Disusun Oleh :
Nurjanah : 2211102413006
Siti Fatimah : 2211102413022
Vionita Oktafiani : 2211102413232
Yunita : 2211102413222
Rabiatul Adiah : 2211102413184
Tita Apriana : 2211102413148
Indah Ayu Lestari : 2211102413240
Siti Rivana : 2211102413058
Nazwa Naviza Alamsyah : 2211102413199
1.3. Tujuan
1) Untuk mengetahui hubungan antara konsumsi junk food terhadap obesitas
remaja
2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang Mempengaruhi mengonsumsi
Junkfood pada Remaja
3) Untuk mengetahui dampak mengonsumsi Junkfood terhadap Kesehatan
Remaja
4) Untuk mengetahui hubungan antara Konsumsi Junkfood dan Obesitas
pada Remaja berdasarkan HBM
II. Pembahasan
2.1. Definisi
Secara bahasa, Health Belief Model (HBM) memilki tiga kata utama
sebagai sebuah konsep, yakni health, believe, dan modal. Health diartikan
sebagai keadaan sempurna baik fisik, mental, maupun social, dan tidak
hanya bebas dari penyakit dan catat (World Health Organization (WHO),
2017).
Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam
bentuk yang disederhanakan dari kondisi atau fenomena alam (Mahmud,
2008: 1). Sedangkan pengertian model yang mengacu pada Health Belief
Model ini adalah suatu representasi dari suatu ide dalam suatu kondisi.
Health Belief Model sejauh ini adalah teori yang paling umum digunakan
dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan (Glanz & Lewis,
2002; Nationan Cancer Institute (NCI), 2003). Health Belief Model ini
juga menjadi salah satu dari teori perilaku kesehatan (Maulana, 2009:
51). Dimana teori kesehatan perilaku adalah kombinasi antara
pengetahuan, pendapat, dan tindakan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok yang mengacu pada kesehatan mereka (Kennedy, 2009).
3.1. Kesimpulan
Apabila remaja sering mengonsumsi junk food menyebabkan remaja mengalami
peningkatan berat badan, dan apabila hal itu dibiarkan dan terus menerus
mengonsumsi junk food maka dapat berujung pada obesitas. Terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi konsumsi junk food pada remaja, seperti faktor
genetik, jenis kelamin, faktor lingkungan seperti pola makan, aktivitas fisik, serta
sosial ekonomi. Selain itu, mengonsumsi junk food tidak berdampak langsung ke
tubuh. Namun, akan tertimbun didalam tubuh yang kemudian hari menjadi
penyebab penyakit mematikan dan berbahaya seperti kanker, stroke, usus buntu
dan penyakit ginjal. Hasil penelitian Steffen et al menyatakan bahwa perilaku
sedentarian pada remaja adalah faktor resiko yang kuat untuk remaja menderita
kegemukan dan obesitas. Hal ini disebabkan gaya hidup yang kurang bergerak
mengakibatkan penumpukan lemak dalam tubuh dan tidak dikeluarkan sebagai
energi
3.2. Saran
Hendaknya memperhatikan pola konsumsi mereka sesuai dengan prinsip-prinsip
konsumsi dan tidak mengabaikan kesehatan yang hanya memperturutkan hawa
nafsu semata yang akan merugikan diri sendiri karena mengkonsumsi junk food
apalagi secara berlebihan akan memicu berbagai penyakit berbahaya seperti mual,
muntah, diare, sakit kepala, obesitas atau kegemukan, diabetes, jantung, kencing
manis, kolesterol hingga kanker.