Anda di halaman 1dari 36

Lisa Putri Utami

Damanik, SST.,
M.Tr. Keb Perspektif Dasar
NIDN Asuhan
010604198903 Kebidanan Nifas
dan Menyusui
DASAR REGULASI

 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019


 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/320/2020 TENTANG STANDAR PROFESI BIDAN
AREA KOMPETENSI BIDAN
DAFTAR MASALAH DALAM MASA NIFAS
TINGKAT KEMAMPUAN MENURUT PIRAMIDA MILER
 Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan
 Tingkat kemampuan 2 (Knows How) : Pernah melihat atau didemonstrasikan
 Tingkat kemampuan 3 (Shows) : Terampil melakukan atau terampil menerapkan
di bawah supervisi
 Tingkat kemampuan 4 (Does) : Terampil melakukan secara mandiri
DAFTAR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
BAHAN KAJIAN/ MATERI
4 SKS (T:3; P:1)

1. Perseptif dasar asuhan kebidanan nifas dan menyusui.


2. Proses laktasi dan menyusui :breastfeeding, kandungan, keuntungan dan
kontraindikasi ASI.
3. Respon orang tua terhadap bayi baru lahir.
4. Perubahan fisiologi pada masa nifas dan menyusui.
5. Proses adaptasi psikologis masa nifas dan menyusui.
6. Kebutuhan masa nifas : nutrisi, biochemistry ASI, seksualitas, berduka dan kehilangan.
7. Manajemen kebidanan dalam nifas dan menyusui pada kondisi khusus, menyusui
pada ibu bekerja, menyusui pada kondisi khusus.
8. Program tindak lanjut asuhan nifas di rumah(homevisit)
9. Kondisi khusus ibu nifas dengan masalah payudara dan menyusui, gangguan mood
dan kecemasan masa nifas dan menyusui.
10. Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) selama nifas menyusui.
11. Evidence based dalam nifas dan menyusui normal.
12. Etika dan kewenangan bidan dalam asuhan kebidanan nifas dan menyusui normal.
13. Asuhan postnatal dengan patient safety.
14. Clinical judgement dalam asuhan nifas dan menyusui normal.
15. Problem solving dalam asuhan nifas dan menyusui normal.
16. Pencatatan pendokumentasian laporan kasus ibu nifas menyusui
Perspektif Dasar Asuhan Kebidanan Nifas dan
Menyusui

1. PENGERTIAN NIFAS
2. TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS
3. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN
DALAM MASA NIFAS
4. TAHAPAN MASA NIFAS
5. KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA
NIFAS
PENGERTIAN MASA NIFAS

Masa nifas (puerperium)


adalah masa sesudah
persalinan, masa
perubahan, pemulihan,
penyembuhan dan
pengembalian alat-alat
kandungan yang
lamanya 6 minggu atau
40 hari.
• Kf1 6 jam pertama ....
– KF1 6 JAM – 2 HARI
– ANTIPASI PERDARAHAN
– KF 2 3 HARI- 7 HARI
– PEMBERIAN VIT A DAN FE NIFAS
– KF3 8 – 28 HARI
– KOLOSTRUM
– KF 4 29 – 42 HARI
• Kf2 6 sampai 7 hari...
– LOCHEA
– INVOLUSIO UTERI
– ASI
– SEPSIS PUERPERALIS
– PERDARAHAN
– KIE P H IBU DAN BAYI... PERAWATAN
TALI PUSAT
– BAK/BAB..... NUTRISI DAN CAIRAN
• Kf3 7 sampai 28 hari....
– KB
• IMMIDATE PURPERIUM 2A JAM
• EARLY 24 -1 MIGGU
• LATE >1 MGGU
FASE PSIKOLOGIS MASA NIFAS

• TAKING IN...1-2/ KETERGANTUNGAN ATAU MENOLAK


• TAKING HOLD 3-10/ MULAI MENERIMA/ SENSITIF
• LETTING GO >10 HARI/ MENERIMA DAN BERTANGGUNG JAWAB / MANDIRI
Adapun esensial asuhan masa nifas adalah
sebagai berikut:
 Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik
maupun pisikologis
 Melaksanakan skrining yang komprehensif
 Merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan
bayinya,
 Memberikan pendidikan kesehatan
TAJ MAHAL MAKAM RA KARTINI
 Asuhan masa nifas  penyebab kematian ibu
diperlukan dalam adalah trias, yang terdiri
periode ini karena dari perdarahan,
merupakan masa kritis preeklampsi/eklampsi, dan
baik untuk ibu maupun infeksi
bayinya
60% kematian terjadi pada masa postnatal, dan 50%
kematian masa nifas terjadi karena perdarahan dalam
24 jam pertama postnatal, dan juga terdapat beberapa
proporsi perdarahan postpartum sekunder yang
terjadi pada masa nifas awal (early postpartum)
hingga masa nifas lanjut (late postpartum).
Adapun lingkup pelayanan kebidanan dalam masa nifas sebagai berikut

Pada masa kala IV hingga


early postpartum, bidan
harus melakukan observasi Periksa fundus uteri tiap
melekat bersama ibu dan
bayi dalam beberapa saat
15 menit pada jam
untuk memastikan ibu dan pertama, 20-30 menit pada
bayi dalam posisi yang jam kedua postnatal, jika
stabil serta tidak
mengalami komplikasi.
kontraksi tidak kuat.
Adapun lingkup pelayanan kebidanan dalam masa nifas sebagai berikut

Anjurkan ibu minum untuk


mencegah dehidrasi, bersihkan
perineum, dan anjurkan untuk Memberikan dukungan
mengenakan pakaian bersih,
biarkan ibu istirahat, beri secara berkesinambungan
posisi yang nyaman, dukung selama masa nifas sesuai
program boundung attachment
dan ASI ekslusif, ajarkan ibu dengan kebutuhan ibu
dan keluarga untuk memeriksa untuk mengurangi
fundus uteri dan perdarahan
secara mandiri, beri konseling ketegangan fisik dan
tentang gizi, perawatan psikologis selama masa
payudara, serta kebersihan
diri. nifas.
PERAN
BIDAN

Pemberi pelayanan Pengelola pelayanan Penyuluh dan konselor


kebidanan kebidanan

pendidik, pembimbing, Dan penggerak peran serta peneliti


fasilitator klinik masyarakat
dan pemberdayaan perempuan
 Bidan berperan sebagai promotor hubungan antara
ibu dan bayi serta keluarga
 Mendorong ibu untuk menyusui ibunya dengan
meningkatkan rasa nyaman ibu
 Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
sesuai indikasi
 Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya
mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali
tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktekkan personal higiene
 Melakukan manajemen asuhan dengan cara
mengumpulkan data menetapkan diagnosa dan
rencana tindakan asuhan serta melaksanakannya
untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah
komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan
bayi selam periode nifas.

 Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas dan


menyusui secara profesional sesuai dengan standar
kewenangan dan standar kompetensi bidan.
Tahapan Masa Nifas
Puerperium dini

Puerperium intermedial

Remote Puerperium
Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol/kunjungan masa
nifas setidaknya 4 kali, yaitu

6-8 jam setelah persalinan (sebelum pulang)

6 hari setelah persalinan

2 minggu setelah persalinan

6 minggu setelah persalinan


 Periksa tekanan darah, perdarahan pervaginam,
kondisi perineum, tanda infeksi, kontraksi uterus,
tinggi fundus, dan temperatur secara rutin
 Nilai fungsi berkemih, fungsi cerna, penyembuhan
luka, sakit kepala, rasa lelah dan nyeri punggung
 Tanyakan ibu mengenai suasana emosinya,
bagaimana dukungan yang didapatkannya dari
keluarga, pasangan, dan masyarakat untuk
perawatan bayinya.
 Tatalaksanaatau rujuk ibu bila ditemukan masalah
 Lengkapi vaksinasi tetanus toksoid bila diperlukan

 Minta ibu segera menghubungi tenaga kesehatan


bila ibu menemukan salah satu tanda berikut:
Perdarahan berlebihan, Sekret vagina berbau,
Demam, Nyeri perut berat, Kelelahan atau sesak
nafas, Bengkak di tangan, wajah, tungkai atau
sakit kepala atau pandangan kabur, Nyeri
payudara, pembengkakan payudara, luka atau
perdarahan putting.
Berikan informasi tentang perlunya melakukan hal-
hal berikut

 Kebersihan diri
 Istirahat
 Latihan (exercise)
 Gizi
 Menyusui dan merawat payudara
 Senggama
 Kontrasepsi dan KB
 Berikan ibu nasihat tentang cara merawat tali pusat bayi
dengan benar

Anda mungkin juga menyukai