SISTEM REPRODUKSI
WANITA
ulvitis
ulva bengkak, merah, agak nyeri, kadang-kadang gatal
bedakan atas :
Bersifat lokal
Timbul bersama atau akibat vaginitis
Awal atau manifestasi penyakit umum
Vulvitis lokal :
1. Infeksi pada kulit, rambut, kel. sebasea, kel. keringat.Timbul
akibat trauma karena luka atau sebab lain & menyebabkan
folikulitis, furunkulosis, hidradenitis
2. Infeksi pada orifisium uretra eksternum, kel. Para-uretralis,
biasanya akibat gonorea
3. Infeksi pada kel. Bartholini
Kista bartholini
Tidak selalu menimbulkan keluhan R/ tidak perlu
Pembedahan : ekstirpasi atau marsupialisasi
Herpes genitalis
Jarang ditemukan
Umumnya pada wanita hamil
Gejala :
Radang disertai gelembung kecil berisi gas pada
dinding vagina & porsio uteri
Etiologi : ?
Terapi : simptomatis
SERVIKS UTERI
Servisitis akut
Infeksi yang diawali di endoserviks
Ditemukan pada gonorea, infeksi postpartum
atau postabortum yang disebabkan oleh
streptokokkus, stafilokokkus, dll.
Gejala : serviks merah, bengkak& mengeluarkan
Cairan mukopurulen
Servisitis kronik
• Terutama pada ♀ yang pernah melahirkan
• Luka kecil atau besar pada serviks akibat partus atau
abortus kuman mudah masuk ke endoserviks
Gambaran patologik :
1. Serviks kelihatan normal.
Infiltrasi lekosit ke stroma endoserviks.
Tidak bergejala kecuali sekret agak kekuningan
2. Porsio uteri sekitar OUI tampak kemerahan yang
sulit dibedakan dengan daerah sekitar.
Sekret mukus bercampur darah
3. Robekan pada serviks uteri luas & mukosa endoserviks
kelihatan dari luar (ektropion) mudah terinfeksi,
serviks hipertrofi & mengeras, sekret mukopurulen
banyak
• Dapat membentuk kista Nabothi pada proses penyembuhan
• Sukar dibedakan dengan Ce serviks stadium awal perlu
pemeriksaan Papanicolau, jika perlu biopsi
• Terapi :
Lokal : tinktura jodii
larutan nitras argenti
kauterisasi radikal dengan termokauter atau
krioterapi
• Radang menahun : konisasi
• Robekan atau infeksi luas : amputasi serviks
KORPUS UTERI
Endometritis akut
Endometrium menjadi edema & hiperemi
Pem. Mikroskopik : hiperemi, edema, infiltrasi
leukosit
berinti polimorf yang banyak serta perdarahan
interstisial
Etiologi : gonorea, infeksi pada abortus atau
postpartum,
pemasangan IUD
Gejala : panas tinggi, kelihatan sakit keras, leukorea
Endometritis kronik
• Jarang ditemukan
• Gejala :
Leukorea & menoragia
• Terapi : tergantung penyebab
• Ditemukan pada :
1. Tuberkulosis
2. Sisa abortus atau partus
3. Korpus alienum di kavum uteri
4. Polip uterus dengan infeksi
5. Tumor ganas uterus
6. Salpingo-ooforitis & sellulitis pelvik
Piometra
Pengumpulan nanah di kavum uteri akibat stenosis
kanalis servikalis
Banyak ditemukan pada ♀ peri/postmenopause.
Estrogen ↓ endometritis menipis endometritis
senilis menahun.
Diagnosis : Sonde keluar nanah
DD : karsinoma korporis uteri
Tindakan : Histerektomi dapat dipertimbangkan bila
penderita setuju
Metritis
= Miometritis : radang pada miometrium
Perimetritis
• Radang pada serosa yang meliputi uterus
• Bagian dari radang peritoneum pelvik
ADNEKSA & JARINGAN SEKITAR
Terapi :
Subakut : antibiotika spektrum luas
diatermi
Indikasi pembedahan :
1. Berulang
2. Sering timbul reaktivasi
3. tumor di sebelah uterus, tidak mengecil setelah
diatermi
4. infertilitas akibat kelainan pada tuba
Parametritis akut
Terutama infeksi oleh streptokokkus &
stafilokokkus
Akibat infeksi puerperal atau postabortum
Lokasi terbanyak : di parametrium bagian lateral
Dapat terbentuk abses
Kronik : fibrosis
Gejala : demam
sakit perut bagian bawah
teraba tumor di sebelah uterus
jika abses meluas mencapai permukaan :
edema & hiperemi
Peritonitis pelvika (pelvioperitonitis)
Gejala :
• demam
• leukositosis
• nyeri hebat
• mual
• defans muskuler
• gerakan uterus menimbulkan nyeri hebat
Terapi :
sama dengan salpingo-ooforitis akut
KELAINAN-KELAINAN LAIN
Vulva
Pruritus vulvae
= gatal di daerah vulva
Dibedakan atas 2 golongan :
1. Pruritus primer atau idiopatik : tidak ditemukan kelainan
organik, dianggap manifestasi dari gangguan
psikopatologik
2. Pruritus sekunder
a. Sebab lokal :
- proses peradangan di vulva
- distrofi
- leukorea
- parasit
- iritsi kulit
- karsinoma
b. Sebab umum :
- kekurangan gizi, avitaminosis, anemia,
tuberkulosis, karsinoma
- keadaan toksik : uremia, ikterus
- alergi
- DM
Terapi :
Temukan penyebab
Simptomatis : jaga kebersihan, antihistamin,
salep hidrokortison, atasi stress
Distrofi epitel menahun
Kraurosis vulvae
Atrofi dengan penipisan & fibrosis kulit vulva
kulit mengkerut & introitus vaginae stenosis
Daerah yang terkena kering & mengkilat, berwarna
putih sampai kemerahan
Terutama pada wanita menopause
Gejala :
Dispareunia
kadang-kadnag disertai disuria
jika pruritus (+) pikirkan leukoplakia
Diagnosis : biopsi
Terapi : salep estrogen
Leukoplakia vulvae
Kulit yang terkena menebal, keras, putih & rapuh
mudah luka
Ditemukan pada labia, jarang melewati perineum,
Vestibulum & introitus vagina (-)
Terutama pada wanita pasca menopause
Gejala : nyeri & pruritus
Terapi : vulvektomi karena dianggap sebagai
kelainan yang dapat menjadi karsinoma
Liken sklerosis et atrofikans
Dapat ditemukan di tempat lain selain vulva berupa
kulit putih & mengkilat dengan batas jelas.
Terdapat di labia, perineum, perianal, lipatan
genitokrural,
Gejala : nyeri, disuri & pruritus
Dignosis : biopsi
Terapi : salep estrogen
KELAINAN PADA URETRA
Divertikulum
Kantong kecil, biasanya di posterior uretra
Penyebab :
a. Kelainan kongenital
b. Abses kel. Parauretralis yang pecah ke uretra
c. Perlukaan obstetrik atau pembedahan
Gejala :
Disuria
kadang-kadang dispareunia
Pada pemeriksaan : penonjolan dinding vagina ke
belakang di tempat divertikel, & menjadi kempes pada
penekanan & diikuti
keluarnya cairan dari orifisum uretra eksterna
Terapi : eksisi
VAGINA
Adenosis vaginae
Merupakan daerah yang kasar pada dinding vagina
Pemeriksaan histologis : epitel skuamosa diganti &
ditutupi oleh epitel torak, yang mengeluarkan
mukus
Daerah tersebut dapa berkembang menjadi tumor
ganas, yaitu clear-cell adenocarcinoma
Dialami oleh wanita yang ibunya mendapat terapi
dietilstilbestrol pada trimester I kehamilan
SERVIKS UTERI
Ektropion
Disebabkan oleh laserasi pada serviks uteri saat partus
sehingga saat luka sembuh, dapat terlihat adanya
bibir depan & belakang dari porsio uteri.
Bila robekan cukup luas, mukosa kanalis servikalis
tampak dari luar
Displasia
Berada di daerah transisi antara epitel skuamosa
ektoserviks & epitel torak endoserviks
Pem. Mikroskopik : adanya gangguan maturasi,
pertambahan proliferasi, & adanya pleimorfi.
Dibedakan atas : ringan, sedang, berat
Diagnosis : pemeriksaan Papanicolau
Kolposkopi
Biopsi
Kerokan fraksional (pada endoserviks)
Terapi : Histerektomi bila displasi berat & tidak
menginginkan anak lagi.
Pelvic inflamatory disease
(PID)
PID
Merupakan komplikasi dari sexually transmitted
disease (STDs) pada wanita.
Bilateral salpingo-oophorectomy
With hysterectomy.
Long-term sequelae of PID
25% long-term sequelae
20% infertility
Ectopic pregnancy
Chronic PID, pelvic adhesions, hydrosalpinges.
Rare causes of PID
Actinomycosis
~ actinomyces israelii
~ high-dose parenteral
penicillin + oral doxycyclin
for 6 weeks.
Pelvic tuberculosis
~ chronic PID and infertility
~ mycobacterium tuberculosis
~ multiple antituberculosis.
TUMOR PADA SISTEM GENITALIA
WANITA
1. VULVA
2. VAGINA
3. UTERUS :
A. SERVIKS UTERI
B. ENDOMETRIUM
C. KORPUS UTERI
4. TUBA FALOPI
5. OVARIUM
6. TUMOR PADA KEHAMILAN
Tumor Vulva
Kondiloma :
Kondiloma Lata :
o Jarang ditemukan
o Permukaan rata, lembab dan sedikit meninggi
o Sering dijumpai pada SIFILIS SEKUNDER
Kondiloma Akuminata :
o Berbentuk papiler dgn peninggian yg nyata
o Bisa rata dgn permukaan yg kasar
o bbrp milimeter s/d bbrp sentimeter
o Penyebab virus papilloma (HPV)
o Mikroskopis gambaran KOILOSITOSIS (perinuklear vakuol)
Kondiloma Akuminata
Penyakit Paget
Klinis:
o Massa yg keras, berbenjol, kemerahan & berbatas tegas
o Bisa bersisik dan erosi permukaan
o Umumnya pd labia mayor
Mikroskopis :
o Sel anaplastik dgn perinuklear halo (vakuol perinuklear) SEL
PAGET
o Sel Paget adalah sel anaplasia yg besar dalam kelompok di
epidermis
Penyakit Paget
Karsinoma Vulva
Karsinoma In Situ = Penyakit BOWEN Vulva
Vulvar Intraepithelial Neoplasia = VIN
Sering pada labia minor & mayor, sekitar`klitoris dan perianal
Berupa penebalan epidermis mirip leukoplakia
Bisa berupa papula = Papullosis
Mikroskopis :
o Sel atipik intraseluler
o Mitosis (+) pd stratum basalis
10 % menjadi invasif
o Terjadi pd usia lanjut
o Sistim kekebalan yg tertekan
Karsinoma Vulva
Karsinoma Vulva
Sering pd usia > 50 thn
Biasanya didahului oleh distrofi hiperplastik
Jenis adalah : Squamous cell Ca
Berupa tonjolan kecil fisura atau ulkus
Bisa terjadi penyebaran dini ke kelenjar limfe regional
Penyebab :
Infeksi virus HSV II & HPV tipe 16 dan 18
Karsinoma Vulva
Tumor Vagina
Squamous cell carcinoma
Sarkoma Botrioides :
o Sering pd anak-anak
o Tergolong rhabdomyosarcoma
o Makroskopis :- polipoid
- berdungkul-dungkul
- mirip anggur
o Mikroskopis : - cross striation
- racket cell
- stroma fibro-miksomatous
Tumor
ganas vagina
Tumor
ganas vagina
Epitel Serviks
Tumor serviks uteri
Polip
Karsinoma serviks
Polip :
o Sering ditemukan ( 2- 5 % wanita dewasa )
o Tdk berbahaya
o Dpt menyebabkan perdarahan abnormal
o Timbul pada endoserviks
Makroskopis :
o Bisa bertangkai atau tdk bertangkai
o Lunak dan berlendir
Mikroskopis :
o Stroma fibromiksomatous
o Sel silindrsi memproduksi mukus
o Bisa dijumpai metaplasia skuamosa dan berbentuk ulkus
Polip cervix
Karsinoma seviks :
Merupakan penyebab utama kematian pd wanita di Indonesia
Di Amerika menduduki peringkat ke 7, karena deteksi dini berupa:
o Pemeriksaan Pap smear
o Pemeriksaan kolposkopi
o Biopsi
Insiden :
o Diagnosa tlh dpt ditegakkan pd usia muda
o CIN dijumpai pd usia muda puncak pd 30 thn
o Karsinoma invasif : usia puncak 40 thn
o CIN invasif memerlukan waktu 10 – 15 thn
Faktor resiko karsinoma serviks :
o Senggama pertama pd usia muda
o Pasangan sexual yg banyak
o Pasangan sexual pria yg beresiko tinggi :
- yg bersenggama dgn siapa saja
- sebelumnya mempunyai istri me-
derita karsinoma serviks atau
ada riwayat kondiloma
o Sosio ekonomi rendah
o Wts
Etiologi & Patogenesis :
o HSV II & HPV tipe 16 dan 18 ditularkan melalui hub. Kelamin
o Perubahan dimulai dgn Displasia ringan (CIN I) displasia
sedang (CIN II) displasia berat (CIN III) Ca in situ Ca
invasif
o Perubahan dimulai pd zona transformasi ( squamo-columnar
junction )
Displasia cervix
Displasia cervix
Displasia cervix
Makroskopis : Ada 3 bentuk
o Eksofitik ( fungating )
o Ulseratif
o Infiltratif
Mikroskopis :
o Karsinoma sel skuamosa ( 95 % )
o Adenokarsinoma ( 5 % )
Karsinoma seviks
Keratinizing epidermoid carcinoma cervix
Transformation zone
Keadaan Klinik :
o Pada stadium dini tdk ada gejala, bila ada berupa keputihan
o Pada karsinoma invasif :
- perdarahan tdk teratur( Contact bleeding)
- keputihan
- nyeri waktu senggama
- disuria
o Kelangsungan hidup selama 5 thn :
- stadium 0 100 %
- stadium 1 85 – 95 %
- stadium 2 70 – 85 %
- stadium 3 35 %
- stadium 4 10 %
Stadium Klinik:
o Stadium 0 : Ca in situ
o Stadium 1 : terbatas pd serviks
o Stadium 2 : 1/3 bgn atas vagina
o Stadium 3 : 1/3 bawah vagina & pelvis
o Stadium 4 : keluar pelvis ( buli2 & rectum )
Stadium I Ca cervix
Stadium IV Ca cervix
Stadium IV Ca cervix
Karsinoma seviks
Dianosa :
o Keluhan klinik
o Pap smear sitologi
o Schiller test makroskopis
o Kolposkopi makroskopis
o Biopsi histopatologi
Tumor endometrium & miometrium
Endometrial polyp
Leiomyoma = Fibromyoma = Myoma uteri
leiomyosarcoma
karsinoma
Endometrial polyp
Sering pada wanita dekat menopause
Bisa single atau multiple
Biasanya kecil : 0,5 – 3 cm
Mikroskopis :
Endometrium hiperplastik umumnya bentuk kistik kadang
adenomatous
Jarang terjadi keganasan
Endometrial polyp
Endometrial polyp
Leiomyoma = fibromyoma = myomauteri
Insiden :
1 dari 4 wanita reproduksi aktif
Pada dekade ke 3 dan 4
Patogenesis :
Pengaruh estrogen yang berlebihan
Jarang dijumpai pd wanita menopause
Kastrasi dpt mengecilkan tumor
Kehamilan akan menambah besar tumor
Makroskopis : ada 3 bentuk
Intramural : di dalam miometrium
Subserosa : di bawah serosa
Submukosa : di bawah mukosa
Mikroskopis :
Terdiri dari kumparan sel-sel otot polos membentuk susunan pusaran air
Bentuk dan besar sel seragam, inti oval dan panjang
Mitosis jarang
Pd usia lanjut otot atrofi, collagenous atau kalsifikasi
myomauteri
myomauteri
Mioma uteri
Mioma uteri
Mioma uteri
myomauteri
myomauteri
leiomyosarcoma
Jarang : ± 3 %
Asal dari leiomyoma mengalami keganasan
Pertumbuhan :
Invasi ke dinding uterus
Polipoid ke dalam lumen
Mikroskopis :
Sel-sel abnormal anaplastik
10 mitosis / 10 LPB tanpa atau dgn sel pleomorfik
5 – 10 mitosis / 10 LPB dgn sel pleomorfik
leiomyosarcoma
Carcinoma endometrium
Insiden :
Wanita postmenopause ( usia 55 – 65 thn )
Faktor risiko :
o Obesity
o Diabetes
o Hypertension
o Infertility
o Single
o Nullipara
o Mens tdk teratur atau anovulatoir mensis
Carcinoma endometrium
Patogenesis
Pengaruh estrogen yg lama
Pada granulosa theca ell tumor ovarium estrogen insiden
Pada agenesis ovarium Ca
Hiperplasia endometrium Ca
Hubungan dgn ca mamma
Pemberian estrogen exogen risiko
Carcinoma endometrium
Makroskopis :
Ada gambaran berupa :
o Adenocarsinoma ( 60 – 85 % )
o Adenoacanthoma
o Adeno squamous carcinoma
Pertumbuhan :
o Polipoid, noduler
o Infiltratif ke dinding uterus
Uterus membesar asimetris
Tumor masuk ke miometrium subserosa (serosa nodul)
periuterin
Carcinoma endometrium
Carcinoma endometrium
Carcinoma endometrium
Carcinoma endometrium
Carcinoma endometrium
Mikroskopis :
Adenocarcinoma :
o Sel-sel epitel kelenjar anaplastik
o Sering berbentuk papiler
o Jarang mensekresi musin (lendir)
Adeno acanthoma :
o Sel-sel kolumnar bermetaplasia skuamus di dalam
individu kelenjar
Adeno squamous carcinoma :
o Kelenjar dan sel-sel squamous yg ganas
Carcinoma endometrium
Stadium :
Stadium I : masih di dalam corpus uteri
Stadium II : dijumpai pada corpus dan cervix
Stadium III : keluar uterus tapi masih didalam
pelvis
Stadium IV : mencapai di luar pelvis : bladder,
rectum
Adenokarsinoma :
o Berasal dari mukosa tuba
o Jarang ditemukan
o Diketahui setelah pd operasi ditemukan massa di dalam
pelvis
o Pd stadium lanjut dapat menyebar ke paru-paru & tulang
Adeno karsinoma tuba
TUMOR OVARIUM
Dari Germ Cell :
o Teratoma : - Jinak = Mature teratoma
- kistik
- solid
- ganas = Immature teratoma
- monodermal = Struna ovarii
o Dysgerminoma
o Endodermal Sinus Tumor
o Chorio carcinoma
o Lain-lain : - Embryonal carcinoma
- Polyembryoma
- Mixed germ tumor
Dari Sex Cord :
o Granulosa/Theca cell tumor : - Granulosa cell tumor
- Thecoma
- Fibroma
o Sertoli – Leydic cell tumor ( = Androblastoma )
o Gonado blastoma
Undifferentiated Tumor
Metastatic Tumor ( tumor sekunder )
Tumor ovarium
Dari epitel permukaan :
Merupakan mayoritas terbesar tumor primer ovarium
Ada 3 tipe bergantung epitelnya :
o Serous : mirip epitel tuba
o Mucinous : mirip epitel endocervix
o Campuran
Bila kista unilocular dgn beberapa bentukan papiler, tdk ada
bagian yg padat cendrung jinak
Bila kista multilocular dan banyak papiler dgn bagian yg padat
cendrung ganas
Tumor serous
( cystoma ovarii serosum )
Mikroskopis :
Dilapisi selapis epitel kolumnar bersilia sekresi serous
Papil bisa dijumpai
Sering dijumpai psammoma bodies pada stroma
Cystoma ovarii serosum
Cystadenoma serosum
Cystadenoma serosum
Cystadenoma serosum
Cystoma ovarii serosum
Borderline :
Epitel mulai berlapis
Ada epitel terlepas dari tempat asalnya
Mitosis sedang
Inti sel atipik
Keganasan :
Epitel lebih dari 1 lapis
Ada massa padat atau penebalan tdk teratur dari dinding kista
penetrasi ( invasi ) ke stroma atau kapsul
Sel-sel anaplastik undifferentiated
Cystoma ovarii serosum
Papillary cystadenocarcinoma serosum
Papillary cystadenocarcinoma
Tumor mucinous
( Cystoma ovarii mucinosum )
Mikroskopis :
Sel-sel epitel transitional tersusun mirip pd kdg kemih dan
stroma jaringan ikat padat
Sarang2 terdiri dari kista2 kecil atau kelenjar yg dilapisi epitel
kolumnar dgn sekresi mucin
Kadang2 sel-sel tersusun teratur dan uniform, sedikit menjadi
anaplasia atau bermitosis
Tumor ovarium
Dari Germ Cell :
15 – 20 % dari tumor ovarium
95 % adalah Benign Cystic Teratoma
Teratoma
Ada 3 kategori :
Mature ( jinak )
Immature ( ganas )
Monodermal ( teratoma khusus )
Teratoma
Mature teratoma
Yg paling banyak : Kista Dermoid (dermoid cyst)
Dijumpai pd wanita reproduksi aktif
10 – 15 % bilateral
Biasanya unilocular
Makroskopis :
o Dinding kista tipis, bisa dijumpai struktur gigi, rambut dan
kalsifikasi
o Lumen berisi rambut dan sekresi sebaceus
Mikroskopis :
o Epitel kulit dan kelenjar adnexa kulit, folikel rambut
o Bisa dijumpai jaringan lain : tulang, tulang rawan dll
1 % ganas
Kista dermoid
Dermoid cyst
Mature teratoma
Teratoma
Immature teratoma :
Jarang
Biasanya mengandung lebih dari 3 germ layer
Tumbuh cepat & menembus kapsul
Bisa bermetastase
Makroskopis :
o Permukaan licin
o Pada irisan : solid, daerah perdarahan , nekrosis
bisa dijumpai rambut, tulang rawan dll
Mikroskopis :
o Dijumpai variasi jaringan immature yg sedang berdiferensiasi
menjadi tulang rawan, tulang, kelenjar, otot saraf dll
Dysgerminoma
= Seminoma pada testis
Dysgerminoma
Mikroskopis :
Sel-sel tersebar dlm lembaran2 dibatasi oleh jaringan ikat stroma
yg diilfiltrasi oleh limfosit
Kadang2 mengandung small cystic teratoma
Sel-sel berbentuk vesikuler, sitoplasma jernih, batas jelas dengan
inti reguler ditengah-tengah
Dysgerminoma
Endodermal sinus tumor
Tumbuh cepat dan sangat ganas
Insiden pada usia 1 – 45 thn ( rata-rata 19 thn )
Bisa unilateral maupun bilateral
Kadang2 berupa massa yg meluas sampai abdomen
Mudah bermetastase secara luas
Alfa-fetoprotein ( AFP ) : +
Endodermal sinus tumor
Makroskopis :
Permukaan luar halus, sering ada robekan
Bisa solid maupun kistik
Mikroskopis :
Kista2 kecil yg dilapisi epitel pipih bervakuol
Sel-sel mengandung : alfa1-antitripsin dan AFP
Adanya Schiller-Duval bodies : yaitu tonjolan didalam kista
berbentuk seperti glomerulus dgn kapiler ditengahnya.
Korio karsinoma
Sama dengan korio karsinoma di testis
Sangat ganas,metastase`dini dan luas secara
hematogen
Bila primer dalam ovarium biasanya merupakan
bagian dari mixed germ cell tumor.
Korio karsinoma murni dari ovarium sering berupa
metastase dari plasenta
Korio karsinoma
Mikroskopis :
Terdiri dari 2 komponen :
o Sel sitotrofoblas : sel kuboid, inti bulat
o Sel sinsitiotrofoblas : lembaran sel sinsitium dgn sitoplasma
bervakuol warna merah muda, inti besar pleomorfik.
Sel menghasilkan hormon HCG ( Human Chorio
Gonadotropin )
Sel sel tersebut tersusun tidak beraturan
Granulosa cell tumor/ Theca cell tumor
Produksi hormon estrogen Sexual precox
Sering ganas
Makros : - Kekuningan, kenyal, mirip fibro-
ma
Mikros : - Sel-sel granulosa, sel-sel kuboid
membentuk roset ( folikel ) berisi
cairan asidofilik = Call Exner bodies
- Sel-sel Theca mirip firosit, menghasil-
kan hormon sex
Theca cell tumor Maskulinisasi
Hirsutisme
Thecoma
fibroma
Granulosa cell tumor/ Theca cell tumor
Granulosa cell tumor
maskulinisasi
hirsutisme
Tumor sel Sertoli – Leydig
= Androblastoma
Jarang
Lebih ganas
Termasuk masculinizing tumor
Mikros :
Gambaran mirip tubulus testis ( well differentiated )
fibrosarcoma
Metastastic tumor
Klinis tumor ganas ovarium
Sama untuk semua tumor
Gejala tidak khas, bisa teraba tumor bila tumor sangat
besar
Bila metastase ke peritoneum ascites
Bila metastase ke pleura hydrothorax
TUMOR TROFOBLAS
KEHAMILAN
MOLA HYDATIDOSA
ETIOLOGI :
o Sirkulasi ↓ embrio mati degenerasi hidrofik
o Kelainan trofoblas ( primer )
Klinis :
o Besar kehamilan tdk sesuai dgn usia kehamilan
o Perdarahan (+)
o HCG ↑ : bila tetap ↑ 4 minggu pos kuretase choriocarcinoma
Makros : adanya gelembung mola
Mikros: - villi chorialis dgn degenerasi fidrofik
- pembuluh darah (-) = avaskuler
- hiperplasia ( proliferasi ) sel-sel trofoblas
Mola hydtidosa
Molahydatidosa
Molahydatidosa
Chorio adenoma destruens = invasive mole
Villichorialis masuk kedalam miometrium menimbulkan
ruptur
Terjadi penyebaran lokal
Metastase jauh jarang
Mikros : -villi chorialis deg. Hidrofik avaskuler masuk diantara
miometrium
Choriocarcinoma
Tumor ganas trofoblas
Dapat juga timbul dari sel-sel totipoten
Asal tumor :
o 50 – 60 %dari mola hydatidosa
o 25 % dari sisa plasenta
o 10 – 22 % dari sisa kehamilan
Makros :
o Lunak dgn daerah nekrotik
o Adanya perdarahan
o Bisa dijumpai degenerasi kistik
Choriocarcinoma
Mikros ;
o Villichorialis (-)
o Sel-sel trofoblas anaplastik
o Trias Sutomo :
- nekrosis
- perdarahan
- radang
TERIMAKASI
H