C. Bentuk Pembelajaran
Kuliah interaktif, Diskusi kelompok, Tanya jawab.
D. Ringkasasan Materi
1
SISTEM EKONOMI ISLAM
3
3) Motivasi mendapatkan keuntungan maksimum menyebabkan orang berusaha
bekerja keras
Keburukan Sistem Ekonomi Kapitalis:
1) Persaingan bebas mengganggu kapasitas kerja dan sistem ekonomi karena
mengakibatkan banyak keburukan dalam masyarakat.
2) Menyebabkan ketidak selarasan karena semangat persaingan.
3) Hilangnya nilai-nilai moral kemanusiaan, seperti kasih sayang, persaudaran,
kerjasama.
4) Menghalalkan segala cara untuk keuntungan individu
5) Perbedaan mencolok antara majikan (pemilik modal/kaum borjuis) dan pekerja
(buruh)
6) Mengesampingkan masalah kesejahteraan masyarakat banyak
b. Sosialis
Paham Sosialisme pada awal kelahirannya merupakan gerakan sosial
masyarakat terhadap ketidak adilan yang timbul dari sistem kapitalisme. Gerakan
sosial yang kemudian menjadi ideologi negara ini akhirnya berkembang menjadi
gerakan ekonomi. Sosialisme merupakan bentuk perekonomian di mana
pemerintah memegang peranan utama dalam perekonomian. Pemerintah bertindak
sebagai pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat menguasai faktor-
faktor produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Para pekerja masih
bebas memiliki pekerjaan, namun peluang untuk mendapatkan keuntungan sangat
kecil dibanding dengan sistem kapitalisme.
Hal pokok yang menonjol dalam masyarakat sosialis adalah kolektivisme
atau rasa kerbersamaan. sosialisme dan menghilangkan kepemilikan individu /
swasta. Untuk mewujudkan rasa kebersamaan ini, alakosi produksi dan cara
pendistribusian semua sumber-sumber ekonomi harus diatur oleh negara. Contoh
korea utara, kuba , RRC
c. Komunis
Paham Komunisme juga muncul akibat kebobrokan sistem kapitalis. Aliran
ekstrim yang muncul dengan tujuan yang sama dengan sosialismeini lebih bersifat
gerakan ideologis dan mencoba hendak mendobrak sistem kapitalisme dan sistem
lain yang telah mapan dengan tokohnya yang terkenal Karl Marx. Karl Marx
sangat membenci kapitalisme, ia merupakan korban dan saksi sejarah, yang
melihat para anak-anak dan wanita-wanita, termasuk keluarganya di eksploitasi
oleh para kapitalis sehingga sebagian besar dari mereka terserang penyakit TBC
dan tewas, karena beratnya penderitaan yang mereka alami. Sementara hasil jerih
payah mereka dinikmati oleh para pemilik sumber daya (modal) yang disebutnya
kaum Bourjuis.
Inti ajaran komunisme adalah produksi dan konsumsi secara bersama.
Barang-barang dimiliki secara bersama-sama dan didistribusikan untuk
kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota
masyarakat. Motto mereka: from each according to his abilities to each according
to his needs (dari setiap orang sesuai dengan kemampuan, untuk setiap orang
sesuai dengan kebutuhan). Contoh Rusia
Sepintas terlihat tujuan sosialisme dan komunisme sama, tetapi dalam
pencapaia tujuannya kedua sistem ini sangat berbeda. Dalam sebuah negara
sosialis, masyarakat masih mempunyai dapat memiliki dan menguasai lebih
banyak harta dibanding sistem komunisme. Dalam Sistem Komunis hak milik
individu sama sekali tidak diakui, hak mereka sebatas yang dibutuhkan saja.
Komunisme adalah bentuk paling ekstrem dari sosialisme. Dalam sistem ini mana
segala sesuatunya harus serba dikomando. Negara merupakan penguasa mutlak,
perekonomian komunis sering disebut juga sebagai ’Sistem Ekonomi Totaliter’.
Hal ini menunjuk pada suatu kondisi sosial di mana pemerintah yang main paksa
dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya, meskipun dipercayakan pada
asosiasi-asosiasi dalam sistem sosial kemasyarakatan yang ada. Sistem ekonomi
totaliter dalam praktiknya berubah menjadi sistem yang otoriter, dimana sumber-
sumber ekonomi dikuasai oleh segelintir elite para penguasa partai Komunis.
d. Fasisme
Fasisme muncul dari filsafat radikal yang muncul dari revolusi industri
yakni sindikalisme. Eksponen sindikalisme adalah George Sorel (1847-1922). Para
penganjur sindikalisme menginginkan reorganisasi masyarakat menjadi: asosiasi-
asosiasi yang mencakup seluruh industri, atau sindikat-sindikat pekerja
Mereka menganjurkan agar ada sindikat-sindikat pabrik baja yang dimiliki dan
dioperasikan oleh para pekerja di dalam industri batu bara, dan begitu pula halnya
pada industri-industri lain. Dengan demikian sindikat-sindikat yang ada pada
dasarnya merupakan serikat-serikat buruh akan menggantikan negara. Peranan
pemerintah dalam sistem ekonomi fasisme adalah pengendali dalam bidang
produksi, sedangkan kekayaan dimiliki oleh pihak swasta.
Paham Fasisme sangat memuja superioritas nasionalisme, anti liberalisme.
Ciri-ciri khas dari fasisme, antara lain: adanya sebuah ideologi yang sakral
mendekati bahkan melampaui sifat agama; adanya seorang pemimpin yang terus
mengkonstruksikan diri sebagai pihak yang penuh karisma.. Seringkali dalam
pelaksanaan kehidupan ekonominya menggunakan kekuatan militer (rezim militer)
untuk menguasai pihak lain. Fasisme yang kita kenal antaralain Nazi-Hitler,
Jepang, Rezim Mussolini di Italia yang berakhir pada Perang Dunia II. Dalam
prakteknya, Fasisme dan Komunisme adalah dua gejala dari penyakit yang sama.
Keduanya sering dikelompokkan sebagai sistem totaliter. Keduanya sama dalam
hal pemerintahan, yaitu kediktatoran oleh satu kelompok tertentu. Komunis sering
juga disebut Fasisme Kiri.
6
fascismo adalah istilah yangberasal dari kata Latin fasces. Fasces, yang
terdiri dari serumpun batang yang diikatkan di kapak, adalah simbol otoritas hakim
sipil Romawi kuno. Mereka dibawa oleh para lictor dan dapat digunakan untuk
hukuman fisik dan modal. Kata fascismo juga terkait dengan organisasi politik di
Italia dikenal sebagai fasci, kelompok mirip dengan serikat kerja atau sindikat.
Sejarawan, ilmuwan politik dan para sarjana lainnya kaya lama diperdebatkan sifat
yang tepat dari fasisme. Setiap bentuk fasisme adalah berbeda, meninggalkan
banyak definisi terlalu lebar atau sempit. Sejak 1990-an, para sarjana termasuk
Stanley Payne, Roger Eatwell, Roger Griffin dan Robert O. Paxton telah
mengumpulkan sebuah konsensus kasar pada prinsip-prinsip inti ideologi.
Untuk Griffin, fasisme adalah "bentuk, benar-benar revolusioner trans-
kelas anti-liberal, dan dalam analisis terakhir, nasionalisme anti-konservatif"
dibangun di berbagai kompleks pengaruh teoritis dan budaya. Ia membedakan
periode antar-perang yang terwujud dalam elit yang dipimpin tapi populis
"bersenjata partai" politik menentang sosialisme dan liberalisme dan politik radikal
yang menjanjikan untuk menyelamatkan bangsa dari dekadensi. Paxton melihat
fasisme sebagai "keasyikan obsesif dengan penurunan masyarakat, penghinaan
atau menjadi korban dan dengan kultus-kultus kompensasi persatuan, energi dan
kemurnian". Dalam interpretasi Paxton's, fasis adalah "militan nasionalis
berkomitmen", bekerja gelisah bersama elit tradisional dan meninggalkan
kebebasan demokratis dalam mengejar "pembersihan internal" atau perluasan
wilayah. Salah satu definisi umum fasisme berfokus pada tiga kelompok ide:
negations fasis yang anti-liberalisme, anti-komunisme dan anti-konservatisme,
nasionalis, otoriter tujuan untuk menciptakan struktur ekonomi yang diatur untuk
mengubah hubungan sosial dalam modern, self- ditentukan budaya;. estetika
politik menggunakan simbolisme romantis, mobilisasi massa, pandangan positif
kekerasan, promosi maskulinitas dan pemuda dan kepemimpinan karismatik.
Pada mulanya di eropa belum terjadi tukar menukar barang /jasa , ekonomi
bersifat setempat untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Di sini setiap keluarga
membuat semua barang yang dibutuhkan untuk dikonsumsi sendiri. Kemudian
pada masa perekonomian kerajinan dan pertukangan terjadilah tukar menukar atau
barter. Pada masa ini disebut Perekonomian Feodal . Pada masa itu perekonomian
berpusat “Manorial Estate” dimana orang bekerja dilapangan pertanian dengan
pimpinan kaum bangsawan. Jadi kekuasaan terletak pada kaum bangsawan.
Kemudian pada akhir abad pertengahan lahir negara-negara nasional yang
menggantikan negara feodal . Saat itulah timbul kapitalisme muda dan masa ini
disebut masa Merkantilisme. Dengan menyewa serdadu upahan negara-negara
nasional menumpas kekuasaan tuan-tuan tanah.
Sistem ekonomi fasisme adalah paham yang mengedepankan bangsa
sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme
merupakan sikap rasionalisme yang berlebihan.
7
e. Sistem ekonomi islam
Dari keempat paham diatas, terlihat jelas bahwa terdapat perbedaan yang
sangat mencolok dan bertolak belakang antara sistem ekonomi kapitalis dan
ekonomi sosialis. Oleh karena itu pada umumnya sistem ekonomi di dunia
dikelompokkan menjadi dua yaitu ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis.
Ekonomi Islam bukanlah pertengahan diantara ekonomi kapitalisme dan
sososialisme. Ekonomi Islam mempunyai karakteristik tersendiri. Walaupun dalam
beberapa hal terdapat poin kesamaan tertentu dalam mekanismenya dengan
ekonomi konvensional. Keduanya tidak mungkin dan tidak pernah mungkin untuk
dikompromikan. Harus diakui subjek dalam studi ekonomi Islam sangat dekat
dengan ekonomi konvensional yaitu alokasi dan distribusi sumberdaya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, tetapi kurang tepat juga
anggapan yang menyatakan ekonomi Islam adalah ekonomi konvensional minus
riba plus ZIS, karena filosophy dan tujuan yang mendasari subjek ekonomi Islam
tidak ekuivalen dengan ekonomi konvensional.
Definisi Bisnis:
Kata bisnis dalam Al-Qur’an yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha,
berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau
berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-
munawwir).
1. Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Qur’an , at-Tijarah
bermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan.
2. Menurut Ibnu Farabi, yang dikutip ar-Raghib , fulanun tajirun bi kadza, berarti
seseorang yang mahir dan cakap yang mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan
dalam usahanya.
12
memandang kemaslahatan masyarakat, yang diwakili oleh Negara, adalah di atas setiap
individu dan segala sesuatu.
Ciri khas pertengahan ini tersermin dalam keseimbangan yang adil yang
ditegakkan oleh islam di antara individu dan masyarakat, sebagai mana ditegakkannya
dalam berbagai pasangan lainnya, seperti dunia-akhirat, jasmani-rohani, akal-rohani,
idealisme-fakta dan lainnya.
Kemudian landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam adalah
sebagai berikut:
Nilai dasar sistem ekonomi Islam:
1. Hakikat pemilikan adalah kemanfaatan, bukan penguasaan.
2. Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia.
3. Keadilan antar sesama manusia.
Nilai instrumental sistem ekonomi Islam:
1. Kewajiban zakat.
2. Larangan riba.
3. Kerjasama ekonomi.
4. Jaminan sosial.
5. Peranan negara.
Nilai filosofis sistem ekonomi Islam:
1. Sistem ekonomi Islam bersifat terikat yakni nilai.
2. Sistem ekonomi Islam bersifat dinamik, dalam arti penelitian dan
pengembangannya berlangsung terus-menerus.
Nilai normatif sistem ekonomi Islam:
13
1. Landasan aqidah.
2. Landasan akhlaq.
3. Landasan syari'ah.
4. Al-Qur'anul Karim.
5. Ijtihad (Ra'yu), meliputi qiyas, masalah mursalah, istihsan, istishab, dan urf.
Berdasarkan uraian di atas, jelaslah perbedaan mendasar antara ekonomi Islam dan
ekonomi konvensional. Di antara perbedaan mendasar itu adalah:
1. Rasionaliti dalam ekonomi konvensional adalah rational economics man yaitu
tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri sendiri
(self interest) yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas. Ekonomi
konvensional mengabaikan moral dan etika dan terbatas hanya di dunia saja tanpa
mengambil kira hari akhirat. Sedangkan dalam ekonomi Islam jenis manusia yang
hendak dibentuk adalah Islamic man Islamic man dianggap perilakunya rasional
jika konsisten dengan prinsip-prinsip Islam yang bertujuan untuk menciptakan
masyarakat yang seimbang. Tauhidnya mendorong untuk yakin, Allah-lah yang
berhak membuat peraturan untuk mengantarkan kesuksesan hidup. Ekonomi Islam
14
menawarkan konsep rasionaliti secara lebih menyeluruh tentang tingkah laku agen-
agen ekonomi yang berlandaskan etika ke arah mencapai al-falah, bukan
kesuksesan di dunia malah yang lebih penting lagi ialah kesuksesan di akhirat.
2. Tujuan utama ekonomi Islam adalah mencapai falah di dunia dan akhirat,
sedangkan ekonomi konvensional semata-mata kesejahteraan duniawi.
3. Sumber utama ekonomi Islam adalah al-Quran dan al-Sunnah atau ajaran Islam.
4. Islam lebih menekankan pada konsep need daripada want dalam menuju maslahah,
karena need lebih bisa diukur daripada want. Menurut Islam, manusia mesti
mengendalikan dan mengarahkan want dan need sehingga dapat membawa
maslahah dan bukan madarat untuk kehidupan dunia dan akhirat.
5. Orientasi dari keseimbangan konsumen dan produsen dalam ekonomi
konvensional adalah untuk semata-mata mengutamakan keuntungan. Semua
tindakan ekonominya diarahkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Jika tidak demikian justru dianggap tidak rasional. Lain halnya dengan ekonomi
Islam yang tidak hanya ingin mencapai keuntungan ekonomi tetapi juga
mengharapkan keuntungan rohani dan al-falah. Keseimbangan antara konsumen
dan produsen dapat diukur melalui asumsi-asumsi secara keluk. Memang untuk
mengukur pahala dan dosa seorang hamba Allah, tidak dapat diukur dengan uang,
akan tetapi hanya merupakan ukuran secara anggaran unitnya tersendiri.
Wallahua’lam bi Ash-Shawab.
15