MAKALAH KELOMPOK 2
RESTRAINT
DOSEN PEMBIMBING :
Sekani Niriyah, S.Kep, Ners
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah terkait “Restraint”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
dalam mata kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa II. Selain itu, kami juga berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita semua.
Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.
Semoga apa yang dituangkan dalam makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan
umumnya teman-teman yang membaca. Dengan ini, kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata, kalimat maupun bahasa yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................................4
1.2.1 Tujuan Umum..............................................................................................................4
1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................................................................4
1.3 Manfaat Penulisan..............................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Restraint.................................................................................................................5
2.2 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Penggunaan Restraint.....................................8
2.3 Jenis-Jenis Restraint..........................................................................................................10
2.4 Resiko Penggunaan Rsetraint...........................................................................................13
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Analisis Jurnal...................................................................................................................14
3.2 PICOT................................................................................................................................14
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................17
4.2 Saran..................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata Keperawatan Paliatif dan Menjelang
Ajal.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi dari restrain
2. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan restrain
3. Mengetahui jenis-jenis restrain
4. Mengetahui resiko penggunaan restrain pada pasien
Restraint (dalam psikiatrik) secara umum mengacu pada suatu bentuk tindakan
menggunakan tali untuk mengekang atau membatasi gerakan ekstremitas individu yang
berperilaku di luar kendali yang bertujuan memberikan keamanan fisik dan psikologis
individu, (Stuart, 2001).
Perangkat tindakan restrain ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Levine
& Cartner dalam Wai Tong, 2005) di Rumah Sakit Jiwa Hongkong menemukan tindakan
restrain melibatkan perangkat yang dirancang untuk membatasi gerakan tubuh pasien, seperti
pemegang tungkai, keselamatan rompi, dan perban. Penggunaannya yang merupakan
intervensi keperawatan disarankan untuk mencegah cedera dan mengurangi agitasi dan
kekerasan, tetapi dapat memiliki merugikan efek fisik dan psikososial pada kedua pasien dan
perawat.
Perawat perlu mengkaji apakah restraint di perlukan atau tidak. Restrein seringkali
dapat dihindari dengan persiapan pasien yang adekuat, pengawasan orang tua atau staf
terhadap pasien, dan proteksi adekuat terhadap sisi yang rentan seperti alat infus. Perawat
perlu mempertimbangkan perkembangan pasien, status mental, ancaman potensial pada diri
sendiri atau orang lain dan keamannnya.
Perlu digunakan teknik pengendalian fisik (restraint) adalah karena tenaga kesehatan
harus mengutamakan kebutuhan kesehatan pasien, teknik pengendalian tersebut dapat
dilakspasienan dengan cara menjaga keamanan pasien ataupun keluarga yang bersangkutan,
mengontrol tingkat agitasi dan agresi pasien, mengontrol perilaku pasien, serta menyediakan
dukungan fisik bagi pasien.
Terdapat beberapa laporan ilmiah mengenai kematian pasien pasien yang disebabkan
oleh penggunaan teknik pengendalian fisik (restraint). Hubungan kematian pasien dengan
gangguan psikologi yang disebabkan penggunaan restraint adalah dimana ketika
pengendalian fisik (restrain) dilakukan, pasien pasien mengalami reaksi psikologis
yang tidak normal, yaitu seperti menigkatnya suhu tubuh, cardiac arrhythmia yang kemudian
dapat menyebabkan timbulnya positional asphyxia, excited delirium, acute pulmonary
edema, atau pneumonitis yang dapat menyebabkan kematian pada pasien.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Jurnal tentang “Manset Restraint Sebagai Evidence Based Nursing Untuk
Mengurangi Resiko Luka Ekstremtas Pada Pasien Yang Mengalami Penurunan Kesadaran”
Latar Belakang
Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain. Ada
beberapa faktor resiko terjadinya luka tekan salah satunya yaitu akibat gesekan, Pergesekan terjadi
ketika dua permukaan bergerak dengan arah yang berlawanan. Pergesekan dapat mengakibatkan
abrasi dan merusak permukaan epidermis kulit Pengertian dasar restraint adalah membatasi gerak
atau membatasi kebebasan. Pengertian secara internasional adalah suatu cara/ metode/ restriksi
yang disengaja terhadap gerakan/ perilaku seseorang. Hasil: penerapan memperlihatkan pelaporan
memnimalnya terjadinya derajat luka Diskusi : penurununan kesadaran dapat terjadi pada pasien
pasien ICU dan kehilangan kesadaran dapat menyebabkan pasien mencopot hal hal yang tidak
membutanya nyaman seperti melepas infus dan sebagainya maka dari tiu perlu dilakukan restrain.
Restrain juga dapat menyebabkan problem baru yaitu luka pada ekstremitas. Kesimpulan: Manset
restrain lebih efektif untuk mencegah timbulnya luka baru pada ekstremitas.
3.2 PICOT
P (Populasi)
Jumlah populasi berjumlah 12 pasien dengan responden yang diteliti berjumlah 6 orang
pasien.
I (Intervensi)
Intervensi menggunakan Manset restrain yang diikat sesuai dengan SOP yang benar kemudian
dilakukan pemantauan tingkat kesadaran dan menilai derajat luka setelah restrain dibuka.
Manset restrain yang digunakan menggunakan manset restrain modifikasi menggunakan kain
yang halus dengan ukuran manse 15 cm x 28 cm dan panjang tali 60 cm.
C (Comparison)
Tidak ada penelitian sebelumnya yang menentukan kasa sebagai bahan menahan diri besar.
Semua pengekangan fisik harus melangkah untuk mengurangi kemungkinan merugikan
jaringan di bawahnya. Dalam Clinical Guideline Physical Restraints liverpool hospital 2018
juga disebutkan tidak terdapat bahan khusus yang digunakan untuk melakukan restrain.
O (Outcomes)
Penerapan EBN dari Manset restrain pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran di
ruang ICU mampu memberikan efek positif mengurangi luka pada ekstremitas sehingga tidak
menambah permasalahan baru.
T (Times)
2020
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Restraint (dalam psikiatrik) secara umum mengacu pada suatu bentuk tindakan
menggunakan tali untuk mengekang atau membatasi gerakan ekstremitas individu yang
berperilaku di luar kendali yang bertujuan memberikan keamanan fisik dan psikologis
individu.
Perawat perlu mengkaji apakah restraint di perlukan atau tidak. Restrein seringkali
dapat dihindari dengan persiapan pasien yang adekuat, pengawasan orang tua atau staf
terhadap pasien, dan proteksi adekuat terhadap sisi yang rentan seperti alat infus. Perawat
perlu mempertimbangkan perkembangan pasien, status mental, ancaman potensial pada diri
sendiri atau orang lain dan keamannnya.
Pengendalian fisik (physical restraint) dengan menggunakan alat pengendalian fisik
dengan menggunakan alat merupakan bentuk pengendalian dengan menggunakan bantuan
alat bantu untuk menahan gerakan tubuh dan kepala pasien maupu nmenahan gerakan
rahang dan mulut pasien. Alat bantu untuk menahan gerakan tubuh dan kepala pasien
meliputi Sheet and ties, Restraint Jaket, Papoose board , Restraint Mumi atau Bedong,
Restraint Lengan dan Kaki, Restraint siku, Pedi-wrap , Molt Mouth Prop, Molt Mouth
Gags, Tongue Blades serta pengendalian fisik (physical restraint) tanpa bantuan alat.
4.2 Saran
Dari makalah yang berjudul restrain diharapkan pembaca dapat memahami lebih
dalam tentang restrain sehingga dapat menerapkan lansung saat melakukan praktik
keperawatan jiwa serta mengetahui fungsi dari restrain sehingga dapat digunakan tepat
sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., dan Grebb, J.A. 2000. Synopsis of Psychiatry. New York :
Williams and Wilkins
Stuart, G.W. dan Laraia, M.T. 2001. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. (Ed ke-7).
St. Louis: Mosby, Inc.
Gail Wiscarz Stuart dan Sandra J. Sundeen. 1998. Keperawatan Jiwa : buku saku. Edisi 3.
Jakarta : EGC
Anasulfalah Hakim, Faozi Ekan , Mulyantini Ary. 2020. Manset Restraint Sebagai Evidence
Based Nursing Untuk Mengurangi Resiko Luka Ekstremtas Pada Pasien Yang Mengalami
Penurunan Kesadaran. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta E-ISSN : 2715-616X