Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INDIKATOR INDIKATOR MAKRO EKONOMI


Makalah ini disusun untuk dapat memenuhi Mata Kuliah Pengantar Teori Ekonomi

Dosen Pengampu :
Dwi Ayu Widianingsih

Disusun Oleh :

Sri Wahyuni (223502013)

INSTITUT AL-MA’ARIF
KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN 2023
I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Jual Beli dalam
Islam ini dapat kami selesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan


dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga
Makalah indikator-indikator makro ekonomi ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.

Way Kanan ,10 September 2023

Penyusun
II

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. PENDAPATAN NASIONAL.........................................................................2
B. SUKU BUNGA...............................................................................................2
C. PERTRUMBUHAN EKONOMI.....................................................................3
D. INDEKS HARGA KONSUMEN....................................................................4
E. NERACA PEMBAYARAN............................................................................4
F. KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER......................................................4
G. TINGKAT PENGANGGURAN.....................................................................5

BAB III PENUTUP...................................................................................................6


A. KESIMPULAN................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................7
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indikator makro ekonomi secara umum merupakan suatu


ukuran yang menggambarkan kondisi makro ekonomi suatu negara
atau daerah. Indikator ini dapat dipergunakan sebagai tolak ukur
untuk mengetahui kinerja pembangunan ekonomi suatu negara atau
daerah.
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendapatan Nasional

Pedapatan nasional merupakan salah satu tolak ukur yang


dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara.
Pendapatan nasional juga dapat diartikan sebagai nilai barang dan
jasa yang dihasilkan dalam suatu negara. Tujuan dari perhitungan
pendapatan nasioanal ini adalah untuk mendapat gambaran tentang
tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi,
komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor
perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai.
Data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat
digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara
pada masa yang akan datang. Data pendapatan negara dapat dihitung
dengan 3 pendekatan yaitu :
1. Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh
pendapatan (upah,sewa,bunga dan laba) yang diterima rumah
tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu
sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada
perusahaan.
2. Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh
produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris,
ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu.
3. Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi suatu
negara selama satu periode tertentu.

B. Suku Bunga

Menyesuaikan variabel ekonomi dengan dampak inflasi adalah


hal yang sangat penting dan sedikit rumit ketika kita melihat data
suku bunga. Ketika kita menabung di bank, kita akan memperoleh
bunga dari tabungan kita. Sebaiknya, jika kita meminjam dari bank
untuk membeli mobil, kita harus membayar bunga pinjaman kita.
Bunga mewakili pembayaran pada masa mendatang untuk transfer
uang pada masa lalu. Sebagai hasilnya, suku bunga selalu melibatkan
perbandingan jumlah uang pada masa waktu yang berbeda. Untuk
mengetahui secara lebih lengkap tentang suku bunga, kita harus
mengetahui bagaimana menyesuaikan dengan dampak inflasi.
Suku bunga yang diberikan bank disebut dengan suku bunga nominal
3

(nominal interest rate), sedangkan suku bunga yang disesuaikan


dengan inflasi disbut dengan suku bunga riil (real interest rate). Kita
dapat menuliskan hubungan antara suku bunga nominal, suku bunga
riil, dan inflasi adalah sebagai berikut :

Suku bunga riil = suku bunga nominal – laju inflasi

Suku bunga riil adalah perbedaan antara suku bunga nominal


dengan laju inflasi. Suku bunga nominal menunjukkan seberapa cepat
jumlah dollar di rekening bank kita naik sepanjang waktu. Suku
bunga riil menunjukkan seberapa cepat daya beli rekening bank kita
naik sepanjang waktu.
Bank Sentral Republik Indonesia (kuartal III 2016), BI rate
atau Suku Bunga Bank Indonesia merupakan tingkat suku bunga
untuk satu tahun yang ditetapkan oleh BI sebagai patokan bagi suku
bunga pinjaman maupun simpanan bagi bank dan atau lembaga-
lembaga keuangan diseluruh indonesia.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga yaitu
kebutuhan dana, persaingan, kebijakan pemerintah, target laba yang
diinginkan, jangka waktu, kualitas jamina, reputasi perusahaan,
produk yang kompotitif, hubungan baik, dan jaminan pihak ketiga.

C. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta


jumlah produksi barang dan jasa yang dihitung suatu negara dalam
suatu kurun waktu tertentu berdasarkan beberapa indikator misalnya
saja naiknya pendapatan nasiaonal, pendapatan perkapita, jumlah
tenaga yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta
berkurangnya tingkat kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses
perubahan yang secara berkesinambungan menuju kondisi yang lebih
baik dalam kondisi perekonomian suatu negara. Ekomoni suatu
negara sendiri dapat dikatakan bertumbuh jika ada kegiatan ekonomi
masyarakatnnya berdampak langsung kepada kenaikan produksi
barang dan jasanya.
Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi,
pemerintah kemudian dapat membuat perencanaan mengenai
penerimaan negara dan pembangunan kedepannya. Sementara bagi
para pelaku sektor usaha, tingkat pertumbuhan ekonomi dapat
dijadikan sebgai dasar dalam membuat rencana pengembangan
produk serta sumber dayanya.
D. Indeks Harga Konsumen (IHK)
4

Indeks Harga Konsumen (IHK-consumer price index [CPI])


adalah ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh
konsumen. Ahli statistik pemerintah secara rutin menghitung dan
melaporkan indeks harga konsumen. Indeks harga konsumen
digunakan untuk mengamati perubahan dalam biaya hidup sepanjang
waktu. Ketika indeks harga konsumen naik, keluarga biasa harus
menghabiskan pengeluaran yang lebih banyak untuk menjaga
standar hidup yang sama. Pakar ekonomi menggunakan istilah inflasi
untuk menggambarkan situasi saat tingkat harga perekonomian
secara keseluruhan meningkat.

E. Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang


menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran yang dilakukan
di antara suatu negara dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu.
Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian yang
utama, yaitu neraca berjalan dan neraca modal.
Neraca berjalan Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi
seperti ekspor dan impor barang tampak, ekspor dan impor jasa atau
tak tampak, dan pembayaran pindahan neto keluar negeri.
Neraca Modal Neraca modal meliputi dua golongan
transaksi, yaitu aliran modal jangka panjang dan aliran modal
keuangan swasta.

F. Kebijakan Fiskal dan Moneter

Menurut Soeratno, Kebijakan fiskal merupakan kebijakan


yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempengaruhi keadaan di
pasar barang dan jasa agar kondisi perekonomian menjadi semakin
membaik khususnya keadaan di pasar barang dan jasa. Ada dua akibat
kebijakan fiskal, yaitu kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif dan
kebijakan fiskal yang bersifat kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif
dilakukan oleh pemerintah misalnya melalui penambahan
pengeluaran konsumsi pemerintah, penambahan pembayaran transfer
atau subsidi, dan pengurangan potongan pajak. Kebijakan fiskal
kontraktif dilakukan oleh pemerintah misalnya melalui pengurangan
pengeluaran konsumsi pemerintah, pengurangan pembayaran transfer
atau subsidi, dan peningkatan potongan pajak.

Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dilakukan oleh


5

bank sentral untuk mempengaruhi keadaan di pasar uang agar kondisi


perekonomian menjadi semakin membaik khususnya keadaan di
pasar uang.
Ada dua jenis kebijakan moneter, yaitu kebijakan moneter
ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif. Kebijakan moneter
ekspansif dilakukan oleh bank sentral melalui penambahan jumlah
uang beredar (easy money policy), misalnya melalui alat atau
instrumen kebijakan moneter seperti pembelian surat berharga,
pengurangan cadangan minimum, dan akan moneter kontraktif
dilakukan oleh bank sentral melalui pengurangan jumlah uang
beredar (tight money policy), misalnya melalui alat atau instrumen
kebijakan moneter seperti penjualan surat berharga, penambahan
cadangan minimum, dan penambahan tingkat bunga pinjaman.

G. Tingkat Pengangguran

Satu aspek dalam kinerja ekonomi adalah seberapa efektif


suatu perekonomian menggunakan sumber daya dengan baik. Karena
para pekerja suatu perekonomian adalah sumber daya utama, menjaga
agar para pekerja tetap bekerja menjadi puncak perhatian para
pembuat kebijakan ekonomi. Tingkat penggangguran adalah statistik
yang mengukur persentase orang-orang yang ingin bekerja tetapi
tidak mempunyai pekerjaan.

Angkatan kerja adalah jumlah orang yang bekerja ditambah


dengan jumlah pengangguran; dan statistik terkait adalah tingkat
partisipasi angkatan kerja (%) adalah merupakan ratio antara
angkatan kerja dengan populasi dewasa dikali dengan 100.
6

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perekonomian suatu negara diukur menggunakan indikator-


indikator perekonomian makro dikarenakan ekonomi makro adalah
ekonomi yang menganalisa semua masalah dalam satu sistem
ekonomi dan analisa ini bersifat umum, ekonomi ini sangat
mempengaruhi ekonomi sangat mempengaruhi masyarakat,
perusahaan dan pasar.
Adapun indikator-indikator ekonomi makro tersebuat adalah
pendapatan nasional, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, indeks
harga konsumen, neraca pembayaran, kebijakan fiskal dan moneter,
dan tingkat pengangguran.
7

DAFTAR PUSTAKA

Sadono Sukirno. (2014). Makroekonomi Modern. PT Rajagrafindo Persada.

Mankiw, N. G. (2009). Makroekonomi. Erlangga


.
Soemarso, S. R. (2012). Teori dan Kebijakan Makroekonomi. PT RajaGrafindo Persada.

Mubyarto. (2012). Dasar-dasar Ekonomi Makro. Ghalia Indonesia


.
Siregar, H. S., & Affandi, A. (2012). Ekonomi Makro. PT RajaGrafindo Persada.

Hery. (2016). Ekonomi Makro. PT RajaGrafindo Persada.

Romer, D. (2014). Advanced Macroeconomics. Bumi Aksara.

Setiawan, B., & Faisal, S. (2011). Dasar-dasar Makroekonomi. PT Gramedia Pustaka Utama.

Sutrisno, I. (2013). Makroekonomi. PT Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai