Anda di halaman 1dari 32

60 LANGKAH

ASUHAN PERSALINAN NORMAL


(APN)

Disampaikan dalam acara “Wokshop Kebidanan Manajemen Asuhan Persalinan Normal (APN)”
Diselenggarakan oleh CV. Rudi Bermartabat , 18 Desember 2021
“If we want to find safe
alternatives to obstetrics, we
must rediscover midwifery. To
rediscover midwifery is the
same as giving back childbirth
to women. And imagine the
future if surgical teams were at
the service of the midwives
and the women instead of
controlling them”.
― Michel Odent
MENGAPA HARUS APN?
Latar belakang mengapa dilakukan perubahan
karena kematian ibu saat ini tidak ada penurunan
secara signifikan.
Hasil survey menyatakan bahwa penolong
persalinan terbanyak dilakukan oleh bidan dengan
lokasi pedesaan yang jauh dari fasilitas rujukan

Pada Tahun 2012 sudah dilakuakan Up Date APN,


perubahan terbanyak ada pada Materi Partograf.

Perubahan modul APN terakhir 2017 tetapi


dicetak diakhir 2018 dan pencetakannya masih
banyak yang harus direvisi.
PARADIGMA DALAM ASUHAN PERSALINAN

Fokus asuhan Hal tersebut merupakan pergeseran paradigma


dari menunggu timbulnya penyulit dan
persalinan bersih penanganna komplikasi menjadi proaktif dalam
dan aman : persiapan persalinan dan pencegahan
1. Pelayanan komplikasi
2. Kepuasan pasien
3. Mencegah
terjadinya
komplikasi
4. Keselamatan ibu
dan bayi (patient’s Terbukti mampu mengurangi kesakitan dan
savety) kematian ibu dan bayi baru lahir

Midwifery Update
CONTOH PERGESERAN PARADIGMA

Mencegah perdarahan pasca


1 persalinan yg disebabkan atonia
uteri

4 Mencegah terjadinya
partus lama

2 Mencegah terjadinya laserasi


atau episiotomi

5 Mencegah terjadinya
asfiksia BBL

3 Mencegah terjadinya
retensio plasenta

Midwifery Update
LIMA ASPEK DASAR PENTING DALAM ASUHAN PERSALINAN BERSIH DAN AMAN

1 Membuat keputusan klinik Merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah dan
menentukan asuhan yang diperlukan oleh pasien. Keputusan harus
yang cepat dan tepat
akurat, komprehensif dan aman

Asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan ibu.

2 Melaksanakan asuhan sayang


ibu dan sayang bayi
Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu dan bayi adalah dengan
mengikut sertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan
kelahiran bayi
Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk

3 Melaksanakan prinsip-prinsip
pencegahan infeksi
melindungi ibu, BBL, keluarga, penolong persalinan dan tenaga
kesehatan lainnya dg mengurangi infeksi karena bakteri, virus dan jamur
serta melakukan upaya menurunkan risiko penularan
Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik

4 Melakukan pendokumentasian atau


pencatatan
karena memungkinkan penolong persalinan untuk terus menerus
memperhatikan asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan
kelahiran bayi.

Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas

5 Melakukan rujukan secara tepat


waktu
rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap,
Midwifery Update
diharapkan mampu menyelamatkan jiwa ibu dan bayinya.

Midwifery Update
60 LANGKAH
ASUHAN PERSALINAN NORMAL
(APN)
PENCEGAHAN INFEKSI
➢ Perubahan PI cuci tangan 2017 jadi 6 langkah
juga praktiknya harus sesuai standar (th 2012
pakai 7 langkah) halaman 13
➢ Jangan melakukan proses ulang lebih dari 3
kali pada sarung tangan sekali pake. Halaman
15
➢ Penekanan langkah dekontaminasi dan
pemantauan suhu saat sterielisasi mengikuti
standar JNPK-KR. Halaman 24
➢ Perhatikan cara penggunaan APD
Perhatikan posisi ibu saat
meneran...
yang paling bagus dan
nyaman adalah Posisi
Hand Knee /telungkup
bukan litotomi.
Perubahan kala II
o Langkah 19. setelah tampak kepala bayi crowning (kepala
seperti memakai mahkota) membuka vulva, maka lindungi
perinium dengan satu tangan yang dilapisi kain, tangan yang
lain menahan belakang kepala (telapak tangan, bukan jari)
untuk mempertahankan posisi fleksi dengan cara tangan kanan
menahan perinium dilapisi dengan kain,dan dengan telapak
tangan kiri menjaga kepala bayi tetap flexi(perasat ritgen),
hingga seluruh kepala lahir, dilakukan usapan pada wahah bayi
dan tunggu smp bayi melakukan putaran paksi luar dan lahirkan
bahu bayi kmdn lahirkan badan bayi dengan sangga susur
hingga kaki bayi lahir.
o Buku acuan hal 82: cara menahan kepala tetap fleksi, anjuran
posisi ibu saat meneran, mengusap wajah bayi.
o Hal 83:Saat bahu posterior lahir, geser tangan ba
wah kearah perinium , sangga bahu&lengan....
Bila pembukaan lengkap ibu belum ingin meneran dan kepala
masih tinggi jangan pimpin mengejan, anjurkan ibu untuk
jalan-jalan. Pipimpin mengejan dilakukan jika penurunan
kepala 0/5 (sudah di dasar panggul) dan ada penekanan pada
flexus frankenhauser pada rectum (halaman 75)

Amniotomi, indikasi dan kapan


melakukannya (hal 165)
Bila indikasi melakukan episiotomi ada cara
episiotomi lateral, medio dan medio lateral tetapi
disarankan yang medio lateral yang dimulai dari
medio kemudian diarahkan ke lateral.

Perhatikan indikasi untuk tindakan dan rujukan


segera pada saat kala II berlangsung ( hal 84)
Bila terjadi distosia bahu maka penanganan pertama dengan
McRobert,bila belum berhasil dengan perasat mashanti,
penanganan distosia bahu, ditekankan kompeten 2 perasat
(mcrobert dan mashanti)

hanya punya waktu 8 menit untuk melahirkan bayi hidup, ada


beberapa cara penangan distocia bahu : woods maneuver, robin
maneuver, schwartz-dixon, zavanelli, gaskin

waspada faktor pre disposisi distocia bahu (His baik, pembukaan


lama, penurunan kepala lama)

perhatikan indikasi untuk tindakan dan rujukan segera kala2 (hal


84)
DISTOCIA BAHU

1. Kala II persalinan yang memanjang.


2. Kepala bayi melekat pada perineum (recoil/ofhead perineum. Turtle’s sign).

Midwifery Update
7 Manfaat Penting Inisiasi Menyusu Dini

1. Membantu bayi menyusu pada ibu


2. Bayi lebih jarang menangis
3. Meningkatkan fungsi jantung dan paru-
paru bayi
4. Meredakan rasa sakit
5. Suhu tubuh bayi lebih stabil
6. Memperkuat komunikasi ibu dan bayi
7. Meningkatkan ikatan ibu dan anak
ASUHAN DAN PEMANTAUAN KALA IV
1. Lakukan masase uterus dan pantau kontraksi, tekanan darah, nadi, tinggi fundus,
kandung kemih dan darah yang keluar setiap 1 5 menit selama satu jam pertama dan
setiap 30 menit selama satu jam kedua. Jika ada temuan tidak normal, tingkatkan
observasi penilaian kondisi ibu.
2. Ajarkan ibu dan keluarga bagaimana menilai kontraksi uterus dan jumlah darah yang
keluar serta melakukan masase jika uterus menjadi lembek.
3. Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi. Bersihkan dan bantu ibu mengenakan
baju atau sarung yang bersih dan kering, atur posisi agar nyaman. Anjurkan ibu
untuk memberikan ASI pada bayi.
4. Jangan gunakan gurita atau bebat perut selama 2 (dua) jam pertama pasca
persalinan.
5. Jika kandung kemih penuh bantu ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya. Jika
ibu tidak dapat berkemih, bantu ibu dengan cara menyiram air hangat ke
perineumnya. Jika setelah berbagai upaya dilakukan, ibu tetap tidak dapat berkemih
secara spontan, mungkin perlu dilakukan kateterisasi dengan menggunakan tehnik
aseptik.
6. Dokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan pada table pemantauan kala IV di
halaman belakang lembar patograf
Midwifery Update
TABEL PEMANTAUAN KALA IV

Midwifery Update
INGAT !!!
JANGAN! meninggalkan ibu dalam 2 jam
pertama pasca persalinan. Seorang ibu dapat
meninggal akibat dari atonia uteri (perdarahan
dan syok hipovolemik). Penilaian dan
penatalaksanaan yang cermat selama kala III dan
IV persalinan dapat menghindari ibu dari
komplikasi berat dan kematian.

Midwifery Update
MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai