Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Z USIA 1 BULAN

DENGAN ORAL TRUSH DI PMB RESTU MANDASARI


KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2024

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 7


Praktik Asuhan Kebidanan Bayi, Balita dan Anak Prasekolah

Oleh:
NAMA : Restu Mandasari
NPM : E1AC23038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2024
LEMBAR PERSETUJUAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI M USIA 6 BULAN


DENGAN ORAL TRUSH DI PMB RESTU MANDASARI
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2024

Oleh:

NAMA : Restu Mandasari


NPM : E1AC23038

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk


dipresentasikan dihadapan tim penguji.

Tanggal, 14 Maret 2024


Mengetahui,
Preseptor Akademik

Nuur Octascriptiriani Rosdianto, S.ST., M.Keb


NIDN. 0427108802
LEMBAR PENGESAHAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI M USIA 6 BULAN


DENGAN ORAL TRUSH DI PMB RESTU MANDASARI
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2024

Oleh:

NAMA : Restu Mandasari


NPM : E1AC23038

Telah dipresentasikan pada tanggal 14 Maret 2024 di hadapan tim penguji Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi

Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase

Shinta Utami, S.ST., M.Keb


NIDN.0407098704
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karena atas kasih sayang dan kuasa-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Persentasi Jurnal yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Pada Bayi A Usia 3 Bulan Dengan Oral Trush Di Pmb Restu
Mnadasari Kabupaten Sukabumi Tahun 2024”
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
setinggitingginya kepada :
1. H. Iwan Permana, SKM., S.Kep., M.Kep., Ph.D Selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi.
2. Shinta Utami, S.ST., M.Keb Selaku Kepala Prodi Sarjana Kebidanan dan
Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi.
3. Shinta Utami, S.ST., M.Keb Selaku Preseptor Akademik Stase Asuhan
Kebidanan pada bayi, balita dan usia anak prasekolah.
4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
yang telah memberikan ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan pada
penulis selama mengikuti proses pendidikan.
5. Seluruh teman-teman dalam kelompok Praktek Kebidanan Profesi pada
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sukabumi yang senantiasa memberi motivasi dan semangat sehingga
presentasi jurnal kasus ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Persentasi Jurnal ini jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk
perbaikan kedepannya.
Sukabumi, Maret 2024
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
BAB 1: JURNAL
A. Jurnal 1 .......................................................................................... 1
B. Jurnal 2 ......................................................................................... 2
BAB II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ......................................................................................... 5
BAB III: PEMBAHASAN
Pembahasan .............................................................................................. 11
BAB IV: PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
JURNAL

A. JURNAL 1
Judul : Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Oral
Hygiene(Kebersihan Mulut) Dengan Tindakan
Penanganan Stomatitis Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di
Klinik Bersalin Eliza Tahun 2021
Penulis : Fifi Ria Ningsih Safari, Eliza Bestari Sinaga
Tahun : 2022
Link Jurnal : https://jom.htp.ac.id/index.php/jkt/article/view/603

ABSTRAK
Stomatitis or oral thrush is an inflammation and ulceration of the
mucous membranes of the mouth that often occurs in infancy 6-12 months.
The prevalence and distribution of stomatitis in Indonesia is 12%. The
occurrence of stomatitis because the mother did not handle it properly. The
factor suspected to be the cause is the mother's lack of knowledge.This study
aims to determine the relationship between mother's knowledge about oral
hygiene and the treatment of stomatitis in infants aged 6-12 months. This
research is a descriptive analytic study with a cross sectional approach. The
research was conducted at Eliza Kisaran Maternity Clinic. The research
population was 32 people and all of them were used as samples. Data analysis
was carried out univariate and bivariate using the Chi Square test at a 95%
confidence 0,033< 0,05. The results showed that the mother's knowledge
about oral hygiene (oral hygiene) was in the sufficient category (38.9%). The
treatment for stomatitis in infants was in the good category (52.8%). There is
a significant relationship between mother's knowledge about oral hygiene and
the treatment of stomatitis in infants at the Eliza Kisaran Maternity Clinic in
2021, p=0.033

B. JURNAL 2
Judul : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Sariawan (Oral
Trush) Pada Anak Usia 0-3 Tahun
Penulis : Sumiatik, Wulandari Daulay
Tahun : 2021
Link : https://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/wom/article/download/453/301
Jurnal

ABSTRAK
Sariawan (oral trush) sering dijumpai pada bayi maupun anak kecil yang
minum susu dengan botol/ dot dan anak yang memakai kompeng (fopspeen)
yang tidak bersih. Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum susu juga
dapat menjadi penyebab timbulnya sariawan ini. Salah satu upaya untuk
mencegah terjadinya sariawan adalah menjaga kebersihan mulut anak. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Tentang Sariawan (Oral Trush) Pada Anak Usia 0-3 Tahun Di Desa Simpang
Gambus Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara Tahun 2020. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah penelitian ini menggunakan jenis deskriptif
korelasi Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
deskriptif dengan pendekatan cross sectional Tempat penelitian adalah di Desa
Simpang Gambus Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara Penelitiaan ini
dilaksanakan pada April-September 2020 Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu yang mempunyai anak 0-3 tahun Teknik sampel yang digunakan
adalah Accidental sampling yaitu sebanyak 10 orang. Teknik analisis bivariat
dengan menggunakan uji chi squere. Hasil penelitian ini kategori pengetahuan
menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup
yaitu sebanyak 5 orang (50.0%). kategori sikap menunjukkan bahwa mayoritas
responden memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 7 orang (70.0%). Dari
hasil penelitian diharapkan agar peneliti lanjutan meneliti secara lebih spesifik
terhadap variabel dari sisi korelasi, agar dapat dilihat hubungan pengetahuan
dengan tindakan ibu dalam perawatan bayi terhadap pencegahan oral trush pada
bayi. Kata kunci: Pengetahuan, sikap, ibu, sariawan.

C. JURNAL 3
Judul : Politeknik Kesehatan Bandung Program Studi
Kebidanan Bogor Laporan Tugas Akhir, Juni 2022
Penulis : Imas Nuril
Tahun : 2022
Link Jurnal : https://jom.htp.ac.id/index.php/jkt/article/view/603

ABSTRAK
Oral trush adalah suatu infeksi pada membran mukosa mulut yang
disebabkan oleh candida albicans ditandai dengan bercak putih dan plak
berkeping di mulut yang sulit dihilangkan, dan jika diangkat akan
meninggalkan permukaan berdarah, sehingga harus mendapat perhatian
khusus karena oral trush dapat mengakibatkan kesukaran minum serta diare
jika tidak diobati. Berdasarkan penelitian Eranika dan Akhri kejadian oral
trush di Indonesia sebanyak 2,4 juta penderita dan 15% penderita berusia tiga
bulan. Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan
kebidanan pada bayi oral trush dengan standar asuhan kebidanan. Metode
yang digunakan dalam asuhan kebidanan ini adalah laporan kasus dengan
teknik dokumentasi kebidanan dalam bentuk SOAP (subjektif, objektif,
analisa dan penatalaksanaan). Teknik pengumpulan data melalui wawancara,
pemeriksaan fisik, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur. Data
Subjektif yang didapat By.A rewel, jarang menyusu, sering mengemut tangan,
diberikan ASI eksklusif, sebelum menyusui Ny.K tidak mencuci tangan. Data
objektif yang ditemukan suhu bayi 36,6ºC, berat 7200 gram, terdapat plak
putih berkeping pada dorsum lidah menyebar ke tepi pinggir lidah serta bercak
putih pada palantum durum bayi. Analisa yang dirumuskan adalah By.A usia
3 bulan pertumbuhan dan perkembangan normal dengan oral trush.
Penatalaksanaan yang diberikan yakni membersihkan plak putih pada dorsum
lidah, tepi pinggir lidah dan bercak putih pada palantum durum bayi,
memberikan suspensi nystatin, peningkatan pengetahuan ibu dengan
mengajarkan cara mencuci tangan yang efektif, serta pencegahan terjadinya
komplikasi. Simpulan yang didapat setelah dilakukan asuhan, By.A sembuh,
tidak terjadi komplikasi dari oral trush dan menambah pengetahuan keluarga.
Saran terhadap keluarga By.A agar mampu menjaga kebersihan mulut dan
tangan ketika hendak menyusui serta mengambil tindakan segera terhadap
masalah yang terjadi. Saran untuk praktik mandiri bidan S diharapkan untuk
meningkatkan upaya pendidikan kesehatan mengenai masalah yang lazim
terjadi pada bayi.
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA PADA BALITA & ANAK USIA


PRA SEKOLAH

No. Registrasi : 001


Tanggal Pengkajian : 05 Maret 2024
Waktu Pengkajian : 10.00 wib
Tempat Pengkajian : Rumah Pasien
Pengkaji : Restu Mandasari

A. DATA SUBJEKTIF IDENTITAS


1. Anak
Nama : By.L
Umur : 1 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Suku : Sunda
Agama : Islam
Anak Ke :1

2. Orang tua
IBU AYAH

Nama : Ny. H Tn. S


Umur : 22 Tahun 28 Tahun
Suku : Sunda Sunda
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Kp. Warung Kiara RT 1/8

No.Telepon : 0856*******6

3. Alasan datang
Ny.H ingin memeriksakan kesehatan anaknya
4. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak mau menyusui dan terdapat putih-putih pada mulut dan
lidahnya
5. Status Kesehatan
a. Riwayat sebelum lahir
Keadaan ibu saat hamil : Normal
Komplikasi hamil : Tidak ada
b. Riwayat saat lahir
Keadaan saat lahir : Cukup bulan/Kurang bulan
Tunggal/Lahir kembar
Berat badan normal/BBLR
Segera menangis/tidak
Cacat bawaan : Tidak ada
Berat lahir : 2800 gram
Proses persalinan : Normal
Letak janin saat lahir : Presentasi Kepala
Cara persalinan : Lahir Spontan
Penolong persalinan : Bidan
Tempat persalinan : Puskesmas Buniwangi
Perawatan tali pusat : Dilakukan dengan hasil baik
Komplikasi saat lahir : Tidak ada komplikasi
c. Riwayat yang berhubungan
Cacat bawaan/penyakit : Tidak ada
Pernah di rawat di RS : Tidak pernah
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga : Tidak ada
Penyakit menular dalam keluarga : Tidak ada
Penyakit yang diderita saat ini : Tidak ada
Penyakit berat yang pernah dialami : Tidak ada
e. Riwayat Kesehatan Sekarang
Penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
Mulai serangan : Tidak ada
Faktor pencetus : Tidak ada
Upaya untuk mengurangi : Tidak ada
Panas : Tidak ada
ISPA : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Kejang : Tidak ada
Deteksi perkembangan : Tidak ada
f. Riwayat Psikososial
Status Psikologis
Perasaan klien : Tidak ada
Pengaruh klien : Tidak ada
Beban keluarga : Tidak ada
Status Sosial
Hubungan/interaksi dengan ibu : Tidak ada
Hubungan/interaksi dengan keluarga : Tidak ada
Pola aktifitas sehari-hari
Nutrisi
ASI : Ya/Tidak
Makanan Lumat : Ya/Tidak
Makanan lembek : Ya/Tidak
PASI : Ya/Tidak
Makanan dewasa : Ya/Tidak
g. Eliminasi
BAK : Frekuensi : 4 x ganti pempers
Warna : jernih
Volume : 4 x ganti pempers
BAB : Frekuensi :3x
Warna : Kekuningan
Konsistensi : Lembek
h. Istirahat dan Tidur
Siang : 1 jam
Malam : 4 jam
Keluhan : Tidak ada
i. Peronal Hygiene
Mandi :2x
Gosok gigi : Tidak dilakukan
Cuci rambut : 1 x
Ganti Pakaian: 4 x
j. Imunisasi
BCG : Sudah/Belum Umur : 1 bln/thn
DPT Pentabio I : Sudah/Belum Umur : 2 bln/thn
DPT Pentabio II : Sudah/Belum Umur : 3 bln/thn

B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Nadi : 120 x/mnt
Suhu : 36,7 0C
Respirasi : 40 x/mnt
Berat badan : 4,5 kg
Tinggi badan : 54 cm
1. Status gizi
a. BB/U : [ ] Gizi buruk; [ ] Gizi kurang; [√ ] Gizi baik; [ ] Gizi
lebih
b. PB atau TB/U : [ ] Sangat pendek; [ ] Pendek; [√ ] Normal; [ ] Tinggi
c. BB/PB atau TB : [ ] Sangat kurus; [ ] Kurus; [ ] Normal; [ √ ] Gemuk
d. IMT/U : [ ]Sangat kurus; [ ]Kurus; [ √ ] Normal;[ ] Gemuk; [ ]
Obesitas
e. Lingkar kepala: 39 cm; [ √ ] Normal; [ ] Mikrosefali; [ ] Makrosefali
2. Kepala
Bentuk : Normal
Ubun-ubun besar : Normal
Ubun-ubun kecil : Normal
Lingkar kepala : 36 cm
Kelainan : Tidak ada
3. Mata
Posisi : Simetris
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Refleks Pupil : Normal
Pengeluaran : Tidak ada
4. Telinga
Bentuk : Normal
Pendengaran : Normal
Pengeluaran : Tidak ada
5. Hidung
Bentuk : Normal
Penciuman : Normal
Pengeluaran : Tidak ada
6. Mulut dan faring
Bentuk : Normal
Palatum : Normal
Faring : Normal
Gigi : Belum ada
Gusi : Normal
7. Leher
Pembengkakan : Tidak ada
Kelenjar tiroid : Tidak ada
Vena jugularis : Tidak ada
Kelenjar limfe : Tidak ada
8. Dada
Bentuk : Normal
Bunyi nafas : Normal
Retraksi : Tidak ada
Bunyi jantung : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada
Massa : Tidak ada
Lingkar dada : 40 cm
9. Abdomen
Bentuk : Normal
Penonjolan : Tidak ada
Pembengkakan : Tidak ada
Massa : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Peristaltik usus : Tidak ada
Turgor : Normal
Lingkar perut : 39 cm
10. Punggung
Pembengkakan : Tidak ada
Cekungan : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
11. Ekstremitas

Atas : Gerakan : Normal


Jumlah jari : Normal
Kelainan : Tidak ada
Lingkar lengan : 11,3 cm
Bawah : Gerakan : Aktif
Jumlah jari : Normal
Kelainan : Tidak ada
12. Genitalia
Laki laki
Testis : Normal
Uretra : Normal
Pengeluaran : Normal
Kelainan : Tidak ada

13. Kulit

Warna : Sawo matang


Eritema : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
14. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

c. ANALISA
By. L usia 1 bulan dengan Oral Trush

D. PENATALAKSANAAN
1) Melakukan cuci tangan sebelum tindakan. Evaluasi: Pengkaji sudah mencuci tangan
2) Membina hubungan yang baik dengan ibu pasien. Evaluasi: ibu pasien
berkomunikasi dengan baik dan mengemukakan alasan-alasan kunjungan.
3) Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya sedang mengalami oral
trush atau sariawan, yaitu adanya plak-plak putih pada lidah dan membran mukosa
atau langit-langit mulut bayi yang disebabkan oleh sisa-sisa menyusui yang tidak
dibersihkan sehingga menimbulkan plak-plak putih sampai terjadinya oral trush
Penyakit ini biasanya disebabkan karena kurangnya kebersihan putting susu ibu,
mulut bayi terkena benda keras dan sisa-sisa susu atau pun gumpalan susu yang
menempel pada mulut bayi yang dibiarkan begitu saja.Evaluasi: ibu mengetahuinya
4) Memberitahukan atau mempraktikkan pada ibu cara membersihkan plak-plak putih
pada lidah mulut bayi dengan menggunakan kain lembut atau kain kassa yang bersih
dan telah dibasahi dengan air matang atau bersih. Evaluasi: ibu menegatahuinya
5) Menganjurkan ibu untuk mennjaga kebersihan tubuh bayinya agar tidak terjadi
infeksi atau iritasi lagi. Jaga kebersihan bayi dan peralatan yang digunakan. Cuci
tangan sebelum dan sesudahh merawat bayi. Evaluasi: ibu mengetahui dan akan
mengikuti anjuran bidan.
6) Memberitahukan ibu konseling tentang pentingnya perawatan payudara karena
kurangnya kebersihan putting susu ibu dapat menyebabkan oral trush pada bayi
yang disebabkan oleh jamur candida. Evaluasi: ibu mengetahui dan mau mengikuti
anjuran bidan
7) Memberikan konseling pada ibu apa itu oral trush yaitu infeksi yang terjadi karena
pola pembersihan cenderung kurang. Orang tua jarang mencuci tangan bila merawat
dan memberi susu pada bayinya. Selain itu kebersihan botol ketika minum susu
jarang diperhatikan untuk memperhatikan mulut bayi, bersihkan lebih dulu dengan
jari yang dibungkus kain bersih yang telah dibasahi dengan larutan garam.
8) Melakukan pendokumentasian. Evaluasi: Dokumetasi SOAP telah dibuat
Sukabumi, 05 Maret 2024 .

Pengkaji,

Restu Mandasari
BAB III
PEMBAHASAN

Masa bayi merupakan tahapan dimana pertumbuhan dan perkembangan yang


sangat cepat, dimulai dari bayi itu lahir hingga nanti berusia 1 tahun. Usia
perkembangan bayi terbagi menjadi 2 yaitu, neonatus dari lahir hingga berusia 28 hari
dan bayi dari 29 hari hingga 12 bulan (World Health Organization, 2019).
Sariawan (oral trush) ini juga sering dijumpai pada bayi dan anak kecil yang
minum susu dengan botol / dot; atau anak yang mengisap dot kompeng (fopspeen)
yang tidak bersih. Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat
menjadi penyebab stomatitis jika ada bakteri di dalam mulutnya (Ngastiyah, 2015,).
Menurut penelitian Charles Darwin di RSU Panyabungan Tapanuli Selatan bahwa
dari 105 anak yang dilakukan pemeriksaan rongga mulut ditemukan pada 32 anak
(23,70%) mengalami sariawan (oral trush) dan white coated tongue ditemui pada 26
anak (19,26%). Pemeriksaan tinja juga dilakukan dengan keluhan mencret didapatkan
adanya candida albican pada 28 anak (44,44%) dan anak – anak ini juga menderita
sariawan pada mulutnya (Charles Darwin, 2020).
Menurut dr. Rini Sekartini, SpA dari RSUPN Cipto Mangunkusumo,
umumnya sariawan yang terjadi pada bayi disebabkan oleh jamur sedangkan pada
anak dan balita disebabkan oleh trauma dan juga jamur. Spesies yang paling umum
dilibatkan pada penyakit ini adalah candida albicans atau monoliasis. Sariawan atau
candidiasis oral adalah infeksi supersialis membran mucosa yang mengenai sekitar 2-
5 % neonatus normal. Bayi mendapat jamur ini dari ibunya pada saat persalinan yang
terinfeksi kandida dan akibat penggunaan antibiotik terutama pada umur 1 tahun (
Berhman, 2020).
Kendati hal ini bukan penyakit yang mematikan namun jika tidak diatasi akan
menimbulkan ketidaknyaman pada bayi. Bayi akan terus menurus menangis dan
gelisah akibat nyeri yang ditimbulkan oleh sariawan (oral trush) tersebut. Endapan
putih yang bersifat asam ini telah merata di permukaan lidah dan bibir sehingga
menurunkan selera minum bayi (Musbikin, 2021, hal 363). Akibatnya bayi menjadi
tidak mau minum susu ataupun menyusui. Hal ini tentunya akan mengurangi asupan
cairan dan kalori yang dibutuhkan oleh bayi / anak sehingga berat badan mereka pun
menjadi terhambat. Sariawan (oral trush) ini dapat menyebabkan terjadinya diare
karena jamur yang ada pada mulutnya tersebut tertelan dan menimbulkan infeksi pada
usus yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi (Ngastiyah, 2020).
Berdasarkan hasil anamnesa ibu By.L mengeluhkan anaknya rewel dan ada
bercak bercak putih pada By. L. Penatalaksanaan yang dilakukan pada Bayi L yaitu
dengan perawatan mulut dan lidah bayi setelah menyusui.
Keadaan ini pasti akan mengkhwatirkan para orang tua. Masalah ini sebenarnya
masih dapat kita hindari dengan cara membersihkan mulut anak setelah selesai diberi
minum susu ataupun ASI dan selalu memperhatikan kebersihan semua perlengkapan
minum anak. Oleh sebab itu para orang tua harus memperahatikan keadaan ini
terutama dalam membersihkan dan merawat mulut anak agar tetap sehat. (Cahyono et
al., 2019).
Salah satu upaya untuk meningkatkan pencegahan dan penanganan pada bayi
yang mengalami stomatitis diperlukan pengetahuan yang baik (IDAI, 2016). ini
didukung oleh peneliti sebelumnya yang dilakukan oleh Ulfa & Salim (2020) di Poli
Anak RSUD Kabupaten Jombang mendapatkan hasil bahwa hubungan antara
pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan mulut) dengan kejadian stomatitis
pada bayi usia 0-28 hari adalah ada hubungan dengan koefisien korelasi 0,488 (cukup
kuat). Penelitian (Hardjito et al., 2021) di Desa Minggiran Kecamatan Papar bahwa
sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang kurang tentang sariawan. Sebagian
besar ibu memiliki sikap negatif dalam menjaga kebersihan mulut bayi. Terdapat
hubungan antara pengetahuan ibu tentang sariawan dengan sikap ibu dalam menjaga
kebersihan mulut bayi. Dari data pendahuluan yang dilakukan peneliti ke Klinik
Bersalin Eliza adanya bayi mengalami stomatitis.
Pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan mulut) berhubungan dengan
tindakan penanganan stomatitis pada bayi di Klinik Bersalin Eliza Kisaran. Ibu yang
berpengetahuan baik tentang oral hygiene (kebersihan mulut) cenderung menangani
stomatitis pada bayi dengan baik dibanding ibu yang berpengetahuan kurang.
Pengetahuan yang dimiliki ibu akan mendorong ibu untuk melakukan tindakan-
tindakan sesuai dengan apa yang diketahuinya. Ibu yang memiliki pengetahuan baik
selain karena mendapatkan informasi dan berpendidikan minimal SMA, juga
memiliki anak lebih dari 1 sehingga ibu sudah mendapatkan pengalaman pada anak
sebelumnya tentang cara melakukan
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN

Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membrane mukosa mulut.


Stomatitis atau sariawan mulut (oral trush) sering terjadi pada masa bayi dan anak
kecil yang minum susu yang kurang diperhatikan kebersihan mulutnya.
Umumnya, penyebab stomatitis yaitu jamur candida albicans yang ditularkan saat
bayi baru lahir melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan atau transmisi
melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih serta adanya sisa susu dalam
mulut bayi
Penatalaksanaan yang dilakukan bayi L yaitu oral hygine membersihkan
mulut anak setelah selesai diberi minum susu ataupun ASI dan selalu
memperhatikan kebersihan semua perlengkapan minum anak. Oleh sebab itu para
orang tua harus memperahatikan keadaan ini terutama dalam membersihkan dan
merawat mulut anak agar tetap sehat
B. SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah kualitas, wawasan dan sebagai aplikasi dari ilmu
pengetahuan yang telah dipelajari dalam pendidikan kebidanan, terutama
dalam bidang ilmu asuhan kebidanan komplementer dari massage baby. Dan
menjadi bagian dari landasan dalam pengembangan evidence based dalam
ilmu kebidanan kebidanan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan,
Diharapkan untuk mengembangkan promosi dan edukasi tentang oral hygine
kepada masyarakat khususnya orang tua untuk penanganan oral trush pada
bayi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan yang
disertai dengan demonstrasi dan pemberian leaflet melalui posyandu-
posyandu oleh petugas Kesehatan atau melalui media social.
3. Bagi pasien
Diharapkan untuk dapat melaksanakan oral hygine dengan teratur setelah
selesai menyusui agar terhindar dari oral trush.
DAFTAR PUSTAKA

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene(Kebersihan Mulut) Dengan


Tindakan Penanganan Stomatitis Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Klinik Bersalin
Eliza Tahun 2022. 2022. JurnaL kebidanan, 1((2), hal 120-129

Sumiatik, Wulandari Daulay. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Sariawan
(Oral Trush) Pada Anak Usia 0-3 Tahun 2021.2021. Jurnal Midwifery 3((2),
hal 130-142

Imas Nuril, Politeknik Kesehatan Bandung Program Studi Kebidanan Bogor Laporan
Tugas Akhir, Juni 2022. Jurnal Malahayati, Vol 12 (7)
DOKUMENTASI ASUHAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG PROGRAM STUDI KEBIDANAN
BOGOR LAPORAN TUGAS AKHIR, JUNI 2022

Imas Nuril
NIM P17324219051
Asuhan Kebidanan pada By.A dengan Oral Trush di Praktik Mandiri Bidan S
VI BAB, 43 halaman, 7 lampiran, 1 gambar, 3 tabel

ABSTRAK

Oral trush adalah suatu infeksi pada membran mukosa mulut yang
disebabkan oleh candida albicans ditandai dengan bercak putih dan plak
berkeping di mulut yang sulit dihilangkan, dan jika diangkat akan meninggalkan
permukaan berdarah, sehingga harus mendapat perhatian khusus karena oral trush
dapat mengakibatkan kesukaran minum serta diare jika tidak diobati. Berdasarkan
penelitian Eranika dan Akhri kejadian oral trush di Indonesia sebanyak 2,4 juta
penderita dan 15% penderita berusia tiga bulan. Tujuan penulisan laporan tugas
akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan pada bayi oral trush dengan
standar asuhan kebidanan.
Metode yang digunakan dalam asuhan kebidanan ini adalah laporan kasus
dengan teknik dokumentasi kebidanan dalam bentuk SOAP (subjektif, objektif,
analisa dan penatalaksanaan). Teknik pengumpulan data melalui wawancara,
pemeriksaan fisik, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur.
Data Subjektif yang didapat By.A rewel, jarang menyusu, sering
mengemut tangan, diberikan ASI eksklusif, sebelum menyusui Ny.K tidak
mencuci tangan. Data objektif yang ditemukan suhu bayi 36,6ºC, berat 7200
gram, terdapat plak putih berkeping pada dorsum lidah menyebar ke tepi pinggir
lidah serta bercak putih pada palantum durum bayi. Analisa yang dirumuskan
adalah By.A usia 3 bulan pertumbuhan dan perkembangan normal dengan oral
trush. Penatalaksanaan yang diberikan yakni membersihkan plak putih pada
dorsum lidah, tepi pinggir lidah dan bercak putih pada palantum durum bayi,
memberikan suspensi nystatin, peningkatan pengetahuan ibu dengan mengajarkan
cara mencuci tangan yang efektif, serta pencegahan terjadinya komplikasi.
Simpulan yang didapat setelah dilakukan asuhan, By.A sembuh, tidak
terjadi komplikasi dari oral trush dan menambah pengetahuan keluarga. Saran
terhadap keluarga By.A agar mampu menjaga kebersihan mulut dan tangan
ketika hendak menyusui serta mengambil tindakan segera terhadap masalah yang
terjadi. Saran untuk praktik mandiri bidan S diharapkan untuk meningkatkan
upaya pendidikan kesehatan mengenai masalah yang lazim terjadi pada bayi.

Kata Kunci : Bayi, oral trush, plak


Pustaka : 49 (2008-2022)

v
BANDUNG HEALTH POLYTECHNIC, MINISTRY OF HEALTH BOGOR
MIDWIFERY STUDY PROGRAM FINAL PROJECT REPORT, JUNI 2022

Imas Nuril
NIM P17324219051
Midwifery Care at By.A with Oral Trush at Midwife Independent Practice S
VI CHAPTER, 43 pages, 7 attachments, 1 picture, 3 tables

ABSTRACT

Oral thrush is an infection of the mucous membranes of the mouth caused


by candida albicans characterized by white patches and flaky plaques in the
mouth that are difficult to remove, and if removed will leave a bloody surface, so
special attention must be paid because oral thrush can cause difficulty drinking
and diarrhea if taken. not treated. Based on Eranika and Akhri's research, the
incidence of oral thrush in Indonesia is 2.4 million patients and 15% of patients
are three months old. The purpose of writing this final report is to provide
midwifery care for oral thrush infants with midwifery care standards.
The method used in this midwifery care is a case report with midwifery
documentation techniques in the form of SOAP (subjective, objective, analysis and
management). Data collection techniques through interviews, physical
examinations, observations, documentation studies and literature studies.
Subjective data obtained By.A is fussy, rarely breastfeeds, often sucks her
hands, is exclusively breastfed, before breastfeeding Mrs. K does not wash her
hands. Objective data found that the baby's temperature was 36.6ºC, weighed
7200 grams, there was white plaque on the dorsum of the tongue spreading to the
edge of the tongue and white patches on the hard palate of the baby. The analysis
formulated is By.A age 3 months of normal growth and development with oral
thrush. The treatments provided were cleaning the white plaque on the dorsum of
the tongue, the edge of the tongue and white patches on the baby's hard palate,
giving nystatin suspension, increasing mother's knowledge by teaching effective
hand washing, and preventing complications.
The conclusions obtained after the care, By.A recovered, there were no
complications from oral thrush and increased family knowledge. Suggestions for
the By.A family to be able to maintain oral and hand hygiene when breastfeeding
and take immediate action against problems that occur. Suggestions for
independent practice of midwife S are expected to increase health education
efforts regarding problems that commonly occur in infants.

Keywords: Infant, oral thrush, plaque


Literature : 49 (2008-2022)

vi
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 7, No. 1, April 2022
ISSN 2599-1841

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ORAL HYGIENE


(KEBERSIHAN MULUT) DENGAN TINDAKAN PENANGANAN
STOMATITIS PADA BAYI USIA 6-12 BULAN
DI KLINIK BERSALIN ELIZA TAHUN 2021

Fifi Ria Ningsih Safari1, Eliza Bestari Sinaga2


1,2
Akbid Kholisatur Rahmi Binjai
Email: Fifiria58@yahoo.com, elizabestari69@gmail.com

ABSTRACT

Stomatitis or oral thrush is an inflammation and ulceration of the mucous


membranes of the mouth that often occurs in infancy 6-12 months. The prevalence and
distribution of stomatitis in Indonesia is 12%. The occurrence of stomatitis because the
mother did not handle it properly. The factor suspected to be the cause is the mother's
lack of knowledge.This study aims to determine the relationship between mother's
knowledge about oral hygiene and the treatment of stomatitis in infants aged 6-12
months. This research is a descriptive analytic study with a cross sectional approach. The
research was conducted at Eliza Kisaran Maternity Clinic. The research population was
32 people and all of them were used as samples. Data analysis was carried out univariate
and bivariate using the Chi Square test at a 95% confidence 0,033< 0,05. The results
showed that the mother's knowledge about oral hygiene (oral hygiene) was in the
sufficient category (38.9%). The treatment for stomatitis in infants was in the good
category (52.8%). There is a significant relationship between mother's knowledge about
oral hygiene and the treatment of stomatitis in infants at the Eliza Kisaran Maternity
Clinic in 2021, p=0.033 <0.05. It is expected that health workers (midwives) will provide
counseling to mothers about oral health (oral hygiene) in infants and also about
stomatitis in infants, especially mothers who have sufficient and less knowledge so that
mother's knowledge becomes good.
Keywords: Knowledge, oral hygiene, stomatitis

PENDAHULUAN bercak-bercak putih dan lebih sering


Kesehatan dan kebersihan mulut timbul di lidah, bibir, pipi bagian dalam
anak sangat penting dijaga dan (mucosa) dan tenggorokan (Dinas
diperhatikan oleh para orang tua. Sebab Kesehatan Kota Surakarta, 2012)
mulut mereka belum sekuat mulut orang Menurut dr. Rini Sekartini, SpA
dewasa sehingga masalah mulut akan dari RSUPN Cipto Mangunkusumo,
lebih mudah muncul pada anak. Sariawan umumnya sariawan yang terjadi pada
merupakan penyakit yang terjadi di dalam bayi disebabkan oleh jamur sedangkan
rongga mulut yang bisa menyerang siapa pada anak dan balita disebabkan oleh
saja tidak hanya pada orang dewasa tetapi trauma dan juga jamur. Spesies yang
juga pada bayi maupun anak-anak. paling umum dilibatkan pada penyakit
Sariawan / oral trush ini menyerupai ini adalah candida albicans atau

11
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 7, No. 1, April 2022
ISSN 2599-1841

monoliasis. Sariawan atau candidiasis menimbulkan ketidaknyaman pada bayi.


oral adalah infeksi supersialis Bayi akan terus menurus menangis dan
membran mucosa yang mengenai gelisah akibat nyeri yang ditimbulkan
sekitar 2-5 % neonatus normal. Bayi oleh sariawan (oral trush) tersebut.
mendapat jamur ini dari ibunya pada Endapan putih yang bersifat asam ini
saat persalinan yang terinfeksi kandida telah merata di permukaan lidah dan bibir
dan akibat penggunaan antibiotik sehingga menurunkan selera minum bayi
terutama pada umur 1 tahun . (Musbikin, 2015, hal 363). Akibatnya
(Keputusan Menteri Kesehatan Republik bayi menjadi tidak mau minum susu
Indonesia, 2013) ataupun menyusui. Hal ini tentunya akan
Sariawan (oral trush) ini juga mengurangi asupan cairan dan kalori
sering dijumpai pada bayi dan anak kecil yang dibutuhkan oleh bayi / anak
yang minum susu dengan bsotol / dot; sehingga berat badan mereka pun menjadi
atau anak yang mengisap dot kompeng terhambat. Sariawan (oral trush) ini
(fopspeen) yang tidak bersih. Adanya dapat menyebabkan terjadinya diare
sisa susu dalam mulut bayi setelah karena jamur yang ada pada mulutnya
minum juga dapat menjadi penyebab tersebut tertelan dan menimbulkan infeksi
stomatitis jika ada bakteri di dalam pada usus yang dapat menyebabkan
mulutnya ((Ngastiyah, 2015) terjadinya dehidrasi (Ngastiyah, 2015)
Stomatitis merupakan inflamasi dan Keadaan ini pasti akan
ulserasi pada membrane mukosa mulut. mengkhwatirkan para orang tua. Masalah
Stomatitis atau sariawan mulut (oral ini sebenarnya masih dapat kita hindari
trush) sering terjadi pada masa bayi dan dengan cara membersihkan mulut anak
anak kecil yang minum susu yang kurang setelah selesai diberi minum susu ataupun
diperhatikan kebersihan mulutnya. ASI dan selalu memperhatikan kebersihan
Umumnya, penyebab stomatitis yaitu semua perlengkapan minum anak. Oleh
jamur candida albicans yang ditularkan sebab itu para orang tua harus
saat bayi baru lahir melalui vagina ibu memperahatikan keadaan ini terutama
yang terinfeksi selama persalinan atau dalam membersihkan dan merawat mulut
transmisi melalui botol susu dan puting anak agar tetap sehat. (Cahyono et al.,
susu yang tidak bersih serta adanya sisa 2017)
susu dalam mulut bayi (Nursalam et al., Salah satu upaya untuk meningkatkan
2018) pencegahan dan penanganan pada bayi
Kendati hal ini bukan penyakit yang yang mengalami stomatitis diperlukan
mematikan namun jika tidak diatasi akan pengetahuan yang baik (IDAI, 2016). Hal

12
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 7, No. 1, April 2022
ISSN 2599-1841

ini didukung oleh peneliti sebelumnya neonatus ke Klinik Bersalin Eliza Kisaran
yang dilakukan oleh Ulfa & Salim (2015) sebanyak 32 orang. Sampel digunakan
di Poli Anak RSUD Kabupaten Jombang dalam penelitian ini adalah total sampling
mendapatkan hasil bahwa hubungan sebanyak 32 orang. Pengambilan sampel
antara pengetahuan ibu tentang oral dilakukan pada saat kunjungan posyandu
hygiene (kebersihan mulut) dengan dan yang dijadikan sampel adalah ibu
kejadian stomatitis pada bayi usia 0-28 yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan.
hari adalah ada hubungan dengan Data primer yaitu data yang diperoleh dari
koefisien korelasi 0,488 (cukup kuat). responden (sampel) langsung melalui
Penelitian (Hardjito et al., 2014) di Desa kuisioner yang telah disiapkan, kuisioner
Minggiran Kecamatan Papar bahwa yang telah dibuat kemudian dilakukan uji
sebagian besar ibu memiliki pengetahuan coba terhadap responden. Data sekunder
yang kurang tentang sariawan. Sebagian adalah data yang diperoleh peneliti secara
besar ibu memiliki sikap negatif dalam tidak langsung yaitu melalui data dari
menjaga kebersihan mulut bayi. Terdapat bagian tata usaha klinik eliza. Setelah data
hubungan antara pengetahuan ibu tentang dikumpulkan, data diolah dengan
sariawan dengan sikap ibu dalam menjaga menggunakan program statistic (statistic
kebersihan mulut bayi. Dari data data, analisis) dengan menggunakan
pendahuluan yang dilakukan peneliti ke Analisis Univariate (Analisis Deskriptif)
Klinik Bersalin Eliza adanya bayi dan Analisis Bivariate.
mengalami stomatitis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE Hasil
Penelitian ini merupakan Jenis A. Analisis Univariat
penelitian dengan pendekatan cross 1. Pengetahuan
sectional yaitu variabel sebab akibat yang Berdasarkan hasil penelitian,
terjadi pada objek penelitian di ukur atau pengetahuan responden tentang oral
dikumpulkan pada waktu yang sama dan hygiene (kebersihan mulut) dapat dilihat
tiap subjek penelitian diobservasi sekali pada tabel berikut.
saja. Penelitian ini dilakukan di Klink
Bersalin Eliza Tahun 2021. Populasi
adalah seluruh ibu yang memiliki bayi
usia 6-12 bulan dan melakukan kunjungan

13
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 7, No. 1, April 2022
ISSN 2599-1841

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Oral


Hygiene (Kebersihan Mulut) di Klinik Bersalin Eliza Kisaran Tahun
2021
No Pengetahuan Jumlah Persentase
1 Baik 10 27,8
2 Cukup 14 38,9
3 Kurang 12 33,3
Total 36 100,0
Dari tabel di atas menunjukkan 2. Tindakan Penanganan Stomatitis

bahwa sebagian besar responden pada Bayi

berpengetahuan cukup tentang oral Berdasarkan hasil penelitian,

hygiene (kebersihan mulut) sebanyak 14 tindakan responden dalam penanganan

orang (38,9%), sebagian kecil responden stomatitis pada bayi dilihat pada tabel

berpengetahuan baik tentang oral hygiene berikut.

(kebersihan mulut) sebanyak 10 orang


(27,8%)

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan Penanganan


Stomatitis pada Bayi di Klinik Bersalin Eliza Kisaran Tahun 2021

No Tindakan Penanganan Stomatitis Jumlah Persentase


1 Baik 19 52,8
2 Kurang 17 47,2
Total 36 100,0
Dari tabel di atas menunjukkan Berdasarkan hasil penelitian,
bahwa sebagian besar tindakan responden hubungan pengetahuan ibu tentang oral
dalam penanganan stomatitis pada bayi hygiene (kebersihan mulut) dengan
dalam kategori baik sebanyak 19 orang tindakan penanganan stomatitis pada bayi
(52,8%), sebagian kecil tindakan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
responden dalam penanganan stomatitis
pada bayi dalam kategori kurang baik
sebanyak 17 orang (47,2%).
B. Analisis Bivariat
1. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang
Oral Hygiene (Kebersihan Mulut)
dengan Tindakan Penanganan
Stomatitis pada Bayi

14
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 7, No. 1, April 2022
ISSN 2599-1841

Tabel 3. Silang Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Oral Hygiene (Kebersihan


Mulut) dengan Tindakan Penanganan Stomatitis pada Bayi di Klinik
Bersalin Eliza Kisaran Tahun 2021

Tindakan Penanganan Stomatitis


Jumlah
No Pengetahuan Baik Kurang p-value
Jlh % Jlh % Jlh %
1. Baik 8 80,0 2 20,0 10 100,0
2. Cukup 8 57,1 6 42,9 14 100,0 0,033
3. Kurang 3 25,0 9 75,0 12 100,0

Berdasarkan tabel di atas di Klinik Bersalin Eliza Kisaran tahun


menunjukkan bahwa dari 10 responden 2021.
yang berpengetahuan baik tentang oral Pembahasan
hygiene (kebersihan mulut) mayoritas 1. Pengetahuan
penanganan stomatitis pada bayi dalam Hasil penelitian ini sejalan dengan
kategori baik sebanyak 8 orang (80,0%). penelitian (Ulfa & Salim, 2015) di RSUD
Dari 14 responden yang berpengetahuan Kabupaten Jombang mendapatkan hasil
cukup tentang oral hygiene (kebersihan distribusi data sebagian besar ibu
mulut) mayoritas penanganan stomatitis memiliki pengetahuan sedang/cukup
pada bayi dalam kategori baik sebanyak 8 tentang oral hygiene (kebersihan mulut),
orang (57,1%). Dari 12 responden yang sebanyak 18 responden (60,00%).
berpengetahuan kurang tentang oral Penelitian yang dilakukan Hardjito et al.,
hygiene (kebersihan mulut) pada bayi (2014) di Desa Minggiran Kecamatan
mayoritas penanganan stomatitis dalam Papar mendapatkan hasil sebagian besar
kategori kurang baik sebanyak 9 orang ibu memiliki pengetahuan kurang tentang
(75,0%) oral hygiene. Hasil penelitian yang telah
Hasil uji bivariat dilakukan oleh Cahyono, dkk., (2017) di
menggunakan Chi-Square diperoleh p- Poli Anak RSUD Jombang didapatkan
value sebesar 0,033< 0,05 artinya hasil bahwa pengetahuan ibu tentang oral
terdapat hubungan yang signifikan hygiene (kebersihan mulut) sebagian
antara pengetahuan ibu tentang oral besar adalah kategori baik (55,9%).
hygiene (kebersihan mulut) dengan Pengetahuan merupakan hasil dari
tindakan penanganan stomatitis pada bayi tahu, dan ini terjadi setelah orang

15
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 7, No. 1, April 2022
ISSN 2599-1841

melakukan penginderaan terhadap satu dalam penelitian ini masih ditemukan ibu
objek tertentu. Penginderaan terjadi yang berpendidikan dasar (SD/SMP).
melalui panca indera manusia, yakni 2. Tindakan Penanganan Stomatitis
indera penglihatan, pendengaran, Berdasarkan hasil penelitian
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar menunjukkan bahwa tindakan
pengetahuan manusia diperoleh melalui penanganan stomatitis pada bayi di Klinik
mata dan telinga (Notoatmodjo, 2016). Bersalin Eliza Kisaran tahun 2021
Ibu yang mempunyai pengetahuan kurang sebagian besar dalam kategori baik
umumnya tidak mengerti tentang akibat sebanyak 19 orang (52,8%), sebagian
yang ditimbulkan stomatitis/sariawan ini kecil tindakan responden dalam
bila dibiarkan terlalu lama. Stomatitis penanganan stomatitis pada bayi dalam
dapat mengakibatkan diare karena jamur kategori kurang baik sebanyak 17 orang
dapat tertelan dan menimbulkan infeksi (47,2%).
usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati. Hasil penelitian ini sejalan
Dengan keadaan ini ibu menjadi tidak dengan penelitian (Cahyono et al., 2017)
antusias untuk mencari tahu pencegahan di Poli Anak Rumah Sakit Umum Daerah
dari masalah sariawan ini. Seringkali Jombang mendapatkan dapat
sariawan dianggap sebagai suatu hal yang disimpulkan hampir seluruhnya
sepele (Ngastiyah, 2015). responden yang diteliti (85,3%) atau
Menurut asumsi peneliti, sebanyak 29 ibu yang memiliki bayi
pengetahuan ibu tentang oral hygiene memiliki tindakan yang baik dalam
(kebersihan mulut) pada bayi di Klinik penanganan stomatitis. Demikian juga
bersalin Eliza Kisaran masih perlu penelitian (Ulfa & Salim, (2015)
ditingkatkan karena masih dalam mendapatkan hasil bahwa tindakan ibu
kategori cukup agar pengetahuan ibu dalam penanganan stomatitis dalam
yang cukup dan kurang menjadi kategori baik.
berpengetahuan baik. Kurangnya Stomatitis atau sariawan
pengetahuan ibu disebabkan karena merupakan suatu kelainan selaput lendir
kurangnya informasi yang diperoleh ibu mulut, yang ditandai adanya bercak luka
tentang oral hygiene (kebersihan mulut) berwarna putih pada dinding mulut, bibir
baik dari media maupun dari tenaga atas, dan lidah. Sariawan memang bukan
kesehatan. Selain faktor kurang penyakit yang serius atau bahkan
informasi, faktor lainnya yang mengancam jiwa, tetapi kondisi ini sangat
menyebabkan pengetahuan ibu kurang mengganggu. Walaupun ukurannya kecil
adalah tingkat pendidikan ibu dimana dan letaknya tersembunyi di rongga

16
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 7, No. 1, April 2022
ISSN 2599-1841

mulut, sariawan bisa menimbulkan rasa Berdasarkan hasil penelitian


nyeri hebat, sehingga membuat susah menunjukkan bahwa terdapat hubungan
untuk makan dan berbicara (IDAI, 2016). yang signifikan antara pengetahuan ibu
Penanganan pada bayi yang mengalami tentang oral hygiene (kebersihan mulut)
stomatitis sangat penting dilakukan oleh dengan tindakan penanganan stomatitis
ibu agar bayi tidak mengalami komplikasi pada bayi di Klinik Bersalin Eliza Kisaran
lebih lanjut (Ngastiyah, 2015). Tahun 2021, p=0,033 < 0,05. Responden
Menurut peneliti, berdasarkan yang berpengetahuan baik tentang oral
hasil penelitian tindakan penanganan hygiene (kebersihan mulut) mayoritas
stomatitis pada bayi di Klinik bersalin penanganan stomatitis pada bayi dalam
Eliza Kisaran dalam kategori baik. Hal kategori baik. Responden yang
ini menunjukkan bahwa sebagian ibu berpengetahuan cukup tentang oral
yang berkunjung ke Klinik bersalin hygiene (kebersihan mulut) mayoritas
Eliza Kisaran sudah mengetahui cara penanganan stomatitis pada bayi dalam
melakukan penanganan karena kategori baik. Responden yang
mendapatkan informasi dari Bidan. berpengetahuan kurang tentang oral
Akan tetapi dalam penelitian ini juga hygiene (kebersihan mulut) pada bayi
masih ditemukan sebanyak 47,2% mayoritas penanganan stomatitis dalam
responden yang melakukan penanganan kategori kurang baik.
stomatitis pada bayi dalam kategori Hasil penelitian ini sejalan
kurang baik. Hal ini disebabkan oleh dengan penelitian Ulfa & Salim (2015) di
karena responden kurang tepat dalam Poli Anak RSUD Kabupaten Jombang
menangani stomatitis pada bayi seperti mendapatkan hasil bahwa hubungan
terlihat pada jawaban responden pada antara pengetahuan ibu tentang oral
kuesioner yang dibagikan, dimana hygiene (kebersihan mulut) dengan
banyak responden yang tidak kejadian dan tindakan penanganan
mengoleskan krim atau gel untuk stomatitis pada bayi usia 0-28 hari.
tumbuh gigi di area yang luka, dan tidak Penelitian yang dilakukan Hardjito et al.,
memberikan makanan bertekstur lunak (2014) di Desa Minggiran Kecamatan
pada bayi pada saat bayi mengalami Papar bahwa terdapat hubungan antara
stomatitis. pengetahuan ibu tentang sariawan dengan
3. Hubungan Pengetahuan Ibu sikap ibu dalam menjaga kebersihan
tentang Oral Hygiene (Kebersihan mulut bayi.
Mulut) dengan Tindakan Salah satu upaya untuk
Penanganan Stomatitis pada Bayi meningkatkan pencegahan dan

17
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 7, No. 1, April 2022
ISSN 2599-1841

penanganan pada bayi yang mengalami penanganan pada anak yang mengalami
stomatitis diperlukan pengetahuan yang stomatitis.
baik. Pengetahuan termasuk domain yang KESIMPULAN DAN SARAN
sangat penting dalam perilaku seseorang Kesimpulan
sehari-hari. Pengetahuan adalah hasil tahu Berdasarkan hasil penelitian yang
yang didapatkan seseorang setelah telah dilakukan dan disajikan pada bab
melakukan penginderaan terhadap suatu sebelumnya dapat disimpulkan sebagai
obyek tertentu. Hasil penginderaan ini berikut:
selanjutnya disebut informasi, yang akan 1. Pengetahuan ibu tentang oral hygiene
diolah dalam sistem berfikir manusia dan (kebersihan mulut) di Klinik Bersalin
menjadi dasar pengetahuan yang dapat Eliza Kisaran sebagian besar dalam
mempengaruhi perilaku. Hasil kategori cukup (38,9%), sebagian
penginderaan biasanya dapat berasal dari kecil responden berpengetahuan baik
penglihatan, pendengaran, perasaan atau (27,8%).
pengalaman pribadi (Notoatmodjo, 2016). 2. Tindakan penanganan stomatitis pada
Menurut peneliti, berdasarkan hasil bayi di Klinik Bersalin Eliza Kisaran
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dalam kategori baik
pengetahuan ibu tentang oral hygiene (52,8%), sebagian kecil dalam
(kebersihan mulut) berhubungan dengan kategori kurang baik (47,2%).
tindakan penanganan stomatitis pada bayi 3. Terdapat hubungan yang signifikan
di Klinik Bersalin Eliza Kisaran. Ibu yang antara pengetahuan ibu tentang oral
berpengetahuan baik tentang oral hygiene hygiene (kebersihan mulut) dengan
(kebersihan mulut) cenderung menangani tindakan penanganan stomatitis pada
stomatitis pada bayi dengan baik bayi di Klinik Bersalin Eliza Kisaran
dibanding ibu yang berpengetahuan tahun 2021, p=0,033 < 0,05.
kurang. Pengetahuan yang dimiliki ibu Saran
akan mendorong ibu untuk melakukan a. Diharapkan pada pemilik Klinik
tindakan-tindakan sesuai dengan apa yang bersalin Eliza Kisaran untuk
diketahuinya. Ibu yang memiliki melakukan pemeriksaan kesehatan
pengetahuan baik selain karena mulut bayi secara rutin setiap ibu dan
mendapatkan informasi dan bayi berkunjung ke klinik, sehingga
berpendidikan minimal SMA, juga kesehatan mulut bayi dapat terdeteksi
memiliki anak lebih dari 1 sehingga ibu sejak dini jika mengalami stomatitis.
sudah mendapatkan pengalaman pada b. Diharapkan pada tenaga kesehatan
anak sebelumnya tentang cara melakukan (bidan) untuk memberikan

18
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 7, No. 1, April 2022
ISSN 2599-1841

penyuluhan pada ibu tentang (IDAI).


kesehatan mulut (oral hygiene) bayi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
dan juga tentang stomatitis pada bayi REPUBLIK INDONESIA. (n.d.).
terutama pada ibu yang Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Sejak
berpengetahuan cukup dan kurang Dini | Dinas Kesehatan Kota
sehingga pengetahuan ibu menjadi Surakarta. (n.d.). Retrieved March
baik. 11, 2022, from
c. Responden https://dinkes.surakarta.go.id/menjag
Diharapkan kepada responden agar a-kesehatan-gigi-dan-mulut-sejak-
lebih memelihara kebersihan mulut dini/
bayi seperti membersihkan rongga Ngastiyah. (2015). Perawatan Anak Sakit
mulut, lidah bayi dari semua kotoran / (Cetakan 4). Penerbit Buku
sisa makanan (ASI/susu). Kedokteran EGC.
d. Diharapkan untuk melakukan Notoatmodjo, S. (2016). Promosi
penelitian selanjutnya dengan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan
menggunakan variabel yang berbeda (Cetakan V). Rineka Cipta.
sehingga dapat melengkapi hasil Nursalam, Rekawati, S., & Utami, S.
penelitian yang telah ada. (2018). Asuhan Keperawatan Bayi
dan Anak. Salemba Medika.
DAFTAR PUSTAKA Ulfa, A. F., & Salim, M. B. (2015).
Cahyono, E. D., Dwiningtyas, M., & Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Praningsih, S. (2017). Hubungan Tentang Oral Hygiene (Kebersihan
Pengetahuan Ibu Tentang Oral Mulut) Dengan Kejadian Stomatitis
Hygiene dengan KejadianStomatitis Pada Bayi. Jurnal Edu Health, 5(1),
pada Bayi di Poli Anak RSUD 14–19.
Jombang. Program Studi S1
Keperawatan STIKES Pemkab
Jombang.
Hardjito, K., Wijanti, R. E., & Rahmah, S.
F. (2014). Pengetahuan Dan Sikap
Ibu Dalam Menjaga Kebersihan
Mulut Pada Bayi. Jurnal Ilmu
Kesehatan, 3(1), 72–75.
IDAI. (2016). Stomatitis (Sariawan) pada
Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia

19
Jurnal Kebidanan Flora
Volume 14 No 2 Juni Tahun. 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN:2089-4252
P-ISSN:2622-9072
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkbf

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Sariawan


(Oral Trush) Pada Anak Usia 0-3 Tahun
Sumiatik¹, Wulandari Daulay²
Universitas Haji Sumatera Utara
Mahasiswa Prodi Kebidanan Universitas Haji Sumatera Utara
e-mail : sumatik46@gmail.com

ABSTRACT

Thrush (oral thrush) is often found in infants and young children who drink milk from a bottle/pacifier and
children who use an unclean fopspeen. The presence of residual milk in the baby's mouth after drinking milk can
also be the cause of this canker sore. One of the efforts to prevent canker sores is to maintain oral hygiene in
children. The purpose of this study was to identify knowledge and attitudes of mothers about thrush (oral thrush)
in children aged 0-3 years in Simpang Gambus Village, Lima Puluh Subdistrict, Batubara Regency in 2020. The
type of research carried out is this research uses a descriptive correlation type. The research design used in this
study is a descriptive type with a cross sectional approach. The research location is in Simpang Gambus Village,
Lima Puluh District, Batubara Regency. This research was carried out in April-September 2020 The population
in this study is all mothers who have children 0-3 years. The sample technique used is accidental sampling as
many as 10 people. Bivariate analysis technique using the chi square test.The results of this study in the
knowledge category showed that the majority of respondents had sufficient knowledge, namely 5 people
(50.0%). the attitude category shows that the majority of respondents have a positive attitude as many as 7
people (70.0%).From the results of the study, it is hoped that further researchers will examine more specifically
the variables in terms of correlation, in order to see the relationship between knowledge and mother's actions in
caring for infants on the prevention of oral thrush in infants.

Keywords: Knowledge, attitude, mother, thrush

ABSTRAK

Sariawan (oral trush) sering dijumpai pada bayi maupun anak kecil yang minum susu dengan botol/ dot dan anak
yang memakai kompeng (fopspeen) yang tidak bersih. Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum susu
juga dapat menjadi penyebab timbulnya sariawan ini. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya sariawan
adalah menjaga kebersihan mulut anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Pengetahuan Dan
Sikap Ibu Tentang Sariawan (Oral Trush) Pada Anak Usia 0-3 Tahun Di Desa Simpang Gambus Kecamatan
Lima Puluh Kabupaten Batubara Tahun 2020. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian ini
menggunakan jenis deskriptif korelasi Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
deskriptif dengan pendekatan cross sectional Tempat penelitian adalah di Desa Simpang Gambus Kecamatan
Lima Puluh Kabupaten Batubara Penelitiaan ini dilaksanakan pada April-September 2020 Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak 0-3 tahun Teknik sampel yang digunakan adalah
Accidental sampling yaitu sebanyak 10 orang. Teknik analisis bivariat dengan menggunakan uji chi squere.
Hasil penelitian ini kategori pengetahuan menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang
cukup yaitu sebanyak 5 orang (50.0%). kategori sikap menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap
yang positif yaitu sebanyak 7 orang (70.0%). Dari hasil penelitian diharapkan agar peneliti lanjutan meneliti
secara lebih spesifik terhadap variabel dari sisi korelasi, agar dapat dilihat hubungan pengetahuan dengan
tindakan ibu dalam perawatan bayi terhadap pencegahan oral trush pada bayi.

Kata kunci: Pengetahuan, sikap, ibu, sariawan

7
Jurnal Kebidanan Flora
Volume 14 No 2 Juni Tahun. 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN:2089-4252
P-ISSN:2622-9072
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkbf

Kendati hal ini bukan penyakit


PENDAHULUAN yang mematikan namun jika tidak
Sariawan (oral trush) ini juga diatasi akan menimbulkan
sering dijumpai pada bayi dan anak ketidaknyaman pada bayi. Bayi akan
kecil yang minum susu dengan botol / terus menurus menangis dan gelisah
dot; atau anak yang mengisap dot akibat nyeri yang ditimbulkan oleh
kompeng (fopspeen) yang tidak bersih. sariawan (oral trush) tersebut. Endapan
Adanya sisa susu dalam mulut bayi putih yang bersifat asam ini telah merata
setelah minum juga dapat menjadi di permukaan lidah dan bibir sehingga
penyebab stomatitis jika ada bakteri di menurunkan selera minum bayi
dalam mulutnya (Ngastiyah, 2015,). (Musbikin, 2015, hal 63). Akibatnya
Menurut penelitian Charles Darwin di bayi menjadi tidak mau minum susu
RSU Panyabungan Tapanuli Selatan ataupun menyusui. Hal ini tentunya
bahwa dari 105 anak yang dilakukan akan mengurangi asupan cairan dan
pemeriksaan rongga mulut ditemukan kalori yang dibutuhkan oleh bayi / anak
pada 32 anak (23,70%) mengalami sehingga berat badan mereka pun
sariawan (oral trush) dan white coated menjadi terhambat. Sariawan (oral
tongue ditemui pada 26 anak (19,26%). trush) ini dapat menyebabkan terjadinya
Pemeriksaan tinja juga dilakukan diare karena jamur yang ada pada
dengan keluhan mencret didapatkan mulutnya tersebut tertelan dan
adanya candida albican pada 28 anak menimbulkan infeksi pada usus yang
(44,44%) dan anak – anak ini juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi
menderita sariawan pada mulutnya (Ngastiyah, 2015).
(Charles Darwin, 2012).
Data dari Dinkes Kabupaten
Menurut dr. Rini Sekartini, SpA Batubara Januari-April Tahun 2020
dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, jumlah banyak bayi ialah 423 bayi, di
umumnya sariawan yang terjadi pada Desa Simpang Gambus Kecamatan
bayi disebabkan oleh jamur sedangkan Lima Puluh didapatkan 10 ibu yang
pada anak dan balita disebabkan oleh mempunyai bayi, 4 ibu diantaranya
trauma dan juga jamur. Spesies yang pernah membawa anaknya ke Bidan
paling umum dilibatkan pada penyakit Praktek dengan keluhan rewel, tidak
ini adalah candida albicans atau mau minum dan terdapat bercak putih
monoliasis. Sariawan atau candidiasis kekuningan pada lidah. Kondisi ini
oral adalah infeksi supersialis membran merupakan tanda adanya oral thrush
mucosa yang mengenai sekitar 2-5 % pada bayi.
neonatus normal. Bayi mendapat jamur
ini dari ibunya pada saat persalinan yang Keadaan ini pasti akan
terinfeksi kandida dan akibat mengkhwatirkan para orang tua.
penggunaan antibiotik terutama pada Masalah ini sebenarnya masih dapat kita
umur 1 tahun ( Berhman, 2011) hindari dengan cara membersihkan
mulut anak setelah selesai diberi minum
susu ataupun ASI dan selalu

8
Jurnal Kebidanan Flora
Volume 14 No 2 Juni Tahun. 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN:2089-4252
P-ISSN:2622-9072
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkbf

memperhatikan kebersihan semua Puluh Kabupaten Batubara, alasan


perlengkapan minum anak. Oleh sebab peneliti memilih klinik ini karena sudah
itu para orang tua harus ditemukan adanya anak yang mengalami
memperahatikan keadaan ini terutama oral trush (sariawan) pada saat peneliti
dalam membersihkan dan merawat mendatangi lokasi penelitian. Dan lokasi
mulut anak agar tetap sehat. Dari data penelitian masih dapat dijangkau oleh
pendahuluan yang dilakukan peneliti ke
peneliti.
Desa Simpang Gambus pada saat
imunisasi ditemukan adanya beberapa Penelitiaan ini dilaksanakan pada
bayi mengalami oral trush di sekitar April-September 2020 dimulai
lidahnya. Oleh karena itu peneliti pengajuan Judul, suvei awal, penelitian
tertarik untuk melakukan penelitian dilakukan pada Bulan Juli minggu
tentang bagaimana “Hubungan keempat. Pengumpulan data pada bulan
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang September 2020. Populasi dalam
Sariawan (Oral Trush) Pada Anak Usia penelitian ini adalah seluruh ibu yang
0-3 Tahun Di Desa Simpang Gambus mempunyai anak 0-3 tahun yang
Kecamatan Lima Puluh Kabupaten anaknya pernah mengalami sariawan
Batubara Tahun 2020. Sebagai sumber (oral trush) di Desa Simpang Gambus
informasi hingga menambah Kecamatan Lima Puluh Kabupaten
pengetahuan ibu dalam mengatasi Batubara. Jumlah populasi sebanyak 47
terjadinya sariawan pada anak serta orang. Teknik sampel yang digunakan
meningkatkan perilaku hidup sehat adalah Accidental sampling yaitu
terutama dalam memelihara kesehatan pengambilan sampel secara kebetulan
mulut anak. dengan melihat kriteria ibu yang
mempunyai anak berusia 0-3 tahun yaitu
METODE PENELITIAN sebanyak 10 orang. Dengan kriteria
yang dapat dijadikan sampel ialah :
Jenis penelitian yang dilakukan
Seluruh ibu yang memiliki anak berusia
adalah penelitian ini menggunakan jenis 0-3 tahun yang anaknya pernah
deskriptif korelasi yaitu dengan cara mengalami sariawan (oral trush),
pengumpulan data sekaligus pada suatu Bersedia untuk dijadikan responden.
waktu Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis HASIL PENELITIAN DAN
deskriptif dengan pendekatan cross PEMBAHASAN
sectional yakni bertujuan untuk
mengetahui Hubungan Pengetahuan Uji validitas yang dilakukan
Dengan Sikap Ibu Tentang Sariawan adalah dengan cara conten validty yaitu
(Oral Trush) Pada Anak Usia 0-3 Tahun diuji oleh dokter spesialis anak (dr.
Di Desa Simpang Gambus Kecamatan Sugiani SpA). Pada tahap pertama ada
Lima Puluh Kabupaten Batubara Tahun perbaikan pada kuesioner tentang
2020. pengetahuan ibu terhadap sariawan (oral
trush) dan pada tahap kedua masih
Lokasi penelitian adalah di Desa terdapat perbaikan tentang kuesioner.
Simpang Gambus Kecamatan Lima Lalu pada perbaikan yang ketiga

9
Jurnal Kebidanan Flora
Volume 14 No 2 Juni Tahun. 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN:2089-4252
P-ISSN:2622-9072
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkbf

kuesioner untuk pengetahuan dan sikap usia tidak produktif lagi. Hal ini
dinyatakan valid dimana nilai 0,720. dikaitkan dengan pendapat Mubarak
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat (2017) yang menyatakan bahwa dengan
alat dapat dipercaya atau dapat bertambahnya umur seseorang akan
diandalkan untuk digunakan sebagai alat terjadi perubahan aspek psikis dan
ukur (Arikunto, 2016). Uji reliabilitas psikologi (mental) dimana taraf berfikir
seseorang semakin matang dan dewasa.)
dilakukan pada 10 ibu yang memiliki
anak berusia 0-3 tahun dan anaknya Sedangkan dilihat Pada tingkat
pernah mengalami sariwan. Kuesioner pendidikan ditemukan bahwa mayoritas
penelitian ini menggunakan uji ibu berpendidikan SMA. Sesuai dengan
reliabilitas Cronbach’s Alpha untuk pendapat Notoadmojo (2017) yang
pengetahuan dan sikap Cronbach’s menyatakan konsep dasar pendidikan
Alpha 0,780. Nilai koefisien reliabilitas adalah suatu proses belajar yang berarti
dalam pendidikan itu terjadi proses
lebih dari 0,60 maka kuesioner sudah
pertumbuhan, perkembangan, atau
memadai syarat reliabel.
perubahan ke arah yang lebih dewasa,
lebih baik, lebih matang pada diri
individu, kelompok atau masyarakat.
Pengetahuan Ibu Tentang Sariawan Bertitik tolak dari konsep pendidikan
(Oral Trush) pada Anak Usia 0-3 di tersebut, maka proses belajar pada
Desa Simpang Gambus Kabupaten individu, kelompok atau masyarakat
Batubara tahun 2020 dari tidak tahu tentang masalah nilai-
Menurut Notoadmojo (2013) nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak
bahwa pengetahuan merupakan hasil mampu mengatasi masalah-masalah
tahu dan ini terjadi setelah melakukan kesehatannya sendiri menjadi mampu.
pengamatan terhadap objek tertentu. Hal ini bertujuan untuk melihat bahwa
Pengetahuan akan mempengaruhi semakin tinggi pendidikan yang dimiliki
perilaku hidup sesorang dalam oleh responden maka semakin mudah
meningkatkan kesehatan secara dalam menyerap informasi serta ide-ide
kondusif. Pengetahuan seseorang di yang ada. Tingginya pendidikan
pengaruhi oleh tujuh faktor yaitu seseorang diharapkan pada pengetahuan
pendidikan, pekerjaan, umur, minat, dan kemampuan yang dimilikinya untuk
pengalaman, kebudayaan lingkungan berprilaku hidup sehat
sekitar serta informasi ( Muibarak, Menurut asumsi penulis bahwa
2017). pengetahuan yang baik mempengaruhi
Pada data demografi dilihat bahwa perilaku individu dalam meningkatkan
dari 10 ibu yang diteliti ditemukan hidup sehat.
mayoritas ibu yang berumur 21-25
tahun. Menurut Hurlock (2018) bahwa
usia dewasa (18-40 tahun) merupakan Sikap Ibu Tentang Sariawan (Oral
masa dimana seseorang secara maksimal Trush) pada Anak Usia 0-3 di Desa
mencapai prestasi yang memuaskan, Simpang Gambus Kabupaten
pada usia tengah (41 – 60 tahun) adalah Batubara tahun 2020.

10
Jurnal Kebidanan Flora
Volume 14 No 2 Juni Tahun. 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN:2089-4252
P-ISSN:2622-9072
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkbf

Pengetahuan Ibu Tentang Sariawan


(Oral Trush) pada Anak Usia 0-3 di
Menurut Ngastiyah (2015) bahwa
adanya sisa susu dalam mulut dapat Desa Simpang Gambus Kabupaten
menjadi penyebab terjadinya oral trush. Batubara tahun 2020 mayoritas cukup.
Sesuai pendapat Musbikin (2016) yang Sikap Ibu Tentang Sariawan (Oral
menyatakan bahwa sariawan dapat Trush) pada Anak Usia 0-3 di Desa
dicegah bila mulut bayi dibersihkan Simpang Gambus Kabupaten Batubara
setelah minum susu/ASI. Kemudian soal tahun 2020 mayoritas bersikap positif.
nomor 6 yang menyatakan bahwa tidak
setuju jika sariawan dapat sembuh Saran
cukup diolesi dengan madu saja. Sesuai
dengan pendapat Ngastiyah (2015) Bagi para ibu- ibu yang memiliki
bahwa sariawan dapat sembuh dengan anak berusia 0-3 tahun agar lebih
pemberian anti jamur pada lesi. mengerti tentang merawat anak terutama
dalam memelihara kebersihan mulut
Menurut Notoamojo (2017) bahwa
anak untuk mencegah terjadinya
sikap adalah rekasi atau respon yang
sariawan sehingga tidak terjadi
masih tertutup dari seseorang terhadap
komplikasi yang tidak diinginkan.
suatu stimulus atau objek. Sikap itu
Dapat memberikan manfaat
masih merupakan reaksi tertutup, belum
terhadap kemajuan ilmu dan penulisan
merupakan suatu tindakan atau aktivitas
ini juga diharapkan dapat dijadikan
akan tetapi predisposisi tindakan.
sebagai bahan bacaan dari perpustakaan
Menurut asumsi penulis bahwa
Fakultas Kesehatan Prodi Sarjana
mayoritas responden memiliki sikap
Terapan Kebidanan.
yang positif belum tentu hal itu
Peneliti lanjutan agar melakukan
diaplikasiakan langsung kepada
penelitan tentang hubungan
tindakan ibu dalam merawat anak-
pengetahuan dengan tindakan ibu dalam
anaknya.
perawatan bayi terhadap pencegahan
Dilihat dari jumlah paritas oral trush pada bayi.
mayoritas ibu memiliki 2 orang anak.
Hal ini bertolak belakang dengan DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2017). Manajemen
pendapat Notoadmojo (2017) yang
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
menyatakan bahwa terdapat
Bherman, R.E., Kliegma,R., Arvin,
kecendrungan kesehatan ibu maupun
A.M. ( 2011). Ilmu Kesehatan
anak yang berparitas rendah lebih baik
Anak Nelson. Jakarta : EGC
dari yang berparitas tinggi, terdapat
Budiarto, S. (2012). Biostatisika untuk
asosiasi antara tingkat patitas dengan
Kedokteran dan Kesehatan
penyakit tertentu.
Masyarakat. Jakarta : EGC
SIMPULAN DAN SARAN Hidayat, A.A. (2017). Metode
Simpulan Penelitian Kebidanan dan Teknik
Berdasarkan uraian hasil dan Analisa Data. Jakarta : Salemba
pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Medika.

11
Jurnal Kebidanan Flora
Volume 14 No 2 Juni Tahun. 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN:2089-4252
P-ISSN:2622-9072
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkbf

Jitowiyono, S & Kriostiyanasari, W. ( UCAPAN TERIMAKASIH


2010). Asuhan Keperawatan
Neonatus dan Anak. Yogyakarta : Ucapan terimakasih yang sebesar-
Mulia Medika besarnya saya ucapkan kepada :
Kurniasih D. ( 2018). Makanan panas Yayasan Pendidikan Kesehatan
Picu Sariawan. http://www.mail- Haji Sumatera Utara yang telah
archieve.com Musbikin, membantu peneliti yaitu dalam hal
I.Persiapan Menghadapi sarana dan prasarana untuk dapat
Persalinan. Yogyakarta : Mitra digunakan agar terlaksananya
Pustaka penelitaian.
Mubarak, W.I., Chayatin, N., Rozhikin, Rektor Universitas Haji
K., & Supradi. (2017). Promosi Sumatera Utara serta civitas akademi
Kesehatan. Yogyakarta : Graha yang telah melaksanakan proses
Ilmu pembelajaran di Universitas Haji
Ngastiyah. (2015). Perawatan Anak Sumatera Utara.
Sakit. Jakarta : Rineka Cipta Kepala Desa Desa Simpang
Notoadmojo,S. (2017). Promosi Gambus Kecamatan Lima Puluh
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Teman sejawat yang telah
Jakarta : Rineka Cipta membantu pada saat pelaksanaan
Riduawan. (2010). Dasar – Dasar penelitian.
Statistik. Bandung: Alfabeta
Rukiyah, A.Y., & Yulianti, S. ( 2010).
Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak
Balita. Jakarta : CV. Trans Info
Media
Sutawijaya, R.B. (2010).
Mencegah, Mendeteksi, dan
Mengatasi Berbagai
Penyakit Anak. Yogyakarta :
Luna Publisher
Charles Darwin. (2012). Keadaan
Rongga Mulut Anak Usia
Kurang dari 2 Tahun di RSU
Panyabungan,
http:www.scribd.com

12
13

Anda mungkin juga menyukai