Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

SISTEM EKONOMI PANCASILA

Dosen Pengempu : Dr. I Gusti Agung Ngr Gd Eka Teja Kusuma, SE. MM

Disusun oleh :

I Made Angga Dwi Apriana (27)

Universitas Mahasaraswati Denpasar


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Program Studi Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem ekonomi merupakan suatu keselurahan dari semua lembaga ekonomi
yang dilaksanakan atau dipergunakan oleh suatu Negara atau bangsa untuk mencapai
cita-cita yang telah di tetapkan. Ekonomi Pancasila merupakan suatu konsep sistem
ekonomi berasal Keadilan Sosial. Ekonomi Pancasila bercirikan keselarasan dan lebih
mengutamakan masyarakat dan bukan kemakmuran perorangan. Berdasarkan sistem
pemilikan sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, tak terdapat alasan untuk
menyatakan bahwa sistem ekonomi kita adalah kapitalistis. Sama halnya, tak pula
cukup argumentasi untuk mengatakan, bahwa kita menganut sistem ekonomi sosialis.
Indonesia mengakui pemilikan individual atas faktor-faktor produksi, kecuali untuk
sumber daya-sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh
Negara. Hal ini diatur dengan tegas oleh pasal 33 UUD 1945, maka secara
konstitusional sistem ekonomi Indonesia yang banyak dikenal masyarakat adalah
sistem ekonomi campuran yaitu sistem ekonomi pancasila.
Yang mendasari dari sistem ekonomi pancasila adalah berpedoman dengan
pancasila dan berdasarkan UUD 1945. Dijelaskan bahwa setiap yang dilakukan oleh
rakyat Indonesia telah tercantum dalam Pancasila dan UUD1945, karena setiap
individu diajarkan untuk hidup bergotong royong dan saling membantu orang yang
membutuhkan. Sistem ekonomi Pncasila idak hanya berfokus pada ekonomi tetapi
mencakup dalam bidang lainnya seperti sosial-budaya, bidang politik dan bidang
pertahanan. Perwujudan sistem ekonomi pancasila harus dimulai dari sikap dan prilaku
sebagai manusia yang berpancasila. Tujuan utama dari sistem ekonomi pancasila, ialah
memahami isi dari pancasila, mengamalkan isi dari pancasila, dan mengamalkannya.
Kebijakan yang dilakukan ialah mengembangakan IPTEK, bidang ekonomi, bidang
politik, bidang sosial-budaya, kebijakan tersebut tidak selamanya berjalan sesuai
dengan apa yang di tetapkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dewasa ini ada segelintir
orang yang menyalahkan kepercayaannya untuk kepentingan pribadi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila


Ekonomi Pancasila merupakan ilmu ekonomi kelembagaan (instructional
economics) yang menjunjung tinggi nilai-nilai kelembagaan Pancasila sebagai
ideologi Negara dengan kelima silanya secara utuh maupun sendiri-sendiri. Jika
Pancasila mengandung 5 asas, maka semua substansi sila Pancasila yaitu :
1. Etika,
2. Kemanusiaan,
3. Nasionalisme,
4. Kerakyatan/Demokrasi, dan
5. Keadilan sosial,
harus di pertimbangkan dalam model ekonomi yang disusun. Kalau sila pertama dan
kedua adalah dasarnya, sedangkan sila ketiga dan keempat sebagai caranya, maka sila
kelima Pancasila adalah tujuan dari Ekonomi Pancasila.
Sistem Ekonomi Pancasila berisi aturan main kehidupan ekonomi yang
mengacu pada ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Dalam Sistem Ekonomi
Pancasila, pemerintah dan masyarakat memihak pada (kepentingan) ekonomi rakyat
sehingga terwujud kemakmuran dan kesejahteraan. Inilah sistem ekonomi kerakyatan
yang demokratis dan melibatkan semua orang dalam proses produksi serta hasilnya
dinikmati oleh semua masyarakat. Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi
Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian maka sistem ekonomi
Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa
(berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan
beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya
kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam
ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup
orang banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat
yang utama bukan kemakmuran perseorangan).
Sistem Ekonomi Pancasila adalah keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang
dilaksanakan atau dipergunakan oleh Bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita yang
telah ditetapkan. Adapun faktor yang digunakan dalam produksi, distribusi, dan
konsumsi barang- barang dan jasa falsafah Hidup Pancasila sebagai ‘Weltanschauung
‘ Bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, sistem ekonomi pancasila ialah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasikan segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik dilakukan oleh
pemerintah maupun oleh pihak swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Sistem ekonomi pancasila yaitu seluruh
lembaga ekonomi yang dipergunakan bangsa Indonesia dalm mengolah dan melakukan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap sistem
mempunyai perbedaan yaitu dalam menjalankan prinsip sistem tersebut dan perbedaan
dalam penerapan kepemilikan.

B. Sistem Ekonomi Pancasila


a. Sistem Ekonomi Periode Pra-Kemerdekaan
1. Periode Pra-Kolonialisme
• Pertanian, monokultur (padi di jawa, rempah-rempah di maluku).
• Eksplorasi hasil alam, misal laut, hutan dan tambang.
• Perdagangan besar antara pulau dan antar negara.
2. Periode Kolonialisme
• Penggunaan teknologi eropa, skala besar, industrialisasi.
• Akses kepemilikan sumberdaya dikuasai penjajah (kapitalis liberal),
berdampak pada kondisi rakyat Indonesia menjadi miskin.
b. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila

1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh : hajad

hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil

bumi, dan lain sebagainya.

2. Peran negara termasuk penting namun tidak dominan begitu juga dengan peranan pihak

swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi

sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni

pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling

mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua

untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.

4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas

kekeluargaan antar sesama manusia.

C. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila


Kelebihan:
• Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
• Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan mengusasi hajat hidup
rakyat banyak dikuasai oleh negara.
• Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
• Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
permuwakafan lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap
kebijakannya ada pada lembaga perwakilan rakyat pula.
• Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
• Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
• Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan
sepenuhnya dalam batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
• Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Kekurangan:
• Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling
menghancurkan).
• Sistem terpusat, yang dapat mematikan potensi, kreasi, dan inisiatif warga
masyarakat.
• Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
D. Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi pancasila tidak dapat dibatasi bidang ekonomi saja, tetapi
mencakup pula bidang-bidang sosial-budaya, bidang politik, dan bidang-bidang
pertahanan-kemanan, karena sistem ekonomi merupakan salah satu komponen dari
sistem yang lebih besar, yaitu Sistem Pembangunan Nasional. Tujuan mempelajari
sistem ekonomi pancasila yaitu :

• Mengerti dan memahami arti dan isi pancasila itu dengan sebenar-benarnya.
• Menghayati dan mengamalkan semua sila dengan sebaik-baiknya.
• Mengamankan dan menyelamatkan Pancasila dari setiap usaha yang hendak
merongrong atau menggantinya.

Tujuan dan fungsi dari sistem ekonomi pancasila yaitu sebagai dasar Negara, dan
sebagai ideologi Negara, yaitu dijelaskan sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai Dasar Negara


Pancasila juga sering disebut dengan istilah dasar falsafah (filsafat) Negara,
ideologi Negara, Staat idée dan phylosofische grondslag. Dalam pengertian ini,
pancasila menagatur pemerintahan Negara atau digunakan sebagai dasar mengatur
pemerintahan Negara atau digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan
negara. Pancasila sebagai dasar Negara merupakan fungsi pokoknya. Pancasila sebagai
dasar Negara berfungsi sebagai pemersatu bengsa Indonesia, sebagai alat pemersatu
kesatuan dan persatuan yang didalamnya merumuskan cita-cita bangsa Indonesia dalam
bernegara, yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraannegar atau pemerintahan.
Pancasila sebgai dasar Negara dimuat dalam Pembukuan UUD 1945 alenia ke-4 yang
berbunyi:

“kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk
memajukan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang
dasar terbentuk dalam suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat
berdasarkan kepada: keTuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia.”

Maksud dari alenia ke 4 dalam UUD 1945 adalah:


a. Membentuk pemerintahan Negara Indonesia, sebagai penyelengara keseluruhan
kegiatan Negara dalam segala aspek kelengkapannya dan akan menjalankan
pemerintahan Negara dari Negara yang baru saja di bentuk
b. Pemerintahan Negara Indonesia akan melaksanakan fungsi dan tujuan Negara
Indonesia yaitu:
• Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
• Memajukan kesejahteraan umum.
• Mencerdaskan kehidupan bangsa.
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pancasila merupakan suatu asas yang meliputi suasana kebatinan dan cita-cita
hukum. Sebagai sumbur dari segala sumber hukum atau sebagai tertib hukum
Indonesia, maka pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Menurut
Notonagoro pancasila sebagai dasar Negara mempunyai kedudukan istimewa dalam
hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia (merupakan pokok kaidah Negara yang
fundamental). Oleh karena itu, pancasila merupakan sumber dari nilai dan dengan nilai-
nilai yang terkandung didalamnya terbentuk dengan norma- norma hukum oleh negara.
Nilai hukum yang tercantum harus berdasarkan dan dijiwai oleh nilai- nilai etis, nilai
religius, nilai kebenaran, nilai vital dan nilai materiil seperti yang terkandung dalam
Falsafah Pancasila.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
• Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber
hukum(sumber tertib hukum) Indonesia.
• Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang
Dasar 1945.
• Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (baik hukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis).
• Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar yang
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah untuk menyelenggarakan.
• Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945, bagi
penyelenggara Negara, pelaksana pemerintah. Pancasila merupakan alat
penyatu Bangsa Indonesia. Hal ini terbukti dari berbagai daerah dan wilayah
yang terdiri dari beribu pulau dengan berbagai suku bangsa dan berbeda adat
istiadat serta bergam kebudayaan. Oleh karena itu Pancasila sebagai penyatu
dan dapat membawa keutuhan bangsa dan Negara Indonesia dari berbagai
bentuk lapisan.
Pancasila sebagai Ideologi Negara. Istilah ideologi berasal dari kata idea yang
berarti ‘gagasan, konsep, pengertian dasar, atau cita-cita’,dan logos yang yang berarti
‘ilmu’. Kata idea berasal dari bahasa yunani ‘eidos’ yang artinya bentuk. Maka secara
harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas), atau
ajaran mengenai pengertian- pengertian dasar. Ideologi pancasila dipergunakan sebagai
pegangan atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari setiap warga Negara Indonesia.
Dalam membentuk posisi subjek dan menghasilkan makna. Ideologi tampil sebagai
stuktur pemaknaan atau pandangan dunia untuk semua kelompok masyarakat.
Pemikiran-pemikiran, gagasan-gagasan, harapan serta cita-cita tersebut merupakan
suatu nilai yang dianggap benar dan memliki derajat yang tertinggi dalam Negara.
Ideologi mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai mahluk individu dan
mahluk sosial. Oleh karena itu, ideologi pancasila mengakui atas kebebasan dan
kemerdekaan individu, namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak dan
kebebasan orang lain secara bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang
lain.

E. Kebijakan Sistem Ekonomi Pancasila


Kebijakan-kebijakan yang dilakukan dalam sistem ekonomi pancasila bisa
diawali dengan adanya perubahan-perubahan dalam pengembangan IPTEK, bidang
politik, bidang ekonomi, bidang sosial-budaya, sebagai berikut ini:
1. Pengembangan IPTEK
Dalam upaya meningkatkan dan mewujudkan sumber daya kesejahteraan dan
peningkatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada hakikatnya
suatu hasil kreativitas rokhani setiap individu. Oleh karena itu, modal utama dalam
membangun sebuah Negara, yaitu kemajuan teknologi yang dilengkapi
keterampilannya untuk memanfaatkan sumberdaya alam dana `teknologi. Tetapi yang
menjadi persoalan adalah kualitas dari sumber daya manusia, penawaran tenaga kerja
yang melibihi permintaan tenaga kerja, tingginya lulusan sekolah yang menganggur,
dan tenaga kerja yang tidak terdidik. Oleh sebab itu, ini merupakan faktor utama dalam
membangun kebijakan sistem ekonomi pancasila.

2. Pengembangan dalam Bidang Politik


Dalam sistem politik Negara harus mendasarakan pada kekuasaan yang bersumber
pada penjelmaan hakikat manusia sebagai individu-mahluk sosial yang terjelma
sebagai rakyat. Maka kekuasaan Negara harus berdasarkan pada asal mula dari rakyat
untuk rakyat.maka rakyat asal mula dari suatu Negara. Menurut Drs. Moh.Hatta,
menyatakan bahwa Negara berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa atas dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Tetapi berbeda untuk saat ini, kebanyakan dari
pemimpin hanyalah memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi bukan untuk
kepentingan rakyat.

3. Pembangunan dalam Bidang Ekonomi


Terwujudnya perkembangan suatau Negara adalah berawal dari rakyatnya yang
mampu mengembangkan teknonolginya. Sebagai mana telah tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ekonomi
kerakyatan merupakan ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi
kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar
pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa.

4. Pengembangan dalam Bidang Sosial-Budaya


Pengembangan sosial budaya pada masa reformasi, dewasa ini mengankat nilai-nilai
yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai Pancasila pada
hakikatnya bersifat humanistic, artinya nila-nilai pancasila mendasarkan pada nilai
yang bersuber pada harkat martabat manusia sebagai mahluk yang berbudaya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pancasila sebagai ideologi nasional membawa keharusan untuk dijadikan dasar
atau pedoman dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara. Secara normatif landasan
idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada Pancasila,
terutama sila ke 5, dan Undang-Undang Dasar pasal 33. Sistem Ekonomi Komando,
Sistem Ekonomi Pasar, dan Sistem Ekonomi Campuran adalah tiga sistem ekonomi
yang secara umum dikenal di seluruh dunia. Bagaimana dengan sistem ekonomi yang
berlaku di Indonesia? Indonesia tidak menganut Sistem Ekonomi Komando, Sistem
Ekonomi Pasar, maupun Sistem Ekonomi Campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan
di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung
demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

B. SARAN

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya
pengetahuan, kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini. Penulis berharap, pembaca berkenan memberikan kritik dan saran
yang membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Boediono, Mubyarto. 1980. Ekonomi Pancasila. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.


Daman, Rozikin. 1995. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: PT.Raja Grofindo.
Gunadi,Tom.1983.Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 1945. Bandung:
Angkasa
Kaelan, H . 2000. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma.
MS Bakry, Noor, Pancasila Yuridis Kenegaraan, Edisi Revisi, (Liberty: Yogyakarta.
Mubyarto. 1987. Ekonomi Pancasila Lintasan Pikir Mubyarto.Yoyakarta: Aditya Media.
1988. Sistem dan Moral Ekonomi Indonesia. Bandung: LP3ES.

Anda mungkin juga menyukai