Anda di halaman 1dari 43

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASUPAN GIZI

UNTUK KUALITAS GIGI YANG BAIK PADA ANAK


DI PUSKESMAS PADASUKA KOTA CIMAHI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan


Program Pendidikan Diploma III Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Bandung

Disusun Oleh :
AJENG SURTIKASARI
P17325113024

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2016
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASUPAN GIZI
UNTUK KUALITAS GIGI YANG BAIK PADA ANAK DI PUSKESMAS
PADASUKA KOTA CIMAHI

Ajeng Surtikasari 1), Eliza Herijulianti 2)


Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

ABSTRAK

Kualitas gigi anak ditentukan oleh banyak faktor terutama asupan gizi.
Pertumbuhan gigi anak di mulai sejak anak dalam kandungan yang dipengaruhi
oleh asupan gizi ibu yang sedang mengandung. Oleh karena itu seorang ibu hamil
harus mengkonsumsi makanan yang bergizi baik. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi untuk
kualitas gigi yang baik pada anak di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling dan didapatkan
38 sampel ibu hamil di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi pada bulan April-Mei
2016. Pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi untuk kualitas gigi yang baik
pada anak diukur melalui wawancara dengan pengisian kuesioner. Berdasarkan
hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi
untuk kualitas gigi yang baik pada anak di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi,
maka diperoleh hasil bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang
kurang yaitu sebanyak 34 orang (89,5%).

Kata kunci: Pengetahuan Ibu Hamil, Gizi, Kualitas Gigi


1)
Peneliti 1 sebagai Mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Bandung
2)
Peneliti 2 sebagai Pembimbing Karya Tulis Ilmiah Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Bandung
THE DESCRIPTION OF PREGNANT WOMEN ABOUT NUTRITION
FOR GOOD QUALITY TEETH FOR CHILDREN
IN HEALTH CENTERS PADASUKA CIMAHI

Ajeng Surtikasari 1), Eliza Herijulianti 2)


Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

ABSTRACT

The quality of children's teeth is determined by many factors, especially nutrition.


The dentition of children’s teeth were begining from unborn children who are
affected by the nutritional intake of pregnant mother. Therefore, a pregnant
woman should consume nutritious food is good. The purpose of this study is to
find out imaging of pregnant women about nutrition for good quality teeth for
children in health centers Padasuka Cimahi. This research is descriptive research.
Samples were taken by accidental sampling and obtained 38 samples of pregnant
women at health centers Padasuka Cimahi in April-May 2016. Knowledge
pregnant women about nutrition for good quality teeth in children measured
through interviews with the questionnaire . Based on the results of research
regarding our knowledge of pregnant women about nutrition for good quality
teeth for children in health centers Padasuka Cimahi , the obtained results that the
majority of pregnant women have less knowledge as many as 34 people ( 89.5 % )
.

Keywords: Knowledge Pregnancy, Nutrition, Teeth Quality

1)
researcher 1 as Student of Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
2)
researcher 2 as Mentor Scientific Writing Project of Jurusan Keperawatan
Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Asupan Gizi Untuk Kualitas Gigi yang Baik Pada Anak di Puskesmas Padasuka
Kota Cimahi”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III pada Jurusan Keperawatan

Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung. Penulis menyadari

bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik

dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan untuk

menyempurnakan tulisan ini.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga

kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak ilmu kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Orang tuaku tercinta yang telah memberikan semangat, doa dan restu nya

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Dr. Ir. H. Oesman Syarif, M. KM, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Bandung.

4. Drg. Hj. Hetty Anggrawati K, M. Kes., AIFO, selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Bandung.
5. Drg. Neneng Nurjanah, M. Kes, selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan nasihat dan saran kepada penulis dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Drg. Eliza Herijulianti, M.Pd, selaku dosen pembimbing Karya Tulis

Ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis

dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Deru Marah Laut, M. Kes, selaku penguji yang telah memberikan arahan

dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Tri Widyastuti, SKM, M. Epid, selaku penguji yang telah memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah

ini.

9. Agus Suryana, S. Sos selaku petugas perpustakaan yang telah membantu

memudahkan dalam pencarian referensi untuk penulisan Karya Tulis

Ilmiah.

10. Seluruh Dosen dan staff Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Bandung yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuannya selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan

Keperawatan Gigi.

11. Kepala Puskesmas Padasuka Kota Cimahi, beserta seluruh staff.

12. Sahabat-sahabatku Luciana, Irma, Andiny, Allena, Farida, Najla dan Hera

atas bantuan, semangat serta motivasinya yang telah diberikan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah.


13. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 19 atas semua bantuan,

motivasi, dan dukungan serta kebersamaan yang diberikan kepada penulis

selama ini.

14. Semua pihak yang telah memberikan gagasan dan dukungan yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu sehingga Karya tulis Ilmiah ini dapat

diselesaikan.

Akhir kata penulis berharap, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi semua pihak pada

umumnya.

Bandung, Juni 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGUJIAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1


A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................4


A. Pengetahuan .................................................................................................4
1. Definisi Pengetahuan .............................................................................4
2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .................................4
B. Kehamilan ....................................................................................................5
1. Definisi Kehamilan ................................................................................5
2. Pembagian kehamilan ............................................................................6
C. Perkembangan Benih Gigi ...........................................................................6
1. Tahap Inisiasi ........................................................................................6
2. Tahap Proliferasi ...................................................................................6
3. Tahap Histodiferensiasi .........................................................................7
4. Tahap Morfodiferensiasi ........................................................................7
D. Gizi Bagi Ibu Hamil .....................................................................................8
1. Definisi Gizi ...........................................................................................8
2. Tujuan Penataan Gizi Pada Wanita Hamil .............................................9
3. Zat Gizi Yang Diperlukan Ibu Hamil Saat Pembentukan Benih Gigi ....
..............................................................................................................10
4. Akibat Kekurangan Zat Gizi Selama Kehamilan Bagi Perkembangan
Gigi pada Anak ....................................................................................13
E. Kerangka Teori...........................................................................................15
F. Definisi Operasional...................................................................................16
G. Pertanyaan Penelitian .................................................................................16

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN .................................................................17


A. Jenis Penelitian ...........................................................................................17
B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................17
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................17
D. Jenis dan Pengumpulan Data .....................................................................18
E. Pengolahan Data dan Penyajian Data ........................................................18
F. Prosedur Penelitian.....................................................................................20

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................................22


A. Hasil Penelitian ..........................................................................................22
B. Pembahasan ................................................................................................23

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................26


A. Kesimpulan ................................................................................................26
B. Saran ...........................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

HALAMAN

TABEL 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil di

Puskesmas Padasuka Kota Cimahi Berdasarkan

Pendidikan dan Pekerjaan Responden Tahun


22
2016

TABEL 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil di

Puskesmas Padasuka Kota Cimahi Berdasarkan

Pendidikan dan Usia Responden Tahun 2016 23

TABEL 4.3 Distribusi Frekuensi Responden mengenai

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asupan Gizi

Untuk Kualitas Gigi Yang Baik Pada Anak Di

Puskesmas Padasuka Kota Cimahi Tahun 2016 23


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat izin pelaksanaan penelitian ditujukan kepada Kepala

Puskesmas Padasuka Kota Cimahi dari Ketua Jurusan

Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Bandung.

Lampiran 2 : Surat konfirmasi izin penelitian ditujukan kepada Ketua

Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Bandung dari Puskesmas Padasuka Kota Cimahi.

Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian Mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu

Hamil tentang Asupan Gizi untuk Kualitas Gigi yang Baik pada

Anak di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi.

Lampiran 4 : Master Tabel Pengolahan Data Hasil Kuesioner

Penelitian Mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Asupan Gizi untuk Kualitas Gigi yang Baik pada Anak di

Puskesmas Padasuka Kota Cimahi.

Lampiran 5 : Dokumentasi penelitian.


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan mulut penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh

secara umum dan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi

bicara, pengunyahan dan rasa percaya diri. Di Indonesia, penyakit gigi dan

mulut terutama karies dan penyakit periodontal, masih banyak diderita, baik

oleh anak anak maupun usia dewasa (Putri, 2010).

Karies gigi disebabkan oleh 3 faktor yang harus ada bersama-sama.

Ketiga faktor tersebut adalah bakteri kariogenik, tersedianya bahan nutrisi

untuk mendukung pertumbuhan bakteri dan permukaan gigi yang rentan.

(Putri, 2010). Sedangkan kualitas gigi anak ditentukan oleh banyak faktor

terutama asupan gizi. Pertumbuhan gigi anak di mulai sejak anak dalam

kandungan yang dipengaruhi oleh asupan gizi ibu yang sedang mengandung

(Mujiati, 2014).

Benih gigi susu mulai dibentuk ketika bayi di dalam kandungan

berusia 1,5-2 bulan. Oleh karena itu seorang ibu hamil harus mengkonsumsi

makanan yang bergizi baik. Asupan gizi selain penting untuk otak, mata,

tulang pada janin juga penting untuk gigi janin. Gigi sangat penting dalam

proses kehidupan manusia. Fungsi gigi sangat diperlukan yaitu sebagai alat

pengunyah, membantu dalam berbicara, keseimbangan wajah, penunjang

estetika wajah dan khususnya gigi sulung berguna sebagai panduan

pertumbuhan gigi permanen (Worang, 2014).


Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013

menyebutkan bahwa penduduk Kota cimahi yang bermasalah gigi dan mulut

sebesar 34%, dimana prevalensi karies melalui pemeriksaan Decayed,

Missing, Filled Teeth (DMF-T) sebesar 4,09% yang berarti rata-rata penduduk

Kota Cimahi telah mengalami kerusakan gigi sebanyak 409 buah gigi dari 100

orang.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui

gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi untuk kualitas gigi yang

baik pada anak di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut : “bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan

gizi untuk kualitas gigi yang baik pada anak di Puskesmas Padasuka Kota

Cimahi?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang

asupan gizi untuk kualitas gigi yang baik pada anak di Puskesmas

Padasuka Kota Cimahi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi terkait gambaran tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi untuk kualitas gigi yang

baik pada anak di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi


b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian

berikutnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian ini bagi peneliti selanjutnya sebagai dasar

penelitian, sedangkan bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan

pengalaman, terutama mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil

tentang asupan gizi untuk kualitas gigi yang baik pada anak di Puskesmas

Padasuka Kota Cimahi.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan ( knowledge ) adalah hasil pengindraan manusia, atau

hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya

(mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu

pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra

pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata). Pengetahuan

sesorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang

berbeda-beda (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah hasil melihat suatu hal, termasuk mengingat

kembali kejadian yang telah dialami baik secara sengaja maupun tidak

(Mubarak, 2012).

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang (Mubarak,

2012):

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan sesorang pada orang

lain mengenai sesuatu agar mereka memahami. Tidak dapat dipungkiri


bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka

menerima informasi.

b. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan mengetahuan baik secara langsung maupun secara

tidak langsung.

c. Usia

Dengan bertambahnya usia sesorang akan terjadi perubahan aspek

fisik dan psikologis (mental). Semakin bertambahnya usia sesorang

akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya

sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik.

d. Informasi

Kemudahan dalam memperoleh suatu informasi dapat membantu

mempercepat sesorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

B. Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam

waktu 40 minggu (Prawirohardjo, 2011).


2. Pembagian Kehamilan

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu

berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13

hingga ke-27, dan trimester ketiga 3 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)

(Prawirohardjo, 2011).

C. Perkembangan Benih Gigi

Benih gigi sulung telah mulai dibentuk ketika bayi di dalam kandungan itu

berusia 1,5-2 bulan. Gigi tidak berkembang dalam waktu yang bersamaan.

Sesudah terjadi tanda-tanda perkembangan gigi di daerah anterior maksila,

perkembangan berlanjut ke arah posterior dari kedua rahang (Machfoedz,

2005).

Tahap-tahap perkembangan benih gigi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahap Inisiasi

Tahap inisiasi adalah permulaan pembentukan kuntum gigi (bud

stage) dari jaringan epitel mulut. Tahap inisiasi merupakan penebalan

jaringan eskodemal dan merupakan gambaran morfologi perkembangan

gigi, akan tetapi hal ini didahului oleh suatu gejala dasar induktif

(Wangidjaja, 2014).

2. Tahap proliferasi

Proliferasi adalah gejala ketika proyeksi lamina gigi meluas sampai

ke dasar mesenkim pada tempat yang khusus dan membentuk primodia

dari gigi primer (organ email). Sewaktu sel-sel membiak, organ gigi

bertambah besar ukurannya. Lembaran epitel yang lain, pita alur bibir,
atau vestibula lamina berkembang hamper berdekatan dengan lamina gigi.

Jaringan mesoderm mendorong jaringan epitel sehingga terbentuk topi

(cap stage/clock form) (Wangidjaja, 2014).

3. Tahap histodiferensiasi

Perubahan bentuk organ gigi dari bentuk topi ke bentuk lonceng

(bell stage). Ini terjadi karena kegatan ini sel membelah diri (mitotic).

Proliferasi terjadi dari sel-sel sekitar perifer dan pada bagian dalam dari

alur organ email. Tahap loceng ini ditandai oleh histodiferensiasi dan

morfodiferensiasi. Selama tahap lonceng, lamina gigi kehilangan

lanjutannya oleh invasi mesenkim dari jaringan pengikat disekitarnya,

tetapi lamina gigi berproliferasi terus secara teratur pada ujung distalnya

untuk membentuk primodia gigi tetap. (Wangidjaja, 2014).

Bila terjadi gangguan pada tahap histodiferensiasi akan

mengakibatkan kelainan dalam struktur gigi, misalnya pada dentinogenesis

imperfekta dan amelogenesis imperfect (Wangidjaja, 2014)

4. Tahap morfodiferensiasi

Pola morfologi atau bentuk dasar dan ukuran relative dari gigi yang

akan datang dibentuk pada tahap morfodiferensiasi. Morfodiferensiasi

tidak mungkin terjadi tanpa proliferasi. Tahap lonceng yang berlanjut

menandai tidak hanya histodiferensiasi yang aktif histodiferensiasi yang

aktif tetapi juga suatu tahap penting, morfodiferensiasi dari korona dengan

menggarisluruskan pertemuan dentino-email yang akan datang. Di ujung


dari lamina dentin kemudian dibentuk lagi tonjolan kedua (lamina dentis)

yang nanti akan menjadi gigi tetap (Wangidjaja, 2014).

Umumnya bayi mulai tumbuh giginya ketika berumur 6 bulan.

Yang pertama kali tumbuh adalah dua gigi seri pertama bawah disusul dua

gigi seri atas. Setelah itu dua gigi seri sampingnya atas dan bawah boleh

dikatakan bersamaan. Gigi geraham pertama lebih dulu tumbuhnya

daripada gigi taring (Machfoedz, 2005).

Pada umur antara 2,5-3 tahun makan lengkaplah gigi sulung itu

sebanyak 20 buah. Dengan demikian sejak umur ini anak sudah siap

mengunyah makanan dengan sempurna daripada sebelumnya. Gigi sulung

tersebut akan bertahan sampai umur 6 tahun. Sesuai dengan kemampuan

alat pencernaan makanan anak yang makin meningkat umurnya maka

sejak umur 6 tahun itu mulai terjadilah pergantian-pergantian gigi dari gigi

sulung ke gigi dewasa (Machfoedz, 2005).

D. Gizi Bagi Ibu Hamil

1. Definisi Gizi

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab, “gizzah”, yang artinya zat

makanan sehat. Untuk jadi sehat setiap orang mempunyai kebutuhan gizi

yang berbeda-beda tergantung pada usia dan kondisi tubuhnya. Jadi, anak

balita berbeda kebutuhan gizinya dengan anak usia 7 sampai 9 tahun.

Orang yang kurus tidak sama kebutuhan gizinya dengan orang gemuk

(Irianto, 2007).
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absobsi,

transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang

tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan

fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy (Supariasa,

2014).

2. Tujuan penataan gizi pada wanita hamil

Tujuan penataan gizi menurut Arisman, 2004 pada wanita hamil

adalah untuk menyiapkan:

a. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan

cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta

juga untuk mendapatkan kualitas benih gigi yang baik pada janin.

b. Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh

bukan lemak.

c. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku

selama hamil.

d. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk

memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat

menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi

dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup

energy untuk menyusui serta merawat bayi kelak.

e. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi

yang tidak diinginkan, seperti mual dan muntah.


f. Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi

selama kehamilan (diabetes kehamilan).

g. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan

kebiasaan makan yang baik dan dapat diajarkan kepada anaknya

selama hidup.

3. Zat Gizi Yang Diperlukan Ibu Hamil Saat Pembentukan Benih Gigi

a. Protein

Setiap sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein merupakan

bahan pembangun tubuh yang utama. Protein tersusun atas senyawa

organik yang mengandung unsur-unsur karbon, hydrogen, oksigen dan

nitrogen. Unsur nitrogen (N) adalah ciri protein yang membedakannya

dari karbohidrat dan lemak. Protein merupakan bahan baku sel dan

jaringan karena merupakan komponen penting dari otot, kulit, dan

tulang (Irianto, 2007).

Meskipun protein merupakan bahan yang esensial dalam struktur

sel, dan bagian-bagian subselular (protein structural), tetapi

pengaruhnya pada pembentukan bakal gigi tidak tampak menjonjol.

Namun demikian protein pada perioda intrauterine berpengaruh pada

pembentukan dan pengembangan bakal tulang rahang tempat gigi-

geligi tersebut (Sediaoetama, 2010).


b. Unsur-unsur mineral

1) Fosfor (P)

Fungsi fosfor ialah untuk mempengaruhi semua proses

perombakan dan pembentukan zat, membentuk bagian-bagian

penting dari plasma sel, untuk pembelahan inti sel dan

memindahkan sifat-sifat keturunan, juga bersama zat kapur

membentuk tulang dan gigi. Kandungan fosfor dalam makanan

banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein, seperti ikan,

ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau

gandum (Irianto, 2007).

2) Kalsium (Ca)

Kalsium atau zat kapur mempunyai peranan penting

sebagai komponen pembentukan tulang dan gigi. Pembentukan ini

dipengaruhi oleh vitamin D dan fosfor. Selain itu fosfor juga

penting untuk membantu proses pembekuan darah dan

mempengaruhi penerimaan rangsang pada saraf dan otot (Irianto,

2007).

Orang dewasa membutuhkan kalsium 0,8 gram per hari.

Pada anak yang masih dalam pertumbuhan dan ibu yang sedang

hamil, kebutuhan kalsium akan naik. Kebutuhan kalsium pada ibu

hamil akan meningkat sampai 50%. Penggunaan kapur di dalam

tubuh diatur oleh parathormon yang mengatur kadar kapur dalam


darah. Sumber kalsium adalah sayuran hijau, wotel, kol, kacang-

kacangan, susu, daging, telur, dan mentega (Irianto, 2007).

3) Fluor (F)

Flour berperan dalam daya tahan gigi terhadap serangan

karies dentis. Fluor berfungsi untuk menguatkan tulang dan gigi,

meningkatkan daya tahan terhadap pembusukan/ kerusakan gigi,

melindungi terhadap kekurangan magnesium, osteoporosis dan

penyakit periodontal. Fluor ada pada ikan, air atau garam yang

dicampur dengan fluor, makanan berasal dari hewan seperti susu,

kuning telur, otak dan sebagainya (Irianto, 2007).

c. Vitamin

Zat-zat gizi yang mempunyai pengaruh menonjol pada

pembentukan gigi ialah vitamin A, vitamin C dan vitamin D.

1) Vitamin A

Vitamin A berfungsi untuk memelihara kesehatan mata,

kulit, tulang dan gigi. Sumber vitamin A ada pada karoten, seperti

sayur dan buah-buahan yang berwarna kuning dan merah, pada

hati, susu, mentega, minyak ikan dan kunging telur (Irianto, 2007).

2) Vitamin C

Vitamin C berfungsi dalam proses pembentukan kolagen,

memelihara keutuhan pembuluh darah, membantuk dalam absorpsi

unsur-unsur besi dan kalsium, activator berbagai enzim perombak

protein dan lemak, penting dalam proses oksidasi dan dehidrasi


dalam sel-sel, menjaga gigi melekat kuat pada gusi dan

menyembuhkan luka. Sumber vitamin C terdapat pada sayuran

segar, buah-buahan (jeruk, nanas, tomat, papaya, semangka,

brokoli, strawberi, dan sebagainya; organ organ hewan seperti hati

dan ginjal (Irianto, 2007).

3) Vitamin D

Vitamin D berfungsi sebagai untuk mengabsorpsi fosfor,

membentuk dan memelihara tulang dan gigi juga untuk

metabolisme kalsium. Vitamin D berpengaruh pada perlekatan

garam kalsium yang merupakan komponen utama dari jaringan-

jaringan keras gigi seperti email, dentin dan cementum. Sumber

vitamin D ada pada minyak hati ikan, susu, telur, sinar ultraviolet

pada kulit (Irianto, 2007).

4. Akibat Kekurangan Zat Gizi Selama Kehamilan Bagi Perkembangan Gigi

pada Anak

a. Akibat kekurangan protein berpengaruh pada pembentukan dan

pengembangan bakal tulang rahang tempat gigi geligi, sehingga tulang

rahang yang relative terlalu pendek. Ini berakibat tidak cukupnya tempat

untuk deretan gigi geligi yang normal, sehingga gigi geligi seperti

berdesakan berebut tempat di rahang yang sempit itu. Makan terjadilah

deretan gigi geligi yang tidak rapih dan disebut malocclusion, yang dapat

terlihat sebagai gigi gingsul, atau permukaan gigi tidak menghadap


kedepan, melainkan ada yang miring sehingga deretan gigi geligi kurang

estetik (Sediaoetama, 2010).

b. Akibat kekurangan fosfor menyebabkan kerentanan untuk serangan karies

dentis bila perbandingan Ca:P lebih rendah karena akan lebih banyak

membentuk Ca carbonat dibanding dengan Ca phospat (Sediaoetama,

2010).

c. Akibat kekurangan kalsium menyebabkan terbentuknya bagian keras dari

struktur gigi yang lebih rendah kadar garam-garam kalsiumnya. Gigi

demikian akan berualitas rendah terhadap serangan karies. Pada ibu yang

telah hamil berkali-kali dan konsumsi kalsiumnya tidak mencukupi,

kalsium diambil dari tulang dan gigi-geliginya untuk diberikan kepada

anak yang sedang dikandungnya. Maka ibu yang demikian meningkat

jumlah giginya yang diserang karies dentis (Sediaoetama, 2010).

d. Akibat kekurangan fluor sering menyebabkan gigi tidak kuat. Fluor sering

ditambahkan ke dalam pasta gigi. Air minum yang terlalu banyak

mengandung fluor dapat menyebabkan timbulya bercak-bercak berwarna

coklat pada gigi dan mudah tanggal. (Irianto, 2007).

e. Akibat kekurangan vitamin A yang terjadi pada phase pembentukan gigi

premodial, yang pertama terganggu adalah fungsi sel-sel ameloblast. Sel-

sel ini terhambat dalam menginduksi sel-sel odontoblast untuk membentuk

dertan yang teratur, sehingga lapisan dentin yang kemudian dibentuk oleh

odontoblast terdiri atas silinder-silinder substansi yang tidak pararel

sempurna. Juga terjadi defect dalam mikrostuktur lapisan email, yang


memberikan kelemahan terhadap kemungkinan serangan karies dentis

(Sediaoetama, 2010).

f. Akibat kekurangan vitamin C cukup berat, munkin terjadi gangguan

pembuluh darah di daerah pulpa gigi dan jaringan disekitarnya, sehingga

terjadi pendarahan dengan akibat degenerasi bakal gigi yang mulai

terbentuk. Gigi dapat terlambat dibentuk dan melakukan erupsi ke rongga

mulut dan tertinggal dari jadwal erupsi yang normal. Mungkin juga

terbentuk gigi yang tumbuh salah arah, keluar dari barisannya (gingsul)

(Sediaoetama, 2010).

g. Akibat kekurangan vitamin D terjadi hambatan kalsifikasi jaringan-

jaringan keras, sehingga email, dentin dan cementum kurang mengandung

garam-garam kalsium. Kondisi ini membuat jaringan-jaringan keras gigi

lebih mudah diserang karies dentis (Sediaoetama, 2010).

E. Kerangka Teori

Berdasarkan judul yang diambil, maka dapat di buat kerangka teori sebagai

berikut :

1. Pendidikan Pengetahuan ibu hamil tentang


Kualitas gigi
2. Usia asupan gizi untuk kualitas gigi
anak
3. Pekerjaan yang baik pada anak

Keterangan:

= diteliti

= tidak diteliti
F. Definisi Operasional

1. Ibu hamil

Ibu hamil yang berkunjung untuk melaksanakan pemeriksaan

kehamilan pada bulan April-Mei 2016 di Puskesmas Padasuka Kota

Cimahi.

2. Pengetahuan ibu hamil

Pemahaman ibu hamil mengenai asupan gizi untuk kualitas gigi

yang baik pada anak. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner terbuka

dengan cara ukur pada penelitian ini adalah wawancara.

Hasil ukur : Pengukuran pengetahuan menurut Arikunto (2006), yaitu

baik (76%-100%), sedang (56%-75%), kurang (40%-55%).

G. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi untuk

kualitas gigi yang baik pada anak di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi?
BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan tujuan untuk

mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi untuk

kualitas gigi yang baik pada janin di Puskesmas Padasuka Kota

Cimahi. Hasil penelitian tidak menggunakan hitungan statistik

melainkan hanya menggunakan tabel distribusi frekuensi.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan April- Mei 2016, yang

meliputi kegiatan persiapan perizinan, pengumpulan data,

pengolahan data, dan penyusunan data.

2. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Puskesmas Padasuka Kota

Cimahi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada

dalam cakupan kerja Puskesmas Padasuka Kota Cimahi dengan

jumlah 83 orang pada bulan Mei 2016.


2. Sampel

Pada penelitian ini sampel yang di ambil adalah ibu hamil

yang berkunjung untuk melaksanakan pemeriksaan kehamilan di

Puskesmas Padasuka Kota Cimahi. Pengambilan sampel dilakukan

secara accidental sampling, yaitu pengambilan sampel dengan

mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia

(Riyanto, 2013).

D. Jenis dan Cara Pengumpulan

1. Jenis data

Data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data

pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi untuk kualitas gigi yang

baik pada janin.

2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan

kuesioner kepada ibu hamil yang datang berkunjung untuk

melaksanakan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Padasuka

Kota Cimahi yang bersedia menjadi responden.

E. Pengolahan Data dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data

Ada tiga tahapan yang penulis lakukan dalam pengolahan data,

yaitu:
a. Editing

Dalam tahap penyuntingan ini dilakukan pemeriksaan

antara lain kesesuaian jawaban dan kelengkapan pengisian.

Dalam proses penyuntingan tidak dilakukan penggantian atau

penafsiran jawaban.

b. Koding

Peneliti akan mengklasifikasi jawaban yang ada menurut

macamnya. Dalam penelitian ini digunakan skala guttman

dalam menentukan skor nilai dari jawaban responden, dengan

bobot nilai sebagai berikut :

Jawaban betul : nilai 1

Jawaban salah : nilai 0

c. Tabulasi

Mengelompokkan data ke dalam suatu data tertentu

menurut sifat yang dimiliki sesuai dengan tinjauan penelitian.

Langkah pertama dalam tabulasi data yaitu membuat tabel

kosong setelah itu memasukkan data yang telah diolah sesuai

kebutuhan. Dalam menentukan persentase tingkat Pengetahuan

ibu hamil digunakan rumus :


ி
P = ேx100%

P = persentase

F = jumlah skor yang diperoleh

N= jumlah seluruh skor


Data pemeriksaan dimasukkan kedalam master tabel dan

tabel distribusi frekuensi dengan cara manual dan komputer.

d. Penyajian Data

Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi untuk melihat gambaran pengetahuan responden

mengenai asupan gizi untuk kualitas gigi yang baik pada anak di

Puskesmas Padasuka Kota Cimahi.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara:

1. Persiapan :

a. Survey tempat penelitian

b. Perizinan dari lembaga Poltekes Kemenkes Bandung Jurusan

Keperawatan Gigi kepada pihak Puskesmas Padasuka Kota

Cimahi.

c. Mempersiapkan lembar kuisioner yang akan dibagikan

d. Persiapan tempat dan waktu penelitian yang telah disepakati

oleh pihak Puskesmas Padasuka Kota Cimahi.

2. Pelaksanaan penelitian

Peneliti mengisi lembaran kuesioner dengan melakukan

wawancara mendalam terhadap responden.


3. Tahap penyelesaian

Setelah diperiksa data yang telah dikumpulkan dan

dimasukan kedalam tabel distribusi frekuensi untuk mendapatkan

hasil penelitian.
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil di Puskesmas Padasuka Kota

Cimahi, dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang dengan karakteristik yang

berbeda dilihat dari pendidikan, usia dan pekerjaan ibu hamil dan penelitian

dilaksanakan selama bulan April-Mei 2016.

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil
di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi
Berdasarkan Pendidikan dan Pekerjaan Responden Tahun 2016
PEKERJAAN IRT PEDAGANG PEG. SWASTA
PENDIDIKAN
SD 11 - 1

SMP 9 4 1

SMA 7 - 5

Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat bahwa ibu hamil dengan tingkat

pendidikan SD mayoritas sebagai ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 11 orang.


Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil
di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi
Berdasarkan Pendidikan dan Usia Responden Tahun 2016

USIA 16-22 TAHUN 23-29 TAHUN 30-36 TAHUN 37-42 TAHUN


PENDIDIKAN
SD 2 4 6 -

SMP 1 6 3 4

SMA 1 2 7 2

Berdasarkan tabel 4.2 diatas terlihat bahwa ibu hamil yang berusia 30-

36 tahun lebih banyak yang tingkat pendidikan terakhirnya SMA yaitu

sebanyak 7 orang.

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden mengenai
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asupan Gizi Untuk Kualitas
Gigi Yang Baik Pada Anak Di Puskesmas Padasuka Kota Cimahi
Tahun 2016
Kriteria Frekuensi Persentase

Baik 0 0%

Sedang 4 10,5%

Kurang 34 89,5%

TOTAL 38 100%

Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat bahwa sebagian besar responden

memiliki pengetahuan kurang yaitu 89,5%.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa tidak

ada responden yang memiliki pengetahuan baik, hanya ada responden yang

memiliki pengetahuan sedang dan sebagaian besar reponden memiliki


pengetahuan kurang mengenai asupan gizi untuk kualitas gigi yang baik pada

anak. Pada saat diwawancara tentang asupan gizi untuk kualitas gigi yang baik

sebenarnya responden sering makan makanan yang baik dikonsumsi pada saat

pembentukan benih gigi, namun responden tidak mengetahui manfaat

makanan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian karakteristik ibu hamil berbeda

seperti pada tabel 4.1 menunjukan tingkat pendidikan ibu hamil mayoritas SD

dan SMP dan hanya sebagai ibu rumah tangga. Pengetahuan ibu hamil tentang

asupan gizi untuk kualitas gigi yang baik pada anak di Puskesmas Padasuka

Kota Cimahi pada tabel 4.3 hanya 4 orang (10,5%) yang memiliki

pengetahuan sedang dan 34 orang (89,5%) memiliki pengetahuan kurang.

Pengetahuan sering kali berhubungan dengan pendidikan, usia dan

pekerjaan ataupun sumber informasi yang didapat oleh seseorang melalui

media cetak dan media elektronik. Hal ini sesuai dengan teori Mubarak, 2012

yang menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

yaitu pendidikan, usia, dan pekerjaan. Pendidikan berarti bimbingan yang

diberikan sesorang pada orang lain mengenai sesuatu agar mereka memahami.

Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin

mudah pula mereka menerima informasi. Dengan bertambahnya usia sesorang

akan terjadi perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Semakin

bertambahnya usia sesorang akan semakin berkembang pula daya tangkap dan

pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik.

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman

dan mengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.


Apabila dilihat dari sudut pandang ekonomi, ibu hamil yang tingkat

pendidikannya SD dan hanya sebagai ibu rumah tangga termasuk ke dalam

ekonomi yang kurang. Keterbatasan ekonomi tersebut juga dapat menjadi

penyebab kurangnya pengetahuan ibu hamil karena ibu hamil tidak mendapat

pengetahuan dari majalah ataupun internet namun dari puskesmas atau

posyandu saja. Dimana selama ini para ibu hamil dan calon ibu hanya lebih

banyak dibekali bagaimana menjaga kehamilan secara umum oleh kader dan

bidan yang memeriksa. Kesibukan pekerjaan ibu hamil juga dapat menjadi

penyebab kurangnya pengetahuan sehingga ibu hamil tidak mempunyai

kesempatan yang banyak untuk membaca ataupun tidak pernah datang ke

posyandu.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu

hamil tentang asupan gizi untuk kualitas gigi yang baik pada anak di

Puskesmas Padasuka Kota Cimahi selama bulan April-Mei 2016, maka

diperoleh hasil bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan

yang kurang yaitu sebanyak 34 orang (89,5%).

B. Saran

Penyuluhan kepada ibu hamil, para calon ibu, dan ibu yang

merencanakan kehamilan harus dilakukan secara menyeluruh dan lebih

ditingkatkan lagi pemberian informasi dan pengetahuan mengenai

kesehatan gigi dan mulut khususnya mengenai asupan gizi untuk kualitas

gigi yang baik pada anak yang dapat dilaksanakan di posyandu atau di

KIA Puskesmas melalui penyuluhan dengan alat peraga yang sesuai,

penyebaran leafleat dan brosur, serta diadakannya pelatihan kader

kesehatan gigi dan mulut.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S . 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Irianto, K., dan Kusno W. 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama
Widya.
Machfoedz, I dan Asmar Y Z. 2005. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-
Anak dan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Mubarak, I M, nurul C, Khoirul R, dan Supradi. 2012. Promosi
Kesehatan.IYogyakarta: Graha Ilmu.
Mujiyati dan R. A. Zainur S. 2014. “Hubungan Berat Badan Dengan Erupsi Gigi
Molar Pertama Permanen Rahang Bawah Anak Usia 5 - 8 Tahun Di
Kelurahan Bukit Lama Palembang Tahun 2014”. Palembang: Rineka
Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.


Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Bina Pustaka.
Putri, M. H., Eliza H., Neneng N. 2013. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan
Keras Dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC.

Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013. Prevalensi
Karies Jawa Barat. http://diskes.jabarprov.go.id/ diakses pada: 17 Juni
2016

Riyanto, A. 2013. Statistik Deskriptif untuk Kesehatan. Yogyakarta: Nuha


Medika.
Sediaoetama, A D. 2010. Ilmu Gizi untu Mahasiswa dan Profesi Jilid II. Jakarta:
Dian Rakyat.
Supariasa, D., Bachyar B., dan Ibnu F. 2014. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Wangidjaja, I. 2014. Anatomi Gigi. Jakarta. EGC.
Worang, T Y., Damajanti H. C. P., Dinar A. 2014. “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Orang Tua Dengan Kebersihan Gigi Dan Mulut Anak Di TK
Tunas Bhakti Manado”. Manado: Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2 Nomor 2.
KUESIONER PENELITIAN
MENGENAI GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

ASUPAN GIZI UNTUK KUALITAS GIGI YANG BAIK PADA ANAK DI

PUKESMAS PADASUKA

KOTA CIMAHI

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama Ibu Hamil :

Alamat :

Usia :

Pekerjaan :

Pendidikan Terakhir :

Usia Kehamilan :

Kehamilan anak ke :

Tanggal penelitian :

B. PERTANYAAN

NO PERTANYAAN 0 1

1 Apakah ibu tahu pada usia kehamilan berapa bulan benih gigi susu mulai
tumbuh?

2 Apakah ibu tahu pada usia berapa gigi susu mulai tumbuh?

3 Apakah ibu tahu pada usia berapa gigi susu pada bayi lengkap?
4 Apakah ibu tahu pada usia berapa gigi susu diganti dengan gigi tetap?

5 Menurut ibu, apakah asupan gizi ibu hamil berpengaruh pada janin?
A. Ya
B. Tidak

6 Menurut ibu, makanan yang mengandung gizi apa yang berpengaruh pada
janin?

7 Menurut ibu, apakah asupan gizi ibu hamil mempengaruhi pembentukan gigi
pada janin?
A. Ya
B. Tidak

8 Menurut ibu, makanan yang mengandung gizi apa yang baik dikonsumsi
untuk proses pertumbuhan gigi pada janin?

9 Apakah ibu tahu mineral apa saja yang dapat mempengaruhi pembentukan
gigi pada janin?

10 Apakah ibu tahu vitamin apa saja yang dapat mempengaruhi pembentukan
gigi pada janin?

11 Apakah ibu tahu apa manfaat protein pada pertumbuhan gigi janin?

12 Apakah ibu tahu apa manfaat fosfor pada pertumbuhan gigi janin?
13 Apakah ibu tahu apa manfaat kalsium pada pertumbuhan gigi janin?

14 Apakah ibu tahu apa manfaat fluor pada pertumbuhan gigi janin?

15 Apakah ibu tahu apa manfaat vitamin A pada pertumbuhan gigi janin?

16 Apakah ibu tahu apa manfaat vitamin C pada pertumbuhan gigi janin?

17 Apakah ibu tahu apa manfaat vitamin D pada pertumbuhan gigi janin?

18 Apakah ibu tahu apa akibat kekurangan protein saat pertumbuhan gigi pada
janin?

19 Apakah ibu tahu apa akibat kekurangan fosfor saat pertumbuhan gigi pada
janin?

20 Apakah ibu tahu apa akibat kekurangan kalsium saat pertumbuhan gigi pada
janin?

21 Apakah ibu tahu apa akibat kekurangan fluor saat pertumbuhan pada gigi
janin?

22 Apakah ibu tahu apa akibat kekurangan vitamin A saat pertumbuhan gigi pada
janin?
23 Apakah ibu tahu apa akibat kekurangan vitamin C saat pertumbuhan gigi pada
janin?

24 Apakah ibu tahu apakah akibat kekurangan vitamin D saat pertumbuhan gigi
pada janin?
DOKUMENTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai