DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Retno Isrovianingrum, M.Kep
DISUSUN OLEH:
A. Pengkajian M1 (Man)
KARU
TU
PP PP PP
JABATAN TUGAS
Perawat Menerima laporan dari perawat pelaksana dan membantu perawat
penanggung pelaksana apabila ada kendala pada saat melaksanakan asuhan
jawab keperawatan dan melaporkannya kepada dokter jaga dan kepala ruang
Asuhan
(PPJA) Melakukan operan jaga
Membagi pasian kepada semua perawat pelaksana sesuai dengan beban
asuhan keperawatan pasien
Membuat laporan jaga setiap sift
Mengecek apakah semua rencana tindakan dan terapi pasien telah
dikerjakan
Mengecek hasil pemeriksaan pemeriksaan penunjan apakah telah ada atau
belum
JABATAN TUGAS
Perawat Melaksanakan operan jaga bersama PPJA
pelaksana
(PP) Menerima pembagian pasien dari PPJA
Melaksanakan rencana asuhan keperawatan kepada pasien sesuai
pembagian pasien
Melakukan tindakan keperawatan dan memberikan terapi kepada pasien
sesuai rencana tindakan yang ada
Memotivasi pasien untuk menjaga kebersihan badan dan libatkan keluarga
Melakukan pengkajian resiko jatuh secara rutin untuk pasien resiko tinggi
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap shift
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang baitunissa 1, pembagian tugas telah sesui
dengan struktur organisasi ruangan.
3. Apakah kepala ruang sudah melaksanakan tugas sesuai dengan dengan optimal?
Jawaban:
Menentukan dan merencanakan jumlah perawat diruangan setiap jadwal shift
Memberikan masukan dan nasihat kepada KA TIM dan PA.
Menentukan model asuhan keperawatan sesuai kebutuhan klien
Mengkoordinasi dan membantu perawat baru dalam orientasi ruangan
Memberikan pengarahan kepada seluruh staff perawat diruang tersebut
Membantu perkembangan klien berdasarkan laporan KATIM dan mengefaluasi secara
langsung
Rutin mengadakan briefing setiap bulan
Dai hasil wawancara dengan kepala ruang baitunissa 1 kepala ruang sudah melakukan
tugasnya secara maksimal. Seperti menyusun dan mengatur jadwal dinas, mengevaluasi
dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan
dalam pelayanan keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang Baitunissa 1, kepala ruang mengatakan bahwa
ketua tim telah melaksanakan kinerja dengan baik dan sudah sesuai dengan tugasnya.
Seperti membuat tujuan dan rencana keperawatan, melaksanakan rencana yang sudah
dibuat, melakukan evaluasi keberhasilah asuhan keperawatan
7. Apakah jumlah pendapatan yang diterima sesuai dengan latar belakang pendidikan D3
dan S1 NERS?
Apakah perawat merasa puas?
Jawaban :
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang Baitunissa 1, perawat mengatakan untuk saat
ini pendapatan antara D3 dan S1 masih sama yaitu sekitar 2,3 juta sesuai dengan UMR,
namun aka nada perubahan sitahun depan yaitu 2021. Namun tunjangan tunjangan
seriap profesi berbeda. Kepala ruang mengatakan sudah puas dengan pendapatan saat ini
13. Menidentifikasi karakteristik perawat berdasarkan tingkat pendidikan, umur, lama kerja,
pelatihan?
Jawaban:
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang baitunissa 1, kepala ruang mengatakan ada
tingkat pendidikan, ada juga ditentukan dari lama bekerja, dan juga usia
16. Sebutkan BOR (bed occupancy rate) dan ALOS (everage length of stay) pasien?
BOR = (jumlah hari perawatan rumah sakit/ (jumlah tenpat tidur x jumlah hari dalam satu
periode)) X 100%
BOR = (69/(20x4) X100% = 86,25
ALOS = jumlah lama dirawat/jumlah pasien keluar (hidup+mati)
ALOS = 69/10=6,9
B. Pengkajian M2 (Material)
1. Jelaskan gambar denah ruangan ?
GDG
Mini KPL Bagian dan Pan
Diskusi
Tangga Lab staff try S.H
Coas PA Coas P1
KM 1&2
R.Pe
R.Tunggu rawa
t
Kamar 310
R. Counter
PENJAB Baitunisa 1
Mushola
M
u
s Kamar 311 Kamar 309
h
o
l
Keterangan:
Ruang Baitunnisa dekat dengan ruang umum berada di lantai 3. Sebelum masuk
ke ruang baitunnisa 1 melewati ruangan baitunnsia 2 yang berada di bagian barat
baitunnisa 1. Ada pintu gerbang pembatas ruang baitunnisa 1 dan 2. Saat
memasuki baitunnisa 1 ada 2 kamar yang saling berhadapan yaitu kamar 309 dan
311. Kemudian samping kamar 309 ada kamar 310 dan depan kamar 310 ada
counter perawat sampingnya ada ruang ganti perawat depannya ada ruang alat
kesehatan. Di sebelah selatan ada kamar mandi 2 untuk perawat dan dokter
depanya ada KM 1 untuk coast. Depan kamar mandi coast ada pantry kemudian
samping ada ruang dokter anak dan sebelahnya ada ruang diskusi depan ruang
diskusi ada ruang coast 2 cowo dan cewe berdampingan kanan kiri. Di pojokan
ada mushola sebelah ada ruang tindakan dan ruang penanggung jawab.
2. Sebutkan inventaris peralatan kesehatan, jumlah linen, dan administrasi
penunjang?
Investrasi Peralatan Kesehatan
Dari hasil pengkajian untuk investaris alat kesehatan rata-rata sudah lengkap
namun ada beberapa alat dengan kondisi yang kurang baik sehingga
membutuhkan service. Untuk linen sendiri di buat perbandingan 3:1 dengan
jumlah linen 80 dan di bagi linen bersih, kotor dan persediaan. Untuk linen
dengan kondisi baik. Untuk pengecekan AC ada 2 bulan sekali tetapi jika rusak
langsung di service.
10. Apakah semua perawat mampu menggunakan semua peralatan dengan baik?
Dari hasil pengkajian Perawat di Ruang Baitunissa 1 mampu menggunakan
peralatan dengan baik dan benar
11. Apakah administrasi penunjang yang dimiliki ruangan sudah memadai?
Sudah memadai untuk administrasi penunjang di Ruang Baitunissa 1. Rata-rata
pasien menggunakan pembayaran melalui BPJS adapun asuransi yang lain
administrasi logistic dan kelengkapan rekam medis administrasi sudah ada
diruang rekam medis.
C. Pengkajian M3 (Method)
A. MAKP
Model asuhan keperawatan yang digunakan
1. Apa model asuhan keperawatan yang digunakan di ruangan ini?
Model asuhan keperawatan yang digunakan di ruangan Nisa 1 adalah
keperawatan moduler.
2. Apakah Anda mengerti/memahami model asuhan keperawatan yang
digunakan?
Perawat tersebut memahami model asuhan keperawatan moduler karena
masing-masing tim ada bagiannya. Moduler ada PPJA( perawat yg
bertanggung jawab dengan pelayanan semua pasien .)PPJA sendiri di bantu
oleh perawat pelaksana / di bagi dengan pasien kelolaan . misal ada pasien 5
dan yang jaga 3 masing-masing di bagi , jadi 1 orang ada yg dapat 2 dan ada 1
orang yg dapat 1 pasien kelolaan. Dan yg bertanggung jawab adalah PPJA
nya.
3. Apakah model asuhan keperawatan yang digunakan sudah sesuai menurut
Anda?
Menurut perawat tersebut model asuhan keperawatan yang di gunakan di
ruangan Nisa 1 sudah sesuai dengan apa yang di harapkan .
4. Apakah model asuhan keperawatan sudah sesuai dengan visi dan misi?
Model asuhan keperawatan sudah sesuai dengan visi dan misi yaitu untuk
VISI: Rumah sakit islam terkemuka dalam pelayanan kesehatan . Pendidikan dan
pembangunan peradaban isam . Menuju masyarakat sehat sejahtera yang di
rahmati allah.
MISI:
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang selamat menyelamatkan
dijiwai semangat mencintai allah menyayangi sesama
Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dalam rangka
membangungenerasi khaira ummah .
Membangun peradaban islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang di
rahmati allah .
B. Overan jaga
E. Perencanaan Pulang
1. Apakah anda mengerti tentang perencanaan pulang ?jelaskan?
Perencanaan pulang, harapannya perencanaan pulang pasien harus mengetahui
kapan dia harus pulang, perencanaan pulang itu sudah disampaikan pada saat
awal pasien masuk. Perencanaan pulang itu dari pasien awal masuk diberi
tahu apa saja tindakan yang akan dilakukan, kemudian pasien akan dirawat
berapa hari, kemudian pada saat pasien pulang pasien diberi tahu kapan dia
harus control, bagaimana perawatan dirumah, dischard planning, yang
meliputi perawatan, indikasi dan lain-lain yang diberitahu saat awal pasien
masuk
2. Apakah yang anda berikan saat melakukan perencanaan pulang? Jelaskan?
Edukasi, karena ada form edukasi tentang penyakit sesuai kondisi pasien,
karena disini ada CP atau critical Pathway, berapa lama pasien dirawat disini,
yang tentunya berbeda-beda setiap kondisi pasien, seperti pasien hernia bisa
dirawat 3-4 hari dirawat disini, berbeda dengan pasien lainnya, jadi hari
perawatannnya berbeda, tidak sama, jadi edukasi yang diberikan disesuaikan
dengan kondisi pasien, dan sesuaikan dengan CP yang ada yang dijadikan
patokkan pasien pulang.
3. Apakah anda bersedia melakukan perencanaan pulang mulai pasien masuk
sampai akan keluar RS ?
Ya bersedia, biasanya dokter memberikan perintah bahwa pasien boleh
dipulangkan, nanti dokter yang merencanakan jadi perawat hanya mengulang
sambil mengingatkan pasien
4. Apakah ada pembagian tugas tentang perencanaan pulang?
Fleksibel, karenakan tidak selalu perencanaan pulang dilakukan oleh satu
orang, jadi tiap shift itu bisa saja melakukan perencanaan pulang.
5. Apakah media brosur/leflet yang ada mencukupi sesuai dengan kasus yang
muncul diruangan ?
Mencukupi, selalu mencukupi, selalu ada, dan sudah sesuai kasus yang ada di
ruangan.
6. Apakah Bahasa yang digunakan saat melakukan perencanaan pulang?
Bahasa yang digunakan selalu bahasa yang dipahami pasien, kalau pasien bisa
berbicara bahasa jawa ya pakai bahsa jawa, kalau bisanya bahasa Indonesia ya
pakai bahasa Indonesia.
7. Apakah tehnik yang digunakan dalam perencanaan pasien pulang (lisan,
tertulis) ?
Lisan, lisan dan tertulis, karena ada form edukasi pulang atau form
perencanaan pulang nanti kita menjelaskan sesuai dengan form trus minta
tanda tangan pasien, Dari form itu itu kita menjelaskannya
8. Apakah Bahasa yang anda gunakan dalam melakukan perencanaan pulang
dipahami dengan mudah oleh pasien?
Dipahami, karena kita selalu mnggunakan bahasa yang dipahami pasien,
pernah ada pasien dari Madura tidak bisa bahasa Indonesia maupun bahasa
jawa jadi kita tetap menggunakan bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa
tubuh kita, meskipun pasien tidak paham bahasa verbal tapi mereka tau
maksudnya dengan kita komunikasi menggunakan bahasa tubuh
9. Apakah anda mendokumentasikan setiap selesai melaksanakan perencanaan
pasien pulang ?
Ya di dokumentasikan, lengkap di RM selalu di dokumentasikan kadang ada
dokter yang hanya bilang dirawat 3 hari, atau pasien masih belum paham kita
tanya lagi kemudian kita jelaskan dan kita ingatkan kembali.
F. Dokumentasi Keperawatan
1. Model dokumentasi keperawatan apa yang digunakan di ruangan ini ?
Hasil dari wawancara kami mengatakan bahwa terdapat model dokumentasi
pasien di ruang baitunnisa 1 menggunakan model file dengan RM
2. Apakah sudah ada format pendokumentasian yang baku di ruangan ini ?
Hasil wawancara yang kami lakukan di ruangan Baitunnisa1 menunjukan
bahwa ada format pendokumentasian yang baku di ruangan Baitunnisa 1.
3. Apakah anda mengerti cara pengisian format dokumentasi dengan baik dan
benar?
Hasil wawancara kami dari perawat mengatakan bahwa perawat mampu
memahami dan mengerti pengisian dokumentasi keperawatan yang benar
sesuiai dengan SOAP .
4. Apakah menurut anda format dokumentasi yang ada memudahkan perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan?
Hasil wawancara yang kami lakukan dengan kepala ruang mengatakan bahwa
salah satu format dokumentasi yang memudahkan perawat yaitu model file
5. Apakah anda melakukan pendokumentasian dengan tepat waktu (segera
setelah melakukan tindakan)?
Hasil wawancara kepala ruang yang kami lakukan mengatakan bahwa perawat
terlebih dahulu berfokus pada semua tindakan yang harus diselesaikan
kemudian baru mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.
6. Apakah menurut anda format dokumentasi yang ada menambah beban kerja
perawat?
Hasil wawancara kepala ruang yang kami lakukan mengatakan bahwa format
dokumentasi yang ada tidak menambah beban kerja perawat, karena format
dokumentasi dibuat sudah sesuai dengan standar.
7. Apakah format dokumentasi yang digunakan banyak menyita waktu perawat ?
Hasil wawancara yang kami lakukan dengan kepala ruangan dan perawat
menyatakan bahwa tidak ada format dokumentasi yang menyita waktu dalam
bekerja saat memasukan dokumentasi.
D. Pengkajian M4 (Money)
1. Apakah kepala ruang dilibatkan dalam penyusunan rencana anggaran tahunan?
Hasil wawancara pada tanggal 15 desember 2020 kepala ruang menyampaikan, selalu
dilibatkan dalam penyusunan rencana anggaran tahunan. Yang terlibat dalam
penyusunan rencana anggaran tahunan ada kepala ruang, instalasi rawat inap,
manager keperawatan.
2. Apakah penganggaran yang ada sudah mencukupi untuk kebutuhan ruangan
(operasional, pengembangan)?
Hasil wawancara pada tanggal 15 desember 2020 kepala ruang menyampaikan,
penganggaran yang sudah rencanakan mencukupi untuk kebutuhan operasional
maupun pengembangan
3. Apakah ada kesulitan dalam pencairan anggaran dalam setiap progam yang telah
direncanakan?
Hasil wawancara pada tanggal 15 desember 2020 kepala ruang menyampaikan, iya
ada kesulitan jika mengajukan tidak selamanya atau belum tentu di acc karena yang
pertama melihat tingkat kebutuhan sudah memuaskan atau tidak, yang kedua melihat
dana anggarannya juga.
Ketika terdapat kesulitan saat pencairan maka menyampaikan ke bagian kabag bahwa
apa yang dibutuhkan saat itu benar-benar urgent dengan itu yang dibutuhkan bisa
segera cair/terpenuhi. Jadi apabila saat membuat pengajuan apapun melihat kondisi
dari keuangannya dan situasinya.
4. Sebutkan jenis pembayaran pasien?
Hasil wawancara pada tanggal 15 desember 2020 kepala ruang menyampaikan,
pembayaran melalui ansuransi BPJS dan juga melalui pembayan secara umum.
Persyaratan kelengkapan data untuk asuransi BPJS yaitu surat rujukan, KK, KTP,
kelancaran dalam pembayaran ansuransi
5. Berapa tarif untuk masing-masing tindakan yang dilakukan di ruangan?
Hasil wawancara pada tanggal 15 desember 2020 kepala ruang menyampaikan,
tarif setiap masing-masing tindakan sudah ada yang mengelola dan sudah menjadi
tanggung jawab di bagian keuangan karena seluruh tindakan yang dilakukan di
ruangan sudah terprogram melalui komputer jadi
E. Pengkajian M5 (Market)
a. Mengidentifikasi gambaran karakteristik pasien diruangan baitunnisa 1
(asal daerah, tingkat pendidikan,pekerjaan)
Rata-rata Pasien yang berada di ruang baitunnisa 1 kebanyakan berasal dari daerah
Pati, Rembang Demak, Sayong, Semarang, Kendal, Jepara. Sedangkan untuk tingkat
pendidikan di ruang baitunnisa 1 ini bermacam-macam dari paud, TK, SD,dan
sedangkan untuk pekerjaan belum ada, karena pada ruangan ini adalah untuk ruangan
anak, sehingga rata-rata pasien yang dirawat disini masil sekolah atau belum sekolah.
b. Mengidentifikasi Apa usaha yang dilakukan ruangan untuk
meningkatkan mutu pelayanan pasien
Mutu yang dilakukan Untuk meningkatkan mutu pelayanan pasien, ruang baitunnisa
1 memiliki in house training atau pelatihan dari pihak rumah sakit. sehingga bisa
disimpulkan bahwa dengan adanya pelatihan-pelatihan tersebut akan meningkatkan
pengetahuan dan wawasan terkait dengan mutu. Untuk mutu itu sendiri adalah tingkat
layanan kesehatan yang konsisten dengan pengetahuan professional yang di perbarui
dan memungkinkan diperolehnya hasil yang diinginkan.
c. Mengidentifikasi adakah unit penjaminan mutu di ruangan
Adanya penjaminan mutu di ruang baitunnisa 1, dengan di buktikan nya terdapat
banyak macam mutu penjaminan di rumah sakit salah satunya adalah angka kejadian
pasien jatuh, komunikasi tehnik SBAR.
d. Mengidentifikasi unit penjaminan mutu sudah bekerja dengan optimal
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan beliau mengatakan bahwa tugas
penjaminan mutu tersebut dilakukan setiap hari dan telah di masukan dalam kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan mutu pelayanan. Unit penjaminan mutu sendiri telah
bekerja dengan optimal, dimana setiap masing-masing ruangan itu telah terdapat PIC
mutu sehingga telah terdapat tugasnya masing-masing.
e. Instrumen Mutu
Tingkat kepuasan pasien
tingkat kepuasan pasien Insyaallah sudah 100%
Patient safety (Angka kejadian pasien jatuh, Angka kejadian
dekubitus, Angka kejadian luka akibat restrain, Angka kejadian
medical error)
- Angka kejadian pasien jatuh : sejauh ini tidak ada pasien yang
jatuh diruangan baitunnisa 1. Kepala ruang mengatakan tidak ada
angka kejadian pasien jatuh.
- Angka kejadian decubitus : sejauh ini tidak ada angka kejadian
decubitus, perawat selalu memonitor pasien agar tidak terjadi
decubitus.
- Angka kejadian luka akibat restrain : sejauh ini tidak ada angka
kejadian luka akibat restrain dan bahkan hamper tidak ada pasien
restrain di ruang baitunnisa 1.
- Angka kejadian medical error : sejauh ini tidak ada angka kejadian
medical error. Untuk angka kejadian medical error kecil, tidak sering
terjadi.
Tingkat pengetahuan pasien
Rata-rata tingkat pengetahuan pasien melalui edukasi dan insyaallah
pasien mengerti. Terutama untuk pasien baru harus mengetahui seperti
kepatuhan cuci tangan, pengamaan bed pasien agar tidak jatuh,
pemakaian gelang identitas agar tidak tertukar dengan yang lain.
Pemenuhan kebutuhan personal hygiene
Pada pasien diruang baitunnisa 1 pemenuhan kebutuhan personal
hygiene sudah disosialisasikan dan sudah diajarkan. Pasien dan
keluarga pasien sebelumnya sudah diedukasi terlebih dahulu dan
selama edukasi sebagai tanda pasien sudah mengerti ada tanda tangan
dari keluarga pasien yang sudah diberikan edukasi. Setelah itu umpan
balik lagi, kita tanya dari pasien atau keluarga pasien apabila
pasiennya anak anak otomatis yang ditanya keluarga pasien.
Kemudian kita tanya apakah dia tau tentang bagaimana mencuci
tangan, apakah dia tahu kenapa harus cuci tangan. Jika dia bisa
menjawab tandanya dia sudah mengetahui dan jika dia belum
mengetahui kita re edukasi lagi.
A. Analisis Swot
TOTAL :
1,0 3,0
3. M1 (Manusia/Ketenagaan)
Opportunity (Kesempatan)
a. Pentingnya pelatihan atau 0,4 3 1,2
pendidikan guna untuk
menambah ilmu baru, karena
pendidikan selalu berkebang dan
berubah
b. Penjadwalan bekerja dalam 0,6 4 2,4
satu bulan rata-rata 167 jam
karena 1 hari sebanyak 7 jam
pada hari senin sampai minggu
O-T
TOTAL : 1,0 3,6 3,6-3,0
4. M1 (Manusia/Ketenagaan)
=0,6
Threatened (Ancaman)
a. Persaingan rumah sakit yang 1,0 3 3,0
semakin ketat
TOTAL :
1,0 2,0
TOTAL :
1,0 2,0
TOTAL :
1,0 3,3 S-W
2. M5 (Market, Mutu)
3,3-2,0
Weakness (Kelemahan)
= 1,3
a. 75 % pasien anak-anak 0,7 2 1,4
melibatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan di ruang
Baitunnisa 1
b. Menjelaskan keadaan yang 0,3 2 0,6
dialami oleh pasien anak-anak di
ruang Baitunnisa 1
TOTAL : 1,0 2.0
3. M5 (Market, Mutu)
Opportunity (Kesempatan)
a. Pasien yang berada di ruang
Baitunnisa 1 kebanyakan berasal 0,5 4 2,4
dari daerah Pati, Rembang
Demak, Sayong, Semarang,
Kendal, Jepara.
b. Paud, TK, SD menjadi
pendidikan yang dominan di 0,2 3 1,2
ruang Baitunnisa 1
c. Tingkt kepuasan pasien 100% 0,3 3 0,9