Wanita
Tri Wahyudi
Dibedakan:
Leukorea fisiologik: cairan mukus, banyak
epitel, sedikit leukosit
Misal: bayi baru lahir, menjelang menarche, wanita
yg dirangsang, sekitar ovulasi
Terapi
Pemberian anti fungal Topical seperti of imidazoles (clotrimazole,
miconazole, butoconazole, tioconazole, and econazole) or
triazoles (terconazole). Lama terapi 3-7 hari
Orally, fluconazole in a single dose of 150 mg
Trichomoniasis
• Disebabkan protozoa Trichomonas vaginalis.
• Biasanya ditularkan melalui hubungan seksual
• Gejala dan tanda merupakan kombinasi discharge vagina kuning atau
hijau dan adanya vulvovaginal irritation
Diagnosis
Pada preparat basah, trichomonas motil dan pear-shaped,
Metode yang lain dengan direct fluorocil antibodi staining,
latex agglutination, DNA probes, and polymerase chain reaction.
Terapi
A single oral dose of 2 g of metronidazole, 250 mg 3 times a day for 7
days, or 500 mg twice a day for 7 days
Chlamydia trachomatis
• Chlamydia trachomatis merupakan penyakit infeksi menular seksual
• Dapat menyebabkan urethritis, cervicitis, pelvic inflammatory
disease (therefore contributing to ectopic pregnancy [9]), infertility,
and chronic pelvic pain
• Dapat bertahan lama di alat kemaluan wanita
Diagnosis
• Tes imunologi di bawah ini dapat untuk mengidentifikasi chlamidya
dengan sampel endoserviks, swab uretra atau urin
• direct fluorescent antibody, enzyme immunoassay, nonamplified
nucleic acid hybridization, polymerized chain reaction, ligase chain
reaction, strand-displacement assay, hybrid caphresystem, and
transcription-mediated amplification of RNA
Terapi
•urogenital chlamydia yang tidak menyebar ke atas, doxycycline is
given as 100 mg orally twice daily for 7 days , erythromycin 500 mg
4 times per day for 7 days as the first alternative). Azithromycin,
given as a single 1-g dose,
•Untuk wanita hamil , erythromycin 250 mg 4 times a day for 14
days or amoxicillin 500 mg 3 times a day for 7 to 10 days .
Azithromycin also may be given in a single oral dose of 1 g.
Gonorrhea
• Banyak terjadi pada pria
• Pada wanita infeksi bersifat asimptomatik
Diagnosis
• Anamnesis
• Pem fisik, discharge putih kental, tidak nyeri, tidak ada keluhan
• Identifikasi organisme dengan Gram, kultur atau immunochemical
atau molecular diagnostic techniques.
Terapi
• Cefixime: 400 mg orally in a single dose
• Ceftriaxone: 125 mg intra muscularly (IM) in a single dose
• Ofloxacin: 400 mg orally in a single dose
• Levofloxacin: 250 mg orally in a single dose
• Ciprofloxacin: 500 mg orally in a single dose
Human papillomavirus infection
• Asimptomatik
• Human papillomavirus types 6 and 11 menyebabkan genital warts.
• Types 16, 18, 31, 33, and 35 berhubungan dengan keganasan
serviks
• Genital warts dapat berlokasi mulai dari vulva sampai serviks
• Terapi dengan mengangkat seluruh bagian lesi
• Podofilox 0.5% solution or gel may diusap dengan lidi kapas 2kali
sehari selama 3 hari, diulang 4 hari kemudian
• Couter atau dengan pembedahan
Genital herpes
Endometritis akuta:
endometrium mengalami edema dan hiperemi
Penjalaran ascenden dari infeksi servisitis akuta;
infeksi postabortum/ postpartum; tindakan lain yg
dilakukan dalam cavum uteri
Penting: pencegahan agar infeksi tidak menjalar
Korpus uteri
Endometrirtis kronika
Jarang
Gejala klinis: leukorea dan menoragia
Terapi: tergantung penyebanya
Ditemukan pada:
TB
Sisa jaringan abortus/partus
Bila terdapat corpus alienium di cavum uteri
Polip uterus
Tumor ganas uterus
Salpingo-ooforitis
Korpus uteri
Piometra
Pengumpulan nanah di kavum uteri krn stenosis
kanalis servikalis
Metritis/miometritis
Radang pada miometrium
Perimetritis
Radang serosa yg meliputi uterus
Adneksa dan jaringan sekitarnya
Terapi
•doxycycline 100 mg 2 kali sehari.
•Ofloxacin 400 mg 2 kali sehari
•levofloxacin 500 mg sekali sehari, diberikan per oral selama
14 hari
•Pada kasus berat dilakukan rawat inap dengan antibiotic
cefotaksim 2 gram per 12 jam dilanjutkan dengan doxycycline
100 mg 2 kali sehari selama 14 hari
Salpingo-ooforitis atau adneksitis
1. Salpingo-ooforitis akuta
• Mis.: Salpingo-ooforitis akuta
• Gejala: demam, lekositosis, rasa nyeri
• Terapi:
Tirah baring, antibiotika, analgetika. Jarang pembedahan
Diperlukan jika:
1. Ruptur piosalping atau abses
2. Terdapat gejala ileus
2. Salpingo-ooforitis kronika:
a) Hidrosalping
b) Piosalping
c) Salpingitis kronika
d) Kista tubo-ovarial, abses tubo-ovarial
e) Abses ovarial
f) Salpingitis tuberkulosa
Salpingo-ooforitis atau adneksitis