta 53 13 93 1
48 Evi Evan 1 0 Wiraswasta 41 14 100 1
49 Roza Kenzo 1 0 Swasta 53 19 100 0
50 Kholizah Afnan Zaki 1 0 Swasta 25 9 76 1
51 Afifa Kevin 1 0 Swasta 40 10,8 80 1
52 Supriani M. Amar 1 0 Wiraswasta 29 14 87 0
53 Fitra Wati Naufal Rasdan 1 0 Wiraswasta 48 15 103 1
54 Zia M. Gibran 1 0 Wiraswasta 28 11 84 1
55 Yepi M.Kaisar Alfatih 1 0 Pegawai Negeri 59 16,7 112 1
56 Sri M.Alfa Riski 1 0 Swasta 29 16,7 105 1
57 Susi Andra Nopianto 1 0 Swasta 41 13,2 91 1
58 Weni Narti M.Ikhsan 1 0 Wiraswasta 40 16 109 1
59 Veni Aiman 1 0 Wiraswasta 53 19 108 1
60 Santi Alzaidah Abdul 1 1 Swasta 28 12 95 1
61 Novi M. Abiyan 1 0 Swasta 38 14 98 1
62 Rosmiana Randi 1 0 Swasta 55 14 101 1
63 Aliyah Arsyah Adinata 1 0 Buruh 41 15 94 1
64 Rohaya M. Gitra Maulana 0 0 Swasta 31 13,4 88,5 1
Ahmad
65 Selvi Rofiansyah 1 1 Swasta 53 15,5 105 1
66 Mora Jani Davin 1 0 Buruh 37 16 106 1
67 Nesti Ferel 1 0 Buruh 29 14 103 1
68 Eli Lestari Ceria Ramadhanti 1 0 Wiraswasta 29 10 75 1
69 Ika Zafran Arkha 0 1 Buruh 29 10 87 0
70 Susianti Arsya Azam 1 0 Wiraswasta 29 11 87 1
71 Ramayanti M. Sargan 1 0 Swasta 35 9,9 81 1
72 Supriatin Rahmat Hafis s 1 0 Buruh 41 10,5 84 1
73 Ela Riska Arsenio Alrasit 1 0 Wiraswasta 35 10 84 1
74 Ria Aiziko 1 0 Wiraswasta 41 10 84 1
Lampiran 3

ANGKET PENELITIAN
HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PEKERJAAN IBU DAN STATUS
GIZI BALITA UMUR 24-59 BULAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KANDANG TAHUN 2021

Petunjuk pengisian :
a. Isilah identitas anda secara lengkap dan benar.
b. Bacalah dengan teliti pertayaan sebelum anda menjawab.
c. Jawablah dengan benar dan jujur
d. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban yang
anda anggap benar.

A. Karakteristik Responden

1. Nama ibu :

2. Pendidikan ibu :

a. SD/sederajat
b. SMP/sederajat
c. SMU/sederajat
d. perguruan Tinggi
3. Pekerjaan ibu :
a. Wiraswasta
Sebutkan:……………………………………
b. Pegawai Negeri
c. Ibu Rumah Tangga/ tidak bekerja
d. Swasta
Sebutkan :……………………………………
e. Buruh
4. Pekerjaan Ayah :
a. Wiraswasta
Sebutkan:………………………………………….
b. Pegawai Negeri
c. Tidak bekerja
d. Swasta
Sebutkan :…………………………………………
e. Buruh
5. Alamat :
6. Nama anak :
7. Tanggal lahir anak :
8. BB sekarang (berat badan) : kg
9. TB sekarang (Tinggi badan) : cm
10. Berat Badan waktu lahir : kg
11. Tinggi badan waktu lahir : cm
12. Apakah anak anda memiliki riwayat penyakit infeksi dalam sebulan
terakhir? YA/TIDAK . Jika YA, sebutkan penyakit infeksi
........................................
13. Status gizi balita
Gizi baik Gizi Kurang Gizi buruk Gizi lebih

Modifikasi dari (Sari, 2016)


Lampiran 4

Tabel Standar Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) Anak Laki-Laki
Umur 24-60 Bulan
Berat Badan (Kg)
Tinggi
Badan (cm)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD

65.0 5.9 6.3 6.9 7.4 8.1 8.8 9.6

65.5 6.0 6.4 7.0 7.6 8.2 8.9 9.8

66.0 6.1 6.5 7.1 7.7 8.3 9.1 9.9

66.5 6.1 6.6 7.2 7.8 8.5 9.2 10.1

67.0 6.2 6.7 7.3 7.9 8.6 9.4 10.2

67.5 6.3 6.8 7.4 8.0 8.7 9.5 10.4

68.0 6.4 6.9 7.5 8.1 8.8 9.6 10.5

68.5 6.5 7.0 7.6 8.2 9.0 9.8 10.7

69.0 6.6 7.1 7.7 8.4 9.1 9.9 10.8

69.5 6.7 7.2 7.8 8.5 9.2 10.0 11.0

70.0 6.8 7.3 7.9 8.6 9.3 10.2 11.1

70.5 6.9 7.4 8.0 8.7 9.5 10.3 11.3

71.0 6.9 7.5 8.1 8.8 9.6 10.4 11.4

71.5 7.0 7.6 8.2 8.9 9.7 10.6 11.6

72.0 7.1 7.7 8.3 9.0 9.8 10.7 11.7

72.5 7.2 7.8 8.4 9.1 9.9 10.8 11.8


73.0 7.3 7.9 8.5 9.2 10.0 11.0 12.0
73.5 7.4 7.9 8.6 9.3 10.2 11.1 12.1
74.0 7.4 8.0 8.7 9.4 10.3 11.2 12.2
74.5 7.5 8.1 8.8 9.5 10.4 11.3 12.4
75.0 7.6 8.2 8.9 9.6 10.5 11.4 12.5
75.5 7.7 8.3 9.0 9.7 10.6 11.6 12.6
76.0 7.7 8.4 9.1 9.8 10.7 11.7 12.8
76.5 7.8 8.5 9.2 9.9 10.8 11.8 12.9
77.0 7.9 8.5 9.2 10.0 10.9 11.9 13.0
77.5 8.0 8.6 9.3 10.1 11.0 12.0 13.1
78.0 8.0 8.7 9.4 10.2 11.1 12.1 13.3
78.5 8.1 8.8 9.5 10.3 11.2 12.2 13.4
79.0 8.2 8.8 9.6 10.4 11.3 12.3 13.5
79.5 8.3 8.9 9.7 10.5 11.4 12.4 13.6
80.0 8.3 9.0 9.7 10.6 11.5 12.6 13.7
80.5 8.4 9.1 9.8 10.7 11.6 12.7 13.8
81.0 8.5 9.2 9.9 10.8 11.7 12.8 14.0
81.5 8.6 9.3 10.0 10.9 11.8 12.9 14.1
82.0 8.7 9.3 10.1 11.0 11.9 13.0 14.2
82.5 8.7 9.4 10.2 11.1 12.1 13.1 14.4
83.0 8.8 9.5 10.3 11.2 12.2 13.3 14.5
83.5 8.9 9.6 10.4 11.3 12.3 13.4 14.6
84.0 9.0 9.7 10.5 11.4 12.4 13.5 14.8
84.5 9.1 9.9 10.7 11.5 12.5 13.7 14.9
85.0 9.2 10.0 10.8 11.7 12.7 13.8 15.1
85.5 9.3 10.1 10.9 11.8 12.8 13.9 15.2
86.0 9.4 10.2 11.0 11.9 12.9 14.1 15.4
86.5 9.5 10.3 11.1 12.0 13.1 14.2 15.5
87.0 9.6 10.4 11.2 12.2 13.2 14.4 15.7
87.5 9.7 10.5 11.3 12.3 13.3 14.5 15.8
88.0 9.8 10.6 11.5 12.4 13.5 14.7 16.0
88.5 9.9 10.7 11.6 12.5 13.6 14.8 16.1

89.0 10.0 10.8 11.7 12.6 13.7 14.9 16.3


89.5 10.1 10.9 11.8 12.8 13.9 15.1 16.4
90.0 10.2 11.0 11.9 12.9 14.0 15.2 16.6
90.5 10.3 11.1 12.0 13.0 14.1 15.3 16.7
91.0 10.4 11.2 12.1 13.1 14.2 15.5 16.9
91.5 10.5 11.3 12.2 13.2 14.4 15.6 17.0
92.0 10.6 11.4 12.3 13.4 14.5 15.8 17.2
92.5 10.7 11.5 12.4 13.5 14.6 15.9 17.3
93.0 10.8 11.6 12.6 13.6 14.7 16.0 17.5
93.5 10.9 11.7 12.7 13.7 14.9 16.2 17.6
94.0 11.0 11.8 12.8 13.8 15.0 16.3 17.8
94.5 11.1 11.9 12.9 13.9 15.1 16.5 17.9
95.0 11.1 12.0 13.0 14.1 15.3 16.6 18.1
95.5 11.2 12.1 13.1 14.2 15.4 16.7 18.3
96.0 11.3 12.2 13.2 14.3 15.5 16.9 18.4
96.5 11.4 12.3 13.3 14.4 15.7 17.0 18.6
97.0 11.5 12.4 13.4 14.6 15.8 17.2 18.8
97.5 11.6 12.5 13.6 14.7 15.9 17.4 18.9
98.0 11.7 12.6 13.7 14.8 16.1 17.5 19.1
98.5 11.8 12.8 13.8 14.9 16.2 17.7 19.3
99.0 11.9 12.9 13.9 15.1 16.4 17.9 19.5
99.5 12.0 13.0 14.0 15.2 16.5 18.0 19.7
100.0 12.1 13.1 14.2 15.4 16.7 18.2 19.9
100.5 12.2 13.2 14.3 15.5 16.9 18.4 20.1
101.0 12.3 13.3 14.4 15.6 17.0 18.5 20.3
101.5 12.4 13.4 14.5 15.8 17.2 18.7 20.5
102.0 12.5 13.6 14.7 15.9 17.3 18.9 20.7
102.5 12.6 13.7 14.8 16.1 17.5 19.1 20.9
103.0 12.8 13.8 14.9 16.2 17.7 19.3 21.1
103.5 12.9 13.9 15.1 16.4 17.8 19.5 21.3
104.0 13.0 14.0 15.2 16.5 18.0 19.7 21.6
104.5 13.1 14.2 15.4 16.7 18.2 19.9 21.8
105.0 13.2 14.3 15.5 16.8 18.4 20.1 22.0

105.5 13.3 14.4 15.6 17.0 18.5 20.3 22.2


106.0 13.4 14.5 15.8 17.2 18.7 20.5 22.5
106.5 13.5 14.7 15.9 17.3 18.9 20.7 22.7
107.0 13.7 14.8 16.1 17.5 19.1 20.9 22.9
107.5 13.8 14.9 16.2 17.7 19.3 21.1 23.2
108.0 13.9 15.1 16.4 17.8 19.5 21.3 23.4
108.5 14.0 15.2 16.5 18.0 19.7 21.5 23.7
109.0 14.1 15.3 16.7 18.2 19.8 21.8 23.9
109.5 14.3 15.5 16.8 18.3 20.0 22.0 24.2
110.0 14.4 15.6 17.0 18.5 20.2 22.2 24.4
110.5 14.5 15.8 17.1 18.7 20.4 22.4 24.7
111.0 14.6 15.9 17.3 18.9 20.7 22.7 25.0
111.5 14.8 16.0 17.5 19.1 20.9 22.9 25.2
112.0 14.9 16.2 17.6 19.2 21.1 23.1 25.5
112.5 15.0 16.3 17.8 19.4 21.3 23.4 25.8
113.0 15.2 16.5 18.0 19.6 21.5 23.6 26.0
113.5 15.3 16.6 18.1 19.8 21.7 23.9 26.3
114.0 15.4 16.8 18.3 20.0 21.9 24.1 26.6
114.5 15.6 16.9 18.5 20.2 22.1 24.4 26.9
115.0 15.7 17.1 18.6 20.4 22.4 24.6 27.2
115.5 15.8 17.2 18.8 20.6 22.6 24.9 27.5
116.0 16.0 17.4 19.0 20.8 22.8 25.1 27.8
116.5 16.1 17.5 19.2 21.0 23.0 25.4 28.0
117.0 16.2 17.7 19.3 21.2 23.3 25.6 28.3
117.5 16.4 17.9 19.5 21.4 23.5 25.9 28.6
118.0 16.5 18.0 19.7 21.6 23.7 26.1 28.9
118.5 16.7 18.2 19.9 21.8 23.9 26.4 29.2
119.0 16.8 18.3 20.0 22.0 24.1 26.6 29.5
119.5 16.9 18.5 20.2 22.2 24.4 26.9 29.8
120.0 17.1 18.6 20.4 22.4 24.6 27.2 30.1
Tabel Standar Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) Anak
perempuan umur 24-60 bulan

Tinggi Badan Berat Badan (Kg)


(cm) -3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
65.0 5.6 6.1 6.6 7.2 7.9 8.7 9.7
65.5 5.7 6.2 6.7 7.4 8.1 8.9 9.8
66.0 5.8 6.3 6.8 7.5 8.2 9.0 10.0

66.5 5.8 6.4 6.9 7.6 8.3 9.1 10.1

67.0 5.9 6.4 7.0 7.7 8.4 9.3 10.2


67.5 6.0 6.5 7.1 7.8 8.5 9.4 10.4
68.0 6.1 6.6 7.2 7.9 8.7 9.5 10.5
68.5 6.2 6.7 7.3 8.0 8.8 9.7 10.7
69.0 6.3 6.8 7.4 8.1 8.9 9.8 10.8
69.5 6. 6.9 7.5 8.2 9.0 9.9 10.9
70.0 6.4 7.0 7.6 8.3 9.1 10.0 11.1
70.5 6.5 7.1 7.7 8.4 9.2 10.1 11.2
71.0 6.6 7.1 7.8 8.5 9.3 10.3 11.3
71.5 6.7 7.2 7.9 8.6 9.4 10.4 11.5
72.0 6.7 7.3 8.0 8.7 9.5 10.5 11.6
72.5 6.8 7.4 8.1 8.8 9.7 10.6 11.7
73.0 6.9 7.5 8.1 8.9 9.8 10.7 11.8
73.5 7.0 7.6 8.2 9.0 9.9 10.8 12.0
74.0 7.0 7.6 8.3 9.1 10.0 11.0 12.1
74.5 7.1 7.7 8.4 9.2 10.1 11.1 12.2
75.0 7.2 7.8 8.5 9.3 10.2 11.2 12.3
75.5 7.2 7.9 8.6 9.4 10.3 11.3 12.5
76.0 7.3 8.0 8.7 9.5 10.4 11.4 12.6
76.5 7.4 8.0 8.7 9.6 10.5 11.5 12.7
77.0 7.5 8.1 8.8 9.6 10.6 11.6 12.8
77.5 7.5 8.2 8.9 9.7 10.7 11.7 12.9
78.0 7.6 8.3 9.0 9.8 10.8 11.8 13.1
78.5 7.7 8.4 9.1 9.9 10.9 12.0 13.2
79.0 7.8 8.4 9.2 10.0 11.0 12.1 13.3
79.5 7.8 8.5 9.3 10.1 11.1 12.2 13.4
80.0 7.9 8.6 9.4 10.2 11.2 12.3 13.6
80.5 8.0 8.7 9.5 10.3 11.3 12.4 13.7
81.0 8.1 8.8 9.6 10.4 11.4 12.6 13.9
81.5 8.2 8.9 9.7 10.6 11.6 12.7 14.0
82.0 8.3 9.0 9.8 10.7 11.7 12.8 14.1
82.5 8.4 9.1 9.9 10.8 11.8 13.0 14.3
83.0 8.5 9.2 10.0 10.9 11.9 13.1 14.5

83.5 8.5 9.3 10.1 11.0 12.1 13.3 14.6


84.0 8.6 9.4 10.2 11.1 12.2 13.4 14.8
84.5 8.7 9.5 10.3 11.3 12.3 13.5 14.9
85.0 8.8 9.6 10.4 11.4 12.5 13.7 15.1
85.5 8.9 9.7 10.6 11.5 12.6 13.8 15.3
86.0 9.0 9.8 10.7 11.6 12.7 14.0 15.4
86.5 9.1 9.9 10.8 11.8 12.9 14.2 15.6
87.0 9.2 10.0 10.9 11.9 13.0 14.3 15.8
87.5 9.3 10.1 11.0 12.0 13.2 14.5 15.9
88.0 9.4 10.2 11.1 12.1 13.3 14.6 16.1
88.5 9.5 10.3 11.2 12.3 13.4 14.8 16.3
89.0 9.6 10.4 11.4 12.4 13.6 14.9 16.4
89.5 9.7 10.5 11.5 12.5 13.7 15.1 16.6
90.0 9.8 10.6 11.6 12.6 13.8 15.2 16.8
90.5 9.9 10.7 11.7 12.8 14.0 15.4 16.9
91.0 10.0 10.9 11.8 12.9 14.1 15.5 17.1
91.5 10.1 11.0 11.9 13.0 14.3 15.7 17.3
92.0 10.2 11.1 12.0 13.1 14.4 15.8 17.4
92.5 10.3 11.2 12.1 13.3 14.5 16.0 17.6
93.0 10.4 11.3 12.3 13.4 14.7 16.1 17.8
93.5 10.5 11.4 12.4 13.5 14.8 16.3 17.9
94.0 10.6 11.5 12.5 13.6 14.9 16.4 18.1
94.5 10.7 11.6 12.6 13.8 15.1 16.6 18.3
95.0 10.8 11.7 12.7 13.9 15.2 16.7 18.5
95.5 10.8 11.8 12.8 14.0 15.4 16.9 18.6
96.0 10.9 11.9 12.9 14.1 15.5 17.0 18.8
96.5 11.0 12.0 13.1 14.3 15.6 17.2 19.0
97.0 11.1 12.1 13.2 14.4 15.8 17.4 19.2
97.5 11.2 12.2 13.3 14.5 15.9 17.5 19.3
98.0 11.3 12.3 13.4 14.7 16.1 17.7 19.5
98.5 11.4 12.4 13.5 14.8 16.2 17.9 19.7
99.0 11.5 12.5 13.7 14.9 16.4 18.0 19.9
99.5 11.6 12.7 13.8 15.1 16.5 18.2 20.1

100.0 11.7 12.8 13.9 15.2 16.7 18.4 20.3


100.5 11.9 12.9 14.1 15.4 16.9 18.6 20.5
101.0 12.0 13.0 14.2 15.5 17.0 18.7 20.7
101.5 12.1 13.1 14.3 15.7 17.2 18.9 20.9
102.0 12.2 13.3 14.5 15.8 17.4 19.1 21.1
102.5 12.3 13.4 14.6 16.0 17.5 19.3 21.4
103.0 12.4 13.5 14.7 16.1 17.7 19.5 21.6
103.5 12.5 13.6 14.9 16.3 17.9 19.7 21.8
104.0 12.6 13.8 15.0 16.4 18.1 19.9 22.0
104.5 12.8 13.9 15.2 16.6 18.2 20.1 22.3
105.0 12.9 14.0 15.3 16.8 18.4 20.3 22.5
105.5 13.0 14.2 15.5 16.9 18.6 20.5 22.7
106.0 13.1 14.3 15.6 17.1 18.8 20.8 23.0
106.5 13.3 14.5 15.8 17.3 19.0 21.0 23.2
107.0 13.4 14.6 15.9 17.5 19.2 21.2 23.5
107.5 13.5 14.7 16.1 17.7 19.4 21.4 23.7
108.0 13.7 14.9 16.3 17.8 19.6 21.7 24.0
108.5 13.8 15.0 16.4 18.0 19.8 21.9 24.3
109.0 13.9 15.2 16.6 18.2 20.0 22.1 24.5
109.5 14.1 15.4 16.8 18.4 20.3 22.4 24.8
110.0 14.2 15.5 17.0 18.6 20.5 22.6 25.1
110.5 14.4 15.7 17.1 18.8 20.7 22.9 25.4
111.0 14.5 15.8 17.3 19.0 20.9 23.1 25.7
111.5 14.7 16.0 17.5 19.2 21.2 23.4 26.0
112.0 14.8 16.2 17.7 19.4 21.4 23.6 26.2
112.5 15.0 16.3 17.9 19.6 21.6 23.9 26.5
113.0 15.1 16.5 18.0 19.8 21.8 24.2 26.8
113.5 15.3 16.7 18.2 20.0 22.1 24.4 27.1
114.0 15.4 16.8 18.4 20.2 22.3 24.7 27.4
114.5 15.6 17.0 18.6 20.5 22.6 25.0 27.8
115.0 15.7 17.2 18.8 20.7 22.8 25.2 28.1
115.5 15.9 17.3 19.0 20.9 23.0 25.5 28.4
116.0 16.0 17.5 19.2 21.1 23.3 25.8 28.7

116.5 16.2 17.7 19.4 21.3 23.5 26.1 29.0


117.0 16.3 17.8 19.6 21.5 23.8 26.3 29.3
117.5 16.5 18.0 19.8 21.7 24.0 26.6 29.6
118.0 16.6 18.2 19.9 22.0 24.2 26.9 29.9
118.5 16.8 18.4 20.1 22.2 24.5 27.2 30.3
119.0 16.9 18.5 20.3 22.4 24.7 27.4 30.6
119.5 17.1 18.7 20.5 22.6 25.0 27.7 30.9
120.0 17.3 18.9 20.7 22.8 25.2 28.0 31.2
Lampiran 5
Lampiran 6

a. Variabel Univariat
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pendidikan_Ibu 74 0 1 .93 .253


Pekerjaan_Ibu 74 0 1 .16 .371
Status_Gizi_Balita 74 0 1 .81 .394
Valid N (listwise) 74

Statistics

Status_Gizi_Bal
Pendidikan_Ibu Pekerjaan_Ibu ita
N Valid 74 74 74

Missing 0 0 0
Mean .93 .16 .81
Median 1.00 .00 1.00
Std. Deviation .253 .371 .394
Minimum 0 0 0
Maximum 1 1 1

Pendidikan_Ibu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Dasar 5 6.8 6.8 6.8

tinggi 69 93.2 93.2 100.0

Total 74 100.0 100.0

Pekerjaan_Ibu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak bekerja 62 83.8 83.8 83.8

bekerja 12 16.2 16.2 100.0

Total 74 100.0 100.0


Status_Gizi_Balita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak normal 14 18.9 18.9 18.9

normal 60 81.1 81.1 100.0

Total 74 100.0 100.0

b. Variabel Bivariat

Pendidikan_Ibu * Status_Gizi_Balita Crosstabulation


Count

Status_Gizi_Balita

tidak normal normal Total

Pendidikan_Ibu Dasar 4 1 5

tinggi 10 59 69
Total 14 60 74

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 13.042a 1 .000


Continuity Correctionb 9.121 1 .003
Likelihood Ratio 9.677 1 .002
Fisher's Exact Test .004 .004
Linear-by-Linear 12.866 1 .000
Association
N of Valid Cases 74
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .95.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for 23.600 2.386 233.404


Pendidikan_Ibu (Dasar /
tinggi)
For cohort 5.520 2.683 11.357
Status_Gizi_Balita = tidak
normal
For cohort .234 .040 1.354
Status_Gizi_Balita = normal
N of Valid Cases 74

Pekerjaan_Ibu * Status_Gizi_Balita Crosstabulation


Count

Status_Gizi_Balita

tidak normal normal Total

Pekerjaan_Ibu tidak bekerja 10 52 62

bekerja 4 8 12
Total 14 60 74

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 1.940a 1 .164


Continuity Correctionb .981 1 .322
Likelihood Ratio 1.727 1 .189
Fisher's Exact Test .223 .160
Linear-by-Linear 1.914 1 .167
Association
N of Valid Cases 74

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for .385 .097 1.526


Pekerjaan_Ibu (tidak
bekerja / bekerja)
For cohort .484 .181 1.291
Status_Gizi_Balita = tidak
normal
For cohort 1.258 .831 1.905
Status_Gizi_Balita = normal
N of Valid Cases 74

\
Lampiran 7

Dokumentasi
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN DIPLOMA TIGA GIZI
JalanIndraGiri No.3 Padang Harapan Bengkulu

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

Pembimbing I : Tetes Wahyu W, SST., M.Biomed


Nama : Depa Juni Yanti
Nim : P0 5130118059
Judul : Hubungan Pendidikan Ibu Dan Pekerjaan Ibu Dengan
Status Gizi Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kandang Tahun 2021

No Tanggal Konsultasi Saran Perbaikan Paraf


1. 25 Januari 2021 Mengusulkan Judul 1. Cari Jurnal
Penelitian

2. 4 Februari 2021 1. Konsul Topik 1. Perbanyak Jurnal


2. Menentukan Penelitian
Lokasi Penelitian 2. Mengambil Lokasi
di Manna
3. 19 Februari 2021 Konsul BAB 1-3 1. Perbaikan DO

4. 5 Maret 2021 Konsul BAB 1-3 1. Lengkapi Daftar


Pustaka

5. 29 Maret 2021 Konsul BAB 1-3 1. Proposal Di Tanda


Tangan

6. 7 Mei 2021 Konsul Revisian 1. Mengambil Data


BAB 1-3 Untuk Penelitian

8 29 Juni 2021 Konsul Bab 4 & 5 1. Perbaikan bab 4

9 1 Juli 2021 Perbaikan Bab 4 1. KTI di tanda tangan


&5
10 6 Agustus 2021 Revisi KTI 1. Perbaikan Daftar Isi
Seminar Hasil 2. Perbaikan Daftar
Tabel
3. Perbaikan Daftar
Bagan
4. Perbaikan Huruf
Kapitas di Setiap
Sub Judul
11 9 Agustus 2021 Konsul Perbaikan 1. KTI di Acc dan di
Tanda Tangan

Pembimbing I

Tetes Wahyu W, SST., M.Biomed


NIP. 198106142006041004
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN DIPLOMA TIGA GIZI
JalanIndraGiri No.3 Padang Harapan Bengkulu

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

Pembimbing I : Kusdalinah, SST., M.Gizi


Nama : Depa Juni Yanti
Nim : P0 5130118059
Judul : Hubungan Pendidikan Ibu Dan Pekerjaan Ibu Dengan
Status Gizi Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kandang Tahun 2021

No Tanggal Konsultasi Saran perbaikan Paraf


1. 25 Januari 2021 Mengusulkan Judul 1. Cari Jurnal
Penelitian
2. 4 Februari 2021 Konsul Topik dan 1. Perbanyak Jurnal
Menentukan Lokasi Penelitian
Penelitian 2. Mengambil
Lokasi di Manna
3. 15 Februari 2021 Konsul BAB 1-3 1. Lengkapi BAB 1
Untuk Data
4. 25 Februari 2021 Konsul BAB 1-3 1. Perbaikan DO
2. Lengkapi Daftar
Pustaka
5. 11 Maret 2021 Konsul BAB 1-3 1. Perbaikan
Kerangka Teori
6. 29 Maret 2021 Konsul BAB 1-3 1. Proposal Di
Tanda Tangan
7. 7 Mei 2021 Konsul Revisian 1.Memahami
BAB 1-3 Instrumen
Penelitian
2. Perbaikan DO
3. Kerangka teori
harus sama
dengan Tinjauan
Pustaka
8. 12 Mei 2021 Konsul Revisian 1. ACC BAB 1-3
BAB 1-3
9. 16 Juni 2021 Konsul Bab 4 & 5 1. Perbaikan Bab 5
pembahasan dan
kesimpulan
2. Perbaikan DO
3. Penambahan
tinjauan pustaka
10. 29 Juni 2021 Konsul perbaikan 1. KTI di tanda
Bab 4 & 5 tangan

11. 2 Juli 2021 Konsul perbaikan 1. Perbaikan bab VI


KTI Seminar Hasil dan V

12. 19 Juli 2021 Perbaikan KTI 1. Penambahan


Seminar Hasil Materi Arikunto
2. Kerapian font
dan spasi
13. 7 Austus 2021 Revisi KTI Seminar 1. Kerapian Spasi
Hasil dan Tanda Baca

14. 15 September Bimbingan Hasil 1. KTI di Tanda


2021 Revisi Tangan

Pembimbing II

Kusdalinah, SST., M.Gizi


NIP. 198105162008012012

Anda mungkin juga menyukai