DAN
SISTEM
EKONOMI
PEREKONOMIAN INDONESIA Leave a comment
DAN
dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat
dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah seorang
ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Dalam
sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh
pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian.
Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom semuanya
dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi dikuasai
oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara di Eropa
Timur dan Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri sistem perekonomian komando
adalah sebagai berikut:
a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat.
b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara.
c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak
swasta tidak diakui.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi pasar sering juga disebut sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi pasar
merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengolahan dan pemanfaatan sumber daya
di dalam perekonomian yang dilakukan oleh individu dan terbebas dari campur tangan
pemerintah. Jadi, sistem ekonomi pasar sangat bertolak belakang dengan sistem ekonomi
komando.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang
terkenal berjudul The Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa perekonomian
akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar
atau mekanisme harga. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands.
Sistem ekonomi pasar banyak dianut oleh negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Terdapat beberapa ciri sistem perekonomian pasar, di antaranya sebagai berikut:
a) setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi.
b) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar.
c) peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk
menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi.
d) peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil.
e) hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan
yang dilindungi sepenuhnya oleh negara.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang lahir sebagai alternatif dari
sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi campuran ini
mengambil kelebihan dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar. Dalam
sistem ekonomi campuran, persoalan organisasi ekonomi sebagian dipecahkan melalui
mekanisme pasar dan sebagian lagi dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat.
Terdapat beberapa ciri sistem ekonomi campuran, di antaranya sebagai berikut:
a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembetasan dari
pemerintah.
b) kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki
hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
c) kepentingan umum lebih diutamakan.
d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
Sumber : http://gurumuda.com/bse/pengertian-dan-macam-macam-sistem-ekonomi.
Tanggal, 08-02-2011. Jam, 19.44.
PEREKONOMIAN INDONESIA
Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan
falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi
yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh
Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya. Pada awalnya Indonesia menganut
sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat.
Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis
Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi
sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali
menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah
masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi
kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia.
A. Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan
falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi
yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh
Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya. Pada awalnya Indonesia menganut
sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat.
Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis
Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi
sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali
menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah
masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi
kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut ini bentuk sistem
ekonomi di Indonesia dari masa Orde Baru hingga sekarang.
1. Sistem Ekonomi Demokrasi
Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu
UUD
1945.
Oleh
karena
itu,
segala
bentuk
kegiatan
masyarakat dan negara harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem
perekonomian yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sistem perekonomian nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk
mewujudkan demokrasi ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan
ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
disebut sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan
dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan
pemerintah.
Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi
lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu,
negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan
perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat.
a.
Ciri-Ciri
Positif
Sistem
Ekonomi
Demokrasi
Berikut
ini
ciri-ciri
dari
sistem
ekonomi
demokrasi.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak
dikuasai
oleh
negara.
3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan
dipergunakan
untuk
sebesar-besarnya
bagi
kemakmuran
rakyat.
4) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk permufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada
lembaga-lembaga
perwakilan
rakyat
pula.
5) Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai
hak
akan
pekerjaan
dan
penghidupan
yang
layak.
6) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan
masyarakat.
7) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas
yang
tidak
merugikan
kepentingan
umum.
8). Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
b
.
Ciri-Ciri
Negatif
Sistem
Ekonomi
Demokrasi
Selain memiliki ciri-ciri positif, sistem ekonomi demokrasi juga mempunyai hal-hal yang
harus
dihindarkan.
1) Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan
dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat
menimbulkan
kelemahan
struktural
ekonomi
nasional.
2) Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan
serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor
negara.
3) Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam
bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
2. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia sejak terjadinya Reformasi di Indonesia
pada tahun 1998. Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan
mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem
perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Pada sistem ekonomi
kerakyatan, masyarakat memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah
menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. Sistem
ekonomi
kerakyatan
mempunyai
ciri-ciri
berikut
ini.
a. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang
sehat.
b. Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas
hidup.
c. Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
d.
Menjamin
kesempatan
yang
sama
dalam
berusaha
dan
bekerja.
e. Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.
B. Pelaku Utama dalam Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem ekonomi kerakyatan sendi utamanya adalah UUD 1945 pasal 33 ayat (1), (2), dan
(3). Bentuk usaha yang sesuai dengan ayat (1) adalah koperasi, dan bentuk usaha yang
sesuai dengan ayat (2) dan (3) adalah perusahaan negara. Adapun dalam penjelasan pasal
33 UUD 1945 yang berbunyi hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak boleh di tangan seorang. Hal itu berarti perusahaan swasta juga mempunyai
andil di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian terdapat tiga pelaku
utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di Indonesia, yaitu perusahaan negara
(pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan
menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah sistem
ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling bekerja sama
dengan baik pula dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian sikap saling mendukung
di antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan ekonomi
kerakyatan.
Sumber
:
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:PelakuPelaku_Ekonomi_Dalam_Sistem_Perekonomian_Indonesia_8.2_%28BAB_15%29
SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barangbaranga naik 400%.
c)Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp
1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat
uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat
lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah
meningkatkan angka inflasi.
III.ORDE BARU
Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas
utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi,
penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi
kurang lebih 650 % per tahun.
Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal
ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan
sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi
campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan
praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam
perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah
tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR
dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia.
IV.ORDE REFORMASI
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum
melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakankebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa
kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup
berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai
persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah
KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN,
pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat
skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat.
Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.
Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan
penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalanpersoalan ekonomi antara lain :
a)Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan
Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp
116.3 triliun.
b)Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di
dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi
kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu
berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun
kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke
perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),
tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal
keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan
modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.
Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan kontroversial pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi
BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi
oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor
pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua,
yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak
sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah
sosial.
Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah
mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim
investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit
pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan
kepala-kepala daerah.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor
produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem
ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem
tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned
economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market
economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan
jasa melalui penawaran dan permintaan
dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai
akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh
mekanisme penawaran-permintaan.
Singkatnya sistem perekonomian indonesia adalah cara suatu bangsa atau negara
mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan
bagi rakyatnya.
Ada beberapa jenis sistem perekonomian di indonesia yaitu :
Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi yang masih terikatdengan adat istiadat, kebiasaan dan nilai budaya
setempat.
Jadi sistem perekonomian yang tercipta dalam suatu daerah tertentu
yang sesuai dengan penghuni setempat.
Berikut ciri-ciri sistem perekonomian tradisional:
1.
2.
Jumlah barang atau jasa rendah karena penduduk stempat pun sangat rendah
tingkat dan daya beli mereka
3.
4.
5.
Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja) dimiliki dan dikuasai oleh pihak
swasta
2.
2.
3.
4.
produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompok saja. Dengan
kata lain pada saat itu orang belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan
ekonomi untuk pihak lain apalagi demi keuntungan.
Semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin
dirasakkan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana.
Sistem, barter pada jaman dahulu tidak dapat lagi dipertahankan, Karena banyak
hambatan yang dihadapi seperti :
Terkadang keinginan kedua belah pihak yang ingin melakukan barter tidak sama
Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan ditukarkan
Sangat sulit melakukan transaksi dengan jumlah yang besar
Dengan adanya hambatan yang terjadi, maka para ahli ekonomi mulai memikirkan
sistem perekonomian yang jauh lebih bermanfaat dan mudah sehinngga dapat
digunakan oleh manusia seperti yang sudah saya sebutkan diatas.
Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh
tokoh politik, sehingga keputusan yaang dibuat cenderung menitik beratkan pada
masalah politik bukan masalah ekonomi
2.
Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya di alokasikan
untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk kepentingan politik
dan perang
3.
Setelah orde baru mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang di inginkan oleh
rakyat indonesia. Setelah begitu sulit melalui masa penuh tantangan. Dan pada
akhirnya para wakil rakyat kita sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita
pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya
didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.
Dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde baru yang ditujukkan untuk :
1.
Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa faham dan sistem perekonomian
yang lama
2.
Menurunkan dana mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi.
Berdasarkan pada sumber yang dapat di percaya tercata bahwa :
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120 %
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85 %
Tinngkat inflasi tahun 1969 sbesar 9,9 %
Dari data tersebut menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun
pertama (REPELITA 1) baru dimulai pada tahun 1969
B.
a.
lemah.
4) Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
b . Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat. Mengapa disebut
terpusat? Karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara, dan dikomandokan
dari pusat. Pemerintahlah yang menguasai seluruh kegiatan ekonomi. Sistem
perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang menghendaki
kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi.
Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam
perekonomian. Oleh karena itu hal tersebut mengakibatkan potensi dan daya kreasi
masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi sosialis adalah ajaran Karl Marx, di
mana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak
akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan
semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara,
dan negara komunis lainnya.
3) Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada
ketentuan pemerintah.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis sudah tidak ada lagi. Uni Soviet
(sekarang Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah gagal dalam
menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara ekonomi, moral,
maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kemampuan
pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di tingkat
pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada kenyataannya telah terjadi banyak
penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum membahas mengenai sistem perekonomian indonesia secara detail kita harus
memahami apa itu sistem perekonomian?
Perekonomian indoensia kini sudah banyak perubahan dan ilmu perekonomian telah banyak
digandrungi berbagai pihak, Semakkin bertambahnya usia bumi ini, maka semakin berkembang
keadaan perekonomian indonesia. Bahkan bukan hanya negara indonesia saja yang mulai
berubah perekonomiannya,di negara lain sudah banyak perubahan-perubahan perekonomiannya.
justru itu seharusnya kita bersyukur apa yang telah kita didapat di negri ini yang mulai berubah
perkembangan perekonomian dan bertambah banyak fasilitas-fasilatas yang begitu bagus. Seperti
adanya alat komukasi yang mulai canggih,transportasi,dan masi banyak lagi. walau masi banyak
yang belum memdapatkan dampaknya perkembangan di negara ini,mulai laun pasti akan ada
perubahan perkonomiannya.
maka yang harus kita pahami, bagaimanakah keadaan perekonomian kita?
Perkembangan yang terjadi dalam negara ini dan dunia ini semakin lama berlangsung semakin
cepat dan sangat sulit sekali untuk di prediksikan. perubahan gaya hidup yang kian berubah,yang
dulu di bangun secara berpuluh-puluh tahun kini dapat berubah hanya dalam waktu yang
lumayan singkat. untuk itu,kita di tuntut berbenah diri untuk menyongsong tantangan yang kita
hadapi.Apabila siap dan bertahan dalam hidup,maka akan dapat mempertahankan posisi dan
keadaan ekonomi kita. dan jika kita lalai maka akan terombang ambing oleh kerasnya hidup dan
pahitnya hidup ini dan kita tidak akan memdapat hasil yang pernah kita dapat.
dengan itu uraian diatas maka harus memerlukan sytem untuk mengatur perekonomian, kita
sebagai warga negara indonesia. maka itu kita haruslah mengerti dan meatur keadaan ekonomi
kita dangan adanya sytem perekonomian indonesia.
1.2 Rumus Masalah
dari latar belakang di atas,kita dijunjung supaya siap dan bertahan dalam kondisi perekonomian
kita,maka itu kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah dibawah ini sebagai contoh
atau gambaran agar kita dapat bertahan dan berubah dalam perekonomian kita. sebagai berijut:
1. Apa Nama sistem perekonomian indonesia?
2. sejarah sistem perekonomian indonesia?
3. Tokoh-Tokoh Sistem perekonomian indonesia
4. ciri-ciri perekonomian indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa Nama Sistem Perekonomian Indonesia ?
Sistem ekonomi di Indonesia adalah sistem ekonomi campuran. Khusus di Indonesia,
mekanisme yang mengatur arah dan jalannya roda perekonomian tercantum dalam UUD 1945
pasal 33. Pasal 33 ayat 1 berbunyi : "Perekonomian disusun atas usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan". Kata disusun menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia diatur secara
sengaja, sehingga mekanisme yang dipilih jelas merupakan mekanisme terpusat. Walaupun
demikian secara keseluruhan pasal 33 menunjuk pada keharusan dilakukannya sistem
perekonomian Indonesia atas dasar demokrasi ekonomi, yaitu produksi dikerjakan dengan
partisipasi seluruh rakyat, untuk seluruh rakyat dan dibawah pimpinan atau pemilikan anggota
masyarakat. Maka hal diatas yang menjadi landasan mengapa Indonesia menganut sistem
ekonomi campuran.
Indonesia membentuk sebuah sistem perekonomian baru yang kita kenal dengan nama
SISTEM EKONOMI PANCASILA Mengapa Indonesia menamainya demikian? Sebagai
bangsa Indonesia pasti tau dong kalau Pancasila yang sering kita bacakan saat upacara
merupakan dasar alias fondasi dari negara kita. Makanya sistem ekonominya pun menjadikan
asas asas pancasila yang terkendali sebagai sistem perekonomiannya.
2.2 Sejarah Sistem Perekonomian Indonesia ?
Indonesia terletak di posisi geografis antara benua Asia dan Eropa serta
samudra Pasifik dan Hindia, sebuah posisi yang strategis dalam jalur
pelayaran niaga antar benua. Salah satu jalan sutra, yaitu jalur sutra laut,
ialah dari Tiongkok dan Indonesia, melalui selat Malaka ke India. Dari sini ada
yang ke teluk Persia, melalui Suriah ke laut Tengah, ada yang ke laut Merah
melalui Mesir dan sampai juga ke laut Tengah (Van Leur). Perdagangan laut
antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah
masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat
(kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional
disebut oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh
raja-raja dalam perdagangan itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya,
saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa,
mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan para bangsawan
mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi
terhadap jenis produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh
banyaknya kapal yang mampir.
Penggunaan uang yang berupa koin emas dan koin perak sudah dikenal di
masa itu, namun pemakaian uang baru mulai dikenal di masa kerajaankerajaan Islam, misalnya picis yang terbuat dari timah di Cirebon. Namun
penggunaan uang masih terbatas, karena perdagangan barter banyak
berlangsung dalam sistem perdagangan Internasional. Karenanya, tidak
terjadi surplus atau defisit yang harus diimbangi dengan ekspor atau impor
logam mulia.
Kejayaan suatu negeri dinilai dari luasnya wilayah, penghasilan per tahun,
dan ramainya pelabuhan.Hal itu disebabkan, kekuasaan dan kekayaan
kerajaan-kerajaan di Sumatera bersumber dari perniagaan, sedangkan di
Jawa, kedua hal itu bersumber dari pertanian dan perniagaan. Di masa pra
kolonial, pelayaran niaga lah yang cenderung lebih dominan. Namun dapat
dikatakan bahwa di Indonesia secara keseluruhan, pertanian dan perniagaan
sangat berpengaruh dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bahkan
hingga saat ini.
Seusai masa kerajaan-kerajaan Islam, pembabakan perjalanan perekonomian
Indonesia dapat dibagi dalam empat masa, yaitu masa sebelum
kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan masa reformasi.
SEBELUM KEMERDEKAAN
Sebelum merdeka, Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi
dalam beberapa periode. Ada empat negara yang pernah menduduki
Indonesia, yaitu Portugis, Belanda,Inggris, dan Jepang. Portugis tidak
meninggalkan jejak yang mendalam di Indonesia karena keburu diusir oleh
Belanda, tapi Belanda yang kemudian berkuasa selama sekitar 350 tahun,
sudah menerapkan berbagai sistem yang masih tersisa hingga kini. Untuk
menganalisa sejarah perekonomian Indonesia, rasanya perlu membagi masa
pendudukan Belanda menjadi beberapa periode, berdasarkan perubahanperubahan kebijakan yang mereka berlakukan di Hindia Belanda (sebutan
untuk Indonesia saat itu).
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)
Belanda yang saat itu menganut paham Merkantilis benar-benar
menancapkan kukunya di Hindia Belanda. Belanda melimpahkan wewenang
Akan tetapi, perubahan yang cukup mendasar dalam perekonomian ini sulit
dilakukan, dan bahkan mengalami kegagalan di akhir kekuasaan Inggris yang
Cuma seumur jagung di Hindia Belanda. Sebab-sebabnya antara lain :
Cultuurstelstel
Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836
atas inisiatif Van Den Bosch. Tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai
komoditi yang ada permintaannya di pasaran dunia. Sejak saat itu,
diperintahkan pembudidayaan produk-produk selain kopi dan rempahrempah, yaitu gula, nila, tembakau, teh, kina, karet, kelapa sawit, dll. Sistem
ini jelas menekan penduduk pribumi, tapi amat menguntungkan bagi
Belanda, apalagi dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor).
Setelah penerapan kedua sistem ini, seluruh kerugian akibat perang dengan
Napoleon di Belanda langsung tergantikan berkali lipat.
Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka
memperkenalkan penggunaan uang pada masyarakat pribumi. Masyarakat
diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan menjual hasilnya ke
gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga yang
sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan para
bangsawan dalam pengumpulannya, antara lain dengan memanfaatkan
tatanan politik Mataramyaitu kewajiban rakyat untuk melakukan berbagai
tugas dengan tidak mendapat imbalandan memotivasi para pejabat
Belanda dengan cultuurprocenten (imbalan yang akan diterima sesuai
dengan hasil produksi yang masuk gudang).
Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras
keringat dan darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih
diberlakukan. Namun segi positifnya adalah, mereka mulai mengenal tata
kwik sangat percaya bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk
mendapatkan dan meningkatkan kesejahteraannya. Tulisannya di beberapa
surat kabar nasional sudah cukup menunjukan siapa dan bagaimana
pandangannya terhadap ekonomi mikro dan akro indonesia.
Anggito Abimanyu
Anggito Abimanyu mengaku sebagai seorang musisi yang menyambi
sebagai seorang ekonom dan pegawai negri. Beliau yang berasal dari
Yogyakarta ini memang mahir memainkan berbagai alat musik. Permainanya
sangat pro dan sudah diakui hingga tingkat internasional.
Bersama dengan Dwiki Darmawan,Beliau sering menampilkan permainan
yang sangat mempersona. Abimanyu kimi kembali ke UGM dan mengajar
lagi,Namun pemikirannya terkini yang sempat menjadi bahan diskusi adalah
merombak nilai tukar uang rupiah dan isu yang berkaitan dengan
pencalonannya sebagai pengganti Sri Mulayani.
Bintang iklan produk herbal ini sepertinya tidak trlalu ambil pusing dengan
semua itu. Baginya bermain basket dan bermusik lebih menyenangkan
daripada memikirkan apa tanggapan orang terhadap isu-isu yang
mengelilingi dirinya, Kesederhanaan ahli ekonomi ini sangat terlihat dari
sikap dan pembawaannya sehari-sehari. Mungkin juga ini merupakan cita
orang-orang UGM. Yogya telah menempanya menjadi seorang yang low
profile.
2.4 Ciri-Ciri Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem ekonomi campuran.
Gabungan dari sistem perekonomian liberal dan sosialis
Ciri-cirin sistem ekonomi campuran :
1. Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi
2. Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian
3. Swasta atau perorangan diberi kebebsan untuk berusaha diluar sektor vitalPemerintah
berperan membina dan mengawasi swasta
Contoh : Afrika, amerika latin, asia
Sistem Ekonomi Pancasila.
Jadi langsung aja Ciri-ciri dari sistem ekonomi Pancasila adalah sbb:
1. Mekanisme pembentukan harga pasar terkendali
2. Pemilikan atas Individu diakui namun tidak menguasai hajat hidup laya orang banyak.
Jika mengandung unsur itu maka akan dikuasai oleh negara.
3. Adanya kompetisi atau persaingan antar individu untuk meningkatkan taraf kehidupan
masing-masing
4. Pengelolan ekonomi tidak dikuasai pasar sepenuhnya namun pemerintah juga menguasai
bagian BUMN, BUMD serta UKM(Unit Kerja Masyarakat) serta mengatur permodalan.
5. Keputusan diambila secara Desentralisasi, Musyawarah, serta Mufakat.
Sistem Perekonomian Indonesia telah diatur dan diarahkan oleh Pancasila, Undang-Undang
dasar 1945 Terutama pasal 33 serta GBHN Sehingga dalam penerapannya harus menghindari
hal-hal negatif sbb:
1. Sistem Persaingan bebas (Free fight Liberalism)
2. Negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan (Sistem Etatisme)
3. Memonopoli (Menguasai kekuatan ekonomi secara sepihak)
Unsur kapitalisme dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia dapat dilihat dari
sudut berikut ini:
1.
Pendekatan untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah menggunakan kesamaan Agregat
Keynesian. Rumus ekonomi makro
Y = C + I + G + (X-M)
Y adalah pendatan nasional.
C adalah Consumption atau konsumsi kkonsumen
Berdasarkan humus tersebut dapat dilihat peranan pemerintah melalui variable G (pengeluaran
pemerintah) dan I (investasi yang dilakukan oleh pemerintah) serta (X-M) yang dilakukan oleh
pemerintah. Pengukuran kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan pemerintah secara
sektoral terutama dalam pengaturan bisnis dan penentuan harga. Pemerintah hampir mengatur
bisnis dan harga untuk setiap sector usaha.
Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi yang masih terikatdengan adat istiadat, kebiasaan dan nilai budaya setempat.
Jadi sistem perekonomian yang tercipta dalam suatu daerah tertentu yang sesuai dengan
penghuni setempat.
Berikut ciri-ciri sistem perekonomian tradisional :
1. Alat produksi sederhana karena daerah yang terpencil sehingga kurang pembaharuan
dalam hal tekhnologi
2. Jumlah barang atau jasa rendah karena penduduk stempat pun sangat rendah tingkat dan
daya beli mereka
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi
di negara tersebut.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1,2 dan 3 menjelaskan 3 menjelaskan tiga pelaku
utama yang menajadi kekuatan sistem perekonomian di indonesia, yaitu Perusahaan
Negara(Pemerintah, Persuhaan swasta dan koperasi.
3.2 Saran
Kita sebagai warga Negara Indonesia haruslah mengerti seluk beluk sistem perekonomian
kita, yakni sistim perekonomian indonesia. Karena hal tersebut sangatlah penting untuk
mengatur perekonomian kita sendiri. Hanya yang siap dan mempertahankan, agar dapat
menyongsong kehidupan yang baru dengan mudah.
Ekonomi Pancasila
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Ekonomi Pancasila adalah sebuah sistem perekonomian yang didasarkan pada lima sila dalam
Pancasila.[1] Istilah Ekonomi Pancasila baru muncul pada tahun 1967 dalam suatu artikel Dr.
Emil Salim.[2] Ketika itu belum begitu jelas apa yang dimaksud dengan istilah itu.[2] Istilah itu
menjadi lebih jelas ketika pada tahun 1979, Emil Salim membahas kembali yang dimaksud
dengan "Ekonomi Pancasila".[2] Pada esensinya, Ekonomi Pancasila adalah suatu konsep
kebijaksanaan ekonomi, setelah mengalami pergerakan seperti bandul jam dari kiri ke kanan,
hingga mencapai titik keseimbangan.[2] Ke kanan artinya bebas mengikuti aturan pasar,
sedangkan ke kiri artinya mengalami intervensi negara dalam bentuk perencanaan terpusat.[2]
Secara sederhana, Ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai sebuah sistem ekonomi pasar dengan
pengendalian pemerintah atau "ekonomi pasar terkendali".[2] Mungkin ada istilah-istilah lain
yang mendekati pengertian "Ekonomi Pancasila", yaitu sistem ekonomi campuran, maksudnya
campuran antara sistem kapitalisme dan sosialisme atau sistem ekonomi jalan ketiga.[2]
Kedua istilah tersebut memiliki banyak variasi di dunia.[2] Sistem ekonomi yang berlaku di
Amerika Utara dan Eropa Barat umpamanya, dapat disebut sebagai sistem ekonomi campuran,
karena sudah tidak asli kapitalis, tetapi bukan pula sosialis.[2] Namun persepsi umum menilai
bahwa sistem ekonomi Amerika Serikat adalah sebuah model ekonomi kapitalis yang paling
representatif, sedangkan sistem ekonomi di Uni Soviet (dulu sampai 1991) atau Republik Rakyat
Tiongkok adalah model ekonomi sosialis yang paling baku.[2] Model ekonomi yang mendekati
model ekonomi campuran adalah sistem ekonomi Inggris atau negara-negara Eropa Barat yang
lazim disebut juga sebagai negara kesejahteraan welfare state.[2]
1 Ontologis
2 Karakteristik
3 Kebijakan Perekonomian
4 Rujukan
5 Lihat juga
Ontologis
Secara historis, sistem Ekonomi Pancasila bukanlah hal yang baru, baik dilihat dari segi filosofis,
konsepsi, maupun implementasi.[3] Bahkan sistem Ekonomi Pancasila telah dipraktekkan secara
nyata dalam kebijakan pembangunan ekonomi sejak Indonesia merdeka.[3]
Ekonomi Pancasila merupakan hal pokok dari sistem ekonomi Indonesia yang telah diamanatkan
dalam Konstitusi UUD 1945.[3] Suatu sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai
yang dianut dalam masyarakat Indonesia.[3] Beberapa prinsip dasar yang ada tersebut antara lain
berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang
diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.[3]
Sebagaimana teori ekonomi neo-klasik yang dibangun atas dasar paham liberal dengan
mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002: 68), Sistem
Ekonomi Pancasila juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia,
yang bisa berasal dari nilai-nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat, atau norma-norma, yang
membentuk perilaku ekonomi masyarakat Indonesia.[3]
Ekonomi Pancasila sebenarnya adalah teori dan sistem ekonomi yang bertujuan menggantikan
perekonomian kolonial menjadi nasional.[3] Karena itu, untuk membumikan ekonomi Pancasila
diperlukan pemahaman hakekat perekonomian kolonial dalam wacana ontologis.[3]
Karakteristik
Pasar tradisional merupakan sumber perekonomian bangsa Indonesia, di mana
perekonomian bangsa dibangun terutama banyak masyarakat yang
menggantungkan diri, salah satunya ialah pasar Malang.
Dikembangkannya koperasi;
Tampak bahwa sistem Ekonomi Pancasila memiliki perbedaan mencolok dengan sistem ekonomi
liberal.[4] Sistem Ekonomi Pancasila berorientasi pada rakyat kebanyakan, sedangkan sistem
ekonomi liberal hanya menguntungkan individu-individu tanpa memerhatikan manusia lain
sering juga disebut dengan relative gain.[4][5] Namun juga, sistem Ekonomi Pancasila juga
berbeda dengan sistem ekonomi sosialis yang tidak mengakui adanya kepemilikan individu.[4][5]
Inilah keunggulan dari sistem Ekonomi Pancasila.[4]
Pasar merupakan urat nadi perekonomian Indonesia
Kebijakan Perekonomian
Pemerintah telah menerbitkan paket kebijakan ekonomi tambahan pada Oktober 2013.[butuh rujukan]
Kebijakan tersebut ditargetkan bisa mengurangi laju impor, mendorong ekspor, memperkuat
struktur industri, dan menahan keluarnya modal asing.[6][7] Konsep dan instrumen yang akan
digunakan dalam kebijakan ini telah rampung di mana paket baru ini adalah tindak lanjut atas
kebijakan Agustus 2013, yang berfokus pada antisipasi gejolak ekonomi akibat penghentian
stimulus Bank Sentral Amerika Serikat.[6][7] Paket kebijakan Oktober lebih mengarah pada
reformasi struktural.[6]
Khusus untuk Kementerian Keuangan Republik Indoneisa, paket kebijakannya berkisar di sektor
fiskal, seperti pajak dan cukai.[6] Beberapa kebijakan yang mungkin diterbitkan pemerintah,
yakni insentif untuk mendorong investasi industri serta aturan yang mampu menahan modal
asing untuk tidak mudah keluar dari Indonesia.[6] Ini dilakukan dengan cara mendorong investor
asing melakukan re-investasi atas investasi langsung yang ditanamkan di Indonesia.[6] Sedangkan
untuk mendorong ekspor, pemerintah akan mendorong diversifikasi dari sisi negara tujuan
maupun jenis komoditas.
Pada Agustus 2013, pemerintah mengeluarkan paket kebijakan stabilisasi perekonomian.[6]
Strategi tersebut dibagi dalam empat paket, yakni perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga
pertumbuhan ekonomi dan daya beli, menjaga inflasi dan percepatan investasi.[6][7]