Anda di halaman 1dari 105

SKRIPSI

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN DUKUNGAN KELUARGA


DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS AIR RAMI KABUPATEN
MUKO-MUKO TAHUN 2021

Disusun Oleh :

YESSY
NPM. 202604136.P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji Skripsi
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu

DISUSUN OLEH :

YESSY
NPM. 202604136.P

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Sanisahhuri, SE.M.Kes Pitri Subani, SST.M.Kes

Mengetahui

Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan


STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Mika Oktarina, SST.M.Kes

ii
ABSTRAK

Makanan yang paling sempurna untuk bayi adalah air susu ibu (ASI),
karena kandungan gizi sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan
bayi, namun cakupan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama
oleh ibu kepada bayi masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari hubungan Sosial Budaya dan dukungan keluarga dengan pemberian
Asi Ekslusif di wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko Tahun
2021.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Survey Analitik dengan rancangan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai
bayi usia 7-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-
Muko diambil secara proportional random sampling. Pengumpulan data dalam
penelitian ini yaitu menggunakan data primer dengan cara menyebarkan kuesioner
kepada ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan yang menjadi sampel penelitian.
Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square (X2) dan keeratan hubungan
dengan Uji Contingency Coefficient (C). Hasil penelitian didapatkan: Dari 46
sampel terdapat 36 orang ASI Ekslusif dan 10 orang tidak ASI Ekslusif: terdapat
39 orang memiliki sosial budaya yang mendukung tentang ASI Ekslusif dan 7
orang memiliki sosial budaya yang tidak mendukung; terdapat 33 orang yang
mendapat dukungan yang baik dari keluarga tentang ASI Ekslusif dan 13 orang
yang kurang mendapat dukungan dari keluarga tentang ASI Ekslusif; Ada
hubungan yang signifikan antara sosial budaya dengan pemberian ASI Ekslusif di
di wilayah puskesmas Air Rami kabupaten Muko-Muko tahun 2021, dengan
kategori hubungan sedang; Ada hubungan yang signifikan antara dukungan
keluarga dengan pemberian ASI Ekslusif di wilayah puskesmas Air Rami
kabupaten Muko-Muko tahun 2021, dengan kategori hubungan sedang.
Diharapkan kepada bidan dan Puskesmas Air Rami dapat dijadikan
sebagai pedoman bidan untuk meningkatkan memberi motivasi kepada ibu dan
keluarga agar ASI Ekslusif dan menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi pada
pelayanan kesehatan (Puskesmas) agar tetap memperhatikan pelayanan dan
meningkatkan cakupan ASI Ekslusif.

Kata Kunci: ASI Ekslusif, Sosial Budaya, Dukungan Keluarga

iii
ABSTRACT

The most perfect food for babies is breast milk (ASI), because the nutritional
content is in accordance with the needs of the baby's development and growth, but
the coverage of exclusive breastfeeding for the first 6 months by mothers to babies
is still relatively low. This study aims to study the socio-cultural relationship and
family support with exclusive breastfeeding in the Air Rami Health Center area of
Muko-Muko Regency in 2021.
This study uses an Analytical Survey approach with a cross sectional
design. The population in this study were all mothers who had babies aged 7-12
months in the working area of the Air Rami Health Center, Muko-Muko Regency,
taken by proportional random sampling. Data collection in this study used
primary data by distributing questionnaires to mothers who had babies aged 7-12
months who were the research sample. Data analysis was carried out using the
Chi-Square (X2) test, Contingency Coefficient (C) test. The results obtained:
From 46 samples there were 36 exclusive breastfeeding and 10 not exclusive
breastfeeding: 39 people had a socio-cultural support for exclusive breastfeeding
and 7 people had a social culture that did not support exclusive breastfeeding;
There were 33 people who received good support from their families about
exclusive breastfeeding and 13 people who did not get support from their families
about exclusive breastfeeding; There is a significant relationship between socio-
cultural and exclusive breastfeeding in the area of the Air Rami health center,
Muko-Muko district in 2021, with medium relationship category; There is a
significant relationship between family support and exclusive breastfeeding in the
Air Rami puskesmas area, Muko-Muko district in 2021, with medium relationship
category.
It is hoped that midwives and the Air Rami Public Health Center can be
used as guidelines for midwives to increase motivation to mothers and families for
exclusive breastfeeding and be a material for consideration and evaluation of
health services (Puskesmas) so that they continue to pay attention to services and
increase exclusive breastfeeding coverage.

Keywords: Exclusive Breastfeeding, Social Culture, Family Support

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Hubungan Sosial Budaya dan Dukungan Keluarga

dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Air Rami

Kabupaten Muko-Muko Tahun 2021 ”. Penulis menyadari dalam penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangan dan banyak bantuan yang telah diberikan

kepada penulis, untuk itu dengan rasa tulus dan segala kerendahan hati, penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. H. S. Effendi, MS selaku Ketua STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

yang telah memberikan bimbingannya selama mengikuti pendidikan di

STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu.

2. Mika Oktarina, SST, M.Kes, selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu yang telah memberikan bimbingan dan

petunjuk selama mengikuti pendidikan.

3. Sanisahhuri, SE.M.Kes selaku pembimbing I, yang telah penuh dengan

kesabaran di sela-sela kesibukan beliau yang padat telah memberikan

bimbingan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Pitri Subani, SST.M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuk sehingga terselesainya skripsi ini.

5. Seluruh Dosen pengajar dan Staff tata usaha STIKES Tri Mandiri Sakti

Bengkulu yang telah memberikan dorongan semangat sehingga terselesainya

skripsi ini.

v
6. Kepala Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko beserta staf yang telah

memberikan bantuan dan mengizinkan pengambilan data di wilayah

Puskesmas Air Rami.

7. Rekan-rekan seperjuangan di STIKES Tri Mandiri Sakti yang telah

memberikan masukan, motivasi dan kritik yang membangun.

Penulis menyadari penelitian ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan penelitian

ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bengkulu, Juli 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
ABSTRAK....................................................................................................... iii
ABSTRACT..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori........................................................................... 8
1. ASI................................................................................... 8
2. ASI Eksklusif................................................................... 8
3. Manfaat ASI..................................................................... 9
4. Anjuran pemberian ASI................................................... 13
5. Sosial Budaya................................................................... 13
6. Dukungan Keluarga......................................................... 17
7. Hubungan Sosial Budaya dan Dukungan Keluarga
dengan Pemberian ASI Eksklusif.................................... 24
B. Kerangka Konsep................................................................... 27
C. Definisi Operasional.............................................................. 28
D. Hipotesis................................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian............................................... 30
B. Desain Penelitian ................................................................... 30
C. Rencana Populasi dan Sampel............................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 32
E. Teknik Pengolahan Data........................................................ 33
F. Teknik Analisis Data.............................................................. 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...................................................................... 35
1. Letak geografis................................................................. 35
2. Jalannya penelitian........................................................... 35
B. Analisis Univariat.................................................................. 37
C. Analisis Bivariat..................................................................... 38
D. Pembahasan ........................................................................... 40

vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................ 49
B. Saran ..................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 50
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komponen Unggul yang Terkandung dalam ASI..................... 10


Tabel 2. Definisi Operasional.................................................................. 28
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi pemberian ASI Ekslusif di wilayah Puskesmas
Air Rami Kabupaten Muko-Muko............................................ 37
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi sosial budaya tentang ASI Ekslusif di wilayah
Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko.......................... 37
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dukungan keluarga tentang ASI Ekslusif di
wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko............ 38
Tabel 4.4 Hubungan sosial budaya dengan pemberian ASI Ekslusif di wilayah
Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko.......................... 38
Tabel 4.5 Hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Ekslusif di
wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko............ 39

ix
DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1. Kerangka Konsep................................................................. 27

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Master Data


Lampiran 2. Tabel Master Data Coding
Lampiran 3. Hasil Uji Statistik
Lampiran 4 Surat Permohonan Responden
Lampiran 5 Surat Persetujuan Responden
Lampiran 6 Kuesioner Penelitian
Lampiran 7 Surat Penelitian
Lampiran 8 Dokumentasi
Lampiran 9 Biodata Peneliti
Lampiran 10 Lembar Bimbingan Skripsi

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Organization Health (WHO) tahun 2020 menyatakan bahwa

cakupan ASI eksklusif di dunia hanya sekitar 44%. Asia Selatan memiliki

cakupan ASI eksklusif paling tinggi yaitu sebesar 57% dan Asia Timur

memiliki cakupan Asi ekslusif paling rendah yaitu 30% (WHO, 2020).

Pada tahun 2017 berdasarkan data pemantauan status gizi di Indonesia

menunjukkan bahwa cakupan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan

pertama oleh ibu kepada bayi masih tergolong rendah yaitu 35,7%. Artinya

masih ada sekitar 65% bayi tidak mendapatkan ASI secara eksklusif selama 6

bulan pertama sejak di lahirkan. Data hasil dari Profil Kesehatan Indonesia

tahun 2019 bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif adalah 67,74%

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020), sedangkan di propinsi

Bengkulu cakupan ASI Eksklusif sejumlah 68,66% dengan rincian cakupan

tertinggi ada di kabupaten Kepahiang sejumlah 83,3% dan terendah di

kabupaten Muko-Muko sejumlah 64,4% (Riskesdas, 2018).

Makanan yang paling sempurna untuk bayi adalah air susu ibu (ASI),

karena kandungan gizi sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan

pertumbuhan bayi. ASI juga mengandung zat kekebalan tubuh bagi bayi yang

dapat mencegah dari berbagai penyakit dan mengandung zat untuk

perkembangan kecerdasan. Selain itu asi juga merupakan kebutuhan dan

merupakan hak asasi bayi yang harus di penuhi oleh orang tuanya (Susanti

1
2

dkk, 2017). Pemberian ASI kepada bayi sangat penting dalam awal kehidupan

bayi, oleh karena itu bayi harus diberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan

tanpa memberikan atau mengganti ASI dengan makanan atau minuman lain.

(SDKI, 2017).

Pemberian ASI secara eksklusif sangat penting bagi kesehatan dan

ketahanan bagi tubuh bayi karena ASI mengandung zat-zat gizi yang lengkap

yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak dan

memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit (Simbolon, 2017).

Oleh sebab itu, selama 6 bulan pertama ibu dianjurkan untuk menyusui

anaknya tanpa memberikan atau mengganti asi dengan makanan atau

minuman lain. Pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama bisa mencegah

penyakit infeksi seperti saluran pernapasan dan diare pada bayi, asi

mengandung nutrisi dan cairan yang dibutuhkan bayi agar mencapai

perkembangan dan pertumbuhan yang optimal (SDKI, 2017).

Hambatan dalam pemberian ASI Eksklusif adalah faktor sosial budaya,

dimana ibu-ibu yang mempunyai bayi masih dibatasi oleh kebiasaan, adat

istiadat maupun kepercayaan yang telah menjadi tata aturan kehidupan dalam

satu wilayah, dimana faktor sosial budaya tersebut mepunyai kecenderungan

mengarah perilaku ibu untuk tidak mampu memberikan ASI Eksklusif. Sesuai

dengan pendapat Notoadmojo aspek sosial yang mempengaruhi kesehatan

antara lain pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan menurut Edward B. Taylor

kebudayaan diantaranya mencakup pengetahuan, kepercayaan, kebiasaan

(Sinaga dkk, 2020).


3

Menurut Magdalena (2020) mengatakan bahwa ibu yang tidak

memberikan ASI secara ekslusif disebabkan oleh kebiasaan masyarakat

terutama orang tua dan mertua adalah memberikan makanan tambahan seperti

madu, larutan gula dan pisang dan air tajin kepada bayinya dengan alasan bayi

akan kelaparan bila hanya diberikan ASI. Suami sebagai kepala keluarga

biasanya menuruti kebiasaan tersebut dengan berbagai alasan, antara lain

kurangnya pemahaman tentang ASI eksklusif atau takut tidak patuh kepada

orang tua dan mertua.

Hasil penelitian Sinaga dkk (2020), menyatakan sosial budaya

berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif, demikian juga penelitian

Magdalena (2020) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara

nilai-nilai budaya dengan pemberian ASI Eksklusif. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa sosial budaya erat hubungannya dengan

tindakan pemberian ASI eksklusif.

Dukungan suami merupakan dukungan yang turut berperan menentukan

keadaan emosi atau perasaan ibu sehingga mempengaruhi kelancaran reflek

pengeluaran ASI. Tidak adanya dukungan keluarga dalam pemberian ASI

eksklusif merupakan salah satu alasan yang banyak dikemukakan oleh ibu.

Oleh karena itu, faktor dukungan keluarga (suami, orang tua) merupakan

faktor penguat bagi ibu menyusui memberikan ASI eksklusif. Tidak hanya ibu

saja yang bertanggung jawab terhadap suksesnya pemberian ASI, tetapi juga

ayah, nenek, kakek, dan orang-orang yang akan terlibat dalam kepengurusan

bayi nantinya (Lindawati 2019).


4

Hasil penelitian (Muthoharoh and Ningsih 2019), menunjukkan

tingginya dukungan keluarga terhadap pemberian ASI secara eksklusif

diartikan sebagai suatu penerimaan dan dorongan kepada ibu menyusui baik

dari suami ataupun lingkungan keluarga sekeliling untuk memberikan ASI

secara eksklusif. Baiknya dukungan keluarga terhadap pemberian ASI

eksklusif dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor Dukungan Keluarga yang

mempengaruhi dukungan diantaranya adalah pengalaman, motivasi dan

kepribadian. Pengalaman berkaitan dengan sesuatu yang pernah dialami.

Keluarga yang anggotanya sudah ada yang pernah memberikan ASI eksklusif

akan mempunyai pengalaman yang lebih baik sehingga akan memberikan

dorongan yang lebih baik. Penelitian (Lindawati 2019) menyatakan bahwa

terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan

pemberian ASI eksklusif.

Berdasarkan data laporan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Muko-

Muko tahun 2020 cakupan ASI Ekslusif tahun 2020 adalah 63 %. Dari 13

Puskesmas yang tercatat, cakupan ASI Eksklusif terendah terdapat di

Puskesmas Air Rami sejumlah 42,5 % dan cakupan tertinggi di Puskesmas

Lubuk Pinang sejumlah 82,9% (Dinas Kesehatan Kabupaten Muko-Muko,

2020).

Berdasarkan data laporan tahunan Puskesmas Air Rami tahun 2020

dengan jumlah bayi 120 orang cakupan ASI Eksklusif mengalami penurunan

dari tahun sebelumnya yaitu sejumlah 42,5 % dari tahun 2019 dengan jumlah
5

bayi usia 0-6 bulan 220 orang dengan cakupan ASI Ekslusif sejumlah 72,3 %

(Puskesmas Air Rami, 2020.)

Hasil survey awal yang dilakukan peneliti tanggal 7 April 2021 di

wilayah Puskesmas Air Rami, dari 3 orang ibu yang menyusui 2 diantaranya

tidak menyusui eksklusif dikarenakan waktu bayi baru lahir usia 2 hari, bayi

pernah rewel dan ASI ibu kurang sehingga keluarga memberikan susu formula

karena keluarga beranggapan bayi kurang makan atau minum yang

menyebabkan bayi rewel. Sedangkan 1 orang ibu yang menyusui eksklusif

mengatakan dari sejak hamil sudah diberitahu oleh bidan untuk menyusui

eksklusif serta keluarga mendukung untuk tidak memberikan apa-apa selain

ASI sampai dengan usia bayi 6 bulan. Berdasarkan uraian latar belakang

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Hubungan Sosial

Budaya dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Ekslusif di Wilayah

Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko Tahun 2021.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut masih belum tercapainya target

capaian ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Air Rami, dengan pertanyaan

penelitian “Apakah ada hubungan Sosial Budaya dan Dukungan Keluarga

dengan Pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten

Muko-Muko?”
6

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mempelajari hubungan Sosial Budaya dan dukungan keluarga

dengan pemberian asi ekslusif di wilayah Puskesmas Air Rami

Kabupaten Muko-Muko tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui gambaran distribusi frekuensi pemberian ASI Ekslusif di

wilayah puskesmas Air Rami kabupaten Muko-Muko.

b. Diketahui mengetahui gambaran distribusi frekuensi Sosial Budaya

tentang ASI Eksklusif di wilayah puskesmas Air Rami kabupaten

Muko-Muko

c. Diketahui gambaran distribusi frekuensi dukungan keluarga di

wilayah puskesmas Air Rami kabupaten Muko-Muko.

d. Diketahui hubungan sosial budaya dengan pemberian ASI Ekslusif di

wilayah puskesmas Air Rami kabupaten Muko-Muko

e. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pemberian

ASI Ekslusif di wilayah puskesmas Air Rami kabupaten Muko-Muko.

D. Manfaat

1. Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan informasi

tentang penelitian ilmiah sebagai sumber kepustakaan yang bermanfaat

terutama bagi mahasiswa Tri Mandiri Sakti, khususnya Sosial Budaya dan

dukungan keluarga dengan pemberian ASI ekslusif


7

2. Bagi Bidan/Puskesmas Air Rami

a. Bagi bidan sebagai pedoman bidan untuk memotivasi ibu dan

keluarga agar dapat memberikan ASI secara Eksklusif.

b. Bagi instansi pelayanan kesehatan (Puskesmas) Sebagai bahan

pertimbangan agar tetap memperhatikan pelayanan dan meningkatkan

cakupan ASI Eksklusif.

3. Bagi Peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan secara

konseptual sesuai hasil penelitian pada mata kuliah kebidanan khusunya

faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif

serta dapat menambah koleksi kepustakaan tentang penelitian ilmiah.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian ASI

ASI merupakan emulsi lemak dalam larutan protein laktosa, dan

garam-garam organik yang dikeluarkan oleh kelenjar mamae manusia

(Roesli, 2015).

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi

yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI

adalah makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas maupun

kuantitas. Dengan tatalaksana menyusui dengan benar, ASI sebagai

makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal

sampai usia 6 bulan (Roesli, 2015).

2. Pengertian ASI Ekslusif

Menurut World Health Organization (WHO, 2019) ASI Ekslusif

adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai dengan usia 6 bulan tanpa

tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI eksklusif adalah pemberian

ASI selama 6 bulan pertama masa kehidupan bayi tanpa asupan makanan

ataupun minuman lain kecuali vitamin, obat dan oralit (Putu et al. 2020).

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa bahan

tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biskuit,

bubur nasi dan tim (Roesli, 2015).

8
9

3. Manfaat ASI (Nurheti, 2010)

a. Bagi Bayi

Pemberian ASI membantu bayi untuk memulai kehidupan

dengan baik. Kolostrum/susu jolong atau susu pertama mengandung

antibody yang kuat untuk mencegah infeksi dan membuat bayi lebih

kuat. Penting sekali untuk segera memberi ASI pada bayi dalam jam

pertama sesudah lahir dan kemudian setiap 2 atau 3 jam. ASI mudah

dicerna oleh bayi. Asi saja tanpa makanan tambahan lain merupakan

cara terbaik pemberian makan bayi dalam 4-6 bulan pertama

kehidupan. Sesudah 6 bulan, beberapa makanan lain yang baik harus

ditambah ke dalam menu bayi. Pemberian asi pasa umumnya harus

disarankan selama satu tahun pertama kehidupan anak.

b. Bagi Ibu

Pemberian ASI membantu ibu memulihkan diri dari proses

persalinannya. Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat

Rahim berkontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan

(isapan pada putting susu merangsang, dikeluarkannya oksitosin alami

yang akan membantu kontraksi rahim). Ibu yang menyusui bayi akan

lebih cepat pulih atau turun berat badan ke berat badan sebelum

kehamilan. Pemberian ASI adalah cara yang penting bagi ibu untuk

mencurahkan kasih sayang pada bayi dan membuat bayi terasa

nyaman.
10

c. Bagi Semua Orang

ASI selalu bersih dan bebas dari hama yang menyebabkan

infeksi. Pemberian ASI tidak menuntut persiapan khusus. ASI selalu

tersedia dan gratis. Bila ibu memberi ASI pada waktu diperlukan (on

demand) dan tanpa memberi makanan tambahan, kecil kemungkinan

ia akan menjadi hamil 6 bulan pertama sesudah melahirkan. Ibu

menyusui yang siklus menstruasinya belum pulih kembali akan

memperoleh perlindungan sepenuhnya dari kemungkinan menjadi

hamil.

d. Komposisi ASI

1) Protein

a) Rasio protein asi adalah 60:40 sedangkan susu sapi rasionya

20:80

Tabel 1 Komponen unggul yang terkandung dalam asi yang dapat


melindungi bayi dari berbagai penyakit
Komponen Peranan
Faktor bifidus Mendukung proses perkembangan “bakteri yang
menguntungkan” dalam usus bayi, untuk
mencegah pertumbuhan bakteri yang merugikan
Laktoferin Mengikat zat besi dalam asi, sehingga zat besi
tidak digunakan oleh bakteri pathogen untuk
pertumbuhannya
Laktoperosidase Membunuh bakteri pathogen
Faktor antistafilokokus Mengahmbat pertumbuhan staphylococcus
pathogen
Sel-sel fagosit Memakan bakteri pathogen
Komplemen Memperkuat kegiatan fagosit
Sel limfosit dan Mengeluarkan zat antibody untuk meningkatkan
makrofag imunitas terhadap penyakit
Lisozim Membantu oencegahan terhadap penyakit
Interferon Menghambat pertumbuhan virus
Faktor pertumbuhan Membantu pertumbuhan salaput usus bayi
Epidermis Sebagai perisai untuk menghindari zat-zat
11

merugikan yang masuk ke dalam peredaran


darah
Sumber (Nurheti, 2010)

b) Asi mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan susu sapi

mengandung beta-laktaglobulin dan bovine serum albumin

c) Asi mengandung asam amino esensial taurin yang tinggi

d) Kadar metiolin dalam asi lebih rendah dari pada susu sapi,

tatapi kadar sistin lebih tinggi

e) Kadar tirosin dan fenilalanin pada asi rendah

f) Kadar poliamin dan nukleotid yang penting untuk sintesis

protein pada asi lebih tinggi bila dibandungkan dengan asi

2) Karbohidrat

a) Asi mengandung karbohidrat lebih tinggi dari pada susu sapi

(6,5- 7 gram%)

b) Karbohidrat yang utama adalah laktosa

3) Lemak

Keistimewaan lemak dalam asi dibandingkan susu sapi yaitu :

a) Bentuk emulsi lebih sempurna

b) Kadar asam lemak tak-jenuh dalam asi 7-8 kali lebih besar dari

pada susu sapi

c) Kolestrol diperlukan untuk mielinisasi saraf pusat dan

diperkirakan juga berfungsi dalam pembentukan enzim

4) Mineral

a) Asi mengandung mineral lengkap


12

b) Total mineral dalam masa laktasi konstan

c) Fe dan Ca paling stabil, tidak dipengaruhi diet ibu

d) Garam organic yang terdapat di dalam asi, terutama kalsium,

kalium serta natrium dari asam klorida dan fosfat

5) Air

Kira-kira 88% asi terdiri dari air yang berguna untuk melarutkan

zat-zat yang terdapat di dalamnya yang sekaligus juga dapat

meredakan rangsangan haus bayi

6) Vitamin

Kandungkan vitamin dalam asi yang lengkap dan cukup, yaitu

vitamin A, D dan C. Asi yang pertama kali diisap oleh bayi (menit

pertama) berbeda dengan asi yang diisap pada menit terakhir. Asi

pada menit pertama lebih cepat encer dan kemudian akan lebih

kental. Asi pada menit terakhir mengandung lemak 4-5 kali dan

protein 1,5 kali lebih banyak dari pada asi pada beberapa manit

pertama. Ketika bayi menyusu apa yang didapatnya dalam 15

menit pertama dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Lima menit pertama bayi mendapatkan

(1) 60% total volume asi

(2) 60% total protein asi

(3) 60% total karbohidrat asi

(4) 40% total lemak asi

(5) 50% total energi asi


13

b) Lima menit kedua bayi mendaptkan

(1) 25% total volume asi

(2) 25% total protein asi

(3) 25% total karbohidrat asi

(4) 33% total lemak asi

(5) 25% total energi asi

c) Lima menit terakhir adalah sisanya

4. Anjuran Pemberian Asi

a. Susui bayi segera dalam 30 – 60 menit setelah lahir.

b. Semakin sering menyusui semakin banyak ASI keluar.

c. Pemberian makanan dan minuman lain akan mengurangi jumlah ASI.

d. 0 – 6 bulan : ASI Eksklusif memenuhi 100% kebutuhan.

e. 6 – 12 bulan : ASI memenuhi 60 – 70 % kebutuhan, perlu makanan

pendamping ASI.

f. 12 bulan : ASI hanya memenuhi 30 % kebutuhan, ASI tetap diberikan

untuk keuntungan lainnya (Wilujeng and Hartati 2018)

5. Sosial Budaya

a. Pengertian

Budaya adalah hasil karya cipta manusia yang dihasilkan dan

telah dipakai sebagai bagian dari tata kehidupan sehari-hari. Suatu

budaya yang dipakai dan diterapkan dalam kehidupan selama periode

waktu yang lama akan mempengaruhi pola pembentukkan dari suatu

masyarakat.
14

Sosial budaya (Culture) setempat biasanya sangat berpengaruh

terhadap terbentuknya perilaku seseorang. Telah diuraikan terdahulu

bahwa sosial budaya merupakan faktor eksternal untuk terbentuknya

perilaku seseorang. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku tiap etnis di

Indonesia yang berbeda-beda, karena memang masing-masing etnis

mempunyai budaya yang berbeda dan khas (Notoatmodjo 2012).

b. Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan

Perilaku Kesehatan

Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan

Perilaku Kesehatan Menurut G.M. Foster (1973), dalam (Notoatmodjo

2012). Aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan seseorang antara

lain :

1) Pengaruh tradisi terhadap perilaku kesehatan dan status kesehatan

2) Pengaruh sikap fatalistis terhadap perilaku dan status kesehatan

3) Pengaruh sikap Ethnocentris terhadap perilaku kesehatan.

4) Pengaruh perasaan bangga pada statusnya, terhadap perilaku

kesehatan.

5) Pengaruh norma terhadap perilaku kesehatan.

6) Pengaruh nilai terhadap perilaku kesehatan.

7) Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari

proses sosialisasi terhadap perilaku kesehatan.

8) Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan.


15

c. Indikator Sosial Budaya

Menurut Soekanto dalam (Sony Bernike Magdalena 2020),

kondisi sosial adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara

sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam struktur

sosial masyarakat.Untuk melihat kondisi sosial seseorang maka perlu

diperhatikan beberapa faktor yakni pendidikan, pekerjaan, dan

pendapatan.

Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan

yang komplek, yang didalamnya terkandung pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-

kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia sebagai

anggota masyarakat.

d. Aspek Sosial Budaya yang Memengaruhi Perilaku Kesehatan

1) Pendidikan

Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada

masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan

(praktik) untuk memelihara (mengatasi masalah-masalah), dan

meningkatkan kesehatannya.

2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh

responden sehingga memperoleh penghasilan.

3) Penghasilan

Penghasilan adalah jumlah pendapatan suami istri per bulan.


16

4) Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai

hal sesuatu. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah seorang melakuan penginderaan terhadap sesuatu objek

tertentu, penginderaan melalui panca indra manusia, yakni indra

penglihatan, pendengaran, penciuman dan rasa raba.

Pengetahuan/kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour)

(Notoatmodjo 2012).

5) Nilai-Nilai Kebudayaan

Menurut Oyserman dalam (Sony Bernike Magdalena 2020),

nilai dapat dikonseptualkan dalam level individu dan level

kelompok. Dalam level individu, nilai merupakan representasi

sosial atau keyakinan moral yang diinternalisasi dan digunakan

orang sebagai dasar rasional terakhir dari tindakan-tindakannya.

Dalam level kelompok, nilai adalah ideal budaya yang dipegang

secara umum oleh anggota kelompok, atau dapat dikatakan sebagai

pikiran sosial kelompok.

6) Keyakinan/Kepercayaan

Keyakinan atau kepercayaan merupakan sesuatu yang

berhubungan dengan kekuatan yang lebih tinggi, keilahian dan

kekuatan yang menciptakan kehidupan.Aspek keyakinan atau

kepercayaan dalam kehidupan manusia mengarahkan budaya


17

hidup.perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan

sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan pola

hidup yang disebut kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan

mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku.

6. Konsep Dukungan Keluarga

a. Pengertian

Dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal

yang melindungi seseorang dari efek setres yang buruk. Dukungan

keluarga adalah sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota

keluarganny, berupa dukungan informasional, dukungan penilaian,

dukungan instrumental dan dukungan emosional. Jadi dukunan

keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi

sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga

anggota keluarga merasa ada yang memperhatikannya.

Jadi dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan-

dukungan sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu

yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yang selalu siap

memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Syafrudin,

2012)

b. Sumber Dukungan Keluarga

Terdapat tiga sumber dukungan sosial umum, sumber ini terdiri

atas jaringan informal yang spontan: dukungan terorganisasi yang tidak

diarahkan oleh petugas kesehatan professional, dan upaya terorganisasi


18

oleh professional kesehatan. Dukungan sosial keluarga mengacu

kepada dukungan-dukungan sosial yang di pandang oleh anggota

keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk

keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota

keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu

siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan

sosial keluarga dapat berupa dukungan sosial keluarga internal, seperti

dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau

dukungan sosial keluarga eksternal (Syafrudin, 2012)

c. Tujuan Dukungan Keluarga

Sangatlah luas diterima bahwa orang yang berada dalam

lingkungan sosial yang suportif umumnya memiliki kondisi yang lebih

baik dibandingkan rekannya yang tanpa keuntungan ini. Lebih

khususnya, karena dukungan sosial dapat dianggap mengurangi atau

menyangga efek serta meningkatkan kesehatan mental individu atau

keluarga secara langsung, dukungan sosial adalah strategi penting yang

haru ada dalam masa stress bagi keluarga.

Dukungan sosial juga dapat berfungsi sebagai strategi

pencegahan guna mengurangi stress akibat negatifnya. Sistem

dukungan keluarga ini berupa membantu berorientasi tugas sering kali

diberikan oleh keluarga besar, teman, dan tetangga. Bantuan dari

keluarga besar juga dilakukan dalam bentuk bantuan langsung,

termasuk bantuan financial yang terus-menerus dan intermiten,


19

berbelanja, merawat anak, perawatan fisik lansia, melakukan tugas

rumah tangga, dan bantuan praktis selama masa krisis. (Syafrudin,

2012)

d. Jenis Dukungan Keluarga

Menyatakan bahwa keluarga berfungsi sebagai sistem

pendukung bagi anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa

orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan

dan bantuan jika diperlukan. Terdapat empat dimensi dari dukungan

keluarga yaitu:

1) Dukungan emosional berfungsi sebagai pelabuhan istirahat dan

pemulihan serta membantu penguasaan emosional serta

meningkatkan moral keluarga (Friedman, 2010). Dukungan

emosianal melibatkan ekspresi empati, perhatian, pemberian

semangat, kehangatan pribadi, cinta, atau bantuan emosional.

Dengan semua tingkah laku yang mendorong perasaan nyaman dan

mengarahkan individu untuk percaya bahwa ia dipuji, dihormati,

dan dicintai, dan bahwa orang lain bersedia untuk memberikan

perhatian.

2) Dukungan informasi, keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor

dan disseminator (penyebar) informasi tentang dunia (Friedman,

2010). Dukungan informasi terjadi dan diberikan oleh keluarga

dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana cara

mengatasi atau memecahkan masalah yang ada.


20

3) Dukungan instrumental, keluarga merupakan sebuah sumber

pertolongan praktis dan konkrit. Dukungan instrumental merupakan

dukungan yang diberikan oleh keluarga secara langsung yang

meliputi bantuan material seperti memberikan tempat tinggal,

memimnjamkan atau memberikan uang dan bantuan dalam

mengerjakan tugas rumah sehari-hari.

4) Dukungan penghargaan, keluarga bertindak (keluarga bertindak

sebagai sistem pembimbing umpan balik, membimbing dan

memerantai pemecahan masalah dan merupakan sumber validator

identitas anggota (Friedman, 2010). Dukungan penghargaan terjadi

melalui ekspresi penghargaan yang positif melibatkan pernyataan

setuju dan panilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa

orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang

lain.

e. Manfaat Dukungan Keluarga

Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi

sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-

beda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Namun demikian,

dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial keluarga

membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan

akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi

keluarga. Friedman (2010), menyimpulkan bahwa baik efek-efek

penyangga (dukungan sosial menahan efek-efek negatif dari stres


21

terhadap kesehatan) dan efek-efek utama (dukungan sosial secara

langsung mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan) ditemukan.

Sesungguhnya efek-efek penyangga dan utama dari dukungan sosial

terhadap kesehatan dan kesejahteraan boleh jadi berfungsi bersamaan.

f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dukungan

Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga adalah:

(Syafrudin, 2012) (Friedman, 2010)

1) Faktor internal

a) Tahap perkembangan

Artinya dukungan dapat ditentukan oleh faktor usia

dalam hal ini adalah pertumbuhan dan perkembangan, dengan

demikian setiap rentang usia (bayi-lansia) memiliki

pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan yang

berbeda-beda.

b) Pendidikan atau tingkat pengetahuan

Keyakinan seseorang terhadap adanya dukungan

terbentuk oleh variabel intelektual yang terdiri dari

pengetahuan, latar belakang pendidikan dan pengalaman masa

lalu. Kemampuan kognitif akan membentuk cara berfikir

seseorang termasuk kemampuan untuk memahami faktor-

faktor yang berhubungan dengan penyakit dan menggunakan

pengetahuan tentang kesehatan untuk menjaga kesehatan

dirinya.
22

c) Faktor emosi

Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan

terhadap adanya dukungan dan cara melakukannya. Seseorang

yang mengalami respon stress dalam setiap perubahan

hidupnya cenderung berespon terhadap berbagai tanda sakit,

mungkin dilakukan dengan cara mengkhawatirkan bahwa

penyakit tersebut dapat mengancam kehidupannya. Seseorang

yang secara umum terlihat sangat tenang mungkin mempunyai

respon emosional yang kecil selama ia sakit. Seorang individu

yang tidak mampu melakukan koping secara emosional

terhadap ancaman penyakit mungkin.

d) Spiritual

Aspek spiritual dapat terlihat dari bagaimana seseorang

menjalani kehidupannya, mencakup nilai dan keyakinan yang

dilaksanakan, hubungan dengan keluarga atau teman, dan

kemampuan mencari harapan dan arti dalam hidup.

2) Eksternal

a) Praktik di keluarga

Cara bagaimana keluarga memberikan dukungan biasanya

mempengaruhi penderita dalam melaksanakan kesehatannya.

Misalnya, klien juga kemungkinan besar akan melakukan

tindakan pencegahan jika keluarga melakukan hal yang sama.


23

b) Faktor sosio-ekonomi

Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan resiko

terjadinya penyakit dan mempengaruhi cara seseorang

mendefinisikan dan bereaksi terhadap penyakitnya. Variabel

psikososial mencakup: stabilitas perkawinan, gaya hidup, dan

lingkungan kerja.Seseorang biasanya akan mencari dukungan

dan persetujuan dari kelompok sosialnya, hal ini akan

mempengaruhi keyakinan kesehatan dan cara pelaksanaannya.

Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan

lebih cepat tanggap terhadap gejala penyakit yang dirasakan.

Sehingga ia akan segera mencari pertolongan ketika merasa ada

gangguan pada kesehatannya.

c) Latar belakang budaya

Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai

dan kebiasaan individu, dalam memberikan dukungan termasuk

cara pelaksanaan kesehatan pribadi.

g. Kriteria Dukungan

Dalam penelitian ini untuk mengukur variabel dukungan

keluarga menggunakan kuesioner dengan pertanyaan favourable dan

unfavourable dan skor berdasarkan skala likert Tidak Pernah (TP),

Pernah (P), KD (Kadang-kadang), Sering (SR) dan SL (Selalu). Nilai

1,2,3,4 dan 5 untuk pernyataan positif dan kebalikannya untuk

pernyataan negatif (Arikunto, 2016). Kategori dukungan dibagi


24

menjadi kurang mendukung apabila skor jawaban <Mean dan

mendukung apabila skor jawaban ≥Mean.

7. Hubungan Sosial Budaya dengan pemberian ASI Eklusif

Budaya adalah hasil karya cipta manusia yang dihasilkan dan telah

dipakai sebagai bagian dari tata kehidupan sehari-hari. Suatu budaya yang

dipakai dan diterapkan dalam kehidupan selama periode waktu yang lama

akan mempengaruhi pola pembentukkan dari suatu masyarakat. Sosial

budaya (Culture) setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap

terbentuknya perilaku seseorang.

Penelitian (Magdalena 2020), hasil tabulasi silang diperoleh nilai p =

0,000, artinya ada hubungan yang signifikan antara nilai-nilai budaya

dengan pemberian ASI Eksklusif. Faktor sosial yang menghambat

sebagian besar ibu-ibu dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya

adalah berkaitan dengan nilai-nilai budaya masyarakat dalam memberikan

makanan pada bayi yang baru lahir seperti mengolesi madu pada mulut

bayi baru lahir supaya mulut bayi bersih dan merangsang lidah

bayi.Alasan pemberian makanan/minuman ini adalah ASI belum keluar.

Penelitian (Trie Ulfa Nuansa Sinaga , Samsidar Sitorus 2020), hasil

penelitian memperlihatkan bahwa ibu yang memiliki kepercayaan baik

diikuti dengan pengetahuan yang baik karena ibu lebih mengetahui

informasi mengenai ASI eksklusif dan lebih mudah mempercayainya dan

pada ibu yang kepercayaannya kurang maka lebih percaya dengan orang-

orang terdekatnya tanpa mencari tahu sumber informasi sebenarnya.


25

8. Hubungan Dukungan Keluarga dengan pemberian ASI Eklusif

Menurut Prawirohardjo (2016) menyatakan bahwa keberhasilan

menyusui bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya, tetapi merupakan

keterampilan yang perlu diajarkan. Agar ibu berhasil menyusui, perlu

dilakukan berbagai kegiatan salah satunya adalah mempersiapakan fisik

dan psikologis ibu. Persiapan psikologis bisa dilakukan dengan

memberikan dukungan emosional. Dukungan emosional berfungsi sebagai

pelabuhan istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan emosional

serta meningkatkan moral keluarga (Friedman, 2010). Dukungan

emosional melibatkan ekspresi empati, perhatian, pemberian semangat,

kehangatan pribadi, cinta, atau bantuan emosional.

Keluarga sangat berperan penting dalam memberikan dukungan

emosional dalam pemberian ASI eksklusif. Peran keluarga dalam

pemberian ekslusif yaitu mendukung ibu dalam memberikan ASI ekslusif,

mendukung ibu untuk memenuhi nutrisi dengan mengkonsumsi makan-

makanan bergizi, memastikan ibu mendapatkan istirahat yang cukup dan

menciptakan suasana rumah yang tenang dan damai. Dukungan positif dari

keluarga akan memicu refleks oksitosin sehingga meningkatkan produksi

ASI (Mufdlilah 2017).

Menurut penelitian (Muthoharoh and Ningsih 2019) bahwa

Dukungan dalam pemberian ASI eksklusif diartikan sebagai sikap,

tindakan dan penerimaan yang mendorong ibu untuk memberikan ASI

secara ekslusif. Hasil analisis yang menunjukkan tingginya dukungan


26

keluarga terhadap pemberian ASI secara eksklusif diartikan sebagai suatu

penerimaan dan dorongan kepada ibu menyusui baik dari suami ataupun

lingkungan keluarga sekeliling untuk memberikan ASI secara eksklusif.

Baiknya dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif

dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor Dukungan Keluarga yang

mempengaruhi dukungan diantaranya adalah pengalaman, motivasi dan

kepribadian. Pengalaman berkaitan dengan sesuatu yang pernah dialami.

Keluarga yang anggotanya sudah ada yang pernah memberikan ASI

eksklusif akan mempunyai pengalaman yang lebih baik sehingga akan

memberikan dorongan yang lebih baik.

Penelitian (Lindawati 2019) menyatakan bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI

eksklusif. Dukungan keluarga merupakan salah satu jenis dari dukungan

sosial. Dukungan sosial pada umumnya menggambarkan mengenai

peranan atau pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh orang lain yang berarti

seperti anggota keluarga, teman, saudara, dan rekan kerja. Dukungan

sosial juga dimaksudkan sebagai keberadaan dan kesediaan orang-orang

yang berarti, yang dapat dipercaya untuk membantu, mendorong,

menerima, dan menjaga individu. Sehingga dapat dikatakan bahwa

dukungan Sosial adalah bentuk pertolongan yang dapat berupa materi,

emosi, dan informasi yang diberikan oleh orang-orang yang memiliki arti

seperti keluarga, sahabat, teman, saudara, rekan kerja ataupun atasan atau

orang yang dicintai oleh individu yang bersangkutan. Bantuan atau


27

pertolongan ini diberikan dengan tujuan individu yang mengalami masalah

merasa diperhatikan, mendapat dukungan, dihargai dan dicintai.

B. Kerangka Konsep

Sosial Budaya
ASI Eksklusif
Dukungan
Keluarga
Bagan 1 Kerangka Konsep
28

C. Definisi Operasional

Tabel 2. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
variable
1 Pemberian ASI ekslusif Kuisioner Wawancara 0= Tidak Nominal
ASI adalah melakukan Panduan ASI
Eksklusif pemberian ASI wawancara Eksklusif
kepada bayi dari (jika
0-6 bulan tanpa diberikan
menambakan hanya ASI
minuman atau saja < 6
makanan lain bulan)
1= ASI
Eksklusif
(jika
diberikan
hanya ASI
saja ≥ 6
bulan)
2. Sosial Budaya adalah Kuisioner Wawancara 0= Tidak Nominal
Budaya hasil karya cipta panduan mendukung,
manusia yang wawancara < median
dihasilkan dan (skor 0-4)
telah dipakai 1=
sebagai bagian mendukung,
dari tata ≥ median
kehidupan sehari- (skor 5-7)
hari meliputi
- Mitos
pemberian ASI
- Pantangan-
pantangan
3. Dukungan Dukungan Kuisioner Wawancara 0= kurang Nominal
Keluarga keluarga adalah panduan Jika Skor
sikap, tindakan wawancara Jawaban <
penerimaan Mean
keluarga terhadap 1= Baik Jika
anggota Skor
keluarganny, Jawaban ≥
berupa dukungan Mean
informasional,
dukungan
penilaian,
dukungan
instrumental dan
dukungan
emosional.

D. Hipotesis
29

Ha1 : Ada Hubungan Sosial Budaya dengan Pemberian ASI Ekslusif di

Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko

Ha2 : Ada Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Ekslusif

di Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat/Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di wilayah Puskesmas Air Rami

Kabupaten Muko-Muko dan pengambilan data penelitian dilaksanakan mulai

dari permohonan izin penelitian ini dikeluarkan oleh STIKES TRI MANDIRI

SAKTI BENGKULU pada tanggal 11 Juni sampai dengan dikeluarkan surat

keterangan selesai penelitian pada tanggal 31 Juli 2021.

B. Jenis atau Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yang

bertumpu sangat kuat pada pengumpulan data berupa angka hasil dari

pengukuran. Karena itu data yang terkumpul harus diolah secara statistik agar

dapat ditaksir dengan baik (Arikunto, 2016).

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik

observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional

merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari

adanya suatu hubungan antara variabel independen dan variabel dependen

yang diukur hanya satu kali dalam satu waktu (Notoatmodjo 2018).

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan semua individu dalam suatu batas

tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai

30
31

bayi usia 7-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Air Rami Kabupaten

Muko-Muko bulan Mei dan Juni tahun 2021 berjumlah 78 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Besar sampel dihitung

dengan menggunakan rumus Slovin (Notoatmodjo 2018), dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

N
n=
1+ N ( d )
2

78
n=
1+ 78 ( 0,1 )
2

78
n = 1,78

n = 45,82 = 46

Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 46 responden.

Ket :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d2 = Standar eror 10% = (0,1)

Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik proportional

random sampling, yaitu pengambilan sampel didasarkan pada jumlah total

bayi berusia 7-12 bulan di tiap desa di wilayah puskesmas Air Rami,

dengan rincian sebagai berikut :


32

Desa Jumlah Bayi usia Sampel yang Jumlah


7-12 bulan diambil
Arga Jaya 9 9/78 x 46 7
Rami Mulya 7 7/78 x 46 4
Marga Mulya 6 6/78 x 46 4
Mekar Jaya 6 6/78 x 46 4
Bukit Harapan 5 5/78 x 46 3
Dusun Pulau 8 8/78 x 46 6
Talang Rio 5 5/78 x 46 3
Air Rami 7 7/78 x 46 4
Makmur Jaya 4 4/78 x 46 2
Tirta Kencana 8 8/78 x 46 6
Bukit Mulya 2 2/78 x 46 1
Cinta Asih 3 3/78 x 46 2
Jumlah 46

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan

menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data sosial budaya, dukungan

keluarga dan pemberian ASI Eksklusif. Pengambilan data saat kegiatan

posyandu balita, karena sampel belum terpenuhi maka peneliti melakukan

kunjungan ke rumah responden yang telah ditetapkan peneliti.

E. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan melalui 6 tahapan, yaitu :

1. Editing

Editing dilakukan untuk memeriksa kelengkapan data pada kuesioner,

kelengkapan jawaban apakah sudah lengkap, jelas dan relevan serta bisa

dilakukan penelitian.
33

2. Coding

Coding data dilakukan untuk memberikan kode pada jawaban yang telah

ditetapkan sehingga lebih sederhana berdasarkan hasil ukur dan

memudahkan peneliti dalam pengolahan data.

3. Tabulating

Tabulating dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan

analisa data berupa pengelompokan data ke dalam tabel sesuai dengan

tujuan penelitian.

4. Entry Data

Memindahkan data yang telah lengkap ke komputer kedalam formulir

isian yang telah di siapkan.

5. Processing

Processing dilakukan untuk memproses data baik secara manual atau

komputer agar data dapat dianalisis.

6. Cleaning

Cleaning dilakukan untuk mengecek kembali data yang telah di proses,

apakah ada kesalahan dalam proses pengolahan data sehingga dapat

diperbaiki jika ditemukan kesalahan dalam proses pengolahan data.


34

F. Teknik Analisa data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui dianalisis secara deskriptif

dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase untuk

mengetahui karakteristik subjek penelitian, menetapkan kelas interval dan

untuk menetapkan langkah analisis berikutnya.

2. Analisa Bivariat

Uji statistik yang digunakan untuk melihat hubungan antara dilakukan uji

Chi-Square (χ2), dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05. Untuk mengetahui

keeratan hubungan digunakan uji Coefficient Contingency.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Letak Geografis

Penelitian ini dimulai pada tanggal 11 Juni -31 Juli 2021 di wilayah

Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko yang beralamat di Desa

Pondok Baru Kecamatan Teramang Jaya yang mempunyai luas wilayah ±

163 km2. Dengan batas-batas wilayahnya adalah :

a. Sebelah utara : Kecamatan Penarik dan Kecamatan Air Dikit

b. Sebelah selatan : Kecamatan Kerinci Provinsi Jambi

c. Sebelah timur : Kecamatan Pondok Suguh

d. Sebelah barat : Samudera Hindia

2. Jalannya penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan sosial budaya dan

dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah Pusesmas

Air Rami Kabupaten Muko-Muko. Penelitian dilakukan di wilayah

Pusesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko pada Tanggal 11 Juni -31 Juli

2021, langkah awal dilakukan peneliti adalah mengurus surat izin penelitian

di DPMPTSP, Kesbangpol, Dinas Kesehatan Kabupaten Muko-Muko dan

Puskesmas Air Rami.

Peneliti mengumpulkan data dengan dua cara, yaitu data sekunder dan

data primer. Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data

35
36

jumlah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 7-12 bulan di wilayah kerja

Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko. Cara pengambilan sampel

adalah dengan cara teknik proportional random sampling. Berdasarkan

jumlah total ibu yang memiliki bayi berusia 7-12 bulan di tiap desa di

wilayah puskesmas Air Rami, hasil pengambilan sampel tersebut didapatkan

46 orang. Kemudian peneliti membagikan kuesioner kepada ibu yang

mempunyai bayi usia 7-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Air Rami

Kabupaten Muko-Muko untuk mengukur sosial budaya/kepercayaan tentang

ASI Ekslusif, dukungan keluarga terhadap pemberian ASI ekslusif dan

mengetahui ibu-ibu yang memberikan ASI ekslusif.

Data yang telah diperoleh dari penelitian kemudian dikelompokkan dan

ditabulasi sesuai dengan keperluan peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan

pengolahan data dan analisis data. Pengolahan data dilakukan dengan tahap

editing yaitu memeriksa semua data untuk meneliti kembali apakah data-

data yang dibutuhkan telah lengkap; coding yaitu memberikan kode pada

masing-masing data untuk mempermudah pengolahan data; dan entry,

dimana data yang telah dicoding kemudian diolah kedalam komputer;

cleaning yaitu data yang sudah dimasukkan dicek apakah ditemukan

kesalahan pada entry data. Setelah itu data diolah melalui analisis univariat

dan bivariat. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dari setiap

variabel independen dan dependen.


37

B. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menggambarkan distribusi frekuensi

karakteristik variabel penelitian dengan menggunakan statistik deskriptif.

Variabel yang dianalisis adalah pemberian ASI Ekslusif, sosial budaya dan

dukungan keluarga.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eklusif di wilayah


Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko

No Variabel Frekuensi Persentase (%)


1 Tidak ASI Eksklusif 10 21,7
2 ASI Eksklusif 36 78,3
Total 46 100

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 46 responden hampir

seluruh responden memberikan ASI Ekslusif (78,3%) dan hanya sebagian kecil

responden yang tidak memberikan ASI Ekslusif (21,7%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sosial Budaya tentang ASI Eksklusif di


Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko

No Variabel Frekuensi Persentase (%)


Tidak
1 7 15,2
Mendukung
2 Mendukung 39 84,8
Total 46 100

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 46 responden hampir

seluruh responden memiliki sosial budaya yang mendukung (84,8%) dan

sebagian kecil responden memiliki sosial budaya yang tidak mendukung

(15,2%).
38

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga tentang ASI


Eksklusif di Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-
Muko

No Variabel Frekuensi Persentase (%)


1 Kurang 13 28,3
2 Baik 33 71,7
Total 46 100

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 46 responden sebagian

besar responden mendapat dukungan yang baik dari keluarga tentang ASI

Eklusif (71,7%) dan hampir sebagian responden kurang mendapat dukungan

keluarga tentang ASI Ekslusif (28,3%).

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan sosial budaya dan

dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif. Analisa bivariat

menggunakan statistic chi-square dengan tingkat kemaknaan sig. <0,05. Hasil

analisis dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Hubungan Sosial Budaya Dengan Pemberian ASI Ekslusif di


Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko

Pemberian ASI Ekslusif


Tidak ASI ASI Total P
Sosial Budaya X2 C
Ekslusif Ekslusif Value
N % N % n %
Tidak 5 71,4 2 28,6 7 10
Mendukung 0
Mendukung 5 12,8 34 87,2 39 10
0,003 17.000 0,455
0
10 21,7 36 78,3 46 10
Total 0
39

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 39 responden yang

mempunyai sosial budaya mendukung hampir seluruhnya (87,2%) memberikan

ASI Ekslusif dan hanya sebagian kecil (12,8%) yang tidak memberikan ASI

Eksklusif, sedangkan dari 7 orang responden yang sosial budayanya tidak

mendukung pemberian ASI Eksklusif sebagian besar (71,4%) tidak

memberikan ASI Eksklusif dan hanya sebagian kecil (28,6%) yang

memberikan ASI Ekslusif.

Hasil uji chi square menunjukkan nilai X2 17,000 dan p-value 0,003

artinya ada hubungan yang bermakna antara sosial budaya dengan pemberian

ASI Eksklusif. Dari hasil uji Coefficient Contingency diperoleh nilai C : 0,455

dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sosial budaya dengan pemberian

ASI Eksklusif memiliki keeratan hubungan kategori sedang.

Tabel 4.5 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI


Ekslusif di Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-
Muko

Pemberian ASI Ekslusif


Dukungan Tidak ASI ASI Total P
X2 C
Keluarga Ekslusif Ekslusif Value
n % N % N %
Kurang 6 46,2 7 53,8 1 100
3
Baik 4 12,1 29 87,9 3 100
0,020 6,214 0,448
3
10 21,7 36 78,3 4 100
Total 6

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang

memiliki dukungan baik dari keluarga sebagian besar (87,9%) memberikan

ASI Eksklusif dan hanya sebagian kecil (12,1%) yang tidak memberikan ASI

Eksklusif sedangkan dari 13 orang yang kurang mendapatkan dukungan dari


40

keluarga lebih dari sebagian (53,8%) yang memberikan ASI Eksklusif dan

hampir sebagian (46,2%) tidak memberikan ASI Eksklusif.

Hasil uji chi square didapatkan nilai p-value 0,020 nilai X2 6,214 artinya

ada hubungan yang bermakna antara sosial budaya dengan pemberian ASI

Eksklusif. Dari hasil uji Coefficient Contingency diperoleh nilai C : 0,448

dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dukungan keluarga dengan

pemberian ASI Eksklusif memiliki keeratan hubungan kategori sedang.

D. Pembahasan

1. Gambaran Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif di wilayah


Puskesmas Air Rami kabupaten Muko-Muko

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 46 responden terdapat 36

orang yang memberikan ASI Ekslusif, sedangkan 10 orang tidak

memberikan ASI Eklusif. Penyebab kegagalan ASI Ekslusif berdasarkan

dari hasil penelitian ini dikarenakan kurangnya mendapat dukungan dari

orang terdekat. Suami sebagai orang terdekat tidak dapat memberikan

dukungan secara penuh dikarenakan kurangnya pengetahuan suami tentang

pentingnya ASI Eksklusif serta suami yang sibuk bekerja.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Lestari et al. 2019) yang

menyatakan bahwa suatu dukungan oleh orang- orang tertentu terhadap

suatu kegiatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan semangat dan rasa

percaya diri. Setiap orang membutuhkan bantuan afeksi dari orang lain.

Dukungan ini berupa simpatik dan empati, cinta, kepercayaan, dan

penghargaan, dengan demikian, seseorang yang menghadapi persoalan


41

merasa dirinya tidak menanggung beban sendiri, tetapi masih ada orang lain

yang memperhatikan dan mau mendengar segala keluhannya. Keputusan

untuk memberikan ASI sering dipengaruhi oleh keluarga seperti suami dan

orang tua, teman dan lingkungan sosial ibu dari pada pengetahuan ibu.

Dukungan mereka telah terbukti berpengaruh terhadap pemberian ASI

Eksklusif

2. Gambaran Distribusi Frekuensi Sosial Budaya tentang ASI Eksklusif di


Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 46 responden terdapat 39

orang yang memiliki sosial budaya/kepercayaan yang mendukung tentang

ASI Ekslusif dan ada 7 orang yang memiliki sosial budaya/kepercayaan

yang tidak mendukung tentang ASI Ekslusif.

Berdasarkan hasil penelitian ini, sosial budaya/kepercayaan responden

tentang ASI Ekslusif dikategorikan mendukung, dapat dilihat dari beberapa

pernyataan kuesioner, responden menyatakan terdapat kepercayaan atau

mitos tentang menyusui namun beberapa responden ada yang tidak

mempercayai dan tidak melakukannya karena ibu telah mendapatkan

penjelasan dari petugas kesehatan (bidan) bahwa ASI Eksklusif sangat

penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

Sedangkan pada responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif

mereka tetap melakukan budaya yang mereka anut seperti pada ibu dari

suku sunda yang memberikan madu pada bayi baru lahir agar senyum

anaknya manis seperti madu serta ada juga yang memberikan air putih, air

tajin atau kopi sehingga pemberian ASI tidak secara eksklusif.


42

Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Rhokliana, Aisyah, and

Chandradewi 2019) yang menyatakan bahwa besarnya kepercayaan ibu

yang tidak mendukung pemberian ASI merupakan salah satu kendala dalam

pemberian ASI. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian dari

(Setyaningsih and Farapti 2019) yang menyatakan bahwa mitos-mitos

ataupun kepercayaan adalah hal yang menghambat tindakan menyusui yang

normal, beberapa mitos yang sering ada yaitu kolostrum yang terdapat

dalam ASI tidak bagus dan berbahaya untuk bayi, teh khusus atau cairan

dibutuhkan bayi sebelum menyusu, dan bayi akan mengalami kekurangan

nutrisi untuk pertumbuhannya apabila hanya diberikan ASI saja.

Faktor lain yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI Eksklusif yaitu

dengan alasan ASI kering (responden nomor 8, 19, 27 dan 42) ibu

mengatakan bahwa ASI kering karena ibu menggunakan KB hormonal.

Sedangkan ibu yang mengatakan ASI kurang (reponden nomor 6 dan 13)

dengan alasan bayi yang kurang menyusu dan ibu yang pernah mengalami

lecet puting sehingga ibu berhenti menyusui sementara pada putting yang

lecet menyebabkan ASI nya menjadi berkurang.

3. Gambaran Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga tentang ASI


Eksklusif di Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 46 responden ibu yang

memiliki bayi umur 7-12 bulan, terdapat 13 ibu yang kurang mendapatkan

dukungan dari keluarga tentang ASI Ekslusif namun ada 33 ibu yang

mendapatkan dukungan dari keluarga yang baik tentang ASI Ekslusif.


43

Berdasarkan hasil penelitian, keluarga memberi dukungan kepada ibu

terhadap ASI Ekslusif, dapat dilihat dari jawaban kuesioner yang diberikan.

Hanya beberapa responden tidak mendapatkan dukungan, seperti keluarga

belum menciptakan suasana nyaman ketika ibu menyusui, keluarga masih

menghidupkan musik/TV pada saat ibu menyusui. Keluarga juga belum

menyediakan tempat yang nyaman untuk menyusui, keluarga hanya

menyuruh ibu menyusui di kamar tanpa memberi bantal untuk punggung

ibu agar ibu nyaman saat menyusui. Keluarga juga belum bisa membantu

menangani permasalahan menyusui pada ibu, seperti masalah putting lecet

dan lain-lain. Kemungkinan hal tersebut dikarenakan kurangnya

pengetahuan yang dimiliki oleh keluarga/suami tentang bentuk-bentuk

dukungan yang dapat diberikan pada ibu menyusui agar pemberian ASI

Eksklusif dapat berhasil.

4. Hubungan Sosial Budaya dengan Pemberian ASI Ekslusif di Wilayah


Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko

Penelitian yang dilakukan di wilayah Puskesmas Air Rami didapatkan

bahwa dari 39 responden yang mempunyai sosial budaya mendukung

hampir seluruhnya (87,2%) memberikan ASI Ekslusif dan hanya sebagian

kecil (12,8%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif, sedangkan dari 7

orang responden yang sosial budayanya tidak mendukung pemberian ASI

Eksklusif sebagian besar (71,4%) tidak memberikan ASI Eksklusif dan

hanya sebagian kecil (28,6%) yang memberikan ASI Ekslusif.

Hasil uji chi square menunjukkan nilai X2 17,000 dan p-value 0,003

artinya ada hubungan yang bermakna antara sosial budaya dengan


44

pemberian ASI Eksklusif. Dari hasil uji Coefficient Contingency diperoleh

nilai C : 0,455 dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sosial budaya

dengan pemberian ASI Eksklusif memiliki keeratan hubungan kategori

sedang.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Rhokliana et al. 2019) yang

menyatakan bahwa pemberian ASI ada hubungannya dengan sosial budaya

antara lain kurangnya kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan kesehatan

dan promosi kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung, gencarnya

promosi susu formula dan ibu bekerja. Pelanggaran pemberian ASI banyak

terjadi di berbagai bidang kehidupan, mulai pelanggaran di rumah tangga

dimana tanpa disadari bisa dilakukan oleh ibu, ayah, kakek, atau nenek.

Perilaku negatif yang sering terjadi pada ibu kurang percaya diri ketika bayi

menangis karena tidak mempunyai motivasi dan keinginan yang kuat untuk

memberikan ASI. Tidak mau repot dengan tetek bengek memompa ASI,

mengganggu keindahan tubuhnya, suami tidak mau membantu dan

memotivasi isteri.

Hal lain yaitu pengalaman kakek nenek ketika cucu menangis mendesak

ibu untuk memberikan makanan tambahan pada bayinya. Institusi yang

tidak mendukung dimana di kantor tempat bekerja tidak ada upaya untuk

menyediakan tempat menyusui/memompa ASI. Petugas kesehatan kadang

secara tidak sadar mendekorasi tempat praktek dengan berbagai kaleng atau

poster susu formula tertentu. Rumah Sakit/klinik bersalin swasta hendaknya

susu formula tidak disediakan secara rutin. Perusahaan produsen susu


45

formula harus mengikuti aturan International Code of Marketing of

Brestfeeding Substitutes (WHO/UNICEF) dalam pemasaran susu formula.

Penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya (Setyaningsih

and Farapti 2019) yang menyatakan bahwa kepercayaan dan tradisi yang

ada di masyarakat menggiring pola pikir masyarakat atas tindakan yang

akan dilakukan untuk menyikapi sesuatu. Kepercayaan yang ada di

masyarakat menjadi hal yang sangat berperan dalam membentuk perilaku

seseorang. Kepercayaan dan tradisi yang ada secara langsung maupun tidak

langsung kurang mendukung terhadap pelaksanaan ASI eksklusif. Ada

berbagai macam keyakinan budaya terkait menyusui, ada beberapa

keyakinan yang mendukung namun ada juga yang tidak mendukung.

Standar budaya dan sosial yang ada di masyarakat berbeda-beda antar setiap

tergantung tiap masyarakat.

Hal ini menunjukkan bahwa seharusnya kebijakan kesehatan masyarakat

di seluruh dunia harus mempertimbangkan dan mempelajari budaya

masyarakat untuk menciptakan kondisi yang mendukung terhadap praktik

pemberian ASI. Kepercayaan mengenai makanan pantangan bagi ibu yang

menyusui juga tidak memiliki dasar yang sesuai. Justru ibu yang sedang

menyusui memerlukan banyak nutrisi tidak hanya untuk dirinya tetapi untuk

bayi yang akan mendapatkan nutrisi dari ASI yang diberikan ibu. Salah satu

nutrisi yang diperlukan ibu adalah protein. Makanan tertentu seperti ikan,

makanan laut dan cumi- cumi merupakan makanan yang mengandung


46

protein cukup tinggi. Sehingga nutrisi tersebut baik untuk ibu asal

dikonsumsi dengan porsi yang wajar dan tidak berlebihan.

5. Hubungan Dukungan Keluarga dengan pemberian ASI Ekslusif di


Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko

Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa dari 33 responden yang

memiliki dukungan baik dari keluarga sebagian besar (87,9%) memberikan

ASI Eksklusif dan hanya sebagian kecil (12,1%) yang tidak memberikan

ASI Eksklusif sedangkan dari 13 orang yang kurang mendapatkan dukungan

dari keluarga lebih dari sebagian (53,8%) yang memberikan ASI Eksklusif

dan hampir sebagian (46,2%) tidak memberikan ASI Eksklusif.

Hasil uji chi square didapatkan nilai p-value 0,020 nilai X2 6,214 artinya

ada hubungan yang bermakna antara sosial budaya dengan pemberian ASI

Eksklusif. Dari hasil uji Coefficient Contingency diperoleh nilai C : 0,448

dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dukungan keluarga dengan

pemberian ASI Eksklusif memiliki keeratan hubungan kategori sedang

Hal ini didukung oleh penelitian dari (Hamidah 2016) yang menyatakan

bahwa dukungan keluarga sangat diperlukan oleh ibu dalam merawat bayi.

Dukungan yang dibutuhkan oleh ibu bisa dari suami, orang tua, mertua,

saudara atau keluarga yang lain, apabila keluarga tidak mendukung dapat

mempengaruhi sikap dan perilaku ibu. Jika keluarga memberi dukungan

kepada ibu, ibu akan termotivasi untuk melakukan suatu tindakan

dikarenakan adanya keyakinan maka akan timbul percaya diri, semangat dan

niat dalam diri ibu sehingga ibu akan mempunyai keinginan besar untuk

mendapatkan suatu hal yang diingankan sesuai dengan yang diharapkan,


47

dan begitu juga sebaliknya. Dalam suatu tindakan, ibu yang mempunyai

keinginan akan lebih berhasil daripada ibu yang tidak mempunyai

keinginan. Dengan adanya dukungan yang diberikan dari orang-orang

terdekat diharapkan dapat mendorong terjadinya perubahan perilaku yang

terwujud dalam dukungan keluarga, sehingga dukungan keluarga sangat

penting bagi ibu dalam membetuk suatu tindakan.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Lindawati 2019) yang menyatakan

bahwa dukungan keluarga membuat seseorang memiliki kepercayaan diri

dalam membuat keputusan. Kepercayaan ini akan menumbuhkan rasa aman,

rasa percaya diri, harga diri, dan keberanian sehingga dukungan emosi yang

diberikan keluarga merupakan salah satu pendorong seseorang untuk

membuat suatu keputusan, dalam hal ini adalah keputusan ibu dalam

pemberian ASI eksklusif. Suami dan keluarga dapat berperan aktif dalam

pemberian ASI dengan cara memberikan dukungan emosional atau praktis

lainnya. Keberhasilan ibu tidak lepas dari peran serta keluarga. Dimana

disebutkan bahwa semakin besar dukungan yang didapatkan ibu untuk terus

menyusui bayinya secara Eksklusif, maka semakin besar pula kemampuan

ibu untuk terus bertahan menyusui bayinya.

Penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya (Muthoharoh

and Ningsih 2019) yang menyatakan bahwa tingginya dukungan keluarga

terhadap pemberian ASI secara eksklusif diartikan sebagai suatu penerimaan

dan dorongan kepada ibu menyusui baik dari suami ataupun lingkungan

keluarga sekeliling untuk memberikan ASI secara eksklusif. Baiknya


48

dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh

banyak faktor. Faktor dukungan Keluarga yang mempengaruhi dukungan

diantaranya adalah pengalaman, motivasi dan kepribadian. Pengalaman

berkaitan dengan sesuatu yang pernah dialami. Keluarga yang anggotanya

sudah ada yang pernah memberikan ASI eksklusif akan mempunyai

pengalaman yang lebih baik sehingga akan memberikan dorongan yang

lebih baik. Motivasi berkaitan dengan harapan yang ingin dicapai ketika

bayi diberikan ASI secara eksklusif. Dorongan tersebut diantaranya adalah

tercapainya derajat kesehatan anak. Sedangkan kepribadian berhubungan

dengan hubungan kasih sayang personal keluarga terhadap ibu dan bayi,

sehingga akan selalu memberikan dukungan segala tindakan yang positif

termasuk juga dalam pemberian ASI secara eksklusif.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hampir seluruh responden memberikan ASI Ekslusif di wilayah Puskesmas

Air Rami Kabupaten Muko-Muko.

2. Hampir seluruh responden memiliki sosial budaya yang mendukung tentang

ASI Ekslusif di wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko.

3. Sebagian besar responden mendapat dukungan keluarga yang baik tentang

ASI Eklusif di wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko.

4. Ada hubungan sosial budaya dengan pemberian ASI Ekslusif di wilayah

Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko.

5. Ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Ekslusif di

wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko.

B. Saran

1. Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan bacaan bagi Tri

Mandiri Sakti dan dapat menambah referensi untuk perpustakaan

khususnya mengenai masalah ASI Ekslusif.

2. Bagi Bidan/Puskesmas Air Rami

a. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai pedoman bidan untuk

meningkatkan memberi motivasi kepada ibu dan keluarga agar ASI

Ekslusif.

49
50

b. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan

evaluasi pada pelayanan kesehatan (Puskesmas) agar tetap

memperhatikan pelayanan dan meningkatkan cakupan ASI Ekslusif.

3. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan kepada peneliti selanjutnya

untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan keberhasilan

pemberian ASI Ekslusif.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Hamidah, Siti. 2016. “Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Pemberian


Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan.” Jurnal Kebidanan 8(1):9.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. “Data Dan Informasi


Kesehatan Indonesia 2019.” Profil Kesehatan Indonesia 8(9):1–213.

Lestari, Cahaya Indah, Aulia Amini, Nurul Qamariah Rista Andaruni, and Nita
Helena Putri. 2019. “Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Ibu
Dalam.” Midwifery Journal | 4(1):11–16.

Lindawati, Revi. 2019. “Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Dukungan


Keluarga Dengan Pemberian ASI Eksklusif.” Faletehan Health Journal
6(1):30–36.

Mufdlilah. 2017. “Buku Pedoman Pemberdayaan Ibu Pada Program ASI


Eksklusif.” Pp. 10–11 in Buku Pedoman Pemberdayaan Ibu Pada Program
ASI eksklusif. Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

Muthoharoh, Husnul, and Eka Sarofah Ningsih. 2019. “Hubungan Dukungan


Keluarga Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 7-
12 Bulan Di Desa Payaman.” Journal for Quality in Women’s Health 2(1):1–
6.

Notoatmodjo. 2018. “Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.”


Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. revisi. Jakarta:


Rineka Cipta.

Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.

Puskesmas Ipuh Muko-Muko. n.d. Laporan Tahunan Puskesmas Ipuh 2019.

Putu, Ni, Windi Sukma, Wayan Citra Wulan S, Putu Cintya Denny Y, Program
Studi, Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, and
Universitas Udayana. 2020. “Perilaku Pemberian Asi Eksklusif Pada Wanita
Pekerja Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.” Jurnal
Medika Udayana 9(1):22–27.

51
52

Refniati. 2019. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami


Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 6-59 Bulan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang.” Jurnal Kesehatan VIII:45–53.

Rhokliana, Siti Aisyah, and AASP Chandradewi. 2019. “Hubungan Sosial Budaya
Dengan Pemberian ASI Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Keruak
Kabupaten Lombok Timur.” Jurnal Kesehatan Prima 5(2):765–77.

SDKI. 2013. “Survey Demografi Dan Kesehatan Indonesia.” Survei Demografi


Dan Kesehatan Indonesia.

Setyaningsih, Fifin Triana Enita, and Farapti Farapti. 2019. “Hubungan


Kepercayaan Dan Tradisi Keluarga Pada Ibu Menyusui Dengan Pemberian
ASI Eksklusif Di Kelurahan Sidotopo, Semampir, Jawa Timur.” Jurnal
Biometrika Dan Kependudukan 7(2):160.

Siti Luluk Sri Wahyu Ningsih. 2020. “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Pada Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Umur 6-12 Bulan.” Journal of
Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.

Sony Bernike Magdalena. 2020. “Pengaruh Dukungan Keluarga Dan Faktor


Sosial Budaya Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi 0–6 Bulan
Diwilayah Kerja Puskesmas Sukaraya Kecamatan Pancurbatu Kabupaten
Deli Serdang.” Jurnal Stindo Profesional VI(4):239–44.

Susanti, Evy Tri, Wahyu Tri Astuti, Emah Marhamah, and Amrul Falah. 2017.
“Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Yang Mempunyai Anak Pertama Usia
0-6 Bulan Tentang Asi Ekslusif.” Jurnal Keperawatan 3(1):29–34.

Trie Ulfa Nuansa Sinaga , Samsidar Sitorus, Jitasari Taringan Sibero. 2020.
“Hubungan Sosial Budaya Dengan Pemberian Asi Eksklusif Diwilayah Kerja
Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2019.” Jurnal Ilmiah Simantek
4(1):71–80.

Wilujeng, Rachel D., and Arimina Hartati. 2018. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Nifas.
Lampiran I
Master Data

MENYUSUI SOSIAL BUDAYA


N
NAMA IBU UMUR ANAK
O ASI
TDK ASIE 1 2 3 4 5 6 7
E
1 Ny. W 7 Bulan YA Y Y Y Y T T T
2 Ny. D 8 Bulan YA Y Y T T Y Y T
3 Ny. Y 11 BULAN YA Y Y Y Y T T T
4 Ny. G 10 Bulan YA Y Y Y Y Y Y T
5 Ny. M 12 bulan YA Y Y Y Y T Y T
6 Ny. Y 12 BULAN YA Y Y Y Y T T T
7 Ny. R 12 bULAN YA Y Y T T T T Y
8 Ny. M 12 BULAN YA Y Y Y Y T Y T
9 Ny. V 8 BULAN YA Y Y T T Y Y T
10 Ny. D 12 bulan YA Y Y Y Y Y Y T
11 Ny. S 7 bulan YA Y Y Y Y T T T
12 Ny. Y 10 Bulan YA T T T T Y Y Y
13 Ny. S 7 Bulan YA Y Y Y T Y Y Y
14 Ny. S 9 Bulan YA Y Y Y Y T T T
15 Ny. V 11 Bulan YA Y Y Y Y Y Y T
16 Ny. E 11 Bulan YA Y Y Y Y Y Y T
17 Ny. E 9 Bulan YA Y Y Y Y T T Y
18 Ny. YP 12 Bulan YA Y Y Y Y T T T
19 Ny. A 8 Bulan YA Y Y Y T Y Y Y
20 Ny. R 9 Bulan YA Y Y Y Y T Y T
21 Ny. Y 11 Bulan YA Y Y Y Y Y Y T
22 Ny, I 9 Bulan YA T T T T Y Y T
23 Ny, I 7 Bulan YA Y Y Y Y Y T T
24 Ny. Y 10 Bulan YA Y Y Y Y T T T
25 Ny. W 12 Bulan YA Y T T T Y Y Y
26 Ny. F 10 Buln YA Y Y Y Y Y Y T
27 Ny. ES 11 Bulan YA Y Y Y Y Y T T
28 Ny. SL 8bulan YA Y Y Y Y T T T
29 Ny. N 9 Bulan YA Y Y Y Y T T T
30 Ny. E 11 Bulan YA Y Y Y Y T T T
31 Ny. R 9 Bulan YA Y Y Y Y T T T
32 Ny. N 12 Bulan YA Y Y Y Y T Y T
33 Ny. SM 9 Bulan YA Y Y Y Y T T T
34 Ny. R 11 Bulan YA Y Y Y Y Y Y Y
35 Ny. AI 12 Bulan YA Y Y Y Y T T T
36 Ny. F 9 Bulan YA Y Y Y Y T T Y
37 Ny. A 9 Bulan YA Y Y T Y Y Y Y
38 Ny. E 9 Bulan YA Y Y T Y T T Y
39 Ny. NS 12 Bulan YA T T T T T T Y
40 Ny. Y 8 Bulan YA Y Y Y Y T T T
41 Ny. YR 9 Bulan YA Y Y Y Y T T Y
42 Ny. DH 8 Bulan YA Y Y Y Y T T Y
43 Ny. CA 12 Bulan YA Y Y Y Y T T T
44 Ny. S 12 Bulan YA T Y Y Y T T Y
45 Ny. EP 10 Bulan YA Y Y Y Y T T Y
46 Ny. R 12 Bulan YA Y Y Y Y T T T
Master data dukungan keluarga

N DUKUNGAN EMOSIONAL DUKUNGAN INFORMASIONAL


NAMA IBU UMUR ANAK
O
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Ny. W 7 Bulan KD KD TP SR P KD SR KD SL P TP TP SR TP SR SR TP TP

2 Ny. D 8 Bulan SL SR P SR SR KD SR KD KD TP TP TP KD P P SR TP P

3 Ny. Y 11 BULAN TP SR TP SL TP SR SR KD KD TP TP TP SL TP TP KD TP TP

4 Ny. G 10 Bulan TP KD KD SR P SR SR KD KD P TP TP KD KD TP SR TP TP

5 Ny. M 12 bulan TP KD TP SR P SR SR KD SR P TP TP SR TP SR SR TP TP

6 Ny. Y 12 BULAN TP KD KD KD TP KD SR KD P TP TP TP SR KD P SR TP KD

7 Ny. R 12 bULAN TP KD TP SR P KD SR KD SR P TP TP SR TP SR SR TP TP

8 Ny. M 12 BULAN TP KD TP KD P KD SR KD KD TP TP P KD P KD KD KD KD

9 Ny. V 8 BULAN TP KD KD KD TP KD SR KD P P TP TP P P P KD TP KD

10 Ny. D 12 bulan TP KD TP SR P KD SR KD KD P P TP KD KD KD SR TP TP

11 Ny. S 7 bulan TP KD TP SR P SR SR KD SR P KD TP KD KD P KD TP P

12 Ny. Y 10 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD KD P P TP KD KD KD KD TP TP

13 Ny. S 7 Bulan TP KD KD SR KD SR SR KD KD P KD KD P KD P KD KD P

14 Ny. S 9 Bulan TP KD TP KD TP KD SR KD KD TP TP P KD KD KD KD TP KD

15 Ny. V 11 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD SR P KD TP KD P P KD TP KD

16 Ny. E 11 Bulan TP KD P SR TP KD KD KD P KD TP TP SR TP TP KD TP TP

17 Ny. E 9 Bulan TP KD KD SR P SR SL KD KD P P KD SL P TP SR P TP

18 Ny. YP 12 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD KD P P TP KD KD KD KD TP TP

19 Ny. A 8 Bulan TP KD TP SR TP SR SR KD KD P TP TP KD TP TP SR TP TP
20 Ny. R 9 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD SL P TP TP SR TP SR SR TP TP

21 Ny. Y 11 Bulan TP KD P SR TP KD KD KD P KD TP TP SR TP TP KD TP TP

22 Ny, I 9 Bulan TP KD TP KD TP KD SR KD KD TP TP P KD TP SR KD KD KD

23 Ny, I 7 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD SL P TP TP SR TP SR SR TP TP

24 Ny. Y 10 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD KD P P TP KD KD KD KD TP TP

25 Ny. W 12 Bulan TP KD TP SR P SR SR KD KD P P TP KD KD KD KD TP TP

26 Ny. F 10 Buln TP KD TP SR P KD SR KD KD P KD P KD KD KD KD TP TP

27 Ny. ES 11 Bulan TP P TP P TP P P P P TP TP TP SR TP SR P P P

28 Ny. SL 8bulan TP KD TP SR TP SR SR SR SR TP TP TP SR TP TP SR TP TP

29 Ny. N 9 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD KD P TP TP SR TP SR SR TP TP

30 Ny. E 11 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD KD P P TP KD P KD KD TP TP

31 Ny. R 9 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD KD P TP TP SR TP SR SR TP TP

32 Ny. N 12 Bulan TP KD P SR TP KD KD KD P KD TP TP SR TP TP KD TP TP

33 Ny. SM 9 Bulan TP KD TP SR TP KD KD SR TP TP TP TP KD TP TP P P P

34 Ny. R 11 Bulan TP KD TP SL TP SR SR KD SR TP TP TP SR TP TP KD TP TP

35 Ny. AI 12 Bulan TP KD TP KD TP SR SR SR SR TP TP TP KD TP TP KD KD KD

36 Ny. F 9 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD KD P TP TP SR TP SR SR TP TP

37 Ny. A 9 Bulan TP KD P SR TP KD KD KD P KD TP TP SR TP TP KD TP TP

38 Ny. E 9 Bulan TP KD TP SR TP SR SR KD KD P TP TP KD TP TP SR TP TP

39 Ny. NS 12 Bulan TP P P SR TP SR SR SR P P P TP TP KD P P P KD

40 Ny. Y 8 Bulan TP SR TP TP TP P SR P SR P TP TP SR TP TP SR TP TP

41 Ny. YR 9 Bulan TP SL TP TP TP P SR P SL P TP KD SR P SR SR TP TP

42 Ny. DH 8 Bulan TP KD TP KD P SR SR KD KD KD P TP KD KD KD KD P TP

43 Ny. CA 12 Bulan TP KD TP SR TP SR SR KD KD P TP TP KD SR SR SR TP TP

44 Ny. S 12 Bulan TP KD TP SR P KD SR KD SR P KD KD SR TP SR KD P TP

45 Ny. EP 10 Bulan TP KD P SR TP KD KD KD P KD TP TP SR TP TP KD TP TP
46 Ny. R 12 Bulan TP P TP SR TP SR P P KD KD TP KD KD KD TP SR TP TP

N DUKUNGAN INSTRUMENTAL DUKUNGAN APPRASIAL/PENILAIAN


NAMA IBU UMUR ANAK
O
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Ny. W 7 Bulan KD TP SR KD TP TP SR SR SL SR SR SR TP SR SR TP P SR SR TP

2 Ny. D 8 Bulan SR TP SR KD TP TP KD SR SR KD SR KD TP KD SR TP TP SR SR TP

3 Ny. Y 11 BULAN SR TP SR SR TP TP SR SR SL SR SR SR TP KD SR TP TP SR SR TP

4 Ny. G 10 Bulan KD TP KD SR TP TP KD KD SL KD KD KD TP KD SR TP P KD SR TP

5 Ny. M 12 bulan KD TP SR KD TP TP SR SR SL SR SR SR TP SR SR TP P SR SR TP

6 Ny. Y 12 BULAN SR KD SR KD TP TP KD SL SL SL KD KD TP KD K TP TP KD SR TP

7 Ny. R 12 bULAN KD TP SR KD TP TP SR SR SL SR SR SR TP SR SR TP P SR SR TP

8 Ny. M 12 BULAN SR P SR SR TP TP KD KD SR KD KD KD P KD SR TP KD KD SR KD

9 Ny. V 8 BULAN SR KD SR KD TP TP KD SL SL SL SR KD TP KD SR TP TP SR SR TP

10 Ny. D 12 bulan SR TP SR SR TP TP KD KD SL KD KD KD TP SR SR TP TP SR SR TP

11 Ny. S 7 bulan KD TP KD SR TP TP KD SR KD KD KD SR KD KD SR TP TP SR SR TP

12 Ny. Y 10 Bulan SR TP KD KD TP TP KD KD SR KD KD SR TP SR SR TP TP SR SR P

13 Ny. S 7 Bulan KD P KD KD TP TP KD SR P KD KD KD P KD SR P P KD KD TP

14 Ny. S 9 Bulan SR P SR SR TP TP KD SR SL SR KD KD P SR SR TP KD SR SR TP

15 Ny. V 11 Bulan SR TP KD KD TP TP KD SR SR KD SR SR P KD SR TP TP KD SR TP

16 Ny. E 11 Bulan KD TP SR SR TP TP SR TP SL SR KD KD TP P SR TP TP KD SR TP

17 Ny. E 9 Bulan SR KD SR SR TP TP KD KD SR KD SL KD P KD SR TP P KD KD TP

18 Ny. YP 12 Bulan P TP KD KD TP TP KD KD SL KD SR KD TP SR SR TP TP SR SR TP

19 Ny. A 8 Bulan KD TP KD KD P TP KD KD KD KD KD KD TP SR SR TP P SR SR TP
20 Ny. R 9 Bulan SR TP P P TP TP SR SR SL SR SR SR TP SR SR TP P SR SR TP

21 Ny. Y 11 Bulan KD TP SR SR TP TP SR SR SL SR KD KD TP P SR TP TP KD SR TP

22 Ny, I 9 Bulan SR TP KD SR TP TP KD KD KD KD KD KD P KD SR TP KD KD SR K

23 Ny, I 7 Bulan KD TP KD KD TP TP SR SR SL SR SR SR TP KD SR TP P SR SR TP

24 Ny. Y 10 Bulan SR TP KD KD TP KD KD KD SL KD KD KD TP SL SR TP TP SR SR TP

25 Ny. W 12 Bulan KD TP SR KD TP TP KD KD KD KD KD SR TP SR SR TP TP SR SR P

26 Ny. F 10 Buln KD TP KD KD TP TP KD SR SL SR SR SR TP KD SR TP P SR SR TP

27 Ny. ES 11 Bulan SR KD KD KD TP TP SR SR P SR SR SR P KD SR TP P KD SR P

28 Ny. SL 8bulan SR P SR SR SR P SR SR P SR KD SR TP KD SR TP TP SR SR TP

29 Ny. N 9 Bulan KD TP KD SR TP TP SR SR SL SR SR SR TP KD SR TP P SR SR TP

30 Ny. E 11 Bulan P TP KD P TP TP KD KD SL KD SR KD TP SR SR TP TP SR SR TP

31 Ny. R 9 Bulan KD TP KD KD KD TP TP KD KD KD SR SR TP KD SR TP P SR SR TP

32 Ny. N 12 Bulan SR P SR SR TP TP SR SR SL SR KD KD TP P SR TP TP KD SR TP

33 Ny. SM 9 Bulan KD TP SR KD TP TP SR KD SL KD SR KD TP KD SR TP P KD SR TP

34 Ny. R 11 Bulan SR TP KD KD TP TP SR KD SL KD KD KD TP KD SR TP TP KD SR TP

35 Ny. AI 12 Bulan SR SR SR TP TP TP SR SR SL SR KD KD TP SR SR P P KD SR TP

36 Ny. F 9 Bulan KD TP KD KD P KD KD KD SL KD SR SR TP KD SR TP P SR SR TP

37 Ny. A 9 Bulan KD TP SR SR TP TP KD SR SL SR KD KD TP P SR TP TP KD SR TP

38 Ny. E 9 Bulan KD TP KD KD P TP KD KD KD KD KD KD TP SR SR TP P SR SR TP

39 Ny. NS 12 Bulan SR KD SR KD P TP P P TP SR KD P KD P P SR P P P TP

40 Ny. Y 8 Bulan SR SR SR SR SR KD SR SR P SR SR SR TP SR SR TP TP SR SR TP

41 Ny. YR 9 Bulan SL TP SR SR P TP SL SL SR SL KD KD TP SR SL TP TP SL SL SR

42 Ny. DH 8 Bulan KD KD KD KD P TP KD KD SR SR KD KD KD KD KD P TP SR SR P

43 Ny. CA 12 Bulan SR TP SR SR TP TP SR SR SL SR KD KD TP SR SR TP P SR SR TP

44 Ny. S 12 Bulan KD TP KD KD KD KD P TP KD KD SR SR P P SR P P KD KD P

45 Ny. EP 10 Bulan KD TP SR SR TP TP SR TP SL SR KD KD TP P SR TP TP KD SR TP
46 Ny. R 12 Bulan SR TP SR SR TP TP SL SL SL SR SR KD TP KD SR TP TP KD S TP
Lampiran II
Master Data Koding

NAMA UMUR MENYUSUI SOSIAL BUDAYA


NO Total
IBU ANAK TDK
ASIE
ASIE 1 2 3 4 5 6 7 Kode
1 Ny. W 7 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
2 Ny. D 8 Bulan 1 1 1 0 0 0 0 0 2 0
3 Ny. Y 11 bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6
1
4 Ny. G 10 Bulan 1 1 1 1 1 0 0 0 4 0
5 Ny. M 12 bulan 1 1 1 1 1 1 0 0 5 1
6 Ny. Y 12 bulan 1 1 1 1 1 0 0 0 4
0
7 Ny. R 12 bulan 1 1 1 0 0 0 0 1 3 0
8 Ny. M 12 bulan 1 1 1 1 1 1 0 0 5 1
9 Ny. V 8 bulan 1 1 1 0 0 0 0 0 2 0
10 Ny. D 12 bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
11 Ny. S 7 bulan 1 1 1 1 1 0 0 0 4 0
12 Ny. Y 10 Bulan 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
13 Ny. S 7 Bulan 1 1 1 1 0 0 0 1 4 0
14 Ny. S 9 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
15 Ny. V 11 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
16 Ny. E 11 Bulan 1 1 1 1 1 0 0 0 4 0
17 Ny. E 9 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
18 Ny. YP 12 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
19 Ny. A 8 Bulan 1 1 1 1 0 0 0 1 4 0
20 Ny. R 9 Bulan 1 1 1 1 1 1 0 0 5 1
21 Ny. Y 11 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
22 Ny, I 9 Bulan 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
23 Ny, I 7 Bulan 1 1 1 1 1 1 0 0 5 1
24 Ny. Y 10 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
25 Ny. W 12 Bulan 1 1 0 0 0 0 0 1 2 0
26 Ny. F 10 Buln 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
27 Ny. ES 11 Bulan 1 1 1 1 1 1 0 0 5 1
28 Ny. SL 8bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
29 Ny. N 9 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
30 Ny. E 11 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
31 Ny. R 9 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
32 Ny. N 12 Bulan 1 1 1 1 1 1 0 0 5 1
33 Ny. SM 9 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
34 Ny. R 11 Bulan 1 1 1 1 1 0 0 1 5 1
35 Ny. AI 12 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
36 Ny. F 9 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
37 Ny. A 9 Bulan 1 1 1 0 1 0 0 1 4 0
38 Ny. E 9 Bulan 1 1 1 0 1 1 1 1 6 1
39 Ny. NS 12 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
40 Ny. Y 8 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
41 Ny. YR 9 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
42 Ny. DH 8 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
43 Ny. CA 12 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
44 Ny. S 12 Bulan 1 0 1 1 1 1 1 1 6 1
45 Ny. EP 10 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
46 Ny. R 12 Bulan 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
4 1
43 3 38 38 32 26 5
Master Data Dukungan Keluarga (Koding)

DUKUNGAN EMOSIONAL DUKUNGAN INFORMASIONAL


NO RES Total Total
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Ny. W 3 3 5 4 4 3 4 3 29 5 4 5 5 4 5 2 4 5 5 44
2 Ny. D 1 4 4 4 2 3 4 3 25 3 5 5 5 3 4 4 4 5 4 42
3 Ny. Y 5 4 5 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5
35 46
4 Ny. G 5 3 3 4 4 4 4 3 30 3 4 5 5 3 3 5 4 5 5 42
5 Ny. M 5 3 5 4 4 4 4 3 32 4 4 5 5 4 5 2 4 5 5 43
6 Ny. Y 5 3 3 3 5 3 4 3 2 5 5 5 4 3 4 4 5 3
29 40
7 Ny. R 5 3 5 4 4 3 4 3 31 4 4 5 5 4 5 2 4 5 5 43
8 Ny. M 5 3 5 3 4 3 4 3 3 5 5 4 3 4 3 3 3 3
30 36
9 Ny. V 5 3 3 3 5 3 4 3 29 2 5 5 5 2 4 4 3 5 3 38
10 Ny. D 5 3 5 4 4 3 4 3 31 3 4 4 5 3 3 3 4 5 5 39
11 Ny. S 5 3 5 4 4 4 4 3 32 5 4 3 5 3 3 4 3 5 4 39
12 Ny. Y 5 3 5 4 4 3 4 3 31 3 4 4 5 3 3 3 3 5 5 38
13 Ny. S 5 3 3 4 3 4 4 3 29 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 32
14 Ny. S 5 3 5 3 5 3 4 3 31 3 5 5 4 3 3 3 3 5 3 37
15 Ny. V 5 3 5 4 4 3 4 3 31 4 4 3 5 3 4 4 3 5 3 38
16 Ny. E 5 3 4 4 5 3 3 3 30 2 3 5 5 4 5 5 3 5 5 42
17 Ny. E 5 3 3 4 4 4 5 3 31 3 4 4 3 5 4 5 4 4 5 41
18 Ny. YP 5 3 5 4 4 3 4 3 31 3 4 4 5 3 3 3 3 5 5 38
19 Ny. A 5 3 5 4 5 4 4 3 33 3 4 5 5 3 5 5 4 5 5 44
20 Ny. R 5 3 5 4 4 3 4 3 31 5 4 5 5 4 5 2 4 5 5 44
21 Ny. Y 5 3 4 4 5 3 3 3 30 2 3 5 5 4 5 5 3 5 5 42
22 Ny, I 5 3 5 3 5 3 4 3 31 3 5 5 4 3 5 2 3 3 3 36
23 Ny, I 5 3 5 4 4 3 4 3 31 5 4 5 5 4 5 2 4 5 5 44
24 Ny. Y 5 3 5 4 4 3 4 3 31 3 4 4 5 3 3 3 3 5 5 38
25 Ny. W 5 3 5 4 4 4 4 3 32 3 4 4 5 3 3 3 3 5 5 38
26 Ny. F 5 3 5 4 4 3 4 3 31 3 4 3 4 3 3 3 3 5 5 36
27 Ny. ES 5 2 5 2 5 2 2 2 25 2 5 5 5 4 5 2 2 4 4 38
28 Ny. SL 5 3 5 4 5 4 4 4 34 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 47
29 Ny. N 5 3 5 4 4 3 4 3 31 3 4 5 5 4 5 2 4 5 5 42
30 Ny. E 5 3 5 4 4 3 4 3 31 3 4 4 5 3 4 3 3 5 5 39
31 Ny. R 5 3 5 4 4 3 4 3 31 3 4 5 5 4 5 2 4 5 5 42
32 Ny. N 5 3 4 4 5 3 3 3 30 2 3 5 5 4 5 5 3 5 5 42
33 Ny. SM 5 3 5 4 5 3 3 4 32 1 5 5 5 3 5 5 2 4 4 39
34 Ny. R 5 3 5 5 5 4 4 3 34 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 46
35 Ny. AI 5 3 5 3 5 4 4 4 33 4 5 5 5 3 5 5 3 3 3 41
36 Ny. F 5 3 5 4 4 3 4 3 31 3 4 5 5 4 5 2 4 5 5 42
37 Ny. A 5 3 4 4 5 3 3 3 30 2 3 5 5 4 5 5 3 5 5 42
38 Ny. E 5 3 5 4 5 4 4 3 33 3 4 5 5 3 5 5 4 5 5 44
39 Ny. NS 5 2 4 4 5 4 4 4 32 2 4 4 5 1 3 4 2 4 3 32
40 Ny. Y 5 4 5 1 5 2 4 2 28 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 46
41 Ny. YR 5 5 5 1 5 2 4 2 29 5 4 5 3 4 4 2 4 5 5 41
42 Ny. DH 5 3 5 3 4 4 4 3 31 3 3 4 5 3 3 3 3 4 5 36
43 Ny. CA 5 3 5 4 5 4 4 3 33 3 4 5 5 3 2 2 4 5 5 38
44 Ny. S 5 3 5 4 4 3 4 3 31 4 4 3 3 4 5 2 3 4 5 37
45 Ny. EP 5 3 4 4 5 3 3 3 30 2 3 5 5 4 5 5 3 5 5 42
46 Ny. R 5 2 5 4 5 4 2 2 29 3 3 5 3 3 3 5 4 5 5 39
2
2 14 21 17 20 15 17 13 14 18 21 21 15 19 16 15 21 20
4 0 3 1 3 1 5 8 5 9 1 6 8 2 4 5 6 9

N RES DUKUNGAN INSTRUMENTAL


Total DUKUNGAN APPRASIAL/PENILAIAN
Total Total skor Kode
O
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Ny. W 3 5 4 3 5 5 2 4 5 4 40 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43 156 1
2 Ny. D 4 5 4 3 5 5 3 4 5 3 41 4 3 5 3 4 5 5 4 4 5 42 150 1
3 Ny. Y 4 5 4 4 5 5 2 4 5 4 42 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 43 166 1
4 Ny. G 3 5 3 4 5 5 3 3 5 3 39 3 3 5 3 4 5 4 3 4 5 39 150 1
5 Ny. M 3 5 4 3 5 5 2 4 5 4 40 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43 158 1
6 Ny. Y 4 3 4 3 5 5 3 5 5 5 42 3 3 5 3 3 5 5 3 4 5 39 150 1
7 Ny. R 3 5 4 3 5 5 2 4 5 4 40 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43 157 1
8 Ny. M 4 4 4 4 5 5 3 3 4 3 39 3 3 4 3 4 5 3 3 4 3 35 140 0
9 Ny. V 4 3 4 3 5 5 3 5 5 5 42 4 3 5 3 4 5 5 3 4 5 41 150 1
10 Ny. D 4 5 4 4 5 5 3 3 5 3 41 3 3 5 4 4 5 5 4 4 5 42 153 1
11 Ny. S 3 5 3 4 5 5 3 4 3 3 38 3 4 3 3 4 5 5 4 4 5 40 149 1
12 Ny. Y 4 5 3 3 5 5 3 3 4 3 38 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 42 149 1
13 Ny. S 3 4 3 3 5 5 3 4 2 3 35 3 3 4 3 4 4 4 3 3 5 36 132 0
14 Ny. S 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 42 3 3 4 4 4 5 3 4 4 5 39 149 1
15 Ny. V 4 5 3 3 5 5 3 4 4 3 39 4 4 4 3 4 5 5 3 4 5 41 149 1
16 Ny. E 3 5 4 4 5 5 2 1 5 4 38 3 3 5 2 4 5 5 3 4 5 39 149 1
17 Ny. E 4 3 4 4 5 5 3 3 4 3 38 5 3 4 3 4 5 4 3 3 5 39 149 1
18 Ny. YP 2 5 3 3 5 5 3 3 5 3 37 4 3 5 4 4 5 5 4 4 5 43 149 1
19 Ny. A 3 5 3 3 4 5 3 3 3 3 35 3 3 5 4 4 5 4 4 4 5 41 153 1
20 Ny. R 4 5 2 2 5 5 2 4 5 4 38 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43 156 1
21 Ny. Y 3 5 4 4 5 5 2 4 5 4 41 3 3 5 2 4 5 5 3 4 5 39 152 1
22 Ny, I 4 5 3 4 5 5 3 3 3 3 38 3 3 4 3 4 5 3 3 4 3 35 140 0
23 Ny, I 3 5 3 3 5 5 2 4 5 4 39 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 42 156 1
24 Ny. Y 4 5 3 3 5 3 3 3 5 3 37 3 3 5 5 4 5 5 4 4 5 43 149 1
25 Ny. W 3 5 4 3 5 5 3 3 3 3 37 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 42 149 1
26 Ny. F 3 5 3 3 5 5 3 4 5 4 40 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 42 149 1
27 Ny. ES 4 3 3 3 5 5 2 4 2 4 35 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 37 135 0
28 Ny. SL 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 34 3 4 5 3 4 5 5 4 4 5 42 157 1
29 Ny. N 3 5 3 4 5 5 2 4 5 4 40 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 42 155 1
30 Ny. E 2 5 3 2 5 5 3 3 5 3 36 4 3 5 4 4 5 5 4 4 5 43 149 1
31 Ny. R 3 5 3 3 3 5 5 3 3 3 36 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 42 151 1
32 Ny. N 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4 41 3 3 5 2 4 5 5 3 4 5 39 152 1
33 Ny. SM 3 5 4 3 5 5 2 3 5 3 38 4 3 5 3 4 5 4 3 4 5 40 149 1
34 Ny. R 4 5 3 3 5 5 2 3 5 3 38 3 3 5 3 4 5 5 3 4 5 40 158 1
35 Ny. AI 4 2 4 1 5 5 2 4 5 4 36 3 3 5 4 4 4 4 3 4 5 39 149 1
36 Ny. F 3 5 3 3 4 3 3 3 5 3 35 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 42 150 1
37 Ny. A 3 5 4 4 5 5 2 4 5 4 41 3 3 5 2 4 5 5 3 4 5 39 152 1
38 Ny. E 3 5 3 3 4 5 3 3 3 3 35 3 3 5 4 4 5 4 4 4 5 41 153 1
39 Ny. NS 4 3 4 3 4 5 4 2 1 4 34 3 2 3 2 2 2 4 2 2 5 27 125 0
40 Ny. Y 4 2 4 4 2 3 2 4 2 4 31 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 44 149 1
41 Ny. YR 5 5 4 4 4 5 1 5 4 5 42 3 3 5 4 5 5 5 5 5 2 42 154 1
42 Ny. DH 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 34 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 36 137 0
43 Ny. CA 4 5 4 4 5 5 2 4 5 4 42 3 3 5 4 4 5 4 4 4 5 41 154 1
44 Ny. S 3 5 3 3 3 3 4 1 3 3 31 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 36 135 0
45 Ny. EP 3 5 4 4 5 5 2 1 5 4 38 3 3 5 2 4 5 5 3 4 5 39 149 1
46 Ny. R 4 5 4 4 5 5 1 5 5 4 42 3 3 5 3 4 5 5 3 4 5 40 150 1
1
21 16 18 21
6 207 162 153 221 119 160 194 159 155 216 149 221 204 164 180 135 6872
4 5 1 8
0
Mean = Jumlah Total Skor/Jumlah Responden

Mean = 6872/46 = 149


Lampiran III
Analisis statistic

A. Analisis univariat
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sosial_Budaya 46 0 1 .85 .363


Dukungan_Keluarga 46 0 1 .72 .455
Pemberian_ASI 46 0 1 .78 .417
Valid N (listwise) 46

Pemberian_ASI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Asi Ekslusif 10 21.7 21.7 21.7

ASI Ekslusif 36 78.3 78.3 100.0

Total 46 100.0 100.0

Sosial_Budaya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Mendukung 7 15.2 15.2 15.2

Mendukung 39 84.8 84.8 100.0

Total 46 100.0 100.0

Dukungan_Keluarga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang 13 28.3 28.3 28.3

Baik 33 71.7 71.7 100.0

Total 46 100.0 100.0


B. Analisis bivariate

Sosial_Budaya * Pemberian_ASI Crosstabulation

Pemberian_ASI

Tidak Asi ASI


Ekslusif Ekslusif Total

Sosial_Budaya Tidak Count 5 2 7


Mendukung % within 71.4% 28.6% 100.0%
Sosial_Budaya

% within 50.0% 5.6% 15.2%


Pemberian_ASI

Mendukung Count 5 34 39

% within 12.8% 87.2% 100.0%


Sosial_Budaya

% within 50.0% 94.4% 84.8%


Pemberian_ASI
Total Count 10 36 46

% within 21.7% 78.3% 100.0%


Sosial_Budaya

% within 100.0% 100.0% 100.0%


Pemberian_ASI

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 11.982 a


1 .001
Continuity Correction b
8.785 1 .003
Likelihood Ratio 9.923 1 .002
Fisher's Exact Test .003 .003
Linear-by-Linear 11.722 1 .001
Association
N of Valid Cases 46

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.52.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .455 .001


N of Valid Cases 46

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Sosial_Budaya (Tidak Mendukung / 17.000 2.569 112.476


Mendukung)
For cohort Pemberian_ASI = Tidak Asi Ekslusif 5.571 2.170 14.306
For cohort Pemberian_ASI = ASI Ekslusif .328 .101 1.064
N of Valid Cases 46

Dukungan_Keluarga * Pemberian_ASI Crosstabulation

Pemberian_ASI

Tidak Asi ASI


Ekslusif Ekslusif Total

Dukungan_Keluarga Kurang Count 6 7 13

% within 46.2% 53.8% 100.0%


Dukungan_Keluarga

% within Pemberian_ASI 60.0% 19.4% 28.3%

Baik Count 4 29 33

% within 12.1% 87.9% 100.0%


Dukungan_Keluarga

% within Pemberian_ASI 40.0% 80.6% 71.7%


Total Count 10 36 46

% within 21.7% 78.3% 100.0%


Dukungan_Keluarga

% within Pemberian_ASI 100.0% 100.0% 100.0%


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 6.349a 1 .012


Continuity Correctionb 4.506 1 .034
Likelihood Ratio 5.849 1 .016
Fisher's Exact Test .020 .020
Linear-by-Linear 6.211 1 .013
Association
N of Valid Cases 46

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.83.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .448 .012


N of Valid Cases 46

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Dukungan_Keluarga (Kurang / Baik) 6.214 1.372 28.147


For cohort Pemberian_ASI = Tidak Asi Ekslusif 3.808 1.280 11.328
For cohort Pemberian_ASI = ASI Ekslusif .613 .365 1.030
N of Valid Cases 46
Lampiran IV
SURAT PERMOHONAN RESPONDEN

Kepada Yth,
Responden
Di-
Tempat

Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yessy
NPM : 202604136.P

Adalah mahasiswa Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan STIKES


Tri Mandiri Sakti Bengkulu yang akan mengadakan penelitian dengan judul :
Hubungan Sosial Budaya dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI
Eksklusif di Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko”

Saya sangat mengharapkan partisipasi anda dalam penelitian ini dengan menjawab
pertanyaan/pernyataan yang diajukan pada kuesioner. Saya menjamin kerahasiaan
dan segala bentuk informasi yang anda berikan dan apabila ada hal-hal yang ingin
ditanyakan, saya memberikan kesempatan yang seluasnya untuk memdapatkan
penjelasan dari saya sebagai peneliti.

Demikianlah hal ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya saya
ucapkan terimakasih. Apabila anda bersedia mohon untuk menandatangani lembar
persetujuan terlampir.
Lampiran V

SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama :………………………………………..
2. Umur :…………………………………………
3. Alamat :………………………………………..
Telah mendapatkan penjelasan dari peneliti dan saya bersedia untuk
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang berjudul : Hubungan
Sosial Budaya dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI
Eksklusif di Wilayah Puskesmas Air Rami Kabupaten Muko-Muko”,
yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
Oleh peneliti, saya diharapkan untuk berpartisipasi dan menjawab
pertanyaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Saya
mengerti bahwa tidak ada resiko yang akan terjadi, karena itu jawaban
yang saya berikan adalah yang sebenarnya. Saya dirahasiakan, semua
berkas yang mencantumkan identitas saya akan dijaga kerahasiannya.
Demikian hal ini saya perbuat, dengan ini saya menyatakan kesediaan
saya secara sukarela dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini
tanpa unsur paksaan dari siapa pun.

Bengkulu, Juni 2021


Responden

(…………………….)
Lampiran VI

KUISIONER PENELITIAN
HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN DUKUNGAN KELUARGA
DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS AIR RAMI KABUPATEN MUKO-MUKO
TAHUN 2021

No. Responden :

A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Ibu :
Usia Anak :

B. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


Pertanyaan :

Pada saat bayi ibu lahir sampai usia 6 bulan diberikan makanan apa?
Mengapa (berikan _las an)…..

C. SOSIAL BUDAYA
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih benar atau salah serta
berikan alasannya!

NO PERNYATAAN Ya Tidak
1. Apakah dilingkungan ibu terdapat
kepercayaan atau mitos tentang
menyusui 1
Jika Ya, sebutkan kepercayaan atau
mitos tersebut !
2. Apakah di lingkungan ibu terdapat
larangan atau pantangan yang tidak
1
boleh dilakukan selama menyusui.
Jika Ya sebutkan pantangannya ?
3. Apakah dilingkungan ibu terdapat
tradisi untuk memberikan makanan
1
(nasi, pisang atau lainnya) kepada
bayi yang belum berusia 6 bulan ?
4. Apakah dilingkungan ibu terdapat 1
tradisi untuk memberikan cairan
(madu, air tajin, air teh, kopi atau
lainnya) selain ASI kepada bayi yang
belum berusia 6 bulan ?
5. Apakah ibu dan keluarga masih
menganut tradisi memberikan
1
makanan/cairan selain ASI kepada
bayi yang belum berusia 6 bulan?
6 Apakah keluarga ibu masih
menganut tradisi, kepercayaan atau
1
mitos-mitos dan pantangan-
pantangan tersebut? Mengapa?
7. Apakah tetangga dilingkungan
sekitar ibu menyarankan atau
menegur ibu untuk tetap melakukan 1
kebiasaan atau tradisi yang telah ada
sebelumnya dalam masa menyusui?

D. DUKUNGAN SUAMI/KELUARGA
Keterangan :
TP : Tidak Pernah
P : Pernah
KD : Kadang-Kadang
SR : Sering
SL : Selalu

1. Dukungan Emosional
Jawaba
No Item Pernyataan
n
.
TP P KD SR SL
1. Keluarga (suami, ibu, ibu mertua, dan
orang yang tinggal serumah) tidak
mendengarkan keluhan-keluhan yang ibu
sampaikan pada saat bayi berusia 0-6
bulan.
2. Keluarga menghidupkan musik/ TV di
rumah agar suasana nyaman ketika ibu
menyusui bayi.
3. Keluarga tidak meyakinkan ibu bahwa
ibu dapat menyusui bayi pada saat bayi
berusia 0-6 bulan.
4. Keluarga menjaga perasaan ibu dan
menyenangkan hati ibu pada saat bayi
berusia 0-6 bulan.
5. Keluarga tidak memberitahu ibu agar tidak
takut bentuk payudara menjadi jelek, tidak
kencang atau kendor setelah menyusui
bayi.
6. Keluarga terlihat senang dan memberikan
pujian ketika ibu sedang menyusui bayi.
7. Keluarga ibu menanyakan keadaan ibu dan
bayi.
8. Keluarga percaya terhadap masalah yang
dihadapi ketika menyusui bayi.
2. Dukungan Informasional
Jawaba
No. Item Pernyataan
n
TP P KD SR SL
1. Keluarga memberitahu pada ibu bahwa
bayi usia 0-6 bulan hanya diberikan ASI
saja tanpa boleh makanan lain seperti
pisang, susu formula, air putih, bubur
nasi.
2. Keluarga tidak mencari informasi dari luar
(seperti buku, majalah dan lain-lain)
tentang cara pemberian makanan bayi
eksklusif kepada bayi pada saat bayi
berusia 0-6 bulan.
3. Keluarga tidak mengajarkan cara
menyusui pada saat bayi berusia 0-6 bulan
4. Keluarga tidak memberikan bahan bacaan
seperti majalah,buku, maupun melalui
internet tentang pemberian makanan bayi
pada saat bayi berusia 0-6 bulan.
5. Keluarga berpendapat bayi sudah merasa
kenyang jika diberi ASI saja.
6. Keluarga tidak melarang memberikan air
putih, pisang, maupun bubur tim pada
saat bayi berusia 0-6 bulan.
7. Keluarga tidak memberitahu bahwa ASI
itu penting selama enam bulan pertama.
8. Keluarga memberitahu cara merawat
payudara pada saat bayi berusia 0-6 bulan.
9. Keluarga tidak membagikan pengalaman
menyusui kepada ibu.
10. Keluarga tidak memberitahu kapan harus
menyusui pada saat bayi berusia 0-6
bulan.
3. Dukungan Instrumental
Jawaban
No. Item Pernyataan
TP P KD SR SL
Keluarga menyediakan makanan bergizi
seperti sayuran, buah,
lauk-pauk seperti telur, tempe, tahu, dan
daging ayam.
Keluarga tidak membantu ibu menggantikan
popok dan memandikan bayi.
Keluarga bangun ketika bayi menangis
pada malam hari.
Keluarga membantu ibu melakukan tugas-
tugas rumah tangga (memasak, mencuci
pakaian) pada saat bayi berusia 0-6 bulan.
Keluarga tidak menemani ibu untuk
memeriksakan kesehatan si bayi ke
puskesmas, klinik atau sarana kesehatan
lain pada saat bayi berusia 0-6 bulan.
Keluarga tidak memberikan sumbangan
berupa dana untuk memenuhi kebutuhan
bayi dan ibu.
Keluarga menyediakan tempat yang
nyaman untuk menyusui pada saat bayi
berusia 0-6 bulan.
Keluarga membantu ibu mencarikan
tempat yang nyaman untuk menyusui bayi
ketika di luar rumah.
Keluarga tidak mengambilkan minum atau
makanan ringan untuk ibu.
Keluarga membantu mengurangi
kelelahan ibu pada saat mengurus dan
menyusui bayi dengan menghibur ibu
misalnya mengajak menonton TV atau
bersenda-gurau.
4. Dukungan Appraisal atau Penilaian
Jawaba
No Item Pernyataan
n
.
TP P KD SR SL
Keluarga mengingatkan ibu untuk
menyusui bayi setiap dua jam sekali.
Keluarga memberikan pujian kepada ibu
karena sudah menyusui bayi.
Keluarga tidak memberitahu cara
menyusui yang benar.
Keluarga ibu membantu menangani
permasalahan menyusui.
Keluarga mendampingi ibu untuk
konsultasi kepada tenaga kesehatan ketika
menemukan permasalahan menyusui.
Keluarga memarahi ibu ketika ibu
mengeluh kesulitan menyusui bayi.
Keluarga tidak memberikan contoh ibu
(tetangga) yang telah berhasil menyusui
bayi selama enam bulan pertama.
Keluarga memberikan pengertian yang
jelas mengenai permasalahan menyusui
yang dikeluhkan ibu.
Keluarga memberikan dukungan agar ibu
merasa yakin dapat menyusui bayi.
Keluarga tidak memberikan dukungan
terhadap keputusan ibu untuk menyusui
bayi.
Kuisioner adopsi dari (Siti Luluk Sri Wahyu Ningsih 2020) (Refniati 2019) (Sony
Bernike Magdalena 2020)
Lampiran VII
Lampiran VIII
DOKUMENTSI
Lampiran IX

BIODATA PENELITI

DATA PRIBADI
Nama : Yessy
NPM : 202604136.P
Agama : Islam
TTL : Sukaraja 16 Mei 1980
Status : Menikah
Alamat : Desa Medan Jaya Kec. Ipuh Kabupaten Muko-Muko

Nama Orang Tua


Ayah : Zainuddin Djaris (Alm)
Ibu : Lela Husni

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SDN No 80 Sukaraja lulus tahun 1992
2. MTs Pancasila Bengkulu lulus tahun 1995
3. SMAN 03 Pagar Dewa lulus tahun 1998
4. AKBID Depkes Bengkulu lulus tahun 2001
Lampiran X

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Yessy
NPM : 202604136.P
Prodi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
Judul Skripsi : Hubungan Sosial Budaya dan Dukungan Keluarga
Terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas
Air Rami Kabupaten Muko-Muko
Pembimbing 1 : Sanisahhuri, SE. M.Kes

No Tanggal Materi (BAB) Keterangan Paraf

Bengkulu, Juli 2021


Pembimbing I

Sanisahhuri, SE.M.Kes
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Yessy
NPM : 202604136.P
Prodi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
Judul Skripsi : Hubungan Sosial Budaya dan Dukungan Keluarga
Terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas
Air Rami Kabupaten Muko-Muko
Pembimbing 1 : Pitri Subani, SST. M.Kes

No Tanggal Materi (BAB) Keterangan Paraf

Bengkulu, Juli 2021


Pembimbing II

Pitri Subani, SST.M.Kes

Anda mungkin juga menyukai