Anda di halaman 1dari 35

Dr I Nyoman Rudi Susantha, SpOG

Organ Reproduksi Wanita

Terdapat hubungan dunia luar dengan cavum peritoneum Memiliki mekanisme pertahanan Misal: Vulva: lebih resisten thd infeksi Vagina: epitel tebal; Glikogen+kuman Dderlein Serviks: lendir serviks alkalis dan kental Cavum uteri: endometrium meluruh tiap bulan Tuba fallopii: silia

Dapat masuk traktus genetalis dengan berbagai jalan Misal: Coitus: penyakit kelamin (STD/ Sexual transmitted Disease) Trauma vulva dan vagina Korpus alienum Dapat menjalar dari alat sekitar: appendisitis, TB paru menyebabkan adneksitis tuberkulosa

Leukorea (Fluor albus/ keputihan): cairan yang dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa darah Dibedakan: Leukorea fisiologik: cairan mukus, banyak epitel, sedikit leukosit Misal: bayi baru lahir, menjelang menarche, wanita yg dirangsang, sekitar ovulasi Leukorea patologik: banyak leukosit Misal: infeksi vulva, vagina, adneksitis, neoplasma (jinak maupun ganas) Cairan banyak leukosit, warna agak kekuningan s.d. hijau, kental, berbau

Vulva Mons pubis / mons veneris Labia mayora Labia minora Clitoris Vestibulum dgn intoitus urethrae ext Gld. Bartholini Gld. paraurethralis

Dibagi: Bersifat lokal Misal: infeksi pada kulit (folikel rambut, kelenjar sebasea dan keringat, infeksi dari OUE, gland. Paraurethralis, gland. Bartholini) Timbul bersama/ sbg akibat vaginitis Permulaan manifestasi dr penyakit umum

Infeksi: Neisseria gonorrhoeae , Staphylococcus aureus , Streptococcus faecalis, Escherichia coli , Pseudomonas aeruginosa, Chlamydia trachomatis , Bacteroides fragilis, Clostridium perfringens Akut: kelenjar membesar, merah, nyeri/ panas, isinya cepat menjadi nanah/ abses Penatalaksanaan: bila masih ada radang diberi antibiotika; Abses: dikeluarkan dengan sayatan Bila berulang-ulang: Kista Bartholini

Gland. Bartholini Abses Gland. Bartholini Marsupialization

Infeksi: HSV 2 Ditularkan melalui hubungan seks (3 s/d 7 hari pasca coitus) Gejala: ditengah daerah radang dan edema tampak sejumlah vesikel. Biasanya di labia minora/ bagian dalam labia mayora dan prepusium klitoridis Diagnosis: gejala klinis, pembiakan dari luka dan tes serologis Management: simptomatis; aplikasi lokal lar. 0.1% proflavine diikuti dgn penyinaran sinar fluoresensi (20-30 watt) 10 s.d. 15 mnt dgn jarak 15-20 cm

Berbentuk cauliflower (kembang kubis), bisa kecil sampai besar, sendiri atau berkelompok Lokasi: vulva, perineum, perianal, vagina, serviks Etilogi: virus; lebih mudah ditemukan pada wanita hamil Manajemen: bila kecil dgn larutan 10 pedofilin dlm alkohol/ gliserin; luas dgn pembedahan (kauterisasi)

Flora normal vagina: banyak (basil doderlein,stretokokus,stafilokokus, difteroid) Simbiosis terganggu vaginitis nonspesifik Terapi: antibiotika

Infeksi pada vagina: vaginitis; wanita masa pra pubertas dan menopause lebih mudah Gejala: leukorea; disertai gatal dan terasa panas; kadang disertai vulvitis Trikomoniasis: vulvovaginitis ok trikomonas vaginalis (parasit) Penularan: hubungan seks; pada pria tidak manifes (urethra atau prostat) Management: metronidazole 500mg tiap 12 jam (selama 5 hari)

Kandidiasis: infeksi kandida albikans Gejala: leukorea berwarna keputihan, sangat gatal Manajemen: gentian violet 5-1%; Nistatin; Mycostatin tablet vagina; derivat Imidiazole

PEREMPUAN

LAKI-LAKI

Penghalang penting bagi masuknya kuman ke dalam genitalia interna Servisitis akuta: GO, infeksi postabortum/ postpartum serviks merah, membengkak, lekorea mukopurulen Servisitis kronika: Tidak khas Berupa kelanjutan dari servisitis akuta

Endometritis akuta: endometrium mengalami edema dan hiperemi Penjalaran ascenden dari infeksi servisitis akuta; infeksi postabortum/ postpartum; tindakan lain yg dilakukan dalam cavum uteri Penting: pencegahan agar infeksi tidak menjalar

Endometrirtis kronika Jarang Gejala klinis: leukorea dan menoragia Terapi: tergantung penyebabnya Ditemukan pada: TB Sisa jaringan abortus/partus Bila terdapat corpus alienium di cavum uteri Polip uterus Tumor ganas uterus

Piometra Pengumpulan nanah di kavum uteri krn stenosis kanalis servikalis Metritis/miometritis Radang pada miometrium Perimetritis Radang serosa yg meliputi uterus

Salpingo-ooforitis atau adneksitis Radang tuba falopii dan radang ovarium (biasanya bersamaan) salphingo-ooforitis atau adneksitis Biasanya merupakan infeksi ascenderens (uterus) atau ekstra vaginal Penyebab infeksi: Infeksi GO Infeksi puerperal Infeksi post abortum

Salpingo-ooforitis atau adneksitis Salpingoooforitis akuta, Mis.: Salpingo-ooforitis akuta Gejala: demam, lekositosis, rasa nyeri Terapi: Tirah baring, antibiotika, analgetika. Jarang pembedahan Diperlukan jika: Ruptur piosalping atau abses Terdapat gejala ileus

Hidrosalping Piosalping Salpingitis kronika Kista tubo-ovarial, abses tubo-ovarial Abses ovarial Salpingitis tuberkulosa

Terapi operasi Salpingo-ooforitis kronika: Keluhan tetap ada setelah berulangkali pengobatan dan diatermi Sering kambuh (reaktivasi) Ada tumor Apabila ada keluhan infertilitas

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai