HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES

DENGAN KUALITAS TIDUR PADA

MAHASISWA DENGAN PEMBELAJARAN
ONLINE

Ugik Rusmantoro
NIM 30901800185

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
LATAR BELAKANG

Stres merupakan perasaan yang tidak nyaman

dan juga tidak enak, ataupun tertekan, baik
psikologi maupun fisik melalui respon dan reaksi
setiap individu terhadap stresor yang membebani
dirinya, mengancam, mengganggu, maupun
membahayakan keselamatan, kepentingan, serta
keinginan, ataupun kesejahteraan hidupnya.
Kualitas tidur ialah suatu keadaan tidur yang
dijalani seorang individu menghasilkan kesegaran
dan kebugaran saat dia terbangun.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari latar belakang yang dikemukakan

dapat dirumuskan masalah dan diangkat
kepenelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara tingkat stress dengan kualitas tidur pada
mahasiswa dengan pembelajaran online.
 TUJUAN

TUJUAN
TUJUAN TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
TUJUAN
KHUSUS KHUSUS
KHUSUS

Menganalisis hubungan Mengidentifikasi kualitas Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengetahui hubungan antara

antara tingkat stres dan tingkat karakteristik tingkat stress dengan kualitas tidur
tidur mahasiswa
kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan pada mahasiswa dengan
mahasiswa
keperawatan angkatan stress mahasiswa
prodi D3 2019 keperawatan prodi D3 angkatan 2019. pembelajaran online prodi D3
keperawatan prodi D3
angkatan 2019 prodi D3 angkatan Fakultas Ilmu Keperawatan
2019 UNISSULA.
KERANGKA TEORI
Content Content Content Content
Penyebab stress: Faktor yang mempengaruhi kualitas tidur

1. Stressor biologic 1. Kelelahan

2. Stressor fisik 2. Stress Psikososial
3. Stressor kimia 3. Lingkungan
4. Stressor social
5. Stressor spiritual

Stres mahasiswa

(College Student Stress)

Tingkatan stress:

1. Stress tingkat rendah

2. Stress tingkat sedang Kualitas Tidur
3. Stress tingkat tinggi
 POPULASI DAN SAMPLING
LAKI-LAKI 7 PEREMPUAN 46

POPULASI SAMPLING
53 MAHASISWA 53 MAHASISWA

Simple PowerPoint Presentation

Penentuan sampel penelitian
ini berdasarkan metode total sampling
Populasi dalam penelitian tersebut adalah
seluruh mahasiswa fakultas Ilmu
Keperawatan prodi D3 angkatan 2019.
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi
No Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasi
onal
1. Tingkat Stres adalah Pengukuran  Normal = 0- Ordinal
Stress perasaan tegang Menggunakan 14
dan tidak skala ukur  Ringan = 15-
nyaman 18
Disebabkan Depression  Sedang = 19-
individu tidak Anxiety Stress 25
Mampu Scales (DASS 42)  Parah = 26-
menangani atau Terdiri dari 14 33
menilai pertanyaan dengan  Sangat parah
peristiwa =
sebagai skor : >34
ancaman.
TST : 0
TS : 1
S :2
SS : 3

2. Kualitas Kualitas tidur Pengukuran dengan Didapatkan Ordinal

tidur adalah menggunakan skala kategori
keadaan dengan
ukur Pittsburg Slepp
berulang kriteria
Quality Index (PSQI).
beratur yang PSQI :
1. Tidak pernah/sangat
di tandai  Tidak ada
baik tidak menjadi
dengan gangguan
masalah. Skor 0
peningkatan tidur skor
2. Kurang dari sekali 0
ambang
dalam seminggu/cukup  Gangguan
respon
baik hanya masalah kecil tidur ringan
terhadap
skor 1 skor 1-7
stimulus
3. Kurang dari dua kali  Gangguan
eksternal
dalam seminggu/cukup tidur sedang
yang terjaga
buruk/agak menjadi skor 8-14
waktu tidur.
masalah skor 2  Gangguan
4. Tiga kali atau lebih tidur berat
dalam seminggu/sangat skor 15-21
buruk masalah besar
skor 3
 INSTRUMEN
PENGUMPULAN DATA

Kuesioner Stress 14 pertanyaan

01
dengan menggunakan skala ukur
Depression Anxiety Stress Scales
(DASS 42)

kuesioner kualitas tidur

memakai 44 Pittsburg Slepp
Quality Index (PSQI) Kuesioner
ini berisi 7 pertanyaan
02
 KARAKTERISTIK RESPONDEN
LAKI-LAKI (7) PEREMPUAN(46)
13,2 86,6
% %

Option A Option B Option C Option D Option A Option B Option C Option D

menunjukkan bahwa dari 53 responden terbanyak

adalah pada responden perempuan yaitu
sebanyak 46 orang yaitu 86,8%.
 USIA
19 20 21
menunjukkan bahwa dari
53 responden terbanyak
terdapat pada kelompok
umur 20 tahun yaitu
sebanyak 44 orang yaitu
83%.

9,4% 8,3% 7,5%

BERJUMLAH 5 ORANG BERJUMLAH 44 BERJUMLAH 4
ORANG ORANG
 TINGKAT STRES
Tingkat Stress Frekuensi (f) Persentase (%)
Normal 4 7.5 %
Ringan 6 11.3%
Sedang 13 24.5%
Parah 28 52.8%
Sangat parah 2 3.8%
Total 53 100 %
menunjukkan bahwa responden
yang mengalami tingkat stress
yang paling tinggi adalah
tingkat parah sebanyak 28 orang
atau 52,8%, diikuti dengan
tingkat stress berada pada
tingkat sedang yaitu sebanyak
13 orang atau 24,5%
KUALITAS TIDUR
Kualitas Tidur Frekuensi (f) Persentase (%) Kua
Tidak ada gangguan tidur 3 5.7 % litas
Ringan 13 24.5% tidu
r
Sedang 31 58.5%
Berat 6 11.3%

Total 53 100 %
Kua
litas
tidu
r
menunjukkan bahwa jumlah responden yang memiliki kualitas tidur
sedang adalah yang paling banyak yaitu sebanyak 31 orang atau
58,5%, diikuti dengan kualitas tidur kategori ringan sebanyak 13
orang atau 24,5% Kua
litas
tidu
r
 UJI BIVARIATE
Kualitas tidur

Normal
Normal
1
Ringan
3
Sedang
0
Berat
0
Total
4
Pvalue R
0
Ringan 2 2 2 0 6 0,000 0,643
Kategorisasi Sedang 0 5 8 0 13
Stress Parah 0 3 20 5 28
Sangat Parah 0 0 1 1 2
Total 3 13 31 6 53

Hasil uji korelasi Spearmen menunjukkan nilai korekasi sebeasr

0,643, dengan p value = 0,000 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa ada
hubungan yang signifikan antara stress dengan kualitas tidur.
Seseorang dengan tingkat stress yang berat akan mengalami kualitas
tidur yang berat. Nilai korelai Spearman diperoleh sebesar 0,643.
Dengan nilai korelasi tersebut menunjukkan adanya hubungan yang
kuat antara stress denngan gangguan tidur.
 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dipaparkan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Sebagian besar responden memiliki tingkat stress yang
berada pada
level parah yaitu sebesar 52.8%.
2. Sebagian besar responden memiliki tingkat gangguan tidur
yang berada
pada level sedang yaitu sebesar 58.5%.
3. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara
tingkat stress dengan gangguan tidur (rho = 0,643, p = 0,000 <
0,05).
Tingkat stress yang tinggi akan menyebabkan gangguan tidur
yang
semakin besar
THANK YOU
WASSALAMUALAIKUM WR.WB