Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH KONSEP DASAR KEBIDANAN

KELOMPOK 2:

 FARAH DIFAH LIPUTO

 PUTRIANINGSIH

 FESTI

 ZALSABILLA AZZAHRAH PUTRI ADI

 MAYA RESKY ANDANI

 ERNA

 WA ODE ASRAYANTI

 SINTA ANDRIANI

 IRNAYATUL KHATIMA
 LINDA HARLITA

Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Memahami tentang
konsep dasar manusia" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi
tugas Mata Pelajaran Konsep Dasar Kebidanan.Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nina selaku guru Mata
Pelajaran Sejarah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 17 Agustus 2021


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aspek penting dalam kehidupan manusia salah satunya adalah mengenai
kesehatan. Kegiatan sehari-hari akan dapat dilakukan secara maksimal apabila
seseorang memiliki tubuh yang tergolong sehat. Upaya dalam meningkatkan
kesehatan dapat dilalui dengan membiasakan diri dengan pola hidup sehat.Tahapan
yang dapat ditempuh dalam membiasakan pola hidup sehat bisa diawali dari tempat
umum seperti di perkuliahan dan di rumah. Salah satu contoh budaya hidup sehat
yang dapat diterapkan di rumah salah satunya adalah dengan mencuci tangan
sebelum makan dan tidur, memakai alas kaki apabila keluar rumah dan ke kamar
kecil, serta memakai dan menjaga kebersihan dari pakaian yang kita gunakan. Jika
pola hidup sehat sejak dini sudah dibiasakan, maka kebiasaan hidup sehat akan
terbawa hingga kita tumbuh dewasa. Pemahaman individu mengenai pengetahuan
tentang materi kesehatan KDPK dapat menjadi langkah awal untuk menanamkan
kebiasaan hidup bersih serta menjadi salah satu upaya untuk menjaga kesehatan dan
2 mengenalkan pengetahuan mengenai jenis jenis penyakit, cara mencegah
penyakit, gejala yang timbul, dan hal penting lainnya yang terkai dengan kesehatan.
Beberapa Dalam mempelajari pembelajaran KDPK terdapat materi mengenai
pendidikan kesehatan, pendidikan kesehatan merupakan istilah untuk menyatakan
pengalaman belajar yang berpengaruh terhadap pikiran, perasaan, dan perbuatan
dalam mencapai kehidupan yang sejahtera baik sebagai diri pribadi atau dalam
lingkungan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1) Mahasiswa harus mampu memahami kebutuhan fisik.
2) Mahasiswa harus mampu memahami kebutuhan psikososial.

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka ini bertujuan
untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran kesehatan KDPK pada mahasiswa
Tingkat 1A pada masa pandemi Covid-19.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan fisik
a.Keamanan lingkungan
Keamanan lingkungan adalah mempelajari ancaman peristiwa lingkungan
terhadap manusia,masyarakat,atau bangsa.kajian ini berfokus pada dampak konflik
manusia dan hubungan internasional terhadap lingkungan serta bagaimana masalah
lingkungan bergerak melintasi batas Negara.
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keamanan.
Faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melindungi diri dari
bahaya kecelakaan yaitu usia, gaya hidup, status mobilitas, gangguan sensori
persepsi, tingkat kesadaran, status emosional, kemampuan komunikasi,
pengetahuan pencegahan kecelakaan, dan faktor lingkungan. Perawat perlu
mengkaji faktor-faktor tersebut saat merencanakan perawatan atau mengajarkan
klien cara untuk melindungi diri sendiri.
 Usia
Individu belajar untuk melindungi dirinya dari berbagai bahaya melalui
pengetahuan dan pengkajian akurat tentang lingkungan. Perawat perlu mempelajari
bahaya-bahaya yang mungkin mengancam individu sesuai usia dan tahap tumbuh
kembangnya sekaligus tindakan pencegahannya.
Pada anak-anak tidak terkontrol dan tidak mengetahui akibat dari apa yang
dilakukan. Pada orang tua atau lansia akan mudah sekali terjatuh atau kerapuhan
tulang.
 Gaya Hidup
       Faktor gaya hidup yang menempatkan klien dalam resiko bahaya diantaranya
lingkungan keja yang tidak aman, tingkat didaerah dengan tingkat kejahatan tinggi,
ketidakcukupan dana untuk membeli perlengkapan keamanan, adanya akses dengan
obat-obatan atau zat aditif berbahaya.
 Status Mobilisasi
                 Klien dengan kerusakan mobilitas akibat paralisis, kelemahan otot,
gangguan keseimbangan/koordinasi memiliki resiko untuk terjadinya cedera.

 Gangguan Sensori Persepsi


                 Sensori persepsi yang akurat terhadap stimulus lingkungan sangat
penting bagi keamanan seseorang. Klien dengan gangguan persepsi rasa, dengar,
raba, cium dan lihat memiliki resiko tinggi untuk cedera.
 Tingkat Kesadaran
Kesadaran merupakan kemampuan untuk menerima stimulus lingkungan, reaksi
tubuh, dan berespon tepat melalui proses berfikir dan tindakan. Klien yang
mengalami gangguan kesadaran diantaranya klien yang kurang tidur, klien tidak
sadar atau setengah sadar, klien disorientasi, klien yang menerima obat-obatan
tertentu seperti narkotik, sedafit, dan hipnotik.
 Status Emosional
Status emosi yang ekstrim dapat mengganggu kemampuan klien menerima
bahaya lingkungan. Contohnya situasi penuh stres dapat menurunkan konsentrasi
dan menurunkan kepekaan pada simulus eksternal. Klien dengan depresi cenderung
lambat berfikir dan bereaksi terhadap stimulus lingkungan.
 Kemampuan Komunikasi
Klien dengan penurunan kemampuan untuk menerima dan mengemukakan
informasi juga beresiko untuk cedera. Contohnya klien afasia, klien dengan
keterbatasan bahasa, dan klien yang buta huruf atau tidak bisa mengartikan simbol-
simbol tanda bahaya.
 Pengetahuan Pencegahan Kecelakaan
Informasi adalah hal yang sangat penting dalam penjagaan keamanan. Klien
yang berada dalam lingkungan asing sangat membutuhkan informasi keamanan
yang khusus. Setiap individu perlu mengetahui cara-cara yang dapat mencegah
terjadinya cedera.
 Faktor Lingkungan
Lingkungan dengan perlindungan yang minimal dapat beresiko menjadi
penyebab cedera baik di rumah, tempat kerja, dan jalanan.
b.Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh
semua orang. Istirahat dan tidur yang cukup, akan membuat tubuh baru dapat
berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda
pada setiap individu. Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan
emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Beristirahat bukan berarti tidak
melakukan aktivitas sama sekali. Berjalan-jalan di taman terkadang juga bisa
dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan  menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang
minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan
penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu
individu digunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa
tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,
mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan
konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.

2.2 Kebutuhan Psikososial

Kebutuhan Psikososial Kebutuhan psikososial adalah setiap perubahan dalam


kehidupan individu, baik yang bersifat psikologik maupun sosial yang mempunyai
pengaruh timbal balik.

a.Hak-hak klien:
 Pasien berhak memperoleh Informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
 Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur.
 Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan
standar profesi kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
 Pasien berhak memperoleh Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar
profesi Keperawatan.
 Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas dapat menentukan
pendapat klinis dan pendapat etisnya, tanpa campur tangan pihak luar.

 Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang


didapatkan.
 Pasien memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
 Pasien berhak atas “Privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data medisnya.
 Pasien berhak mendapat Informasi yang meliputi :

o Penyakit yang diderita


o Tindakan Medik apa yang hendak dilakukan
o Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan
untuk mengatasinya
o Alternative terapi lainnya
o Prognosanya
o Perkiraan biaya pengobatannya

 Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan


oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

b.Rasa aman dan nyaman

Kebutuhan rasa aman adalah suatu keadaan yang membuat seseorang


merasa nyaman, terlindungi dari ancaman psikologis, bebas dari rasa sakit terutama
nyeri.

c.Dukungan social
Dukungan sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang lain yang
menunjukkan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai, dan dihormati,
serta dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban yang timbal balik. Ada 4
bentuk dukungan sosial yang umum.

d.Signifikan other

Adalah orang lain yang dapat membantu seseorang dalam pembentukan


konsep diri adalah orang-orang terdekat dalam lingkungan sosial seseorang. Orang-
orang terdekat ini dapat disebut sebagai significant others.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang


terhindar dari ancaman bahaya atau kecelakaan. Kecelakaan merupakan
kejadian yang tidak dapat diduga dan tidak diharapkan yang dapat
menimbulkan kerugian, sedangkan keamanan adalah keadaan aman dan
tentram.
Secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khusus nya dan manusia pada umum nya serta hasil
budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai pengetahuan
dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Anda mungkin juga menyukai