Disusun Oleh:
Nama: Yunita
NIM: 2211102413222
2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puja dan puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan kita nikmat dan hidayahnya agar senantiasa dekat
dengan diri-Nya dalam keadaan sehat wal’afiat.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada nabi Muhammad SAW yang
mana telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang dengan iman dan islam.
Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Yuliani Winarti selaku dosen mata
kuliah “Sosio Antropologi Kesehatan” yang telah memberikan tugas ini kepada
saya sehingga saya dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya terhadap
mata kuliah ini. Dan juga saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah memberikan sedikit ilmu dan pengetahuannya sehingga saya dapat
menyusun makalah ini. Referensi makalah ini saya mencari sendiri tanpa
mengambil/copas pada mahasiswa lain.
Saya menyadari bahwasanya makalah yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu saya selaku penulis makalah ini meminta maaf
sebesar-besarnya atas kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Kritik dan
saran akan saya terima agar makalah yang ditulis oleh saya bisa menjadi lebih
baik lagi.
Sekian dan terimakasih
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perilaku adalah totalitas penghayatan dan aktifitas seseorang yang
merupakan hasil bersama atau resultante antara berbagai faktor, baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Dengan kata lain perilaku manusia
sangatlah kompleks dan mempunyai bentangan yang sangat luas.
Perilaku sakit, yakni segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh
individu yang merasa sakit. untuk merasakan dan mengenalkeadaan
kesehatannya atau rasa sakit. Termasuk kemampuan atau pengetahuan
individu untuk mengidentifikasi penyakit, penyebab penyakit, serta usaha-
usaha mencegah penyakit tersebut.
C. Tujuan
Tujuan Makalah ini adalah:
1. Memahami dan Menjelaskan Konsep Perilaku Kesehatan
2. Memahami dan Menjelaskan Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan
3. Memahami dan Menjelaskan Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi
Pencarian Pelayanan Kesehatan Atau Pengobatan
4. Memahami dan Menjelaskan Tipe Umum Dari Model Penggunaan
Pelayanan Kesehatan
5. Memahami dan Menjelaskan Masalah Yang Terdapat Dalam Perilaku
Pencarian Pelayanan Kesehatan?
6. Memahami dan Menjelaskan Pemberi Pelayanan Kesehatan
TINJAUAN PUSTAKA
3. Perilaku Kesehatan
Menurut Becker, 1979 yang dikutip dalam Notoatmodjo (2012), perilaku
kesehatan diklasifikasikan menjadi tiga :
A. Perilaku hidup sehat (healthy life style) Merupakan perilaku yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan
dengan gaya hidup sehat yang meliputi makan menu seimbang,
olahraga yang teratur, tidak merokok, istirahat cukup, menjaga
perilaku yang positif bagi kesehatan.
B. Perilaku sakit (illness behavior) Merupakan perilaku yang
terbentuk karena adanya respon terhadap suatu penyakit. Perilaku
dapat meliputi pengetahuan tentang penyakit serta upaya
pengobatannya.
C. Perilaku peran sakit (the sick role behavior) Merupakan perilaku
seseorang ketika sakit. Perilaku ini mencakup upaya untuk
menyembuhkan penyakitnya.
4. Domain Perilaku
Berdasarkan dari teori Bloom, perilaku dibagi menjadi tiga yaitu
pengetahuan (knowledge), sikap (altitude), dan praktik (practice)
(Notoatmodjo, 2012).
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia. Terdapat intensitas
yang berbeda-beda pada setiap pengetahuan sesorang terhadap objek.
Tingkat pengetahuan dapat dibagi dalam 6 tingkat, yaitu:
a. Tahu (know).
Tahu diartikanhanya hanya sebagai recall (memanggil) memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
b. Memahami (comprehension).
Memahami sesuatu objek bukan sekadar tahu objek tersebut, tetapi
orang itu harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek
yang diketahui tersebut.
c. Aplikasi (application).
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang
dimaksudkan dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip
yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-
kompenen yang terdapat dalam sebuah masalah atau objek yang
diketahui.
e. Sintesis (syntesis)
Sintesis adalah kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-
komponen
pengetahuan yang dimiliki. Umumnya, analisis adalah kemampuan
untuk menghasilkan formulasi baru dari formulasi- formulasi yang
telah ada.
f. Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu,
yang berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau yang
sedang berlaku dalam masyarakat.
Kesimpulan
Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap
stimulus atau objek yang berhubungan dengan sakit dan penyakit, peningkatan
dan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, pencarian pengobatan.
pemulihan kesehatan, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta
lingkungan, masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit, dan
tidak merasakan sakit (disease but no illness) tidak akan bertindak apa-apa
terhadap penyakitnya tersebut. Tetapi bila mereka diserang penyakit dan juga
merasakan sakit. maka baru akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha.
Respons seseorang apabila sakit yaitu tidak bertindak kegiatan apa-apa (no
action), tindakan mengobati sendiri (self treatment), mencari pengobatan ke
fasilitas- fasilitas pengobatan tradisional (traditional remedy), mencari pengobatan
dengan membeli obat-obat ke warung-warung obat (chemist shop) dan sejenisnya.
termasuk ketukang-tukang jamu. Obat-obat yang mereka dapatkan pada umumnya
adalah obat yang tidak memakai resep sehingga sukar untuk dikontrol, mencari
pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan modern yang diadakan olch
pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta, yang dikategorikan kedalam
balai pengobatan, Puskesmas, dan Rumah Sakit, mencari pengobatan kefasilitas
pengobatan modern yang diselenggarakan oleh dokter praktek (private medicine).
Saran
Perlu adanya pengaturan kesetaraan kebijakan antara pusat dan daerah
mengenai penyediaan pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan akses
masyarakat dalam menjangkau pusat pelayanan kesehatan. Pendekatan atau
melakukan mitra kepada key person (tokoh agama, lurah, dukun dan lain
sebagainya) dalam masyarakat memiliki dampak yang cukup besar dalam
upaya meningkatan derajad kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA