Anda di halaman 1dari 18

sistem ekonomi dan demokrasi

SISTEM EKONOMI DAN DEMOKRASI


EKONOMI INDONESIA
Nurullah*

Abstarak
Perbedaan sistem ekonomi Pancasila dengan kapitalis atau sosialis adalah
isu nasionalisme, falsafah negara, dan pandangan tentang manusia. Sistem
ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila yang identik dengan
demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi yang dimaksud adalah demokrasi
Pancasila yang mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut: pertama,
perekonomian Pancasila digerakkan oleh rangsangan-rangsangan ekonomi,
sosial dan yang paling penting adalah moral, kedua, perekonomian Pancasila ada
hubungannya dengan Tuhan YME sehinga dalam Pancasila terdapat solidaritas
sosial, ketiga: perekonomian Pancasila berkaitan dengan persatuan Indonesia,
yang berarti nasionalisme menjiwai kebijakan ekonomi, keempat: sistem
perekonomian Pancasila tegas dan jelas adanya keseimbangan antara
perencanaan sentral (nasional) dengan tekanan pada desentralisasi di dalam
pelaksanaan kegiatan ekonomi.
Kata Kunci:
Sistem, Ekonomi, Demokrasi, Indonesia

Penulis adalah dosen tetap pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara
Tangerang

Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016 16


Jurnal hikamuna

Pendahuluan utama-bukan kemakmuran bagi


Sistem ekonomi1 yang dianut seorang). Dari butir-butir tersebut,
di Indonesia secara konseptual, keadilan merupakan faktor utama
merupakan sistem (kebijakan) dalam sistem ekonomi Indonesia.
ekonomi yang berlandaskan pada Keadilan merupakan titik tolak,
Pancasila dan UUD 1945 sebagai proses dan sekaligus tujuan negara.
landasan adil, berorientasi kepada Dan sebagai landasan konstitusional
Ketuhanan Yang Maha Esa guna mewujudkan cita-cita tersebut,
(berlakunya etika dan moral agama); pasal 33 UUD 1945 merupakan dasar
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bagi sistem perekonomian Indonesia
(tidak mengenal pada pemerasan dan yang didukung serta dilengkapi
eksploitasi); Persatuan Indonesia dengan pasal 18, pasal 23, pasal 27
(berlakunya kebersamaan, asas (ayat 2) dan pasal 34.2
kekeluargaan (brotherhood), sosio- Oleh sebab itu, Sri Edi
nasionalisme dan sosio-demokrasi Swasono menegaskan pasal 33 UUD
berkaitan dengan ekonomi; 1945 sebagai sangat Islami karena di
Kerakyatan (memprioritaskan satu sisi, diutamakannya usaha
kehidupan rakyat dan hajat khalayk bersama untuk kepentingan bersama,
orang banyak); serta Keadilan Sosial melalui perserikatan; yang berarti
(egaliter atau emansipasi, menolak individualisme atau asas
kemakmuran masyarakat yang perorangan. Di sisi lain, berlaku
prinsip cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai
*
hajat hidup orang banyak secara
impresif dikuasai (dimiliki) oleh
negara, sedang faktor
1
Sistem ekonomi adalah satu kesatuan
produksi/perusahaan yang tidak
mekanisme dan lembaga pengambilan keputusan menguasai hajat hidup orang banyak
yang mengimplementasikan keputusan terhadap boleh ada di tangan orang perorang.3
produksi, distribusi dan konsumsi dalam suatu
daerah atau wilayah. Menurut Gregory dan
2
Stuart, elemen kunci dari suatu sistem ekonomi Muslimin Nasution, Mewujudkan
adalah ; (1) hak kepemilikan; (2) mekanisme Demokrasi Ekonomi Dengan Koperasi (Jakarta:
provisi informasi dan koordinasi dari keputusan- PIP Publisihing, 2007), 3.
3
keputusan; (3) metode pengambilan keputusan; Sri Edi Swasono sering mengutip istilah
dan (4) sistem insentif bagi perilaku ekonomi. dalam al-Quran, yaitu “jamaah” sebagaimana
Umumnya, sistem ekonomi didasarkan pada dalam shalat umat Islam, ia artikan sebagai
pemikiran, konsep atau teori-teori ekonomi kebersamaan (mutualisme) dan “ukhuwah”
tertentu yang diyakini kebenarannya. Paul R. sebagai asas kekeluargaan (brotherhood, bukan
Gregory and Robert C. Stuart, Comparative kindship nepotistik). Lebih lanjut, istilah
Economic sistem (Boston: Houghton Miffin ukhuwah/asas kekeluargaan sebagai pernyataan
Company, 1981). Dari definisi tersebut, maka adanya tanggungjawab bersama untuk menjamin
sistem ekonomi Islam mencakup kesatuan kepentingan bersama, kemajuan bersama dan
mekanisme dan lembaga yang dipergunakan kemakmuran bersama, layaknya makna
untuk mengoperasionalkan pemikiran dan teori- brotherhood yang mengutamakan kerukunan dan
teori ekonomi Islam dalam kegiatan produksi, solidaritas. Dalam konteks negara yang
distribusi dan konsumsi. Tim P3EI UII, pluralistik ini brotherhood adalah suatu ke-
Ekonomi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo ukhuwah-an wathaniyah (nasional). Sri Edi
Persada, 2008), 75. Swasono, Mewaspadai Neoliberalisme “Tentang

17 Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016


sistem ekonomi dan demokrasi

Dalam banyak uraian hubungan ekonomi antar manusia


mengenai misi pasal 33 UUD 1945 dengan seperangkat kelembagaan
selalu ditekankan, pasal ini berisi dalam suatu tatanan kehidupan.
politik ekonomi untuk mencapai Selanjutnya boleh dikatakan pula
kemakmuran rakyat. Kemakmuran bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah
disini tak lain adalah kemampuan harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan
pemenuhan kebutuhan dasar. Tetapi dengan falsafah, padangan dan pola
dalam upaya peningkatan hidup masyarakat tempatnya
kemakmuran rakyat sebesar- berpijak. Sistem ekonomi
besarnya, sangat ditekankan sesungguhnya merupakan salah satu
peningkatan kemakmuran unsur saja dalam suatu supra sistem
masyarakat (umum), bukan kehidupan masyarakat. Sistem
kemakmuran orang per-orang. Segi ekonomi merupakan bagian dari
perekonomian yang berlandaskan kesatuan ideologi kehidupan
norma demokrasi ekonomi, masyarakat di suatu negara.
merupakan kemakmuran bagi semua Begitu juga dikemukakan
6
orang. oleh. Menyatakan sistem
perekonomian merupakan sistem
Sistem Ekonomi sosial atau kemasyarakatan dilihat
dalam rangka usaha keseluruhan
Sistem adalah suatu organisasi sosial itu untuk mencapai
besar yang menjalin berbagai subjek kemakmuran. Menurut Suroso,7 yang
atau objek serta perangkat melihat dari aspek tujuannya, sistem
kelembagaan dalam suatu tatanan ekonomi merupakan usaha untuk
tertentu.4 Dengan kata lain suatu mengatur pertukaran barang dan jasa
sistem yang muncul karena adanya yang bertujuan meningkatkan
usaha manusia untuk memenuhi kesejahteraan rakyat. Karena
kebutuhan-kebutuhannya. Awal meningkatkan kesejahteraan rakyat
munculnya suatu sistem ekonomi itu merupakan salah satu tujuan dari
yang berbeda-beda karena politik nasional, maka dengan
dihadapkan dengan pemenuhan demikian sistem perekonomian pada
kebutuhan manusia yang sangat dasarnya merupakan bagian dari
bervariasi akan sebuah hajat manusia sistem politik nasional.
yang bersifat primer (pangan,
pakaian, papan).
Pendapat lain yang
5
dikemukakan Dumairy, mengenai
sistem ekonomi adalah suatu sistem
yang mengatur serta menjalin
6
Tom Gunadi, Sistem perekonomian
Kerakyatan dan Demokrasi Ekonomi” menurut Pancasila dan UUD '45 (Bandung:
(BAPPENAS, 2008), 6. Angkasa,1985), 26.
4 7
Dumairy, Perekonomian Indonesia Suroso, Perekonomian Indonesia
(Jakarta: Erlangga, 1996), 28. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997),
5
Dumairy, Perekonomian Indonesia, 30. 7-8.

Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016 18


Jurnal hikamuna

perekonomian sangat di pengaruhi


Sejarah Singkat Perkembangan oleh nilai-nilai kebudayaan,
Perekonomian pandangan politik , dan ideologi
di Indonesia ekonomi dari masyarakat tersebut.
1950- : Sistem ekonomi liberal
1959 (masa demokrasi) Dasar Sistem Ekonomi Indonesia
1959- : Sistem ekonomi
Telah dikemukakan di atas
1966 etatisme (masa
bahwa Dasar filosofis sistem
demokrasi terpimpin)
ekonomi Indonesia adalah Pancasila8
1966- : Sistem ekonomi
dan dasar konstitusionilnya adalah
1998 pancasila (demokrasi
UUD 1945 pasal 23, 27, 33, dan 34.9
ekonomi)
Dengan demikian maka sistem
1998- : Sistem ekonomi ekonomi Indonesia adalah sistem
Sekarang pancasila (demokrasi ekonomi yang berorientasi kepada
ekonomi) yang dalam Ketuhanan Yang Maha Esa
prakteknya cenderung (berlakunya etik dan moral agama,
liberal. bukan materialisme);
Dalam perekonomian Kemanusiaan yang adil dan
Indonesia dikenal tiga pelaku beradab (tidak mengenal pemerasan
ekonomi pokok yaitu: atau eksploitasi); Persatuan
Koperasi  Sektor swasta  Sektor Indonesia (berlakunya kebersamaan,
pemerintah asas kekeluargaan, sosio-
Segala bentuk perselisihan nasionalisme dan sosio-demokrasi
dalam kegiatan ekonomi juga dalam ekonomi); Kerakyatan
hendaknya diselesaikan dengan cara (mengutamakan kehidupan ekonomi
musyawarah dan dengan cara-cara rakyat dan hajat hidup orang
yang bijaksana tidak dengan banyak); serta Keadilan Sosial
pemaksaan dan kekerasan. Pada (persamaan, kemakmuran masyarakat
akhirnya, tujuan akhir yang ingin yang utama bukan kemakmuran
dicapai adalah membentuk keadilan orang-seorang).10
sosial tanpa memperlebar jurang
antara si kaya dan si miskin. 8
Meskipun konsep Ekonomi Pancasila
Dalam UUD 1945 pasal 33, dengan kata Pancasila itu sendiri telah
“dikotori” oleh Orde Baru yang memberi
dijelaskan panduan dalam tafsiran keliru dan selanjutnya “dimanfaatkan”
menjalankan roda perekonomian untuk kepentingan penguasa Orde Baru. Kini
Indonesia. Pada Pasal 1, dijelaskan karena segala ajaran Orde Baru ditolak, konsep
Ekonomi Pancasila juga dianggap tidak pantas
perkonomian disusun sebagai usaha untuk disebut-sebut lagi. Lihat Mubyarto,
bersama berdasar atas dasar “Ekonomi Kerakyatan Dalam Era Globalisasi”
kekeluargaan. dalam buku Mubyarto, Ekonomi Kerakyatan
(Jakarta: Lembaga Suluh Nusantara, 2014), 4.
Jadi, Perekonomian yang ada 9
Cornelis Rintuh, Perekonomian
di dunia ini, di organisasikan secara Indonesia (Yogyakarta: Liberty, 1995), 43.
berbeda-beda. Sedangkan di 10
Sri Edi Swasono, Sistem Ekonomi dan
Indonesia bentuk organisasi Demokrasi Ekonomi (Jakarta: Universitas
Indonesia [UI-Press], 1985), 125-126.

19 Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016


sistem ekonomi dan demokrasi

Mubyarto11 menyatakan ciri- sosial, serta materi dan rohani secara


ciri Sistem Ekonomi Pancasila seimbang, sehingga sistem ekonomi
adalah (1) Roda perekonomian itu menolak keras aktivitas
digerakan oleh rangsangan ekonomi, perekonomian yang mengarah kepada
sosial dan moral; (2) Kehendak kuat ketidakadilan, dan seyogyanya,
dari seluruh masyarakat ke arah berpihak kepada rakyat miskin yang
kemerataan sosial (egalitarianisme), tertindas secara sosial, ekonomi,
sesuai asas-asas kemanusiaan; (3) politik, dan lainnya. Di samping itu,
Prioritas kebijakan ekonomi adalah kebijakan perekonomian suatu negara
penciptaan perekonomian nasional seharusnya menjadi basis
yang tangguh, yang berarti nasionalisme dan
nasionalisme menjiwai tiap-tiap kemandirian/kedaulatan bangsa
kebijaksanaan ekonomi; (4) Koperasi dalam lingkungan politik dan
merupakan sokoguru perekonomian ekonomi global.
dan merupakan bentuk yang paling Dari butir-butir di atas,
konkret dari usaha bersama; (5) keadilan menjadi sangat utama di
Adanya imbangan yang jelas dan dalam sistem ekonomi Indonesia.
tegas antara perencanaan di tingkat Keadilan merupakan titik-tolak,
nasional dengan desentralisasi dalam proses dan tujuan sekaligus. Pasal 33
pelaksanaan kegiatan ekonomi untuk UUD 1945 adalah pasal utama
menjamin keadilan ekonomi dan bertumpunya sistem ekonomi
sosial.12 Indonesia yang berdasar Pancasila,
Konsep dan pemikiran Sri-Edi dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-
Swasono tentang Ekonomi Pancasila pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.13
menekankan aspek kemanusiaan dan Hal ini, berdasarkan TAP
ketuhanan dalam aktivitas ekonomi, MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah
pemenuhan kebutuhan individu dan butir-butir Demokrasi Ekonomi
(kemudian menjadi ketentuan dalam
11
Emil Salim tercatat sebagai ekonom GBHN 1973, 1978, 1983, 1988),
pertama yang menggunakan istilah “Ekonomi yang meliputi penegasan berlakunya
Pancasila”. Berbeda pengertian dengan
Mubyarto, yang lebih substansial memahami Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23
ekonomi pancasila (konsep, sistem, aktivitas, dan butir-butir yang berasal dari
filsafat ilmu), sementara Emil Salim Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik
menekankan pada sistem (kebijakan) semata,
yang terkesan politis cenderung akomodatif yuang berfungsi sosial dan kebebasan
terhadap teori konvensional (konsep, sistem memilih jenis pekerjaan. Dalam
filsafat ilmu). Namun harus dicatat, Mubyarto- GBHN 1993 butir-butir Demokrasi
lah pada tahun 1981 yang membawa wacana
ekonomi pancasila dalam diskusi ilmiah dan
Ekonomi ditambah dengan unsur
perkuliahan di perguruan tinggi (Indonesia). Sri Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN
Edi Swasono, Ekspose Ekonomika Mewaspadai 1998 dan GBHN 1999, butir-butir
Globalisasi dan Pasar-Bebas Cet. V Demokrasi Ekonomi tidak disebut
(Yogyakarta: PUSTEP-UGM. 2010), h. 98
12
Mubyarto, “Moral Ekonomi Pancasila”,
13
Prisma, 1 Januari 1981. Lihat Sri Edi Swasono, Sri Edi Swasono, Indonesia dan
Ekspose Ekonomika: Mewaspadai Globalisasi Doktrin Kesejahteraan Sosial: Dari Klasik dan
Pasar Bebas Edisi Baru (Yogyakarta: Pusat Neoklasikal Sampai ke The End of Laissez-Faire
Studi Ekonomi Pancasila, 2010), 98. (Jakarta: Perkumpulan PraKasa, 2010), 61.

Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016 20


Jurnal hikamuna

lagi dan diperkirakan “dikembalikan” Jenis Jenis Sistem Perekonomian di


ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945. Indonesia
Landasan normatif-imperatif
ini mengandung tuntunan etik dan  Sistem Ekonomi Demokrasi
moral luhur, yang menempatkan Indonesia mempunyai
rakyat pada posisi mulianya, rakyat landasan idiil yaitu Pancasila dan
sebagai pemegang kedaulatan, rakyat landasan konstitusional yaitu UUD
sebagai ummat yang dimuliakan 1945. Oleh karena itu, segala bentuk
Tuhan, yang hidup dalam kegiatan masyarakat dan negara
persaudaraan satu sama lain, saling harus berdasarkan Pancasila dan
tolong-menolong dan bergotong- UUD 1945. Sistem perekonomian
royong. Dari landasan sistem yang ada di Indonesia juga harus
ekonomi Indonesia sebagaimana berdasarkan Pancasila dan UUD
dikemukakan di atas (Pancasila, 1945. Sistem perekonomian nasional
UUD 1945, TAP MPRS No. yang berdasarkan Pancasila dan UUD
XXIII/66 dan GBHN-GBHN 1973, 1945 disusun untuk mewujudkan
1978, 1983, 1988, 1998, 1999), jelas demokrasi ekonomi dan dijadikan
bahwa ekonomi Indonesia dasar pelaksanaan pembangunan
berpedoman pada ideologi ekonomi. Sistem perekonomian
kerakyatan. Indonesia yang berdasarkan Pancasila
Kerakyatan dalam sistem dan UUD 1945 disebut sistem
ekonomi mengetengahkan ekonomi demokrasi. Dengan
pentingnya pengutamaan demikian sistem ekonomi demokrasi
kepentingan rakyat dan hajat hidup dapat didefinisikan sebagai suatu
orang banyak, yang bersumber pada sistem perekonomian nasional yang
kedaulatan rakyat atau demokrasi. merupakan perwujudan dari falsafah
Oleh karena itu, dalam sistem Pancasila dan UUD 1945 yang
ekonomi berlaku demokrasi ekonomi berasaskan kekeluargaan dan
yang tidak menghendaki “otokrasi kegotongroyongan dari, oleh, dan
ekonomi”, sebagaimana pula untuk rakyat di bawah pimpinan dan
demokrasi politik menolak “otokrasi pengawasan pemerintah.
politik”. Asas kekeluargaan yang kreteria sistem ekonomi demokrasi:
brotherhood bukanlah asas keluarga 1. Masyarakat bebas memilih
atau asas kekerabatan yang pekerjaan yang di hendaki
nepotistik. Kebersamaan dan 2. Hak milik perorangan di
kekeluargaan adalah asas ekonomi akui14
kolektif (cooperativism) yang dianut
Indonesia. 14
Pendapat Sri Edi terhadap
pengakuan atas hak milik pribadi ini tentu
saja tidak dibebaskan sebebas-bebasnya,
tanpa aturan seperti halnya dalam sistem
ekonomi kapitalis (didasarkan atas self-
interest), tapi Islam memberikan aturan
main dalam hal usaha untuk mendapatkan
harta dan juga dalam penggunaan harta.

21 Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016


sistem ekonomi dan demokrasi

 Sistem Perekonomian Indonesia


 Sistem Ekonomi Sosialisme Kemunculan suatu aliran
Sistem sosialisme merupakan ekonomi di dunia, akan selalu terkait
sistem perekonomian yang dengan aliran ekonomi yang muncul
memberikan kebebasan yang cukup sebelumnya. Begitu pula dengan
besar kepada setiap orang untuk garis hidup perekonomian Indonesia.
melaksanakan kegiatan ekonomi, Pergulatan kapitalisme dan
tetapi dngan campur tangan sosialisme begitu rupa memengaruhi
pemerintah.Pemerintah masuk ke ideologi perekonomian Indonesia.
dalam perekonomian untuk mengatur Era pra-kemerdekaan adalah masa di
tata kehidupan perekonomian negara mana kapitalisme mencengkeram
serta jenis jenis perekonomian yang erat Indonesia, dalam bentuk yang
menguasai hajat hidup orang banyak paling ekstrim. Pada masa ini,
dikuasai oleh Negara. Sistem Belanda sebagai agen kapitalisme
ekonomi kerakyatan Dalam sistem benar-benar mengisi tiap sudut tubuh
Ekonomi Kerakyatan ini yang bangsa Indonesia dengan ide-ide
diutamakan adalah rakyat kecil, yaitu kapitalisme dari Eropa. Dengan ide
buruh, tani, nelayan, dan UKM. kapitalisme itu, seharusnya bangsa
Dalam sistem ini, khususnya dalam Indonesia bisa berada dalam kelas
bidang produksi, yang ingin didorong pemilik modal. Tetapi, sebagai
maju adalah UKM yang tersebar di pemilik, bangsa Indonesia dirampok
seluruh Indonesia. hak-haknya.
Kreteria sistem ekonomi sosialisme “Perekonomian Indonesia
(komando): berdasarkan atas asas kekeluargaan.”
1. Faktor produksi dikuasai Demikianlah kira-kira substansi
pemerintah pokok sistem perekonomian
2. Segala kegiatan ekonomi Indonesia paska kemerdekaan.
diatur oleh pemerintah
3. Tidak ada hak milik pribadi Demokrasi Ekonomi
4. Terjadi monopoli Demokrasi ekonomi terkait
erat dengan pengertian kedaulatan
rakyat di bidang ekonomi. Istilah
kedaulatan rakyat itu sendiri biasa
dikembangkan oleh para ilmuwan
sebagai konsep filsafat hukum dan
Menumpuk harta, judi, riba dan transaksi
yang bersifat eksploitatif terhadap hak filsafat politik. Sebagai istilah,
orang lain, adalah terlarang. Namun kedaulatan rakyat itu lebih sering
demikian, instrumen-instrumen ekonomi digunakan dalam studi ilmu hukum
dan keuangan seperti perbankan ribawi daripada istilah demokrasi yang biasa
dalam ekonomi pancasila nampaknya masih dipakai dalam ilmu politik. Namun,
mendapatkan tempat dalam pemikiran. Sri
pengertian teknis keduanya sama
Edi Swasono, Ekonomi Islam dalam
Pancasila (Surabaya: UNAIR, 2008), 5. saja, yaitu sama-sama berkaitan
dengan prinsip kekuasaan yang

Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016 22


Jurnal hikamuna

berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan menghendaki adanya ciri kerakyatan
untuk rakyat.15 yang jelas. Selanjutnya GBHN 1993
Pasal 33 UUD 1945 dan menyatakan bahwa pembangunan
penjelasannya secara tegas ekonomi kerakyatan yang dimaksud
mengamanatkan bahwa asas dan menginginkan adanya partisipasi
sendi dasar perekonomian nasional yang luas dari seluruh masyarakat
harus dibangun sebagai uasaha baik dalam hal ikut serta di dalam
bersama atas asas kekeluargaan. Hal proses pembangunan ekonomi itu
ini berarti pula bahwa perekonomian sendiri maupun dalam hal ikut serta
nasional harus dibangun berdasarkan di dalam menikmati hasil-hasil
demokrasi ekonomi, di mana pembangunan ekonomi tersebut.
kegiatan ekonomi pada intinya Menurut Dawam Rahardjo,17
dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat, demokrasi ekonomi di Indonesia
dan untuk sebesarbesarnya ditafsirkan sebagai demokrasi
kemakmuran rakyat. Demokrasi partisipatoris, yang memunculkan
ekonomi. Menuntut terselenggaranya dua interpretasi yaitu; pertama,
partisipasi ekonomi dan emansipasi menafsirkan partisipasi ekonomi
ekonomi seluruh rakyat. 16 dengan mewujudkan sistem koperasi
Dengan kata lain yang didefinisikan sebagai kumpulan
pembangunan bidang ekonomi juga orang-orang, bukan kumpulan modal,
karena sistem yang digerakkan oleh
15
Di samping itu, penggunaan kedua kumpulan modal adalah kapitalisme
istilah ini juga terkait dengan perbedaan
dan dinilai sebagai sistem ekonomi
tradisi keilmuan dan praktik yang berbeda
antara Eropah Barat dan Eropah Timur. Di yang tidak demokratis sebab
zaman modern, wacana demokrasi tumbuh berdampak pada penyisihan
dan berkembang dalam alam pikiran (exclutionary effect) partisipasi
individualismeliberalisme barat, sedangkan sebagian masyarakat dalam segala
wacana kedaulatan rakyat populer di dalam kegiatan ekonomi; kedua, demokrasi
tradisi keilmuan Eropa Timur yang lebih
menghargai paham sosialisme yang
ekonomi merupakan sistem yang
didasarkan atas sikap-sikap kritis terhadap menghimpun kerjasama semua sektor
individualisme-liberalisme Eropa Barat. dalam proses pembangunan dan
Karena itu, demokrasi dalam wacana ilmu kegiatan perusahaan. Secara
politik menurut tradisi Eropah Barat dan kongkret sektor-sektor yang
Anglo-Amerika biasanya hanya encakup
diikutsertakan untuk mendukung
pengertian-pengertian demokrasi di
lapangan kehidupan politik (political sistem ekonomi adalah sektor
democracy) dalam arti yang lebih sempit koperasi, swasta dan negara.
dibandingkan apa yang dipahami di Srategi pembangunan yang
lingkungan negara-negara Eropah Timur. memberdayakan ekonomi rakyat
Jimly Asshiddiqie, Demokrasi_Ekonomi, merupakan strategi melaksanakan
dalam makalah www.jimly.com
/makalah/namafile/60/Demokrasi_Ekonomi.
demokrasi ekonomi, yaitu, produksi
pdf diakses, 12 januari 2016. dikerjakan oleh semua untuk semua
16
Sri Edi Swasono, Keindonesiaan;
17
Demokrasi Ekonomi Keberdaulatan dan Koermen, Manajemen Koperasi
Kemandirian (Yogyakarta: Aditya Media, 2015), Terapan (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher,
168. 2003), 40.

23 Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016


sistem ekonomi dan demokrasi

dan di bawah pimpinan dan penilikan kelima dari pada Negara Republik
anggota-anggota masyarakat. Indonesia. Keadilan sosial
Kemakmuran masyarakat lebih menghendaki kemakmuran yang
diutamakan ketimbang kemakmuran merata ke seluruh rakyat, yang
orang seorang. Maka, kemiskinan melaksanakan cita-cita kemerdekaan
tidak dapat ditoleransi sehingga yang keempat dari almarhum
setiap kebijakan dan program Roosevelt: “freedom from want yaitu
pembangunan harus memberi bebas dari kesengsaraan hidup.”20
manfaat pada mereka yang paling Dari bangunan pandangan dan
miskin dan paling kurang sejahtera. pemikiran Hatta yang demikian, kata
Inilah pembangunan generasi Sri Edi Swasono, “lahirlah pula
mendatang sekaligus memberikan idenya (Hatta) mengenai sosialisme
jaminan sosial bagi mereka yang Indonesia,21 atau Hatta juga
paling miskin dan tertinggal.18 menyebutnya dengan istilah
22
Demokrasi ekonomi “sosialisme kooperatif, atau ada
sebenarnya bukan barang aneh, juga yang menyebutnya dengan
semuanya telah dibicarakan di mana- “sosialisme religius,23 dimana
mana. Indonesia sangat beruntung menurut Hatta “kaum sosialis
karena konsep itu tidak hanya berada religius menimba keyakinan sosialis
di teks biasa tetapi berada di UUD. mereka dari berita ilahi.
Suatu gagasan yang tidak Terlaksananya sosialisme bagi
menghendaki kekuasaan ekonomi mereka adalah suatu tugas agama.24
terkonsentrasi pada segelintir Sri-Edi Swasono, Demokrasi
pemilik kekuasaan, ekonomi Ekonomi Indonesia tidak harus
semestinya disebarkan, dan
20
keputusan tidak hanya diambil oleh Mohammad Hatta, “17 Agustus 1948,”
Sambutan Tertulis dalam Majalah Mimbar
pemilik perusahaan, tapi harusnya Indonesia “, I. Wangsa Widjaja dan Meutia F.
oleh buruh dan karyawan juga harus Swasono (eds.), Mohammad hatta, Kumpulan
diikutkan. Kaum buruh sebagai kaum Pidato I, dari tahun 1942 s.d. 1949 (Jakarta:
pekerja harusnya memiliki hak Yayasan Idayu, 1981), 170-171.
21
Sri Edi Swasono, Pembangunan
menentukan siapa pemilik atau Berwawasan Sejarah, Kedaulatan Rakyat,
pemimpin perusahaan.19 Demokrasi Ekonomi dan Demokrasi Politik,
Mohammad Hatta sendiri Pemikiran Pembangunan Bung Hatta (Jakarta:
LP3ES, 1995), 84.
memang melihat bahwa demokrasi 22
Mohammad Hatta, “Masalah Politik
ekonomi ini harus diwujudkan karena Perekonomian Bagi Indonesia”, Pidato pada
dengan adanya demokrasi ekonomi Pertemuan dengan Para Pemimpin Politik, Para
Bankir dan Para Ahli Pertanian di New York,
barulah dapat dijamin adanya Tanggal 6 Juni 1960, I. Wangsa Widjaja dan
keadilan sosial yang menjadi tiang Meutia F. Swasono (eds.) , Mohammad Hatta,
Kumpulan Pidato II dari Tahun 1951 s.d 1979
18
Mubyarto, “Ekonomi Kerakyatan (Jakarta: Inti Idayu Press, 1983), 157.
23
Dalam Era Globalisasi” dalam buku Mubyarto, Abdul Madjid, Sri Edi Swasono,
Ekonomi Kerakyatan, 9. Wawasan Ekonomi pancasila (Jakarta,
19
Revrisond Baswir, “Ekonomi UIP,1988), 2.
24
Kerakyatanbsebagai Sistem Indonesia,” dalam Mohammad Hatta, Ajaran Marx atau
buku Mubyarto, Ekonomi Kerakyatan (Jakarta: Kepintaran sang Murid Membeo cetakan
Lembaga Suluh Nusantara, 2014), 33. pertama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), 42.

Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016 24


Jurnal hikamuna

sepenuhnya diartikan sebagai antara kepentingan orang-seorang


berlakunya prinsip “equal treatment” dengan kepentingan umum.27
secara mutlak.25 Ini artinya dalam Dalam pembangunan
sistem Demokrasi Indonesia setiap ekonomi, harus dihindari adanya
orang tidaklah berarti harus neoliberalisme dan etatisme yang
mendapat equal treatment (perlakuan dapat menyebabkan terjadinya
sama) karena menurut Hatta orang persaingan yang tidak wajar dan
yang lemah dan miskin serta saling mematikan antar pelaku
terkebelakang dan underprivileged ekonomi. Oleh karenanya secara
seperti yang tercantum dalam pasal tegas, UUD 1945 dan GBHN
34 UUD 1945, perlu memperoleh menggariskan tentang perlunya
pemihakan dan bantuan yang berbeda pemihakan kepada upaya
(unequal treatment atau special favor memberdayakan ekonomi rakyat
atau partiality atau partial treatment) yang diarahkan pada upaya
karena bagi Hatta, dalam demokrasi mempercepat pembangunan koperasi
ekonomi yang diutamakan adalah dan usaha kecil sebagai wadah
tercapai dan terwujudnya keadilan kegiatan ekonomi rakyat banyak.
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Bertitik tolak dari arahan UUD 1945
(social justice, fairness, equity, dan GBHN tersebut, pembangunan
equality).26 koperasi dan pengusaha kecil perlu
Sebagaimana sektor koperasi terus ditingkatkan dan makin
membangun ekonomi dari bawah diarahkan untuk mewujudkan
dengan menghimpun orang-orang koperasi sebagai badan usaha dan
kecil untuk bekerjasama dan saling sekaligus sebagai gerakan ekonomi
tolong menolong dalam suasana rakyat yang sehat, tangguh, kuat dan
kekeluargaan antara manusia pribadi, mandiri serta pengusaha kecil yang
bebas dari penindasan dan paksaan. unggul sebagai pelaku ekonomi
Menghargai pribadi sebagai makhluk rakyat di semua kegiatan
Tuhan dan bertanggung jawab atas perekonomian nasional.
keselamatan keluarga dan
masyarakatnya, tetapi menolak Prinsip Demokrasi Ekonomi
pertentangan dan persaingan dalam
Prinsip Demokrasi ekonomi
bidang yang sama secara tidak wajar.
pada dasarnya lahir seiring dengan
Karena koperasi merupakan usaha
keberadaan Welfare State (Negara
bersama berdasarkan asas
Hukum Baru/Negara Kesejahteraan).
kekeluargaan dalam keharmonisan
Konsep dan praktek Political State
maupun Legal State yang telah ada
seblumnya banyak menimbulkan
25
Sri Edi Swasono, Mewaspadai
Neoliberalisme: Tentang Kerakyatan dan
Demokrasi Ekonom, (Jakarta: Bappenas, 2008),
9.
26 27
Sri Edi Swasono, Mewaspadai Anwar Abbas, Bung Hatta dan
Neoliberalisme: Tentang Kerakyatan dan Ekonomi Islam (Jakarta: Multi Pressindo, 2008),
Demokrasi Ekonom, 10. 210.

25 Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016


sistem ekonomi dan demokrasi

kesengsaraan rakyat, terutama rakyat 1. Perekonomian disusun sebagai


golongan ekonomi lemah.28 usaha bersama berdasar atas asas
Demokrasi Ekonomi yang di- kekeluargaan.
tegaskan dalam Pasal 33 ayat 4 2. Cabang-cabang produksi yang
Undang-Undang Dasar 1945 (setelah penting bagi negara dan yang
amandemen) tersebut dilaksanakan menguasai hajat hidup orang
dengan prinsip ke-bersamaan, banyak dikuasai oleh negara.
efisiensi berkeadilan, ber-kelanjutan, 3. Bumi, air dan kekayaan alam
berwawasan lingkungan, yang terkandung di dalamnya
kemandirian, serta dengan menjaga sebagai pokok kemakmuran
keseimbangan kemajuan dan rakyat dikuasai oleh negara dan
kesatuan ekonomi nasional. dipe- gunakan untuk sebesar-
Hanya sangat disayangkan besarnya kemakmuran rakyat.
bahwa dalam Undang-Undang Dasar 4. Sumber kekayaan dan keuangan
1945 tidak memberikan pengertian negara dipergunakan dengan
tentang maksud prinsip-prinsip permufakatan lembaga per-
tersebut. Ketentuan ayat 5 wakilan rakyat dan pengawasan
menegaskan bahwa, ketentuan lebih terhadap kebijaksanaannya ada
lanjut mengenai pelaksanaan Pasal pada lembaga penvakilan rakyat
ini diatur dalam undang-undang. Hal pula.
ini bisa saja menimbulkan arti yang 5. Perkonomian daerah
berbeda-beda (persepsi), khususnya dikembangkan secara serasi dan
menyangkut pengertian prinsip- seimbang antar daerah dalam satu
prinsip tersebut. kesatuan perekonomian nasional
Sebagai suatu referensi dengan mendayagunakan potensi
barangkali perlu menyimak dan peran serta daerah secara
ketentuan yang tertuang dalam optimal dalam rangka
Garis-Garis Besar Haluan Negara mewujudkan Wawasan Nusantara
(GBHN) bahwa, pembangunan dan Ketahanan Nasional.
ekonomi harus selalu mengarah 6. Warganegara memiliki kebebasan
kepada mantapnya sistem ekonomi dalm memilih pekejaan yang
nasional berdasarkan Pancasila dan dikehendaki dan mempunyai hak
Undang-Undang Dasar 1945 yang akan pekerjaan dan penghidupan
disusun untuk Mewujudkan yang layak bagi kemanusiaan.
Demokrasi Ekonomi yang harus 7. Hak milik perorangan diakui dan
menjadikan dasar pelaksanaan pemanfaatannya tidak boleh
pembangunan yang memiliki cirri bertentangan dengan kepentingan
sebagai berikut:: masyarakat.
8. Potensi, inisiatif dan daya kreasi
setiap warganegara;
28
Ronny Winarno “Penerapan Prinsip dikembangkan sepenuhnya dalam
Demokrasi Ekonomi, Keadilan dan Kepastian batas-batas yang tidak merugikan
Hukum Dalam Hukum Penanaman Modal,” kepentingan umum.
dalam PERSPEKTIF Volume X No.4 Tahun
2006 Edisi Oktober, 388.

Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016 26


Jurnal hikamuna

9. Fakir miskin dan anak-anak alam dan lingkungan hidup termasuk


terlantar dipeliharaoleh negara.29 tanah, air, udara dan lingkungan
Selanjutnya dalam Demokrasi tempat sumberdaya manusia
Ekonomi yang berdasarkan Pancasila melakukan aktifitasnya. Ciri-Ciri
harus dihindarkan hal-hal sebagai sistem ekonomi kerakyatan adalah:
berikut:30 1. Penegakan prinsip keadilan dan
a. Sistem free fight liberalism yang demokrasi ekonomi disertai
menimbulkan eksploitasi kepedulian yang lemah.
terhadap manusia dan bangsa lain 2. Pemitraan, pemberdayaan dan
yang dalam sejarahnya di prlindungan terhadap yang lemah
Indonesia telah menimbulkan dan oleh semua potensi bangsa,
mempertahankan kelemahan terutama pemerintah sesuai
structural ekonomi nasional dan kernampuannya.
posisi Indonesia dalam per- 3. Penciptaan iklim persaingan
ekonomian dunia. usaha yang sehat dan intervensi
b. Sistem etatisme dalam arti bahwa yang ramah pasar.
negara beserta aparatur ekonomi 4. Pemberdayaan kegiatan ekonomi
negara bersifat dominant, men- rakyat terkait dengan upaya
desak dan mematikan potensi menggerakkan perekonomian
serta daya kreasi unit-unit pedesaan.
ekonomi diluar sector negara, c. 5. Pemanfaatan dan penggunaan
Persaingan tidak sehat serta tanah dan sumber daya alam
pemusatan kekuatan ekonomi lainnya seperti hutan, laut, udara
pada satu kelompok dalam bentuk dan mineral secara adil, trans-
monopoli dan monopsoni yang paran dan produktif degan meng-
merugikan masyurakal dan utamakan hak-hak rakyat se-
bcrtentangan dengari cita-cila tempat, termasuk hak ulayat
keacfilan sosial. masyarakat adapt dengan tetap
Dalam GBHN 1999-2004 me- menjaga kelestarian fungsi
negaskan pula bahwa pembangunan lingkungan hidup. 31
ekonomi dibangun dengan
berlandaskan sistem ekonomi Dinamika Sistem Ekonomi dan
kerakyatan. Komponen utama sistem
Demokrasi Ekonomi
Ekonomi Kerakyatan adalah
sumberdaya manusia sebagai Meskipun secara teori sistem
konsumen, sebagai tenaga kerja dan perekonomian di Indonesia sangat
sebagai pengusaha serta sumberdaya menginginkan terciptanya
kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia seperti yang telah
29
Tom Gunadi, Sistem Perekonomian tercermin dalam Pasal 33 UUD 1945.
Menurut Pancasila dan UUD’45 (Jakarta: 1983),
21.
30 31
Ronny Winarno “Penerapan Prinsip Ronny Winarno “Penerapan Prinsip
Demokrasi Ekonomi, Keadilan Dan Kepastian Demokrasi Ekonomi, Keadilan Dan Kepastian
Hukum Dalam Hukum Penanaman Modal,” 392. Hukum Dalam Hukum Penanaman Modal,” 392.

27 Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016


sistem ekonomi dan demokrasi

Namun dalam pelaksanaan nyata nasional harus diletakkan di atas


dalam kehidupan masyarakat kepentingan neoliberalisme dan
seringkali terjadi penyimpangan yang kapitalisme asing agar sejarah
tak sesuai sehingga tidak tercapai demokrasi ekonomi kita tidak
kesejahteraan rakyat yang dicita- berakhir hanya karena pengaruh
citakan.Pemerintah sebagai wakil asing.
rakyat yang telah dipilih oleh rakyat
untuk mengurusi segala urusan Pasar Bebas dalam Konteks
rakyat dan diberi wewenang oleh
Indonesia
rakyat untuk membuat berbagai
kebijakan yang berpihak kepada Pada konteks ekonomi
rakyat agar rakyat yang Indonesia, Muhammad Hatta salah
diprioritaskan untuk mencapai seorang tokoh strukturalis Indonesia-
kesejahteraan. sebagaimana dikutip Sri-Edi
Kesejahteraan diartikan Swasono mengatakan secara tegas
kemudahan bagi setiap anggota bahwa pasar bebas harus segera
masyarakat untuk dapat memenuhi diakhiri dan sekaligus penolakannya
segala kebutuhan hidup mereka. terhadap mazhab Smithian.33
Namun pada kondisi saat ini istilah Muhammad Hatta bukan anti pasar
kesejahteraan itu sangatlah jauh dari tetapi ia ingin mengembalikan genius
realitas masyarakat Indonesia. Masih pasar kepada fitrahnya yang sejati,
banyak rakyat Indonesia yang berada yaitu pasar sebagai salah satu dan
dibawah garis kemiskinan dengan bukan satu-satunya instrumen
ketidakmampuan mereka untuk pemenuhan dan perbaikan hajat
memenuhi kebutuhan hidup sehari- hidup kebanyakan orang.34
hari. Semasa hidupnya, Prof.
Mubyarto yang dikenal dengan 33
Sri Edi Swasono, Indonesia dan
konsep Ekonomi Pancasilanya, Doktrin Kesejahteraan Sosial; Dari Klasikal dan
menegaskan hanya dalam sistem Neoklasikal Sampai ke the End of Laisez-Faire
ekonomi pancasila, keadilan sosial (Jakarta: Perkumpulan Prakarsa, 2010), 37-8; Sri
Edi Swasono, “Koperasi dan Ekonomi
bagi seluruh rakyat Indonesia dapat Humanistik,” Kompas, Kamis 12 Juli 2012; Sri
dicapai yaitu melalui etika, Edi mencatat sudah lima kali ditegaskannya
kemanusiaan, nasionalisme, dan perlunya pasar bebas diakhiri, yaitu pertama
oleh John Maynard Keynes dalam the End of
demokrasi kerakyatan.32 Laissez-Faire (1926), kedua Mohammad Hatta
Karena itu, pelaksanaan Pasal dan Karl Polanyi (1934 dan 1944), ketiga
33 UUD harus tetap berjalan, agar Gunnal Myrdal, John Kenneth Galbraith, Francis
Bator, Paul Baran dll (1957-1960), keempat
tidak banyak kerugian dan kerusakan Robert Kuttner, Lester Thurow, George Soros,
yang kita alami, ketika kita Joseph Stiglitz dll (1990-2002) dan kelima
meninggalkan prinsip-prinsip Phelps, Eric Maskin dan Paul Krugman (2006-
ekonomi yang telah diletakkan oleh 2008) dan George Akerlof serta Koseph Stiglitz
(2009-2012). Lihat Sri Edi Swasono, “Koperasi
para pendiri Negara. Kepentingan dan Kooperativisme, “Suara Pembaharuan,
Kamis 12 Juli 2012.
32 34
Mubyarto, Ekonomi Pancasila: B. Herry Priyono, Mengembalikan
Gagasan dan Kemungkinan (Jakarta: LP3ES, Sistem Pasar Menjadi Lebih Substantif,
1987), 36. http://www.aktual.co/ekonomi/234609mengemb

Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016 28


Jurnal hikamuna

Pandangan ini menurut Sri- terbatas, sumber-sumber ekonomi


Edi Swasono, tidak ada yang bisa yang terbatas dan berupaya
mengabaikan bagaimana peran pasar memaksimalisasi kepuasan pribadi,
dalam perekonomian, dan ekonomi bersaing dalam kompetisi
37
pasarpun tetap terpelihara dari era sempurna.
kemerdekaan negara Republik Menurut Sri Edi Swasono38
Indonesia, namun yang ditolak secara menilai bahwa: (1) Pasar bebas akan
bersama adalah pasar bebas yang menggagalkan cita-cita mencapai
imaginer dan hanya ada dalam buku keadilan sosial bagi seluruh rakyat
teks dengan berdasar asumsi yang Indonesia; (2) Pasar bebas dapat
berlaku sepenuhnya persaingan- mengganjal cita-cita Proklamasi
bebas.35 Sri-Edi menambahkan Kemerdekaan untuk melindungin
bahwa pasar tidak bisa mengatur segenap bangsa dan seluruh tumpah
dirinya sendiri (self-regulating), tidak darah Indonesia; (3) Pasar bebas
bisa mengoreksi sendiri (self- tidak mampu memihak kepada bekas
correcting) dan penuh dengan kaum Inlander (kaum terjajah) yang
kegagalan pasar (market failurer) jauh dibawah martabat kaum Eropa
terutama ketika mengatasi dan Timur Asing; (4) Pasar bebas
ketimpangan-ketimpangan struktural menutup hak demokrasi ekonomi
dan menghentikan brutalitas pasar- rakyat, yang miskin tanpa daya beli
bebas, mempertajam akan menjadi penonton belaka,
ketidakmerataan serta berada di luar pagar-pagar transaksi
membangkrutkan ekonomi nasional ekonomi; (5) Pasar bebas melahirkan
dan global.36 swastanisasi yang memberikan
Bisa diartikan dalam dunia
ekonomi berlaku hukum 37
Sri Edi Swasono, Ekspose
“mendapatkan untung yang sebesar- Ekonomika: Waspadai Globalisme dan
besarnya”. Untuk mendapatkan Pasar Bebas (Yogyakarta: PUSTEP-UGM,
2010). Lihat juga M. Teresa Lunati, Ethical
untung inilah kadang-kadang cara- Issues in Economic: from Altruism to
cara yang tidak bermoral dilakukan. Cooperation to Equity (London: Mac Millan
Apakah caranya itu mengakibatkan Press, 1997); Deborah Waynes,
matinya usaha dagang orang lain “Management of The United Nations
atau tidak, bukan menjadi Laissez-Passer,” Articel 11.2 of Justatute
(United Nations: Geneva, 2005); Sukasah
pertimbangan. Asumsi yang selama
Sahdan, “Menyikapi Paham-Paham
ini dijadikan acuan dalam Paradoks,” Jurnal Kebebasan: Akal dan
pengembangan tersebut bersumber Kehendak, Vol. II, Edisi 35, Tanggal 23
dari mitos kapitalisme Smitan, yaitu: Juni 2008, 27. Karl W. Roskamp, “Pareto
kebutuhan manusia yang tidak Optimal Redistribution, Utility
Interdependence and Social Optimum”,
alikan-sistem-pasar-menjadi-lebih-substantif- Journal Review of World Economics, Vol.
(di akses 12 Januari 2016). 109, No. 2/Juni, 1973. Lihat juga Deliarnov,
35
Sri Edi Swasono, Ekspose Ekonomika Ekonomi Politik (Jakarta: Erlangga, 2006).
38
Mewaspadai Globalisme dan Pasar-Bebas, 75. Sri Edi Swasono dalam buku karangan
36
Sri Edi Swasono, “Koperasi dan Muhammad Sood, Hukum Perdagangan
Kooperativisme,” Suara Pembaharuan, Kamis 12 Internasional (Jakarta: PT Raja Grafindo
Juli 2012. Persada, 2011), 254-255

29 Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016


sistem ekonomi dan demokrasi

cabang-cabang produksi yang Efisiensi yang dimaksud


penting bagi negara dan menguasai adalah prinsip ekonomi “dengan
hajat hidup orang banyak ke tangan biaya tertentu dapat dicapai hasil
partikelir dan asing; (6) Pasar bebas maksima. Bila kondisi ini tercapai,
mencari keuntungan ekonomi. Pasar maka disebut sebagai kondisi
bebas menggeser, dan menggusur optima” atau efisiensi dapat pula
rakyat dan tanah, dan usaha-usaha dikatakan sebagai prinsip ekonomi
ekonominya; (7) Pasar bebas “dimana dengan hasil tertentu dapat
memperkukuh ketimpangan dicapai dengan biaya minima.”40
struktural, lantas mendorong Secara khusus, akar sejarah efisiensi
terbentuknya polarisasi sosial berkeadilan merupakan istilah Sri-
ekonomi, memperenggang persatuan Edi Swasono untuk mengangkat
nasional; (8) Pasar bebas melihat pasal 33 ayat (4) hasil amandemen
sistem ekonomi subordinasi yang UUD 1945. Dalam penjelasannya
eksploitatif dan diskriminatif disebutkan bahwa naskah asli yang
terhadap yang lemah; (9) Kemudian diajukan badan pekerja MPR
pasar bebas mengacau pikiran kita, hanyalah “efisiensi” yang
melumpuhkan misi-misi mulia dan dikhawatirkan olehnya dapat
mendorong lidah kita bicara palsu,
membabi buta antisubsidi, 2005; Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan
Sosial (Jakarta: Prakarsa, 2006). Ekspose
antiproteksi demi efisiensi yang
Ekonomika: Mewaspadai Globalisasi dan
jarang member manfaat bagi kaum Pasar Bebas (Jogjakarta: Pusat Studi
lemah…”Pendapat Ekonomi Pancasila-UGM, 2010); Indonesia
Edi Swasono tersebut sangat dan Doktrin Kesejahteraan Sosial dari
nasionalistis dan secara tegas Klasikal dan Neoklasikal sampai ke the End
menyatakan perdagangan bebas of Laissez-Faire (Jakarta: Perkumpulan
Prakarsa, 2010); Kembali ke Pasal 33 UUD
hanya akan lebih menyengsarakan 1945 Menolak Neoliberalisme (Jakarta:
masyarakat. Terlepas dari masih Yayasan Hatta, 2010).
adanya banyak kontroversi, dari 40
Selanjutnya Sri Edi Swasono
sudut pandang hukum penulis menguraikan macam-macam dimensi
menilai ratifikasi Undang-Undang efisiensi ekonomi meliputi: (1) efisiensi
statis (mampu memproduksi produk
Nomor 38 Tahun 2008 tentang
nasional sesuai preferensi sosial secara
Pengesahan Charter of The optimal; (2) efisiensi distribusional (mampu
Association of Southeast Asian melayani struktur permintaan efektif yang
Nations dilakukan pemerintah mencerminkan distribusi pendapatan yang
Indonesia sudah menjadi suatu fakta ada dan adil); (3) efisiensi dinamis (efisiensi
hukum yang terbentuk atas dasar yang dikaitkan dengan ekspansi optimal
untuk memenuhi tuntutan transformasi
kemauan politik ekonomi dan kemajuan ekonomi masa
pemerintah untuk mendorong sistem depan). Ketiganya membeentukkan suatu
perdagangan bebas.39 (4) “efisiensi sosial” (melalui penentuan
social indefference curve yang rumit. Lihat,
39
Berbagai sumber penting Sri Edi Sri Edi Swasono, Ekspose Ekonomika:
Swasono yang banyak membahas nilai-nilai Mewaspadai Globalisasi dan Pasar Bebas
efisiensi berkeadilan seperti Kebersamaan (Jogjakarta: Pusat Studi Ekonomi
dan Asas Kekeluargaan (Jakarta: UNJ Press, Pancasila-UGM, 2010).

Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016 30


Jurnal hikamuna

melumpuhkan ayat (1, 2, 3) Pasal 33 merupakan “campuran” antara


UUD 1945. Alasan penting terhadap keduanya. Dengan kata lain, ekonomi
hal tersebut karena perkataan pancasila adalah sistem ekonomi
“efisiensi” saja dapat diartikan pasar-terkendali. Di antara perbedaan
sebagai efisiensi ekonomi yang sistem ekonomi Pancasila dengan
berorientasi hanya kepada pandangan kapitalis atau sosialis adalah isu
“untung rugi” ekonomi. Kata nasionalisme, falsafah negara, dan
tersebut merupakan eksistensi jati pandangan tentang manusia. Dalam
diri ekonomi kerakyatan sebagai sistem kapitalis atau sosialis,
kekuatan pasca-penghilangan asas manusia dipandang sebagai makhluk
kekeluargaan dan perubahan kata rasional yang memiliki
“kesejahteraan sosial” (BAB XIV kecenderungan untuk memenuhi
UUD 1945) dengan “perekonomian kebutuhan akan materi saja.
dan kesejahteraan social.” Sistem ekonomi Indonesia
Perdebatan pada Tataran adalah sistem ekonomi Pancasila
Implementatif Konsep yang identik dengan demokrasi
Perkembangan pasar global dewasa ekonomi. Demokrasi ekonomi yang
ini telah banyak membawa dimaksud adalah demokrasi
keuntungan pada negara maju, Pancasila yang mempunyai ciri-ciri
terutama negara yang sudah mapan antara lain sebagai berikut: pertama,
dalam bidang tehnologi, infrastruktur perekonomian Pancasila digerakkan
dan mapan dalam bidang jaringan oleh rangsangan-rangsangan
ekonominya, akan tetapi dilain pihak ekonomi, sosial dan yang paling
globalisasi telah membawa dampak penting adalah moral, kedua,
negatif pada dunia sedang perekonomian Pancasila ada
berkembang dan membuka lahan hubungannya dengan Tuhan YME
kemiskinan baru.41 sehinga dalam Pancasila terdapat
Dan lebih jauh dari itu sistem solidaritas sosial, ketiga:
ekonomi pasar menghasilkan banyak perekonomian Pancasila berkaitan
kerugian yang berdampak negatif dan dengan persatuan Indonesia, yang
jauh lebih buruk dari apa yang pernah berarti nasionalisme menjiwai
dibayangkan oleh para pemimpin kebijakan ekonomi, keempat: sistem
komunis. perekonomian Pancasila tegas dan
jelas adanya keseimbangan antara
perencanaan sentral (nasional)
Penutup dengan tekanan pada desentralisasi di
dalam pelaksanaan kegiatan
Ekonomi Pancasila adalah
ekonomi.
sistem ekonomi yang bukan kapitalis
dan juga sosialis, akan tetapi

41
Joseph E.Stiglitz, Globalisasi dan
Kegagalan Lembaga-Lembaga Keuangan
Internasional, (Jakarta: PT. Ina
Publikatama, 2003), 7.

31 Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016


sistem ekonomi dan demokrasi

Daftar Pustaka Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, 2011.
Abbas, Anwar Bung Hatta dan Stiglitz, Joseph E. Globalisasi dan
Ekonomi Islam. Jakarta : Kegagalan Lembaga-Lembaga
Multi Pressindo, 2008 Keuangan Internasional.
Baswir, Revrisond. “Ekonomi Jakarta: PT. Ina Publikatama,
Kerakyatan sebagai Sistem 2003.
Indonesia,” dalam buku Lunati, Teresa. Ethical Issues in
Mubyarto. Ekonomi Economic: from Altruism to
Kerakyatan. Jakarta: Lembaga Cooperation to Equity.
Suluh Nusantara, 2014. London: Mac Millan Press,
Deliarnov. Ekonomi Politik. Jakarta: 1997
Erlangga, 2006. Suroso. Perekonomian Indonesia.
Dumairy. Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Jakarta: Erlangga, 1996 Utama, 1997.
Gunadi, Tom. Sistem Perekonomian Swasono, Sri Edi. Ekspose
Menurut Pancasila dan Ekonomika: Mewaspadai
UUD’45 Jakarta: 1983. Globalisasi Pasar Bebas Edisi
Hatta, Mohammad. Ajaran Marx Baru. Yogyakarta: Pusat Studi
atau Kepintaran sang Murid Ekonomi Pancasila, 2010.
Membeo cetakan pertama. ________________. Keindonesiaan;
Jakarta: Bulan Bintang, 1975. Demokrasi Ekonomi
Koermen, Manajemen Koperasi Keberdaulatan dan
Terapan. Jakarta: Prestasi Kemandirian. Yogyakarta:
Pustaka Publisher, 2003. Aditya Media, 2015.
Madjid, Abdul, Sri-Edi Swasono. ________________. Sistem Ekonomi
Wawasan Ekonomi pancasila. dan Demokrasi Ekonomi.
Jakarta, UIP,1988. Jakarta: Universitas Indonesia
Mubyarto. Ekonomi Kerakyatan. [UI-Press], 1985.
Jakarta: Lembaga Suluh ________________. Ekonomi Islam
Nusantara, 2014. dalam Pancasila. Surabaya:
________. Ekonomi Pancasila: UNAIR, 2008.
Gagasan dan Kemungkinan. ________________. Ekspose
Jakarta: LP3ES, 1987. Ekonomika Mewaspadai
Nasution, Muslimin. Mewujudkan Globalisasi dan Pasar-Bebas
Demokrasi Ekonomi Dengan Cet. V. Yogyakarta: PUSTEP-
Koperasi. Jakarta : PIP UGM. 2010.
Publisihing, 2007. ________________. Indonesia dan
Rintuh, Cornelis. Perekonomian Doktrin Kesejahteraan Sosial.
Indonesia. Yogyakarta: Jakarta: Prakarsa, 2006).
Liberty, 1995. ________________. Indonesia dan
Sood, Muhammad. Hukum Doktrin Kesejahteraan Sosial;
Perdagangan Internasional. Dari Klasikal dan Neoklasikal
Sampai ke the End of Laisez-

Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016 32


Jurnal hikamuna

Faire. Jakarta: Perkumpulan Jurnal, Artikel dan Media Massa:


Prakarsa, 2010.
________________. Kembali ke Mubyarto. “Moral Ekonomi
Pasal 33 UUD 1945 Menolak Pancasila”, Prisma, 1 Januari
Neoliberalisme . Jakarta: 1981.
Yayasan Hatta, 2010. Roskamp, Karl W. “Pareto Optimal
________________. Pembangunan Redistribution, Utility
Berwawasan Sejarah, Interdependence and Social
Kedaulatan Rakyat, Optimum”, Journal Review of
Demokrasi Ekonomi dan World Economics, Vol. 109,
Demokrasi Politik, Pemikiran No. 2/Juni, 1973.
Pembangunan Bung Hatta. Sahdan, Sukasah. “Menyikapi
Jakarta: LP3ES, 1995. Paham-Paham Paradoks,”
________________. Kebersamaan Jurnal Kebebasan: Akal dan
dan Asas Kekeluargaan. Kehendak, Vol. II, Edisi 35,
Jakarta: UNJ Press, 2005. Tanggal 23 Juni 2008.
Tim P3EI UII. Ekonomi Islam. Swasono, Sri Edi. “Koperasi dan
Jakarta : PT. Raja Grafindo Ekonomi Humanistik,”
Persada, 2008 Kompas, Kamis 12 Juli 2012.
Widjaja, Wangsa. dan Meutia F. ________________. “Koperasi dan
Swasono. (eds.), Mohammad Kooperativisme, “Suara
hatta, Kumpulan Pidato I, dari Pembaharuan, Kamis 12 Juli
tahun 1942 s.d. 1949. Jakarta: 2012.
Yayasan Idayu, 1981 ________________. Mewaspadai
Neoliberalisme “Tentang
Website: Kerakyatan dan Demokrasi
Jimly Asshiddiqie, Ekonomi”. BAPPENAS, 2008.
Demokrasi_Ekonomi, dalam Waynes, Deborah. “Management of
makalah www.jimly.com The United Nations Laissez-
/makalah/namafile/60/Demokr Passer,” Articel 11.2 of
asi_Ekonomi.pdf diakses, 12 Justatute. United Nations:
januari 2016. Geneva, 2005.
Priyono, B. Herry. Mengembalikan Winarno, Ronny. “Penerapan Prinsip
Sistem Pasar Menjadi Lebih Demokrasi Ekonomi, Keadilan
Substantif, dan Kepastian Hukum Dalam
http://www.aktual.co/ekonomi Hukum Penanaman Modal,”
/234609mengembalikan- dalam PERSPEKTIF Volume
sistem-pasar-menjadi-lebih- X No.4 Tahun 2006 Edisi
substantif, di akses 12 Januari Oktober.
2016.

33 Hikamuna I Edisi 1 Vol. 1. No.1. Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai