Anda di halaman 1dari 31

PEMBIMBING :

dr. H. Agustria Zainu Saleh, Sp. OG (K)


 Color
 Dolor
 Rubor
 Palor
 Functio lesa
 Keputihan
 Fisiologis :  Patologis :
- Neonatus –10 hari - Banyak
- Sekitar Menarche - Berbau
- Saat akan dan setelah - Disertai gatal
coitus - Disertai perih
- Sekitar ovulasi - Warna kuning atau
- Kehamilan kehijauan
- Seperti nanah
o Bartholinitis
o Vulvovaginitis
 Tersumbat Kel. Bartholin
→ pembengkakan labia
→ Kista Bartholin
 Etiologi: GO,
Streptococcus, E. coli
 Gx :
- vulva : perubahan warna
kulit, bengkak, nanah
dalam kelenjar dan nyeri
tekan
- keputihan, gatal, sakit
saat coitus dan BAK
 Pemeriksaan Fisik : cairan mukoid berbau
dan bercampur darah
 Pemeriksaan penunjang : In sepculo,
Laboratorium

Terapi :
- antibiotika : Cefadroxyl (500 mg, 3x1
selama 5-7 hari), Asam mefenamat 500 mg
(3x1 selama 5-7 hari)
 Vaginitis → peradangan lapisan vagina
 Vulvitis → peradangan pada vulva
 Vulvovaginitis → peradangan pada vulva dan
vagina

 Etiologi :
- Infeksi bakteri, jamur, protozoa & virus
- Zat atau benda yang bersifat iritatif (spermisida,
pelumas, kondom, diafragma)
- Pembilas vagina, pakaian dalam yang terlalu
ketat, dan sebagainya.
Trikomoniasis :
o Trikomonas vaginalis
o Parasit dengan flagella
o Keputihan : kuning kehijauan, berbuih, berbau
o Pendarah post koitus

Pemeriksaan :
- pH vagina >4,5

- Kultur

- Pewarnaan gram

- Sediaan langsung duh tubuh → larutan NaCl →


mikroskop
Candidiasis :
o Candida Albicans
o Jamur
o Fluor putih
o Gatal dan panas
o Kemerahan pada
kulit
 Trikomoniasis :
- Antibiotik : oral
fluconazole,
buroconazole,
clotrimazole
- Pemberian cream
estrogen pada
vagina selama 7-10
hari
CERVISITIS

Serviks mempunyai 2 jenis epitel


- Epitel squamousa.
- Epitel glandular.
Penyebab inflamasi serviks tergantung dari epitel
yang terkena
• Trichomonas, Candida, and Herpes Simplex
virus  inflamasi ektoserviks.
• N. GO dan C. Trachomatis
 epitel glandular  endocervicitis
mukopurulen.
11
Diagnosis :
 Sekret endoserviks purulen, biasanya
kuning kehijauan.
 Erotio portionis.
 Vaginitis atau vulvitis sekunder.
 Nabothi ovula pada kasus kronis.

Etiologi :
 Infeksi Gonokokus.
 Benda dalam intrauterin.

13
Ulcus Portio :
 Ulcus Carsinomatosum.
 Ulcus Syphiliticum.
 Ulcus Tuberculosum.

Terapi :
 Antibiotika untuk terapi uncomplicated
lower genital tract infection.
15
16
Pelvic Inflammatory Disease (PID)

 PID disebabkan oleh mikro organisme


pada endoserviks yang naik ke
endometrium dan tuba fallopi secara
hematogen, limfogen, atau secara
langsung.
 Kebanyakan kasus disebabkan PMS
 Neiserria gonorrhoeae dan Chlamydia
trachomatis serta H influenza (jarang)

17
Diagnosis :
Berdasarkan gejala-gejala :
 Nyeri pinggang
 Cervical motion
 Adnexal tenderness
 Demam

Terapi :
Antibiotika spektrum luas.

18
 ENDOMETRITIS AKUT
Gejala :
 Demam.
 Lochia berbau : Terkadang purulen .
 Lochia lama berdarah  Metrorrhagi.
 Nyeri, bila radang menjalar ke parametrium
dan perimetrium.

Terapi :
 Uterotonika.
 Bed rest dengan posisi Fowler.
 Antibiotika.
 Kuret bila diperlukan.
 ENDOMETRITIS KRONIS
Gejala :
 Fluor albus keluar dari ostium.
 Metrorrhagia or menorrhagia.

Terapi :
 Kuretase.

 MYOMETRITIS
Biasanya merupakan lanjutan dari
endometritis,
 Gejala dan terapinya = endometritis.
 Diagnosis  PA.
 SALPINGITIS AKUT
Disebabkan oleh N. Gonorrhoea.
Gejala :
Nyeri abdomen bawah, pelvis  bilateral.
Sekret purulen.
Nausea, vomitus, headache.
Kadang disertai demam.

Symptom :
Nyeri abdomen  Kuadran bawah
Distensi abdomen bila ada peritonitis pelvis
Cervical motion tenderness.
Laboratorium :
 Leukositosis.
 Cairan peritoneum yang keruh pada
kuldocentesis.
 Mikroskopis ditemukan bakteri and leukosit.

Komplikasi :
 Peritonitis pelvis
 Ileus paralitik.
 Selulitis pelvis dgn trombophlebitis.
 Abses tuba, tuboovarial, atau cavum Douglas.

Pencegahan :
 Deteksi dini dan pemberantasan PMS.
Terapi :
A. Kasus rekuren
Terapi seperti pada salphyngitis akut.
B. Kasus kronis
Antibiotika :
- Tetracycline, Ampicillin,
- Sefalosporin 4x500 mg sehari p.o
 3 minggu
Analgesik : Acetaminophen atau aspirin.
 Radang jaringan longgar di dalam
ligamentum latum
 Biasanya unilateral

Etiologi :
 Dari endometritis (percontinuatum, limfogen,
hematogen)
 Robekan serviks
 Perforasi uterus oleh alat-alat
Gejala :
 Febris tinggi
 Nyeri unilateral

Diagnosis :
 Infiltrat pada rektal toucher
 Uterus terdesak ke sisi yang sehat

Penyulit :
 Eksaserbasi akut
 Trombophlebitis
 Abses dalam parametrium

25
DD /
Adneksitis

Terapi :
Antibiotika

26
Sebagai lanjutan Salpingoophroritis
Kadang dari endometritis atau
parametritis

Etiologi :
GO
Sepsis (postpartum/postabortum)
Appendisitis

Terapi :
Sesuai etiologi
27
TUBERCULOSIS PELVIS
- Tuba ( 90 %)
- Endometrium ( 70 %).

Diagnosis :
 Infertilitas.
 TB paru aktif atau dalam penyembuhan.
 HSG, Histeroskopi atau laparoskopi.
 Bakteri M. TBC ditemukan pada cairan
menstruasi atau biopsi spesimen.
Laboratorium :
 Ditemukan bakteri dari kuretase/biopsi
dengan preparat langsung atau kultur
Radiologi :
Foto Thorax.
HSG.
Differential diagnosis :
Schistosomiasis.
Enterobiasis.
Carcinoma.
Infeksi fungal.
Komplikasi :
Infertilitas.
Peritonitis tuberkulosa generalisata
Terapi :
A. Medikamentosa.
= Terapi TBC

B. Operatif
Sebelum tindakan operasi pasien harus
diberi antimikroba selama 12 – 18 bulan.

Indikasi terapi operatif :


1. Terapi medikamentosa gagal.
2. Resisten atau rekuren
3. Ganggguan menstruasi yang menetap.
4. Fistel.

Anda mungkin juga menyukai