Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANALISIS

PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA BUMI

Di Susun Oleh Kelompok 1C:

1. 30901800145 Richa Amaretha


2. 30901800146 Rini Liana
3. 30901800147 Risa Adiyanti
4. 30901800148 Risal Setiawan
5. 30901800149 Riski Widiastutik
6. 30901800150 Risma Wulandari
7. 30901800151 Rizki Agustiyan Andriani
8. 30901800152 Rizki Pujiasih
9. 30901800154 Rosa Milenia
10. 30901800155 Saidah Qodtamalla
11. 30901800156 Salsa Nabila
12. 30901800157 Senja Candra Erfiana

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat
mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, di antara planet-planet
anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi
dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk
manusia.
Bumi yang kita tempati memiliki banyak rahasia alam yang tidak kita
ketahui. Kita tidak pernah mengetahui kejadian-kejadian yang akan terjadi di
muka bumi ini. Banyak kejadian-kejadian alam yang mendatangkan
pertanyaan bagi manusia. Salah satu kejadian alam yang sudah tidak asing di
telinga masyarakat yaitu gempa bumi.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai,
termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari
hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih
sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan
bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas segalanya dan kita
tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.
Gempa bumi merupakan suatu peristiwa yang sangat sering terjadi di
muka bumi ini. Salah satunya di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara
yang memiliki tingkat rawan bencana alam yang sangat tinggi. Indonesia
sendiri memiliki titik-titik gempa yang tersebar diseluruh wilayah di
Indonesia. [ CITATION Wik01 \l 1057 ]
Gempa bumi adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam
bumi yang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi) Bumi kita
walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Terdapat
dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal mula gempa yaitu
pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba-tiba sepanjang sesar
merupakan penyebab yang sering terjadi. [ CITATION Erl14 \l 1057 ]
Mungkin kita merasa biasa saja dengan bencana alam tersebut di
Indonesia, tapi bencana tersebut sudah sangat sering terjadi berulang-ulang di
negara kita. Gempa bumi sudah menghancurkan sebagian dari wilayah
Indonesia. Dan sudah banyak sekali korban-korban yang berjatuhan akibat
bencana tersebut. Berarti gempa bumi sudah menjadi suatu ancaman bagi
masyarakat di muka bumi ini. Dan banyak dari masyarakat tidak mengerti
akan apa sebenarnya yang terjadi di muka bumi ini. Maka sangatlah perlu bagi
mereka untuk tahu dan mengerti serta memahami peristiwa-peristiwa gempa
bumi yang terjadi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gempa bumi?
2. Apa penyebab gempa bumi?
3. Bagaimana tanda-tanda terjadinya gempa bumi?
4. Bagaimana upaya sebelum, ketika, dan sesudah gempa bumi?
5. Bagaimana kerusakan dan korban gempa bumi?
6. Wilayah mana saja yang rawan gempa bumi?
7. Bagaimana upaya penanggulangan gempa bumi
8. Analisis dari video penanggulangan gempa bumi

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian gempa bumi
2. Untuk mengetahui apa penyebab gempa bumi
3. Untuk mengetahui bagaimana tanda-tanda terjadinya gempa bumi
4. Untuk mengetahui bagaimana upaya sebelum, ketika, dan sesudah gempa
bumi
5. Untuk mengetahui bagaimana kerusakan dan korban gempa bumi
6. Untuk mengetahui wilayah mana saja yang rawan gempa bumi
7. Untuk mengetahui bagaimana upaya penanggulangan gempa bumi
8. Untuk mengetahui analisis dari video penanggulangan gempa bumi
D. Manfaat Penulisan
1. Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami persoalan
Gempa Bumi
2. Makalah ini dapat menambah wawasan tentang kejadian Gempa Bumi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Gempa Bumi


Gempa bumi (earthquake) adalah getaran yang terasa dari
permukaan bumi, cukup kuat untuk menghancurkan bangunan utama dan
membunuh ribuan orang. Tingkat kekuatan getaran berkisar dari tidak
dirasakan hingga cukup kuat untuk melemparkan orang di sekitar.
Gempa bumi secara pola mekanisme adalah salah satu bencana
alam yang dalam siklus tertentu akan terus berulang kemabli, ketika
akumulasi energy tabrakan maksimum berada pada suatu titik lapisan
bumi sudah tak sanggup menahan tumpukan energi yang kemudian energy
tersebut akhirnya akan dilepas dalam bentuk guncangan gempa bumi.
(Nuraeni, Mujiburrahman, & Hariawan, 2020)

B. Penyebab Gempa Bumi


Percepatan pelepasan gelombang energi seismik sesaat itulah yang
menimbulkan gempa bumi dan berpotensi tsunami, mengakibatkan
berbagai dampak kerusakan bangunan, tanah longsor, atau dapat
mengakibatkan pergerakan tanah (liquefaction) yang dahsyat. Besarnya
dampak gempa bumi terhadap kerusakan bangunan bergantung pada
beberapa hal diantaranya; skala gempa, mekanisme sumber, jarak
epicentre, kualitas bangunan dan jenis lapisan tanah. Gempa bumi tidak
hanya mengakibatkan kerusakan dalam berbagai aspek fisik, akan tetapi
menelan korban jiwa dan trauma yang berkepanjangan bagi masyarakat
terdampak gempa.(Nuraeni et al., 2020)
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan
magma di dalam gunung api. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala
akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang
namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di
balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang
juga) dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi
(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di
Rocky Mountain Arsenal). Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari
peledakan bahan peledak.

C. Tanda-Tanda Terjadinya Gempa Bumi


1. Munculnya Awan gempa
2. Periksa Alat Elektronik di Rumahmu Apakah Mengalami Gangguan
Aneh.
3. Hewan di Sekeliling Tempat Tinggalmu Berkelakukan tak basa,
menghilang ataupun gelisah.
4. Keluarnya cahaya gempa
5. gempa kecil yang merupakan isayarat akan terjadinya gempa yang
lebih kuat lagi (Ahmad 2017)

D. Upaya sebelum, ketika, dan sesudah gempa bumi


- Upaya sebelum gempa bumi
1. Pastikan sudah menyiapkan perlengkapan darurat dalam satu
tas khusus di tempat yang mudah terjangkau.
2. Perlengkapan darurat yang dimaksud adalah makanan
cadangan, suplemen, air, kotak P3K, alat pemadam api ringan
(APAR), senter, radio, dan baterai ekst
3. Perhatikan area sekitar tempat yang sering didatangi, mulai
dari letak pintu keluar darurat, letak pintu, letak lift, hingga
lokasi yang paling tepat untuk berlindung.
4. Catat nomor telepon darurat yang dapat dihubungi saat terjadi
gempa bumi
5. Pelajari penggunaan P3K, alat pemadam kebakaran, maupun
alat darurat lainnya.
- Upaya ketika gempa bumi
1. Anda harus tetap tenang dan tidak panik ketika terjadi gempa
bumi. Jika berada di dalam rumah Anda bisa berlindung di
bawah meja dan lindungi kepala dengan tas atau tangan.
Usahakan untuk tidak berada dekat dengan lemari atau barang
pecah belah dan segera keluar dari rumah begitu getaran
gempa selesai.
2. Jika Anda berada dalam gedung tinggi, usahakan segera keluar
dari gedung. Sebaiknya gunakan tangga darurat dan jangan
gunakan lift.
Usahakan mengetahui tempat evakuasi dan tangga darurat
sebelumnya, dengan begitu bisa langsung tahu tempat untuk
menyelamatkan diri saat gempa bumi terjadi.
3. Kalau Anda berhasil berada di luar ketika terjadi gempa,
waspadai bangunan dan pohon tinggi. Jauhi bangunan dan
tiang-tiang tinggi karena sangat berbahaya jika rubuh. Gempa
terkadang juga menimbulkan tanah longsor, jadi hindari pula
kawasan dekat tebing atau jurang, usahakan untuk bisa berada
di alam terbuka dan tanah lapang
- Upaya ketika setelah gempa bumi
1. Jika berada di dalam bangunan. Keluar dari bangunan tersebut
dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift,
gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan
P3K. Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka
parah pada Anda atau sekitar Anda.
2. Periksa lingkungan sekitar. Periksa apabila terjadi kebakaran,
periksa apabila terjadi kebocoran gas, periksa apabila terjadi
hubungan arus pendek listrik.
3. Jangan masuki rumah yang terdampak gempa bumi.
(Angga 2016)

E. Kerusakan dan korban gempa bumi


Berikut ini merupakan akibat – akibat bencana yang dapat muncul baik
langsung maupun tidak langsung.
1.Korban jiwa, luka, dan sakit ( berkaitan dengan angka kematian dan
kesakitan)
2.Adanya pengungsi yang pada umumnya akan menjdai rentan dan
beresiko mengalami kurang gizi, tertular penyakit, dan menderita stress.
3.Kerusakan lingkungan sehingga kondisi menjadi darurat dan
menyebabkan keterbatasan air dan sanitasi serta menjadi tempat
perindukan vector penyakit.
4.Seringkali system pelayanan kesehatan terhenti, selain karena rusak,
besar kemungkinan tenaga kesehatan setempat juga menjadi korban
bencana.
5.Bila tidak diatasi segera, maka derajat kesehatan semakin menurun dan
berpotensi menyebabkan terjadinya KLB.
Penyakit penyakit yang sering kali diderita para pengungsi di
Indonesia tidak lepas dari kondisi kedaruratan lingkungan, antara lain
diare, ISPA, campak dan malaria. WHO mengidentifikasi empat
penyakit tersebut sebagai The Big Four. Kejadian penyakit spesifik
sering muncul sesuai dengan bencana yang terjadi.(Zuhkri, 2017)

F. Wilayah mana saja yang rawan gempa bumi


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
mencatatkan gempa paling aktif pada Maret 2020 terjadi di Aceh dan Nias,
Lampung, Selat Sunda, dan Jawa Barat. Selain lima wilayah di atas,
daerah yang aktif terkena gempa adalah Bali, Lombok, dan Sumba, Alor
dan Kupang, Ambon dan Seram, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara,
Laut Maluku, dan Mamberamo Papua. Rahmat Triyono, Kepala Pusat
Gempabumi dan Tsunami BMKG menuturkan bahwa fenomena naik turun
atau fluktuasi jumlah aktivitas gempa bulanan merupakan hal biasa, tetapi
masyarakat haru tetap waspada. Dia mengingatkan bahwa wilayah
Indonesia memang merupakan kawasan rawan gempa, sehingga gempa
kuat dapat terjadi kapan saja.(Atmojo & Muhandis, 2019)

G. Upaya penanggulangan gempa bumi


1. Saat di dalam rumah
a. Cari tempat berlindung di dalam rumah meski gempa terasa kecil
b. Andalkan bagian kolong meja untuk berlindung dan jangan lupa
untuk melindungi bagian kepala dengan cara menutupnya dengan
tangan
c. Hindari benda-benda pecah belah, seperti kaca, cermin, dan bahkan
lemari.
2. Apabila berada di dalam gedung
a. Segera keluar dari gedung dan jangan pernah menggunakan lift
b. Cari tahu dan temukan tangga darurat terdekat yang bisa
digunakan(Sholiqul 2010)

H. Analisis dari video penanggulangan gempa bumi


Gempa Bumi
Pembangun infrastruktur dibali selma satu dasawarsa terakhir
menunjukan peningktan yang sangat pesat namun fenomena ini akan
meningkatkan faktor bahaya jika dikaitakan dengan kerawanan kegempaan
yang ada. Sehingga sosialiasi mitogasi gempa bumi yang sangat penting
untuk dilakuakan.
Semulasi
09.58 WITA getaran gempabumi mulai dirasakan. Orang orang
didalam ruangan berlindung dibawa meja yang kokoh dengan menutup
kepala dan leher agar tidak terkena runtuhan benda. Yang diluar ruangan
bisa berlidung dengan menhadap tembok dan menutup kepala dan leher.
Getaran mulai mereda pukul 10.00 WITA semua orang didalam ruangan
mulai berkeluaran dari gedung untuk mencari tempat yang aman dengan
tetap menutupi kepala dan leher dengan bnda yang keras. Yang terluka
dibantu untuk evakuasi keluar. Ibu hamil dan semua diminta tenang dan
tidak panik. Semua keluar menuju ketepat titik kumpul dengan melewati
jalur evakuasi yang sudah disediakan dengan tetap melindungi kepala dan
leher dengan benda yang keras dan sirine dirunagan dibuyikan. Semua
pada dititik kumpul kemudian diindentifikasi keadaan semuanya dengan
memberikan warana hijau Kelompokkan korban yg mampu berjalan dan
tidak terkena apa", warna kuning korban mengikuti perintah sederhana dan
luka ringan, merah sebagai penanda korban yang membutuhkan stabilisasi
segera dan korban yang syok, fetiladingak normal dan berat. Hitam
meninggal. Kemudian memastikan semu orang sudah didiluar ruangan
tidak ada yang tertinggal didalam gedung. Mendapatkan infoadari bmkg
terkait terjadinya gempa bumi pada pukul 09.58 WITA dengan kekuatan
6,8 skala richter dengan kekauatan yang sangat besar. Mitigasi bencana
adalah untuk mengurangi suatu bencana yang dapat dilakukan sebelum
bencana itu terjadi dan gladi gedung gempa bumi kuat merupakan
kebutuhan yang mendesak sebagai upaya pendidikan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bncana bagi pemangku kepentingan maupun masyarakat
umum.
BAB III
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan

Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat


mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, di antara planet-planet
anggota tata-surya lainnya. Banyak kejadian-kejadian alam yang
mendatangkan pertanyaan bagi manusia. Di jagat raya ini masih banyak
pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai
gempa bumi dan cara memprediksinya. Mungkin kita merasa biasa saja
dengan bencana alam tersebut di Indonesia, tapi bencana tersebut sudah
sangat sering terjadi berulang-ulang di negara kita. Dan banyak dari
masyarakat tidak mengerti akan apa sebenarnya yang terjadi di muka bumi
ini. Maka sangatlah perlu bagi mereka untuk tahu dan mengerti serta
memahami peristiwa-peristiwa gempa bumi yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Erlangga. (2014). Seri Bencana Alam Di Indonesia (Gempa Bumi). Jakarta: Erlangga for
Kids.
Wikipedia. (2001, Januari 12). Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org
Atmojo, S., & Muhandis, I. (2019). Sistem Informasi Geografis Bencana Gempa Bumi
Dengan Pendekatan Pga Untuk Mitigasi Bencana. Jurnal Ilmiah Edutic, 6(1), 10–14.
Nuraeni, N., Mujiburrahman, M., & Hariawan, R. (2020). Manajemen Mitigasi Bencana
pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini untuk Pengurangan Risiko bencana Gempa
Bumi dan Tsunami. Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika,
4(1), 68. https://doi.org/10.36312/e-saintika.v4i1.200
Zuhkri, S. (2017). Makalah_Konsep_Area_Bencana.

Atmojo, S., & Muhandis, I. (2019). Sistem Informasi Geografis Bencana Gempa
Bumi Dengan Pendekatan Pga Untuk Mitigasi Bencana. Jurnal Ilmiah
Edutic, 6(1), 10–14.
Nuraeni, N., Mujiburrahman, M., & Hariawan, R. (2020). Manajemen Mitigasi
Bencana pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini untuk Pengurangan Risiko
bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu
Pendidikan: e-Saintika, 4(1), 68. https://doi.org/10.36312/e-saintika.v4i1.200
Zuhkri, S. (2017). Makalah_Konsep_Area_Bencana.

Anda mungkin juga menyukai