Anda di halaman 1dari 31

SKENARIO 1

"PENGALAMAN YANG SESUATU" .........

Tati seorang mahasiswa PSIK universitas Riau. Hari ini Tati paraktik di Puskesmas Melati.
Ini adalah pengalaman pertama Tati praktik di puskesmas. Tati tertarik untuk mengetahui
segala sesuatu hal terkait puskesmas dan bagaimana sistem pengorganisasian serta visi dan
misinya. Tati melihat ada beberapa program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial,
UKM pengembangan dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang dijalankan di
puskesmas. Selanjutnya Tati bertanya dengan salah satu perawat Nunik yang bekerja di
puskesmas Melati bagaimana integrasi keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)
dengan program puskesmas untuk wilayah kerja puskesmas Melati? Perawat Nunik
menjawab program perkesmas kurang efektif berjalan.

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemerintah mulai mengenalkan konsep puskesmas yang tertuang dalam
Pembangunan Jangka Panjang (PJP) pada tahun 1968. Puskesmas dibangun untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu bagi seluruh
masyarakat yang tinggal di wilayah kerjanya. Program kesehatan yang diselenggarakan
oleh puskesmas merupakan program pokok yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah
untuk melindungi warga negaranya, termasuk mengembangkan program khusus untuk
penduduk miskin.
Setelah 32 tahun, puskesmas dikembangkan sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan di Indonesia, reformasi dan system desentralisasi yang mulai dikembangkan
tahun 2001 menghendaki adanya perubahan visi, misi, dan strategi puskesmas.
Kebutuhan untuk kembali mengkaji kembali peran dan manajemen puskesmas
tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 22 dan 25 tahun 1999 tentang Desentralisasi
dan Otonomi Daerah. Reformasi kebijakan kesehatan merupakan strategi jangka panjang
pembangunan berwawasan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010. Untuk
itu, perawat komunitas harus mengetahui dan memahami program kerja puskesmas yang
merupakan pelayanan keperawatan lini pertama dalam komunitas.
Sejak diperkenalkannya konsep puskesmas, berbagai hasil telah banyak dicapai.
Angka kematian ibu (AKI) dan kematian bayi (AKB) telah berhasil diturunkan,
sementara umur harapan hidup rata-rata bangsa Indonesia telah meningkat secara
bermakna. Jika pada tahun 1995, AKI dan AKB masing-masing adalah 373 per 100.000
kelahiran hidup (SKRT, 1995) serta 60 per 1000 kelahiran hidup (Susenas, 1995), maka
pada tahun 1997 AKI turun menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 1997),
sedangkan AKB pada tahun 2001 turun menjadi 51 per 1000 kelahiran hidup (Susenas,
2001). Sementara itu umur harapan hidup rata-rata meningkat dari 45 pada tahun 1970
menjadi 65 pada tahun 2000 (Depkes RI, 2004).

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan puskesmas?
2. Bagaimanakah visi dan misi dari puskesmas?
3. Apakah tujuan dari puskesmas?
4. Apakah fungsi dari puskesmas?
5. Apa sajakah klasifikasi dari puskesmas?
6. Apa sajakah program-program dari puskesmas?
7. Bagaimanakah struktur dari puskesmas?
8. Apakah yang dimaksud dengan perkesmas?
9. Apakah tujuan dari perkesmas?
10. Siapakah sasaran dari perkesmas?
11. Apa sajakah kegiatan dari perkesmas?
12. Bagaimanakah pelaksana dan pelaksanaan dari perkesemas?
13. Bagaimanakahn integrasi dari perkesmas dengan program puskesmas?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui maksud dari puskesmas


2. Mengetahui visi dan misi dari puskesmas
3. Mengetahui tujuan dari puskesmas
4. Mengetahui fungsi dari puskesmas
5. Mengetahui klasifikasi dari puskesmas
6. Mengetahui program-program dari puskesmas
7. Mengetahui struktur dari puskesmas
8. Mengetahui yang dimaksud dengan perkesmas
9. Mengetahui tujuan dari perkesmas
10. Mengetahui sasaran dari perkesmas
11. Mengetahui kegiatan dari perkesmas
12. Mengetahui pelaksana dan pelaksanaan dari perkesemas
13. Mengetahui integrasi perkesmas dengan program puskesmas

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 STEP I
IDENTIFIKASI MASALAH
1. UKM esensial
2. UKM pengembangan
3. UKP
4. Integrasi keperawatan

Jawab :

1. UKM esensial merupakan UKM tingkat 1 yang bertujuan untuk promosi kesehatan,
lingkungan kesehatan, pelayanan ibu dan anak, keluarga berencana, gizi, perencanaan
pengendalian penyakit. UKM esensial bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat. Promosi kesehatan seperti hidup bersih dan sehat.
2. UKM pengembangan adalah upaya kesehatan masyarakat yang burtujuan untuk
meningkatkan, mencegah masalah kesehatan, dan memerlukan inovasi serta
ekstensifikasi
3. UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan dan mencegah penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan.
4. Integrasi berarti pembaharuan. Intergrasi keperawatan berarti pembaharuan terhadap
kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh keperawatan.

2.2 STEP II
MERUMUSKAN PERTANYAAN
1. Apa itu puskesmas dan tujuan didirikannya puskesmas ?
2. Apa perbedaan praktik puskesmas dan rumah sakit ?
3. Apa yang sebaiknya dipersiapkan sebelum turun kepuskesmas sebagai perawat ?
4. Apa perbedaan UKM esensial, UKM pengembangan, dan UKP ?
5. Apa saja program kegiatan yang dilaksanakan UKM esensial ?
6. Apa penyebab program puskesmas berjalan tidak lancar seperti dituliskan diskenario
dan apa ciri-ciri perkesmas berjalan dengan baik ?
7. Apa itu perkesmas dan apa perbedaannya dengan program UKM ?

4
2.3 STEP III
ANALISA MASALAH
1. Puskesmas adalah kepanjangan dari pusat kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya promotif, preventif dan
kuratif disuatu daerah tertentu.
2. Perbedaan puskesmas dan rumah sakit
Puskesmas Rumah sakit

Preventif Kuratif
Promotif
Penyakkit tidak parah Penyakit yang sudah parah
Petugas kesehatan sedikit Petugas kesehatan banyak
Peralatan medis kurang Peralatan medis lengkap

3. Harus memiliki pengetahuan yang cukup dibidang kesehatan, skill keperawatan dan
sikap yang baik.
4. Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas
untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan. Upaya kesehatan masyarakat oengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia
di masing-masing puskesmas. Upaya kesehatan perorangan adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhann penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan.
5. UKM esensial meliputi
 Pelayanan promosi kesehatan
 Pelayanan kesehatan lingkungan
 Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
 Pelayanan gizi
 Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

5
6. Karena program yang monoton sehingga masyarakat menjadi bosan untuk datang ke
puskesmas dan bias jadi petugas kesehatannya yang malas sehingga program tidak
berjalan dengan baik. Ciri-ciri berjalan puskesmas yaitu kunjungan masyarakat setiap
bulan meningkat. Upaya menigkatkannya bias dilakukan dengan evaluasi setiap bulan
oleh setiap kader dan melakukan sosialisasi kerumah rumah warga sehingga warga
lebih tertarik untuk datang ke puskemas.
7. Perkesmas adalah upaya yang dilakukan perawat yang melakukan kegiatan program
puskesmas, sedangkan UKM adalah program yang diselenggarakan oleh puskesmas.

2.4 STEP IV
SKEMA

Praktek pertama
dipuskesmas
melati

Pengorganisasian Program Visi dan Misi

UKM UKM UKP Perkesmas


esensial Pengembangan

2.5 STEP V
LEARNING OBJEKTIVE: Konsep Puskesmas dan Perkesmas
1. Definisi Puskesmas
2. Visi dan Misi Puskesmas
3. Tujuan Puskesmas
4. Fungsi Puskesmas
5. Program-program Puskesmas
6. Struktur pengorganisasian Puskesmas
7. Perkesmas

6
2.6 STEP VI

MANDIRI TUTORIAL

KelompokmelakukanmandiripertamapadahariSelasa, 11 April 2017 padapukul 08.00-10.00 di

kelas B, gedung G danmandirikeduapadahariKamis, 13 April 2017 padapukul 08.00-10.00 di

kelas B, gedung G.

2.7 STEP VII


A. Konsep Puskesmas
1. Definisi Puskesmas
Pusat kesehatan Masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok(Efendi, 2009) .
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Adisasmito, 2007). Puskesmas merupakan
Unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya (Dirjenkesmas, 2006).
Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajad kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya. ( peraturan menteri
kesehatan / PMK pasal 1 no 75 tahun 2004).
Jadi dapat disimpulkan, Puskesmas adalah UPTD kesehatan kabupaten/kota yang
merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional membutuhkan peran serta
yang menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama yang
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan lebih mengutamakan tindakan
promotif & preventif untuk meningkatkan derajad kesehatan di wilayah kerja.

7
2. Visi dan Misi Puskesmas
a. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan
Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni:
(1) lingkungan sehat, (2) prilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.

b. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional.Misi tersebut
adalah:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembngunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negative terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan prilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan, menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

8
4. Melihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan penerapan
kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan sesuai. Upaya pemeliharaan dan
peningkatan yang dilakukan puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari
yang bersangkutan.

3. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertampat tinggal
diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat.

4. Fungsi Puskesmas
Adapun fungsi dari puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
Disamping itu, puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
adalah memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan,

9
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi :
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan yaitu pelayanan yang bersifat pribadi dengan
tujuan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pelayanan perseorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public dengan
tujuan utama untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehat lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
4. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat
dan analisis kenutuhan pelayanan yang diperlukan
b. Melakukan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sektor lain
e. Melaksanakan peningkatan kompetensi SDM puskesmas
f. Memantaiu pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan

10
5. Peneylenggaraan UKP tingkat tingkat pertama diwilayah kerjanya
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehtaan yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
e. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis

5. Klasifikasi Puskesmas
Adapun klasifiasi dari puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana
dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas
dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang
lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang
disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.
Kondisi Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah informasi mengenai jumlah
Puskesmas Pembantu (Pustu) yang dimiliki oleh Puskesmas, dengan rincian
sebagai berikut:
a. Baik; apabila bangunan Pustu yang bersangkutan dalam kondisi baik atau
tidak mengalami kerusakan.
b. Rusak Ringan; apabila bangunan Pustu yang bersangkutan terjadi kerusakan
pada komponen pintu, jendela, kaca, penggantung, pengunci, cat, dan
sebagainya.
c. Rusak Berat; apabila bangunan Pustu yang bersangkutan terjadi kerusakan
pada komponen pokok dari bangunan seperti pilar, pondasi, sloope, ring balk.
d. Rusak Total; apabila bangunan Pustu yang bersangkutan sudah tidak dapat
digunakan/dimanfaatkan lagi.

11
2. Polindes/Poskesdes
Polindes adalah bangunan yang dibangun dengan bantuan dana pemerintah
dan partisipasi masyarakat desa untuk tempat pertolongan persalinan dan
pemondokan ibu bersalin, sekaligus tempat tinggal Bidan di desa. Di samping
pertolongan persalinan juga dilakukan pelayanan antenatal dan pelayanan
kesehatan lain sesuai kebutuhan masyarakat dan kompentensi teknis bidan
tersebut.
Pos Kesehatan Desa adalah wujud upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat yang dibentuk oleh, untuk dan bersama masyarakat setempat atas
dasar musyawarah, dengan bantuan dari tenaga profesional kesehatan dan
dukungan sektor terkait termasuk swasta dalam kerangka desa siaga demi
terwujudnya desa sehat. Kesehatan yang dilaksanakan adalah pelayanan kesehatan
dasar, mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dipadukan dengan upaya kesehatan lain yang berwawasan kesehatan dan berbasis
masyarakat setempat. Kegiatan tersebut dalam pelaksanaannya didukung oleh
unsur-unsur tenaga, sarana, prasarana dan biaya yang dihimpun dari masyarakat,
swasta, pemerintah.
3. Puskesmas Keliling Roda 4
Puskesmas Keliling Roda 4 adalah unit pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di daerah terpencil berupa kendaraan bermotor roda empat dan
peralatan kesehatan, komunikasi serta seperangkat tenaga yang berasal dari
Puskesmas. Pusling ini berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan karena letaknya jauh dan terpencil.
Kondisi Puskesmas Keliling Roda 4 adalah informasi mengenai jumlah
Puskesmas Keliling Roda-4 yang dimiliki Puskesmas, dengan rincian sebagai
berikut:
a. Baik; apabila Puskesmas Keliling Roda-4 tersebut dalam kondisi baik dan
dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
b. Rusak Ringan; apabila Puskesmas Keliling Roda-4 tersebut dalam kondisi
tidak baik namun masih bisa dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.

12
c. Rusak Berat; apabila Puskesmas Keliling Roda-4 tersebut dalam kondisi rusak
dan masih dapat difungsikan jika ada beberapa komponennya
diganti/diperbaiki.
d. Rusak Total; apabila Puskesmas Keliling Roda-4 tersebut dalam kondisi tidak
baik dan tidak dapat difungsikan atau tidak dapat dimanfaatkan.
4. Puskesmas Keliling Perairan (Perahu)
Puskesmas Keliling Perairan (Perahu) adalah unit pelayanan kesehatan kepada
masyarakat didaerah terpencil berupa perahu/perahu bermotor dan peralatan
kesehatan, komunikasi serta seperangkat tenaga yang berasal dari Puskesmas.
Pusling ini berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kagiatan
Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan
kesehatan karena letaknya jauh dan terpencil.
Kondisi Puskesmas Keliling Perairan (Perahu) adalah informasi mengenai
jumlah Puskesmas Keliling Perairan (perahu) yang dimiliki Puskesmas, dengan
rincian sebagai berikut:
a. Baik; apabila Puskesmas Keliling Perairan tersebut dalam kondisi baik dan
dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
b. Rusak Ringan; apabila Puskesmas Keliling Perairan tersebut dalam kondisi
baik namun tidak dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
c. Rusak Berat; apabila Puskesmas Keliling Perairan tersebut dalam kondisi
tidak baik namun masih bisa dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
d. Rusak Total; apabila Puskesmas Keliling Perairan tersebut dalam kondisi tidak
baik dan tidak dapat difungsikan atau tidak dapat dimanfaatkan.
5. Ambulans
Ambulans adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang
sakit atau cedera, dari satu tempat ke tempat lain guna perawatan medis.
Kondisi Ambulans adalah informasi mengenai jumlah Ambulans yang dimiliki
Puskesmas, dengan rincian sebagai berikut:
a. Baik; apabila ambulans dalam kondisi baik dan dimanfaatkan sesuai dengan
peruntukannya.
b. Rusak Ringan; apabila ambulans dalam kondisi baik namun tidak
dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.

13
c. Rusak Berat; apabila ambulans dalam kondisi tidak baik namun masih bisa
dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
d. Rusak Total; apabila ambulans dalam kondisi tidak baik dan tidak dapat
difungsikan atau tidak dapat dimanfaatkan.
6. Sepeda Motor
Sepeda Motor adalah sebuah kendaraan beroda dua yang terdiri dari kerangka,
roda, tangki bahan bakar, tangkai kemudi atau setir dan digerakkan oleh mesin.
Kondisi Sepeda Motor adalah adalah kondisi fisik dari sepeda motor yang
dimiliki Puskesmas, dengan rincian sebagai berikut:
a. Baik; apabila sepeda motor dalam kondisi baik dan dimanfaatkan sesuai
dengan peruntukannya.
b. Rusak Ringan; apabila sepeda motor dalam kondisi baik namun tidak
dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
c. Rusak Berat; apabila sepeda motor dalam kondisi tidak baik namun masih bisa
dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
d. Rusak Total; apabila sepeda motor dalam kondisi tidak baik dan tidak dapat
difungsikan atau tidak dapat dimanfaatkan.

6. Program-program Puskesmas
Program-program puskesmas dalam bentuk pokoknya yaitu:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a. UKM strata pertama
Yang dimaksud dengan UKM strata pertama adalah UKM tingkat dasar,
yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar
yang ditujukan kepada masyarakat.
Ujung tombak penyelenggara UKM strata pertama adalah Puskesmas yang
didukung secara lintas sektor dan didirikan sekurang-kurangnya satu di setiap
kecamatan. Puskesmas bertanggung jawab atas masalah kesehatan di wilayah
kerjanya.
Terdapat tiga fungsi utama Puskesmas, yakni sebagai (1) pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, (2) pusat pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan, dan (3) pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar.

14
Sekurang-kurangnya ada enam jenis pelayanan tingkat dasar yang harus
dilaksanakan oleh Puskesmas, yakni promosi kesehatan; kesehatan ibu dan
anak, dan keluarga berencana; perbaikan gizi; kesehatan lingkungan;
pemberantasan penyakit menular; dan pengobatan dasar.
Peran aktif masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan UKM strata
pertama diwujudkan melalui berbagai upaya yang dimulai dari diri sendiri,
keluarga sampai dengan upaya kesehatan bersama yang bersumber masyarakat
(UKBM). Pada saat ini telah behasil dikembangkan berbagai bentuk UKBM
seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Pos Upaya Kesehatan kerja, dan
Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan Sekolah.

b. UKM strata kedua


Yang dimaksud dengan UKM strata kedua adalah UKM tingkat lanjutan,
yaitu yang mendayagunakan ilmu pengaetahuan dan terknologi kesehatan
spesialistik yang ditujukan kepada masYarakat.
Penanggung jawab UKM strata kedua adalah Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang didukung secara lintas sektor. Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota mempunyai dua fungsi utama yakni fungsi menajerial dan
fungsi teknis kesehatan.
Fungsi manajerial mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian,
serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pem bangunan
kesehatan di kabupaten/kota. Fungsi teknis kesehatan mencangkup penyediaan
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat lanjutan, yakni dalam rangka
melayani kebutuhan rujukan Puskesmas.
Untuk dapat melaksanakan fungsi teknis kesehatan, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dilengkapi dengan berbagai unit pelaksana teknis seperti: unit
pencegahan dan pemberantasan penyakit; promosi kesehatan; pelayanan
kefarmasian; kesehatan lingkungan; perbaikan gizi ; dan kesehatan ibu, anak,
dan keluarga berencana. Unit-unit tersebut di samping memberikan pelayanan
langsung juga membantu Puskesmas dalam bentuk pelayanan rujukan
kesehatan masyarakat.
Yang dimaksud dengan rujukan kesehatan masyarakat adalah pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab atas masalah kesehatan masyarakat yang

15
dilakukan secara timbal balik, baik vertikal maupun horizontal. Rujukan
kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga aspek, yakni: rujukan sarana,
rujukan teknologi, dan rujukan operasional.

c. UKM strata ketiga


Yang dimaksud dengan UKM strata ketiga adalah UKM tingkat unggulan,
yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuaan dan teknologi kesehatan
subspesialistik yang ditujukan kepada masyarakat.
Penanggung jawab UKM strata ketiga adalah Dinas Kesehatan Provinsi
dan Departemen Kesehatan yang didukung secara lintas sektor. Dinas
Kesehatan provinsi dan Departemen Kesehatan mempunyai dua fungsi, yakni
fungsi manajerial dan fungsi teknis kesehatan.
Fungsi manajerial mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian,
serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di provinsi/nasional. Fungsi teknis kesehatan mencakup penyediaan
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat unggulan, yakni dalam rangka
melayani kebutuhan rujukan dari kabupaten/kota dan provinsi.
Dalam melaksanakan fungsi teknis kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi
dan Departemen Kesehatan perlu didukung oleh berbagai pusat unggulan yang
dikelola oleh sektor kesehatan dan sektor pembangunan lainnya. Contoh pusat
unggulan yang dimaksud adalah Institut Gizi Nasional, Institut penyakit
Infeksi Nasional, Institut Kesehatan Jiwa Nasional, Institut Ketergantungan
Obat Nasional, Institut promosi Kesehatan Nasional, Institut Kesehatan Kerja
Nasional, dan pusat Laboratorium Nasional, Institut Survailans dan Teknologi
penyakit dan Kesehatan Lingkungan, serta berbagai pusat unggulan lainnya.
Pusat unggulan ini disamping menyelenggarakan pelayanan langsung juga
membantu Dinas Kesehatan dalam bentuk pelayanan rujukan kesehatan.

2) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


a. UKP strata Pertama
Yang dimaksud dengan UKP strata pertama adalah UKP tingkat dasar,
yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar
yang ditujukan kepada perorangan.

16
Penyelenggara UKP strata pertama adalah pemerintah, masyarakat, dan
swasta yang diwujudkan melalui berbagai bentuk pelayanan profesional,
seperti praktik bidan, praktik perawat, praktik dokter, praktik dokter gigi,
poliklinik, balai pengobatan, praktik dokter/klinik 24 iam, praktik bersama,
dan rumah bersalin.
UKP strata pertama oleh pemerintah juga diselenggarakan oleh
Puskesmas.Dengan demikian Puskesmas memiliki dua fungsi pelayanan,
yakni pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
perorangan.Untuk meningkatkan cakupan, Puskesmas dilengkapi dengan
Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Pondok Bersalin Desa, dan Pos
Obat Desa. Pondok Bersalin Desa, dan Pos Obat Desa termasuk dalam sarana
kesehatan bersumber masyarakat.
Dalam UKP strata pertama juga termasuk pelayanan pengobatan
tradisional dan alternatif, serta pelayanan kebugaran fisik dan
kosmetika.Pelayanan pengobatan tradisional dan alternatif yang
diselenggarakan adalah yang secara ilmiah telah terbukti keamanan dan
khasiatnya.
UKP strata pertama didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti
toko obat dan apotek (dengan kewajiban menyediakan obat esensial generik),
laboratorium klinik, dan optik.
Untuk menjamin dan meningkatkan mutu UKP strata pertama perlu
dilakukan berbagai program kendali mutu, baik yang bersifat prospektif
meliputi lisensi, sertifikasi, dan akreditasi, maupun yang bersifat konkuren
ataupun retrospektif seperti gugus kendali mutu.
Untuk masa mendatang, apabila sistem jaminan kesehatanasional telah
berkembang, pemerintah tidak lagi menyelenggarakan UKP strata pertama
melalui Puskesmas. Penyelenggaraan UKP strata pertama akan diserahkan
kepada masyarakat dan swasta dengan menerapkan konsep dokter keluarga,
kecuali di daerah yang sangat terpencil masih dipadukan dengan pelayanan
Puskesmas.

17
b. UKP srata kedua
Yang dimaksud dengan UKP strata kedua adalah UKP tingkat lanjutan,
yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
spesialistik yang ditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara UKP strata kedua adalah pemerintah, masyarakat, dan
swasta yang diwujudkan dalam bentuk praktik dokter spesialis, praktik dokter
gigi spesialis, klinik spesialis, balai pengobatan penyakit paru-paru (BP4),
balai kesehatan mata masyarakat (BKMM), balai kesehatan jiwa masyarakat
(BKJM), rumah sakit kelas C dan B non pendidikan milik pemerintah
(termasuk TNI/POLRI dan BUMN), dan rumah sakit swasta.
Berbagai sarana pelayanan ini di samping memberikan pelayanan langsung
juga membantu sarana UKP strata pertama dalam bentuk pelayanan rujukan
medik.
Yang dimaksud dengan pelayanan rujukan medik adalah pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit yang dilakukan secara
timbal balik, baik secara vertikal maupunhorizontal. Rujukan medik terdiri
dari tiga aspek, yakni rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan, serta rujukan
bahan-bahan pemeriksaan laboratorium.
UKP strata kedua ini juga didukung oleh berbagai pelayanan penunjang
seperti apotek, laboratorium klinik, dan optik. Untuk meningkatkan mutu perlu
dilakukan berbagai bentuk program kendali mutu.

c. UKP strata ketiga


Yang dimaksud dengan UKP strata ketiga adalah UKP tingkat unggulan,
yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
subspesialistik yang ditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara UKP strata ketiga adalah pemerintah, masyarakat, dan
swasta yang diwujudkan dalam bentuk praktik dokter spesialis konsultan,
praktik dokter gigi spesialis konsultan, klinik spesialis konsultan, rumah sakit
kelas B pendidikan dan kelas A milik pemerintah (termasuk TNI/POLRI dan
BUMN), serta rumah sakit khusus dan rumah sakit swasta. Berbagai sarana
pelayanan ini disamping memberikan pelayanan langsung juga membantu
sarana UKP strata kedua dalam bentuk pelayanan rujukan medik.Seperti UKP

18
strata kedua, UKP strata ketiga ini juga didukung oleh berbagai pelayanan
penunjang seperti apotek, laboratorium klinik, dan optik.
Untuk menghadapi persaingan global, UKP strata ketiga perlu dilengkapi
dengan beberapa pusat pelayanan unggulan nasional, seperti pusat unggulan
jantung nasional, pusat unggulan kanker nasional, pusat penanggulangan
stroke nasional, dan sebagainya.Untuk meningkatkan mutu perlu dilakukan
berbagai bentuk program kendali mutu.

3) Upaya Kesehatan Masyarakat


Sesuai dengan Permenkes No 75 Tahun 2014, puskesmas memiliki peran
sebagai gerbang pertama yang diharapkan bisa memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat secara komprehensif, tidak hanya melakukan pelayanan
kepada perseorangan tetapi juga kepada masyarakat yang lebih luas.Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) menjadi tugas utama puskesmas yang berfokus
kepada upaya pencegahan dan promosi kesehatan masyarakat.UKM juga
mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam peningkatan kesehatan
masyarakat.Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Mlati II memiliki
UKM Esensial dan UKM Pengembangan.

4) UKM Esensial
UKM esensial merupakan upaya kesehatan masyarakat yang telah ditentukan
program dan cakupannya di seluruh puskesmas di Indonesia. Upaya-upaya ini
ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pada 5 aspek mendasar dari
kesehatan yang saling berkaitan satu dengan yang lain, yaitu kesehatan ibu, anak
dan KB; gizi; pencegahan dan pengendalian penyakit; kesehatan lingkungan; dan
promosi kesehatan.Bagian dari upaya bersama antara UKP dan UKM bagi
masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah, Puskesmas Mlati II
menyediakan fasilitas perawatan kesehatan masyarakat.

5) UKM Pengembangan
Berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Mlati II mengembangkan upaya-

19
upaya kesehatan masyarakat yang terdiri dari upaya kesehatan lansia, remaja,
jiwa, dan indera.
a. Upaya Kesehatan Lansia
Pelayanan kesehatan lanjut usia (lansia) bertujuan menyediakan pelayanan
kesehatan lanjut usia yang bermutu dan berkesinambungan di puskesmas.
Ketersediaan pelayanan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para
lanjut usia untuk membina kesehatannya secara mandiri, meningkatkan
kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam menghayati dan
mengatasi kesehatan, serta meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan
kesehatan lanjut usia.
b. Upaya Kesehatan Remaja
Tahap remaja merupakan tahapan perkembangan yang unik dimana terjadi
masa peralihan dari seorang anak menjadi seorang dewasa. Tahapan yang
penuh dengan tantangan ini seringkali diikuti dengan munculnya berbagai
permasalahan, seperti pergaulan bebas yang mengarah pada kehamilan di usia
remaja, penggunaan NAPZA, ataupun kenakalan remaja lainnya. Untuk
mendampingi remaja dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendampingan terhadap remaja, Puskesmas Mlati II menyediakan
pelayanan kesehatan remaja. Bentuk pelayanan kesehatan remaja ini
diwujudkan dalam program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
c. Upaya Kesehatan Jiwa
Permasalahan kesehatan jiwa menjadi keprihatinan bersama karena
menimbulkan beban psikologis, ekonomi, dan sosial pada individu maupun
keluarga.Namun permasalahan ini relatif belum mendapat penanganan yang
maksimal oleh tenaga kesehatan.Oleh karena itu, Pelayanan kesehatan jiwa
dirasa perlu diinisiasi untuk membantu memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan jiwa individu, keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.Upaya
yang dilakukan antara lain upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
kepada pasien gangguan jiwa, keluarga dan masyarakat.
d. Upaya Kesehatan Indera
Kesehatan indera merupakan aspek penting untuk menunjang individu
menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara optimal.Puskesmas Mlati II
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan indera untuk membantu

20
masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan indera dan mengetahui
upaya pengobatan yang tepat untuk mengatasi permasalahan kesehatan
indera.Pelayanan kesehatan indera merupakan upaya pengembangan dari
UKM esensial yang menjadi salah satu kekhasan Puskesmas Mlati II.
e. Upaya Kesehatan Sekolah
Upaya Kesehatan Sekolah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa dan
lingkungan sekolah. UKS menjalankan fungsinya berpedoman pada Trias
UKS, yaitu :
 Pelayanan kesehatan, bentuk kegiatannya adalah pemeriksaan siswa sakit
dan screening kesehatan untuk siswa kelas 1
 Pendidikan kesehatan, bentuk kegiatannya adalah penyuluhan kesehatan
kepada siswa
f. Upaya Kesehatan Olahraga
Saat ini perhatian masyarakat tidak hanya tertuju pada pengendalian penyakit
menular tetapi juga pencegahan dari penyakit tidak menular, seperti hipertensi
dan diabetes mellitus. Penyakit tidak menular ini sebagian besar disebabkan
oleh faktor gaya hidup individu yang tidak sehat. Salah satu upaya untuk
mengatasi hal ini adalah dengan memiliki kebiasaan berolahraga secara rutin.
Upaya kesehatan olahraga adalah salah satu program pengembangan UKM
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
olahraga.Puskesmas Mlati II mengadakan kegiatan senam untuk karyawan dan
masyarakat umum setiap Jumat pukul 07.30.Kegiatan lainnya adalah tes
kebugaran untuk karyawan, masyarakat dan calon haji yang dilaksanakan 1
(satu) tahun sekali.

7. Struktur Organisasi Puskesmas


Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban masing –
masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota
dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan
dengan peraturan daerah.Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi
puskesmas sebagai berikut:

21
1. Kepala puskesmas
Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas
yang dapat dilakukan dalam jabatan structural, dan jabatan fungsional.
2. Wakil Kepala (disesuaikan beban kerja dan kebutuhan puskesmas dan yang
menetapkan ada atau tidak adalah Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota).
3. Unit tata usaha
Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat menyurat serta
pencatatan dan pelaporan. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu
kepala puskesmas dalam pengelolaan:
a. Data dan informasi
b. Perencanaan dan penilaian
c. Keuangan
d. Umum dan kepegawaian
4. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas
e. Upaya kesehatan masyarakat termasuk pembinaan terhadap UKBM
f. Upaya kesehatan perorangan
5. Jaringan pelayanan puskesmas
a. Unit puskesmas pembantu
b. Unit puskesmas keliling
c. Unit bidan di Desa/Komunitas

B. Konsep Perkesmas
1. Definisi Perkesmas
Perawatan Kesehatan Masyarakat sering disebut dengan CHN (Community Health
Nursing) adalah pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan
antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada
seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi. Dalam upaya
pencapaianderajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan
(promotif) dan pencegahan penyakit (preventif).
Perkesmas adalah pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan
antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang di tujukan pada
seluruh masyarakat pada kelompok resiko tinggi. Dengan terintegrasinya upaya
perkesmas kedalam upaya kesehatan wajib maupun pengembangan diharapkan

22
pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih bermutu karena diberikan secara utuh
(holistik), komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan

2. Tujuan Perkesmas
Tujuan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan kesehatan
masyarakat yang optimal. Pelayanan keperawatan diberikan secara langsung kepada
seluruh masyarakat dalam rentang sehat–sakit dengan mempertimbangkan seberapa
jauh masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi individu, keluarga, dan kelompok
maupun masyarakat.
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan memampuan masyarakat secara meyeluruh
dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
secara mandiri.
b. Tujuan khusus
1. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
2. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untukmelaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.
3. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan.
4. Tenrtanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di pandidikan di masyarakat.
5. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan
asuhan keperawatan di rumah.
6. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang
memerlukan penaganan dan asuhan keperawatan dirumah dan dipuskesmas.
7. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan social untuk menuju
keadaan sehat yang optimal.

23
3. Sasaran perkesmas
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat factor ketidaktahuan,
ketidakmauan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya
(Depkes, 2006).
1. Sasaran individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi,
usia lanjut, penderita penyakit menular (TB paru, Kusta, Malaria, Demam
Berdarah, Diare, ISPA atau Pneumonia) dan penderita penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah
kesehatan (vunerable group) atau resiko tinggi (high risk group), dengan
prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan
prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan baik yang terkait maupun tidak terkait dalam
suatu insitusi.
a. Kelompok khusus tidak terkait dalam suatu insitusi antara lain posyandu,
kelompok balita, kelompok ibu hamil, kelompok usia lanjut, kelompok
penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terkait dalam suatu institusi antara lain
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan),
lembaga pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko
tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan kepada:

24
a. Masyarakat disuatu wilayah (RT, RW Kelurahanatau Desa) yang
mempunyai :
1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain.
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggidibandingkan daerah
lain.
3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain.
4) Masyarakat didaerah epidemis penyakit menular (malaria, diare,
demam berdarah dll).
5) Masyarakat dilokasi atau barak pengungsian, akibat bencana atau yang
lainnya.
6) Masyarakat didaerah dengan kondisi geografis sulit antara lain daerah
terpencil, daerah perbatasan.
7) Masyarakat didaerah permukiman baru dengan transportasi sulit
seperti daerah transmigrasi.

4. Kegiatan Perkesmas
Ruang lingkup kegiatan perkesmas dilakukan didalam dan luar gedung Puskesmas.
Kegiatan di luar gedung Puskesmas merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan
terhadap semua sasaran baik yang berada dalam suatu institusi atau diluar institusi.
Menurut Sualman (2009) bentuk kegiatan perkesmas dapat berupa :
1. Asuhan keperawatan pasien (prioritas) kontak Puskesmas yang berada di
poliklinik Puskesmas, Puskesmas pembantu (pustu), Puskesmas keliling
(pusling), posyandu, pos kes des.

a. Pengkajian keperawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran prioritas)

b. Penyuluhan kesehatan

c. Tindakan keperawatan (direct care)

d. Konseling keperawatan

e. Pengobatan (sesuai kewenangan)

f. Rujukan pasien atau masalah kesehatan

g. Dokumentasi keperawatan

25
2. Kunjungan rumah oleh perawat (home visit/home care) terencana

Bertujuan untuk pembinaan keluarga rawan kesehatan.Home visit adalah


salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komperhensif bertujuan
memandirikan pasien dan keluarganya, pelayanan kesehatan diberikan
ditempat tinggal pasien dengan melibatkan pasien dan keluarganya sebagai
subjek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan, pelayanan
dikelola oleh suatu unit/sasaran/institusi baik aspek administrasi maupun
aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional
dibantu tenaga non profesional, dibidang kesehatan maupun non kesehatan.

Ruang lingkup home visit memberi asuhan keperawatan komprehensif,


melakukan pendidikankesehatan pada pasien dan keluarganya,
mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga.

3. Kunjungan keluarga ke kelompok prioritas terencana (posyandu usila,


posyandu balita, panti ashuan dan lain-lain)

a. Pengkajian keperawatan individu di kelompok

b. Pendidikan atau penyuluhan kesehatan dikelompok

c. Pengobatan (sesuai kewenangan)

d. Rujukan pasien atau masalah kesehatan

e. Dokumentasi keperawatan

4. Asuhan keperawatan pasien diruang rawat inap Puskesmas

a. Pengkajian perawatan individu

b. Tindakan keperawatan langsung (direct care) dan tidak langsung


(lingkungan)

c. Pendidikan atau penyuluhan kesehatan

d. Pencegahan infeksi di ruangan

e. Pengobatan (sesuai kewenangan)

f. Penanggulangan kasus gawat darurat

g. Rujuk pasien atau masalah kesehatan

h. Dokumentasi keperawatan

26
5. Pelaksana dan Pelaksanaan Perkesmas

a. Pelaksana perkesmas

Pelaksanaan utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat adalah semua


perawat fungsional keperawatan di Puskesmas. Sebagai pelaksana keperawatan
kesehatan masyarakat di Puskesmas, perawat minimal mempunyai enam peran
dam fungsi, yaitu (1) sebagai penemu kasus(case finder); (2) sebagai pemberi
pelayanan (case giver); (3) sebagai pendidik/penyuluh kesehatan (health
teacher/educater); (5) pemberi nasehat (counseling); (6) sebagai panutan (role
model) (Depkes, 2006).

Dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat


perawat bekerjasama dengan petugas kesehatan lain, terkait dengan kegiatan yang
memerlukan kemamuan teknis tertentu yang bukan kewenangan perawat.
Kerjasama dengan kader/masyarakat terutama dalam melaksanakan kegiatan yang
dapat dilimpahkan kepada masyarakat (Depkes, 2006)

b. Pelaksanaan Perkesmas
Pelaksanaan perkesmas terdiri dari pelaksanaan proses perencanaan (P1),
pergerakan pelaksanaan (P2), serta pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3).
Tahap proses perencanaaan (P1) yaitu mempelajari petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis tingkat kabupaten atau kota. Pengumpulan data permasalahan
keperawatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, menetapkan masalah
dan prioritasnya, menetapkan upaya penanggulangan, menetapkan target sasaran,
menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan dan menetapkan sumber daya dukung
yang dapat dipadukan dengan program kegiatanlainnya (Depkes, 2006)
Tahap pergerakan pelaksanaan (P2) meliputi organisasi dan tatalaksanan
pengelolaan perkesmas, desiminasi informasi lintas program, melaksanakan
kegiatan pelayanan keperawatan, menggerakkan peran serta masyarakat,
menyediakan kesempatan konsultasi, dan bimbingan teknis kegiatan perkesmas.
Desiminasi informasi lintas program diajukan agar diperoleh perpaduan kegiatan
perkesmas dengan kegitan pokok lain. Pelayanan keperawatan dilaksanakan
dengan menggunakan metode proses keperawatan terhadap individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat yang kemudian didokumentasikan pada format
sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Tafwidhah, 2010).

27
Pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) meliputi pencatatan kegiatan
perkesmas, pelaporan kegiatan perkesmas, pemantauan terhadap pelaksanaan
kegiatan tiap bulan terhadap hasil cakupan program dan penerapan proses
keperawatan, dan penilaian pencapaian hasil kegiatan tiap akhir tahun melalui
statistika Puskesmas (Tafwidhah, 2010).

6. Integrasi Perkesmas dengan Program Puskesmas


Perawatan kesehatan masyarakat sering disebut CHN (Community Health
Nursing) adalah pelayanan keperawatan professional yang merupakan perpaduan
antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada
seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi. Dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan
(promotif) dan pencegahan penyakit (preventif).
Tujuan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan kesehatan
masyarakat yang optimal. Perkesmas adalah pelayanan keperawatan professional
yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep
keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat pada kelompok resiko tinggi.
Dengan terintegrasinya upaya perkesmas kedalam upaya kesehatan wajib maupun
pengembangan diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih bermutu
karena diberikan secara utuh, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan.
Sasaran keperawatan kesehatan masyarakat dapat diberikan secara langsung pada
semua tatanan pelayanan kesehatan, yaitu:
1) Dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah sakit, puskesmas, dll) yang mempunyai
pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
2) Di rumah
Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung pada keluarga
dirumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care dapat
meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai
resiko tinggi masalah kesehatan.

28
3) Di sekolah
Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care) diberbagai institusi
pendidikan. Perawat sekolah melaksanakan program screening kesehatan,
mempertahankan kesehatan dan pendidikan kesehatan.
4) Di tempat kerja/industry
Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan langsung dengan kasus
kesakitan/minimal di tempat kerja/ kantor, home industry, pabrik, dll. Melakukan
pendidikan kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang,
penutunan stress, olahraga dan penanganan rokok serta pengawasan makanan.
5) Di barak-barak penampungan
Perawat memberikan tindakan langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis dan
kecacatan fisik ganda dan mental.
6) Alam kegiatan puskesmas keliling
Pelayanan keperawatan puskesmas keliling diberikan kepada individu ,kelompok
masyarakat di pedesaan ,kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang
dilakukan adalah pengobatan sederhana, screening kesehatan, pelayanan penyakit
akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.
7) Di panti atau kelompok khusus lain seperti panti asuhan anak, panti wreda dan
panti social lainnya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan
(lapas).
8) Pelayanan pada kelompok-kelompok resiko tinggi
a. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat
perlakuan kasar.
b. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa.
c. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan penyalahgunaan obat.
d. Pelayanan keperawatan di tempat penampungan kelompok lansia,
gelandangan/pengemis, kelompok penderita HIV/AIDS.

29
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pusat kesehatan Masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok(Efendi, 2009) . Puskesmas
adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok (Adisasmito, 2007). Puskesmas merupakan Unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya (Dirjenkesmas, 2006).
Perawatan Kesehatan Masyarakat sering disebut dengan CHN (Community Health
Nursing) adalah pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara
konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi. Dalam upaya
pencapaianderajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan
(promotif) dan pencegahan penyakit (preventif).

3.2 Saran
Penulis banyak berharap pada pembaca yang budiman untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnanya makalah ini dan penulis
makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Terima kasih.

30
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Afwidhan, Y dkk. 2012. Kompetensi perawat puskesmas dan tingkat keterlaksanaan kegiatan
perkesmas. Jurnal keperawatan Indonesia vol. 15 hal. 21-28
Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003 Menuju Indonesia Sehat
2010.Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departeme Kesehatan 2005-


2009. Jakarta.

Depkes RI, 1993, Jakarta, Petunjuk Pengelolaan Perawatan Kesehatan Masyarakat.

Depkes,R.I.(2006).PedomanPenyelenggaraanUpayaKeperawatan
KesehatanMasyarakatdiPuskesmas.Jakarta.

Depkes, RI, 2007. Indikator Indonesia Sehat 2010


Depkes. 2008. Petunjuk Tehnis Program Jaminan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas dan
Jaringannya. Jakarta: Dirjen Binkesmas.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Pusat
KesehatanMasyarakat. Jakarta: Depkes RI.
Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes RI. (2013). Data dasar puskesmas. Jakarta.
Kemenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 44/2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.

31

Anda mungkin juga menyukai