Anda di halaman 1dari 10

EKOLOGI PANGAN DAN GIZI

ANALISIS SISTEM EKONOMI YANG DIGUNAKAN DI INDONESIA


(Sosialis, Kapitalis, Liberal & Islam)

Dosen Pengampu: Pak Jamil Anshory, SKM., M.Si

Disusun oleh:

Yunita

2211102413222

Prodi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

2023/2024
A. Pendahuluan

Sistem ekonomi merupakan landasan yang memengaruhi segala aspek kehidupan


manusia, mulai dari distribusi sumber daya hingga pola interaksi sosial. Dalam wacana
global mengenai sistem ekonomi, dua paradigma utama yang mendominasi perdebatan
adalah ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis. Dalam Konteks ekonomi, kedua sistem
ini telah mampu meningkatkan kemakmuran rakyat dinegara yang menggunakan kedua
sistem ekonomi tersebut. Akan tetapi kedua sistem ekonomi tersebut memiliki pandangan
yang menempatkan aspek materialistik diatas segalanya, ideologi materialisme inilah
yang kemudian mendorong perilaku manusia menjadi pelaku ekonomi yang hedonistik,
sekularistik dan materialistik. Dampak yang ditimbul dari cara pandang inilah yang
kemudian membawa malapetaka dan bencana dalam kehidupan sosial masyarakat seperti
eksploitasi dan perusakan lingkungan hidup. Karena hal inilah muncul pemikiran sistem
ekonomi baru terutama di negara negara yang bermayoritas penduduk muslim yaitu
sistem ekonomi syariah, sistem ekonomi syariah didasarkan pada Al-Qur’an dan hadist
dalam pelaksanaannya. Sistem ekonomi syariah bertujuan untuk memadukan aspek
materialistik dengan nilai-nilai moral dan etika, serta memastikan keadilan sosial dan
keberlanjutan lingkungan hidup.
Sistem ekonomi konvensional dan sistem ekonomi syariah adalah dua pendekatan
yang berbeda dalam mengelola ekonomi masyarakat. Sistem ekonomi konvensional
didasarkan pada prinsip-prinsip kapitalisme dan pasar bebas, di mana pertimbangan
utama adalah laba dan pertumbuhan ekonomi. Dalam sistem ini, sumber daya alam dan
modal dianggap sebagai milik individu atau perusahaan, dan tujuan utamanya adalah
mencapai keuntungan maksimal. Keduanya memiliki perbedaan dalam hal pengaturan
keuangan, kepemilikan sumber daya, dan tujuan akhir. Sistem ekonomi konvensional
cenderung lebih individualistik dan berorientasi pada keuntungan pribadi, sementara
sistem ekonomi syariah lebih menekankan pada prinsip-prinsip etika, sosial, dan
keadilan. Perbandingan antara kedua sistem ini menjadi subjek debat yang terus berlanjut
dalam diskusi ekonomi global, dengan pertanyaan apakah salah satu sistem memiliki
keunggulan tertentu dalam mempromosikan kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan
ekonomi.

B. Beberapa Sistem Ekonomi & Dampak (kelebihan dan kekurangan system)

A. Sistem Ekonomi Islam


Sistem ekonomi Islam, juga dikenal sebagai sistem ekonomi syariah, adalah suatu
kerangka ekonomi yang didasarkan pada prinsip-prinsip dan ajaran dalam agama
Islam. Dalam sistem ini, seluruh aktivitas ekonomi mengikuti pedoman yang telah
diatur dalam Alquran dan Hadis. Meskipun kegiatan ekonominya pada dasarnya
mirip dengan sistem ekonomi lainnya, seperti transaksi jual-beli, peminjaman, dan
kegiatan ekonomi lainnya, perbedaannya terletak pada pedoman yang ketat sesuai
dengan syariat Islam. Tujuan dari penerapan sistem ekonomi Islam adalah untuk
menghindari umat Islam dari praktik ekonomi yang dilarang oleh ajaran Islam, seperti
riba (bunga), perlakuan tidak adil, penimbunan, dan sejenisnya.

Prinsip (indikator) Sistem Ekonomi Islam:


- Implementasi 5 prinsip ekonomi syariah (tauhid, keadilan, maslahat, ta’awun, dan
keseimbangan)
- Larangan praktik riba dalam islam
- Redistribusi kekayaan (zakat)
- Kehormatan kebebasan individu dalam islam
- Keseimbangan antara aspek spiritual & materi
- Keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan umum
- Negara memiliki peran dalam mengatur perekonomian
- Ekonomi dihubungkan dengan keyakinan, Hukum Islam, dan nilai-nilai etika
- Prinsip Kekayaan dianggap sebagai milik Allah, dan Manusia diangkat sebagai
pemelihara atas harta tersebut

Kelebihan Sistem Ekonomi Islam


1.) Sistem ekonomi syariah menekankan prinsip keadilan sosial dan distribusi
kekayaan yang lebih merata di masyarakat.
2.) Sistem ini melarang praktik-praktik spekulasi dan eksploitasi yang dianggap
tidak etis dalam ekonomi konvensional.
3.) Nilai-nilai yang melekat dalam sistem ekonomi Islam sangat kokoh, sehingga
setiap individu yang terlibat dalam aktivitas ekonomi tidak akan mencoba
mencapai tujuan ekonomi dengan cara yang curang atau merusak. Sementara
sistem ekonomi konvensional seperti kapitalisme dan sosialisme sering
mengabaikan nilai-nilai moral dan agama dalam konteks ekonomi, sistem
ekonomi Islam memprioritaskan dan mempertahankan nilai-nilai tersebut dalam
seluruh aspek ekonominya.
4.) Berbasis etika, Ekonomi Syariah menekankan pada prinsip-prinsip etika dan
menghindari praktik yang tidak etis.
5.) Memiliki sistem yang efektif untuk meratakan distribusi pendapatan melalui
zakat, infak, dan sedekah dari kelompok berkecukupan kepada kelompok yang
kurang beruntung. Dengan adanya sistem ini, konflik antar-kelompok dapat
dihindari karena tercipta pemahaman dan saling pengertian antara kelompok
yang memiliki kelebihan dan yang kurang beruntung. Instrumen-instrumen ini,
yang terintegrasi dalam sistem, merupakan mekanisme distribusi pendapatan
yang tidak ditemui dalam sistem ekonomi konvensional.
6.) Sistem ini sangat memperhatikan kepemilikan individu, namun tetap memiliki
batasan-batasan yang diatur sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Hal ini
disebabkan konsep inti dalam kepemilikan dalam Islam adalah bahwa segala

Kekurangan Sistem Ekonomi Islam


1.) Kurang fleksibel, Ekonomi Syariah membatasi fleksibilitas dalam berbagai hal,
seperti perdagangan, investasi, dan kebijakan moneter dan fiskal.
2.) masih belum sistematisnya pembahasan sistemekonomiIslam secara keilmuan
sehingga ekonomi Islam belum mampu memberikan pembahasan yang terstruktur
secara baik seperti system ekonomi konvensional.
3.) Interpretasi yang beragam tentang prinsip-prinsip syariah dapat menghasilkan
ketidakpastian hukum dalam transaksi bisnis.
4.) Beberapa kritikus mengatakan bahwa sistem ekonomi syariah dapat menghambat
inovasi karena larangan terhadap beberapa praktik keuangan konvensional.

B. Sistem Ekonomi Kapitalis


Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan
sepenuhnya kepada individu untuk mengontrol kegiatan ekonomi seperti
perdagangan, industri, dan sarana produksi dengan tujuan mencari keuntungan.
Dalam sistem kapitalis, pelaku bisnis swasta memiliki dan mengelola properti sesuai
dengan kepentingan mereka sendiri. Permintaan dan penawaran beroperasi secara
bebas untuk menentukan harga pasar, sehingga peran negara dalam sistem ini sangat
terbatas

Prinsip (indikator) Sistem Ekonomi Kapitalis


- Kebebasan memiliki harta secara perseorangan
- Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas
- Ketimpangan Ekonomi

Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis


1.) Setiap individu punya kebebasan dan hak untuk memiliki kekayaan dan sumber
daya produksi pribadi. Artinya, sistem ini memungkinkan individu punya potensi
kekayaan tidak terbatas.
2.) Sistem ekonomi liberal memberikan tingkat kebebasan ekonomi yang tinggi
kepada individu dan perusahaan. Hal ini dapat mendorong inovasi dan efisiensi
dalam penggunaan sumber daya.
3.) Pasar yang bebas dalam sistem ini cenderung mengarah pada alokasi sumber daya
yang lebih efisien karena harga dan permintaan ditentukan oleh mekanisme pasar.
4.) Kebebasan untuk berusaha dan menciptakan produk atau layanan baru dapat
mendorong inovasi ekonomi.
5.) Sistem ekonomi liberal sering kali terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi karena pengusaha dan investor memiliki insentif untuk mencari peluang
bisnis.
Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalisme
1.) Bisa munculnya pasar persaingan tidak sempurna dan pasar persaingan
monopolistic
2.) Sistem ini cenderung menghasilkan ketidaksetaraan sosial yang signifikan,
dengan sebagian besar kekayaan dan kekuasaan ekonomi terkonsentrasi pada
sejumlah kecil individu atau perusahaan.
3.) Kekurangan peraturan yang ketat dapat menghasilkan ketidakpastian ekonomi
dan sosial, yang dapat mengakibatkan resesi dan ketidakstabilan.
4.) Terkadang pasar tidak mampu mengatasi masalah-masalah seperti polusi,
monopoli, dan asimetri informasi tanpa campur tangan pemerintah.
5.) Persaingan bebas yang tak terbatas dapat memiliki dampak negatif dalam
masyarakat jika menghambat kapasitas kerja dan sistem ekonomi. Sebagai
contoh, hak tak terbatas individu dalam memiliki harta bisa menghasilkan
akumulasi kekayaan yang berlebihan oleh beberapa individu, menyebabkan
ketidakseimbangan dalam distribusi kekayaan di masyarakat.

C. Sistem Ekonomi Sosialis


Sistem ekonomi sosialis dapat dianggap sebagai kebalikan dari sistem kapitalis. Jika
dalam sistem kapitalis pemerintah memiliki sedikit campur tangan, dalam sistem
sosialis, pemerintah memiliki peran sentral. Dalam sistem ini, pemerintah memiliki
tanggung jawab penuh atas aktivitas ekonomi. Sistem ekonomi sosialis ini sering
disebut sebagai system ekonomi terpusat karena pemerintah pusat memiliki kontrol
langsung atas pengaturan ekonomi. Pemerintah tidak hanya berperan sebagai
fasilitator, tetapi juga mengatur ekonomi melalui kebijakan-kebijakan ekonomi.
Selain itu, dalam sistem ekonomi sosialis, kepemilikan bersama adalah prinsip yang
diterapkan.

Prinsip (indikator) Sistem Ekonomi Sosialis


- Penguasaan Publik atau Kolektif
- Perencanaan Ekonomi Sentral
- Distribusi Kekayaan yang lebih merata
- Prestasi Sosial dan Kesejahteraan
- Sektor-sponsor ekonomi kunci untuk kesejahteraan masyarakat
- Regulasi dan Intervensi Pemerintah

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis


1.) Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokok termasuk makanan sebanyak
duak kali sehari, beberapa helai pakain, kemudahan fasilitas kesehatan, tempat
tinggal dan lain-lain
2.) Setiap individu mendapat pekerjaan dan orang yang lemah serta orang cacat fisik
dan mental berada dalam pengawasan negara.
3.) Dalam sistem sosialis, pemerintah sering menyediakan akses yang lebih merata ke
layanan kesehatan dan pendidikan, sehingga lebih banyak orang dapat mengakses
layanan ini tanpa memandang status ekonomi mereka.
4.) Sistem ekonomi sosialis dapat menghindari monopoli atau kekuatan pasar yang
terlalu besar karena pemerintah memiliki kendali atas sektor-sektor utama.
5.) Semua bentuk produksi dimiliki dan dan dikelola oleh negara, dan keuntungan
yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan Masyarakat

Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis


1.) Sistem sosialis seringkali menghasilkan keterbatasan dalam kebebasan ekonomi
dan politik, karena pemerintah memiliki kendali yang besar atas kehidupan
ekonomi dan sosial masyarakat.
2.) Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementigkan individu, kewibawaan
individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta
bertindak. Hal ini menunjukkan secara tidak langsung bahwa sistem ini terikat
pada sistem ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat dan dipaksa
bekerja seperti mesin
3.) Sistem tersebut sepenuhnya menolak sifat mementingkan individu, menghambat
kewibawaan individu dalam menjalani kebebasan berpikir dan bertindak. Ini
dengan tidak langsung menunjukkan bahwa sistem ini terikat pada sistem
ekonomi otoriter. Buruh dianggap sebagai budak masyarakat dan dipaksa untuk
bekerja tanpa henti seperti mesin.
4.) Sistem sosialis sering kali mengalami kesulitan dalam alokasi sumber daya yang
efisien karena keputusan tentang apa yang diproduksi dan berapa banyak sering
kali dipengaruhi oleh faktor politik daripada kebutuhan pasar.

D. Sistem Ekonomi Liberal


Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan
kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada
teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang
berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan
ajaran pokoknya memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.

Prinsip (indikator) Sistem Ekonomi Liberal


- Pemerintah dengan masyarakat swasta ikut kegiatan perekonomian
- Pemerintah sebagai pengendali & Stabilisator, masyarakat melakukan produksi,
distribusi dan konsumsi
- Kebebasan perseorangan di sektor ekonomi

Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal


1.) Pengembangan prakarsa dan kreasi dalam masyarakat untuk mengatur kegiatan
ekonomi.
2.) Menciptakan dan meningkatkan persaingan untuk lebih maju.
3.) Setiap orang memiliki hak yang sama untuk memiliki sumber produksi seperti
barang atau jasa.
4.) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk mendapatkan keuntungan.
5.) Menciptakan produk berkualitas tinggi untuk dijual di pasar.
6.) Hak untuk memilih bidang usaha tertentu sesuai dengan keahlian yang ada.
7.) Tingkat produksi tergantung pada kebutuhan masyarakat.
Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal
1.) Akan terjadi monopoli di mana-mana dalam masyarakat
2.) Meratakan pendapatan tidak mudah karena persaingan pasar bebas
3.) Masyarakat yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.
4.) Munculnya persaingan kotor atau tidak sehat
5.) Berpotensi memicu terjadinya krisis ekonomi
6.) Penggunaan sumber daya alam akan sangat berlebihan

C. Determinan social kesehatan yang paling menonjol terlihat dari penerapan system apa
sehingga berisiko terhadap status gizi nasional di Indonesia?

Terlihat di penerapan system ekonomi sosialis, dikarenakan dilihat juga dari beberapa
segi system ekonomi yang lain lebih mencakup hal yang lebih luas (lebih dari ekonomi).
Jika melihat hubungan dengan status gizi maka memang berisiko sebab seluruh kebijakan
perekonomian ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan
peraturan yang ditentukan. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur
tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan
yang dilakukan oleh masyarakat.

D. Menurut kalian, jika dihubungkan antara sosioekonomi terhadap gizi, mulai darimana
yang harus di perbaiki & apa solusi yang massif untuk kesejahteraan masyarakat di
Indonesia?

Menurut saya, mungkin mulai dulu memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih


banyak di atas, lebih baik mulai dari memperbaiki masalah yang kecil sampai sudah
mampu menghadapi masalah yang lebih besar lagi kendalanya. Dan solusi yang bisa saya
sarankan yaitu:
1. Menentukan pilihan yang tepat
2. Memanfaatkan biaya peluang
3. Menetapkan skala prioritas & mengelola keuangan
4. Memahami cara mengatasi masalah ekonomi mikro
5. Memahami cara mengatasi masalah ekonomi makro
6. Memahami system ekonomi sebagai solusi mengatasi masalah ekonomi
7. Mengidentifikasi faktor pendorong ekonomi
8. Berpegang pada prinsip ekonomi, dan lain-lain sebagainya

E. Beri kesimpulan
Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan dari mengerjakan tugas ini, dan masih
banyak lagi pembelajaran yang harus saya pelajari lebih dalam agar bisa dapat
memahami dengan baik pembelajaran supaya optimal dan mengurangi kekeliruannya.
Mungkin masih banyak terdapat kesalahan dari tugas ini dikarenakan masih minimnya
pelajaran yang bisa saya saya pahami dan kurang pelajari.
F. Penelusuran hasil pencarian laporan
DAFTAR PUSTAKA

https://maryamsejahtera.com/index.php/Education/article/view/584
http://pusdansi.org/index.php/pusdansi/article/view/65
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/10/18/ekonomi-liberal-
adalah#:~:text=Kelebihan%20Sistem%20Ekonomi%20Liberal&text=Menciptakan%20da
n%20meningkatkan%20persaingan%20untuk,tinggi%20untuk%20dijual%20di%20pasar.

Anda mungkin juga menyukai