Anda di halaman 1dari 44

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

TENTANG SKABIES

Dosen Pembimbing : Heny Kristanto, S.Kp., M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7

1. DELTA PRIMA N.T.K (201849011)


2. IKA YULI R. (201849023)
3. WIWIT VERARITA (201849053)

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Komunitas 1 tentang “Skabies”.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Heny Kristanto, S.Kp., M.Kes yang
telah membimbing dan memberikan tugas makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “Skabies”. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan jika ada kesalahan saya mohon maaf. Atas
perhatiannya, saya mengucapkan terima kasih.

Kediri, 30
September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

1.3 Tujuan............................................................................................................................2

1.4 Manfaat..........................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ASKEP KOMUNITAS........................................................3

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas....................................................................3

BAB III TINJAUAN KASUS ASKEP KOMUNITAS............................................................7

3.1 Format Pengkajian Keperawatan Komunitas.................................................................7

3.2 Format Analisa Data Keperawatan Komunitas............................................................18

BAB IV PENUTUP................................................................................................................37

4.1 Kesimpulan..................................................................................................................37

4.2 Saran.............................................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................38

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Skabies merupakan salah satu penyakit kulit yang masih menjadi masalah di
masyarakat. Penyakit ini disebabkan Sarcoptes scabie (Djuanda, 2007). Sarcoptes scabie
adalah parasit yang termasuk dalam vilum atropoda atau serangga. secara morfologi
merupakan tungau kecil berbentuk oval dan bagian perut rata. Parasit ini membuat
terowongan pada stratum corneum kulit terutama pada tempat predileksi. Scabie umumnya
menyerang lipatan tubuh. Dengan gejala gatal di malam hari (Soswono 2000). Ini dapat
menyebabkan kerusakan integritas kulit, lalu yang akan mengganggu saraf dan
menimbulkan nyeri. Saat kulit terluka karena digaruk, maka berisiko adanya patogen yang
masuk.
Di Indonesia pada tahun 2011 didapatkan jumlah penderita scabies sebesar 6.915.135
(2,9%) dari jumlah penduduk 238.452.952 jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan pada
tahun 2012 yang jumlah penderita scabies diperkirakan sebesar 3,6 % dari jumlah
penduduk (Depkes RI, 2012). Skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit
tersering. dibagian kulit FKUI/RSCM pada tahun 1988, dijumpai 704 kasus skabies yang
merupakan 5,77% dari seluruh kasus baru. pada tahun 2001 dan 2002 prevalensi skabies
adalah 8% dan 4,9%.
Penyakit scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei akan berkembang pesat jika
kondisi lingkungan buruk dan tidak didukung dengan perilaku hidup bersih dan sehat oleh
santri. Sarcoptes scabiei menyebabkan rasa gatal pada bagian kulit seperti sela jari, siku,
selangkangan. Scabies banyak menyerang pada orang yang hidup dengan kondisi personal
hygiene di bawah standar atau buruk, sosial ekonomi rendah, kepadatan penduduk, dan
perkembangan demografik serta ekologik. Di Indonesia penyakit skabies merupakan
penyakit kulit yang biasa banyak dijumpai di daerah tropis, karena kurangnya pengetahuan
dan hygiene perorangan dapat memicu terjadinya penyakit skabies serta tradisi kebiasaan
buruk misalnya berganti – ganti pakaian dengan orang lain. Upaya kesehatan dalam
rangka pencegahan dan penularan penyakit antara host agent dan environment. Upaya ini
ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan serta mencegah akibat buruk lebih lanjut.

1
Perpindahan parasit yang begitu cepat menyebabkan skabies menyerang manusia.
Diharapkan dapat mengurangi saling meminjam baju, handuk, sarung, bahkan bantal,
guling dan sarungnya pada sesamanya. Karena inilah faktor tersering parasit bisa
menyerang manusia. Salah satu bentuk perilaku terhadap sakit dan penyakit yaitu
bagaimana manusia bereaksi, baik secara pasif (mengetahui, bersikap dan mempresesi
penyakit yang ada pada dirinya atau diluar dirinya) maupun aktif (tindakan atau praktik)
yang dilakukan sehubungan dengan sakit maupun penyakit skabies.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan di warga Dusun Anggrek RT 05 RW


04 Desa Sukamaju dengan masalah Scabies ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk melakukan asuhan keperawatan pada warga Dusun Anggrek RT 05
Rw 04 Desa Sukamaju dengan masalah Scabies

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mampu melakukan pengkajian komunitas pada penyakit skabies
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan komunitas dengan kasus skabies
3. Mampu menyusun rencana keperawatan komunitas pada penyakit skabies
4. Mampu melakukan tindakan keperawatan komunitas dengan kasus skabies
5. Mampu melakukan evaluasi hasil dari tindakan keperawatan yang diberikan
pada penyakit skabies

1.4 Manfaat
1.4.1 Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang konsep keperawatan komunitas
1.4.2 Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan asuhan keperawatan komunitas

2
1.4.3 Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang dapat diberikan untuk
komunitas
1.4.4 Masyarakat dapat menambah wawasan tentang pentingnya kesehatan lingkungan
dan pola hidup bersih dan sehat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ASKEP KOMUNITAS

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas


a. Pengkajian

1. Data Umum, meliputi :

a) Geografis : Peta RW…….Kelurahan…....dengan batas – batas


utara/selatan/timur/barat

b) Demografi : Jumlah penduduk tiap RT berapa KK, fasilitas kesehatan


(Posyandu, Puskesmas, RS), karakteristik penduduk (penduduk menetap atau
penduduk tidak menetap)

2. Data Khusus, meliputi :

a) Data anggota keluarga (nama, status, jenis kelamin, umur, agama, pendidikan,
pekerjaan)

b) Data Kesehatan Lingkungan

3
1) Perumahan (rumah sendiri, menumpang, kontrak)

2) Type rumah (permanen, semi permanen atau tidak permanan)

3) Sumber air bersih (sumur, PAM atau PAM dan sumur)

4) Pengelolaan air minum (dimasak, mentah, air mineral/aqua)

5) Tempat pembuangan air besar (leher angsa, kakus duduk, cubluk atau
sungai)

6) Kebiasaan membuang sampah (dibakar, diambil petugas, dibuang ke


sungai, dll)

7) Keadaan lantai rumah (tegel keramik, plester, atau tanah)

8) Tempat pembuangan air bersih (tertutup, terbuka, atau kran)

3. Data Kesehatan Keluarga

a) Proporsi kejadian penyakit 3 bulan terakhir di dalam keluarga (batuk, pilek,


gatal – gatal, dll)

b) Imunisasi balita (BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak, atau tidak diimunisasi)

c) Pemanfaatan fasilitas kesehatan/kebiasaan berobat (RS, Puskesmas, atau balai


pengobatan)

d) Adakah anggota keluarga yang hamil, periksa kehamilan (ya/tidak)

e) Adakah ≥ 2 balita dalam satu keluarga

4
f) Adakah anggota keluarga yang mengalami program pengobatan TBC

g) Adakah anggota keluarga yang mengalami program pengobatan jiwa

h) Adakah anggota keluarga yang lanjut usia

i) Masalah kesehatan yang di derita saat ini (dalam keluarga)

4. Analisa Data

Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah di peroleh dan disusun
dalam suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa data memerlukan pemikiran
yang kritis. Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor
yang mengancam dan seberapa berat reaksi yangtimbul di komunitas. Selanjutnya
dirumuskan masalah ataudiagnosa keperawatan. Masalah tersebut terdiri dari:
a. Masalah sehat sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
5. Kriteria Skala Prioritas, meliputi :

a. Perhatian masyarakat, meliputi : pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi


masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya untuk
segera ditanggulangi.

b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun


waktu tertentu

c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat menimbulkan


gangguan terhadap kesehatan masyarakat.

5
Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan mempertimbangkan
berbagai alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang menyangkut biaya,
sumber daya, srana yang tersedia dan kesulitan yang mungkin timbul.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik
yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada
saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul
kemudian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan
pasti tentang status dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan
masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberi gambaran masalah
dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi
(Mubarak, 2009).
c. Rencana Asuhan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan
yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan diagnosis
keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien
(Mubarak, 2009). Jadi perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat
disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana
keperawatan yang disusun harus mencakup perumusan tujuan, rencana tindakan
keperawatan yang akan dilakukan dan kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
(Mubarak, 2009).
Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat
antara lain sebagai berikut:
1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
2) Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan
3) Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan melalui kegiatan
musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini
4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat
dirasakan masyarakat
6) Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
7) Tindakan harus bersifat realistis
8) Disusun secara berurutan

6
d. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan
masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini
melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009).
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah:
1) Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
(IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)

2) Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama
profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2009).
3) Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang
telah disusun (Mubarak, 2009).
4) Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak,
2009).
5) Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya
dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan
akan tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah :
program kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi
dan partnership in community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).
e. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan

7
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan
tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009). Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian menurut Nasrul Effendi, 1998:
a) Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
b) Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan pelaksanaan.
c) Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi.
d) Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap masalah tersebut.

8
BAB III
TINJAUAN KASUS ASKEP KOMUNITAS

3.1 Format Pengkajian Keperawatan Komunitas


A. Struktur Keluarga
Nama KK : Tn. T (Dusun Anggrek RT 05 RW 04 Desa Sukamaju)
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Suku/bangsa : Jawa
B. Daftar Anggota Keluarga
Umur Kead fisik
No Nama L P Agama Pend Pekj Sehat Sakit Ket.

1. Tn. T 56 thn Islam SMA Petani √


2. Tn. R 57 thn Islam SMA Petani √
3. Ny. S 55 thn Islam SMA Petani √

9
C. Data Ekonomi
a. Penghasilan rata-rata perbulan:
1. <Rp 500.000 2. Rp 500.000- 1000.000 3.> Rp.1000.000
b. Apakah keluarga menabung :
1. Ya 2. Tidak

I. LINGKUNGAN FISIK
A. Perumahan
a. Status Kepemilikan:
1. Sewa 2. Numpang 3. Milik sendiri
b. Tipe Rumah
1. Permanen 2. Semi Permanen, 3. Tidak Permanen
c. Lantai
1. Tanah 2. Papan 3. Tegel
4. Semen
d. Ada jendela di setiap kamar /rumah
1. Ya 2. Tidak
e. Jika Ya, apakah dibuka tiap hari
1. Ya 2. Tidak.
f. Pencahayaan dalam rumah di siang hari
1. Terang 2. Remang – remang 3. Gelap
g. Jarak rumah dengan tetangga
1. Bersatu 2. Dekat 3. Terpisah

10
h. Halaman Disekitar rumah
1. Ada 2. Tidak
i. Jika ada, lokasinya
1. Di depan 2. Disamping 3. Di belakang
j. Pemanfaatan Pekarangan
1. Kebun 2. Kolam 3. Kandang
Berapa luas rumah : m2.
B. Sumber Air
a. Sumber air untuk masak dan minum
1. PAM 2. Sumur 3. Air Mineral
4. Lain–lain, sebutkan….
b. Jika di PAM, sumur
1. Dimasak 2. Tidak
c. Sumber air mandi/mencuci
1. PAM 2. Sumur 3. Sungai
4. Lain–lain, sebutkan….
d. Jarak sumber air dengan septic tank
1. <10 m 2. >10 m
e. Tempat penampungan air sementara
1. Bak 2. Gentong 3. Ember
4. Lain–lain, sebutkan….
f. Kondisi tempat penampungan air
1. Terbuka 2. Tertutup

11
g. Kondisi air dalam penampungan
1. Berwarna 2. Berbau 3. Berasa
4. Tidak berasa /berwarna
C. Pembuangan Sampah
a. Dimana keluarga membuang sampah
1. Sungai 2. Ditimbun 3. Dibakar
4. Sembarang tempat 5. Lain – lain, sebutkan…
b. Penampungan sampah sementara
1. Ada 2. Tidak ada/berserakan
c. Bila ada, keadaannya
1. Terbuka 2. Tertutup
d. Jarak dengan rumah
1. Dekat (< 5 M) 2. Jauh (> 5 M)
D. Pembuangan Limbah
a. Kebiasaan keluarga buang air besar
1. Jamban/WC 2. Sungai 3. Sembarang
b. Jenis jamban yang digunakan
1. Cemplung 2. Plengsengan 3. Leher Angsa
c. Pembuangan air limbah
1. Resapan 2. Got 3. Sembarangan
d. Kondisi saluran pembuangan
1. Lancar 2. Tersumbat/tergenang
E. Kandang ternak
a. Kepemilikan kandang ternak :
1. Tidak, 2. Ya; Jenisnya ……………………

12
b. Bila ya letak kandang ternak
1. Dalam rumah 2. Diluar rumah
c. Kondisi
1. Terawat 2. Tidak terawat

II. KONDISI KESEHATAN UMUM


A. Pelayanan Kesehatan
a. Sarana kesehatan terdekat
1. Rumah sakit 2. Puskesmas 3. Dr/ Perawat/Bidan
4. Balai Pengobatan 5. Lain – lain, sebutkan…
b. Kebiasaan Keluarga untuk minta tolong bila sakit
1. RS 2. Puskesmas 3. Dokter praktik
4. perawat 5. Bidan 6. Lain – lain,
sebutkan….
c. Kebiasaan Keluarga sebelum ke pelayanaan kesehatan;
1. Beli obat bebas 2. Jamu
d. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
1. ASTEK/ASKES 2. Tabungan 3. Dana sehat
4. JPS 5. Tidak ada
e. Sarana Transportasi ke pelayanan kesehatan keluarga
1. Jalan kaki 2. Becak 3. Angkot
4. Kendaraan pribadi
f. Jarak rumah dengan sarana kesehatan
1. < 1 Km 2. 1-2 Km 3. 2-5 Km

13
4. > 5 Km
B. Masalah Kesehatan Khusus
a. Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir
1. Demam berdarah 2. Batuk pilek 3. Asma
4. TBC 5. Thipus 6. Lain-lain, (Herpes, gudikan)

III. IBU HAMIL DAN MENYUSUI


A. Pasangan Usia Subur
a. Apakah salah satu anggota keluarga ada PUS (Pasangan Usia Subur)
1. Tidak 2. Ya
b. Bila ya, apakah menjadi akseptor KB :
1. Tidak 2. Ya
c. Bila ya jenis kontrasepsi yang dipakai:
1. IUD 2. Suntik 3. Pil
4. Susuk 5. Kondom 6. Tubectomy
7. Vasektomy.
d. Bila tidak alasannya,
1. Dilarang suami 2. Agama 3. Tidak tahu
4. Lain –lain, sebutkan…..
B. Ibu Hamil
a. Apakah ada ibu hamil dalam keluarga
1. Tidak 2. Ya
b. Bila ya, umur kehamilan trimester
1. I ( 0 – 3 bulan) 2. II ( 4 – 6 bulan) 3. III (7 – 9 bulan)

14
c. Bila ya kehamilan yang ke
1. 1 2. 2 3. 3
4. > 3
d. Berapa usia bumil saat ini
1. Kurang 20 th 2. 20 – 35 th 3. > 35 th
e. Apakah ibu memeriksakan kehamilannya
1. Tidak 2. Ya, sebutkan dimana…..
f. Bila ya,
1. 2 Kali 2. 3 Kali 3. 4 Kali
g. Bila tidak, alasannya
1. Tidak ada biaya 2. Tidak sempat 3. Tidak tahu
4. Lain-lain, sebutkan….
h. Apakah mendapatkan TT
1. Tidak 2. Ya
i. Bila ya
1. Lengkap (2 Kali) 2. Tidak lengkap (1 kali)
j. Adakah penyakit / keluhan yang dirasakan bumil saat ini
1. Tekanan darah tinggi 2. Tekanan darah rendah
3. Kurang darah 4. Bengkak-bengkak
5. Mual & muntah lamanya…. 6. Lain-lain, sebutkan….
C. Ibu Menyusui
a. Apakah ada buteki
1. Tidak 2. Ya

15
b. Bila ya apakah ibu meneteki anaknya
1. Tidak 2. Ya
c. Bila ya, lamanya menyusui
1. < 1 bulan 2. 1 bln - 4 bln 3. 5 - 12 bln
4. > 12 bln
d. Bila tidak alasanya
1. Pekerjaan 2. Tidak tahu 3. Penyakit
4. Lain-lain, sebutkan ……
D. Balita
a. Apakah ada anggota keluarga yang berusia balita
1. Tidak 2. Ya,
b. Apakah setiap bulan balita dibawa ke Posyandu
1. Tidak 2. Ya
c. Bila tidak alasannya
1. Jauh 2. Tidak ada waktu 3. Lain – lain,
sebutkan….
d. Apakah anak ibu sudah diimunisasi
1. Tidak 2. Ya
e. Jenis Imunisasi yang sudah didapatkan:
1. Polio …….. kali 2. BCG 3. DPT ……… Kali
4. Hepatitis 5. Campak
f. Bila tidak di imunisasi, alasannya
1. Tidak tahu 2. Waktu 3. Lain-lain, sebutkan

16
g. Apakah anak memiliki KMS
1. Tidak 2. Ya
h. Hasil penimbangan Di KMS, pada saat ini berat badan anak berada pada
1. Di daerah garis hijau 2. Di atas Garis hijau sampai kuning
3. Di bawah garis titik – titik 4. Di bawah garis merah
E. Anak Dan Remaja
a. Dalam keluarga mempunyai anak sekolah / remaja
1. Tidak 2. Ya
b. Jika ya, usia anak saat ini
1. 6 – 10 tahun 2. 11 – 15 tahun 3. 16 – 21 tahun
c. Pendidikan anak berada pada tingkat
1. SD 2. SMP 3. SMA
4. PT
d. Kegiatan anak di luar sekolah
1. Keagamaan, sebutkan…. 2. Karang taruna, ……..
3. Olah raga, (berenang, voli) 4. Lain-lain, sebutkan….
e. Apakah ada anak yang menderita penyakit
1. Tidak 2. Ya, sebutkan….
f. Jika Ya, sudahkah berobat
1. Sudah 2. Belum, alasannya
g. Jika sudah, berobat ke mana
1. Medis, sebutkan…. 2. Non medis, sebutkan…
h. Bagaimana penggunaan waktu luang anak
1. Musik/TV 2. Olahraga 3. Rekreasi

17
4. Keagamaan
i. Kebiasaan anak
1. Merokok 2. Alkohol 3. Narkoba
4. Lain-lain, (main gedget)
F. Usia lanjut
a. Apakah anggota Keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari 55 tahun)
1. Tidak ada 2. Ada, usianya(60 th)
b. Apakah lansia memiliki keluhan penyakit
1. Tidak 2. Ya
c. Jika ya, jenis penyakitnya
1. Asma 2. TBC 3. Hypertensi
3. Kencing manis 4. Reumatik/arthritis 5. Katarak
6. Osteophorsis 7. Penyakit kulit 8. Jantung
9. Liver 10. Lain-lain, sebutkan….
d. Upaya yang telah dilakukan
1. Berobat ke sarana kesehatan 2. Berobat ke Non medis
3. Diobati sendiri 4. Lain-lain, yaitu dibiarkan atau cuek terhadap penyakitnya
e. Penggunaan waktu senggang pada lansia
1. Berkebun/pekerjaan rumah 2.Jalan – jalan
3. Senam 4. Lain-lain, (membaca koran, kadang pergi ke sawah)
f. Apakah posyandu lansia di daerah tempat tinggal saudara
1. Tidak ada 2. Ada

18
g. Jika ada, apakah lansia ikut posyandu lansia tersebut
1. Tidak, …. 2. Ya, 1 kali/bulan
h. Jika tidak, alasannya;
1. Tidak tahu 2. Tidak mau 3. Lain-lain, sebutkan….

19
3.2 Format Analisa Data Keperawatan Komunitas

a. Format A

ANALISA DATA
DATA MASALAH

Subjektif :
1. Hasil wawancara dengan masyaarakat RW 04 Dusun
Anggrek didapatkan banyak masyarakat yang menunjukkan perilaku
adaptif terhadap perubahan lingkungan Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat dengan resiko
2. Hasil wawancara dengan 8 orang didapatkan data bahwa meluasnya Penyakit Scabies berhubungan dengan pola
5 diantaranya tidak tau tentang penyakit scabies atau kudis atau hidup/kebiasaan yang kurang sehat dan masih kurangnya pengetahuan
kurang pemahaman tentang perilaku hidup sehat tentang Scabies, penularan, pengobatan dan pencegahan ditandai
3. Kepala keluarga dari 10 rumah mengatakan tidak mampu dengan kurang menunjukkan pemahaman tentang perilaku sehat.
menjalankan perilaku sehat
Objektif :
1. 2 rumah (masing-masing 4 orang anggota keluarga) dari 10 rumah
diantaranya memiliki riwayat perilaku mencari bantuan kesehatan
yang kurang karena jaraknya yang cukup jauh.
2. Sebagian masyarakat kurang menunjukkan minat untuk
meningkatkan perilaku sehat
3. Ada beberapa warga yang tidak memiliki sistem pendukung

20
(support system)

Subjektif :
1. Berdasarkan wawancara dengan 6 orang masyarakat
mengatakan ketidakberdayaan masyarakat dalam menangani
masalah
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan kader, kader Koping masyarakat tidak efektif dalam mengatasi masalah Scabies
mengatakan konflik masyarakat meningkat berhubungan dengan kurangnya sumber dukungan sosial dan
3. Berdasarkan wawancara dengan 1 keluarga pelayanan sosial untuk masyarakat dalam penanggulangan Scabies.
mengungkapkan kerentanan masyarakat dalam menularkan penyakit
Scabies.
Objektif :
1. Masyarakat kurang berpartisipasi sebanyak 40 %
2. Tingkat penyakit masyarakat meningkat
3. Insiden masalah masyarakat tinggi (penyakit Scabies)

21
b. Format B

PRIORITAS MASALAH(STANHOPE & LANCASTER 88)

BOBOT BOBOT MAKNA


NO KRETERIA KRETERIA MASALAH MASIH RASIONAL MASALAH
(1 – 10) (1 –10) (K X M)
1 Kesadaran 5 Pemeliharaan kesehatan 5 Masyarakat menyadari bahwa 25
masyarakat tidak efektif pada pentingnya pengetahuan tentang
terhadap masalah
masyarakat dengan resiko memelihara lingkungan yang
meluasnya Penyakit bersih, sehat, dan nyaman
Scabies berhubungan
dengan pola
hidup/kebiasaan yang
kurang sehat dan masih
kurangnya pengetahuan
tentang Scabies,
penularan, pengobatan dan
pencegahan ditandai
dengan kurang

22
menunjukkan pemahaman
tentang perilaku sehat.

2 Motivasi komuniti 5 5 Terlihat baik dalam 25


untuk mengatasi memberikan informasi tentang
masalah
menjaga kebersihan dan
memelihara lingkungan yang
sehat
3 Kemampuan 6 6 Mampu memotivasi dan 36
perawat untuk memberikan informasi tentang
mengatasi masalah
menjaga kebersihan dan
memelihara lingkungan yang
sehat
4 Fasilitas yang 6 6 Terdapat pelayanan Puskesmas 36
tersedia untuk di Dusun Anggrek
mengatasi
5 Beratnya akibat 4 4 Warga tidak menyadari akan 16
jika masih tetap masalah yang ditimbulkan
6 Cepat masalah 4 5 Masalah teratasi cukup lama 20
teratasi

23
BOBOT BOBOT MAKNA
NO KRETERIA KRETERIA MASALAH MASIH RASIONAL MASALAH
(1 – 10) (1 –10) (K X M)
1 Kesadaran 5 Koping masyarakat tidak 5 Masyarakat menyadari bahwa 25
masyarakat efektif dalam mengatasi pentingnya sumber dukungan
terhadap masalah
masalah Scabies sosial dan pelayanan sosial
berhubungan dengan untuk penanggulangan penyakit
kurangnya sumber Scabies
dukungan sosial dan
pelayanan sosial untuk
masyarakat dalam
penanggulangan Scabies.
2 Motivasi komuniti 5 5 Terlihat baik dalam 25
untuk mengatasi memberikan informasi tentang
masalah menjaga kebersihan dan
memelihara lingkungan yang
sehat
3 Kemampuan 6 6 Mampu memotivasi dan 36
perawat untuk memberikan informasi tentang
mengatasi masalah menjaga kebersihan dan
memelihara lingkungan yang

24
sehat
4 Fasilitas yang 6 6 Terdapat pelayanan Puskesmas 36
tersedia untuk di Dusun Anggrek
mengatasi
5 Beratnya akibat 4 4 Warga tidak menyadari akan 16
jika masih tetap masalah yang ditimbulkan
6 Cepat masalah 4 5 Masalah teratasi cukup lama 20
teratasi

25
c. Format C
PENAPISAN PRIORITAS MASALAH

KRITERIA PENEPISAN SCORE


NO MASALAH
A B C D E F G H I J K Jumlah
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat Duseun 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 35
Anggrek RT 05 RW 04 Desa Sukamaju dengan resiko meluasnya
penyakit Scabies berhubungan dengan pola hidup/kebiasaan yang
kurang sehat dan masih kurangnya pengetahuan tentang Scabies,
penularan, pengobatan dan pencegahan ditandai dengan kurang
menunjukkan pemahaman tentang perilaku sehat.
2. Koping masyarakat Dusun Anggrek RT 05 RW 04 Desa Sukamaju 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 31
tidak efektif dalam mengatasi masalah Scabies berhubungan
dengan kurangnya sumber dukungan sosial dan pelayanan sosial
untuk masyarakat dalam penanggulangan Scabies.

Keterangan Pembobotan :
1. Sangat rendah 4. Tinggi A: Risiko terjadi D: Minat Masyarakat G: Tempat J:
Fasilitas kesehatan

26
2. Rendah 5. Sangat tinggi B: Risiko parah E: Kemungkinan diatasi H: Waktu K:
Sumber Daya
3. Cukup C: Potensial penkes F: Sesuai program pemerintah I: Dana
d. Format D

RENCANA KEGIATAN (POA)

PENANGGUNG WAKTU TEMPAT


NO MASALAH RENCANA KEGIATAN DANA SUMBER
JAWAB KEGIATAN KEGIATAN
1 Pemeliharaan 1. 1. 14 Oktober 2020 Balai Desa
kesehatan tidak media pendidikan Anggrek RT 05 Sukamaju
efektif pada kesehatan tentang pola RW 04 Desa
masyarakat hidup sehat dan bersih Sukamaju
dengan resiko 2. 2.
meluasnya yang dapat seperti tenaga
Penyakit Scabies mempengaruhi kesehatan kesehatan di
berhubungan 3. Puskemas
dengan pola bersih dan sehat 3.
hidup/kebiasaan 4. Akademi
yang kurang sehat dapat digunakan untuk Keperawatan
dan masih meningkatkan perilaku Dharma Husada
kurangnya hidup bersih dan sehat Kediri

27
pengetahuan
tentang Scabies,
penularan,
pengobatan dan
pencegahan
ditandai dengan
kurang
menunjukkan
pemahaman
tentang perilaku
sehat.

2. Koping 1. Libatkan masyarakat 1. Ketua kader Dusun 16 Oktober 2020 Balai Desa
masyarakat tidak dalam memelihara Anggrek RT 05 RW Sukamaju
efektif lingkungan yang bersih 04 Desa Sukamaju
berhubungan dan sehat 2. Pihak – pihak
dengan kurangnya 2. Promosikan kebijakan terkait seperti tenaga
sumber dukungan pemerintah untuk kesehatan di
sosial dan mengurangi risiko Puskemas
pelayanan sosial penyakit Scabies 3. Mahasiswa
untuk masyarakat 3. Berikan pendidikan Akademi

28
dalam kesehatan tentang pola Keperawatan
penanggulangan hidup bersih dan sehat Dharma Husada
Scabies. untuk kelompok risiko Kediri
4. Informasikan layanan
kesehatan ke individu,
keluarga, kelompok
beresiko, dan
masyarakat

29
e. Format E

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DUSUN ANGGREK RT 05 RW 04 DESA SUKAMAJU

MASALAH RENC. HARI EVALUASI


NO SASARAN TUJUAN STRATEGI TEMPAT
KEP. KOM KEGIATAN / TGL KRETERIA STANDAR
1. Pemeliharaan Sekelompok Tujuan Pemberdayaa 1. Sediakan 14 Balai Desa 1. Menunjukkan 1. Tersedianya
kesehatan tidak masyarakat Umum: n pendidikan materi dan Okt Sukamaju perilaku media
efektif pada di Dusun Setelah kesehatan media 2020 adaptif pendidikan
masyarakat Anggrek dilakukan dengan pendidikan meningkat kesehatan
dengan resiko RW 04 intervensi menggunakan kesehatan 2. Menunjukkan tentang pola
meluasnya keperawatan leaflet tentang tentang pola pemahaman hidup sehat
Penyakit selama 2 pola hidup hidup sehat perilaku sehat dan bersih
Scabies minggu, maka sehat. dan bersih meningkat 2. Terjadinya
berhubungan pemeliharaan 2. Jelaskan 3. Kemampuan peningkatan
dengan pola kesehatan faktor resiko menjalankan pengetahuan
hidup/kebiasaan meningkat. yang dapat perilaku sehat pada
yang kurang mempengaru meningkat masyarakat
sehat dan masih hi kesehatan 4. Meningkatkan tentang faktor
kurangnya 3. Ajarkan perilaku sehat resiko yang
pengetahuan perilaku dapat

30
tentang Scabies, Tujuan hidup bersih mempengaruhi
penularan, Khusus: dan sehat kesehatan
pengobatan dan 4. Ajarkan 3. Terjadinya
Meningkatnya
pencegahan strategi yang peningkatan
pengetahuan
ditandai dengan dapat masyarakat
masyarakat
kurang digunakan dapat
tentang
menunjukkan untuk melakukan
Penyakit
pemahaman meningkatka perilaku hidup
Scabies,
tentang perilaku n perilaku bersih dan
penyebab dan
sehat. hidup bersih sehat
penularan
dan sehat 4. Terjadinya
serta
peningkatan
pengobatan
pengetahuan
dan
pada
pencegahan
masyarakat
setelah
diajarkan
strategi untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat.

31
2. Koping Sekelompok Tujuan Pemberdayaa 1. Libatkan 16 Balai Desa 1. Partisipasi 1. Terjadinya
masyarakat masyarakat Umum: n pendidikan masyarakat Okt Sukamaju masyarakat peningkatan
tidak efektif di Dusun Setelah kesehatan dalam 2020 meningkat partisipasi
berhubungan Anggrek dilakukan dengan memelihara 2. Pemecahan masyarakat
dengan RW 04 intervensi menggunakan lingkungan masalah dalam
kurangnya keperawatan leaflet tentang yang bersih komunitas memelihara
sumber selama 2 pola hidup dan sehat meningkat lingkungan
dukungan sosial minggu, maka sehat. 2. Promosikan 3. Sumber daya yang bersih
dan pelayanan status koping kebijakan komunitas dan sehat
sosial untuk komunitas pemerintah meningkat 2. Terjadinya
masyarakat membaik. untuk 4. Tingkat peningkatan
dalam mengurangi kejadian pengetahuan
penanggulangan Tujuan risiko penyakit masyarakat
Scabies. Khusus: penyakit menurun tentang pola
Meningkatnya Scabies hidup bersih
koping 3. Berikan dan sehat
masyarakat pendidikan untuk
terhadap kesehatan mengurangi
sumber tentang pola resiko
dukungan hidup bersih penyakit
sosial dan dan sehat Scabies
pelayanan untuk 3. Terjadinya

32
sosial kelompok peningkatan
masyarakat risiko dalam
dalam 4. Informasikan melakukan
penanggulanga layanan pola hidup
n skabies kesehatan ke bersih dan
individu, sehat
keluarga, 4. Terjadinya
kelompok peningkatan
beresiko, dan untuk
masyarakat menginformasi
kan kesehatan
ke individu,
keluarga,
kelompok
beresiko, dan
masyarakat
tentang pola
hidup bersih
dan sehat

f. Format F
IMPLEMENTASI (PELAKSANAAN KEGIATAN)

33
NO KEGIATAN HASIL HAMBATAN
1. Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan 14 Oktober 2020 1. Warga tidak hadir tepat waktu
tentang pola hidup bersih dan sehat. 2. Tidak semua masyarakat yang
S = masyarakat Dusun Anggrek
RT 05 RW 04 Desa Sukamaju datang, hanya 80 % dari total jumlah
mampu menjelaskan pola hidup keseluruhan masyarakat yang hadir
bersih dan sehat
3. Beberapa masyarakat ada yang masih
O = masyarakat Dusun Anggrek
RT 05 RW 04 Desa Sukamaju bingung dengan materi penyuluhan
diantaranya tampak mengerti dan yang diberikan
memperhatikan materi pendidikan
kesehatan yang diberikan, yang 4. Banyaknya masyarakat yang ingin
aktif bertanya ada 5 orang. bertanya tetapi adanya keterbatasan
A = masalah teratasi sebagian waktu.
P = intervensi dilanjutkan

2. Mengajarkan masyarakat Dusun Anggrek RT 05 RW 04 15 Oktober 2020 1. Warga tidak hadir tepat waktu
Desa Sukamaju perilaku hidup bersih dan sehat 2. Tidak semua masyarakat yang
S = masyarakat Dusun Anggrek
datang, hanya 80 % dari total
RT 05 RW 04 Desa Sukamaju
jumlah keseluruhan masyarakat
mampu melakukan perilaku hidup
yang hadir
bersih dan sehat
3. Beberapa masyarakat ada yang

34
O = masyarakat Dusun Anggrek masih bingung dengan materi
RT 05 RW 04 Desa Sukamaju penyuluhan yang diberikan
diantaranya tampak antusias dalam 4. Banyaknya masyarakat yang ingin
memelihara lingkungan bersih dan bertanya tetapi adanya keterbatasan
sehat, akan tetapi ada beberapa waktu
orang yang belum melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat

A = Masalah teratasi sebagian

P = Intervensi dilanjutkan
3. Mempromosikan kebijakan pemerintah untuk 16 Oktober 2020 1. Warga tidak hadir tepat waktu
mengurangi risiko penyakit Scabies 2. Tidak semua masyarakat yang
S = masyarakat Dusun Anggrek
datang, hanya 80 % dari total
RT 05 RW 04 Desa Sukamaju
jumlah keseluruhan masyarakat
mengatakan memahami kebijakan
yang hadir
pemerintah untuk mengurangi
3. Beberapa masyarakat ada yang
resiko penyakit
masih bingung dengan materi
O = masyarakat Dusun Anggrek penyuluhan yang diberikan
RT 05 RW 04 Desa Sukamaju 4. Banyaknya masyarakat yang ingin
tampak antusias dalam mengikuti bertanya tetapi adanya keterbatasan
kebijakan pemerintah untuk waktu
mengurangi resiko penyakit

35
Scabies

A = masalah teratasi sebagian

P = intervensi dilanjutkan

FORMAT A : SELEKSI (PENAPISAN)


DIAGNOSA KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
Masalah Kesehatan / Diagnosa Jumlah
Keperawatan Komunitas
Kreteria Penapisan Skore

36
Potensi Untuk Pendidikan Kesehatan (HE)
Sesuai dengan peran perwat komunitas

Relevan dengan Program


Kemungkinan Diatasi
Interes Komunitas
Resiko Terjadi

Resiko Parah
Tersedia Sumber

Sumber
Tempat Waktu Dana Fasilitas
Daya

Pemeliharaan kesehatan tidak 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 2 46


efektif pada masyarakat dengan
resiko meluasnya Penyakit
Scabies berhubungan dengan
pola hidup/kebiasaan yang
kurang sehat dan masih
kurangnya pengetahuan tentang
Scabies, penularan, pengobatan
dan pencegahan ditandai dengan

37
kurang menunjukkan pemahaman
tentang perilaku sehat.
Koping masyarakat tidak efektif 5 5 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 40
berhubungan dengan kurangnya
sumber dukungan sosial dan
pelayanan sosial untuk
masyarakat dalam
penanggulangan Scabies.

Skore Penilaian:
1. Sangat Rendah 2. Rendah 3. Cukup 4. Tinggi 5. Sangat Tinggi

38
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan maka diambil kesimpulan dari
tiap proses keperawatan, yaitu :
1. Dalam proses pengkajian di Dusun Anggrek RT 05 RW 04 Desa Sukamaju
didapatkan data subjektif maupun objektif yang dapat menunjang terhadap
permasalahan klien sehingga tujuan perencanaan dapat sesuai dengan kebutuhan
klien.
2. Dalam merumuskan diagnosa keperawatan di Dusun Anggrek RT 05 RW 04 Desa
Sukamaju didapatkan analisa data yang sesuai dengan SDKI
3. Rencana keperawatan yang telah ditetapkan dan disesuaikan dengan kemampuan
kondisi dan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan klien dan keluarga untuk
mengatasi masalah keperawatan yang aktual atau potensial.
4. Dalam proses pelaksanaan tidak mengalami hambatan dan jikalau ada hambatan
masih bisa diatasi, selaim dari perawat juga melibatkan komunitas dan bekerjasama
dengan masyarakat sehingga tahap ini bisa dilaksanakan dengan baik.
5. Tahap evaluasi keperawatan dapat dituangkan dalam catatan perkembangan.
4.2 Saran
Dalam melakukan proses asuhan keperawatan akan berhasil jika dilakukan secara
kontinu dan terus – menerus sampai komunitas mampu melakukan tindakan yang sudah
diajarkan secara mandiri.

39
DAFTAR PUSTAKA

Fallis, A. ., Palmer, J. F., Guo, H., Goodchild, M. F., Annoni, A., Agenda Euskadi, Rojas
López, J., Statuto, D., Cillis, G., Picuno, P., Fallis, A. ., Wang, W., Liu, J., Innes, J. L.,
Carvalho, J. V. De, Liberato, D., Alén, E., Feder, C. P. O. R., He, Y., … Yang, Z.
(2013). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Haußmann, A. (2018). Skabies. Deutsches Arzteblatt International, 115(27-28), A1339.
Khairiah, S. (2016). Asuhan Keperawatan pada Ny . S dengan Prioritas Masalah Gangguan
Kebutuhan Mobilitas Fisik di Lingkungan 2 Kelurahan SitiRejo 2 Medan Amplas.
Morgan. (2019). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Siqueira, A. J. B., Machado, G. F., Costa, J. do C., Branco, L. de F., Montressor, M., Nonato,
S. de O., & Silva, E. A. D. A. (2019). Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.

40

Anda mungkin juga menyukai