Anda di halaman 1dari 26

FORMULIR PENGKAJIANA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANGAN RAWAT RAJAWALI TANGGAL DIRAWAT 12 Febuari 2020

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.T (L) Tanggal Pengkajian : 14 Februari
Umur : 35 Tahun RM No. : 28140190
Informan : Klien

II. ALASAN MASUK


Karena klien tidak tahan dengan suara yang sering didengar dirumah yang menyuruh
untuk memukul orang lain.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya V Tidak

2. Pengobatan sebelumnya. Berhasil kurang berhasil tidak berhasil


V
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga V 7

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 : Klien sebelumnya tidak mempunyai gangguan jiwa dimasa lalu, untuk
penggobatan sebelumnya kurang berhasil, dan klien pernah meyaksikan pertengkaran kedua orangtuanya
pada usia 7 tahun
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya V Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawaran

_______________________ _____________________ ___________________

_______________________ _____________________ ___________________

Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah Keperawatan

1
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien terpukul karena ditinggal ayahnya pada usia 7 tahun, klien juga sering melihat kedua orang tuanya bertengkar
dan sebulan yang lalu klien putus dari tunangannya dan gagal menikah karena fakttor ekonomi. Klien juga ingin
menjadi seorang PNS hanya saja belum diangkat-angkat

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/80 N : 80x/menit S : 36°C P : 22x/menit
2. Ukur : TB : 175 cm BB : 65 kg

3. Keluhan fisik : Ya V Tidak

Jelaskan : Pemeriksaan fisik klien normal


Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Klien

: Tinggal bersama

2
Jelaskan : Klien tinggal bersama kedua orang tuanya , klien anak petama dari 3 bersaudara dan
semuanya laki-laki dan saudaranya semua laki-laki

Pola Asuh : Pola asuh yang diterappkan dalam keluarga klien adalah pola asuh demokrasi yang
segala sesuatu yang dibicarakan dengan anggota keluarga dan diputuskan bersama

Pengembangan Keputusan : Klien mengatakan yang bertanggung jawab dan mengambil keputusan adalah klien
sendiri tanpa bermusyawarah dengan keluarganya

Komunikasi : Klien mengatakan berkomunikasi baik dengan semua keluarganya


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri
a Gambaran diri : Klien menyatakan wajar pada anggota tubunya dan biasa terhadap postur tubuhnya dan
klien menerima tubuhnya apa adanya
b. Identitas : Klien adalah seorang laki laki berusia 35 tahun, sebelumnya klien bekerja sebagai guru
matematika honorer degan pendapatan 250 ribu/bulan. Klien ingin menjadi seorang PNS namun belum diangkat-
angkat, klien adalah anak pertama dari 3 bersaudara
c. Peran : Sebelum sakit klien masih melaksanakan tugasnya untuk membiayai adik-adiknya
d. Ideal diri : Klien berharap bisa cepat sembuh dan ingin segera pulang kerumah
e. Harga diri : Klien mengatakan malu karena tidak dapat membayar mahar yang diinginkan sang
calon tunanggan

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Klien mengatakan yang paling berharga ayah, ibu dan juga kedua adeknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien mengatakan hubungan dalam keluarg dan lingkungan
sekitar sangat baik, saat dirumah sakit klien sering merasa sendiri
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Klien merasa malu dan minder saat berinteraksi dengan pasien
lainya.
Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama islam dan mengakui adanya tuhan
b. Kegiatan ibadah : Sebelum dirawat dirumah sakit klien menjalankan sholat 5 waktu dalam sehari dan setelah
dirawat dirumah sakit klien tidak pernah melakukan sholat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti


V tidak sesuai biasanya
Jelaskan : Penampilan pasien lusuh, baju tidak rapi dan bau pesing. Klien mengatakan pakaianya jarang
diganti. Klien mandi 1 kali sehari dan masih diarahkan oleh petugas.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

3
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
Pembicaraan

V Diam/Merespon sebentar

lelaskan : : Saat di tanya, klien merespon tetapi tiba-tiba langsung diam dan pembicaraanya lambat
Masalah Keperawan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Marah/ngamuk/memukul
V
Jelaskan : Klien mengatakan setiap mendengar suara yang mengolok-olok dirinya dia mengamuk,memukul apapun
yang didekatnaya dan marah
Masalah Keperawatan: Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran

4. Alam perasaaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan

V Tidak suka/gelisah

Jelaskan : Klien mengatakan tidak suka dengan suara yang didengar sehingga saat mendengarnya klien memukul
apapun yang didekatnya dan marah, dan saat dilakukan pengkajian klien tampak gelisah
Masalah Keperawatan :Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran

5. Afek

Datar Tumpul Labil V Tidak sesuai

Jelaskan : Emosi klien yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan V Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : Saat ditanya perawat klien merespon tetapi tiba-tiba langsung diam
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori pendengaran

7. Persepsi

V Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : Klien mengatakan mendengar suara yang mengolok-olok dirinya bahwa dia bodoh tak berharga dan tidak
berharga. Suara tersengar saat malam hari 3-4 kali sehari, saat klien melamun, dan klien tidak suka suara itu
sehingga saat mendengarnay klien memukul apapun yang di dekatnya dan marah
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori pendengaran

8. Proses Pikir

4
sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi


V
Jelaskan : Pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan ekternal kemudian dilanjutkan kembali
Masalah Keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal

9. Isi Pikir

Obsesi V Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir V Kontrol pikir

Jelaskan : Ketakutan yang patologis, klien tidak memiliki waham


Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran

10. Tingkat kesadaran

bingung sedasi stupor


V
Disorientasi

V waktu tempat orang

Jelaskan :Saat dilakukan pengkajian klien kurang focus, bingung, gelisah, terlihat meceritkan dahi.Ketika ditanya
tanggal lahir oleh perawat klien menjawab lupa
Masalah Keperawatan : Gangguan daya ingat

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
V

gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan : Klien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang karena saat ditanya oleh perawat kapan tanggal
lahirnya, klien menjawab lupa
Masalah Keperawatan : Gangguan daya ingat jangka panjang

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Je mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana


la
Mampu berhitung
V
Jelaskan : Klien mampu berhitung saat ditanya oleh temanya jumlah gelas 10 ditambah 7 klien menjawab 17
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna


V

5
Jelaskan : Dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi

14. Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita V menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : Menyalahkan orang lain/lingkungan yang menyebabkan kondisi saat orang lain/lingkungan yang
menyebabkan kondisis saat ini
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total


V

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantual total


V
Jelaskan : Klien mampu makan sendiri dan membereskan gelas setelah selesai makan, akan tetapi saat BAB/BAK di
bantu total oleh perawat
Masalah Keperawatan: Defisit perawatan diri eliminasi

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total


V
4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantual total


V
5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 13.00 s/d 15.00

Tidur malam lama : 23.00 s/d 06.00

Kegiatan sebelum / sesudah tidur: Tidak pernah merapikan tempat tidur

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantual total


V

7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan V Ya tidak

Perawatan pendukung Ya tidak


V
8. Kegiatan di dalam rumah

6
Mempersiapkan makanan Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya tidak


V
Mencuci pakaian Ya V tidak

Pengaturan keuangan Ya tidak


V

7
9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya V tidak

Transportasi Ya tidak
V
Lain-lain V Ya tidak

Jelaskan : Untuk keperluan sehari hari biasanya di belikan oleh ibunya, kalau mau keluar rumah klien menggunakan
sepeda motor,klien membayar listrik/pajak ke bank, dll
Masalah Keperawatan : Tidak Ada masalah

VIII. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

V Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih


V

Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar

Olahraga mencederai diri

Lainnya _______________ lainnya : __________________

Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan : -Ketidakefektifas mekanisme koping


-GPS:Halusinasi pendengaran

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

V Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik klien tidak memiliki masalah dalam hubungan dengan
dukungan kelompok

V Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik klien merasa malu karna tidak daat membayar mahar yang
telah ditetapkan oleh tunangannya

V Masalah dengan pendidikan, spesifik klien tidak memiliki masalah dengan pendidikannya

Masalah dengan pekerjaan, spesifik klien ingin diangkat sebagai PNS tetapi tidak segea diangkat
V
Masalah dengan perumahan, spesifik klien tidak meiliki masalah yang berhubunan dengan perumaan
V
V Masalah ekonomi, spesifik klien igin menikah tetapi masih ragu karena dana yang diiliinya kurang

V Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik pasie tidak memiliki masalah dengan pelayanaan kesehatn

V Masalah lainnya, spesifik klien tidak mepunyaimasalah lain lagi yang berhubungan dengan psikososal dan
juga lingkngan

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

8
X. Pengetahuan Kurang Tentang:

V Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

V Koping obat-obatan

Lainnya : ______________________________________________________________________

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Analisa Data

XI. Aspek Medik

1. Diagnosa Medik : Skizofrena


2. Terapi Medik :
- Clozapine 2 x 25 mg
- Diasepam 1 mg
- Respereridor 2 mg

P
e
r
a
w
a
t
,

(RIZKI PUJIASIH)

9
10
ANALISA DATA

NO. DATA MASALAH


1. Subyektif : Gangguan persepsi sensori
1. Klien mengatakan mendengar suara “Halusinansi Pendengaran”
1. yang mengolok-olok dirinya bahwa
1. dia bodoh tak berharga dan tak bisa
diandalakan.
Obyektif :
- Klien tampak
bingung,gelisah,kurang
fokus,mengercitkan dahi.
- Klien tampak menengok kearah
tertentu seolah mendengar suara
- Klien sering marah dan memukul
sesuatu ketika mendengar suara
tersebut
2. Subyektif : Resiko Perilaku Kekerasan Terhadap
Pasien mengatakan tidak tahan Diri Sendiri
dengan suara yang sering didengar
dirumah yang menyuruh memukul
orang lain
Obyektif :
Klien memukul apapun yang
didekatnya dan marah apabila
mendengar suara suara yang tidak
disukainya

11
3. Subyektif : Harga Diri Rendah
- Klien ingin menikah tetapi
dananya masih kurang, dan juga
klien tidak diangkat angkat sebagai
PNS
- Klien mengatakan malu
Obyektif :
Klien tampak sedih, malu, gelisah

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori “Halusinansi Pendengaran”
2. Resiko Perilaku Kekerasan Terhadap Diri Sendiri
3. Harga Diri Rendah

POHON MASALAH

Resiko prilaku

kekerasan

Gangguan persepsi

sensori:Halusiasi pedengaran

Harga Diri
Rendah

12
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA MEDIS DAN TERAPI MEDIS
DAN TERAPI KEPERAWATAN

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN : DIAGNOSA MEDIK : Skizofrenia


a. Pertama : Gangguan persepsi
sensori “Halusinansi Pendengaran”
a. Kedua : Resiko Prilaku PROGRAM TERAPI MEDIK :
Kekerasan terhadap diri sendiri 1. Clozapine 2 x 25 mg
b. Ketiga : Harga diri rendah 2. Diasepam 1 mg
3. Respereridor 2 mg
2. TERAPI KEPERAWATAN :
a. Diagnosa pertama : SP Halusinasi
b. Diagnosa kedua :SP Resiko
Prilaku Kekerasan
c. Diagnosa ketiga : SP Harga Diri
Rendah

13
RENCANA KEPERAWATAN
NO Diagnosa Rencana Tindakan Rasional Tindakan
Keperawatan

14
1 Gangguan Tujuan : Klien dapat 1. Akan membantu
persepsi sensori mengenali,mengontrol, mempermudah
memutuskan halusinasinya kerjasama agar klien
: halusinasi
lebih kooperatif.
pendengaran Tujuan khusus : 2. Untuk mengurangi
1. Klien dapat membina waktu kosong bagi
hubungan saling percaya klien sehingga klien
dengan perawat. dapat mengurangi
2. Klien dapat mengenal frekuensi halusinasi.
halusinasi 3. Untuk mempermudah
3. Klien dapat mengendalikan
klien mengendalikan
halusinasinya.
halusinasinya dengan
4. Klien dapat mengkonsumsi
teknik yang telah
obat untuk mengendalikan
dipilih klien.
halusinasinya
5. Klien mendapat dukungan 4. Meningkatkan
keluarga untuk kesadaran klien akan
mengendalikan halusinasinya pentingnya obat dan
kesembuhanya.
5. Keluarga merupakan
Setelah dilakukan asuhan
orang terdekat dari
keperawatan selama 3 X 24 jam klien sehingga mudah
diharapkan gangguan persepsi untuk membatu
halusinasi pasien dapat teratasi mengendalikan
halusinasinya yang
dengan kriteria hasil: terjadi pada klien.

1. Setelah dilakukan 1 kali


pertemuan, klien dapat
berinteraksi dan
berkomunikasi dengan
perawat
2. Setelah dilakukan 1 kali
interaksi interaksi klien dapat
mengerti jelas waktu, isi,
frekuensi,situasi dan kondisi
yang menimbulkan
halusinasinya.
3. Setelah dilakukan 1x
interaksi, klien dapat
menyebutkan tindakan yang
bisa
mengendalikan/mengatasi
halusinasinya.
4. Klien dapat mengkonsumsi
obat untuk mengendalikan

15
halusinasinya.
5. Klien mendapat dukungan
keluarga untuk
mengendalikan halusinasinya.

Intervensi :
1. Bina hubungan saling percaya
dengan cara:
a. Sapa klien dengan
sopan,rama, baik secara
verbal maupun non verbal.
b. Perkenalkan diri dengan
sopan.
c. Tanyakan nama klien dan
nama panggilan klien yang
disukai.
d. Jelaskan tujuan dilakukan
kontak atau pertemuan
dengan klien.
e. Bersikap jujur dan
menepati janji.
f. Perhatikan kebutuhan
dasar klien.

2. Klien dapat mengenal


halusinasi

a. Adakan kontak sering dan


singkat dengan klien.
b. Observasi prilaku yang
berhubungan dengan
halusinasi.
c. Menerima halusinasi
sebagai hal yang nyata
bagi klien dan tidak nyata
bagi perawat.
d. Identifikasi bersama klien
waktu munculnya, isi, dan
frekuensi halusinasi.
e. Diskusikan dengan klien
mengenai perasaanya.

3. Klien dapat mengendalikan


halusinasinya
a. Identifikasi bersama klien
tindakan yang bisa

16
dilakukan bila
halusinasinya terjadi.
b. Bersama klien
merencanakan kegiatan
sehari-hari untuk
mencegah terjadinya
halusinasi.
c. Dorong klien untuk
memilih cara yang akan
digunakan dalam
mengendalikan halusinasi.
d. Dorong klien untuk
melakukan tindakan sesuai
dengan cara yang telah
dipilih klien untuk
mengendalikan
halusinasinya.
e. Diskusikan dengan klien
hasil upaya yang telah
dilakukan.

4. Klien dapat mengkonsumsi


obat untuk mengendalikan
halusinasinya
a. Diskusikan dengan klien dan
keluarga tentang obat yang
akan dikonsumsi untuk
mengendaliakn
halusinasinya.
b. Bantu klien untuk minum
obat karena sudah sesuai
dengan anjuran dokter.
c. Observasi tanda dan gejala
akibat efek samping obat.
d. Bantu klien menggunakan
obat sesuai 5 prinsip (benar
obat,benar dosis, benar
pasien,benar cara
pemberian,benar waktu
pemberian)

5. Klien mendapat dukungan


keluarga untuk mengendalikan
halusinasinya
a. BHSP dengan keluarga
b. Berikan keluarga

17
pengetahuan tentang
pengertian halusinasi, tanda
dan gejala halusinasi,
penyebab halusinasi, dll.
c. Diskusikan dengan
keluarga tentang cara
merawat klien jika sudah
pulang kerumah

18
2 Resiko Prilaku Tujuan :
Kekerasan 1. Klien dapat membina
hubungan saling percaya
2. Klien mengidenfikasi
penyebab prilaku
kekerasan
3. Klien mengidenfikasi
tanda tanda prilaku
kekerasan
4. Klien mengidenfikasi
prilaku kekerasan apa
yang biasa dilakukan
5. Klien mengidenfikasi
akibat prilaku kekerasan
6. Klien mendemonsrasikan
cara mengontrol prilaku
kekerasan

Setelah dilakukan tindakn 3 x 24


jam diharapkan Kesehatan
Psikososial dapat terkontrol Diri dan
Menahan diri dari kemarahan dari
tidak pernah dilakukan menjadi
sering dilakukan dengan kriteri
hasil:
1. Mempertahankan
pengendalian diri tanpa
supervis
2. Menahan diri dari
mengahncurkan barang
barang
3. Menunjukan perasaan
negative dengan cara yang
tidak merusak
4. Menahan diri dari memaki
atau berteriak
5. Menahan dri dari
membahayakan orang lain
bertetriak

Intervensi
1. Membina hubugangan
saling percaya

19
2. Mengidentifikasi
penyebab perasaan marah
3. Mengidentifikasi tana da
gejala yang dirasakan
4. Megidentifkasi prilaku
kekerasan yang dilakukan
5. Mengidentifkasi akibat
serta cara mengontol
secara fisik (nafas dalam)

20
3 Diagnosa Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan 3
keperawatan selama 3 X 24 jam
diharapkan ganguan harga diri
rendah klien dapat teratasi dengan
kriteria hasil :
1. Klien mampu mengenal aspek
serta kemampuan positif
dirinya
2. Klien mampu memilih
kemampuan yang bisa
digunakan
3. Klien mampu melatih
kegiatan sesuai kemampuan
yang terpilih
4. Klien mampu Menyusun
jadwal kegiatan untuk
keterampilan yang sudah
dilatih

Intervensi
1. Monitor pernyataan pasien
mengenai harga diri
2. Tentukan kepercayaan diri
pasien dalam hal penilaian
diri
3. Bantu pasien untuk
menemukan penerimaan diri
4. Kuatkan kekuataan pribadi
yang diidentifikasi pasien
5. Jangan mengkritisi pasien
secara negatif
6. Sampaikan atau ungpakan
kepercayaan diri pasien dalam
mengatasi situasi
7. Eksplorasi alasaan alasan
untuk mengkritiki diri atau
rasa bersalah

8. Monitor harga diri dari waktu


ke waktu dengan tepat

21
IMPLEMENTASI DAN EVALUSAI
IMPLEMENTASI/ TINDAKAN
EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
Jum’at, 14 februari 2020 Jum’at, 14 februari 2020
1. Data : Gangguan persepsi sensori
Dx.1
“Halusinansi Pendengaran”
Subyektif :
S : Klien mengatakan mendengar suara
Klien mengatakan mendengar suara yang
yang mengolok-olok dirinya bahwa ia
mengolok-olok dirinya bahwa dia bodoh bodoh, tak berharga, dan tidak bisa
diandalkan
tak berharga dan tak bisa diandalakan.
Obyektif : O : - Klien tampak bingung,
gelisah,kurang fokus,
- Klien tampak bingung,gelisah,kurang
- klien tampak menengok kearah tertentu
fokus,mengercitkan dahi. seolah mendengar suara
TD : 110/80 N : 80x/menit S : 36°C P:
- Klien tampak menengok kearah tertentu 22x/menit

seolah mendengar suara A : SP 1 poin 6-8 belum teratasi


- Klien sering marah dan memukul
P : Mengulangi SP 1 poin 6-8
sesuatu ketika mendengar suara
tersebut (Melatih klien untuk memejamkan
mata, menutup telinga, dan berkata
pada hati jika suara tersebut tidak ada
Dx. 2 dilakukan 2 kali sehari pukul 07.00 dan
16.00)
Subyektif :
Pasien mengatakan tidak tahan dengan 2. Data: Resiko Perilaku Kekerasan
Pada Diri Sendiri
suara yang sering didengar dirumah yang S : Pasien mengatakan tidak ada barang
menyuruh memukul orang lain yang tajam dikamarnya
O : Tidak ditemukan varang tajam seperti
Obyektif : pisau atau garpu
Klien memukul apapun yang didekatnya A : Masalah Resiko mencedearai orang
lain teratasi
dan marah apabila mendengar suara P : Ajarkan Klien Teknik tarik nafas dalam
suara yang tidak disukainya
4. Data: Harga Diri Rendah
S : Pasien mengatakan bahawa ia masih
Dx. 3 punya kekuatan dalam dirinya yag masih
bisa dimanfaatkan yaitu menjadi guru
Subyektif : Matematika

22
- Klien ingin menikah tetapi dananya O : Pasien mampu menemukan kekauatan
yang ada dalam dirinya
masih kurang, dan juga klien tidak
A : Masalah teratatsi
diangkat angkat sebagai PNS P : Bantu pasien menguatkan kekuatan
yang ada dalam dirinya
- Klien mengatakan malu
Obyektif :
Klien tampak sedih, malu, gelisah TTD
PERAWAT
Diagnosa keperawatan :
(RIZKI PUJIASIH)
1. Gangguan persepsi sensori
“Halusinansi Pendengaran”
2. Resiko Perilaku Kekerasan
Terhadap Diri Sendiri
3. Harga Diri Rendah

1. Terapi/tindakan keperawatan
Dx. 1 : Gangguan persepsi sensori
“Halusinansi Pendengaran”
SP1P:
Melatih klien untuk memejamkan
mata, menutup telinga, dan berkata
pada hati jika suara tersebut tidak ada
dilakukan 2 kali sehari pukul 07.00
dan 16.00

Dx.2 Resiko Perilaku Kekerasan


Terhadap Diri Sendiri
SP1P:
Menjauhakan klien dari benda-benda
yang tajam/yang membayakan dirinya
atau orang lain, ajarkan klien tarik
nafas dalam dan buatkan jadwal

Dx.3 Harga Diri Rendah


SP1P:
Menanyakan kegiatan aktivitas yang
disukai klien, misanlya
menjahit,menggambar,membuat
kerajinan tangan

23
2. Rencana tindak lanjut :
Dx. 1 : Gangguan persepsi sensori
“Halusinansi Pendengaran”
SP1:
1) BHSP
2) Mengidentifikasi jenis halusinasi
klien
3) Mengisentifikasi isi halusinasi
klien
4) Mengidentifikasi frekuensi
halusinasi klien
5) Mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi
6) Mengidentifikasi respon klien
terhadap halusinasi
7) Melatih klien cara mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik
a. Memejamkan mata
b. Menutup telinga
c. Dan berkata pada hati jika
suara tersebut didak ada
8) Membimbing klien memasukan
dalam jadwal harian

Dx.2 Resiko Perilaku Kekerasan


Terhadap Diri Sendiri
SP1:
1. Menjelaskan sebab prilaku
kekerasan
2. Ajarkan klien mengontrol PK
3. Mengontrol PK klien dengan
teknik tarik nafas dalam
4. Membuat jadwal tarik nafas dalam

Dx.3 Harga Diri Rendah


SP1:
1. Mendiskusikan kemampuan positif
klien
2. Memfasilitasi kemampuan klien
yang masih bisa digunakan
3. Melmilih kegiatan klien untuk
dilatih sesuai kemampuan klien

24
4. Melatih klien

KATA SULIT
Agitasi = gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan,
Tik = gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol.
Tremor = jari- jari yang tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan
merentangkan jari-jari.
Kompulsif = kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan seperti berulang kali mencuci
tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan dan sebagainya.
Tumpul = hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.
Labil = emosi yang cepat berubah-ubah.
Tidak sesuai = emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada.
Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkannya.
Phobia : ketakutan yang phatologis/ tidak logis terhadap objek/ situasi tertentu.
Hipokondria : keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang sebenarnya
tidak ada.
Depersonalisasi : perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang atau lingkungan.

25
26

Anda mungkin juga menyukai