STASE MATERNITAS
RUANG GINEK
AGUNG SETIADI
I4051181029
Demam tinggi
dengan menggigil
Tinggal di tuba fallopi Salpingitis
Ketidaknyamanan
Nyeri saat berhubungan
Kurang seksual
pengetahuan
Sel epitel terkikis
pyosalpinx Sering BAK
Infertility.
2. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
Pengkajian Keperawatan
a) Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum : suhu biasanya meningkat, sering sampai 120 0 F
atau 1030 F. tekanan darah biasanya normal. Walaupun denyut nadi
seringkali cepat. Pada saat itu, pasien berjalan kedalam ruang gawat
darurat dengan postur tubuh membungkuk.
2) Pemeriksaan Abdomen : nyeri maksimum pada kedua kuadran bawah.
Nyeri lepas, ragiditas otot, defance muscular, bising usus menurun dan
distensi merupakan tanda peradangan peritoneura. Nyeri tekan pada
hepar dapat diamati pada 30% pasien.
3) Pemeriksaan Pelvis : sering sulit dan tidak memuaskan karena pasien
merasa tidak nyaman dan rigiditas abdomen. Pada pemeriksaan dengan
speculum, sekret purulen akan terlihat keluar dari ostium oretri. Serviks
sangat nyeri bila digerakkan. Uterus ukurannya normal, nyeri (terutama
bila digerakkan) dan sering terfiksir pada posisinya. Adneksa bilateral
sangat nyeri. Masa definitis jarang terpalpasi kecuali telah terbentuk
piosalping atau abses tubaovarium.
b. Diagnosa
1. Nyeri b.d Edema/pembesaran jaringan
2. Defisisensi pengetahuan b.d kurang pemajanan
3. Hipertermi b.d penyakit
4. Cemas b.d Perubahan status kesehatan
5. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit.
6. Koping individu tidak efektif
c. Perencanaan
Price, M. J., Ades, A. E., Welton, N. J., Simms, I., & Horner, P. J. (2017). Pelvic
inflammatory disease and salpingitis: incidence of primary and repeat
episodes in England. Epidemiology & Infection, 145(1), 208-215.
Mengetahui