Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN ROLEPLAY

DIABETES MELITUS

DOSEN PENGAMPU:

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

Lydia Prastika P.Y. 19031034 Yonanda Nalurita 20031018

Widya Aprilia N. 19031035 Dessy Olivia P. 20031009

Suci Rahmadani 20031002 Ridho Arbaad R. 20031015

Rizaldi Zuhendri 20031043 Niken Retno w. 20031006

Desriana Fadillah 20031004 Chelsea Ardhia C. 2003101

Riski Wahyuni 20031003

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukkur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pratikum roleplay mengenai :Diabetes Melitus”

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah memenuhi salah satu tugas
dalam mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah .selain itu,kami juga berharap maklah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita semua.

Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan.Semoga apa yang dituangkan dalam makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
kami dan umumnya teman-teman yang membaca .Dengan ini,kami mohon maaf apabila terdapat
kesalah kata,kalimat maupun bahasa yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan dimasa depan.Untuk itu,kritik dan saran dari semua pihak
sangat diharapkan demi penyempurnaan maklah ini.

Pekanbaru,15 juni 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DARFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................


1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................................

BAB II ISI

2.1 Skenario ..................................................................................................................

2.2 Daftar Pemain ........................................................................................................

BAB III TEORI

3.1 Definisi ....................................................................................................................

3.2 Manfaat Senam DM ...............................................................................................

3.3 Macam-Macam Senam DM ...................................................................................

3.4 Cara Melakukan Senam DM .................................................................................

BAB IV PENTUP

4.1 Kesimpulan .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, pola penyakit yang diderita masyarakat telah
bergeser dari penyakit infeksi dan kekurangan gizi ke arah penyakit degeneratif yang salah
satunya adalah diabetes melitus (Suyono, 2011). Menurut Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia (KEMENKES RI) tahun 2014 Estimasi terakhir International Diabetes Federation
(IDF), terdapat 382 juta orang yang hidup dengan diabetes di dunia pada tahun 2013.
Diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 juta orang diantaranya belum terdiagnosis,
sehingga terancam berkembang progresif menjadi komplikasi tanpa disadari dan tanpa
pencegahan.

Berdaaarkan Menurut World Health Organization (WHO, 2013). Diabetes mellitus


adalah suatu penyakit kronis dimana organ pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau
ketika tubuh tidak efektif dalam menggunakannya. Hal ini sejalan dengan yang di sampaikan
oleh (Nislwaty, 2020), bahwa diabetes mellitus (DM) adalah salah satu jenis penyakit
degenerative yang mengalami peningkatan setiap tahun di negara- negara seluruh dunia.
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang bersifat kronis dengan
karakteristik hiperglikemia.

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang dapat diturunkan pada saat ini
dengan angka kejadian yang paling banyak terjadi selain penyakit jantung dan stroke,
(PERKENI,2011) dalam (Nugraha, Kusnadi, & Subagja, 2016).

Tingginya angka kejadian ini menjadikan Indonesia sebagai negara penderita diabetes ke
tujuh di dunia. Menurut RISKESDAS (2013) prevalensi diabetes mellitus di Indonesia
mengalami peningkatan dari 1,1% di tahun 2007 meningkat meningkat menjadi 2,1% ditahun
2013 dari keseluruhan penduduk 250 juta jiwa. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISDESDAS, 2013) prevalensi diabetes melltus di Sulawesi Selatan yang didiagnosis dokter
sebesar 1,66 persen dan 0,5 persen. Diabetes Mellitus yang didiagnosis dokter atau berdasarkan
gejala sebesar 3,4 persen. Prevalensi diabetes yang didiagnosis dokter tertinggi terdapat di
Kabupaten Pinrang(2,8%), Kota Makassar (2,5%), Kabupaten Toraja Utara (2,3%), dan Kota
Palopo (2,1%). Prevalensi diabetes yang didiagnosis dokter berdasarkan gejala, tertinggi di
Kabupaten Tana Toraja (6,1%), Kota Makassar (5,3%), Kabupaten Luwu (5,2%),dan Kabupaten
Luwu Utara (4,0%).

Hasil penelitian Witriyani (2016) mengatakan bahwa diabetes mellitus dampak yang
sangat berbahaya karena dapat menibulkan komplikasi. Oleh karena itu, diperlukan usaha
pengendalian yang harus dilakukan oleh penderita diabetes mellitus dalam mengendalikan
diabetes mellitus yang diperlukan empat pilar penyangga yang mendukung, yaitu edukasi, diet,
obat dan olahraga. Banyak penderita diabetes mellitus yang lebih focus dan hanya
mengutamakan pada penanganan diet, dam mengkomsumsi obat-obatan. Namun penanganan
diet yang benar belum menjamin akan terkontrolnya kadar gula darah, akan tetapi hal harus
diseimbangi dengan latihan fisik yang sesuai. Aktifitas atau pergerakan tubuh sering diabaikan
oleh setiap penderita diabetes mellitus, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti
keterbatasan waktu yang melakukan olahraga karena pekerjaan, usia yang tidak memungkinkan,
dan minat yang kurang untuk melakukan aktifitas, serta kurangnya pengetahuan akan pentingnya
olahraga. Salah satu upaya olahraga yang bisa dilakukan pada penderita diabetes mellitus adalah
senam diabetes mellitus, senam ini juga bermanfaat dalam menbantu kerja insulin karena gula
dalam darah akan dialirkan sel otot kemudian di ubah menjadi energi bagi tubuh sehingga
menyebabkan kadar gula darah tubuh menurun. Selain itu untuk membakar kalori yang berlebih
di dalam tubuh yang mampu untuk mengontrol kadar gula darah. Alasan mengapa senam dapat
mengontrol kadar gula darah adalah karena saat berolahraga, sel-sel pada otot akan bekerja keras
sehingga tentunya akan lebih membutuhkan kadar gula darah dan oksigen dibakar menjadi
energi. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Pengaruh
Senam Diabetes Mellitus Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Di Puskesmas Antara Kota
Makassar.”

Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia dan status fisik dan
merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus (Persadia,2000) dalam (Nuari, 2017).
Senam diabetes adalah latihan fisik aerobic bagi penderita diabetes mellitus dengan serangkaian
gerakan yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama music sehingga melahirkan
ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu untukmencapai tujuan tertentu. Senam diabetes
akan lebih baik dilakukan dalam waktu 45 menit dengan frekuensi 3-5 kali perminggu
(Ashadi,2008) dalam (Nugraha, Kusnadi, & Subagja, 2016).

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata Keperawatan Medikal bedah II.

1.2.2 Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini ialah:

1. Untuk mengetahui apa itu Diabetes Mellitus

2. Untuk mengetahui tanda dan gejala Diabetes Mellitus

3. Untuk mengetahui apa itu senam diabetes melitus

4. Untuk mengetahui bagaimana cara senam diabetes melitus

5. Untuk mengetahui cara penanganan Diabetes Mellitus melalui senam diabetes melitus
BAB II

ISI

2.1 Skenario

Disuatu desa tempatnya didesa rohul ada seorang warga yang mengalami penyakit
diabetes melitus

Dirumah.....

Pasien: Aduh gimana ya nak kaki ibu makin hari makin parah , dan bengkak nya semakin besar

Anak pasien: Waduh ma adek juga gak tau nanti kita cari pengebotannya ma.

Pasien: Iya nak, nanti kamu ada informasi pengobatan kasih tau mama ya

Anak pasien: Iya ma, kalau adek dapat informasi adek kasih tau mama .

Disuatu tempat ada warga yang berbincang yang membahas tentang penyakit ibu suci

Warga 1: Eh ibu ibu lagi ngapain

Warga 2,3,4: ini lagi duduk aja buk

Warga 1: udah lama ya bu suci gak kelihatan , keknya sakit nya makin parah ibuk ibuk,
bagaimana kita datang mengunjungi ibuk suci ibuk ibuk

Warga 2,3,4: ohhh,, boleh buk

Warga1: kapan kita bisa menjenguk ibuk suci nya ibuk???

Warga 2,3,4: yaudah boleh , sekarang aja ibuk ibuk.

Ibuk ibuk itu pun pergi ke tempat ibuk suci, sesampai dirumah bu suci warga itupun
mengetuk pintu rumah bu suci

Warga 1,2,3,4: toktok tok.... asalamualaikum bu suci..

Pasien: walaikummusalam... silahkan masuk ibuk ibuk, silahkan duduk ibuk


Warga 1: gimana kabar ibuk suci?

Pasien: seperti yang ibuk lihat, makin hari makin parah ibu ibu

Warga 1,2,3,4: ya ya buk. Itu bengkaknya semakin lama semakin besar ya buk. Itu sembuhnya
bagaimana ya buk?

Pasien: saya belum tau juga ibuk ibuk, soalnya saya belum pergi kepelaynan kesehatan, kalau
ibuk ibuk dapat informasi dari kepelayanan kesehata kasih tau saya ya ibuk

Warga: nanti kami akan kasih tau kalau ada pelayanan kesehatan ibuk suci, karna udh sore kami
izin pulang ya bu

Pasien: iya bu ibu terimakasih kunjungannya

Warga: baik sama sama ibuk

Sepulangnya dari rumah ibu suci , warga pun becerita tentang ketakutan tentnang
penyakit bu suci, mereka takut akan menular kepada mereka

Warga 1,2,3,4: gimana ya ibuk ibuk kan kita mengunjungi ibuk suci kita takut penyakit bu suci
menular

Warga 1: bener bener ya buk , kalau dah selesai ini kita mandi ya ibuk ibuk

Warga 2,3,4: iya kita mandi langsung setelh sampai rumah ibu ibu

Disuatu kampus tepatnya Universitas Hang Tuah Pekanbaru terdapat 3 mahasiswa yang
melakukan peelitan terhadap suatu desa

Mahasiswa 1: teman teman yang kita lht digrup kita baca artikel ada sebuah desa , didesa rohul
pasien yang mengalami diabetes melitus

Mahasiswa 2: oh iya bener ya, gimana kita penelitian disana aja kita penyeluhan disana

Mahasiswa :1 boleh saja tu kapan kita lakukan penyeluhan nya

Mahasiwa3: yaudah besok aja gimana ?


Mahasiswa 1,2 : iya deh besok aja kita kan kosong waktunya

Keesokan mahasiswa itupun datang kedesa rohul untuk menjumpai pak rt meminta izin
untuk melakukan penyeluhan kepada warga pak rt ,

Mahasiswa itupun mengunjungi rumah pak rt, sesampainya dirumah pak rt

Mahasiswa: asalamualaikum,, permisi pak

Pak rt: walaikummusalam... silahkan masuk dek, ada keperluan apa ya kesini

Mahasiswa: kami mendapat data dari artikel bahwa didesa sini ada pasien diabtes ya pak

Pak rt: iya bener dek, nama pasiennya bu suci

Mahasiswa1: apakah kami melakukan penyeeluhan dan edukasi pak?

Pak rt: ia boleh dek itu saran yang bagus .. kapan bisa dilakukan penyeluhanya?? Apakah siang
ini bbisa dilakukan penyeluhanya ?

Mahasiswa:miya bisa pak lebih cepat lebih baik

Pak rt: yaudah saya kumpulkan warga terlebih dahulu ya, kalau sudah terkumpul sya kasih tau
kalian

Setelah mendapat izi dari pak rt ketiga mhasiswa melakukan penyeluhan dibalai desa
tersebut

Mahasiswa: asalamualikum selamat siang ibuk , bapak, perkenalkan kami mahasiswa dari
universitas hang tuah pekanbaru disini bapak ibuk, kami akan mencoba menjelaskan terkait
penyuluhan dan deteksi dini dari penyakit diabtets melitus

Warga:walaikum musalam iya dek kalau boleh saya tau dm itu apa ya dek?

Mahasiswa 2: baik buk saya akan menjelaskan penyakit dm(sedang menjelaskan)

Warga: apakah penyakit dm itu menular’


Mahasiswa 1: tidak ibuk karna penyakit dm itu adaalah penyakit keturunan, disni saya akan
menjelaskan pencegahan tersier sekunder dan primer ( sedang menjelaskan)

Mahasiwa 1: sudah kami jelaskan apakah ada yang ingin ibuk dan bapak tanyakana?

Warga: sepertinya cukup dek

Mahasiswa 3: jika ibuk sudah mengerti, kami akan memutar vidio tentang terkait deteksi dini dm

Dengan cara menggunakan teknik sensasi kaki, sebelum itu saya blh minta satu orng
perwakilan untuk menjadi pasien

Warga 4: saya aja dek

Perawat 3: nah saya akan coba jelaskan dan praktekan cara menggunakan sensasi kaki dengan
bahan monopilamen

Warga : monopilamen itu apa dek?

Mahasiswa3; monopilamen itu smaa aja dengan sapu ijuk ibuk, jika ibuk tidak ada monopilamen
ibuk bisa menggunkan sapu ijuk ibuk

Mahasiswa 3: saya akan praktek ya buk ya untuk sensasi kakiya yabuk .. disni ada 10 titik dikaki
( sedan g menjelaskan teknik sensasi kaki) nah begitu cara nya ibuk ibuk , ibuk bisa lakukan
dirumah

Warga: terima kasih dek atas ilmunya

Mahasiswa 1: baik ibuk kemudian kami akan menjelaskan bagaimana cara menjelaskan senam
kaki yang akan dijelas kan oleh dijelaskan oleh rekan saya

Mahasiswa 3: baik ibuk saya akan menjelaskan teknik senam kaki( sedang menjelaskan teknik
senam kaki)

Mahasiswa 2: baik apakah ibuk mengerti tentang teknik senam kaki?

Warga: sudah dek terima kasih atas ilmunya


Mahasiswa : iya buk sama sama, kalau begitu kami permisi yaibuk ibuk terima kasih atas
waktunya

Warga: iya samasama

akhirnya ibuk ibuk pulang dengan ilmu yang telah diberikan dan mencoba melakukan
dirumah dengan intruksi yang dilakukan oleh adek adek mahasiswa . dengan mencoba nya
dengan minimal 1 minggu 2 x

2.2 Daftar Pemain

Rizaldi Zuhendri : Pak RT

Dessy Olivia Pratiwi : Mahasiswi 1

Chelsea Ardhia Cahyana : Warga

Lydia Prastika Pratami Yeti : Anak Pasien

Widya Aprilia Ningsih : Warga

Suci Rahmadhani : Pasien

Riski Wahyuni : Warga

Desriana Fadillah : Narator

Ridho Arbaad Runanda : Mahasiswa 3

Yonanda Nalurita : Mahasiswi 2


BAB III

TEORI

3.1 Definisi

Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya terus mengalami
peningkatan di dunia, baik pada negara maju ataupun negara berkembang, sehingga dikatakan
bahwa diabetes mellitus sudah menjadi masalah kesehatan global di masyarakat (Suiraoka,
2012). Jumlah penderita diabetes telah meningkat dari 108 juta pada tahun 1980 menjadi 422
juta pada tahun 2014, prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara berpenghasilan
menengah rendah. Pada tahun 2015, diperkirakan 1,6 juta kematian secara langsung disebabkan
oleh diabetes. Hampir setengah dari semua kematian akibat glukosa darah tinggi terjadi sebelum
usia 70 tahun. WHO memproyeksikan diabetes akan menjadi penyebab kematian ke tujuh di
tahun 2030 (WHO, 2017).

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang jumlahnya
mengalami peningkatan cukup signifikan. Diabetes Mellitus ini dapat diatasi dengan melakukan
senam Diabetes.

3.2 Manfaat Senam Diabetes

Senam kaki dapat membantu sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan
mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Latihan senam kaki diabetic merupakan salah satu
pencegahan tersier untuk mencegah agar tidak terjadi kecacatan lebih lanjut walaupun sudah
terjadi penyulit. Kaki diabetes adalah salah satu komplikasi kronik Diabetic Mellitus yang paling
ditakuti. Angka amputasi akibat diabetes masih tinggi, sedangkan biaya pengobatan juga sangat
tinggi dan sering tidak terjangkau oleh masyarakat umum. Tiga alasan mengapa orang dengan
diabetes lebih tinggi resiko mengalami masalah kaki yaitu sirkulasi darah kaki dari tungkai yang
menurun (gangguan pembuluh darah), gangguan saraf, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap
infeksi (Misnadiarly,2006).

Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam kaki ini adalah memperbaiki
sirkulasi darah pada kaki pasien diabetes, sehingga nutrisi lancar kejaringan tersebut (Tara,2011).
Olahraga yang teratur dapat mengendalikan risiko diabetes. Senam kaki bermanfaat bagi
penyandang diabetes karena dapat membakar kalori sehingga meningkatkan kemampuan
metabolisme sel dalam menyerap dan menyimpan glukosa. Disamping itu dapat meningkatkan
sirkulasi darah, terutama pada kaki dan tangan dimana biasanya penderita diabetes memiliki
masalah, mengurangi stress yang sering menjadi pemicu kenaikan glukosa darah. Penyandang
diabetes yang rajin berolahraga dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada obat.

3.3 Macam-macam Senam DM

Latihan lain yang bisa dilakukan oleh pederita diabetes selain senam diabetes adalah
senam tai chi. Senam tai chi merupakan bentuk olah tubuh yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Seni olah tubuh yang berasal dari Tiongkok ini berupa latihan atau gerakan olahraga
penggabungan antara gerakan tubuh, olah pernapasan dan juga meditasi. Tai Chi juga berbeda
dengan senam lainnya karena gerakan senam Tai Chi lebih lambat. Senam Tai Chi memfokuskan
pada keselarasan gerakan dan pernapasan. Berbagai riset telah membuktikan bahwa senam tai
chi dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh, mendukung efektivitas kinerja hormon
insulin, serta mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.

Selain senam diabetes dan tai chi, yoga juga merupakan salah satu pilihan jenis latihan
yang baik bagi penderita diabetes. Laithan yoga diketahui baik untuk membangun fleksibilitas,
kekuatan, dan keseimbangan tubuh. Yoga juga dapat menurunkan stres dan memperbaiki fungsi
saraf dan kesehatan mental. Beberapa riset sejauh ini telah membuktikan bahwa yoga dapat
memperbaiki kadar glukosa darah, meningkatkan massa otot, dan mengontrol berat badan. Selain
dapat membantu mengurangi dan mengontrol gula darah, yoga juga bermanfaat untuk
mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol. Tak hanya itu, masih ada banyak pilihan latihan
atau olahraga lain yang baik untuk mendukung pengobatan diabetes, di antaranya:

1.Jalan santai

2.Bersepeda

3.Berenang

4.Dansa atau menari


5.Pilates

6.Latihan angkat beban

3.4 Cara Melakukan Senam DM

Selain mudah, senam kaki ini tidak memakan waktu lama. Umumnya hanya sekitar 15
menit. Berikut Langkah-langkahnya:

1. Lepaskan sepatu, kaos kaki, atau alas kaki lainnya.


2. telapak kaki di lantai. Pertahankan tumit di lantai, gerakkan jari-jari kaki ke atas dan ke
bawah secara berulang minimal 20 kali.
3. Angkat telapak kaki kiri dengan bertumpu pada tumit (tumit tetap menyentuh
lantai). lakukan gerakan memutar dengan telapak kaki ke arah luar minimal 20
kali. lakukan hal yang sama pada kaki kanan.
4. Angkat kedua kaki sejajar, sehingga tungkai atas dan bawah membentuk garis horizontal
lurus, lalu turunkan kaki. gerakan ini minimal 20 kali.
5. Angkat kedua kaki sejajar, sehingga tungkai atas dan bawah membentuk garis horizontal
lurus. Gerakkan kedua telapak kaki ke depan seperti menginjak rem mobil. gerakan ini
minimal 20 kali.
6. Angkat satu kaki sehingga tungkai kaki lurus. Lalu gerakkan kaki dan kaki bergantian
seperti sedang menulis angka nol hingga 10. lakukan hal yang sama pada kaki satunya.
7. kertas di lantai. Bentuk kertas tersebut menjadi bola menggunakan kedua kaki. Setelah
terbentuk bola, rapikan kembali kertas-kertas tersebut seperti semula dengan kedua kaki
juga.
8. Lalu, dengan tetap menggunakan kedua kaki, robeklah kertas tersebut menjadi
dua. Setelah itu, masih menggunakan kedua kaki, sobek-sobek kertas tersebut menjadi
serpihan kecil.

Senam kaki dengan gerakan di atas, akan merangsang peredaran darah, saraf dan otot-
otot yang ada di daerah kaki dan tungkai. Meski begitu, penderita diabetes disarankan tetap
berolahraga. Agar olahraga memberikan manfaat yang optimal, sebaiknya dilakukan secara rutin
minimal 5 kali dalam seminggu dengan durasi minimal 30 menit setiap kali olahraga. Jenis
olahraga yang disukai adalah olahraga yang bersifat ritmis dan aerobik, seperti jalan cepat,
joging, yoga, bersepeda atau berenang.

Jika dilakukan secara teratur, olahraga rutin dan senam kaki sangat efektif dalam
mengontrol dan mempertahankan berat badan ideal, memperkuat tulang dan otot, menurunkan
kadar gula darah, mengurangi komplikasi diabetes seperti penyakit jantung, stroke, gangguan
ginjal dan gangguan pembuluh darah.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Senam kaki diabetik merupakan salah satu pencegahan komplikasi pada penderita
Diabetes Mellitus secara nonfarmakologis, senam ini tidak memerlukan alat khusus untuk
melakukannya. Melakukan senam kaki diabetik dapat meningkatkan nilai Ankle Brachial Index
pada penderita Diabetes Mellitus. Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita Diabetes
Mellitus yang awalnya mengalami penyakit vaskuler perifer ringan (0,7- 0,89) berubah menjadi
normal (0,90-1,30) dan yang awalnya penyakit vaskuler perifer sedang (0,4-0,69) menjadi ringan
(0,7-0,89). Peningkatan nilai Ankle Brachial Index ini disebabkan adanya kontraksi otot pada
tungkai yang menekan vena sehingga mendorong darah kearah jantung dan menyebabkan
tekanan vena menurun. Hal ini melancarkan peredaran darah pada kaki. Senam kaki diabetik
terbukti memiliki pengaruh terhadap peningkatan nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada
penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Hal ini dibuktikan adanya perbedaan yang signifikan
terhadap pengukuran nilai Ankle Brachial Index pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah
diberikannya senam kaki diabetik. Sedangkan untuk kelompok intervensi tidak ada perubahan
yang signifikan bahkan cenderung tidak ada perubahan nilai Ankle Brachial Index.

4.2 Saran

Disarankan untuk melakukan senam kaki diabetik secara teratur dan terencana yaitu
sebanyak 3-4x dalam seminggu selama 30 menit untuk meningkatkan nilai Ankle Brachial Index
(ABI) sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi pada penderita Diabetes Mellitus.
DAFTAR PUSTAKA

Gafis: Olink KP

Sumber: P2PTM Kementrian Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai