STOKE
Dosen Pengampuh:
Disusun oleh:
Ramadhani 1914201028
MEDAN
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak lupa kami ucapkan
untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisikan tentang Askep Stroke pada Keperawatan Komunitas. Kami menyadari
makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, apabila ada kritik dan saran yang bersifat
membangun terhadap makalah ini, kami sangat berterima kasih.
Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita semua.
Amin.
Medan , Agustus 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................................
1.4 Manfaat...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................
3.1 Kasus...................................................................................................................................
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Definisi
Stroke atau cedem cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama
beberapa tahun. (Smeltzer C., 2002)
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau
lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Susilo.
2000)
2. Stoke Hemomragik
Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan adanya perdarahan intra serebral
atau perdarahan subarakhnoid. Tanda yang terjadi adalah penurunan kesadaran, pernapasan
cepat, nadi cepat, gejala fokal berupa hemiplegi, pupil mengecil, kaku kuduk (Wanhari,
2008).
B. Etiologi
1. Trombosis serebral (bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak) Trombosis ini terjadi pada
pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat
menimbulkan edema dan kongesti di sekitarnya. Trombosis biasanya terjadi pada orang tua yang
sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan
penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemia serebri. Tanda dan gejala neurologis
sering kali memburuk dalam 48 jam setelah terjadinya thrombosis. Beberapa keadaaan di bawah ini
dapat menyebabkan thrombosis otak:
Aterosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau
elastisitas dinding pembuluh darah. Manifestasi klinis aterosklerosis bermacam-macam.
Kerusakan dapat terjadi melalui mekanisme berikut: lumen arteri menyempit dan
mengakibatkan berkurangnya aliran darah, oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadi
thrombosis, merupakan tempat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan kepingan
thrombus (embolus) dan dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek
dan terjadi perdarahan.
Hiperkoagulasi pada Polisitema. Darah bertambah kental,peningkatan viskositas/hematokrit
meningkat dapat melambatkan aliran darah serebri.
Arteritis (radang pada arteri) maupun Vaskulitis: arteritis temporalis, poliarteritis nodosa.
Robeknya arteri : karotis, vertebralis (spontan atau traumatik).
Gangguan darah: polisitemia, hemoglobinopati (penyakit sel sabit).
2. Emboli serebri merupakan penyumbatan pembuluh darah otak olch bekuan darah, lemak, dan
udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem
arteri serebri. Emboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik. Beberapa
keadaan di bawah ini dapat menimbulkan emboli, yaitu:
Katup-katup jantung yang rusak akibat penyakit jantung reumatik. infark miokardium,
fibrilasi, dan keadaan aritmia menyebabkan berbagai bentuk pengosongan ventrikel sehingga
darah membentuk gumpalan kecil dan sewaktu-waktu kosong sama sekali mengeluarkan
embolus-embolus kecil. Endokarditis oleh bakteri dan nonbakteri, menyebabkan terbentuknya
gumpalan-gumpalan pada endokardium. Sumber di jantung fibrilasi atrium (tersering), infark
miokardium, penyakit jantung reumatik, penyakit katup jantung, katup prostetik,
kardiomiopati iskemik.
Sumber tromboemboli aterosklerosis di arteri: bifurkasio karotis komunis, arteri vertrebralis
distal.
Keadaan hiperkoagulasi: kontrasepsi oral, karsinoma.
- Rupture arteriol serebri, akibat hipertensi yang menimbulkan penebalam dan degenerasi
pembuluh darah.
4. Hipoksia umum. Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia umum adalah:
5. Hipoksia lokal. Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah:
Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah
mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat, dan jumlah aliran darah kolateral
(sekunder atau aksesori). Fungsi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya.
1. Kehilangan motorik
Stroke adalah penyakit motor neuron dan mengakibatkan kehilangan kontrol volunter
terhadap gerakan motorik.
2. Kehilangan komunikasi
Fungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan komunikasi. Stroke adalah
penyebab afasia paling umum.
Disfungsi bahasa dan komunikasi dapat dimanifestasikan oleh hal berikut:
a. Disartria (kesulitan berbicara), ditunjukkan dengan bicara yang sulit dimengerti yang
disebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung jawab untuk menghasilkan bicara.
b. Disfasia atau afasia (bicara defektif atau kehilangan bicara), yang terutama ekspresif
atau reseptif.
c. Apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari sebelumnya),
seperti terlihat ketika pasien mengambil sisir dan berusaha untuk menyisir rambutnya.
3. Gangguan persepsi Ketidakmampuan untuk menginterpretasikan sensasi, Stroke dapat
mengakibatkan disfungsi persepsi visual, gangguan dalam hubungan visual spasial dan
kehilangan sensori
4. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologik
Disfungsi ini dapat ditunjukkan dengan kesulitan dalam pemahaman, lupa, dan kurang
motivasi, yang menyebabkan pasien ini menghadapi masalah frustasi dalam program
rehabilitasi mereka
5. Disfungsi kandung kemih
Setelah stroke pasien mungkin mengalami inkontinensia urinarius sementara karena konfusi,
ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan, dan ketidakmampuan untuk menggunakan
urinal/bedpan.
D. Patofisiologi
Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus, emboli, perdarahan dan
spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (Hypoksia karena gangguan paru dan jantung).
Arterosklerosis sering/cenderung sebagai faktor penting trhadap otak. Thrombus dapat berasal dari
flak arterosklerotik atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat
atau terjadi turbulensi. Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menyebabkan oedema dan
nekrosis diikuti thrombosis dan hypertensi pembuluh darah. Perdarahan intraserebral yang sangat luas
akan menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebrovaskuler. Jika sirkulasi
serebral terhambat, dapat berkembang cerebral. Perubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat
revensibel untuk jangka waktu 4-6 menit. Perubahan irreversible dapat anoksia lebih dari 10 menit.
Anoksia serebtal dapat terjadi oleh karena gangguan yang bervariasi, salah satunya cardiac arrest.
Gejala yang timbul dari stroke non hemoragik tergantung dari serangan pada otak hemisfer
kanan atau kiri. Bila terjadi serangan pada otak hemisfer kanan, maka pasien akan mengalami
kelumpuhan sebelah kiri tubuh dan penurunan terhadap objek menurun. Sebaliknya, bila terjadi
serangan pada otak hemisfer kiri maka terjadi kelumpuhan sebelah kanan tubuh, perilaku lambat dan
sangat hati-hati, gangguan penglihatan pada mata sebelah kanan, kesulitan menelan, sulit bicara,
mudah tersinggung dan mudah frustasi
Jenis stroke yang berbeda bisa menyebabkan gejala yang sama karena masing-masing
mempengaruhi aliran darah diotak Satu-satunya cara untuk menentukan jenis stroke yang mungkin
dihadapi adalah dengan mendapatkan pertolongan medis seperti dilakukan CT-Scan untuk membaca
keadaan otak. National Stroke Association merekomendasikan metode FAST untuk membantu
mengindentifikasi tanda dan gejala stroke.
1) F (face/wajah) saat tersenyum, apakah satu sisi wajah turun kebawah (senyum mencong)/ada
rasa baal disekitar mulut ??
2) A (Arms/lengan) bila mengakat kedua lengan, apakah satu lengan terkulai lemas jatuh
kebawah?
3) S (speech/bicara) apakah ucapan tidak jelas, suara pelo parau cadel/sengau, apakah ada
perubahan dari volume suara, apakah sulit untuk bicara.
4) T (Time/waktu) jika mengalami gejala ini segera pergi kerumah sakit terdekat, hal ini
diperlukan agar dapat menerima perawatan diunit stroke rumah sakit dalam waktu 3 jam sejak
kedatangan.
Gejala tambahan yang tidak sesuai dengan deskripsi FAST meliputi: kesulitan berjalan, pusing
tiba-tiba, atau kehilangan keseimbangan, sakit kepala mendadak dan parah yang tidak diketahui
penyebabnya, kesulitan melihat dari salah satu atau kedua mata, kesadaran menurun/hilang kesadaran,
sakit saat menggerakan mata, kelemahan yang mungkin memepengaruhi salah satu anggota gerak,
setengah bagian dari tubuh, atau keempat anggota gerak (lengan dan kaki).
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasua
A. Analisa Situasi
Pada bab ini akan diuraikan tentang data hasil pengkajian yang telah di lakukan di RT: 01 RW:
105 di Desa Semen Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Pada tanggal 21 Agustus 2020. Data hasil
pengkajian tersebut kemudian di tabulasi lalu disajikan dalam bentuk tekstur dan distribusi kemudian
di analisa. Dari kegiatan tabulasi di peroleh hasil sebagai berikut.
B. Data Demografi
a. Jenis kelamin
Kesimpulan : Didapatkan data dari RT 01 dan RT 05 warga yang berjenis kelamin laki-laki sejumlah
97 dan warga yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 108
b.Usia
Berdasarkan Usia
Kesimpulan : Gambar diatas menunjukkan di RT 01 dan RT 05 dari 62 KK terdapat usia <1 tahun ada
1 orang, 1-5 tahun sebanyak 12 orang, 6-15 tahun sebanyak 35 orang, 16-20 sebanyak 18 orang, 21-
35 sebanyak 30 orang, 36-55 tahun sebanyak 72 orang dan lansia sebanyak 37 orang.
c. Agama
Agama
Kesimpulan : Data dari RT 01 dan RW 05 didapatkan data sebanyak 202 warga beragama islam.
d. Pendidikan
Kesimpulan: Data dari RT 01 dan RW 05 didapatkan data bahwa ada 13. warga belum sekolah, tidak
sekolah 5 orang, TK 30 orang, SD 18 orang, SMP 47 orang, SMA 50 orang, dan PT 42 orang
e. Pekerjaan
Berdasarkan Pekerjaan
Kesimpulan : Gambar diatas menunjukkan sebagian warga tidak bekerja 14 orang, petani 27 orang,
pedagang sebanyak 15 orang, buruh sebanyak 19 orang, PNS 6 orang, wiraswasta sebanyak 21 orang,
swasta 22 orang, IRT 28 orang, lain-lain sebanyak 9 orang.
d. Data Ekonomi
1. Penghasilan
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan RW 05 bahwa frekuensi
penghasilan 500.000 jumlah 19 KK, 500.000-1.000.000 jumlah 31, >1.000.000 jumlah 12 KK
2. Tabungan
Kesimpulan : Dari tabel di atas, didapatkan data keluarga di RT 01 dan RW 05 bahwa frekuensi
yang menabung sejumlah 22 KK, yang tidak menabung sejumlah 40 KK.
Kesimpulan dari tabel diatas, didapatkan data keluarga di RT 01 RW 05 sebanyak 40KK mengerti
terhadap pengetahuan asupan makanan dan 22KK tidak mengerti terhadap asupak makanan.
f. Masalah Kesehatan
DATA MASALAH
DO :- Defisit pengetahuan tentang diet
DS: kurangnya terpapar informasi ditandai
Dari 62 kepala keluarga terdapat : stroke berhubungan dengan menunjukkan
- 40 KK (64%) belum mengerti perilaku yang tidak sesuai anjuran, menanyakan
masalah asupan makanan yang masalah yang dihadapi, menunjukkan persepsi
dimakan. vang keliru terhadap masalah
- 22KK (36%) sudah mengerti
masalah asupan makanan yang
dimakan.
- Dari warga RT 01 RW 05 terdapat
11 orang yang mengalami penyakit
stroke.
- 34KK kurangnya informasi terhadap
diet makanan
- 25KK ketiadaan informasi terhadap
diet makanan
- 3KK mengetahui tentang diet
makanan
D. Prioritas Masalah
NO MASALAH SCORE
1 Defisit pengetahuan tentang diet stroke berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi
Ditandai dengan menunjukkan perilaku yang tidak sesuai anjuran
RENCANA KENGIATAN (POA)
PENURUP
4.1 Kesimpulan
Stroke (CVA) adalah sindrom klinik yang awal timbulnya mendadak, prograsif cepat, berupa
defisit neurologist fokal dan atau global, yang berlangsung 24 jam / lebih atau langsung menimbulkan
kematian dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.
Stroke disebabkan faktor-faktor penyumbatan pembuluh darah oleh jendalan darah (thrombus
/ embolus), robek dan adanya gangguan susunan komponen darah.