Anda di halaman 1dari 15

BAB V

SISTEM EKONOMI ISLAM

A. CPL-Mata Kuliah Materi Ke-4


1. S1.1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
relegius dalam mempelajari Sistem Ekonomi Islam
2. S3.1 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara berdasarkan Pancasila dalam penerapan Sistem Ekonomi Islam
3. S7.1 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dalam
penerapan Sistem Ekonomi Islam
4. KU3.1 Mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik dalam Sistem Ekonomi Islam
5. KK2.1 Menerapkan prinsip-prinsip bidang keilmuan lain yang serumpun
sebagai pendukung keilmuan Sistem Ekonomi Islam
6. P2.1 Menguasai konsep teoretik bidang keilmuan lain yang serumpun
sebagai pendukung penguasaaan keilmuan Sistem Ekonomi Islam

B. Bahan Kajian: Sistem Ekonomi Islam


1. Sistem ekonomi didunia
2. Etika dan prilaku ekonomi
3. Prinsip Sistem Ekonomi Islam
4. Dasar-dasar Ekonomi Islam
5. Perbedaan Ekonomi Islam dan Konvensional
6. Perbedaan Ilmu Ekonomi Islam dan Konvensional ditinjau dari sisi moral dan etika

C. Bentuk Pembelajaran
Kuliah interaktif, Diskusi kelompok, Tanya jawab.

D. Ringkasasan Materi

1
SISTEM EKONOMI ISLAM

A. SISTEM EKONOMI DI DUNIA


1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem perekonomian merupakan system atau cara suatu Negara mengatur
perekonomiannya untuk mencapai kesejahteraan rakyatnya. Setiap Negara mempunyai
system perekonomian yang berbeda beda, karena cara yang di pakai untuk mengatur
perekonomiannya tergantung pada system pemerintahan.
Pembahasan tentang ekonomi dan permasalahannya, seperti tidak akan lekang
dimakan zaman. Entah itu, dalam tingkat yang paling sederhana ekonomi rumah-
tangga, ataupun dalam tataran yang lebih luas, dalam konteks ekonomi negara
misalnya. Sifat dasar manusia yang ingin selalu memenuhi kebutuhannya, semakin
menambah ruang lingkup pembahasan itu semakin luas. Pembahasan masalah
ekonomi berkembang menjadi pembahasan permasalahan manusia itu sendiri.
Dengan kebutuhan yang tidak pernah habis manusia dibuat menjadi sibuk.
Kenyataan inilah yang membuat manusia diliputi masalah-masalah ekonomi.
Meskipun ada kesamaan timbulnya kegiatan ekonomi, yakni disebabkan oleh adanya
kebutuhan dan keinginan manusia. Namun karena cara manusia dalam memenuhi alat
pemuas kebutuhan dan cara mendistribusikan alat kebutuhan tersebut didasari filosofi
yang berbeda, maka timbullah berbagai bentuk sistem dan praktik ekonomi dari
banyak negara di dunia. Perbedaan ini tidak terlepas dari pengaruh filsafat, agama,
ideologi, dan kepentingan politik yang mendasari suatu negara penganut sistem
tersebut. Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia
sebagai hubungan antara tujuan dan sarana langka yang memiliki kegunaan-kegunaan
alternatif. Ilmu ekonomi adalah studi yang mempelajari cara-cara manusia mencapai
kesejahteraan dan mendistribusikannya. Kesejahteraan yang dimaksud adalah segala
sesuatu yang memiliki nilai dan harga, mencakup barang-barang dan jasa yang
diproduksi dan dijual oleh para pebisnis.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kemudian barang-barang dan jasa itu
(kekayaan) itu dibagi-bagikan. Cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menjawab
pertanyaan ini dengan menentukan sistem ekonomi yang diterapkan. Setidaknya dalam
praktik ada lima sistem ekonomi yang dikenal masyarakat dunia, yakni
Kapitalisme, Sosialisme, Fasisme, Komunisme dan terakhir adalah Ekonomi Islam.

2. Jenis – Jenis Sistem Ekonomi


a. Kapitalis
Faham Kapitalisme berasal dari Inggris abad 18, kemudian menyebar ke
Eropa Barat dan Amerika Utara. Sebagai akibat dari perlawanan terhadap ajaran
gereja, tumbuh aliran pemikiran liberalisme di negara-negara Eropa Barat. Aliran
ini kemudian merambah ke segala bidang termasuk bidang ekonomi.
Dasar filosofis pemikiran ekonomi Kapitalis bersumber dari tulisan Adam Smith
2
dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
yang ditulis pada tahun 1776. Isi buku tersebut sarat dengan pemikiran-pemikiran
tingkah laku ekonomi masyarakat. Dari dasar filosofi tersebut kemudian menjadi
sistem ekonomi, dan pada akhirnya kemudian mengakar menjadi ideologi yang
mencerminkan suatu gaya hidup (way of life). Smith berpendapat motif manusia
melakukan kegiatan ekonomi adalah atas dasar dorongan kepentingan pribadi,
yang bertindak sebagai tenaga pendorong yang membimbing manusia
mengerjakan apa saja asal masyarakat sedia membayar Motif kepentingan individu
yang didorong oleh filsafat liberalisme kemudian melahirkan sistem ekonomi pasar
bebas, pada akhirnya melahirkan ekonomi Kapitalis. Contoh amerika serikat

Ciri Ekonomi Kapitalisme:


1) Kebebasan memiliki harta secara persendirian.
2) Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas.
3) Ketidaksamaan ekonomi.
Ciri ekonomi Kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi
kepemilikan privat (individu) atas alat-alat produksi dan distribusi (tanah, pabrik-
pabrik, jalan-jalan kereta api, dan sebagainya) dan pemanfaatannya untuk
mencapai laba dalam kondisi-kondisi yang sangat kompetitif. Perusahaan milik
swasta merupakan elemen paling pokok dari kapitalisme. Hal tersebut sangat
mempengaruhi distribusi kekayaan serta pendapatan karena individu-individu
diperkenankan untuk menghimpun aktiva dan memberikannya kepada para ahli
waris secara mutlak apabila mereka meninggal dunia. Ia memungkinkan laju
pertukaran yang tinggi oleh karena orang memiliki hak pemilikan atas barang-
barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain. Kapitalisme sangat
erat hubungannya dengan pengejaran kepentingan individu. Menurut Smith, setiap
individu seharusnya diperbolehkan mengejar kepentingannya sendiri tanpa adanya
campur tangan pihak pemerintah, untuk mencapai yang terbaik di masyarakat
maka ia seakan-akan dibimbing oleh tangan yang tak nampak (the invisible hand).

Prinsip Dasar Ekonomi Kapitalis:


1) Kebebasan memiliki harta secara perseorangan
2) Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas
3) Kekuatan Modal untuk menikmati hak kebebasan dan mendapatkan hasil yang
sempurna
Kebaikan Sistem Ekonomi Kapitalis:
1) Kebebasan ekonomi akan meningkatkan produktifitas masyarakat yang
nantinya dapat meningkatkan kekayaan negara.
2) Persaingan bebas akan mewujudkan produksi dan tingkat harga pada tingkat
yang wajar.

3
3) Motivasi mendapatkan keuntungan maksimum menyebabkan orang berusaha
bekerja keras
Keburukan Sistem Ekonomi Kapitalis:
1) Persaingan bebas mengganggu kapasitas kerja dan sistem ekonomi karena
mengakibatkan banyak keburukan dalam masyarakat.
2) Menyebabkan ketidak selarasan karena semangat persaingan.
3) Hilangnya nilai-nilai moral kemanusiaan, seperti kasih sayang, persaudaran,
kerjasama.
4) Menghalalkan segala cara untuk keuntungan individu
5) Perbedaan mencolok antara majikan (pemilik modal/kaum borjuis) dan pekerja
(buruh)
6) Mengesampingkan masalah kesejahteraan masyarakat banyak

b. Sosialis
Paham Sosialisme pada awal kelahirannya merupakan gerakan sosial
masyarakat terhadap ketidak adilan yang timbul dari sistem kapitalisme. Gerakan
sosial yang kemudian menjadi ideologi negara ini akhirnya berkembang menjadi
gerakan ekonomi. Sosialisme merupakan bentuk perekonomian di mana
pemerintah memegang peranan utama dalam perekonomian. Pemerintah bertindak
sebagai pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat menguasai faktor-
faktor produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Para pekerja masih
bebas memiliki pekerjaan, namun peluang untuk mendapatkan keuntungan sangat
kecil dibanding dengan sistem kapitalisme.
Hal pokok yang menonjol dalam masyarakat sosialis adalah kolektivisme
atau rasa kerbersamaan. sosialisme dan menghilangkan kepemilikan individu /
swasta. Untuk mewujudkan rasa kebersamaan ini, alakosi produksi dan cara
pendistribusian semua sumber-sumber ekonomi harus diatur oleh negara. Contoh
korea utara, kuba , RRC

Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis:


1) Pemilikan harta oleh negara
2) Kesamaan ekonomi (hak individu berasarkan kesamaan kebutuhan masing-
masing)
3) Disiplin politik(peraturan ada ditangan rakyat atau buruh)
Kebaikan sistem ekonomi sosialis:
1) Setiap warga disediakan kebutuhan pokoknya.
2) Setiap individu mendapat pekerjaan, orang yang cacat dan lemah dibawah
penguasaan negara
3) Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan.
4) Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh negara.
Keburukan sistem ekonomi sosialis:
4
1) Tawar menawar sangat sukar dilakukan sehingga Individu terpaksa
mengorbankan kebebasan pribadinya.
2) Hak milik individu tidak diakui.
3) Sistem terikat kepada ekonomi diktator.
4) Kekuasaan berada ditangan kaum proletariat (buruh) yang kurang pendidikan,
beradab, zalim dan balas dendam.
5) Mengesampingkan pendidikan moral, menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan.

c. Komunis
Paham Komunisme juga muncul akibat kebobrokan sistem kapitalis. Aliran
ekstrim yang muncul dengan tujuan yang sama dengan sosialismeini lebih bersifat
gerakan ideologis dan mencoba hendak mendobrak sistem kapitalisme dan sistem
lain yang telah mapan dengan tokohnya yang terkenal Karl Marx. Karl Marx
sangat membenci kapitalisme, ia merupakan korban dan saksi sejarah, yang
melihat para anak-anak dan wanita-wanita, termasuk keluarganya di eksploitasi
oleh para kapitalis sehingga sebagian besar dari mereka terserang penyakit TBC
dan tewas, karena beratnya penderitaan yang mereka alami. Sementara hasil jerih
payah mereka dinikmati oleh para pemilik sumber daya (modal) yang disebutnya
kaum Bourjuis.
Inti ajaran komunisme adalah produksi dan konsumsi secara bersama.
Barang-barang dimiliki secara bersama-sama dan didistribusikan untuk
kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota
masyarakat. Motto mereka: from each according to his abilities to each according
to his needs (dari setiap orang sesuai dengan kemampuan, untuk setiap orang
sesuai dengan kebutuhan). Contoh Rusia
Sepintas terlihat tujuan sosialisme dan komunisme sama, tetapi dalam
pencapaia tujuannya kedua sistem ini sangat berbeda. Dalam sebuah negara
sosialis, masyarakat masih mempunyai dapat memiliki dan menguasai lebih
banyak harta dibanding sistem komunisme. Dalam Sistem Komunis hak milik
individu sama sekali tidak diakui, hak mereka sebatas yang dibutuhkan saja.
Komunisme adalah bentuk paling ekstrem dari sosialisme. Dalam sistem ini mana
segala sesuatunya harus serba dikomando. Negara merupakan penguasa mutlak,
perekonomian komunis sering disebut juga sebagai ’Sistem Ekonomi Totaliter’.
Hal ini menunjuk pada suatu kondisi sosial di mana pemerintah yang main paksa
dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya, meskipun dipercayakan pada
asosiasi-asosiasi dalam sistem sosial kemasyarakatan yang ada. Sistem ekonomi
totaliter dalam praktiknya berubah menjadi sistem yang otoriter, dimana sumber-
sumber ekonomi dikuasai oleh segelintir elite para penguasa partai Komunis.

Ciri-ciri sistem ekonomi komunis:


5
1) Hak milik atas alat-alat produksi oleh negara
2) Proses ekonomi berjalan atas dasar rencana yang telah dibuat
3) Perencanaan ekonomi sebagai rencana dalam proses ekonomi yang harus
dilalui
Kebaikan sistem komunis:
1) Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga
pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
2) Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi
pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3) Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa
yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4) Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Keburukan sistem ekonomi komunis:
1) Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2) Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3) Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada
ketentuan pemerintah.

d. Fasisme
Fasisme muncul dari filsafat radikal yang muncul dari revolusi industri
yakni sindikalisme. Eksponen sindikalisme adalah George Sorel (1847-1922). Para
penganjur sindikalisme menginginkan reorganisasi masyarakat menjadi: asosiasi-
asosiasi yang mencakup seluruh industri, atau sindikat-sindikat pekerja
Mereka menganjurkan agar ada sindikat-sindikat pabrik baja yang dimiliki dan
dioperasikan oleh para pekerja di dalam industri batu bara, dan begitu pula halnya
pada industri-industri lain. Dengan demikian sindikat-sindikat yang ada pada
dasarnya merupakan serikat-serikat buruh akan menggantikan negara. Peranan
pemerintah dalam sistem ekonomi fasisme adalah pengendali dalam bidang
produksi, sedangkan kekayaan dimiliki oleh pihak swasta.
Paham Fasisme sangat memuja superioritas nasionalisme, anti liberalisme.
Ciri-ciri khas dari fasisme, antara lain: adanya sebuah ideologi yang sakral
mendekati bahkan melampaui sifat agama; adanya seorang pemimpin yang terus
mengkonstruksikan diri sebagai pihak yang penuh karisma.. Seringkali dalam
pelaksanaan kehidupan ekonominya menggunakan kekuatan militer (rezim militer)
untuk menguasai pihak lain. Fasisme yang kita kenal antaralain Nazi-Hitler,
Jepang, Rezim Mussolini di Italia yang berakhir pada Perang Dunia II. Dalam
prakteknya, Fasisme dan Komunisme adalah dua gejala dari penyakit yang sama.
Keduanya sering dikelompokkan sebagai sistem totaliter. Keduanya sama dalam
hal pemerintahan, yaitu kediktatoran oleh satu kelompok tertentu. Komunis sering
juga disebut Fasisme Kiri.

6
fascismo adalah istilah yangberasal dari kata Latin fasces. Fasces, yang
terdiri dari serumpun batang yang diikatkan di kapak, adalah simbol otoritas hakim
sipil Romawi kuno. Mereka dibawa oleh para lictor dan dapat digunakan untuk
hukuman fisik dan modal. Kata fascismo juga terkait dengan organisasi politik di
Italia dikenal sebagai fasci, kelompok mirip dengan serikat kerja atau sindikat.
Sejarawan, ilmuwan politik dan para sarjana lainnya kaya lama diperdebatkan sifat
yang tepat dari fasisme. Setiap bentuk fasisme adalah berbeda, meninggalkan
banyak definisi terlalu lebar atau sempit. Sejak 1990-an, para sarjana termasuk
Stanley Payne, Roger Eatwell, Roger Griffin dan Robert O. Paxton telah
mengumpulkan sebuah konsensus kasar pada prinsip-prinsip inti ideologi.
Untuk Griffin, fasisme adalah "bentuk, benar-benar revolusioner trans-
kelas anti-liberal, dan dalam analisis terakhir, nasionalisme anti-konservatif"
dibangun di berbagai kompleks pengaruh teoritis dan budaya. Ia membedakan
periode antar-perang yang terwujud dalam elit yang dipimpin tapi populis
"bersenjata partai" politik menentang sosialisme dan liberalisme dan politik radikal
yang menjanjikan untuk menyelamatkan bangsa dari dekadensi. Paxton melihat
fasisme sebagai "keasyikan obsesif dengan penurunan masyarakat, penghinaan
atau menjadi korban dan dengan kultus-kultus kompensasi persatuan, energi dan
kemurnian". Dalam interpretasi Paxton's, fasis adalah "militan nasionalis
berkomitmen", bekerja gelisah bersama elit tradisional dan meninggalkan
kebebasan demokratis dalam mengejar "pembersihan internal" atau perluasan
wilayah. Salah satu definisi umum fasisme berfokus pada tiga kelompok ide:
negations fasis yang anti-liberalisme, anti-komunisme dan anti-konservatisme,
nasionalis, otoriter tujuan untuk menciptakan struktur ekonomi yang diatur untuk
mengubah hubungan sosial dalam modern, self- ditentukan budaya;. estetika
politik menggunakan simbolisme romantis, mobilisasi massa, pandangan positif
kekerasan, promosi maskulinitas dan pemuda dan kepemimpinan karismatik.
Pada mulanya di eropa belum terjadi tukar menukar barang /jasa , ekonomi
bersifat setempat untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Di sini setiap keluarga
membuat semua barang yang dibutuhkan untuk dikonsumsi sendiri. Kemudian
pada masa perekonomian kerajinan dan pertukangan terjadilah tukar menukar atau
barter. Pada masa ini disebut Perekonomian Feodal . Pada masa itu perekonomian
berpusat “Manorial Estate” dimana orang bekerja dilapangan pertanian dengan
pimpinan kaum bangsawan. Jadi kekuasaan terletak pada kaum bangsawan.
Kemudian pada akhir abad pertengahan lahir negara-negara nasional yang
menggantikan negara feodal . Saat itulah timbul kapitalisme muda dan masa ini
disebut masa Merkantilisme. Dengan menyewa serdadu upahan negara-negara
nasional menumpas kekuasaan tuan-tuan tanah.
Sistem ekonomi fasisme adalah paham yang mengedepankan bangsa
sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme
merupakan sikap rasionalisme yang berlebihan.
7
e. Sistem ekonomi islam
Dari keempat paham diatas, terlihat jelas bahwa terdapat perbedaan yang
sangat mencolok dan bertolak belakang antara sistem ekonomi kapitalis dan
ekonomi sosialis. Oleh karena itu pada umumnya sistem ekonomi di dunia
dikelompokkan menjadi dua yaitu ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis.
Ekonomi Islam bukanlah pertengahan diantara ekonomi kapitalisme dan
sososialisme. Ekonomi Islam mempunyai karakteristik tersendiri. Walaupun dalam
beberapa hal terdapat poin kesamaan tertentu dalam mekanismenya dengan
ekonomi konvensional. Keduanya tidak mungkin dan tidak pernah mungkin untuk
dikompromikan. Harus diakui subjek dalam studi ekonomi Islam sangat dekat
dengan ekonomi konvensional yaitu alokasi dan distribusi sumberdaya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, tetapi kurang tepat juga
anggapan yang menyatakan ekonomi Islam adalah ekonomi konvensional minus
riba plus ZIS, karena filosophy dan tujuan yang mendasari subjek ekonomi Islam
tidak ekuivalen dengan ekonomi konvensional.

Ciri sistem ekonomi islam:


1) Ekonomi Islam bagian dari sistem islam yang menyeluruh. Nilai-nilai yang
terkandung dalam ekonomi Islam tidak terlepas dari prinsip-prinsip ajaran
Islam. Yang dalam pelaksanaannya harus memandang kemaslahatan ummat
manusia dan juga bersifat pengabdian, oleh sebab itu kegiatan ekonomi
menurut Islam berbeda dengan kegiatan ekonomi dari sistem yang dihasilkan
oleh manusia, baik kapitalisme maupun sosialisme.
2) Kegiatan ekonomi dalam Islam bersifat pengabdian Kegiatan ekonomi dalam
Islam dapat berubah dari kegiatan material semata menjadi ibadah yang akan
mendapat pahala, bila dalam kegiatan itu ia mengharapkan keridhaan Allah
Swt. Hal tersebut di benarkan dalam Hadist, bahwa sebagian sahabat Nabi
mengetahui seorang pemuda yang bergegas melakukan pekerjaannya. Seorang
sahabat berkata “seandainya ini pada jalan Allah ”. maka Nabi bersabda
“janganlah berkata demikian, karena jika ia keluar demi anaknya yang kecil-
kecil, maka dia berada di jalan Allah. Jika ia keluar demi ibu-bapaknya yang
telah tua, ia ada di jalan Allah. Dan jika ia keluar demi dirinya sendiri ia pun
masih di jalan Allah. Namun jika ia ingin dipuji orang atau karena
membanggakan diri, ia berada di jalan detan. ” Dari Hadist diatas dapat di
ambil kesimpulan bahwa kegiatan ekonomi maupun lainnya bila niatnya bersih
dan ikhlas maka dapat digolongkan dengan ibadah.
3) Ekomomi Islam merealisasikan keseimbangan antara kepentingan individu dan
kepentingan masyaraka Cita-cita kegiatan ekonomi menurut Islam bukanlah
menciptakan persaingan, monopoli ataupun sikap mementingkan diri sendiri,
dengan usaha mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, seperti yang terjadi
8
dalam sistem ekonomi hasil penemuan manusia. Tetapi bertujuan untuk
merealisasikan kekayaan dan keuntungan umum bagi seluruh masyarakat
dengan mematuhi perintah Allah Swt. Kepentingan sistem ekonomi Islam,
berbeda dengan kepentingan sistem ekonomi lainnya. Misalnya sistem
ekonomi kapitalisme, yang memandang individu sebagai tujuan dari semua
yang ada. Oleh karena itu kepentingan sistem ekonomi kapitalisme sangat
mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan orang banyak.
Adapun sistem ekonomi sosialaisme ialah kebalikan dari sistem ekonomi
kapitalis, yaitu lebih mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan
pribadi. Bahkan mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan orang
banyak. Sehingga mereka tidak mengakui hak milik individu terhadap alat-alat
produksi, juga tidak mengakui adanya kemerdekaan ekonomi.

B. ETIKA DAN PRILAKU EKONOMI


Etika dan prilaku ekonomi dalam islam menekan pada empat sifat
1. Kesatuan (unity) Kesatuan berarti memasukan nilai integritas dalam pelaksanaannya.
2. Keseimbangan (equilibrium) Keseimbangan berarti melakukan keadilan dalam
kegiatan yang dilakukannya.
3. Kebebasan (free wiil). Kebebasan yaitu tiap individu diberi kebebasan dalam
kegiatannya namun tidak sampai melanggar hukum Islam.
4. Tanggung jawab. Tanggungjawab berarti tiap individu memiliki tanggungjawab yang
mesti dilakukan dalam setiap kegiatannya.
Ekonomi islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan
di dunia dan juga untuk mensejahterakan tiap individu yang melakukan kegiatan ekonomi
tanpa pandang bulu.  Nilai Islam yang diterapkan tidak hanya untuk kaum muslim tetapi
juga untuk seluruh umat manusia, karena esensi nilai Islam yang ada pada ekonomi
syariah sangat bagus untuk dilakukan di dalam kegiatan ekonomi dan juga dalam ekonomi
Islam penerapan sistemnya mampu menangkap fenomena yang ada pada masyarakat
sehingga dalam ekonomi syariah mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi dengan
baik

C. ETIKA BISNIS DALAM ISLAM


Definisi Etika:
1. Etika itu sendiri merupakan salah satu disiplin pokok dalam filsafat, ia merefleksikan
bagaimana manusia harus hidup agar berhasil menjadi sebagai manusia (Franz
Magnis-Suseno :1999)
2. Etika (ethics) yang berasal dari bahasa Yunani ethikos mempunyai beragam arti :
petama, sebagai analisis konsep-konsep mengenai apa yang harus, mesti, ugas, aturan-
9
aturan moral, benar, salah, wajib, tanggung jawab dan lain-lain. Kedua, pencairan ke
dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga, pencairan kehidupan
yang baik secara moral (Tim Penulis Rasda Karya : 1995)
3. Menurut K. Bertens dalam buku Etika, merumuskan pengertian etika kepada tiga
pengertian juga; Pertama, etika digunakan dalam pengertian nilai-niai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Kedua, etika dalam pengertian kumpulan asas atau nilai-
nilai moral atau kode etik. Ketiga, etika sebagai ilmu tentang baik dan buruk
4. Menurut Ahmad Amin memberikan batasan bahwa etika atau akhlak adalah ilmu yang
menjelaskan arti yang baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia
dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus
diperbuat.

Definisi Bisnis:
Kata bisnis dalam Al-Qur’an yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha,
berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau
berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-
munawwir).
1. Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Qur’an , at-Tijarah
bermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan.
2. Menurut Ibnu Farabi, yang dikutip ar-Raghib , fulanun tajirun bi kadza, berarti
seseorang yang mahir dan cakap yang mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan
dalam usahanya.

Ayat Bisnis Dalam Al-Qur’an:


Al-Baqarah : 282
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya
sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan
hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada
Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun daripadanya. Jika orang
yang berutang itu orang kurang akalnya atau lemah (keadaanya), atau tidak mampu
mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada saksi dua
orang laki-laki, maka boleh seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-
orang yang kamu sukai dari para saksi yang ada, agar jika ada yang seorang lupa maka
yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila
dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik utang
itu kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dekat menguatkan
10
kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu
merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa
bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli,
dan janganlah penulis dipersulit dari begitu juga saksi. Jika kamu lakukan yang demikian,
maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah
memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".
Untuk umat muslim, Allah telah mengirimkan "manusia model" yang terakhir dan
sempurna untuk diteladani sampai akhir zaman, Nabi Muhammad saw. Sifat-sifat utama
sang model yang harus diteladani oleh manusia pada umumnya dan pelaku ekonomi dan
bisnis pada khususnya, adalah sebagai berikut:
1. Siddiq (Benar, Jujur)  
Sifat siddiq harus menjadi visi hidup setiap muslim, karena hidup kita berasal
dari Yang Maha Benar, maka kehidupan di dunia pun harus dijalani dengan benar,
supaya kita dapat kembali pada pencipta kita, Yang Maha Benar. Dengan demikian
tujuan hidup muslim sudah terumus dengan baik Dari konsep sidq ini, muncullah
konsep turunan khas ekonomi dan bisnis, yakni efektifitas (mencapai tujuan yang
tepat, benar) dan efisiensi (melakukan kegiatan dengan benar, yakni menggunakan
teknik dan metode yang tidak menyebabkan kemubaziran. Karena kalau mubazir
berarti tidak benar).
2. Amanah (Tanggung jawab, Kepercayaan, Kredibilitas)
Amanah menjadi misi hidup setiap muslim. Karena Sang Benar hanya dapat
kita jumpai dalam keadaan ridha dan diridhai, bila kita menepati amanat yang telah
dipikulkan kepada kita. Sifat ini akan membentuk kredibilitas yang tinggi dan sikap
penuh tanggung jawab pada setiap individu muslim. Kumpulan individu dengan
kredibilitas dan tanggung jawab yang tinggi akan melahirkan masyarakat yang kuat,
karena dilandasi oleh saling percaya antar anggotanya. Sifat amanah memainkan
peranan yang fundamental dalam ekonomi dan bisnis, karena tanpa kredibilitas dan
tanggung jawab, kehidupan ekonomi dan bisnis akan hancur.
3. Fathanah (Kecerdikan, Kebijaksanaan, Intelektualita)
Sifat ini dapat dipandang sebagai strategi hidup setiap muslim. Karena untuk
mencapai Sang Benar, kita harus meng-optimalkan segala potensi yang telah diberikan
oleh-Nya. Potensi paling berharga dan termahal yang hanya diberikan pada manusia
adalah akal (intelektualita). Karena itu Allah dalam al-Qur’an selalu menyindir orang-
orang yang menolak seruan untuk kembali (taubat) kepada-Nya dengan kalimat
"Apakah kamu tidak berfikir? Apakah kamu tidak menggunakan akalmu?" Dan orang
yang paling bertakwa justru adalah orang yang paling mengoptimalkan potensi
fikirnya. Bahkan peringatan yang paling keras adalah "dan Allah menimpakan
kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya".
Implikasi ekonomi dan bisnis dari sifat ini adalah bahwa segala aktivitas harus
dilakukan dengan ilmu, kecerdikan dan pengoptimalan semua potensi akal yang ada
untuk mencapai tujuan. Jujur, benar, kredibel dan bertanggung jawab saja tidak cukup
11
dalam berekonomi dan berbisnis. Para pelaku harus pintar dan cerdik supaya usahanya
efektif dan efisien, dan agar tidak menjadi korban penipuan. Bandingkan ini dengan
konsep manajemen work hard vs work smart. Dalam ekonomi Islam tidak ada
dikotomi ini, karena konsepnya work hard and smart.
4. Tabligh (Komunikasi, Keterbukaan, Pemasaran)
Sifat ini merupakan taktik hidup muslim. Karena setiap muslim mengemban
tanggung jawab da’wah, yakni menyeru, mengajak, memberitahu. Sifat ini bila sudah
mendarah daging pada setiap muslim, apalagi yang begerak dalam bidang ekonomi
dan bisnis, akan menjadikan setiap pelaku ekonomi dan bisnis sebagai pemasar-
pemasar yang tangguh dan lihai. Karena sifat tabligh menurunkan prinsip-prinsip ilmu
komunikasi (personal maupun massal), pemasaran, penjualan, periklanan,
pembentukan opini massa, open management, iklim keterbukaan, dan lain-lain.

D. PRINSIP SISTEM EKONOMI ISLAM


Prinsip dasar sistem ekonomi islam:
1. Kebebasan individu (kebebasan berpendapat dan membuat kepurtusan)
2. Hak terhadap harta (individu diberi kebebasan dalam kepemilikan harta tanpa
merugikan orang lain)
3. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar ( perbedaan sistem ekonomi
dianggap sebagai batasan yang wajar, adil, dan tidak berlebihan)
4. Kesamaan sosial (seitap individu dan negara mempunyai peluang yang sama untuk
berusaha)
5. Jaminan sosial (negara islam menjamin semua kebutuhan pokok setiap warga
negaranya)
6. Distribusi kekayaan secara meluas (islam melarang kekayaan bertumpuk pada
sekelompok orang akan tatapi islam menganjurkan pembagian kekayaan kepada
semua lapisan masyarakat secara merata)
7. Larangan menumpuk kekayaan (islam melarang seseorang menumpuk kekayaan
secara berlebihan)
8. Kesejahteraan individu dan masyarakat

E. EKONOMI ISLAM ADALAH SISTEM EKONOMI PERTENGAHAN YANG


ADIL
Ekonomi pertengahan, yaitu nilai pertengahan atau nilai
keseimbangan.Pertengahanyang adail merupakan ruh dari ekonomi Islam.Dan ruh ini
merupakan perbedaan yang sangat jelas dengan sistem ekonomi lainnya. Ruh dari sistem
kapitalis sangat jelas dan nampak pada pengkultusan individu, kepentingan pribadi, dan
kebebasannya hampir-hampir bersifat mutlak dalam pemilikan, pengembangan, dan
pembelanjaan harta.Ruh sistem ekonomi komunis tersermin pada prasangka buruk
terhadap individu dan pemasungan naluri untuk memiliki dan menjadi kaya. Komunis

12
memandang kemaslahatan masyarakat, yang diwakili oleh Negara, adalah di atas setiap
individu dan segala sesuatu.
Ciri khas pertengahan ini tersermin dalam keseimbangan yang adil yang
ditegakkan oleh islam di antara individu dan masyarakat, sebagai mana ditegakkannya
dalam berbagai pasangan lainnya, seperti dunia-akhirat, jasmani-rohani, akal-rohani,
idealisme-fakta dan lainnya.

F. DASAR – DASAR EKONOMI ISLAM


Dasar-dasar ekonomi Islam adalah:
1. Bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera baik di dunia dan di akhirat,
tercapainya pemuasan optimal berbagai kebutuhan baik jasmani maupun rohani secara
seimbang, baik perorangan maupun masyarakat. Dan untuk itu alat pemuas dicapai
secara optimal dengan pengorbanan tanpa pemborosan dan kelestarian alam tetap
terjaga.
2. Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan
dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.
3. Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya terlentar.
4. Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang miskin yang selalu meminta, oleh
karena itu harus dinafkahkan sehingga dicapai pembagian rizki.
5. Pada batas tertentu, hak milik relatif tersebut dikenakan zakat.
6. Perniagaan diperkenankan, akan tetapi riba dilarang.
7. Tiada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi ukuran
perbedaan adalah prestasi kerja.

Kemudian landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam adalah
sebagai berikut:
Nilai dasar sistem ekonomi Islam:
1. Hakikat pemilikan adalah kemanfaatan, bukan penguasaan.
2. Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia.
3. Keadilan antar sesama manusia.
Nilai instrumental sistem ekonomi Islam:
1. Kewajiban zakat.
2. Larangan riba.
3. Kerjasama ekonomi.
4. Jaminan sosial.
5. Peranan negara.
Nilai filosofis sistem ekonomi Islam:
1. Sistem ekonomi Islam bersifat terikat yakni nilai.
2. Sistem ekonomi Islam bersifat dinamik, dalam arti penelitian dan
pengembangannya berlangsung terus-menerus.
Nilai normatif sistem ekonomi Islam:
13
1. Landasan aqidah.
2. Landasan akhlaq.
3. Landasan syari'ah.
4. Al-Qur'anul Karim.
5. Ijtihad (Ra'yu), meliputi qiyas, masalah mursalah, istihsan, istishab, dan urf.

G. PERBEDAAN ILMU EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL DITINJAU


DARI SISI MORAL DAN ETIKA
Bila dilihat dari berbagai aspek inilah perbedaan antara sistem ekonomi islam dengan
ekonomi islam:

No Keterangan Islam Konvensional


1 Sumber Al-Quran Daya fikir manusia
2 Motif Ibadah Rasional matearialism
3 Paradigma Syariah Pasar
4 Pondasi dasar Muslim Manusia ekonomi
5 Landasan fillosofi Falah Utilitarian
individualism
6 Harta Pokok kehidupan Asset
7 Investasi Bagi hasil Bunga
8 Distribusi Zakat, infak, shodaqoh, Pajak dan tunjangan
kekayaan hibah, hadiah, wakaf dan
warisan.
9 Konsumsi- Maslahah, kebutuhan Egoism, materialism,
produksi dan kewajiban dan rasionalisme
10 Mekanisme pasar Bebas dan dalam Bebas
pengawasan

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah perbedaan mendasar antara ekonomi Islam dan
ekonomi konvensional. Di antara perbedaan mendasar itu adalah:
1. Rasionaliti dalam ekonomi konvensional adalah rational economics man yaitu
tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri sendiri
(self interest) yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas. Ekonomi
konvensional mengabaikan moral dan etika dan terbatas hanya di dunia saja tanpa
mengambil kira hari akhirat. Sedangkan dalam ekonomi Islam jenis manusia yang
hendak dibentuk adalah Islamic man Islamic man dianggap perilakunya rasional
jika konsisten dengan prinsip-prinsip Islam yang bertujuan untuk menciptakan
masyarakat yang seimbang. Tauhidnya mendorong untuk yakin, Allah-lah yang
berhak membuat peraturan untuk mengantarkan kesuksesan hidup. Ekonomi Islam

14
menawarkan konsep rasionaliti secara lebih menyeluruh tentang tingkah laku agen-
agen ekonomi yang berlandaskan etika ke arah mencapai al-falah, bukan
kesuksesan di dunia malah yang lebih penting lagi ialah kesuksesan di akhirat.
2. Tujuan utama ekonomi Islam adalah mencapai falah di dunia dan akhirat,
sedangkan ekonomi konvensional semata-mata kesejahteraan duniawi.
3. Sumber utama ekonomi Islam adalah al-Quran dan al-Sunnah atau ajaran Islam.
4. Islam lebih menekankan pada konsep need daripada want dalam menuju maslahah,
karena need lebih bisa diukur daripada want. Menurut Islam, manusia mesti
mengendalikan dan mengarahkan want dan need sehingga dapat membawa
maslahah dan bukan madarat untuk kehidupan dunia dan akhirat. 
5. Orientasi dari keseimbangan konsumen dan produsen dalam ekonomi
konvensional adalah untuk semata-mata mengutamakan keuntungan. Semua
tindakan ekonominya diarahkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Jika tidak demikian justru dianggap tidak rasional. Lain halnya dengan ekonomi
Islam yang tidak hanya ingin mencapai keuntungan ekonomi tetapi juga
mengharapkan keuntungan rohani dan al-falah. Keseimbangan antara konsumen
dan produsen dapat diukur melalui asumsi-asumsi secara keluk. Memang untuk
mengukur pahala dan dosa seorang hamba Allah, tidak dapat diukur dengan uang,
akan tetapi hanya merupakan ukuran secara anggaran unitnya tersendiri.
Wallahua’lam bi Ash-Shawab.

15

Anda mungkin juga menyukai