Anda di halaman 1dari 12

INTERSTITIAL CYSTITIS


NAMA KELOMPOK :
 ALIKA PUTRI KUSMAYANTI
 DINDA ANGGRAHENI
 DIAN APRIANDINI
 INTAN NABILA
 OCTAVIA AFNENDA
 R. MALIKA NURUL FADZILAH
 SISKA AULIA APRIYANI
 ZHAFIRA AUDINA PUTRI
ANATOMI

DEFINISI

Interstitial Cystitis adalah suatu kondisi kronis yang ditandai oleh
kombinasi nyeri kandung kemih dan kadang-kadang nyeri di
panggul. Nyeri yang dirasakan bisa berkisar dari rasa terbakar
yang ringan hingga rasa sakit yang parah.

EPIDIMIOLOGI

Pada suatu penelitian epidemuologis di Manado di dapatkan


prevelensi Cystitis 5,2%. Peneliti yang di lakukan di Jakarta
membuktikan adanya kenaikan prevelensi yaitu meningkat 1,5%
menjadi 5,0% pada tahun 2011. Data kesehatan tahun 2013
penderita cystitis di Indonesia adalah 2 juta jiwa, sedangkan
penderita cystitis di Jawa Tengah tahun 2013 adalah 1,2 juta jiwa
(Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2013).

ETIOLOGI

Bakteri dapat masuk ke saluran kemih melalui uretra melalui


berbagai cara, misalnya ketika berhubungan seksual, akibat
kebiasaan menyeka anus ke arah vagina, atau saat menggunakan
kateter.
Bakteri yang menjadi penyebab pada sebagian besar kasus
cystitis adalah Escherichia coli (E. Coli). Resiko infeksi bakteri
dalam saluran kemih dapat semakinbesar saat seseorang
mengalami gangguan mengosongkan kandung kemih,
menopause, atau menderita penyakit diabetes.

KLASIFIKASI

Infeksi saluran kemih mungkin hanya melibatkan saluran kemih


bawah, yang dikenal sebagai infeksi kandung kemih. Sebaliknya,
infeksi juga dapat melibatkan saluran kemih atas, yang dikenal
sebagai pielonefritis. Bila urin mengandung bakteri dengan
jumlah yang bermakna namun tidak ada gejala, maka kondisi
tersebut dikenal sebagai bakteriuria asimtomatik.

MANIFESTASI KLINIS

Gejala umum yang menandai munculnya penyakit cystitis, antara


lain adalah:
 Frekuensi buang air kecil yang melebihi normal dengan
jumlah sedikit.
 Rasa sakit atau sensasi terbakar (perih) saat buang air kecil.
 Urine keruh atau berbau tajam.
 Nyeri pada perut bagian bawah.
 Darah pada urine.
 Tubuh terasa kurang sehat atau demam.

PATOFISIOLOGI

Dua jalur utama masuknya bakteri ke saluran kemih adalah jalur


hematogen dan asending, tetapi asending lebih sering terjadi.
o Infeksi hematogen (desending)
o Infeksi asending
PENGOBATAN

Pengobatan paling umum untuk cystitis adalah
menggunakan obat antibiotik Biasanya pil dikonsumsi 3-10 hari
untuk menghentikan infeksi bakteri. Dokter mungkin ingin
melakukan pemeriksaan lain setelah 1-2 minggu, atau
sebelumnya, untuk memastikan infeksi tersebut hilang. Jika
infeksi sering terjadi, obat mungkin perlu dikonsumsi sampai 6
bulan. Sementara pada kasus interstitial cystitis, penyebab
peradangan tidak pasti, jadi belum ada pengobatan yang terbaik
untuk mengatasi kondisi tersebut. Namun dokter umumnya akan
melakukan terapi untuk meringankan tanda-tanda dan gejala
interstitial sisitis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG


Beberapa tes yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnosis cystitis adalah
 Analisis urin. Jika dicurigai mengidap infeksi kandung kemih, dokter Anda mungkin
meminta sampel urin untuk menentukan apakah ada bakteri, darah, atau nanah
dalam urine Anda. Jika demikian, ia dapat meminta kultur bakteri urin
 Cystoscopy. Selama tes ini, dokter Anda akan menyisipkan cystoscopy – tabung
tipis dengan cahaya dan kamera terpasang – melalui uretra ke dalam kandung
kemih untuk melihat saluran kemih Anda dan mencari tanda-tanda penyakit.
 Pencitraan. Tes pencitraan biasanya tidak diperlukan, tetapi dalam beberapa kasus
– terutama ketika tidak ada bukti infeksi ditemukan – pencitraan dapat
membantu.
MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
 Kafein
 Alkohol
 Minuman manis
 Jeruk
 Makanan pedas 
 Makanan tinggi protein

MAKANAN YANG DIANJURKAN


 Semangka
 Seledri
 Anggur merah
 Pepaya

Anda mungkin juga menyukai