Anda di halaman 1dari 41

BAB VI

UPDATING ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

HJ. HUSNIAR ISHAK, S.ST.,M.Kes

PENGURUS PUSAT IKATAN BIDAN INDONESIA


Midwifery Update
SOAL LATIHAN
KASUS I
Ny. X G3P1A1, usia 30 tahun datang ke RS Bersalin pada tanggal 15 januari 2022 jam
12:30 dengan keluhan nyeri perut tembus ke belakang disertai pelepasan lendir
dan darah. Saat diperiksa pada jam 13.00, didapatkan:
Tanda Vital: TD 120/80 mmhg, N 90x/m,
P 20x/m, S 37 ° C
Pemeriksaan Dalam
Pembukaan: 6 cm, vulva tak
Portio: lunak Pemeriksaan Tambahan
Ketuban: utuh Urine: 100 cc
Hodge: II Alb: Negatif
UUK: Kiri depan Red: Negatif
Molase: Tidak ada
Panggul: Kesan cukup
Pelepasan : lendir dan darah
DJJ: 140x/m
His: 3 x 10” = 40”
Observasi 13.30
•HIS: 4 x 10’ = 40”
•DJJ: 150x/menit
•Nadi: 80x/menit

Observasi 14.00
•HIS: 3 x 10’ = 45”
•DJJ: 150x/menit
•Nadi: 90x/menit

Observasi 14.30
•HIS: 4 x 10’ = 50”
•DJJ: 140x/menit
•Nadi: 80x/menit
 Dengan his yang adekuat tiba-tiba ketuban pecah jernih, maka dilakukan VT. Didapatkan
pem bukaan lengkap penurunan Hodge IV.

 Maka Ibu dipimpin mengedan, pada jam 15.40 WITA lahirlah seorang bayi laki-laki
dengan PBK Spontan. BBL 3500 gram, PBL 50cm,segera menangis, AS 8/10, anus: +

 Jam 15.45 placenta lahir lengkap, laserasi tidak ada

 Kala IV
KU: Baik
Kontraksi uterus: Baik Berapa lama kala 2 Ny. X ?
• TD: 120/80 mmhg Apakah masih fisiologi ?
• N: 88x/m
• P: 18x/m
• S: 37 ° C
Tujuan Umum
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu
01 memahami tentang hal - hal yang harus
diperhatikan dalam melakukan APN.

Tujuan Khusus
a) Memahami paradigma dalam asuhan persalinan normal
TUJUAN b) Memahami Lima aspek dasar yang penting dalam asuhan
PEMBELAJARAN persalinan yang bersih dan aman
c) Memahami Asuhan Kala I PersalinanNormal
02 d) Memahami pencatatan proses persalinan pada Partograf
e) Memahami Asuhan kala II persalinan
f) Memahami Asuhan kala III dan kala IV persalinan
g) Memahami Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
h) Memahami penjahitan robekan perineum
i) Memahami pelayanan persalinan pada saat pandemi
j) Memahami langkah-langkah penuntun belajar persalinan

Midwifery Update
PARADIGMA DALAM ASUHAN PERSALINAN

Fokus asuhan Hal tersebut merupakan pergeseran paradigma dari


persalinan bersih menunggu timbulnya penyulit dan penanganan
dan aman : komplikasi menjadi proaktif dalam persiapan
1. Kualitas persalinan dan pencegahan komplikasi
pelayanan
2. Kepuasan pasien
3. Mencegah
terjadinya
komplikasi
4. Keselamatan ibu
Terbukti mampu mengurangi kesakitan dan
dan bayi (patient’s
kematian ibu dan bayi baru lahir
savety)
Midwifery Update
CONTOH PERGESERAN PARADIGMA

Mencegah perdarahan pasca


1 persalinan yg disebabkan atonia
uteri
Mencegah terjadinya
4 partus lama

Mencegah terjadinya laserasi


2 atau episiotomi

Mencegah terjadinya
5 asfiksia BBL

Mencegah terjadinya
3 retensio plasenta

Midwifery Update
Jika semua penolong persalinan kompeten melakukan :
• Upaya pencegahan atau deteksi dini secara aktif terhadap berbagai
komplikasi yang mungkin terjadi,
• Memberikan pertolongan secara adekuat dan tepat waktu
• Melakukan upaya rujukan segera dimana kondisi ibu masih optimal

Maka semua upaya tersebut dapat secara signifikan


menurunkan jumlah kesakitan dan kematian ibu dan BBL di
Indonesia.

Midwifery Update
TUJUAN ASUHAN PERSALINAN BERSIH DAN AMAN

Menjaga kelangsungan hidup dan


memberikan derajat kesehatan yang
tinggi bagi ibu dan bayinya, sehingga
melalui upaya yang terintegrasi dan
lengkap tetapi dengan intervensi minimal
maka prinsip keamanan dan kualitas
pelayanan dapat terjaga pada tingkat
yang diinginkan

Midwifery Update
Setiap intervensi yang akan di
aplikasikan dalam asuhan
persalinan normal harus
mempunyai alasan dan bukti
ilmiah yang kuat, termasuk juga
manfaat dari berbagai intervensi
yang ada, bagi kemajuan dan
keberhasilan proses persalinan

Midwifery Update
LIMA ASPEK DASAR PENTING DALAM ASUHAN PERSALINAN
BERSIH DAN AMAN

Membuat keputusan klinik Merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah dan
1 yang cepat dan tepat menentukan asuhan yang diperlukan oleh pasien. Keputusan harus akurat,
komprehensif dan aman

Asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan ibu. Beberapa

2 Melaksanakan asuhan sayang


ibu dan sayang bayi
prinsip dasar asuhan sayang ibu dan bayi adalah dengan mengikut sertakan
suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi

Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk

3 Melaksanakan prinsip-prinsip
pencegahan infeksi
melindungi ibu, BBL, keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan
lainnya dg mengurangi infeksi karena bakteri, virus dan jamur serta melakukan
upaya menurunkan risiko penularan
Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik

4 Melakukan pendokumentasian atau


pencatatan
karena memungkinkan penolong persalinan untuk terus menerus memperhatikan
asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi.

Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan


5 Melakukan rujukan secara tepat
waktu
atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu
menyelamatkan jiwa ibu dan bayinya.
Midwifery Update
KALA I ASUHAN PERSALINAN NORMAL

• Persalinan adalah proses • Persalinan dimulai sejak uterus


dimana bayi, plasenta dan berkontraksi dan menyebabkan
selaput ketuban keluar dari perubahan pada serviks
uterus ibu. (membuka dan menipis) dan
• Persalinan dianggap normal berakhir dengan lahirnya
jika prosesnya terjadi pada plasenta secara lengkap.
usia kehamilan 37-42 • Ibu belum dapat dikatakan
minggu tanpa disertai inpartu jika kontraksi uterus
penyulit. tidak mengakibatkan
perubahan atau pembukaan
pada serviks.

Midwifery Update
Mengukur Tinggi
Fundus

• Pengukuran dilakukan saat


uterus tidak ✔
berkontraksi
• Ibu setengah duduk, tempelkan
ujung
pita ditepi atas simfisis dan
rentangkan

mengikuti linea mediana hingga
ke
puncak fundus (lihat Gambar)

•Jarak antara tepi atas simfisis
pubis dan
puncak fundus uteri adalah
TANDA DAN GEJALA INPARTU

Adanya kontraksi uterus


yang teratur dan semakin
meningkat (frekuensi dan
01 kekuatannya) minimal 2 x
dalam 10 menit.
Adanya penipisan
dan pembukaan 02
serviks
Keluarnya lendir
03 bercampur darah (bukan
tanda pasti)

Midwifery Update
PEMERIKSAAN PEMBUKAAN SERVIKS

Pembukaan diukur dengan satuan sentimeter melalui


tera bukaan antara jari telunjuk dan jari tengah pada
lingkaran pembukaan.

SALAH
BENAR
KALA I ASUHAN PERSALINAN

FASE LATEN FASE AKTIF


• Dimulai sejak awal kontraksi • Frekuensi dan lama kontraksi
yang menyebabkan penipisan akan meningkat secara
dan pembukaan serviks secara bertahap dan dianggap adekuat
bertahap jika terjadi 3 x atau lebih dalam
• Berlangsung hingga serviks waktu 10 menit dan lamanya
membuka kurang dari 4 cm berlangsung selama 40 detik atau
lebih
• Pada umumnya berlangsung
selama 6 – 8 jam • Pembukaan serviks 4 cm atau
lebih.
• Terjadi penurunan bagian
terbawah janin.
Midwifery Update
ANAMNESA DAN PEMERIKSAAN UNTUK MENSELEKSI ADANYA
RISIKO KEGAWAT DARURATAN DAN PENYULIT ANTARA LAIN :

1. Riwayat bedah Caesar 11. Tinggi Fundus Uteri 40 cm atau lebih


2. Perdarahan pervaginam 12. Gawat Janin
3. Persalinan Kurang Bulan (usia 13. Primipara dalam Fase Aktif Kala Satu
kehamilan kurang dari 37 minggu) Persalinan dengan palpasi kepala masih
4. Ketuban Pecah dengan Mekonium 5/5
Kental 14. Presentasi bukan belakang kepala
5. Ketuban Pecah Lama (>24 jam) 15. Presentasi Majemuk
6. Ketuban Pecah pada Persalinan Kurang 16. Kehamilan Gemeli
Bulan (usia kehamilan kurang dari 37 17. Tali pusat menumbung
minggu) 18. Syok
7. Ikterus 19. Penyakit penyakit yang menyertai
8. Anemia Berat 20. Tinggi badan < 140 cm
9. Tanda/gejala Infeksi
10. Pre-eklampsi/Hipertensi Dalam
Kehamilan

Midwifery Update
Bidan harus dapat mengenali
berbagai penyulit pada ibu
bersalin, yang mengharuskan ibu
untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap, dimana jika
salah satu hasil anamnesa dan
pemeriksaan risiko kegawat-
daruratan terdapat jawaban “ya”
ibu harus dirujuk ke fasilitas
kesehatan rujukan yang lebih
lengkap.

Midwifery Update
ASUHAN SAYANG IBU PADA KALA I

01 Memberikan dukungan emosional

02 Membantu pengaturan posisi ibu

03 Memberikan cairan dan nutrisi

04 Keleluasaan melakukan mobilisasi

05 Pencegahan infeksi
Midwifery Update
PENGGUNAAN PARTOGRAF

• Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sebagai
bagian penting asuhan persalinan. Partograf harus digunakan,
baik tanpa ataupun adanya penyulit.
• Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat (rumah,
puskesmas, klinik bidan swasta, rumah sakit, dll).
• Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan
asuhan kepada ibu selama persalinan dan kelahiran (Spesialis
Obgin, bidan, dokter umum, residen dan mahasiswa kedokteran).

Midwifery Update
PENGGUNAAN PARTOGRAF
Partograf membantu penolong persalinan dalam memantau,
mengevaluasi dan membuat keputusan klinik baik persalinan normal
maupun yang disertai dengan penyulit. Pencatatan pada partograph
dimulai pada saat proses persalinan masuk dalam “fase aktif”. Bila
hasil pemeriksaan dalam menunjukkan pembukaan 4 cm, tetapi
kualitas kontraksi belum adekuat minimal 3x dalam 10 menit dan
atau lamanya masih kurang 40 detik, lakukan observasi selama
1 jam kedepan. Jika masih sama, berarti pasien belum masuk
fase aktif.
Bila pembukaan sudah mencapai > 4 cm tetapi kualitas
kontraksi masih kurang 3x dalam 10 menit atau lamanya kurang dari
40 detik, pikirkan diagnosa “inertia uteri”

Midwifery Update
KOMPONEN YANG HARUS DI OBSERVASI

1. Denyut jantung janin setiap 1/2 jam


2. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap 1/2 jam
3. Nadi: setiap 1/2 jam
4. Pembukaan serviks setiap 4 jam
5. Penurunan kepala: setiap 4 jam
6. Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam
7. Produksi urin, aseton dan protein setiap 2 sampai 4 jam

Midwifery Update
Lembar partograf halaman depan menyediakan lajur dan kolom untuk
mencatat hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan, termasuk:
1. Kondisi janin
• DJJ;
• Warna dan adanya air ketuban
• Penyusupan (molase) kepala janin

2. Kemajuan Persalinan
• Pembukaan
• Penurunan Kepala
• Kontraksi

3. Keadaan Umum Ibu


• Tekanan Darah
• Nadi
• Suhu
• Urin
• Makan/minum

Midwifery Update
GARIS WASPADA, GARIS BERTINDAK, DAN LAJUR
PEMBERIAN OKSITOSIN

• Jika grafik dilatasi melewati garis


waspada maka penolong harus
mewaspadai bahwa persalinan yang
sedang berlangsung telah memasuki
kondisi patologis

• Partograf menyediakan lajur pemberian


oksitosin untuk persalinan patologis tetapi
intervensi ini hanya dilakukan di fasilitas
yang memiliki sumber daya dan sarana
yang lengkap dan petugas memiliki
kewenangan untuk melakukan prosedur
tersebut.
Midwifery Update
KALA II PERSALINAN
Gejala dan tanda kala II:
1. Ibu merasa adanya dorongan ingin meneran bersamaan dengan
adanya kontraksi
2. Ibu merasa adanya tekanan pada rectum/vagina
3. Perineum menonjol
4. Vulva dan sfingter ani membuka

Tanda pasti kala II jika:


1. Pembukaan lengkap
2. Terlihat bagian kepala janin pada introitus vagina

Midwifery Update
ASUHAN SAYANG IBU DAN BAYI PADA KALA II
• Anjurkan ibu selalu didampingi oleh keluarga selama proses persalinan dan
kelahiran bayi. Dukungan suami atau keluarga sangat diperlukan dalam menjalani
proses persalinan.

• Jelaskan tahapan dan proses kemajuan persalinan

• Tentramkan hati ibu

• Bantu ibu memilih posisi yang nyaman pada saat meneran. Posisi terlentang tidak
dianjurkan lebih dari 10 menit

• Anjurkan ibu meneran pada kala II, hanya pada saat kontraksi atau adanya
dorongan ingin meneran. Jangan anjurkan ibu meneran berkepanjangan sehingga
upaya akan terhalang. Anjurkan ibu beristirahat diantara kontraksi

• Anjurkan untuk minum selama proses persalinan

Midwifery Update
ALUR PENATALAKSANAAN
FISIOLOGIS KALA II PERSALINAN

Midwifery Update
KALA III & IV PERSALINAN

• Tujuan manjemen aktif kala III adalah membuat uterus berkontraksi


lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu kala III, mencegah
perdarahan dan mengurangi kehilangan darah selama kala III
persalinan jika dibandingkan dengan pelepasan plesenta secara
spontan.

• Sebagian besar (25-29 %) morbiditas dan mortalitas ibu di Indonesia


disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan akibat atonia uteri dan separasi
parsial/retensio plasenta yang dapat dicegah dengan manajemen aktif kala
III.

Midwifery Update
MANAJEMEN AKTIF KALA III

LANGKAH KEUNTUNGAN
PEMBERIAN SUNTIKAN OKSITOSIN
PERSALINAN KALA III LEBIH
(DALAM 1 MENIT PERTAMA)
SINGKAT
SETELAH BAYI LAHIR

MELAKUKAN PENEGANGAN TALI


MENGURANGI JUMLAH
PUSAT TERKENDALI DAN
KEHILANGAN DARAH
MELAHIRKAN PLASENTA

MELAKUKAN MASASE FUNDUS UTERI


MENGURANGI ANGKA KEJADIAN
SEGERA SETELAH PLASENTA LAHIR
RETENSIO PLASENTA

Midwifery Update
MEMPERKIRAKAN KEHILANGAN DARAH
• Cara tak langsung untuk mengukur kehilangan darah adalah melalui
penampakan gejala, dan mengukur tanda vital (nadi dan tekanan darah).

• Apabila perdarahan menyebabkan ibu lemas, pusing, tachicardi dan hipotensi


(sistolik turun > 30 mmHg dari kondisi sebelumnya) maka telah terjadi
perdarahan 500 ml – 1000 ml.

• Bila ibu mengalami syok hipovolemik, maka ibu telah kehilangan darah 50 %
(2000 -2500 ml).

• Penting sekali untuk selalu memantau keadaan umum ibu dan menilai jumlah
kehilangan darah ibu selama kala IV melalui tanda vital, jumlah darah yang
keluar dan kontraksi uterus.

Midwifery Update
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
1. Bayi harus mendapatkan kontak kulit ke kulit dengan ibunya segera setelah
lahir selama paling sedikit 1 jam
2. Bayi harus dibiarkan untuk melakukan IMD dan ibu dapat mengenali bahwa
bayinya siap untuk menyusu serta memberikan bantuan jika diperlukan
3. Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada BBL, hingga
inisiasi menyusu selesai dilakukan. Prosedur tersebut seperti pemberian
vitamin K, menimbang, mengukur dan sebagainya.

Midwifery Update
KEUNTUNGAN IMD BAGI IBU KEUNTUNGAN IMD BAGI BAYI

1. Merangsang produksi oksitosin dan 1. Mempercepat keluarnya kolostrum yaitu


prolaktin pada ibu yang dapat makanan dengan kualitas dan kuantitas
membantu kontraksi uterus sehingga optimal untuk kebutuhan bayi
menurunkan risiko perdarahan post 2. Mengurangi infeksi dengan kekebalan pasif
partum (pasca persalinan maupun aktif
2. Merangsang pengeluaran 3. Mengurangi 22 % kematian bayi berusia
kolostrum dan meningkatkan kurang dari 28 hari
produksi ASI 4. Meningkatkan keberhasilan menyusui secara
3. Membantu ibu mengatasi stress ekslusif dan lamanya bayi disusui. Membantu bayi
sehingga ibu merasa lebih tenang mengkoordinasikan kemampuan isap, telan dan
dan tidak nyeri pada saat plasenta nafas. Reflex menghisap awal pada bayi paling
lahir dan prosedur pasca persalinan kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir
lainnya 5. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
4. Menunda ovulasi 6. Mencegah kehilangan panas.

Midwifery Update
PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM

KEUNTUNGAN TEKNIK
TUJUAN PENJAHITAN JELUJUR

1. Menyatukan kembali 1. Mudah dipelajari


jaringan tubuh 2. Tidak terlalu nyeri
(aproximasi) bagi ibu
2. Mencegah kehilangan 3. Menggunakan
darah yang tidak perlu jahitan lebih
(hemostasis) sedikit

Midwifery Update
DERAJAT ROBEKAN
1. Derajat 1: mukosa vagina, komisura
posterior, kulit perineum
2. Derajat 2: derajat 1 ditambah otot
perineum
3. Derajat 3: derajat 2 ditambah otot
sfingter ani
4. Derajat 4: derajat 3 ditambah
mukosa rektum

Penolong asuhan persalinan normal


tidak dibekali keterampilan menjahit
derajat 3 dan 4. Segera rujuk ke fasilitas
rujukan
Midwifery Update
PERAWATAN LUKA JAHITAN
1. Menjaga daerah perineum selalu bersih dan kering
2. Hindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineum
3. Cuci daerah perineum dengan sabun dan air 3-4x perhari
4. Kembali 1-2 minggu untuk memeriksa penyembuhan luka, dan segera
datang ke petugas bila mengalami demam atau mengeluarkan cairan
yang berbau busuk dari daerah lukanya atau terasa sangat nyeri.

Midwifery Update
INGAT !!!
JANGAN! meninggalkan ibu dalam 2 jam pertama
pasca persalinan. Seorang ibu dapat meninggal akibat
dari atonia uteri (perdarahan dan syok hipovolemik).
Penilaian dan penatalaksanaan yang cermat selama
kala III dan IV persalinan dapat menghindari ibu dari
komplikasi berat dan kematian.

Midwifery Update
ASUHAN DAN PEMANTAUAN KALA IV
1. Lakukan masase uterus dan pantau kontraksi, tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung
kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit
selama satu jam kedua. Jika ada temuan tidak normal, tingkatkan observasi penilaian kondisi
ibu.
2. Ajarkan ibu dan keluarga bagaimana menilai kontraksi uterus dan jumlah darah yang keluar
serta melakukan masase jika uterus menjadi lembek.
3. Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi. Bersihkan dan bantu ibu mengenakan baju atau
sarung yang bersih dan kering, atur posisi agar nyaman. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI
pada bayi.
4. Jangan gunakan gurita atau bebat perut selama 2 (dua) jam pertama pasca persalinan.
5. Jika kandung kemih penuh bantu ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya. Jika ibu tidak
dapat berkemih, bantu ibu dengan cara menyiram air hangat ke perineumnya. Jika setelah
berbagai upaya dilakukan, ibu tetap tidak dapat berkemih secara spontan, mungkin perlu
dilakukan kateterisasi dengan menggunakan tehnik aseptik.
6. Dokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan pada table pemantauan kala IV di
halaman belakang lembar patograf

Midwifery Update
TABEL PEMANTAUAN KALA IV

Midwifery Update
Midwifery Update
“Tidak Semua Perubahan Mengarah Kepada Kebaikan,
Tapi Untuk Lebih Baik Kita Harus Berubah”

Midwifery Update

Anda mungkin juga menyukai