Anda di halaman 1dari 52

EDUKASI DIET PADA PENDERITA STROKE DENGAN

MASALAH DEFISIT PENGETAHUAN


DI WILAYAH RT 01 RW 05 DESA SEMEN KECAMATAN
SEMEN KAB.KEDIRI

Dosen Pembimbing
HENY KRISTANTO S.Kp., M.Kes

Disusun oleh:
MOCHAMMAD YOGA AJI PRATAMA (201849031)
MUHAMMAD SYAHRUL ROMADHON (201849032)

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan
petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
keperawatan komunitas yang berjudul “EDUKASI DIET PADA PENDERITA
STROKE DENGAN MASALAH DEFISIT PENGETAHUAN DI WILAYAH
RT 01 RW 05 DESA SEMEN KECAMATAN SEMEN KAB.KEDIRI”. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada pembimbing kami HENY KRISTANTO
S.Kp, M.kes dan yang terlibat dalam pembuatan makalah ini hingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keperawatan kesehatan komunitas merupakan praktek promotif dan


proteksi kesehatan populasi yang menggunakan pengetahuan atau ilmu
keperawatan, sosial, dan kesehatan masyarakat (ANA, 2006). Diyakini bersama
bahwa tantangan terbesar yang dihadapi keperawatan komunitas pada abad ini
adalah pemberian asuhan keperawatan pada lansia yang populasinya tumbuh
pesat. Seiring dengan meningkatnya populasi lansia yang dibutuhkan oleh
seorang perawat komunitas untuk melakukan pendekatan multidisiplin yang
kreatif dalam menangani penyakit kronis untuk meningkatkan kemandirian dan
kemampuan fungsional lansia. Pola morbiditas dan mortalitas lansia biasanya
mengikuti pola keseluruhan populasi dengan penyakit yang sering muncul
dikalangan kelompok lansia misalnya penyakit Stroke (Elizabeth & Judith, 2006)

Stroke non hemoragik terdiri dari 25% akibat small vessel disease(stroke
lakunar),25 % akibat emboli dari jantung (stroke tromboemboli) dan sisanya
akibat large vessel disease. Stroke dikenal luas sebagai penyakiit yang
menimbulkan disabilitas permanen yang menyebabkan penderita kurang
bahkan tidak produktif lagi. Hal ini terjadi akibat kerusakan permanen yang
tidak tergantikan. Banyak faktor risiko yang berkaitan dengan stroke
antara lain obesitas, diabetes, hipertensi, kolesterol dan pola makanan yang
dikonsumsi sering disebut sebagai faktor risiko terjadinya stroke. Konsumsi
makanan setelah menderita stroke berpengaruh pada umur penderita stroke
selanjutnya. Hal ini karena berpengaruh terhadap status gizinya. Pola
makan di negara berkembang terutama pada daerah perkotaan telah
berkembang dari pola makan tradisional yang mengandung banyak
karbohidrat dan serat seperti sayuran, menjadi kepola makan kebarat-baratan
dengan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein, lemak,
gula, garam dan mengandung sedikit serat. Hal ini yang mengakibatkan banyak
penduduk indonesia terkena penyakit degeneratif.

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya


suplay darah kebagian otak. Otak merupakan organ yang membutuhkan banyak
oksigen dan glukosa. Zat ini diperolehnya dari darah.apabila di otak hampir
tidak ada cadangan oksigen, sehingga dapat merusak daerah-daerah yang
ada di otak yang dapat menyebabkan fungsi otak terganggu. Jadi jaringan
otak sangat bergantung kepada keadaan aliran darah setiap saat. Beberapa
detik saja aliran darah terhenti maka fungsi otak akan bisa berakibat fatal,dan
apabila aliran darah kesuatu daerah otak terhenti selama kira-kira 3 menit
maka jaringan otak akan mati (infark).

Berbagai faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia,jenis


kelamin,ras,serta riwayat keluarga dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi
seperti hipertensi, penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, dislipidemia, anemia
sel sabit, terapi hormon pascamenopause, diet yang buruk, obesitas, kebiasaan
merokok,serta pola hidup sedentari (sedentary lifestyle). Gaya hidup yang tidak
sehat akibat mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol tapi
rendah serat dan megkonsumsi gula yang berlebihan sehingga menimbulkan
energi berlebih dalam tubuh. Asupan lemak yang berlebih dapat meningkatkan
kadar trigliserida dalam darah berperan besar pada kejadian stroke.trigliserida
yang tinggi dapat diatasi dengan cara mengatur asupan dan pengaturan diet dan
aktifitas fisik atau olahraga dapat menurunkan kadar trigliserida sehingga dapat
menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida. Fase pemulihan terhadap penyakit
stroke dapat dilakukan dengan menjaga asupan makanan yang bergizi dan
melakukan pemeriksaan kesehatan kedokter untuk mencegah kejadian serangan
stroke non hemoragik berulang dengan adanya dukungan keluarga sangat
berperan dalam penyembuhan selama perawatan stroke dirumah sakit maupun
dirumah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian study
kasus ini adalah : “Bagaimana edukasi diet pada penderita stroke dengan masalah
defisit pengetahuan diwilayah RW 05 desa semen kecamatan semen kabupaten
kediri.?”

1.3 TUJUAN
Tujuan Umum
Mempelajari dan memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan
asuhan keperawatan komunitas pada keluarga yang menderita stroke dengan
masalah defisit pengetahuan diwilayah RW 05 desa semen kecamatan semen
kabupaten kediri.
Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada keluarga yang menderita stroke dengan
masalah defisit pengetahuan diwilayah RW 05 desa semen kecamatan semen
kabupaten kediri.
b. Mampu menganalisis diagnosa keperawatan komunitas keluarga yang
menderita stroke dengan masalah defisit pengetahuan diwilayah RW 05 desa
semen kecamatan semen kabupaten kediri.
c. Mampu menyusun rencana keperawatan komunitas pada keluarga yang
menderita stroke dengan masalah defisit pengetahuan diwilayah RW 05 desa
semen kecamatan semen kabupaten kediri.
d. Mampu Melaksanakan tindakan keperawatan komunitas pada keluarga yang
menderita stroke dengan masalah defisit pengetahuan diwilayah RW 05 desa
semen kecamatan semen kabupaten kediri.
e. Mampu melakukan evaluasi tindakan pada keluarga menderita stroke dengan
masalah defisit pengetahuan diwilayah RW 05 desa semen kecamatan semen
kabupaten kediri.
1.4 Manfaat
Manfaat Teoritis
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan proses
asuhan keperawatan komunitas pada keluarga yang menderita stroke dengan
masalah defisit pengetahuan diwilayah RW 05 desa semen kecamatan semen
kabupaten kediri.
Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan penulis tentang asuhan keperawatan
komunitas pada keluarga yang menderita menderita stroke dengan masalah
defisit pengetahuan diwilayah RW 05 desa semen kecamatan semen
kabupaten kediri.
2. Bagi Institusi Pendidikan.
Memberikan masukan di institusi sehingga dapat menyiapkan perawat yang
berkompeten dan berpendidikan tinggi dalam memberikan asuhan
keperawatan yang komperhensif, khususnya dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga yang menderita stroke.
3. Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan pada masyarakat dan khususnya orang yang
menderita stroke tentang penyakit stroke sehingga mereka dapat melakukan
pencegahan komplikasi yang akan terjadi melakukan diet.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Penyakit Stroke


A. Definisi
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini
adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer
C., 2002)
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan
gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Susilo,
2000)
Stroke diklasifikasikan menjadi dua :
1. Stroke Non Hemoragik
Suatu gangguan peredaran darah otak tanpa terjadi suatu
perdarahan yang ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat
anggota gerak atau hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan
kabur dan dysfhagia (kesulitan menelan). Stroke non haemoragik dibagi
lagi menjadi dua yaitu stroke embolik dan stroke trombotik (Wanhari,
2008).
2. Stroke Hemoragik
Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan adanya
perdarahan intra serebral atau perdarahan subarakhnoid. Tanda yang terjadi
adalah penurunan kesadaran, pernapasan cepat, nadi cepat, gejala fokal
berupa hemiplegi, pupil mengecil, kaku kuduk (Wanhari, 2008).
B. Etiologi
1. Trombosis serebral (bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak)
Trombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi
sehingga menyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat menimbulkan
edema dan kongesti di sekitarnya. Trombosis biasanya terjadi pada orang
tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena
penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat
menyebabkan iskemia serebri. Tanda dan gejala neurologis sering kali
memburuk dalam 48 jam setelah terjadinya thrombosis. Beberapa
keadaaan di bawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak:
- Aterosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta
berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah.
Manifestasi klinis aterosklerosis bermacam-macam. Kerusakan dapat
terjadi melalui mekanisme berikut; lumen arteri menyempit dan
mengakibatkan berkurangnya aliran darah, oklusi mendadak
pembuluh darah karena terjadi thrombosis, merupakan tempat
terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan kepingan thrombus
(embolus) dan dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma
kemudian robek dan terjadi perdarahan.
- Hiperkoagulasi pada Polisitema. Darah bertambah kental,
peningkatan viskositas/hematokrit meningkat dapat melambatkan
aliran darah serebri.
- Arteritis (radang pada arteri) maupun Vaskulitis : arteritis temporalis,
poliarteritis nodosa.
- Robeknya arteri : karotis, vertebralis (spontan atau traumatik).
- Gangguan darah: polisitemia, hemoglobinopati (penyakit sel sabit).
2. Emboli serebri merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh
bekuan darah, lemak, dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari
thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebri.
Emboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30
detik. Beberapa keadaan di bawah ini dapat menimbulkan emboli, yaitu:
- Katup-katup jantung yang rusak akibat penyakit jantung reumatik,
infark miokardium, fibrilasi, dan keadaan aritmia menyebabkan
berbagai bentuk pengosongan ventrikel sehingga darah membentuk
gumpalan kecil dan sewaktu-waktu kosong sama sekali mengeluarkan
embolus-embolus kecil. Endokarditis oleh bakteri dan nonbakteri,
menyebabkan terbentuknya gumpalan-gumpalan pada endokardium.
Sumber di jantung fibrilasi atrium (tersering), infark miokardium,
penyakit jantung reumatik, penyakit katup jantung, katup prostetik,
kardiomiopati iskemik.
- Sumber tromboemboli aterosklerosis di arteri : bifurkasio karotis
komunis, arteri vertrebralis distal.
- Keadaan hiperkoagulasi : kontrasepsi oral, karsinoma.
3. Hemoragik. Perdarahan intracranial dan intraserebri meliputi perdarahan di
dalam ruang subarachnoid atau di dalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini
dapat terjadi karena aterosklerosis dan hipertensi. Pecahnya pembuluh darah
otak menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat
mengakibatkan penekanan, pergeseran, dan pemisahan jaringan otak yang
berdekatan, sehingga otak akan membengkak, jaringan otak tertekan
sehingga terjadi infark otak, edema, dan mungkin herniasi otak. Penyebab
otak yang paling umum terjadi:
- Aneurisma berry, biasanya defek congenital
- Aneurisma fusiformis dari arterosklerosis
- Aneurisma mikotik dari vaskulitis nekrose dan emboli sepsis
- Malformasi asteriovena, terjadi hubungan persambungan pembuluh
darah arteri, sehingga darah arteri langsung masuk vena
- Rupture arteriol serebri, akibat hipertensi yang menimbulkan
penebalam dan degenerasi pembuluh darah.
4. Hipoksia umum. Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia
umum adalah:
- Hipertensi yang parah
- Henti jantung paru
- Curah jantung turun akibat aritmia.
5. Hipoksia lokal. Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia
setempat adalah:
- Spasme arteri serebri yang disertai perdarahan subarachnoid
- Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migren. (Muttaqin, 2011)
C. Tanda & Gejala
Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologik, bergantung pada lokasi

lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak
adekuat, dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori). Fungsi otak

yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya.

1. Kehilangan motorik
Stroke adalah penyakit motor neuron dan mengakibatkan kehilangan kontrol
volunter terhadap gerakan motorik.
2. Kehilangan komunikasi
Fungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan komunikasi.
Stroke adalah penyebab afasia paling umum.
Disfungsi bahasa dan komunikasi dapat dimanifestasikan oleh hal
berikut:
a. Disartria (kesulitan berbicara), ditunjukkan dengan bicara yang sulit

dimengerti yang disebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung jawab

untuk menghasilkan bicara.

b. Disfasia atau afasia (bicara defektif atau kehilangan bicara), yang terutama

ekspresif atau reseptif.

c. Apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari

sebelumnya), seperti terlihat ketika pasien mengambil sisir dan berusaha

untuk menyisir rambutnya.

3. Gangguan persepsi
Ketidakmampuan untuk menginterpretasikan sensasi. Stroke dapat
mengakibatkan disfungsi persepsi visual, gangguan dalam hubungan visual-
spasial dan kehilangan sensori.
4. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologik
Disfungsi ini dapat ditunjukkan dengan kesulitan dalam pemahaman, lupa, dan
kurang motivasi, yang menyebabkan pasien ini menghadapi masalah frustasi
dalam program rehabilitasi mereka.
5. Disfungsi kandung kemih
Setelah stroke pasien mungkin mengalami inkontinensia urinarius sementara
karena konfusi, ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan, dan
ketidakmampuan untuk menggunakan urinal/bedpan.
D. Patofisiologi

Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus,


emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum
(Hypoksia karena gangguan paru dan jantung). Arterosklerosis sering/cenderung
sebagai faktor penting trhadap otak. Thrombus dapat berasal dari flak
arterosklerotik atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran
darah akan lambat atau terjadi turbulensi. Oklusi pada pembuluh darah serebral
oleh embolus menyebabkan oedema dan nekrosis diikuti thrombosis dan
hypertensi pembuluh darah. Perdarahan intraserebral yang sangat luas akan
menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebrovaskuler.
Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang cerebral. Perubahan
disebabkan oleh anoksia serebral dapat revensibel untuk jangka waktu 4-6 menit.
Perubahan irreversible dapat anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebtal dapat
terjadi oleh karena gangguan yang bervariasi, salah satunya cardiac arrest.

E. Manifestasi Klinis Penyakit Stroke

Gejala yang timbul dari stroke non hemoragik tergantung dari serangan
pada otak hemisfer kanan atau kiri. Bila terjadi serangan pada otak hemisfer
kanan, maka pasien akan mengalami kelumpuhan sebelah kiri tubuh dan
penurunan terhadap objek menurun. Sebaliknya, bila terjadi serangan pada otak
hemisfer kiri maka terjadi kelumpuhan sebelah kanan tubuh, perilaku lambat dan
sangat hati-hati, gangguan penglihatan pada mata sebelah kanan, kesulitan
menelan, sulit bicara, mudah tersinggung dan mudah frustasi

Jenis stroke yang berbeda bisa menyebabkan gejala yang sama karena
masing-masing mempengaruhi aliran darah diotak. Satu-satunya cara untuk
menentukan jenis stroke yang mungkin dihadapi adalah dengan mendapatkan
pertolongan medis seperti dilakukan CT-Scan untuk membaca keadaan otak.
National Stroke Association merekomendasikan metode FAST untuk membantu
mengindentifikasi tanda dan gejala stroke.

1) F (face/wajah) saat tersenyum, apakah satu sisi wajah turun kebawah


(senyum mencong) / ada rasa baal disekitar mulut ?
2) A (Arms/lengan) bila mengakat kedua lengan, apakah satu lengan terkulai
lemas jatuh kebawah ?
3) S (speech/bicara) apakah ucapan tidak jelas, suara pelo/ parau/ cadel/
sengau, apakah ada perubahan dari volume suara, apakah sulit untuk bicara.
4) T (Time/waktu) jika mengalami gejala ini segera pergi kerumah sakit
terdekat, hal ini diperlukan agar dapat menerima perawatan diunit stroke
rumah sakit dalam waktu 3 jam sejak kedatangan.

Gejala tambahan yang tidak sesuai dengan deskripsi FAST meliputi :


kesulitan berjalan, pusing tiba-tiba, atau kehilangan keseimbangan, sakit kepala
mendadak dan parah yang tidak diketahui penyebabnya, kesulitan melihat dari
salah satu atau kedua mata, kesadaran menurun/hilang kesadaran, sakit saat
menggerakan mata, kelemahan yang mungkin memepengaruhi salah satu
anggota gerak, setengah bagian dari tubuh, atau keempat anggota gerak (lengan
dan kaki).
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Analisa Situasi
Pada bab ini akan diuraikan tentang data hasil pengkajian yang telah di lakukan di
RT : 01 RW : 05 di Desa Semen Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Pada
tanggal 21 Agustus 2020. Data hasil pengkajian tersebut kemudian di tabulasi lalu
disajikan dalam bentuk tekstur dan distribusi kemudian di analisa. Dari kegiatan
tabulasi di peroleh hasil sebagai berikut.
B. Data Demografi
1. Daftar Anggota Keluarga
a. Jenis kelamin
Tabel 3.1: Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki – laki 97 47%
Perempuan 108 53%
Total 205 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Didapatkan data dari RT 01 dan RT 05 warga yang berjenis
kelamin laki-laki sejumlah 97 dan warga yang berjenis kelamin
perempuan sejumlah 108
b. Usia
Tabel 3.2 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05
Berdasarkan Usia
Kelompok Usia Frekuensi Persentase
< 1 Tahun 1 0%
1 - 5 Tahun 12 5%
6 - 15 Tahun 35 18%
16 - 20 Tahun 18 8%
21 - 35 Tahun 30 21%
36 - 55 Tahun 72 31%
> 55 Tahun 37 17%
Total 205 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Gambar diatas menunjukkan di RT 01 dan RT 05 dari 62
KK terdapat usia <1 tahun ada 1 orang, 1-5 tahun sebanyak 12 orang, 6-15
tahun sebanyak 35 orang, 16-20 sebanyak 18 orang, 21-35 sebanyak 30
orang, 36-55 tahun sebanyak 72 orang dan lansia sebanyak 37 orang.

c. Agama
Tabel3.3 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05 Berdasarkan
Agama

Agama Frekuensi Presentase


Islam 202 99%
Non Islam 3 1%
Total 205 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Data dari RT 01 dan RW 05 didapatkan data sebanyak 202
warga beragama islam.

d. Pendidikan
Tabel 3.4 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase


Tidak Sekolah 5 2%
Belum Sekolah 13 6%
TK 30 15%
SD 18 10%
SMP 47 23%
SMA/SMK 50 24%
PT 42 20%
Total 205 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Data dari RT 01 dan RW 05 didapatkan data bahwa ada 13
warga belum sekolah, tidak sekolah 5 orang, TK 30 orang, SD 18 orang,
SMP 47 orang, SMA 50 orang, dan PT 42 orang.

e. Pekerjaan
Tabel 3.5 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05
Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Presentase


Tidak Bekerja 14 8%
Buruh 19 5%
Petani 27 9%
Pedagang 15 8%
PNS 6 3%
IRT 28 15%
Swasta 22 11%
Wiraswasta 21 11%
Pelajar 54 25%
Lain-lain 9 5%
Total 205 100%
Sumber: Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Gambar diatas menunjukkan sebagian warga tidak bekerja
14 orang, petani 27 orang, pedagang sebanyak 15 orang, buruh sebanyak
19 orang, PNS 6 orang, wiraswasta sebanyak 21 orang, swasta 22 orang,
IRT 28 orang, lain-lain sebanyak 9 orang.

C. Data Ekonomi
1. Penghasilan
Tabel 3.6 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05
berdasarkanPenghasilan per bulan
Penghasilan Per Bulan Frekuensi Persentase
< Rp. 500.000 19 31%
Rp. 500.00 - Rp. 1.000.000 31 49%
>Rp. 1.000.000 12 20%
Total 62 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan RW 05
bahwa frekuensi penghasilan<500.000 jumlah 19 KK, 500.000-1.000.000
jumlah 31, >1.000.000 jumlah 12 KK

2. Tabungan
Tabel 3.7 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05

Keluarga Menabung Frekuensi Persentase


Ya 22 36%
Tidak 40 64%
Total 62 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan RW 05
bahwa frekuensi yang menabung sejumlah 22 KK, yang tidak menabung
sejumlah 40 KK.
D. Lingkungan Fisik
1. Perumahan
a. Status Kepemilikan
Tabel 3.8 :Distribusi Frekuensi Keluarga Yang Memiliki di RT 01 dan RW
05 berdasarkan Status Kepemilikan

Status Kepemilikan Frekuensi Persentase


Sewa 0 0%
Numpang 5 3%
Milik Sendiri 57 97%
Total 62 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan:Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan RW
05 0 KK sewa, 5 KK menumpang, 57 KK memiliki rumah milik sendiri.
b. Tipe Rumah
Tabel3.9 :Distribusi Frekuensi Keluargadi RT 01 dan RW 05 Berdasarkan
Tipe Rumah
Tipe Rumah Frekuensi Persentase
Permanen 60 99%
Semi Permanen 2 1%
Tidak Permanen 0 0%
Total 62 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan RW 05
bahwa 67KK memiliki bangunan permanen, 2 KK memiliki bangunan semi
permanen.
c. Lantai
Tabel3.10 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05
Berdasarkan Lantai Rumah
Jenis Lantai Frekuensi Persentase
Tanah 3 4%
Papan 0 0%
Tegel 40 65%
Semen 19 31%
Total 62 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan
RW 05 bahwa 40 rumah memiliki lantai tegel, 19 rumah memiliki lantai
semen, 3 rumah memiliki lantai tanah.

d. Jendela Setiap Kamar/Rumah


Tabel3.11 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05
berdasarkan Kepemilikan Jendela Rumah/Kamar
Ada Jendela Rumah/Kamar Frekuensi Persentase
Ya 50 72%
Tidak 12 28%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan
RW 05 bahwa 50 rumah mempunyai jendela, 12 rumah tidak ada jendela.

e. Pembukaan Jendela Setiap Hari


Tabel 3.12 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05
Berdasarkan pembukaan jendela

Apakah Jendela Dibuka Frekuensi Persentase


Ya 50 80%
Tidak 12 20%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan
RW 05 bahwa 50 rumah membuka jendela setiap hari, 12 rumah tidak
membuka jendela.

f. Pencahayaan Dalam Rumah di Siang Hari


Tabel3.13 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05
Berdasarkan Pencahayaan dalam Rumah di Siang Hari

Pencahayaan Dalam Rumah Frekuensi Persentase


Terang 32 44%
Remang – Remang 16 51%
Gelap 4 5%
Total 62 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan
RW 05 bahwa 32 keadaan pencahayaan rumah terang, 16 keadaan
pencahayaan rumah remang-remang dan 4 rumah keadaan pencahayaan
gelap.

g. Jarak Rumah Dengan Tetangga


Tabel 3.14 : DistribusiFrekuensi Keluarga RT 01 dan RW 05 Berdasarkan
Jarak Rumah dan Tetangga

Jarak Rumah Frekuensi Persentase


Dekat 3 5%
Bersatu 56 90%
Terpisah 3 5%
Total 62 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan:Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa 56 KK jarak rumah bersatu, 3 KK jarak rumah dekat dengan
tetangga, 3 KK jarak rumah terpisah
h. Kepemilikan Halaman/ Pekarangan di sekitar Rumah
Tabel3.15 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 dan RW 05
Berdasarkan Kepemilikan Halaman di Sekitar Rumah
Halaman Rumah Frekuensi Persentase
Ada 27 39%
Tidak 35 61%
Total 62 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan
RW 05 bahwa 27 KKmemiliki halaman disekitar rumah dan 35 KK tidak
memiliki halaman disekitar rumah.
i. Lokasi Halaman
Tabel3.16 : Distrbusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
lokasi halaman

Lokasi Halaman Frekuensi Persentase


Di Depan 26 89%
Di Samping 4 11%
Di Belakang 0 0%
Total 30 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan
RW 05 bahwa 26 rumah memiliki halaman didepan, 4 rumah memiliki
halaman di samping.

j. Pemanfaatan Pekarangan
Tabel 3.17 : Distrbusi Frekuensi Keluarga RT 01 RW 05 Berdasarkan
Pemanfaatan pekarangan

Pemanfaatan Halaman Frekuensi Persentase


Kebun 14 52%
Kolam 2 7%
Kandang 1 4%
Lain – Lain 13 37%
Total 30 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan
RW 05 bahwa 14 KK memanfaatkan halaman sebagai kebun, 2 KK
memanfaatkan halaman sebagai kolam, 1 KK memanfaatkan halaman
sebagai kandang, 13 KK memanfaatkan halaman sebagai lain-lain.

2. Sumber Air
a. Sumber Air
Tabel 3.18 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Kepemilikan Sumber Air
Air Masak/Minum Frekuensi Persentase
Sumur 9 13%
Pam 50 83%
Air Mineral 3 4%
Lain – Lain 0 0%
Total 62 100%
Sumber :Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan:Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa 50 KKdari jumlah rumah yang ada memiliki sumber air dari PAM,
9 KK memiliki sumber air dari sumur dan 3 KK memiliki sumber air dari
air mineral.

b. Kepemilikan Septic Tank


Tabel 3.19 : DistribusiFrekuensi Keluarga diRT 01 RW 05 Berdasarkan
kepemilikan SepticTank
Adakah Septictank Frekuensi Persentase
Ada 30 54%
Tidak Ada 32 46%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa 30 rumah memiliki septic tank, 32 rumah tidak memiliki septic
tank.

c. Tempat Penampungan air sementara


Tabel 3.20 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Tempat penampungan air Sementara

Tempat Penampungan Air Sementara Frekuensi Persentase


Bak 31 51%
Gentong 14 20%
Ember 13 19%
Lain – Lain 4 10%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa memiliki tempat penapungan air sementara jenis bak sebanyak 31
KK, 14 tempat penampungan air berupa gentong, 13 KK tempat
penampungannya berupa ember dan 4 KK tempat penampunganya bak
yang permanen.
d. Kondisi Tempat Penampungan
Tabel 3.21 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Kondisi tempat Penampungan
Kondisi Tempat Penampungan Air Frekuensi Persentasi
Terbuka 22 42%
Tertutup 40 58%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa memiliki tempat penapungan air sementara terbuka sebanyak 22
KKdan 40 KK tertutup.

e. Kondisi air penampungan


Tabel 3.22: Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Kondisi Air Penampungan

Kondisi Air Dalam Penampungan Frekuensi Persentase


Berwarna 2 3%
Berbau 0 0%
Berasa 0 0%
Tidak Berasa/Berwarna 60 97%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa 60 KK memiliki kondisi air tidak berasa dan bewarna, 2 KK
memiliki kondisi air berwarna.

3. Pembuangan Sampah
a. Pembuangan sampah
Tabel 3.23 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Pembuangan Sampah Keluarga

Dimana Keluarga Membuang Sampah Frekuensi Persentase


Sungai 0 0%
Ditimbun 14 20%
Dibakar 35 47%
Sembarang Tempat 0 0%
Lain - Lain (Di Buang Di Pasar) 13 33%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa sebagian besar pembuangan sampah dengan dibakar dengan
jumlah 35KK, 14 KK pembuangan sampah dengan cara ditimbun, 13 KK
pembuangan sampah dengan cara dibuang dipasar.
b. Kepemilikan Penampung sampah sementara
Tabel 3.24 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Tempat Penampung sampah sementara
Penampungan Sampah Sementara Frekuensi Persentase
Ada 52 81%
Tidak Ada/Berserakan 10 19%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa sebagian besar mempunyai penampung sampah sementara
sebanyak 52 KK dan 10 KK tidak mempunyai penampung sampah
sementara.
c. Keadaan penampung sampah sementara
Tabel 3.25 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Keadaan penampung sampah sementara
Keadaan Sampah Frekuensi Persentase
Terbuka 50 72%
Tertutup 12 28%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa sebagian besar mempunyai penampung sampah sementara dalam
kondisi terbuka sebanyak 50 KK dan 12 KK penampungan sampah
sementara dalam kondisi tertutup.

d. Jarak penampung sampah sementara dengan rumah


Tabel 3.26 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Jarak penampung sampah sementara dengan rumah
Jarak Dengan Rumah Frekuensi Persentase
Dekat (< 5 M) 42 67%
Jauh ( > 5 M ) 20 33%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa 42 KKmempunyai penampung sampah berjarak dekat <5 m dari
rumah dan 20 KK mempunyai penampungan berjarak jauh >5 m dari
rumah.
4. Pembuangan Limbah
a. Kebiasaan Buang Air Besar
Tabel 3.27 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05
BerdasarkanKebiasaan Keluarga Buang Air Besar
Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar Frekuensi Persentase
Jamban/WC 59 86%
Sungai 3 7%
Sembarang 0 7%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05.
59 KK memiliki kebiasaan buangair besar di jamban sedangkan 3 KK
memiliki kebiasaan buang air di sungai dan 0 KK kebiasaan buang air
besar disembarang tempat.
b. Jenis Jamban
Tabel 3.28 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Kepemilikan Jenis Jamban
Jenis Jamban Yang Digunakan Frekuensi Persentase
Cemplung 0 9%
Plengsengan 1 3%
Leher Angsa 61 88%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa 0 KK memiliki jenis jamban cemplung, 1 KK memiliki jenis
jamban plengsengan dan sebanyak 61KK memiliki jenis jamban leher
angsa.
c. Pembuangan air limbah
Tabel 3.29:Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Pembuangan Air Limbah
Pembuangan Air Limbah Frekuensi Persentase
Resapan 12 17%
Got 41 60%
Sembarangan 9 23%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa 12 KK warga dalam pembuangan air limbah melalui resapan, 41
KK membuang pembuangan air limbah di GOT sedangkan 9 KK
membuang pembuangan air limbah sembarang.
d. Kondisi saluran pembuangan
Tabel 3.30 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Kondisi Saluran Pembuangan
Kondisi Saluran Pembuangan Frekuensi Persentase
Lancar 60 91%
Tersumbat/Tergenang 2 9%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW -05
bahwa 60 KK memiliki pembuangan limbah air yang lancar dan 2 KK
memiliki pembuangan limbah air yang tersumbat / tergenang.
5. Kandang Ternak
a. Kepemilikan hewan peliharaan
Tabel 3.31 :Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Kepemilikan hewan peliharaan

Kepemilikan Kandang Ternak Frekuensi Persentase


Tidak 40 58%
Ya 22 42%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 22 KKmempunyai/ memelihara hewan peliharaan, 40 KK tidak
mempunyai hewan peliharaan

b. Letak Kandang
Tabel 3.32: Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Letak Kandang

Letak Kandang Ternak Frekuensi Persentase


Dalam Rumah 2 7%
Diluar Rumah 28 93%
Total 30 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 2 rumah memiliki letak kandang di dalam rumah dan 28 rumah
memiliki kandang diluar rumah
c. Kondisi kandang
Tabel 3.33 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Kondisi Kandang
Kondisi Kandang Ternak Frekuensi Persentase
Terawat 25 41%
Tidak Terawat 5 59%
Total 30 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 25 rumah dengan kondisi kandang ternak terawat, 5 rumah
dengan kandang ternak tidak terawat.
E. Kondisi Kesehatan Umum
1. Pelayanan Kesehatan
a. Kebiasaan Keluarga Meminta Tolong Bila Sakit
Tabel 3.34: Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Kebiasaan Keluarga Meminta Tolong Bila Sakit

Kebiasaan Keluarga Untuk Minta Tolong Bila


Sakit Frekuensi Persentase
Rumah Sakit 0 1%
Puskesmas 60 93%
Dokter Praktik 2 6%
Perawat 0 0%
Bidan 0 0%
Lain – Lain 0 0%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 0 KK yang memiliki kebiasaan minta tolong ke RS bila sakit, 60
KK biasanya meminta tolong ke Puskesmas bila sakit, 2 KK yang
meminta tolong ke dokter praktik bila sakit.
b. Sarana Kesehatan Terdekat
Tabel 3.35 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Sarana kesehatan terdekat
Sarana Kesehatan Terdekat Frekuensi Persentase
Rumah Sakit 0 1%
Puskesmas 60 93%
Dr/Perawat/Bidan 2 6%
Balai Pengobatan 0 0%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 sebanyak 60 KK sarana kesehatan terdekat adalah puskesmas, 2 KK
sarana kesehatan terdekat adalah dokter/perawat.
c. Kebiasaan Keluarga Sebelum ke Pelayanan Kesehatan
Tabel 3.36 : Distribusi Frekuensi Kebiasaan Keluarga di RT 01 RW 05
Berdasarkan Kebiasaan Keluarga Sebelum ke Pelayanan Kesehatan
Kebiasaan Keluarga Sebelum Kepelayanan Persentas
Kesehatan Frekuensi e
Beli Obat Bebas 47 75%
Jamu 15 25%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 47 KK membeli obat bebas sebelum ke pelayanan kesehatan dan
sebanyak 15 KK membeli jamu sebelum ke pelayanan kesehatan.
d. Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga
Tabel 3.37 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga
Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga Frekuensi Persentase
Astek/Askes 38 59%
Tabungan 2 3%
Dana Sehat 10 15%
Jps 10 15%
Tidak Ada 2 8%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 38 KK sumber pendanaan keluarga dari askes, 10 KK sumber
pendanaan keluarga dari JPS, 2 KK sumber pendanaan dari tabungan, 10
KK sumber pendanaan dari dana sehat, 2 KK sumber pndanaan dari uang
sendiri.

e. Jarak Rumah dengan Sarana Kesehatan


Tabel 3.38: Distribusi Frekuensi Keluargadi RT 01 RW 05 Berdasarkan
Jarak Rumah dengan Sarana Kesehatan
Jarak Rumah Dengan Sarana Kesehatan Frekuensi Persentase
< 1 Km 9 13%
1 - 2 Km 40 64%
3 - 5 Km 12 22%
> 5 Km 1 1%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 9 KK yang jaraknya <1 km, 40 KK yang jaraknya antara 1-2 km
dari faskes, 12 KK yang jaraknya antara 3-5 km dan 1 KK jaraknya >5km.
2. Masalah Asupan Gizi
a. Asupan yang dimakan
Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan asupan yang
dimakan.
Pengetahuan terhadap Frekuensi Presentase
asupan makanan
Mengerti 40 64%
Tidak Mengerti 22 36%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri Agustus 2020
Kesimpulan : dari tabel diatas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 40KK mengerti terhadap pengetahuan asupan makanan dan
22KK tidak mengerti terhadap asupak makanan.

3. Masalah Kesehatan
a. Penyakit Yang Diderita Selama 6 Bulan Terakhir
Tabel 3.39 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir

Penyakit Yang Diderita Selama 6


Bulan Terakhir Frekuensi Persentase
Demam Berdarah 0 0%
Penyakit Yang Diderita
Selama 6 Bulan Terakhir

Batuk Pilek 12 38%


Asma 0 0%
Tbc 0 0%
Stroke 10 0%
Lain – Lain 40 62%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 12 KK paling sering menderita batuk/pilek dalam 6 bulan
terakhir, 10 KK menderita stroke, 40 KK paling sering menderita penyakit
lain-lain.
4. Ketiadaan atau kurangnya informasi
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif tentang diet makanan
pengetahuan Frekuensi Presentase
Kurangnya informasi 34 45
Ketiadaan informasi 25 45
Mengetahui informasi 3 10
& ketiadaan informasi
total 62 100%

F. Ibu Hamil dan Menyusui


1. Pasangan Usia Subur
a. Pasangan Usia Subur
Tabel 3.40 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Pasangan Usia Subur

Apakah Salah Satu Anggota


Keluarga Ada Pus ( Pasangan Usia
Subur ) Frekuensi Persentase
Tidak 32 57%
Ya 30 43%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 30 KK ada anggota keluarga ada PUS, 32 KK tidak ada anggota
keluarga yang tidak berusia subur.
b. Akseptor KB
Tabel 3.41 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Akseptor KB

Apakah Menjadi Aseptor Kb Frekuensi Persentase


Tidak 32 57%
Ya 30 43%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 30 KK ada anggota keluarga yang menjadi akseptor KB dan 32
KK tidak menjadi akseptor KB.

c. Jenis Kontrasepsi yang digunakan


Tabel 3.42 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
jenis kontrasepsi yang digunakan
Jenis Kontrasepsi Frekuensi Persentase
IUD 1 3%
Suntik 29 97%
Pil 0 0%
Susuk 0 0%
Kondom 0 0%
Tubectomy 0 0%
Vasektomy 0 0%
Total 30 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 29 KK menggunakan jenis kontrasepsi berupa suntik, 1 KK
menggunakan kontrasepsi IUD.
2. Ibu Hamil
a. Ibu hamil
Tabel 3.43: Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Keberadaan ibu hamil

Adakah Ibu Hamil Frekuensi Persentase


Ada 0 0%
Tidak 30 100%
Total 30 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
sebanyak 30 KK tidak ada ibu hamil.

3. Ibu Menyusui
a. Ibu menyusui
Tabel 3.44 : Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
jumlah ibu menyusui

Buteki Frekuensi Persentase


Ya 5 7%
Tidak 57 93%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
ada 5 ibu menyusui dan ada 57 ibu yang tidak menyusui.
b. Jumlah ibu yang meneteki anaknya
Tabel3.45: Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
jumlah ibu meneteki anaknya

Ibu Meneteki Frekuensi Persentase


Ya 5 7%
Tidak 57 93%
Total 62 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
ada 5 ibu menyusui dan semuanya meneteki anaknya dan 57 ibu yang
tidak meneteki.
c. Lamanya menyusui
Tabel 3.46: Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
jumlah lamanya menyusui

Lama Menyusui Frekuensi Persentase


<1 Bulan 0 0%
1-4 Bulan 0 0%
5-12 Bulan 0 0%
>12 Bulan 5 100%
Total 5 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020

Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05


sebanyak 5 ibu menyusui anaknya lamanya >12 bln.

d. Alasan tidak menyusui


Tabel 3.47: Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
alasan tidak menyusui

Bila Tidak Alasannya Frekuensi Persentase


Pekerjaan 0 0%
Tidak Tahu 0 0%
Penyakit 0 0%
Total 0 0%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020

Kesimpulan: Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW


05 tidak ada ibu yang tidak menyusui anaknya

4. Balita
a. Keluarga yang mempunyai balita
Tabel 3.48: Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
anggota keluarga yangmempunyai Balita

Ada Balita Frekuensi Persentase


Ya 15 100%
Tidak 0 0%
Total 15 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa 15 KK memiliki balita.
b. Balita di bawa ke Posyandu
Tabel 3.49: Distribusi Frekuensi Keluarga di RT 01 RW 05 Berdasarkan
Balita yang Dibawa Ke Posyandu
Balita Dibawa Ke Posyandu Frekuensi Persentase
Ya 15 100%
Tidak 0 0%
Total 15 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa 15 KK (100%) membawa balita ke posyandu setiap bulan.
c. Anak yang diimunisasi
Tabel 3.50:DistribusiFrekuensi KeluargadenganAnakyangdiimunisasi
Diimunisasi Frekuensi Persentase
Ya 15 100%
Tidak 0 0%
Total 15 100%
Sumber : Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020

Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05


bahwa 15 KK (100%) sudah memberi imunisasi anaknya.

d. Kepemilikan KMS
Tabel 3.51: distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
anak memiliki KMS

Anak Memiliki Kms Frekuensi Persentase


Ya 15 100%
Tidak 0 0%
Total 15 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020

Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW


05 bahwa 15 KK (100%) memiliki KMS anaknya.

e. Hasil Penimbangan KMS


Tabel 3.52: distribusi frekuensi hasil penimbangan di KMS, berat badan
anak berada pada garis KMS

Hasil Penimbangan Di Kms Frekuensi Persentase


Di Daerah Garis Hijau 15 100%
Di Daerah Garis Titik-Titik 0 0%
Di Atas Garis Hijau Sampai Kuning 0 0%
Di Bawah Garis Merah 0 0%
Total 15 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 bahwa15 KK (100%) mempunyai hasil penimbangan KMS berat
badan anak berada di daerah garishijau.
5. Anak dan Remaja
a. Kepemilikan anak sekolah/ remaja
Tabel 3.53: distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
yang mempunyai anak sekolah / remaja

Anak Sekolah/Remaja Frekuensi Persentase


Ya 29 46%
Tidak 33 54%
Total 62 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020

Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05


bahwa 29 KK (46%) mempunyai anak sekolah/ remaja dan 33 KK (54%)
tidak mempunyai anak sekolah/ remaja.

b. Usia anak
Tabel 3.54 : distribusi frekuensi keluarga di RT 01 rw 05 berdasarkan
usia anak

Usia FREKUENSI PERSENTASE


6-10 Tahun 15 47%
11-15 Tahun 11 34%
16-21 Tahun 6 19%
Total 32 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 bahwa 15KK (47%) mempunyai anak sekolah/ remaja usia 6-10
tahun, 11 KK (34%) mempunyai anak sekolah / remaja usia 11-15
tahun dan 6KK (19%) mempunyai anak sekolah/ remaja usia 16-21
tahun.

c. Pendidikan anak
Tabel 3.55 : distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
pendidikan anak
Pendidikan Frekuensi Persentase
SD 18 56%
SMP 7 22%
SMA 4 13%
PT 3 9%
Total 32 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 bahwa 18KK (56%) mempunyai anak sekolah/ remaja pendidikan
SD, 7KK (22%) dengan anak pendidikan SMP, 4KK (13%) dengan
anak pendidikan SMA dan 3 KK (9%) dengan anak pendidikan PT.
d. Kegiatan Anak Diluar Sekolah
Tabel 3.56 : distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
kegiatan anak di luar sekolah
Kegiatan Frekuensi Persentase
Keagamaan 19 59%
Karang Taruna 4 13%
Olah Raga 9 28%
Total 32 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 bahwa 19anak (59%) menggunakan waktu diluar sekolah untuk
keagamaan, 4 KK (13%) untuk karang taruna dan 9 anak (28%)
menggunakan waktu diluar sekolah untuk olahraga.
e. Anak sakit
Tabel 3.57 : Distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05
berdasarkan anak yang sakit
Anak Yang Sakit Frekuensi Persentase
Ya 3 100%
Tidak 0 0%
Total 3 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 05
Kesimpulan : Dari tabel diatas didapatkan data keluarga RT 01 RW 05
bahwa 3 KK anak yang sakit.
f. Sudah berobat
Tabel 3.58 : Distrubusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05
berdasarkan sudah berobat
Sudahkah Berobat Frekuensi Persentase
Sudah 3 100%
Belum 0 0%
Total 3 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel diatas didapatkan data keluarga RT 01 RW 05
bahwa 3 KK anak yang sakit sudah berobat.
g. Tempat berobat
Tabel 3.59 : distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05
berdasarkan tempat berobat saat sakit.
Tempat Berobat Frekuensi Persentase
Medis 3 100%
Non Medis 0 0
Total 3 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel diatas didapatkan data keluarga RT 01 RW 05
bahwa 3 KK anak yang sakit sudah berobat ke medis.
h. Kegiatan anak diwaktu luang
Tabel 3.60 : distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
penggunaan waktu luang anak
Waktu Luang Frekuensi Persentase
Musik/TV 23 72%
Olah Raga 6 19%
Rekreasi 0 0%
Keagamaan 3 9%
Total 32 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 bahwa 23anak (72%) menggunakan waktu luang untuk musik/TV,
6KK (19%) untuk olahraga dan 3 anak (9%) menggunakan waktu
luang untuk keagamaan.
i. Kebiasaan kurang baik anak
Tabel 3.61 : distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05
berdasarkan kebiasaan anak yang kurang baik

Kebiasaan Anak Frekuensi Persentase


Merokok 3 9%
Alkohol 0 0%
Narkoba 0 0%
Lain-Lain 29 91%
Total 32 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 bahwa3anak (9%) mempunyai kebiasaan kurang baik yaitu
merokok, sedangkan 29 anak (91%) tidak memiliki kebiasaan kurang
baik.
6. Usia Lanjut
a. Keluarga yang mempunyai lansia
Tabel 3.62: distribusi frekuensi keluarga RT 01 RW 05 berdasarkan yang
mempunyai anggota keluarga lanjut usia lebih dari 55 tahun
Usia Lanjut Frekuensi Persentase
Ada 22 35%
Tidak Ada 40 65%
Total 62 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
yang memiliki lansia sebanyak 22 KK. Sedangkan yang tidak memiliki
lansia sebanyak 40 KK.

b. Keluhan penyakit
Tabel 3.63: distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
keluhan penyakit
Keluhan Penyakit Frekuensi Persentase
Ya 16 67%
Tidak 8 33%
Total 24 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05
bahwa lansia yang memiliki keluhan penyakit16 KK dan yang tidak
memiliki keluhan penyakit ada 8 KK.
c. Jenis penyakit
Tabel 3.64 : distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
jenis penyakit pada lanjut usia

Jenis Penyakit Frekuensi Persentase


Osteoporosis 0 0%
Penyakit Kulit 0 0%
Jantung 1 6%
Liver 0 0%
Asma 0 0%
TBC 0 0%
Stroke 11 68%
Kencing Manis 2 13%
Hypertensi 2 13%
Katarak 0 0%
Lain-Lain( Data Dari Klien Yang
Berobat Di Puskesmas) 0 0%
Total 16 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 bahwa 11 KK dengan lansia stroke (68%), 2 KK dengan lansia
kencing manis (13%), 2 KK dengan lansia hypertensi (13%), 1 KK
dengan lansia jantung (6%).
d. Upaya yang dilakukan
Tabel 3.65 : distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasrkan
upaya yang dilakukan untuk beobat
Upaya Yang Dilakukan Frekuensi Persentase
Berobat Ke Sarana Pengobatan 16 100%
Beobat Ke Non Medis 0 0%
Diobati Sendiri 0 0%
Total 16 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 bahwa16KK (100) dengan upaya berobat ke sarana kesehatan.
e. Penggunaan waktu senggang
Tabel 3.66: distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
penggunaan waktu senggang pada lansia
Penggunaan Waktu Luang Frekuensi Persentase
Berkebun/Pekerjaan Rumah 2 8%
Jalan-Jalan 4 17%
Senam 0 0%
Lain-Lain 18 75%
Total 24 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 bahwa 2KK(8%) lansia menggunakan waktu luang untuk berkebun/
pekerjaan rumah,4 KK(17%) jalan-jalan, 18 ( 75% ) KK kegiatan
lainnya.
f. Keberadaan posyandu
Tabel 3.67: distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
adanya posyandu lansia
Frekuens
Adakah Posyandu Lansia i Persentase
Ada 21 87%
Tidak ada 3 13%
Total 24 100
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 bahwa21 KK (87%) terdapat keberadaan posyandu lansia disekitar
rumah, sedangkan 3 KK (13%) tidak memiliki posyandu lansia.
g. Keikutsertaan lansia mengikuti posyandu
Tabel 3.68: distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
keikutsertaan lansia mengikuti posyandu.
Frekuens
Lansia Ikut Posyandu i Persentase
Ya 21 87%
Tidak 3 13%
Total 24 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 yang mengikuti posyandu lansia ada 21 KK (87%) dan yang tidak
mengikuti lansia ada 3 KK ( 13%)
h. Keikutsertaan lansia mengikuti posyandu
Tabel 3.69: distribusi frekuensi keluarga di RT 01 RW 05 berdasarkan
adanya posyandu lansia
Alasan Frekuensi Persentase
Tidak Tahu 0 0%
Tidak Mau 3 100%
Total 3 100%
Survey Mahasiswa Akper Dharma Husada Agustus 2020
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW
05 yang tidak mengikuti posyandu lansia ada 3 KK (100%) dengan
alasan tidak mau.

FORMAT A
ANALISA DATA

DATA MASALAH
1. Dari 62 kepala keluarga terdapat : Defisit pengetahuan tentang diet
- 40 KK (64%) belum mengerti stroke berhubungan dengan
masalah asupan makanan yang kurangnya terpapar informasi ditandai
dimakan. dengan menunjukkan perilaku yang
- 22KK (36%) sudah mengerti tidak sesuai anjuran, menanyakan
masalah asupan makanan yang masalah yang dihadapi, menunjukkan
dimakan. persepsi yang keliru terhadap
- Dari warga RT 01 RW 05 masalah.
terdapat 11 orang yang
mengalami penyakit stroke.
- 34KK kurangnya informasi
terhadap diet makanan
- 25KK ketiadaan informasi
terhadap diet makanan
- 3KK mengetahui tentang diet
makanan
FORMAT B
PRIORITAS MASALAH (STANHOPE & LANCASTER 88)
Defisit pengetahuan tentang diet stroke berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi ditandai dengan menunjukkan perilaku yang tidak
sesuai anjuran.
BOBOT BOBOT MAKNA
NO KRITERIA KRITERIA MASALAH MASALA RASIONAL MASALAH
(1-10) H (1-10) (KxM)
1. Kesadaran masyarakat 4 Kurang pengetahuan masyarakat 4 Warga belum mengerti 16
terhadap Masalah tentang pentingnya asupan tentang pentingnya
makanan yang dimakan pada asupan makanan yang
penderita penyakit dimakan pada penderita
penyakit
2. Motivasi komuniti untuk 3 Ada kesadaran atau tidak untuk 6 Warga belum 18
mengatasi masalah memperbaiki asupan makanan mempunyai motivasi
untuk menjaga pola diet
3. Kemampuan perawat untuk 3 Tidak melaksanakan peran dan 3 Kurangnya tenaga 9
masalah fungsinya dalam komunitas keperawatan yang dapat
memantau masyarakat
dalam komunitas
4. Cepat masalah teratasi 1 Jika dilihat dari data masalah 6 Karena kesadaran 6
belum teratasi masyarakat tentang
kesehatan kurang

FORMAT C
PENAPISAN PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH SCORE
1. Defisit pengetahuan tentang diet stroke berhubungan dengan kurangnya terpapar
informasi ditandai dengan menunjukkan perilaku yang tidak sesuai anjuran.

FORMAT D
RENCANA KEGIATAN (POA)

RENCANA PENANGGUNG WAKTU TEMPAT


NO MASALAH DANA SUMBER
KEGIATAN JAWAB KEGIATAN KEGIATAN
1. Defisit pengetahuan Edukasi kesehatan 1. ketua kader Balai desa 1 jt Kas desa
tentang diet stroke O: desa semen 10 Agustus semen
berhubungan dengan  Identifikasi 2. ketua RT 01 2020
kurangnya terpapar kesiapan dan RW 05 desa
informasi ditandai kemampuan semen
dengan menrima informasi 3. mahasiswa
menunjukkan  Identifikasi faktor- akper dharma
perilaku yang tidak faktor yang dapat husada kediri
sesuai anjuran. meningkatkan dan
menurunkan
motivasi perilaku
hidub bersih dan
sehat

T
 sediakan materi dan
pendidikan
kesehatan
 berikan kesempatan
untuk bertanya
 jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
E
 ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
 ajarkan strategi yang
dapat digunakan
untuk meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
RMAT E

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


RT 01 RW 05, Ds. Semen, Kec. Semen, Kab. Kediri

MASALAH SASARA RENC. HARI / EVALUASI


NO TUJUAN STRATEGI TEMPAT
KEP. KOM N KEGIATAN TGL KRETERIA STANDAR
1. Defisit Sekelompo Tujuan : Edukasi Edukasi Senin, Balai desa KH :
pengetahuan k warga Setelah kesehatan kesehatan 10 semen 1. perilaku Membaik
tentang diet RT 01 RW dilakukan dilakukan O: Agustus sesuai
stroke 05 desa edukasi dengan  Identifikasi 2020 anjuran (5)
berhubungan semen kesehatan menggunaka kesiapan dan meningkat
dengan 1x24 jam n media kemampuan 2. kemampuan
kurangnya diahrapkan leaflet dan menrima menjelaskan
terpapar kecukupan media power informasi pengetahuan
informasi informasi point  Identifikasi tentang
ditandai yang faktor-faktor suatu topik
dengan berkaitan yang dapat (5)
menunjukkan dengan meningkatka meningkat
perilaku yang stroke n dan 3. perilaku
tidak sesuai dapat menurunkan sesuai
anjuran. membaik motivasi dengan
perilaku pengetahuan
hidub bersih meningkat
dan sehat (5)
4. pertanyaan
T tentang

 sediakan masalah

materi dan yang

pendidikan dihadapi

kesehatan menurun (5)

 berikan 5. persepsi

kesempatan yang keliru

untuk bertanya terhadap


masalah
 jadwalkan
menurun (5)
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
E
 ajarkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat
ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
FORMAT F
IMPLEMENTASI (PELAKSANAAN KEGIATAN)

NO KEGIATAN HASIL HAMBATAN

Anda mungkin juga menyukai