A. MAKP
1. Apakah model asuhan keperawatan yang digunakan berpengaruh terhadap lama perawatan
Model asuhan keperawatan yang digunakan sangat berpengaruh karena setiap masing-masing
pasien sudah ada perawat pengelolaan ,jadi lebih maksimal . untuk rata-rata pasien perhari ada
7 ada 8.
Model asuhan keperawatan yang di gunakan dapat meningkatkan kepercayaan pasien , dengan
cara kepercayaan pasien maupun keluarga kita arahkan ke asuhan keperawatan moduler tadi
ada sisi positif dan negatifnya. Untuk sisi positifnya pasien itu di bekali oleh 1 orang perawat
penanggung jawab. Untuk sisi negatifnya misal ada pasien lain yang tidak kelolaan perawat
tersebut ketika pasien ingi bertanya dengan seorang perawat yang bukan mengelola dia
,perawat tersebut tidak tau karena bukan kelolaan dia . Jadi Keluarga lebih percaya dengan
perawat yg mengelola pasien dalam hal pelayanan.
Model yang digunakan tidak meningkatkan beban kerja perawat tersebut,karena sudah terbagi
masing-masing pekerjaannya / Masing-masing perawat sudah mendapatkan bagian .Jika ada
kesulitan baru perawat lain bisa membantu .
Untuk kritikannya sendiri biasanya pasien yang lain yang bukan pasien kelolaan perawat itu
sendiri, otomatis tidak semua perawat tau dengan masalah pasien tersebut.Misal 1 perawat 1
pasien .Misal perawat si A merawat pasien B/ pasien yg tidak di kelola perawat tersebut . Lalu
pasien lain tersebut bertanya dengan perawat yg tidak mengelola dia,otomatis perawat tersebut
tidak tau. Biasanya pasien mengkritik itu.
Sering sekali kepala ruang memberikan bimbingan saat brifing/ saat overan . Saat overan
mungkin membicarakan apakah ada kendala-kendala atau saat ada kejadian /masalah. Misal
saat kejadian ada masalah saat pemasangan infus terdapat kesulitan ,ada kesulitan ganti
balut .
4. Apakah tindakan keperawatan dilakukan sesuai standar ?
Tindakan keperawatan sudah sesuai dengan standar misal pemasangan infus /ganti balut
yang mana tetap memperhatikan antiseptik harus tetap terjaga harus tetap steril,Harus
menentukan area mana/vena yang mana yang mau di suntik,tata cara saat pemasangan
infus bagaimana :Tangan harus bersih ,menggunakan handscoon steril atau tidak
,perlengkapan alat sudah belum.Harus sudah di sediakan sebelumnya.
Perawat tersebut sudah jelas dengan pembagian tugas .Untuk pembagian tugas individu
misal tim C logistik,untuk menangani mutu,protein,untuk askep semua sudah ada bagiannya
. Jadi masing-masing perawat harus faham akan tugas mereka masing-masing.
2. Jelaskan tugas Anda sesuai dengan model asuhan keparawatan yang digunakan di ruangan?
Jadi untuk pembagian tugas Perawat yang dari PPJA yang mana PPJA itu dan beberapa
perawat pelaksana yang melakukan tugas itu tadi ,kan ada yang di kelola kita observasi itu .
apakah sudah benar dalam melakukan asuhan keperawatannya,betul apa tidak .
3. Apakah menurut Anda kondisi pasien dapat selalu terpantau dan kebutuhan pasien dapat
terpenuhi ?
Kondisi pasien selalu terpantau dan kebutuhan pasien dapat terpenuhi dengan baik.malah justru
kalau dari keluhan pasien itu sendiri sudah ada tanggung jawab dari perawat yang mengelola
pasien tersebut. Jadi kondisi pasien selalu terpantau oleh perawat.
B. Overan jaga
Overan jaga dilakukan 3 kali . pukul 07.00 sif pagi, pukul 14.00 sif siang,jam 21.00 sif
malam .
3. Apakah overan dihadiri oleh semua perawat yang terkait (perawat 2 shift)?
Overan pasti dihadiri oleh semua perawat yang terkait termasuk perawat 2 shift
4. Siapa yang memimpin overan ?
Yang memimpin overan setiap pagi dan siang ada penanggung jawa,biasanya kalau siang
dan malam tidak ada . Setiap 1 sift ada 3 perawat . Jadi misal overan dari siang ke malam
ada 6 orang .
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa yang disampaikan
dalam overan adalah nama pasien, keluahan pasien, medical chek up pasien,
tindakan, diagnosis yang muncul, rencana tindakan.
Dari hasil wawancara dengan keluhan ruang mengatakan bahwa tidak ada buku
khusus untuk hasil laporan operan adanya buku laporan jaga dan buku operan, atau
from hand over
Dari hasil wawancara kepala ruang mengatakan bahwa tidak ada kesulitan dalam
pendokumentasian lalporan overan
Dar hasil wawancara dengan kepala ruan mengatakan bahwa ada interaksi saat
dilakukan opoeran
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahawa teknik yang
digunakan adalah keliling kesemua pasien dan disetiap pasien perawat malakuakan
pertama membaca doa kesembuhan, kedua mengecek pasien satu persatu dengan
menyampaikan namanya siapa, diagnosisnya apa, doktermya siapa, rencana
tindakan apa dan melaporkan operan jaga kepada perawat yang shif selanjutnya.
11. Berapa rata-rata lama waktu untuk mengunjungi pasien saat overan?
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahawa rata rata lama
waktu mengunjungi pasien saat overan adalah 10 menit dari semua toatal pasien
(tergantung total pasien)
Dari hasil wawaacara dengan kepala ruang mengatakan bahwa iya mengevaluasi
kesiapan perawat shift pengganti.
C. Ronde keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa semua perawat
mengerti dengan adanya ronde keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa insyaallah sudah
optimal
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa ronde keperawatan
biasanya dilakukan satu kali, atau kurung waktu 6 bulan sekali. Tapi tidak menutup
kemungkinan ada kasus yang kita ambil
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa semua tim yang
terlibat dalam ronde keperawatan harus hadir semua, karena perawat dalam tim
tersebut harus mengetahui tentang pasien kelolaannya.
7. Apakah tim yang terlibat dalam ronde keperawatan mengikuti kegiatan secara optimal?
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa tim mengikuti
kegiatan secara optimal
D. Supervisi
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa supervisi adalah
evaluasi keperawatan yang dilakukan terus menurus dan sistematis serta tindakan
supervisi yang berjenjang akadi dan tempra pelaksana, dari setiap tindakan dari
perawat ke pasien kita observasi. Seperti dari perawat waktu pelaksanaannya
bagaimana, atributnya bagaimana, seragamnya sudah lengkap belum, selama
memberi pelayanan apakah sudah sesuai standar.
2. Apakah Anda pernah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi?
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa sudah pernah
mendapatakan pelatihan dan sosialisasi supervisi
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa supervisi sudah
dilakuakn diraungan dan dilakuakn setiap hari
a. 1X/bulan
b. 2X/ bulan
c. Tidak terjadwal
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa supervisi dilakukan
2x dalam seminggu pada dulunya. Tetapi sekarang pasien sangat sedikit sehingga
jarang sekali di lakukan supervisi dan dilakukan sesuai dengan keadaan tertentu
(situasional). Supervise dilakukan secara periodik setiap 1 bulan sekali oleh Kepala
ruangan Baitunnisa 1
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa yang melakuakn
supervisi adaalh pengganggung jawab atau kepala ruang.
7. Apakah ada format baku untuk supervisi setiap tindakan? Sebutkan format yang ada?
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang mengatakan bahwa ada format baku
untuk supervisi setiap tindakan, yaitu formulis supervisi penganggung jawab
kepeawaratan, yang baisnaya berisi tanggal, unit, nama, dan tanda tangan.
Jawab :
Hasil wawancara kepala ruang yang kami lakukan mengatakan bahwa, Sudah sesuai
dengan standart keperawatan dari observasi pada perawat pelaksana mulai dari
perencanaan, implementasi, sampai pendokumentasian.
Jawab :
Hasil wawancara kepala ruang yang kami lakukan mengatakan bahwa, hasil
supervisi selalu disampaikan kepada perawat.
10. Apakah selalu ada umpan balik dari supervisi untuk setiap tindakan ?
Jawab :
Hasil wawancara kepala ruang yang kami lakukan mengatakan bahwa, jika terjadi
kesalahan dalam melakukan tindakan perawat pelaksana, maka karu harus menegur
lalu mengajarkan yang benar dan mengevaluasinya.
11. Apakah Anda puas dengan hasil dari umpan balik tersebut?
Jawab :
Hasil wawancara kepala ruang yang kami lakukan mengatakan bahwa perawat
merasa puas dengan hasil umpan balik setelah diberikan supervisi oleh kepala
ruangan Baitunnisa1
Jawab :
Hasil wawancara kepala ruang yang kami lakukan mengatakan bahwa, harus
dilakukan perbaikan guna menambah tinggi mutu pelayanan kesehatan.
E. Perencanaan Pulang
1. Apakah anda mengerti tentang perencanaan pulang ?jelaskan?
Jawab :
Jawab :
Edukasi, karena ada form edukasi tentang penyakit sesuai kondisi pasien, karena
disini ada CP atau critical Pathway, berapa lama pasien dirawat disini, yang tentunya
berbeda-beda setiap kondisi pasien, seperti pasien hernia bisa dirawat 3-4 hari
dirawat disini, berbeda dengan pasien lainnya, jadi hari perawatannnya berbeda,
tidak sama, jadi edukasi yang diberikan disesuaikan dengan kondisi pasien, dan
sesuaikan dengan CP yang ada yang dijadikan patokkan pasien pulang.
3. Apakah anda bersedia melakukan perencanaan pulang mulai pasien masuk sampai akan keluar
RS ?
Jawab:
Jawab:
Fleksibel, karenakan tidak selalu perencanaan pulang dilakukan oleh satu orang, jadi
tiap shift itu bisa saja melakukan perencanaan pulang.
5. Apakah media brosur/leflet yang ada mencukupi sesuai dengan kasus yang muncul diruangan ?
Jawab :
Mencukupi, selalu mencukupi, selalu ada, dan sudah sesuai kasus yang ada di
ruangan.
Bahasa yang digunakan selalu bahasa yang dipahami pasien, kalau pasien bisa
berbicara bahasa jawa ya pakai bahsa jawa, kalau bisanya bahasa Indonesia ya pakai
bahasa Indonesia.
7. Apakah tehnik yang digunakan dalam perencanaan pasien pulang (lisan, tertulis) ?
Jawab:
Lisan, lisan dan tertulis, karena ada form edukasi pulang atau form perencanaan
pulang nanti kita menjelaskan sesuai dengan form trus minta tanda tangan pasien,
Dari form itu itu kita menjelaskannya
8. Apakah Bahasa yang anda gunakan dalam melakukan perencanaan pulang dipahami dengan
mudah oleh pasien?
Jawab:
Dipahami, karena kita selalu mnggunakan bahasa yang dipahami pasien, pernah ada
pasien dari Madura tidak bisa bahasa Indonesia maupun bahasa jawa jadi kita tetap
menggunakan bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa tubuh kita, meskipun
pasien tidak paham bahasa verbal tapi mereka tau maksudnya dengan kita
komunikasi menggunakan bahasa tubuh
Jawab :
F. Dokumentasi Keperawatan
Jawab :
Hasil dari wawancara kami mengatakan bahwa terdapat model dokumentasi pasien
di ruang baitunnisa 1 menggunakan model file dengan RM
Jawab :
Hasil wawancara yang kami lakukan di ruangan Baitunnisa1 menunjukan bahwa ada
format pendokumentasian yang baku di ruangan Baitunnisa 1.
3. Apakah anda mengerti cara pengisian format dokumentasi dengan baik dan benar?
Jawab :
4. Apakah menurut anda format dokumentasi yang ada memudahkan perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan?
Jawab :
Hasil wawancara yang kami lakukan dengan kepala ruang mengatakan bahwa salah
satu format dokumentasi yang memudahkan perawat yaitu model file
5. Apakah anda melakukan pendokumentasian dengan tepat waktu (segera setelah melakukan
tindakan)?
Jawab :
Hasil wawancara kepala ruang yang kami lakukan mengatakan bahwa perawat
terlebih dahulu berfokus pada semua tindakan yang harus diselesaikan kemudian
baru mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.
6. Apakah menurut anda format dokumentasi yang ada menambah beban kerja perawat?
Jawab :
Hasil wawancara kepala ruang yang kami lakukan mengatakan bahwa format
dokumentasi yang ada tidak menambah beban kerja perawat, karena format
dokumentasi dibuat sudah sesuai dengan standar.
Jawab :
Hasil wawancara yang kami lakukan dengan kepala ruangan dan perawat
menyatakan bahwa tidak ada format dokumentasi yang menyita waktu dalam
bekerja saat memasukan dokumentasi