Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN DHE

DENTAL HEALTH EDUCATION PADA ANAK-ANAK DI


TK FAJAR

DISUSUN OLEH:

PUTRI QISTINA 120600202


CHYNTIA PERDANA 120600134
ANISHA ULFANY 120600038
REGINA CARSA 120600216
SHINTA RAMADINA 070600005
NITA RAHMADANI 080600020

PEMBIMBING:
RIKA MAYASARI ALAMSYAH, drg., M.Kes
RANU PUTRA ARMIDIN, drg

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN
KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan kegiatan ini dapat selesai disusun
sebagai salah satu tugas kepaniteraan klinik di Departemen Ilmu Kedokteran Gigi
Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara atas izin melakukan tugas kepaniteraan klinik.
2. Rika Mayasari Alamsyah,drg., M.Kes selaku Ketua Departemen Ilmu
Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara dan pembimbing pertama, atas izin dan bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, membantu serta
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan laporan kegiatan ini.
3. Ranu Putra Armidin, drg. selaku dosen pembimbing kedua yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing, membantu serta
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan laporan kegiatan ini.
4. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Departemen Ilmu Kedokteran Gigi
Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan kegiatan ini dapat
memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan
masyarakat.

Medan, Mei 2017


Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Menyikat Gigi ................................................................................ 4
2.1.1 Pemilihan Sikat Gigi ................................................................... 4
2.1.2 Waktu dan Frekuensi Menyikat Gigi .......................................... 5
2.1.3 Cara Menyikat Gigi..................................................................... 5
2.1.4 Evaluasi Klinis Menyikat Gigi .................................................... 6
2.2 Berkumur dengan Fluor ................................................................. 7

BAB 3 PELAKSANAAN DENTAL HEALTH EDUCATION ........................ 8

BAB 4 KESIMPULAN .................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 28

DOKUMENTASI ............................................................................................ 29

iii
1

BAB 1

PENDAHULUAN

Dental Health Education atau Pendidikan Kesehatan Gigi adalah suatu usaha
terencana dan terarah dalam bentuk pendidikan non formal yang berkelanjutan bagi
individu dan kelompok masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan gigi yang
setinggi-tingginya.1 Pendidikan kesehatan gigi mengenai kebersihan mulut, diet dan
konsumsi gula dan kunjungan berkala ke dokter gigi lebih ditekankan pada anak yang
berisiko karies tinggi. Informasi ini harus menimbulkan motivasi dan tanggung jawab
anak untuk memelihara kesehatan mulutnya. Pendidikan kesehatan gigi ibu dan anak
dapat dilakukan melalui puskesmas, rumah sakit maupun di praktek dokter gigi.2
(IVAN)Kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang
perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi maupun
perawat gigi.3
World Health Organisation (WHO) menyatakan bahwa di Indonesia kurangnya
menjaga kebersihan gigi dan mulut berakibat pada meningkatnya prevalensi
edentulousness yang mencapai 24% dengan rata-rata umur diatas 65 tahun dan
penduduk Indonesia yang menderita gangguan kesehatan gigi dan mulut masih
mencapai 90%.4 Survey Depatemen Kesehatan RI melaporkan bahwa masalah
kesehatan gigi masuk kedalam 10 penyakit terbesar yang tersebar di seluh wilayah
Indonesia. Menurut data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)
tahun 2009, sebesar 89% anak Indonesia di bawah usia 12 tahun menderita karies gigi.
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2009 menunjukkan bahwa penduduk
Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 73%. Riset Kesehatan Dasar tahun
(RISKESDAS) tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan RI menunjukkan prevalensi
anak yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut berdasarkan karakteristik
umur adalah 5-9 tahun sebesar 21,6%, umur 10-14 tahun sebesar 20,6% dan terjadi di
pedesaan sebesar 24,4%.5
2

Proses dari belajar yang diberikan melalui program penyuluhan dan pelatihan
dapat dimengerti dan dipraktekkan dalam keseharian siswa. Penyuluhan memiliki
dampak yang efektif dalam menunjang peningkatan kebersihan gigi dan mulut pada
anak sekolah dasar.6 Pemberian pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya
diberikan sejak usia dini karena pada usia dini anak mulai mengerti akan pentingnya
kesehatan serta larangan yan harus dijauhi atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi
keadaan giginya. Perawatan gigi dan mulut pada masa anak-anak sangat menentukan
kesehatan gigi dan mulut mereka pada tingkatan usia lanjut.3
Tujuan pendidikan kesehatan gigi adalah untuk merubah sikap dan tingkah laku
individu atau sekelompok orang yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan yang
mengarah kepada upaya hidup sehat karena pada dasarnya manusia mempunyai
perilaku yang tidak sama, keseluruhan perilaku tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan,
lingkungan, serta pola asuh yang dibawa sejak kecil. Perubahan sikap dan tingkah laku
tersebut melalui proses dan proses memerlukan sumberdaya baik tenaga pengajar atau
orang yang mampu memberikan informasi, sarana dan prasarana, maupun waktu yang
diperlukan untuk berlangsungnya proses.2,6
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sejak usia
dini karena usia sekolah dasar merupakan saat yang ideal untuk melatih kemampuan
motorik seorang anak, termasuk di antaranya menyikat gigi. Pemberian penyuluhan
kepada anak sejak usia dini adalah untuk membentuk perilaku baik dan membangun
kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi. Menjadi sasaran penyuluhan
adalah murid taman kanak-kanak (TK) atau sekolah dasar (SD) karena perilaku kontrol
plak lebih mudah dipengaruhi, dengan harapan anak dapat melakukan penyikatan gigi
dengan benar hingga dewasa. Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar
merupakan faktor yang cukup penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
Keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh faktor
penggunaan alat, metode penyikatan gigi, serta frekuensi dan waktu penyikatan yang
tepat.7 Kelompok usia anak merupakan kelompok yang rentan untuk terjadinya kasus
kesehatan gigi dan mulut sehingga perlu diwaspadai atau dikelola secara baik dan benar
3

karena keadaan gigi anak tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan
gigi pada usia dewasa nanti.4,7
Kemampuan menggosok gigi secara baik dan benar merupakan faktor yang
cukup penting untuk perawatan kesehatan gigi dan mulut. Dari data yang diperoleh
bahawa sebesar 61,5% penduduk yang menyikat gigi tidak sesuai anjuran yaitu
menyikat gigi hanya satu kali setelah bangun tidur bahkan 16,5% penduduk tidak
menyikat gigi, sedangkan yang sesuai anjuran program yaitu menyikat gigi setelah
makan pagi dan sebelum tidur hanya 21,9%.7
Berdasarkan uraian di atas maka kami tertarik untuk melakukan kegiatan
Dental Health Education (DHE) pada anak usia taman kanak-kanak TK FAJAR
Medan. Kegiatan pertama yang akan dilakukan penyuluhan tentang pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut, kemudian teknik menyikat gigi yang baik dan benar dan
berkumur dengan flour. Cara sikat gigi yang benar diajar oleh petugas kesehatan gigi.
Untuk melihat apakah anak telah menyikat gigi dengan benar diberikan suatu larutan
disclosing solution yang berwarna merah. Jika masih banyak plak yang menempel
maka akan terlihat banyak bagian gigi yang berwarna merah.
4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam usaha menjaga kebersihan mulut, faktor kesadaran dan perilaku


pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut sangat dibutuhkan. Hal ini penting karena
kegiatan yang dilakukan di rumah tanpa adanya pengawasan dari sesiapapun,
sepenuhnya tergantung dari pengetahuan, pemahaman, kesadaran serta kemauan dari
pihak individu untuk menjaga kesehatan mulutnya. Tujuan tersebut cara paling mudah
dan umum dilakukan adalah dengan cara menyikat gigi secara teratur dan benar serta
berkumur dengan fluor karena hal tersebut merupakan usaha yang dapat dilakukan
secara individual.8

2.1 Menyikat gigi


Tujuan menyikat gigi adalah menyingkirkan plak atau mencegah terjadinya
pembentukan plak, membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein merangsang
jaringan gingiva dan melapisi permukaan gigi dengan fluor. Teknik, waktu dan
frekuensi menyikat gigi dapat mempengaruhi kebersihan rongga mulut. Durasi
menyikat gigi yang ideal dan frekuensi menyikat gigi yang baik belum efektif untuk
membersihkan semua permukaan gigi dari plak, hal tersebut dapat terjadi jika menyikat
gigi dilakukan dengan teknik yang salah dan waktu yang tidak tepat.9
Keterampilan penyikatan gigi harus diajarkan dan ditekankan pada anak segala
umur. Anak dibawah umur 5 tahun tidak bisa menjaga kebersihan mulutnya secara
benar dan efektif, maka orang tua harus melakukan penyikatan gigi anak setidaknya
sampai anak berusia 6 tahun kemudian mengawasi prosedur ini secara terus menerus.
Penyikatan gigi anak mulai dilakukan sejak erupsi gigi pertama anak dan tata cara
penyikatan gigi harus ditetapkan ketika molar susu telah erupsi.10

2.1.1 Pemilihan sikat gigi


Hal memilih sikat gigi yang harus diperhatikan antara lain sebagai
5

Berikut:11,12
a. Bulu sikat yang dipilih harus halus dan tidak terlalu keras, lembek atau
jarang.
b. Ukuran sikat gigi disesuaikan dengan rongga mulut dengan tingkat
fleksibilitas sederhana.
c. Bentuk kepala sikat oval dapat mellindngi gusi dari kemungkinan terluka.
d. Sikat gigi dengan pegangan yang cukup lebar untuk genggaman yang kuat.

2.1.2 Waktu dan Frekuensi Menyikat Gigi


Berdasarkan American Dental Association (ADA) menyatakan bahwa
seseorang harus menyikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari yaitu pagi hari
setelah sarapan dan sebelum tidur. Waktu menyikat gigi pada setiap orang tidak sama,
bergantung pada beberapa faktor seperti kecendrungan seseorang terhadap plak dan
debris, keterampilan menyikat gigi, dan kemampuan salivanya membersihkan sisa-sisa
makanan dan debris. Rata-rata lamanya menyikat gigi adalah kira-kira 1 menit,
walaupun demikian ada juga yang melaporkan 2-2,5 menit.11,12
Anak-anak sebaiknya tiga kali sehari menyikat gigi segera sesudah makan dan
sebelum tidur malam. Telah terbukti bahwa asam plak gigi akan turun dari pH normal
sampai mencapai pH 5 dalam waktu 3-5 menit sesudah makan yang mengandung
karbohidrat. Menyikat gigi dapat mempercepat proses kenaikan pH 5 menjadi normal
(6-7) sehingga dapat mencegah proses pembentukan karies.10

2.1.3 Cara menyikat gigi


Banyaknya cara menyikat gigi yang ada, terkadang membuat masyarakat
mengalami kebingungan untuk memilih cara menyikat gigi apa yang tepat untuk
dilakukan dan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar itu. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2007 telah membuktikan pernyataan
tersebut. Di dalam hasil riset tersebut dilaporkan bahwa persentase penduduk sepuluh
tahun ke atas yang bisa menyikat gigi dengan benar hanya 6,9 persen, sedangkan 93,1
persen menyikat gigi dengan cara yang salah.13
6

Cara penyikatan gigi yang dianjurkan oeh Departemen Kesehatan yaitu:10 Sikat
gigi diletakkan sudut 45 derajat mengarah ke gusi.
a. Lakukan penyikatan gigi belakang (sisi luar) dengan gerakan maju-mundur
dan memutar.
b. Lakukan penyikatan gigi belakang (sisi dalam) dengan gerakan mau-mundur
dan memutar.
c. Lakukan penyikatan gigi depan (sisi luar) dengan gerakan naik-turun.
d. Arahkan bulu sikat secara vertikal ke sisi dalam gigi dan lakukan penyikatan
gigi dengan gerakan naik turun.
e. Lakukan penyikatan gigi pada permukaan gigi yang digunakan untuk
mengunyah dengan gerakan maju-mundur.

2.1.4 Evaluasi klinis menyikat gigi


Penilaiannya dengan menggunakan cermin supaya dapat melihat keadaan gigi
yang masih kotor. Bagian gigi yang masih berwarna merah menunjukkan adanya plak,
apabila hal tersebut terjadi maka pasien harus diberikan instruksi cara menyikat gigi
yang benar karena menggosok gigi tiap hari dengan cara yang salah tidaklah membantu
dalam mengurangi akumulasi plak pada gigi. Metode penyikatan gigi harus dapat
membersihkan semua permukaan gigi, khsususnya daerah leher gingiva dan daerah
interdental. Gerakan sikat gigi tidak boleh melukai jaringan lukank maupun jaringan
keras. Metode harus tersusun dengan baik sehingga setiap bagian gigi geligi dapat
disikat bergantian dan tidak ada daerah yang terlewatkan.
Faktor-faktor yang harus dipikirkan dalam mengevaluasi efektivitas suatu
teknik penyikatan adalah:10
1. Efek jangka pendek dan panjang terhadap jaringan
2. Kemampuan untuk membersihkan saku gusi
3. Kesenangan tiap individu
4. Pendidikan dan motivasi individu
5. Tipe geligi pasien
6. Tingkat penyembuhan gusi pasien
7

2.2 Berkumur dengan fluor


Fluor telah digunakan secara luas untuk mencegah karies. Penggunaan fluor
dapat dilakukan dengan fluoridasi air minum, pasta gigi dan obat kumur mengandung
fluor, pemberian tablet fluor, topikal varnis.14 Berkumur fluor dianggap paling berhasil
untuk program kesehatan gigi masyarakat terutama usaha kesehatan gigi sekolah oleh
karena memiliki keuntungan seperti:7
a. Waktu yang diperlukan sedikit
b. Caranya mudah, sehungga tidak membutuhkan tenaga professional khusus
c. Bahan yang diperlukan tidak banyak
d. Dapat dilaksanakan tanpa mengganggu pelajaran sekolah
Tahap pelaksanaan program kumur di sekolah meliputi:1
a. Mempersiapkan bahan larutan fluor yang akan digunakan.
b. Petugas memberitahukan tentang prosedur pelaksanaan program kumur.
Bila diperlukan, sebelum kegiatan berkumur dengan larutan fluor, anak-
anak diberi latihan berkumur dengan air 10 cc (tanpa fluor).
c. Kepada masing-masing anak diberikan satu gelas plastic yang sudah diberi
10cc larutan fluor.
d. Petugas memberikan aba-aba “Mulai Kumur”, dan sesudah kurang lebih 3
menit, diberi aba-aba “Selesai Kumur”.
e. Posisi anak waktu berkumur:
- Kepala tertunduk, gelas plastic dipegang setinggi dada
- Sebaiknya sewaktu berkuur, mulut didekatkan pada gelas yang
dipegang setinggi dada
f. Setelah aba-aba selesai, maka anak-anak meludahkan kembali larutan fluor
bekas kumur ke dalam gelas yang dipegangnya, sehingga guru/petugas
dapat mengontrol tertelan atau tidaknya larutan tersebut.
8
9

BAB 3

PELAKSANAAN DENTAL HEALTH EDUCATION

30 ORANG ANAK TK FAJAR


Jl. Hayam Wuruk No. 11 Medan, Sumatera Utara
Berikut ini merupakan Ragpie program Dental Health Education pada 30 orang anak TK FAJAR

PELAKSANAAN DENTAL HEALTH EDUCATION


RAGPIE PROGRAM DHE
TK FAJAR
Jl. Hayam Wuruk No. 11 Medan, Sumatera Utara
LOKASI DHE : Jl. Alumni No. 2
HARI/ TANGGAL : Selasa, 23 Mei 2017
PUKUL : 08.30-11.00 WIB
JUMLAH ANAK : 30 ORANG
DOSEN PEMBIMBING : Rika Mayasari Alamsyah,drg., M.Kes
Ranu Putra Armidin, drg.
KELOMPOK :1
ANGGOTA PENYULUHAN : Putri Qistina 120600202
Chyntia Perdana 120600134
Anisha Ulfany 120600038
Regina Carsa 120600216
Shinta Ramadina 070600005
Nita Rahmadani 080600020
10

KEGIATAN PENELITIAN

“CARA MENYIKAT GIGI DAN KUMUR-KUMUR FLUOR PADA MURID TK FAJAR”

RESOURCES ACTIVITIES GOAL


I.SURAT PENGANTAR I. PERSIAPAN PENYULUHAN  Sebanyak 30 orang murid
Surat pengantar dari  Pembagian kerja masing-masing mengikuti penyuluhan ,
Fakultas Kedokteran Gigi anggota tim seperti survey harga alat berupa :
P Universitas Sumatera Utara dan bahan penyuluhan, ragpie, dan - cara menjaga kesehatan gigi
untuk izin penyuluhan di TK poster.
L dan mulut (frekurensi
FAJAR  Tim penyuluh bersama-sama dengan
menyikat gigi, cara menyikat
tim kelompok lain mengadakan survey
A lapangan terhadap kondisi sekolah dan gigi yang benar, makan-
II. TENAGA murid-murid serta melakukan makanan yang sehat).
Tenaga pelaksana :
N pendekatan terhadap kepala sekolah.` - Sebanyak 30 orang murid
Penyuluh 6 orang.
mengikuti sikat gigi bersama
N III. ALAT & BAHAN - Sebanyak 30 orang murid
18 MEI 2017
mengikuti kumur flour
I 1. Penyuluhan  Tim penyuluh mengurus izin ke sekolah bersama
- Poster tentang cara menjaga berdasarkan surat pengantar yang telah
N kesehatan gigi dan mulut. dibuat fakultas.
- 2 set phantom dan 2 buah
G sikat gigi ukuran anak-anak
22 MEI 2017
11

untuk melakukan demonstrasi  Simulasi penyuluhan


cara menyikat gigi.  Mengunjungi pihak sekolah untuk
mengingatkan mengenai kegiatan
2. Program sikat gigi penyuluhan yang akan diadakan
keesokan harinya
bersama
 Melakukan pendekatan dengan murid-
 30 buah sikat gigi murid TK
 3 cermin ukuran sedang  Memberitahu murid-murid bahwa akan
 3 buah pipet tetes diadakan acara sikat gigi bersama di
 6 buah kantong plastik besar FKG USU
sebagai tempat sampah  Poster harus sudah ada
P  6 buah ember
 1 botol pewarna makanan /
L disclosing solution II. PELAKSANAAN
 30 buah pasta gigi
A  30 celemek Selasa, 23 Mei 2017
 3 set tisu gulung/tisu lembar.
 30 air mineral cup 07.30 – 08.30
N
 2 orang petugas penyuluhan tiba di TK
N 3. Program kumur flour untuk menjemput murid-murid menuju
 1 buah baskom plastik sedang FKG USU, 2 orang petugas penyuluhan
I sebagai wadah larutan fluor. melakukan persiapan di FKG USU
 2 buah spuit ukuran 10 cc  Meminta izin kepada pihak sekolah
N  30 gelas plastik ukuran kecil untuk menjemput murid-murid TK
 350 ml aquades
 Petugas penyuluhan beserta murid-murid
G  Bubuk flour
TK tiba di FKG USU.
 1 kotak ukuran 1 liter susu
plain UHT
08.30-09.30
12

 Memperkenalkan diri kepada murid-


murid dan menjelaskan tentang program
IV. KONSUMSI
yang akan dilaksanakan.
- 30 susu kotak
3 orang bertugas yaitu: Putri, Chyntia
- 1 kotak bolu dan Anisha melakukan penyuluhan di
lapangan; dan melakukan persiapan
penyuluhan (persiapan alat-alat yang
dibutuhkan : sikat gigi, phantom dan
V. SOUVENIR
poster).
- 30 paket souvenir terdiri
atas:  Penyuluhan dilakukan selama 20 menit
P
- Sikat gigi Dimulai dengan mengajarkan cara
- Pasta gigi menyikat gigi yang baik dan benar dan
L
dilanjutkan dengan menjelaskan
bagaimana cara menjaga kesehatan gigi
A VI. DANA
dan mulut.
a. Penyuluhan
N  Mencetak poster = Rp. 50.000 - Sementara 3 orang lagi bertugas yaitu :
Regina, Shinta dan Nita mempersiapkan
N Total : Rp. 50.000 alat dan bahan untuk kegiatan sikat gigi
dan bahan berkumur larutan fluor bersama
I b. Program sikat gigi (penyusunan meja, penuangan larutan
bersama fluor ke dalam gelas plastik, dan persiapan
N
 30 buah sikat gigi @ Rp. alat dan bahan yang diperlukan).
4.000 = Rp.120.000
G  30 buah pasta gigi @ Rp. 09.30 – 09.40
2000 =  Memberikan pengarahan singkat
Rp. 60.000 mengenai kegiatan sikat gigi dan kumur
13

 3 cermin ukuran sedang @ bersama yang sebentar lagi akan


Rp. 10.000 = Rp. 30.000 dilakukan.
 3 buah pipet tetes @ Rp. 5.000  Memberikan penjelasan kepada murid-
= Rp. 15.000 murid bahwa kegiatan kumur flour
 1 botol pewarna makanan /
dilakukan dengan posisi tegak dan
disclosing solution @ Rp.
10.000 = Rp. 10.000 kepala sedikit di tundukkan, kemudian
 30 celemek @ Rp. 1.000 = dilakukan kumur flour dengan aba-aba
Rp. 30.000 “mulai” selama 1 menit. Dan diakhiri
 3 set tisu gulung @ Rp. 2.000 oleh aba-aba “selesai”, kemudian flour
= Rp. 6.000 tersebut dibuang ke gelas.
P  1 kardus air mineral cup = Rp. Selain itu, diinstruksikan untuk tidak
30.000 boleh menelan flour dan tidak memakan
L Total : Rp. 301.000
makanan selama 1 jam.
- Membawa murid ke lapangan untuk
A c. Program kumur flour
sikat gigi bersama.
 2 buah spuit ukuran 10 cc @
- Anggota penyuluhan membagikan sikat
N Rp. 8.000 = Rp. 16.000
gigi
 40 gelas plastik ukuran kecil
N @ Rp. 400 = Rp. 16.000
 350 ml aquades = Rp. 10.000
I  Bubuk flour = Rp. 10.000 09.40 – 10.00
 1 kotak ukuran 1 liter susu  Murid-murid diarahkan membentuk 3
N plain UHT = Rp. 20.000
baris
Total : Rp. 72.000
 Setiap 10 murid akan diletakkan 1 ember
G di tengah barisan sebagai tempat
d. Konsumsi
 1 kotak kue bolu @ Rp. meludah air berkumur.
30.000  Anggota membagikan celemek pada
Total : Rp. 30.000 masing-masing anak
14

 Memberikan larutan disclosing solution


e. Souvenir pada ujung lidah murid dan di ajarkan
- 30 paket souvenir = Rp. untuk mengoleskan ujung lidah ke
105.000
seluruh permukaan gigi.
Total : Rp. 105.000
 Anggota penyuluhan secara bergiliran
menunjukkan permukaan gigi yang
Total Keseluruhan : merah dengan cermin.
Rp.558.000 (tiap anggota =
Rp. 93.000) 10.00 – 10.30
 Anggota penyuluhan membagikan gelas
P VII.TRANSPORTASI
yang berisi air pada anak-anak
Kendaraan pribadi masing-  Membagikan pasta gigi kepada setiap
L
masing anggota. murid.
A  1 petugas sebagai koordinator lapangan
yaitu : Shinta memimpin untuk
N mengarahkan cara penyikatan gigi dan
dibantu 3 petugas lainnya yaitu: Nita,
N Regina dan Chyntia
 Aba-aba dipimpin oleh koordinator
I lapangan.
 Setiap murid diminta menyikat gigi
N dengan teknik yang telah diajarkan saat
penyuluhan dan menghilangkan warna
G merah dari seluruh permukaan gigi
 Petugas memperlihatkan warna
kemerahan melalui cermin secara
bergiliran.
15

 Setelah 2 menit, murid disuruh berkumur


dan dibuang ke dalam ember untuk
menghilangkan sisa pasta gigi di dalam
mulut.
 Mengevaluasi hasil penyikatan gigi oleh
murid dengan cermin.
 Murid diinstruksikan untuk membilas
sikat gigi mereka dengan air sampai
bersih, lalu sikat gigi dimasukkan
kembali ke dalam kemasan untuk dibawa
P
pulang.
 Murid-murid disuruh mengumpulkan
L
setiap gelas plastik ke dalam kantong
A plastik.

N 10.30 – 10.45
 Pembagian larutan fluor yang telah
N disediakan oleh Regina dan Nita
 Instruksi pemakaian fluor oleh Nita
I  Anak-anak diminta berkumur dengan
larutan fluor sesuai dengan yang telah
N diinstruksikan di dalam kelas yaitu:
 Dengan posisi tegak dan kepala sedikit
G di tundukkan kemudian dilakukan kumur
flour dengan aba-aba “mulai” selama 1
menit. Di akhiri dengan aba-aba
“selesai”, kemudian flour dibuang
16

kedalam gelas. Anak-anak diinstruksikan


untuk tidak menelan flour dan tidak
boleh makan selama 1 jam.
 Anggota penyuluhan mengecek apakah
ada larutan flour yang tertelan, bila ada
berikan susu plain yang telah di
sediakan.
 Murid-murid disuruh membuang setiap
gelas plastik ke dalam plastik sampah
dan membuang celemek
 Melakukan sesi foto-foto dilapangan
sekolah bersama murid, anggota
penyuluhan dan dosen.

10.45– 11.00

- Berpamitan pada murid-murid dan wali


kelas

- Murid dipandu untuk kembali ke TK

11.00 – 11.30
 Pembersihan lokasi penyuluhan
 Beres-beres peralatan.
17

I. SURAT PENGANTAR 1. PERSIAPAN PENYULUHAN  Selasa, 23 Mei 2017, 30 murid


Surat pengantar dari  Pembagian kerja masing-masing TK FAJAR:
I Fakultas Kedokteran Gigi anggota tim seperti survey harga alat - Mengikuti penyuluhan
Universitas Sumatera Utara dan bahan penyuluhan, ragpie, dan berupa cara menjaga
untuk izin penyuluhan di TK poster.
M kesehatan gigi dan mulut
FAJAR  Tim penyuluh bersama-sama dengan
(frekurensi menyikat gigi,
tim kelompok lain mengadakan survey
P lapangan terhadap kondisi sekolah dan cara menyikat gigi yang
II. TENAGA murid-murid serta melakukan benar, makan-makanan
L pendekatan terhadap kepala sekolah.` yang sehat).
Tenaga pelaksana :
- Melakukan sikat gigi
Penyuluh 6 orang, yaitu:
E bersama
 Putri 18 Mei 2017
 Chyntia - Melakukan kumur fluor
M
 Anisha  Tim penyuluh mengurus izin ke sekolah bersama
 Regina berdasarkan surat pengantar yang telah
E  Shinta dibuat fakultas.
 Nita
N  Setiap anggota penyuluhan
22 MEI 2017 saling bekerja sama dalam
T menyukseskan kegiatan
III. ALAT & BAHAN  Simulasi penyuluhan penyuluhan.
 Mengunjungi pihak sekolah untuk
A
mengingatkan mengenai kegiatan
1. Penyuluhan
18

S - Video mengenai cara penyuluhan yang akan diadakan  Murid memahami cara
penyikatan gigi keesokan harinya menjaga kesehatan gigi dan
I - Slide mengenai makanan yang  Melakukan pendekatan dengan murid- mulutnya yang meliputi
baik dan tidak baik murid TK
frekuensi menyikat gigi, cara
 Memberitahu murid-murid bahwa akan
- Poster tentang cara menjaga menyikat gigi, dan makanan
diadakan acara sikat gigi bersama di
kesehatan gigi dan mulut. FKG USU yang baik dan tidak.
- 2 set phantom dan 2 buah  Poster telah disediakan
sikat gigi ukuran anak-anak  Mempersiapkan ruang tertutup yang  Penyuluhan dilakukan di ruang
I untuk melakukan demonstrasi akan digunakan untuk penyuluhan tertutup, sedangkan kegiatan
cara menyikat gigi. menyikat gigi dan kumur fluor
M
di lapangan.
2. Program sikat gigi II. PELAKSANAAN
P
bersama Selasa, 23 Mei 2017
 30 buah sikat gigi
L
 30 buah cermin ukuran sedang 07.30 – 08.30
 3 buah pipet tetes
E  6 buah kantong plastik besar  2 orang petugas penyuluhan (Regina dan
sebagai tempat sampah Chyntia) tiba di TK untuk menjemput
M  6 buah ember murid-murid menuju FKG USU, 2 orang
 1 botol pewarna makanan / petugas penyuluhan (Putri dan Anisha)
E disclosing solution melakukan persiapan di FKG USU
 30 buah pasta gigi (ruang tertutup dan persiapan
N  30 buah celemek perlengkapan penyuluhan)
 60 buah klip untuk menjepit
 Meminta izin kepada pihak sekolah
T celemek
 3 set tisu gulung/tisu lembar. untuk menjemput murid-murid TK

A  30 air mineral cup


08.40
19

S 3. Program kumur flour  Petugas penyuluhan beserta murid-murid


 1 buah baskom plastik sedang TK tiba di FKG USU dan menuju ruang
I sebagai wadah larutan fluor. tertutup yang telah disiapkan.
 2 buah spuit ukuran 10 cc
 30 gelas plastik ukuran kecil
 300 ml aquades
08.45-09.15
 0,6 gr bubuk flour
 1 kotak ukuran 1 liter susu  Memperkenalkan diri kepada murid-
plain UHT murid dan menjelaskan tentang program
I yang akan dilaksanakan.
IV. KONSUMSI
3 orang bertugas yaitu: Putri, Chyntia
M - 30 susu kotak
dan Anisha, melakukan penyuluhan di
- 1 kotak bolu kelas melalui media video, poster dan
P - 5 kotak nasi
slide.
 Penyuluhan dilakukan selama 20 menit
L
V. SOUVENIR Dimulai dengan memperkenalkan
E - 30 paket souvenir terdiri makanan yang baik dan buruk,
atas: mengajarkan cara menyikat gigi yang
M - Sikat gigi baik dan benar dan dilanjutkan dengan
- Pasta gigi menjelaskan bagaimana cara menjaga
- Buku gambar kesehatan gigi dan mulut.
E
- Pensil - Melakukan sesi tanya jawab setelah
- penghapus
N dilakukan penyuluhan untuk melihat
apakah peserta penyuluhan
T VI. DANA mendengarkan penyuluhan yang telah
a. Penyuluhan diberikan. Sementara 3 orang lagi
A - bertugas yaitu : Regina, Shinta dan Nita
mempersiapkan alat dan bahan untuk
20

S b. Program sikat gigi kegiatan sikat gigi dan berkumur larutan


bersama fluor bersama (penuangan air mineral ke
I  30 buah sikat gigi @ Rp. dalam gelas plastik, penuangan larutan
2.500 = Rp.75.000 fluor ke dalam gelas plastik dan
 30 buah pasta gigi @ Rp. persiapan alat dan bahan yang
2000 = diperlukan).
Rp. 60.000
- Anggota penyuluhan membagikan sikat
 30 cermin @ Rp. 1.500 = Rp.
45.000 gigi dan memasangkan celemek sebelum
I ke lapangan.
 3 buah pipet tetes @ Rp. 5.000
M = Rp. 15.000 09.15 – 09.25
 1 botol pewarna makanan /  Memberikan pengarahan singkat
P disclosing solution @ Rp. mengenai kegiatan sikat gigi dan kumur
10.000 = Rp. 10.000 bersama yang sebentar lagi akan
L  30 celemek @ Rp. 1.000 =
dilakukan.
Rp. 30.000
E  3 set tisu gulung @ Rp. 2.000  Memberikan penjelasan kepada murid-
= Rp. 6.000 murid bahwa kegiatan kumur flour
M  1 kardus air mineral cup = Rp. dilakukan dengan posisi tegak dan
22.500 kepala sedikit di tundukkan, kemudian
Total : Rp. 263.500 dilakukan kumur flour dengan aba-aba
E
“mulai” selama 1 menit. Dan diakhiri
N c. Program kumur flour oleh aba-aba “selesai”, kemudian flour
 2 buah spuit ukuran 10 cc @ tersebut dibuang ke gelas.
T Rp. 2.000 = Rp. 4.000 Selain itu, diinstruksikan untuk tidak
 40 gelas plastik ukuran kecil boleh menelan flour dan tidak memakan
@ Rp. 400 = Rp. 16.000
A makanan selama 1 jam.
 300 ml aquades = Rp. 5.000
 Bubuk flour = Rp. 50.000
21

S  1 kotak ukuran 1 liter susu - Membawa murid ke lapangan untuk


plain UHT = Rp. 14.000 sikat gigi bersama.
I Total : Rp. 89.000

d. Konsumsi
 1 kotak kue bolu @ Rp. 09.25 – 09.40
30.000  Murid-murid diarahkan membentuk 4
 5 kotak nasi @ 22.000 kelompok yang berisi 7-8 anak.
Total : Rp. 140.000  Pada setiap kelompok akan diletakkan 1
I
ember di tengah barisan sebagai tempat
e. Souvenir meludah air berkumur.
M - 30 paket souvenir = Rp.
90.000  Memberikan larutan disclosing solution
P Total : Rp. 90.000 pada ujung lidah murid dan di ajarkan
untuk mengoleskan ujung lidah ke
L seluruh permukaan gigi.
VII.TRANSPORTASI  Anggota penyuluhan secara bergiliran
E 1 buah angkot @100.000 menunjukkan permukaan gigi yang
Total : Rp. 100.000 merah dengan cermin.
M
Total Keseluruhan : Rp. 09.40 – 10.10
E 682.500  Anggota penyuluhan membagikan gelas
(tiap anggota = Rp. 171.000) yang berisi air pada anak-anak
N  Membagikan pasta gigi kepada setiap
murid.
T
 1 petugas sebagai koordinator lapangan
yaitu : Shinta memimpin untuk
A
mengarahkan cara penyikatan gigi dan
dibantu 3 petugas lainnya yaitu: Putri,
22

S Chyntia, dan Nita untuk mengawasi


setiap kelompok
I  Aba-aba dipimpin oleh koordinator
lapangan.
 Setiap murid diminta menyikat gigi
dengan teknik yang telah diajarkan saat
penyuluhan dan menghilangkan warna
merah dari seluruh permukaan gigi
I
 Petugas memperlihatkan warna
kemerahan melalui cermin secara
M
bergiliran.
 Setelah 2 menit, murid disuruh berkumur
P
dan dibuang ke dalam ember untuk
L menghilangkan sisa pasta gigi di dalam
mulut.
E  Mengevaluasi hasil penyikatan gigi oleh
murid dengan cermin.
M  Murid diinstruksikan untuk membilas
sikat gigi mereka dengan air sampai
E bersih, lalu sikat gigi dimasukkan
kembali ke dalam kemasan untuk dibawa
N pulang.
 Murid-murid disuruh mengumpulkan
T setiap gelas plastik ke dalam kantong
plastik.
A
23

S 10.10 – 10.30
 Pembagian larutan fluor yang telah
I disediakan oleh Nita dan Regina
 Instruksi pemakaian fluor oleh Nita
 Anak-anak diminta berkumur dengan
larutan fluor sesuai dengan yang telah
diinstruksikan di dalam kelas yaitu:
Dengan posisi tegak dan kepala sedikit
I
di tundukkan kemudian dilakukan kumur
flour dengan aba-aba “mulai” selama 1
M
menit. Di akhiri dengan aba-aba
“selesai”, kemudian flour dibuang
P
kedalam gelas. Anak-anak diinstruksikan
untuk tidak menelan flour dan tidak
L
boleh makan selama 1 jam.
E  Anggota penyuluhan mengecek apakah
ada larutan flour yang tertelan, bila ada
M berikan susu plain yang telah di
sediakan.
E  Murid-murid disuruh membuang setiap
gelas plastik ke dalam plastik sampah
N dan membuang celemek
 Melakukan sesi foto-foto dilapangan
T sekolah bersama murid, anggota
penyuluhan dan guru.
A
10.30– 10.45
24

S - Menginstruksikan murid untuk masuk


kembali ke dalam kelas dan melakukan
I sesi tanya jawab.

- Berpamitan pada murid-murid dan wali


kelas

- Murid dipandu untuk kembali ke TK

10.45 – 11.00
 Pembersihan lokasi penyuluhan.
 Beres-beres peralatan.
 Pengadaan seluruh  Seharusnya kegiatan dimulai pukul  Meskipun terjadi
resources telah dapat 08.30, namun terjadi ketrlambatan keterlambatan waktu dalam
E dipenuhi selama 15 menit dikarenakan memulai penyuluhan, namun
menunggu murid TK untuk proses penyuluhan
V berkumpul di sekolahnya. Namun, berlangsung dengan baik
secara keseluruhan proses dimana murid memahami cara
A penyuluhan berjalan dengan lancar menjaga kesehatan gigi dan
karena anak antusias dalam mulutnya yang meliputi
L mendengarkan penyuluhan yang frekuensi menyikat gigi, cara
diberikan dan mengikuti kegiatan- menyikat gigi, dan makanan
U kegiatan yang dilakukan. yang baik dan tidak.

S  Murid dapat menjawab


pertanyaan kuis yang diajukan.
25

I
 Penyuluhan dilakukan di ruang
tertutup, sedangkan kegiatan
menyikat gigi dan kumur fluor
di lapangan.

 Murid-murid tertib dalam


menerima souvenir.
25

BAB 4

KESIMPULAN

Kegiatan DHE pada 30 orang anak TK Fajar telah dilaksanakan pada tanggal
23 Mei 2017 di Jl. Alumni No.2.
1. 30 orang anak TK Fajar telah mendapatkan penyuluhan tentang jenis makanan
yang berpotensi menyebabkan karies dan cara menyikat gigi yang benar.
2. 30 orang anak TK Fajar telah melakukan sikat gigi bersama dengan cara yang
baik dan benar.
3. 30 orang anak TK Fajar telah melakukan kumur – kumur larutan fluor bersama.

DAFTAR PUSTAKA
26

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72. Sistem Kesehatan Nasional


2012. http: // pppl. depkes. go. id /_asset /_ regulasi / KEPMENKES _374-
2009_ TTG_SKN-2009. Pdf (04 April 2017)
2. Devy RA. DHE (Dental Health Education). 2012. http://pelangi-penuhpelangi.
blogspot.co.id/2012/01/dhe-dental-health-education.html (Desember 2016)
3. Ramadhan Azhary, Sukmana BI, Cholil. Hubungan tingkat pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut terhadap angka karies gigi di SMPN 1 Marabahan.
Dentino J;2016.1(2):173-176.
4. Gede YI, Pandelaki K, Mariati NW. Hubungan pengetahuan kebersihan gigi
dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut pada siswa SMA Negeri 9
Manado. Jurnal e-Gigi(eG);2013.1(2):84-88.
5. Arianto, Shaluhiyah Z, Nugraha P. Perilaku menggosok gigi pada siswa sekolah
dasar kela V dan VI di Kecamatan Sumberejo. Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia;2016.9(2):127-135.
6. Ali RA, Wowor VNS, Mintjelungan CN. Efektivitas Dental Health Education
Disertai Demonstrasi Cara Menyikat Gigi Terhadap Tingkat Kebersihan Gigi
Dan Mulut Anak SD. J PHARMACON 2016; 5(1): 164-72
7. Gopdianto R, Rattu AJM, Mariati NW.Status Kebersihan Mulut Dan Perilaku
Menyikat Gigi Anak SD Negeri 1 Malalayang. J e-GiGi 2015;3(1): 130-8.
8. Widi RE. Hubungan perilaku membersihkan gigi terhadap tingkat kebersihan
mulut siswa sekolah dasar negeri diwilayah kerja puskesmas Gladak Pakem
Kabupaten Jember. Jakarta. JKGI 2003; 10 (3): 9-14
9. Kuswardani S, Putri S, Shanda Fitria S. Pengaruh Pola Makan dan Menyikat
Gigi Terhadap Kejadian Karies Molar Pertama Permanen Pada Murid SD
Negeri 26 Rimbo Kaluang Kecamatan Padang Barat. Majalah Kedokteran
Andalas 2012; 36(2): 227-33
10. Angela A. Pencegahan primer pada anak yang beresiko karies tinggi. Dentica
dent J 2005; 38 (3): 130-4
11. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat: pencegahan dan
pemeliharaan . Cet. Ke-2, Mei. Medan; USU Press, 2009. 6-8
27

12. Asadoorian J. Tooth brushing. Canadian journal of dental hygiene 2006; 40: 1-
14
13. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar.
Departemen Kesehatan RI. http: // www. depkes. go. id/ resources/ download/
general/ Hasil20 Riskesdas202013. pdf. 2009
14. Ch.Wala H, A.Wicaksono D, Tambunan E. Gambaran status karies gigi anak
usia 11-12 tahun pada keluarga pemegang jamkesmas di kel. Tumatangi I Kec.
Tomohan Selatan. Tesis. Manado: Program Studi Kedokteran Gigi USRM,
2014: 1-2

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai