Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

System Ekonomi Kapitalis, Ekonomi sosialis, dan Ekonomi Islam

Dosen pengampu : Ema Elisa

Disusun oleh :

Kelompok 1

Ulfatun Monawwaroh (11825004)

Eni melani (11825015)

Novi Sumaryam (11825094)

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK

2021
1. Sistem Ekonomi Kapitalis
A. Pengertian sistem ekonomi kapitalis

Para Ilmuan sepakat bahwa Kapitalisme merupakan Revolusi yang bersipat Fundamental
dalam pembentukan masyarakat modern. Dewasa ini kapitalisme bukan saja dianggap sebagai
sebuah proses ekonomi ; Kapitalisme dianggap sebagai suatu peradaban yang berakar pada
sebuah idiologi dankemudian mencerminkan suatu gaya hidup.

Kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh hakmilik
privat atas alat-alat produksi dan distribusi yang pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam
kondisi yang sangat kompetitif (Milton H. Spencer;1990).Selajutnya pengertian sistem ekonomi
kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar bagi pelaku-pelaku
ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atas sumberdaya-
sumberdaya ekonomi atau faktor-faktor produksi.

Pada sistem ekonomi ini terdapat keleluasaan bagi perorangan untuk memiliki
sumberdaya, seperti kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, persaingan
antar badan usaha dalam ekonomi kapitalis adalah setiap orang menerima imbalan berdasarkan
prestasi kerjanya. Dalam hal ini campur tangan pemerintah sangat minim, sebab pemerintah
berkedudukan sebagai (Subandi;2005).Dari beberapa pengertian tersebut diatas tidak ada u
Adam Smith melalui bukunya yang terbit pada tahun 1776 dengan judul An Inquiry the nature
and Cause of the wealth of nation yang menghendaki setiap orang diberi kebebasan untuk
bekerja dan berusaha dalam persaingan sempurna dengan meniadakan sama sekali intervensi
pemerintah.

Sehingga pengertian dari sistem ekonomi kapitalisme ialah sistem pasar yang beass atau
sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk mengatur ekonomi
mereka masing-masing sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka sendiri. Sehingga dapat
berkembang secara individu. Di dalam suistem ekonomi kapitalis pemerintah tidak ikut campur
tangan melakukan kebijakan terhadap mekanisme pasar, semua di tentukan kehendak pangsa
pasar.

B. Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalism


1. Mementingkan diri sendiri (self interest)
Setiap individu memiliki kebebasan penuh dalam bersaing bisnis dengan
menggunakan berbagai metode untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
Di mana semua aktivitas ekonomi dan sosial dilakukan sepenuhnya untuk
kepentingan diri sendiri.
2. Penjaminan atas hak milik perseorangan
Setiap individu berhak untuk menimbun kekayaan pribadi sebesar-besarnya tanpa
mengindahkan posisi orang lain yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan
hal yang sama.
3. Memberikan kebebasan penuh
Kapitalisme memberikan kebebasan penuh terhadap setiap orang untuk
melakukan aktivitas ekonomi. Campur tangan negara dalam aktivitas ekonomi
dibatasi hanya sebagai penyedia fasilitas, maka semua orang dapat menjalankan
aktivitas ekonominya dengan lancar.
4. Persaingan bebas (free competition)
Sistem kapitalisme juga memungkinkan persaingan antar pelaku ekonomi di
masyarakat. Persaingan ini bisa terjadi antar penjual yang dapat memberikan kualitas
kepada pembeli. Sebaliknya, beberapa pembeli juga dapat saling bersaing untuk
memberikan harga terbaik.
5. Harga sebagai penentu (price system)
Kapitalisme menerapkan mekanisme pasar yang bekerja menentukan harga
keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang atau jasa. Oleh karena itu,
negara tidak boleh melakukan intervensi terhadap pasar. Jika terjadi kemerosotan
harga, maka negara diminta untuk diam karena mekanisme pasar dengan sendirinya
akan menentukan harga keseimbangan yang baru.
Sehingga dapat dikatakan bahwa negara memiliki peran yang sangat minim dan
hanya berfungsi sebagai keamanan dan ketertiban, menetapkan hak-hak kekayaan
pribadi, serta menjaga persaingan tanpa hambatan.

C. Kekurangan dan keuntungan dari sistem ekonomi kapitalis


1. Kelebihan Ekonomi Kapitalis
o Para pendukung aliran ekonomi kapitalis mengeklaim bahwa kebebasan
ekonomi akan membuat masyarakat mampu memiliki banyak peluang untuk
bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
o Persaingan bebas yang terjadi antar individu akan mewujudkan tahap produksi
dan tingkat harga pada tingkatan yang wajar, dan akan membantu dalam
mempertahankan penyesuaian yang rasional antar kedua variable tersebut.
o Para ahli ekonomi kapitalis beranggapan bahwa mendapatkan hasil
keuntungan yang banyak adalah tujuan yang baik, dan tujuan ini adalah
sebanding dengan apa yang mereka kerjakan.
2. Kelemahan Ekonomi Kapitalis
 Persaingan yang bebas antar para pekerja akan menimbulkan banyak sekali
keburukan dalam masyarakat jika kapasitas kerjanya terganggu. Serta akan
muncul juga semangat bersaing antar tiap individu. Sebagai contoh, tidak
adanya keterbatasan oleh individu untuk memiliki harta yang banyak akan
mengakibatkan ketidakseimbangan distribusi kekayaan dalam bermasyarakat,
sehingga akan merusak sistem perekonomian.
 Adanya jurang perbedaan yang dalam antara hak majikan dan pekerja, pekerja
tidak bisa mempunyai kesempatan yang sama dengan saingannya, sehingga
akan memperdalam jurang antara yang kaya dan yang miskin.
 Sistem ekonomi kapitalis akan memanfaatkan seluruh produksi dan distribusi
di bawah penguasa yang ahli, dan akan mengesampingkan masalah
kesejahteraan banyak masyarakat dan membatasi aliran kekayaan pada orang-
orang tertentu saja.
 Disisi lain, sistem ekonomi ini memang mampu menjamin kesejahteraan,
namun hanya pada kalangan orang tertentu yang mementingkan dirinya
sendiri saja.
D. Dampak dari sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis merupakan yang beroriantasi pada cara-cara produksi
secara individu atau dimiliki oleh individu. Ini berarti distribusi penentu harga dan jasa-
jasa pelayanaan di dalamnya ditentukan oleh pasar bebas. Pandangan hidup masyarakat
barat pada umumnya merupakan rasionalistik,metarealisme dan liberalisme. Sebagai
suatu sistem ekonomi yang berhubungan erat dengan pandangan hidup rasionalisme,
metarialisme, individualisme dan liberalisme.
Dampak positif sistem ekonomi kapitalis adalah mendorong aktifitas ekonomi
secara signifikan, persaingan bebas akan mewujudkan produksi dan harga ketingkat
wajar dan rasional dan mendorong motifasi pelaku ekonoki mencapai presentasi terbaik.
Sementara dampak negatifnya adalah akan terjadi penumpukan harta dan
menimbulkan sifat individualisme yang berlebihan. Karena dalam dunia kapitalis, orang
berlomba-lomba bekerja dan mendapatkan untung, jika tidak Anda akan tergilas karena
miskin.
Dampak buruk kapitalisme lainnya adalah kurangnya sifat kerja sama antar
sesama masyarakat. Karena masyarakat mengarah kepada individualisme, maka otomatis
kerjasama sosial akan berkurang bahkan menghilang.
2. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari system ekonomi kapitalis yang
dituding sebagai penyebab tidak tercapainya kesejahteraan yang merata. Jika sistem
ekonomi kapitalis sepenuhnya menyerahkan siklus ekonomi pada mekanisme pasar yang
berkembang. Maka dalam sistem ekonomi sosialis, pemerintah mempunyai andil besar
dalam mengatur roda perekonomian di sebuah negara. Mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai perekonomian masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari istilah sosialisme digunakan banyak arti. Istilah sosialisme selain
bisa digunakan untuk menunjukkan system ekonomi. Selain itu juga, bisa digunakan
untuk menunjukkan aliran falsafah, idiologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau gerakan.
Sosialisme oleh sementara orang juga diartikan sebagai bentuk perekonomian yang
pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak yang menasionalisasikan
industry-industri besar seperti pertambangan, jalan-jalan dan jembatan, kereta api, serta
cabang-cabang produksi lain yang menyangkut hidup orang banyak. Dalam bentuk yang
paling lengkap, sosialisme melibatkan pemilikan semua alat-alat produksi, termasuk
didalamnya tanah-tanah pertanian oleh Negara dan menghilangkan milik swasta.
Dalam masyarakat sosialis yang menonjol adalah rasa kebersamaan atau kolektivisme.
Salah satu bentuk kolektivisme yang ektrem adalah komonisme. Keputusan keputusan
ekonomi itu disusun, direncanakan dan dikontrol oleh kekuasaan pusat. Komonisme
dapat dikatakan sebagai bentuk sistem paling ektrem dinatar golongan kiri sosialis, sebab
untuk mencapai masyarakat komonis yang dicita-citakan diperoleh melalui suatu
revolusi. Perekonomian yang didasarkan atas siatem yang segala sesuatunya serba
dikomando ini sering juga disebut sistem “Perekonomian Komando”. Begitu juga karena
dalam sistem komonis Negara merupakan penguasa mutlak, perekonomian komonis juga
sering disebut “sistem ekonomi Totaliter”. Istilah lain yang sering digunakan adalah
“anarkisme” Istilah tersebut merujuk pada suatu kondisi social pemerintahan yang tidak
main paksa dalam menjalankan kebijaksanaan-kebijaksanaannya, melainkan
dipercayakan kepada asosiasi-asosiasi individu secara bebas dalam system social
kemasyarakatan yang ada.
a. Tokoh Pendiri Sistem Ekonomi Sosialis
1). Karl Marx
Lahir di Trier, Jerman 5 Mei 1818. Berasal dari keluarga Yahudi kelas menengah, Marx
kuliah ilmu hukum di universitas Bonn. Setahun kemudian pindah ke universitas Berlin
untuk belajar filsafat. Pada usia 23 tahun ia meraih gelar doktor filsafat. Gagal menjadi
dosen, Marx muda kemudian menjadi wartawan dan akhirnya lebih banyak menjadi
aktivis politik dan penulis. Karl Marx yang merupakan sosialis radikal yang memiliki
pandangan bahwa hak individual harus dihapus, termasuk hak kepemilikan tanah. Di
samping itu kaum tani bukan golongan yang penting dalam masyarakat yang bergerak
menuju masyarakat sosialis sejati. Marx berpendapat demikian karena faham dialekti
materialismenya, yang menganggap bahwa sejarah bisa berubah hanya disebabkan oleh
factor-faktor produksi dan penguasaan sarana produksi oleh kaum proletar yang selama
ini diperas oleh kaum kapitalis.
2). St. Simon
Claude Henri de Rouvroy Comte de Saint Simon. Lebih dikenal Henri de Saint Simon.
Lahir 17 Oktober 1760 di Paris, Prancis, daerah pinggiran miskin namun dari keluarga
terkemuka. Ayahnya putra kedua LouisFrancois de St. Simon seorang tentara. Saint
Simon dididik secara privat oleh para tutor pribadinya, dan belajar otodidak. Usia 17
tahun ikut pendidikan militer kemudian bertugas koloni Perancis di Amerika, sebagai
kapten artileri di Yorktown tahun 1781. Dipandang sebagai bapak sosialisme karena
dialah orang pertama yang menyerukan perlunya sarana¬sarana produksi dimiliki
sepenuhnya oleh pemerintah/negara.
b. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis
1). Pemilikan harta oleh Negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan. Sistem ini dibangun atas dasar bahwa alat-alat produksi seluruhnya
menjadi milik bersama antara anggota masyarakat. Individu secara perorangan tidak
mempunyai hak untuk memiliki dan memanfaatkan sumber-sumber produksi. Apalagi
bertindak atas kemauan pribadi. Individu-individu tidak mungkin memperoleh sesuatu
kecuali dari upah dan jasanya terhadap masyarakat. Jadi masyarakatlah yang sebenarnya
menyediakan kebutuhan hidup bagi mereka-mereka yang sedang mengerjakan
pekerjaanya. Didalam sistem ini tidak ada yang namanya “hak milik perorangan”. Hal ini
sangat berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang memberikan hak sepenuhnya
kepada perorangan untuk memiliki dan menikmati sumber-sumber produksi.
2). Kesamaan ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan bahwa, hak-hak individu dalam suatu bidang
ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup
menurut keperluan masing-masing. Untuk mencapai tujuan kesamaan ekonomi, seluruh
urusan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh yang mengambil alih semua
aturan produksi dan distribusi. Sebaliknya, kebebbasan ekonomi serta hak kepemilikan
harta secara perorangan dihapuskan.
3). Disiplin politik
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum
buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi
serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih
menggefektifkan praktek sosialisme.
c. Ciri- Ciri Ekonomi Sosialis
1). Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sebagai individu-individu
fiksi belaka. Dan tidak adanya pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem
sosialis.
2). Peran pemerintah sangat kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
3). Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat
sosialis) dan Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis).
d. Kelemahan dan Kelebihan Ekonomi Sosialis
1). Kelemahan ekonomi sosialis:
a) Sulit melakukan transaksi
b) Membatasi kebebasan
c) Mengabaikan pendidikan moral
2). Kelebihan ekonomi sosialis
a) Disediakannya kebutuhan pokok
b) Didasarkan perencanaan Negara
c) Produksi dikelola oleh Negara
Namun, ternyata sistem ini justru menyengsarakan rakyat diatas slogan Demi
Kesejahteraan Rakyat Bersama. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
a) Tawar menawar sangat sulit dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan
kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadinya.
b) Asistem ini secara tidak langsung terikat oleh sistem system ekonomi dictator. Buruh
dijadikan budak masyarakat dan memaksanya bekerja seperti mesin.
c) Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi,
sementara pendidikan moral individu diabaikan. Akibatnya masyarakat akan terbagi
beberapa kelompok (buruh dan majikan). Seluruh kekuasaan akan berada ditangan buruh
(proletariat) yang kurang berpendidikan.
d) Sistem ekonomi sosialis mencoba untuk mencapai tujuan melalui larangan-larangan
eksternal dan menyampingkan Pendidikan moral. Dibalik upaya memupuk semangat
persaudaraan dan kerjasama yang baik antara majikan dengan buruh, sistem sosialis
menimbulkan rasa permusuhan dan dendam.
3. Ekonomi Islam
a. Pengertian ekonomi islam
Ekonomi islam merupakan ilmu pengetahuan social yang mempelajari masalah-masalah
ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam. Menurut M.Arkhan Kan ilmu
ekonomi islam bertujuan unutk melakukan kajian tentang kebahagiaan hidup manusia
yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar bekerja sama
dengan berparrtisipasi.
b. Konsep dasar ekonomi islam
Konsep dasar ekonomi islam adalah tauhid- atau meng-Esakan Allah, tauhid di bidang
ekonomi berarti menenpatkan allah sebagai sang pemilik yang selalu hadir dalam setiap
nafas kehidupan manusia muslim. Dengan menenpatkan ALLAH sebagai satu-satunya
pemilik maka otomatis manusia akan ditempatkan sebagai pemilik “hak guna pakai”
sementara terhadap yang dimilikinya. Oleh karena itu sumber hokum yang digunakan
dalam ekonomi islam adalah; al-qur’an, hadis dan sunnah, ijma, ijtihad atau qiyas,
istishan,istihlah, dan istishab.
c. Tujuan ekonomi islam
- Mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi manusia yang merupakan tujuan utama dari
syariat islam karenanya juga merupakan tujuan ekonomi islam
- Ekonomi islam tidak hanya berorientasi untuk pembangunan fisik material dari
individu masyarakat dan negara saja tetapi juga memperhatikan pembangunan aspek-
aspek lain yang juga merupakan elemen penting bagi kehidupan yang sejahtera dan
bahagia.
- Mewujudkan keseimbanganndunia dan akhirat akan menjamin terciptanya
kesejahteraan yang kekal dan abadi
- Untuk meningkatkan kesejahteraan material sekaligus meningkatkan kesejahteraan
spiritual.
d. Karakteristik ekonomi islam
- Harta kepunyaan allah dan manusia merupakan khalifah atas harta
- Ekonomi terikat dengan akidah Syariah dan moral
- Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan
- Ekonomi islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu ddengan
kepentingan umum
- Kebebasan individu dijamin dalam islam
- Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian
- Bimbijngan konsumsi
- Petunjuk investasi
- Zakat
- Larangan riba
e. Nilai dan prinsip dasar ekonomi islam
Nilai dasar ekonomi islam adalah seperangkat nilai yang telah diyakini dengan segenap
keimanan dimana ia akan menjadi landasan paradigma ekonomi islam. Nilai- nilai dasar
tersebut berdasarkan al-qur’an dan sunnah.
Prinsip atau nilai sebagai landasan dan dasar pengembangan ekonomi islam terdiri dari 5
nilai universal; yaitu tauhid(keimanan), al adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah
(pemerintahan), dan ma’ad (hasil).

Anda mungkin juga menyukai