Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PADA MASA NIFAS

DENGAN NYERI LUKA JAHITAN PERINEUM

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 4


Praktik Asuhan Kebidanan Holistik

NAMA : RESTU MANDASARI

NPM : E1AC23038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI 2023


Manajemen Asuhan Kebidanan Masa Nifas pada Ny “S” dengan Nyeri Luka Jahitan
Perineum pada Tanggal 24 Juli-03 September 2019 di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2019
Nurul Atikah, Zelna Yuni Andryani. A, Dewi Setiawati

2020
Pendahuluan Nifas adalah masa sesudah persalinan yaitu sejak kelahiran bayi, plasenta dan selaput yang diperlukan untuk
memulihkan kembali kesehatan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Karya tulis ilmiah ini
bertujuan untuk melaksanakan manajemen asuhan kebidanan masa nifas pada ibu dengan nyeri luka jahitan perineum di
RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2019 menggunakan pendekatan studi kasus, dengan metode manajemen asuhan
kebidanan tujuh langkah Varney dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP. Hasil asuhan pada Ny “S” dengan Nyeri
Luka Jahitan Perineum Asuhan dilakukan selama 42 hari dengan melakukan kunjungan masa nifas sebanyak 7 kali, baik
di RS maupun di rumah ditemukan ibu mengalami nyeri luka jahitan perineum sejak setelah ibu melahirkan pada tanggal
24 Juli 2019, selama pemantauan tidak ditemukan adanya masalah potensial seperti tanda-tanda infeksi serta pada hari ke
6 masa nifas Ny “S” luka jahitan perineum tampak mulai menyatu dengan kulit dan berangsur sembuh. Kesimpulan dari
studi kasus setelah pemantauan dan analisa data pada ibu dengan nyeri luka jahitan perineum di RSUD Syekh Yusuf
Gowa tahun 2019 pemantauan masa nifas berjalan normal, tanda-tanda vital dalam batas normal dan telah dilakukan
pendokumentasian semua temuan dan tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny “S” dengan hasil tidak ditemukannya
kesenjangan antara teori dan kasus yang di dapatkan.
Efektifitas Kompres Hangat Dan Kompres Dinginterhadap Intensitas Nyeri Luka
Perineum Pada Ibu Post Partumdi Bpm Siti Julaehapekanbaru
Elly Susilawati, Wita Ranifa Iida
2019

Exclusive breastfeeding is influenced by several factors, including breast milk does not immediately
come out on the first day after childbirth, the mother feels the milk comes out a little, the difficulty of
the baby in sucking, the condition of putting breast milk and the promotion of breast milk substitute.
The conditions in the field indicate that the success of early breastfeeding is also influenced by the
condition of the mother and baby. Working mothers and low level of mother and family’s knowledges
regard the benefits and appropriate ways of breastfeeding. The application of oketani massage to post
partum mothers is still rarely done because usually mothers only do regular breast massage. Oketani
massage is a management skill to overcome the problem of lactation such as inadequate breast milk
production, breast swelling, oketani massage will cause the breasts to become soft, supple and the areola
will become elastic, the lactiferous duct and the nipple also become elastic. The research design used
was quasi experimental with a pre-test and post-test design. This study only used one group, namely the
intervention group without the control group to see the effectiveness of the ASI dam in the intervention
group. The sampling technique used was consecutive sampling, the sample in this study were 15
postpartum mothers. The results of this study found that all postpartum mothers after doing Oketani
massage therapy experienced changes in ASI dam results from the T-test analysis obtained a mean value
= 4,800, SD = 1.46 and p value = 0,000 <= 0,05, indicating that Oketani massage therapy effective in
changing ASI dams in post partum mothers. Conclusion from this study that the incidence of effective
ASI dams can be overcome with Oketani massage.
BAB II
TINJAUAN
KASUS
Nama pengkaji
Asuhan Kebidanan KEHAMILAN
: Restu Mandasari
Tanggal Pengkajian : 11 – 12 – 2023

Jam Pengkajian : 16.00 WIB

 IDENTITAS ISTRI SUAMI


 Nama : Ny. M Tn. f
 Umur : 21 Tahun 26 Tahun
 Suku : Sunda Sunda
 Agama : Islam Islam
 Pendidikan : SMA SMA
 Pekerjaan : IRT Swasta
 Alamat : KP.Cijalingan RT 06/02

A. DATA SUBJEKTIF
 Alasan datang ke Faskes
-
 Keluhan utama
Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan
DATA OBJEKTIF
 Keadaan Umum : Baik  Abdomen
 Kesadaran : Compos mentis  Bentuk : Membesar
 Antopometri  Striae : Ada
  Luka operasi: Tidak ada
Berat badan : 55 kg
  Tfu : 2 jari dibawah pusat
Tinggi badan : 155 cm
 LILA : 26 cm  Vulva Vagina:
 Tanda-tanda vital  Varices : Tidak varices
  Kemerahan : Tidak ada kemerahan
TD : 120/80 mmHg
  Nyeri : ada nyeri ringan
Nadi : 88 X / menit
  Lochea : rubra
Suhu : 38ºC
 Pernafasan : 21 X / menit  Anus : Tidak ada hemoroid
Analisa
 Ny. M P1A0 Post Partum 6 jam dengan
nyeri luka jahitan perineum
penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent pada ibu dan keluarga atas tindakan yang akan diberikan. Ibu menyetujui tindakan
yang diberikan serta bersedia diberikan asuhan berkelanjutan.
2. Memberitahu ibu keluhan yang ibu alami yaitu nyeri luka jahitan, hal ini merupakan kejadian yang normal. Ibu
mengerti dan paham penjelasan yang telah diberikan oleh bidan.
3. Memberitahukan pada ibu agar sebaiknya istirahat/ tidur yang cukup. Ibu mengerti tentang pentingnya beristirahat
dan akan berusaha melakukannya.
4. Memberitahukan kepada ibu untuk tetap minum dalam jumlah yang cukup dan jangan menguranginya. Ibu
mengerti dan akan melaksanakan anjuran bidan.
5. Memberitahu ibu untuk Melakukan perawatan luka perineum dapat mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat
proses penyembuhan. Luka perineum merupakan rusaknya jaringan otot-otot perineum, dimana luka tersebut berada
di daerah yang lembab dan rentan akan masuknya kuman. Ibu mengerti dan dapat melakukannya
6. Memberitahu ibu untuk melakukan kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri pada luka perineum, ibu mengerti
dan dapat melakukannya.
7. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan senam nifas dengan gerakan kegel . Ibu mengerti dan akan mencoba
melakukan gerakan kegel
8. akan memeriksakan segera ke bidan jika terdapat tanda bahaya kehamilan.
9. Memberi ibu terafi obat Fe 1x1 dengan dosis 60 mg, asam mefenamat 3x1 , amoxcilin 3x500 mg dan vit A 1 X
200.000.000 serta mengingatkan kembali dosis meminumnya. Ibu bersedia menghabiskan tablet tersebut.
10. Memberitahukan Ibu untuk kunjungan ulang yaitu 1 minggu kemudian atau segera datang jika terdapat keluhan atau
terdapat salah satu tanda bahaya kehamilan. Ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang sesuai jadwal.
11. Mendokumentasikann hasil pemeriksaan ke dalam buku KIA dan kohort ibu. Pendokumentasian telah dilakukan
BAB III
PEMBAHASAN.”

—Someone Famous
PEMBAHASAN
Masa nifas merupakan masa yang memerlukan perhatian khusus, karena proses involusi uterus sangat

1
penting dan harus berjalan dengan baik. Selama masa nifas, proses involusi rahim terjadi, yaitu rahim kembali ke
keadaan sebelum kehamilan dan terjadi kontraksi pada uterus. Apabila proses involusi uterus tidak berjalan dengan
baik maka akan menimbulkan suatu keadaan yang disebut subinvolusi, dimana uterus gagal untuk mengikuti
pola normal involusi atau proses involusi uterus tidak berjalan dengan baik sehingga proses kontraksi uterus
terhambat.(Manuaba, 2010).
Masalah yang sering dialami oleh ibu post partum dan menyebabkan rasa nyeri pada masa nifas salah satunya
adalah lukapada daerah perineum yang terjadi pada waktu proses persalinan. (Liana, 2023).
Luka perineum adalah luka karena adanya robekan jalan lahir baik karena rupture maupun karena episiotomi pada
waktu melahirkan janin. Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan. Robekan
jalan lahir merupakan luka atau robekan jaringan yang tidak beraturan (Elisabeth Siwi Walyani, 2017)
Luka perineumd dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan psikologis ibu post partum, sekitar 23-24% ibu
post partum mengalami nyeri dan ketidaknyamanan selama 12 hari post partum.Setiap ibu yang menjalani
proses persalinan yang mengalami luka pada perineumakan merasakan nyeri, baik luka yang dibuat seperti
episiotomiatau luka robekan spontan. Ketidak nyamanan dan nyeri yang dialami ibu post partum akibat
robekan perineumbiasanya ibu taku tuntuk bergerak setelah persalinan. Bahkan nyeri akan berpengaruh terhadap
mobilisasi, pola istirahat, pola makan, psikologis ibu, kemampuan untuk buang air besar atau buang air kecil,
aktifitas sehari-hari dalam hal menyusui dan mengurus bayi ( Suliatiawati, 2018). .Dampak dari
PEMBAHASAN II
Pada pengkajian hasil anamnesa, ibu melahirkan tanggal 12 Desember 2023 pukul 02.00 WIB. .
Keluhan utama ibu mengeluh pada luka jahitan perineum dan sakitnya mulai terasa sejak awal penjahitan
setelah persalinan. Sifat keluhan, nyeri yang dirasakan hilang timbul. Berdasarkan pemeriksaan fisik
didapatkan Data Objektif - TTV : TD : 120/80 mmHg S: 38,0oC R: 20x/m N:88 x/menit - Payudara : Simetris,
terdapat hyperpigmentasi areola mammae, tidak ada benjolan, tidak ada retraksi, papila mammae menonjol,
sudah mengeluarkan ASI,Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong,
terdapat luka jahitan pada perineum
PEMBAHASAN III
Penatalaksanaan yang dilakukan antara lain beri senyum salam sapa sopan santun pada ibu dan keluargaagaribu
dan keluarga merasa nyaman pada pelayanan yang diberikan, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tidakanrasionalmencegah terjadinya infeksi silang.Mengkaji tingkatan nyeri pada ibuagarmengetahui tingkatan nyeri yang
dirasakan oleh ibu dan penulis mengkaji tingkatan nyeri menggunakan Wong Baker(mimik wajah).Anjurkan ibu
senantiasa menjaga kebersihan vulvadan mengganti pakaian dalam setiap kali basah dan mencuci daerah vulva dengan air
bersih setiap habis BAB dan BAKagarmenjaga kebersihan vulva untuk mencegah terjadinya infeksi.Anjurkan ibu untuk
makanan yang bergizi seperti sayuran hijau, ikan, telur, kacang-kacangan, daging, buah, agarmemenuhi kebutuhan nutrisi
ibu, sehingga ASI dapat lancar dan makanan yang mengandung serat dapat memperlancar BAB.Anjurkan ibu untuk
menyusui bayinya secara on demanddan mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benaragar memenuhi kebutuhan
nutrisi bayinya, untuk memacu hormon prolaktin yang akan memperlancar produksi ASI, dan posisi yang benar
untuk memudahkan bayi menghisap dan mencegah terjadinya puting susu lecet. Ajarkan dan anjurkan ibu melakukan
teknikrelaksasi untuk mengurangi nyeriagarteknikrelaksasi dapat mengurangi ketegangan pada otot-otot dan
meningkatkan suplai oksigen ke jaringan. Menjelaskan tanda-tanda infeksi pada perineum seperti peningkatan suhu tubuh,
timbul rasa perih dan rasa panas di tempat yang terinfeksi, perih saat buang air kecil, keluar cairan seperti keputihan dan
berbauagar dilakukan perawatan luka perineum dapat mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat proses
penyembuhan. Luka perineum merupakan rusaknya jaringan otot-otot perineum, dimana luka tersebut berada di daerah yang
lembab dan rentan akan masuknya kuman.Anjurkan ibu untuk istirahat. Pemberian antibiotik untuk mencegah terjadinya
infeksi, analgetik untuk mengurangi rasa sakit, dan vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh, serta meningkatkan
produksi ASI.
PEMBAHASAN IV
Upaya untuk mengurangi rasa nyeri dapat menggunakan cara farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi dengan cara memberikan
obat anti nyeri (analgesik) pada ibu hamil direkomendasikan oleh dokter dan terapi nonfarmakologi dapat dilakukan oleh petugas kesehatan
atau keluarga pasien yaitu salah satunya menggunakan Endorphin Massage. Endorphin Massage merupakan sebuah terapi sentuhan atau pijatan
ringan yang cukup penting diberikan pada ibu hamil di waktu menjelang hingga saatnya melahirkan. Pijatan ini dapat merangsang tubuh untuk
melepaskan senyawa endorfin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman. Selama ini, endorfin sudah dikenal
sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa
nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan stress, serta munculnya melalui berbagai kegiatan, seperti pernafasan yang dalam dan
relaksasi, serta meditasi ( Prawihardjo, 2017). Manfaat Endorphin Massage antara lain, membantu dalam relaksasi dan menurunkan kesadaran
nyeri dengan meningkatkan aliran darah ke area yang sakit, merangsang reseptor sensori di kulit dan otak dibawahnya, mengubah kulit,
memberikan rasa sejahtera umum yang dikaitkan dengan kedekatan manusia, meningkatkan sirkulasi lokal, stimulasi pelepasan endorfin,
penurunan katekiolamin endogen rangsangan terhadap serat eferen yang mengakibatkan blok terhadap rangsang nyeri (Liana, 2016).
Berbagai metode untuk mengatasi nyeri luka perineum dapat dilakukan baik secara farmakologi atau non farmakologi. Metode dalam
mengatasi nyeri secara farmakologi lebih efektif dibandingkan dengan metode non farmakologi. Namun, metode farmakologi
berpotensi memberikan efek samping bagi ibu seperti memberikan analgetik asam mefenamat yang dapat menyebabkan nyeri pada
lambung ibu ( Hiyana, 2019)]. Sedangkan secara nonfarmakologi lebih aman diterapkan karena mempunyai risiko yang lebih kecil,
tidak menimbulkan efek samping serta menggunakan proses fisiologis .Terapi non farmakologi yang dapat diberikan untuk mengurangi
nyeri antara lain distraksi, bio feedback, hipnosis diri, mengurangi presepsi nyeri, stimulas I kutaneus ,pemberian kompres hangat dan
kompres dingin, serta masase.Salah satu metode non farmakologi pilihan yang paling sederhana yang dapat di gunakan untuk
mengatasi nyeri dan ketidak nyamanan terutama ibu post partum dengan nyeri luka perineum adalah dengan menerapkan penggunaan
kompres hangat dan kompres dingin. Penggunaan kompres hangat dan kompres dingin merupakan salah satu bentuk pemberian
stimulasi kutaneus dengan pemanfaatan suhu. Kompres hangat dan kompres dingin ini bekerja dengan memblok transmisi stimulus
nyeri sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit ( Misana, 2019).
PEMBAHASAN V
Kompres hangat dapat memberikan rasa hangat yang bertujuan untuk memberikan rasa nyaman, mengatasi nyeri,
mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu ( Sarah, 2017). Kompres hangat
memiliki dampak fisiologis bagi tubuh, yaitu pelunakan jaringan fibrosa, mempengaruhi oksigenisasi jaringan
sehingga dapat mencegah kekakuan otot,memvaso dilatasikan dan memperlancar aliran darah, sehingga dapat
menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri ( Hani, 2016). Selain itu kelebihan kompres hangat dapat membantu
pemulihan luka, mengurangi infeksi dan inflamasi, mempelancar pasokan aliran darahserta memberikan ketenangan dan
kenyamanan pada klien ( Ajizah, 2015). Selain kompres hangat, manajemen nyeri dengan tindakan kompres dingin
merupakan metode yang dapat diterapkan untuk membantu kenyamanan pada ibu nifas untuk mengurangi rasa
nyeri. Manfaat kompres dingin diantaranya adalah mengurangi aliran darah ke daerah luka sehingga dapat
mengurangi resiko perdarahan dan oedema, kompres dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat
kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak akan lebih sedikit
Setelah memberikan konseling kepada ibu pemberi asuhan menganjurkan ibu cara melakukan perawatan perinium dan
kompres hangat atau dingin pada area yang sakit melalui leaflet yang telah dicetak dan pemberi asuhan melakukan evaluasi
terhadap ibu. Pada saat melakukan evaluasi dengan bertanya saat menjelang kontrol nifas berikutnya, keluhannya sudah hilang.
BAB IV
PENUTUP
Simpulan
Masalah yang sering dialami oleh ibu post partum dan menyebabkan rasa nyeri
pada masa nifas salah satunya adalah lukapada daerah perineum yang terjadi pada
waktu proses persalinan. (Liana, 2023).
Luka perineum adalah luka karena adanya robekan jalan lahir baik karena rupture
maupun karena episiotomi pada waktu melahirkan janin. Ruptur perineum adalah
robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan. Robekan jalan lahir merupakan
luka atau robekan jaringan yang tidak beraturan (Elisabeth Siwi Walyani, 2017
, Cara mengurangi keluhan tersebut dapat diterapka terapi non farmakologi salah
satunya yaitu dengan kompres hangat dan dingin serta mampu melakukan perawatan
perineum
SARAN

Diharapkan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan dapat memberikan terapi kompres
dingin sebagai metode non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri luka perineum pada
ibu post partum.
THANKS!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai