Terdapat hubungan dunia luar dengan cavum peritoneum Memiliki mekanisme pertahanan Misal: Vulva: lebih resisten thd infeksi Vagina: epitel tebal; Glikogen+kuman Dderlein Serviks: lendir serviks alkalis dan kental Cavum uteri: endometrium meluruh tiap bulan Tuba fallopii: silia
Dapat masuk traktus genetalis dengan berbagai jalan Misal: Coitus: penyakit kelamin (STD/ Sexual transmitted Disease) Trauma vulva dan vagina Korpus alienum Dapat menjalar dari alat sekitar: appendisitis, TB paru menyebabkan adneksitis tuberkulosa
Leukorea (Fluor albus/ keputihan): cairan yang dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa darah Dibedakan: Leukorea fisiologik: cairan mukus, banyak epitel, sedikit leukosit Misal: bayi baru lahir, menjelang menarche, wanita yg dirangsang, sekitar ovulasi Leukorea patologik: banyak leukosit Misal: infeksi vulva, vagina, adneksitis, neoplasma (jinak maupun ganas) Cairan banyak leukosit, warna agak kekuningan s.d. hijau, kental, berbau
Vulva Mons pubis / mons veneris Labia mayora Labia minora Clitoris Vestibulum dgn intoitus urethrae ext Gld. Bartholini Gld. paraurethralis
Dibagi: Bersifat lokal Misal: infeksi pada kulit (folikel rambut, kelenjar sebasea dan keringat, infeksi dari OUE, gland. Paraurethralis, gland. Bartholini) Timbul bersama/ sbg akibat vaginitis Permulaan manifestasi dr penyakit umum
Infeksi: Neisseria gonorrhoeae , Staphylococcus aureus , Streptococcus faecalis, Escherichia coli , Pseudomonas aeruginosa, Chlamydia trachomatis , Bacteroides fragilis, Clostridium perfringens Akut: kelenjar membesar, merah, nyeri/ panas, isinya cepat menjadi nanah/ abses Penatalaksanaan: bila masih ada radang diberi antibiotika; Abses: dikeluarkan dengan sayatan Bila berulang-ulang: Kista Bartholini
Infeksi: HSV 2 Ditularkan melalui hubungan seks (3 s/d 7 hari pasca coitus) Gejala: ditengah daerah radang dan edema tampak sejumlah vesikel. Biasanya di labia minora/ bagian dalam labia mayora dan prepusium klitoridis Diagnosis: gejala klinis, pembiakan dari luka dan tes serologis Management: simptomatis; aplikasi lokal lar. 0.1% proflavine diikuti dgn penyinaran sinar fluoresensi (20-30 watt) 10 s.d. 15 mnt dgn jarak 15-20 cm
Berbentuk cauliflower (kembang kubis), bisa kecil sampai besar, sendiri atau berkelompok Lokasi: vulva, perineum, perianal, vagina, serviks Etilogi: virus; lebih mudah ditemukan pada wanita hamil Manajemen: bila kecil dgn larutan 10 pedofilin dlm alkohol/ gliserin; luas dgn pembedahan (kauterisasi)
Flora normal vagina: banyak (basil doderlein,stretokokus,stafilokokus, difteroid) Simbiosis terganggu vaginitis nonspesifik Terapi: antibiotika
Infeksi pada vagina: vaginitis; wanita masa pra pubertas dan menopause lebih mudah Gejala: leukorea; disertai gatal dan terasa panas; kadang disertai vulvitis Trikomoniasis: vulvovaginitis ok trikomonas vaginalis (parasit) Penularan: hubungan seks; pada pria tidak manifes (urethra atau prostat) Management: metronidazole 500mg tiap 12 jam (selama 5 hari)
Kandidiasis: infeksi kandida albikans Gejala: leukorea berwarna keputihan, sangat gatal Manajemen: gentian violet 5-1%; Nistatin; Mycostatin tablet vagina; derivat Imidiazole
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
Penghalang penting bagi masuknya kuman ke dalam genitalia interna Servisitis akuta: GO, infeksi postabortum/ postpartum serviks merah, membengkak, lekorea mukopurulen Servisitis kronika: Tidak khas Berupa kelanjutan dari servisitis akuta
Endometritis akuta: endometrium mengalami edema dan hiperemi Penjalaran ascenden dari infeksi servisitis akuta; infeksi postabortum/ postpartum; tindakan lain yg dilakukan dalam cavum uteri Penting: pencegahan agar infeksi tidak menjalar
Endometrirtis kronika Jarang Gejala klinis: leukorea dan menoragia Terapi: tergantung penyebabnya Ditemukan pada: TB Sisa jaringan abortus/partus Bila terdapat corpus alienium di cavum uteri Polip uterus Tumor ganas uterus
Piometra Pengumpulan nanah di kavum uteri krn stenosis kanalis servikalis Metritis/miometritis Radang pada miometrium Perimetritis Radang serosa yg meliputi uterus
Salpingo-ooforitis atau adneksitis Radang tuba falopii dan radang ovarium (biasanya bersamaan) salphingo-ooforitis atau adneksitis Biasanya merupakan infeksi ascenderens (uterus) atau ekstra vaginal Penyebab infeksi: Infeksi GO Infeksi puerperal Infeksi post abortum
Salpingo-ooforitis atau adneksitis Salpingoooforitis akuta, Mis.: Salpingo-ooforitis akuta Gejala: demam, lekositosis, rasa nyeri Terapi: Tirah baring, antibiotika, analgetika. Jarang pembedahan Diperlukan jika: Ruptur piosalping atau abses Terdapat gejala ileus
Hidrosalping Piosalping Salpingitis kronika Kista tubo-ovarial, abses tubo-ovarial Abses ovarial Salpingitis tuberkulosa
Terapi operasi Salpingo-ooforitis kronika: Keluhan tetap ada setelah berulangkali pengobatan dan diatermi Sering kambuh (reaktivasi) Ada tumor Apabila ada keluhan infertilitas
SELAMAT BELAJAR