Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat hujan
yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air
terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap
lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan
mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang
dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang
besar. Kelestarian alam harus dijaga untuk mencegah banjir bandang.

Faktor penyebab terjadinya banjir bandang karena kerusakan hutan akibat ulah tangan
manusia dan juga proses aliran air yang deras dan pekat karena disertai dengan muatan masif
bongkah-bongkah batuan dan tanah (sering pula disertai dengan batang-batang kayu) yang
berasal dari arah hulu sungai. Aliran air yang deras ini akibat hujan ekstrim yang deras dan terus-
menerus.

Faktor utama banjir bandang adalah dipicu oleh intensitas hujan ekstrem kemudian
berhubungan dengan kejadian longsor yang menyumbat aliran sungai membentuk bendung alam,
selanjutnya tekanan aliran sungai menjebol bendungan alami tersebut sehingga terjadi banjir
bandang yang ditandai dengan kecepatan aliran yang tinggi dengan membawa lumpur kayu dan
batu untuk mengatasi bencana banjir bandang.

Banjir bandang mengakibatkan merusak sarana dan prasarana, menghancurkan


perumahan, gedung, jembatan, jalan, sehingga berbagai aktivitas terhambat bahkan terhenti,
hingga korban jiwa. Di samping kerugian yang bersifat material, banjir juga membawa kerugian
non material, antara lain kerawanan sosial, wabah penyakit, menurunnya kenyamanan
lingkungan, serta menurunnya kesejahteraan masyarakat akibat kegiatan perekonomian mereka
terhambat.

B. Saran

Menyadari permasalahan banjir bandang ini, hasil diskusi kami merekomondasikan


beberapa solusi. Dengan didasari kajian di atas, pemerintah seharusnya berkerja sama dengan
masyarakat, tenaga kesehatan dan pihak swasta untuk memperhatikan tata ruang kota dengan
memperhatikan letak geografis kota yang terendam banjir. Apakah rawan terhadap berbagai
bencana atau tidak. Hal ini ditekankan perlu adanya kajian pada peta paparan banjir bandang di
kota yang bersangkutan.Dalam pembangunan disektor pertanian, perlu diperhatikan daerah aliran
sungai, serta pembangunan bendungan untuk kepentingan pertanian yaitu kapasitas bendungan
terhadap aliran air dan curah hujan bila sewaktu – waktu turun secara terus – menerus.

Anda mungkin juga menyukai