Anda di halaman 1dari 36

PENGERTIAN

DAN
SISTEM
EKONOMI
PEREKONOMIAN INDONESIA Leave a comment

DAN

PENGERTIAN SISTEM EKONOMI


Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di
negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara
dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan
sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Sumber : http://www.animers.net78.net/sistem-perekonomian-indonesia/
Tanggal 20-02-11. Jam 10.03.

MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI


1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan kebiasaan
masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi, biasanya mereka
hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi tradisional
ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab permasalahan ekonomi yang
semakin berkembang.
Terdapat beberapa ciri sistem ekonomi tradisional sebagai berikut:
a) aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan.
b) kehidupan masyarakatnya sangat sederhana.
c) kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan.
d) teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana.
2. Sistem Ekonomi Sosialis atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau
terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki
pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu,

dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat
dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah seorang
ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Dalam
sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh
pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian.
Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom semuanya
dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi dikuasai
oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara di Eropa
Timur dan Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri sistem perekonomian komando
adalah sebagai berikut:
a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat.
b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara.
c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak
swasta tidak diakui.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi pasar sering juga disebut sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi pasar
merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengolahan dan pemanfaatan sumber daya
di dalam perekonomian yang dilakukan oleh individu dan terbebas dari campur tangan
pemerintah. Jadi, sistem ekonomi pasar sangat bertolak belakang dengan sistem ekonomi
komando.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang
terkenal berjudul The Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa perekonomian
akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar
atau mekanisme harga. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands.
Sistem ekonomi pasar banyak dianut oleh negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Terdapat beberapa ciri sistem perekonomian pasar, di antaranya sebagai berikut:
a) setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi.
b) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar.
c) peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk
menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi.
d) peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil.

e) hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan
yang dilindungi sepenuhnya oleh negara.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang lahir sebagai alternatif dari
sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi campuran ini
mengambil kelebihan dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar. Dalam
sistem ekonomi campuran, persoalan organisasi ekonomi sebagian dipecahkan melalui
mekanisme pasar dan sebagian lagi dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat.
Terdapat beberapa ciri sistem ekonomi campuran, di antaranya sebagai berikut:
a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembetasan dari
pemerintah.
b) kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki
hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
c) kepentingan umum lebih diutamakan.
d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
Sumber : http://gurumuda.com/bse/pengertian-dan-macam-macam-sistem-ekonomi.
Tanggal, 08-02-2011. Jam, 19.44.

PEREKONOMIAN INDONESIA
Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan
falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi
yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh
Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya. Pada awalnya Indonesia menganut
sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat.
Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis
Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi
sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali
menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah
masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi
kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia.
A. Sistem Ekonomi Indonesia

Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan
falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi
yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh
Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya. Pada awalnya Indonesia menganut
sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat.
Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis
Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi
sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali
menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah
masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi
kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut ini bentuk sistem
ekonomi di Indonesia dari masa Orde Baru hingga sekarang.
1. Sistem Ekonomi Demokrasi
Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu
UUD
1945.
Oleh
karena
itu,
segala
bentuk
kegiatan
masyarakat dan negara harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem
perekonomian yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sistem perekonomian nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk
mewujudkan demokrasi ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan
ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
disebut sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan
dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan
pemerintah.
Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi
lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu,
negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan
perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat.
a.
Ciri-Ciri
Positif
Sistem
Ekonomi
Demokrasi
Berikut
ini
ciri-ciri
dari
sistem
ekonomi
demokrasi.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak
dikuasai
oleh
negara.
3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan
dipergunakan
untuk
sebesar-besarnya
bagi
kemakmuran
rakyat.
4) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk permufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada
lembaga-lembaga
perwakilan
rakyat
pula.

5) Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai
hak
akan
pekerjaan
dan
penghidupan
yang
layak.
6) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan
masyarakat.
7) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas
yang
tidak
merugikan
kepentingan
umum.
8). Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
b
.
Ciri-Ciri
Negatif
Sistem
Ekonomi
Demokrasi
Selain memiliki ciri-ciri positif, sistem ekonomi demokrasi juga mempunyai hal-hal yang
harus
dihindarkan.
1) Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan
dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat
menimbulkan
kelemahan
struktural
ekonomi
nasional.
2) Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan
serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor
negara.
3) Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam
bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
2. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia sejak terjadinya Reformasi di Indonesia
pada tahun 1998. Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan
mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem
perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Pada sistem ekonomi
kerakyatan, masyarakat memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah
menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. Sistem
ekonomi
kerakyatan
mempunyai
ciri-ciri
berikut
ini.
a. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang
sehat.
b. Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas
hidup.
c. Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
d.
Menjamin
kesempatan
yang
sama
dalam
berusaha
dan
bekerja.
e. Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.
B. Pelaku Utama dalam Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem ekonomi kerakyatan sendi utamanya adalah UUD 1945 pasal 33 ayat (1), (2), dan
(3). Bentuk usaha yang sesuai dengan ayat (1) adalah koperasi, dan bentuk usaha yang
sesuai dengan ayat (2) dan (3) adalah perusahaan negara. Adapun dalam penjelasan pasal
33 UUD 1945 yang berbunyi hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak boleh di tangan seorang. Hal itu berarti perusahaan swasta juga mempunyai
andil di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian terdapat tiga pelaku

utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di Indonesia, yaitu perusahaan negara
(pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan
menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah sistem
ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling bekerja sama
dengan baik pula dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian sikap saling mendukung
di antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan ekonomi
kerakyatan.
Sumber
:
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:PelakuPelaku_Ekonomi_Dalam_Sistem_Perekonomian_Indonesia_8.2_%28BAB_15%29
SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Sistem Perekonomian di Indonesia


SEJARAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Indonesia terletak di posisi geografis antara benua Asia dan Eropa serta samudra
Pasifik dan Hindia, sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran niaga antar
benua. Salah satu jalan sutra, yaitu jalur sutra laut, ialah dari Tiongkok dan
Indonesia, melalui selat Malaka ke India. Dari sini ada yang ke teluk Persia, melalui
Suriah ke laut Tengah, ada yang ke laut Merah melalui Mesir dan sampai juga ke
laut Tengah (Van Leur). Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia
dimulai pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia
dengan daerah-daerah di Barat (kekaisaran Romawi).
Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional disebut oleh Van Leur
mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja dalam perdagangan
itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya, saat perdagangan internasional dari
Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa, mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan
para bangsawan mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada
proteksi terhadap jenis produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh
banyaknya kapal yang mampir.
I. SEBELUM KEMERDEKAAN
Sebelum merdeka, Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam
beberapa periode. Ada empat negara yang pernah menduduki Indonesia, yaitu
Portugis, Belanda,Inggris, dan Jepang. Portugis tidak meninggalkan jejak yang
mendalam di Indonesia karena keburu diusir oleh Belanda, tapi Belanda yang
kemudian berkuasa selama sekitar 350 tahun, sudah menerapkan berbagai sistem
yang masih tersisa hingga kini. Untuk menganalisa sejarah perekonomian
Indonesia, rasanya perlu membagi masa pendudukan Belanda menjadi beberapa

periode, berdasarkan perubahan-perubahan kebijakan yang mereka berlakukan di


Hindia Belanda (sebutan untuk Indonesia saat itu).
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)
Belanda yang saat itu menganut paham Merkantilis benar-benar menancapkan
kukunya di Hindia Belanda. Belanda melimpahkan wewenang untuk mengatur
Hindia Belanda kepada VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), sebuah
perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk menghindari persaingan antar
sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain
seperti EIC (Inggris).
Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang
antara lain meliputi :
a.Hak mencetak uang
b.Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
c.Hak menyatakan perang dan damai
d.Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
e.Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
Hak-hak itu seakan melegalkan keberadaan VOC sebagai penguasa Hindia
Belanda. Namun walau demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi Nusantara
telah dikuasai VOC.
Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor
sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.
II.ORDE LAMA
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain
disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang
secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI
menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De
Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan
Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for
Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di
daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga
mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai
pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang
beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup
pintu perdagangan luar negri RI.
Kas negara kosong.
Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara


lain :
Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman
dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak
dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera
dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan
yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak,
yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status
dan administrasi perkebunan-perkebunan.
Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 >>mengalihkan
tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa
petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan
perekonomian akan membaik (Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan
sumber kekayaan).
Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya
menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai
teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal
pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha
nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya
memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan
akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial,
politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi
yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi
Indonesia, antara lain :
a)Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang
sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan
Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000
dibekukan.
b)Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis
Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan

stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barangbaranga naik 400%.
c)Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp
1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat
uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat
lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah
meningkatkan angka inflasi.
III.ORDE BARU
Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas
utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi,
penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi
kurang lebih 650 % per tahun.
Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal
ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan
sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi
campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan
praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam
perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah
tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR
dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia.
IV.ORDE REFORMASI
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum
melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakankebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa
kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup
berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai
persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah
KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN,
pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat
skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat.
Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.
Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan
penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalanpersoalan ekonomi antara lain :
a)Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan
Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp
116.3 triliun.
b)Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di

dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi
kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu
berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun
kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke
perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),
tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal
keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan
modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.
Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan kontroversial pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi
BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi
oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor
pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua,
yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak
sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah
sosial.
Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah
mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim
investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit
pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan
kepala-kepala daerah.

Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia

1950-1959:sistem ekonomi liberal (masa demokrasi liberal)

1959-1966:Sistem Ekonomi Etatisme(masa demokrasi terpimpin)

1966-1998:sistem Ekonomi pancasila (Demokrasi Ekonomi)

1998-sekarang :sistem Ekonomi pancasila(demokrasi Ekonomi)yang dalam

prakteknya cenderung liberal.

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor
produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem
ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem
tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned
economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market
economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan
jasa melalui penawaran dan permintaan

A. Sistem Perekonomian Terencana


Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme.
Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan
pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya,
kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara;
Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus
memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan
banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir
abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang
menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor
produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan
perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
Tahap-tahap ide yang sempat muncul adalah :
Pertama, pada tahap dimana prinsip ekonominya adalah setiap orang memberi
kepada masyarakat menurut kemapuannya dan setiap orang menerima sesuai
dengan karyanya.
Tahap tersebut berkembang menjadi setiap orang memberi sesuai dengan
kemampuannya dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya dengan kata
lain distribusi menurut kebutuhannya (suroso, 1993)
B. Sistem perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk
menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual

dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai
akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh
mekanisme penawaran-permintaan.
Singkatnya sistem perekonomian indonesia adalah cara suatu bangsa atau negara
mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan
bagi rakyatnya.
Ada beberapa jenis sistem perekonomian di indonesia yaitu :
Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi yang masih terikatdengan adat istiadat, kebiasaan dan nilai budaya
setempat.
Jadi sistem perekonomian yang tercipta dalam suatu daerah tertentu
yang sesuai dengan penghuni setempat.
Berikut ciri-ciri sistem perekonomian tradisional:
1.

Alat produksi sederhana karena daerah yang terpencil sehingga kurang


pembaharuan dalam hal teknologi

2.

Jumlah barang atau jasa rendah karena penduduk stempat pun sangat rendah
tingkat dan daya beli mereka

3.

Produktivitas rendah karena pasar sedikit

4.

Masih barter yaitu tukar menukar barang dengan barang lainnya

5.

Masih bercocok tanam karena sebagian besar daerah persawahan

Sistem ekonomi kapitalis


Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih
dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya. Secara umum karakteristik
ekonomi kapitalisme adalah :
1.

Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja) dimiliki dan dikuasai oleh pihak
swasta

2.

Pengambilam keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada


pemilik faktor dan akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku
Berikut ciri-ciri sistem perekonomian kapitalis :
1. Hak milik perorangan di akui oleh pihak berkuasa
2. Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi
3. Jenis, jumlah, dan harga barang ditentukan kekuatan pasar

4. Adanya persaingan bebas


5. Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi) diserahkan kepada swasta

Sistem perekonomian sosialis


Yaitu sistem yang seluruh kegiatan ekonomianya direncanakan, dilaksanakan, dan
di awasi oleh pemerintah secara terpusat.
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :
1.

Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara

2.

Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur Negara

3.

Harga barang atau jasa ditentukan pemerintah

4.

Hak milik perorangan tidak diakui


Sistem ekonomi campuran
Gabungan dari sistem perekonomian liberal dan sosialis
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
1.
2.
3.
4.

Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi


Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian
Swasta atau perorangan diberi kebebsan untuk berusaha diluar sektor vital
Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta

Sistem Ekonomi Indonesia


A. Sejarah perkembangan
1950-1959 : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)
1959-1966 : Sistem ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)
1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
1998-sekarang : sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam
prakteknya cenderung liberal
Di indonesia kita mengenal sebuah kata demokrasi begitu juga dengan sistem
ekonominya, sistem demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang berasal dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan juga mempunyai landasan ekonominya
yaitu berlandaskan kepada :
UUD 1945 hasil amandemen yang disahkan MPR pada 10-08-2002, yaitu pasal 33
ayat 1,2,3,4
Perkembangan sistem perekonomian pada umumnya
Subsistem, itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia.
Dengan karakteristik tersebut orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini

produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompok saja. Dengan
kata lain pada saat itu orang belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan
ekonomi untuk pihak lain apalagi demi keuntungan.
Semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin
dirasakkan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana.
Sistem, barter pada jaman dahulu tidak dapat lagi dipertahankan, Karena banyak
hambatan yang dihadapi seperti :
Terkadang keinginan kedua belah pihak yang ingin melakukan barter tidak sama
Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan ditukarkan
Sangat sulit melakukan transaksi dengan jumlah yang besar
Dengan adanya hambatan yang terjadi, maka para ahli ekonomi mulai memikirkan
sistem perekonomian yang jauh lebih bermanfaat dan mudah sehinngga dapat
digunakan oleh manusia seperti yang sudah saya sebutkan diatas.

Perkembangan sistem perekonomian indonesia


A. Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde baru
Sejak negara republik indonesia berdiri, sudah banyak tokoh-tokoh negara yang
telah merumuskan perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secra
individu maupun melalui diskusi kelompok.
Sebagai contoh, bung hatta sendiri, semasa hidupnya beliau mencetuskan ide
bahwa dasar perekonomian indonesia sesuia dengan cita-cita tolong menolong.
Demikian juga dengan tokoh ekonomi indonesia saat itu, sumtro djojohadikusumo,
dalam pidatonya dinegara amerika tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicitacitakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi telah disepakati suatu bentuk
ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi pancasila yang didalamnya
mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi.
Demokrasi ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri yang positif diantaranya
adalah :
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asa kekeluargaan
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara
Warga negara memiliki kebebasan dalam meilih pekerjaan yang dikehendakinya
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak

Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatnanya tidak boleh bertentangan


denagn kepentingan masyarakat
Dengan demikian perkonomian indonesia tidak mengizinkan adanya :
Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali
sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan
terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si
miskin.
Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan
motovasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi
masyarakat hanya bersikap pasif saja
Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu,
sehingga tidak memberkan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti
keingian sang monopoli. Disini konsumen sperti robot yang diatur untuk mengikuti
jalannya permainan.
Meskipun awal perkembangan pereokonomian indonesia menganut sistem ekonomi
pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin campuran namun bukan berarti
sistem perokonomian libelaris dan etatisme tidak pernah terjadi di indonesia. Awal
tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya
corak libelaris dalam perekonomian indonesia. Demikian juga dengan sistem
etatisme, pernah juga mewarnai corak pereonomian di tahun 1960-an sampai masa
orde baru
Faktor-faktor penyebab beberapa sistem perekonomian indonesia adalah :
1.

Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh
tokoh politik, sehingga keputusan yaang dibuat cenderung menitik beratkan pada
masalah politik bukan masalah ekonomi

2.

Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya di alokasikan
untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk kepentingan politik
dan perang

3.

Adanya kecenderunagn terpengaruh untuk mennggunakan sistem perekonomian


yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat indonesia.
Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada
periode tersebut dapat dilihat pada bukti berikut :

semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak


menurunnya nilai eksport kita.
hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek mercu suar

A. Perkembangan sistem ekonomi indonesia setelah orde baru

Setelah orde baru mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang di inginkan oleh
rakyat indonesia. Setelah begitu sulit melalui masa penuh tantangan. Dan pada
akhirnya para wakil rakyat kita sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita
pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya
didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.
Dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde baru yang ditujukkan untuk :
1.

Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa faham dan sistem perekonomian
yang lama

2.

Menurunkan dana mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi.
Berdasarkan pada sumber yang dapat di percaya tercata bahwa :
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120 %
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85 %
Tinngkat inflasi tahun 1969 sbesar 9,9 %
Dari data tersebut menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun
pertama (REPELITA 1) baru dimulai pada tahun 1969

B.

Para pelaku ekonomi di Indonesia


Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi yaitu :
1. Pemiliik faktor produksi
2. Konsumen
3. Produsen
Lalu dalam ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi :
1. sektor rumah tangga
2. sektor swasta
3. sektor pemerintah, dan
4. sektor luar negeri
Dalam perekonomian indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok yaitu :
koperasi > sektor swasta > sektor pemerintah
Segala bentuk perselisihan dalam kegiatan ekonomi juga hendaknya diselesaikan
dengan cara musyawarah dan dengan cara-cara yang bijaksana tidak dengan
pemaksaan dan kekerasan. Pada akhirnya, tujuan akhir yang ingin dicapai adalah
membentuk keadilan sosial tanpa memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
Dalam UUD 1945 pasal 33, dijelaskan panduan dalam menjalankan roda
perekonomian Indonesia. Pada pasal 1, dijelaskan perkonomian disusun sebagai

usaha bersama berdasar atas dasar kekeluargaan.


Jadi , Perekonomian yang ada di dunia ini , di organisasikan secara berbeda-beda .
di Indonesia bentuk organisasi perekonomian sangat di pengaruhi oleh nilai-nilai
kebudayaan , pandangan politik , dan ideologi ekonomi dari masyarakat tersebut .
Tiga Persoalan Pokok Ekonomi
Tiga persoalan pokok ekonomi tersebut diringkas ke dalam tiga kata Tanya dalam
bahasa inggris:
What(apa), How(Bagaimana), dan For Whom(Untuk Siapa)
a. Jenis dan jumlah barang serta jasa yang harus diproduksi (What)
What adalah pemilihan jumlah serta jenis barang dan jasa yang harus dahasilkan.
What menunjukkan persoalan yang dihadapi oleh setiap system ekonomi yang
terkait dengan pertanyaan : jenis barang apakah yang harus diproduksi dan berapa
jumlahnya ?
b. Cara sistem Ekonomi menghasilkan barang dan jasa (How)
How adalah pemilhan cara menghasilkan barang dan jasa. How menunjukkan
persoalan yang dihadapi oleh system perekonomian yang terkait dengan
pertanyaan : Bagaimana menghasilkan barang dan jasa. Untuk mencapai
kemakmuran.Artinya, setiap system ekonomi harus dapat menjawab persoalan cara
yang ditempuh oleh suatu Negara untuk menghasilkan barang dan jasa.
c. Cara distribusi Barang dan Jasa (For Whom)
For Whom adalah pemilhan kelompok masyarakat yang harus menikmati barang
dan jasa yang dihasilkan. For Whom menunjukkan persoalan yang dihadapi oleh
setiap system ekonomi yang berkaitan dengan pertanyaan untuk siapa sebenarnya
barang dan jasa diproduksikan ?
Setelah mengikuti uraian tentang persoalan pokok yang dihadapi oleh setiap
system ekonomi, tiba saatnya kita mendefinisikan system ekonomi. Sistem ekonomi
dapat didefinisikan sebagai suatu strategi atau cara suatu bangsa atau Negara
mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran
masyarakatnya.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama, masa orde baru sampai
masa sekarang (masa reformasi) Indonesia telah memperoleh banyak pengalaman
politik dan ekonomi. Peralihan dari orde lama dan orde baru telah memberikan iklim
politik yang dinamis walaupun akhirnya mengarah ke otoriter namun pada

kehidupan ekonomi mengalami perubahan yang lebih baik.


1.Masa Orde Lama (1945-1966)
Pada masa ini perekonomian berkembang kurang menggembirakan, sebagai
dampak ketidakstabilan politik dan seringnya pergantian cabinet.
2. Masa Orde Baru (1966-1997)
Menghadapi perekonomian yang sedemikian rupa, pemerintah peralihan
menetapkan beberapa langkah perioritas kebijakan ekonomi sebagai berikut :
a. Memerangi inflasi
b. Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama beras
c. Merehabilitasi prasarana perekonomian
d. Meningkatkan ekspor
e. Menyediakan/menciptakan lapangan kerja
f. Mengundang kembali investor asing
3. Masa Reformasi (1998-sekarang)
Pada masa reformasi ini perekonomian indoensia ditandai dengan krisis monoter
yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan
tanda-tanda kea rah pemulihan. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6%
untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah duperhitungkan
namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%. Pada tahun 1998 hampir
seluruh sector mengalami pertumbuhan negatif, hal ini berebeda dengan kondisi
ekonomi tahun 1999.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum
adalah :
1. Faktor produksi
2. Faktor investasi
3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi
5. Faktor keuangan negara

Macam-Macam Sistem Ekonomi


Sistem ekonomi yang dianut berbagai negara merupakan hasil perkembangan
sejarah serta tanggapan suatu bangsa atas pergolakan zaman. Secara umum
sistem ekonomi dalam perekonomian suatu negara dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi
campuran.

a.

Sistem Ekonomi Liberal


Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau
sistem ekonomi laissez faire. Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian
yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian
kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya. Filsafat atau ideologi yang menjadi landasan kepada sistem ekonomi
liberal adalah bahwa setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya,
maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga.
Dengan demikian setiap orang akan bebas bersaing dengan orang lain dalam
bidang ekonomi. Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation
(1776) juga menunjukkan bahwa kebebasan berusaha didorong oleh kepentingan
ekonomi pribadi merupakan pendorong kuat menuju kemakmuran bangsa. Hal ini
menunjukkan bahwa sistem pasar bebas ini dapat menciptakan efisiensi yang cukup
tinggi dalam mengatur kegiatan perekonomian. Mungkin kalian akan bertanya,
bagaimanakah peran pemerintah dalam sistem ekonomi liberal? Pemerintah sama
sekali tidak campur tangan dan tidak pula berusaha memengaruhi kegiatan
ekonomi yang dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki
dan dikuasai oleh anggota-anggota masyarakat dan mereka mempunyai kebebasan
penuh untuk menentukan bagaimana sumber-sumber daya tersebut akan
digunakan.
ciri-ciri sistem ekonomi liberal berikut ini :
1) Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.
2) Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
3) Campur tangan pemerintah dibatasi.
4) Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksikan.
5) Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
6) Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan
ekonomi didorong oleh prinsip laba.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, sistem ekonomi liberal memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Kelebihan sistem ekonomi liberal :
1) Setiap individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
2) Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3) Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat
berkembang.
4) Produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat.
Kekurangan sistem ekonomi liberal :
1) Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.
2) Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.
3) Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang

lemah.
4) Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
b . Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat. Mengapa disebut
terpusat? Karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara, dan dikomandokan
dari pusat. Pemerintahlah yang menguasai seluruh kegiatan ekonomi. Sistem
perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang menghendaki
kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi.
Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam
perekonomian. Oleh karena itu hal tersebut mengakibatkan potensi dan daya kreasi
masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi sosialis adalah ajaran Karl Marx, di
mana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak
akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan
semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara,
dan negara komunis lainnya.

Sistem ekonomi sosialis mempunyai ciri-ciri berikut ini :


1) Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
2) Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik
negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
3) Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh
pemerintah.
4) Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
5) Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
Seperti halnya sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis juga mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sistem ekonomi sosialis :
1) Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga
pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
2) Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi
pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3) Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa
yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4) Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan sistem ekonomi sosialis :
1) Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2) Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.

3) Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada
ketentuan pemerintah.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis sudah tidak ada lagi. Uni Soviet
(sekarang Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah gagal dalam
menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara ekonomi, moral,
maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kemampuan
pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di tingkat
pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada kenyataannya telah terjadi banyak
penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.

c . Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem
ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Masalah-masalah pokok ekonomi
mengenai barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang itu dihasilkan, dan
untuk siapa barang itu dihasilkan, akan diatasi bersama-sama oleh pemerintah dan
swasta. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan
pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi
kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka
jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan untuk menghindari
akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara lain terjadinya
monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber daya
ekonomi. Apabila kita cermati sebagian besar negara di dunia tidak ada lagi yang
menggunakan salah satu sistem ekonomi. Mereka kebanyakan mengombinasikan
dari sistem-sistem yang ada sesuai dengan situasi dan tradisi negara yang
bersangkutan. Misalnya saja Amerika Serikat yang sangat terkenal dengan sistem
ekonomi liberalnya.
Meskipun sistem ekonomi yang mereka tetapkan berpaham liberal, namun pada
kenyataannya masih ada campur tangan pemerintah, misalnya dalam hal
pembuatan undang-undang antimonopoli. Untuk mengetahui lebih jelasnya
mengenai sistem ekonomi campuran, berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonami
campuran.
1) Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
2) Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaankebijaksanaan di bidang ekonomi.
3) Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan
ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
4) Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentingan umum.
5) Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
6) Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.

Dengan demikian, dalam sistem perekonomian campuran ada bidang-bidang yang


ditangani swasta dan ada bidang-bidang yang ditangani pemerintah. Sama halnya
dengan sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi campuran juga memiliki kelebihan
dan kekurangan. Akan tetapi, kelebihan dan kekurangannya tergantung kepada
setiap negara dalam mengatur sistem ekonominya tersebut.

C. Pelaku Utama dalam Sistem Perekonomian Indonesia


Sistem ekonomi kerakyatan sendi utamanya adalah UUD 1945 pasal 33 ayat (1),
(2), dan (3). Bentuk usaha yang sesuai dengan ayat (1) adalah koperasi, dan bentuk
usaha yang sesuai dengan ayat (2) dan (3) adalah perusahaan negara. Adapun
dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi hanya perusahaan yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak boleh di tangan seorang. Hal itu berarti
perusahaan swasta juga mempunyai andil di dalam sistem perekonomian Indonesia.
Dengan demikian terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem
perekonomian di Indonesia, yaitu perusahaan negara (pemerintah), perusahaan
swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan menjalankan kegiatankegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah sistem ekonomi akan
berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling bekerja sama dengan baik
pula dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian sikap saling mendukung di
antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan ekonomi
kerakyatan.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum membahas mengenai sistem perekonomian indonesia secara detail kita harus
memahami apa itu sistem perekonomian?
Perekonomian indoensia kini sudah banyak perubahan dan ilmu perekonomian telah banyak
digandrungi berbagai pihak, Semakkin bertambahnya usia bumi ini, maka semakin berkembang
keadaan perekonomian indonesia. Bahkan bukan hanya negara indonesia saja yang mulai
berubah perekonomiannya,di negara lain sudah banyak perubahan-perubahan perekonomiannya.
justru itu seharusnya kita bersyukur apa yang telah kita didapat di negri ini yang mulai berubah
perkembangan perekonomian dan bertambah banyak fasilitas-fasilatas yang begitu bagus. Seperti
adanya alat komukasi yang mulai canggih,transportasi,dan masi banyak lagi. walau masi banyak
yang belum memdapatkan dampaknya perkembangan di negara ini,mulai laun pasti akan ada
perubahan perkonomiannya.
maka yang harus kita pahami, bagaimanakah keadaan perekonomian kita?
Perkembangan yang terjadi dalam negara ini dan dunia ini semakin lama berlangsung semakin
cepat dan sangat sulit sekali untuk di prediksikan. perubahan gaya hidup yang kian berubah,yang
dulu di bangun secara berpuluh-puluh tahun kini dapat berubah hanya dalam waktu yang
lumayan singkat. untuk itu,kita di tuntut berbenah diri untuk menyongsong tantangan yang kita
hadapi.Apabila siap dan bertahan dalam hidup,maka akan dapat mempertahankan posisi dan
keadaan ekonomi kita. dan jika kita lalai maka akan terombang ambing oleh kerasnya hidup dan

pahitnya hidup ini dan kita tidak akan memdapat hasil yang pernah kita dapat.
dengan itu uraian diatas maka harus memerlukan sytem untuk mengatur perekonomian, kita
sebagai warga negara indonesia. maka itu kita haruslah mengerti dan meatur keadaan ekonomi
kita dangan adanya sytem perekonomian indonesia.
1.2 Rumus Masalah
dari latar belakang di atas,kita dijunjung supaya siap dan bertahan dalam kondisi perekonomian
kita,maka itu kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah dibawah ini sebagai contoh
atau gambaran agar kita dapat bertahan dan berubah dalam perekonomian kita. sebagai berijut:
1. Apa Nama sistem perekonomian indonesia?
2. sejarah sistem perekonomian indonesia?
3. Tokoh-Tokoh Sistem perekonomian indonesia
4. ciri-ciri perekonomian indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa Nama Sistem Perekonomian Indonesia ?
Sistem ekonomi di Indonesia adalah sistem ekonomi campuran. Khusus di Indonesia,
mekanisme yang mengatur arah dan jalannya roda perekonomian tercantum dalam UUD 1945
pasal 33. Pasal 33 ayat 1 berbunyi : "Perekonomian disusun atas usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan". Kata disusun menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia diatur secara
sengaja, sehingga mekanisme yang dipilih jelas merupakan mekanisme terpusat. Walaupun
demikian secara keseluruhan pasal 33 menunjuk pada keharusan dilakukannya sistem
perekonomian Indonesia atas dasar demokrasi ekonomi, yaitu produksi dikerjakan dengan
partisipasi seluruh rakyat, untuk seluruh rakyat dan dibawah pimpinan atau pemilikan anggota
masyarakat. Maka hal diatas yang menjadi landasan mengapa Indonesia menganut sistem
ekonomi campuran.
Indonesia membentuk sebuah sistem perekonomian baru yang kita kenal dengan nama
SISTEM EKONOMI PANCASILA Mengapa Indonesia menamainya demikian? Sebagai
bangsa Indonesia pasti tau dong kalau Pancasila yang sering kita bacakan saat upacara
merupakan dasar alias fondasi dari negara kita. Makanya sistem ekonominya pun menjadikan
asas asas pancasila yang terkendali sebagai sistem perekonomiannya.
2.2 Sejarah Sistem Perekonomian Indonesia ?
Indonesia terletak di posisi geografis antara benua Asia dan Eropa serta
samudra Pasifik dan Hindia, sebuah posisi yang strategis dalam jalur
pelayaran niaga antar benua. Salah satu jalan sutra, yaitu jalur sutra laut,
ialah dari Tiongkok dan Indonesia, melalui selat Malaka ke India. Dari sini ada
yang ke teluk Persia, melalui Suriah ke laut Tengah, ada yang ke laut Merah

melalui Mesir dan sampai juga ke laut Tengah (Van Leur). Perdagangan laut
antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah
masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat
(kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional
disebut oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh
raja-raja dalam perdagangan itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya,
saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa,
mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan para bangsawan
mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi
terhadap jenis produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh
banyaknya kapal yang mampir.
Penggunaan uang yang berupa koin emas dan koin perak sudah dikenal di
masa itu, namun pemakaian uang baru mulai dikenal di masa kerajaankerajaan Islam, misalnya picis yang terbuat dari timah di Cirebon. Namun
penggunaan uang masih terbatas, karena perdagangan barter banyak
berlangsung dalam sistem perdagangan Internasional. Karenanya, tidak
terjadi surplus atau defisit yang harus diimbangi dengan ekspor atau impor
logam mulia.
Kejayaan suatu negeri dinilai dari luasnya wilayah, penghasilan per tahun,
dan ramainya pelabuhan.Hal itu disebabkan, kekuasaan dan kekayaan
kerajaan-kerajaan di Sumatera bersumber dari perniagaan, sedangkan di
Jawa, kedua hal itu bersumber dari pertanian dan perniagaan. Di masa pra
kolonial, pelayaran niaga lah yang cenderung lebih dominan. Namun dapat
dikatakan bahwa di Indonesia secara keseluruhan, pertanian dan perniagaan
sangat berpengaruh dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bahkan
hingga saat ini.
Seusai masa kerajaan-kerajaan Islam, pembabakan perjalanan perekonomian
Indonesia dapat dibagi dalam empat masa, yaitu masa sebelum
kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan masa reformasi.
SEBELUM KEMERDEKAAN
Sebelum merdeka, Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi
dalam beberapa periode. Ada empat negara yang pernah menduduki
Indonesia, yaitu Portugis, Belanda,Inggris, dan Jepang. Portugis tidak
meninggalkan jejak yang mendalam di Indonesia karena keburu diusir oleh
Belanda, tapi Belanda yang kemudian berkuasa selama sekitar 350 tahun,
sudah menerapkan berbagai sistem yang masih tersisa hingga kini. Untuk
menganalisa sejarah perekonomian Indonesia, rasanya perlu membagi masa
pendudukan Belanda menjadi beberapa periode, berdasarkan perubahanperubahan kebijakan yang mereka berlakukan di Hindia Belanda (sebutan
untuk Indonesia saat itu).
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)
Belanda yang saat itu menganut paham Merkantilis benar-benar
menancapkan kukunya di Hindia Belanda. Belanda melimpahkan wewenang

untuk mengatur Hindia Belanda kepada VOC (Vereenigde Oost-Indische


Compagnie), sebuah perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk
menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk
menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC (Inggris).
Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi,
yang antara lain meliputi :

Hak mencetak uang

Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai

Hak menyatakan perang dan damai

Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri

Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja

Hak-hak itu seakan melegalkan keberadaan VOC sebagai penguasa Hindia


Belanda. Namun walau demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi
Nusantara telah dikuasai VOC.
Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi
ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah. Kota-kota
dagang dan jalur-jalur pelayaran yang dikuasainya adalah untuk menjamin
monopoli atas komoditi itu. VOC juga belum membangun sistem pasokan
kebutuhan-kebutuhan hidup penduduk pribumi. Peraturan-peraturan yang
ditetapkan VOC seperti verplichte leverentie (kewajiban meyerahkan hasil
bumi pada VOC ) dan contingenten (pajak hasil bumi) dirancang untuk
mendukung monopoli itu. Disamping itu, VOC juga menjaga agar harga
rempah-rempah tetap tinggi, antara lain dengan diadakannya pembatasan
jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam penduduk, pelayaran
Hongi dan hak extirpatie (pemusnahan tanaman yang jumlahnya melebihi
peraturan). Semua aturan itu pada umumnya hanya diterapkan di Maluku
yang memang sudah diisolasi oleh VOC dari pola pelayaran niaga samudera
Hindia.
Dengan memonopoli rempah-rempah, diharapkan VOC akan menambah isi
kas negri Belanda, dan dengan begitu akan meningkatkan pamor dan
kekayaan Belanda. Disamping itu juga diterapkan Preangerstelstel, yaitu
kewajiban menanam tanaman kopi bagi penduduk Priangan. Bahkan ekspor
kopi di masa itu mencapai 85.300 metrik ton, melebihi ekspor cengkeh yang
Cuma 1.050 metrik ton.
Namun, berlawanan dengan kebijakan merkantilisme Perancis yang
melarang ekspor logam mulia, Belanda justru mengekspor perak ke Hindia
Belanda untuk ditukar dengan hasil bumi. Karena selama belum ada hasil
produksi Eropa yang dapat ditawarkan sebagai komoditi imbangan,ekspor
perak itu tetap perlu dilakukan. Perak tetap digunakan dalam jumlah besar

sebagai alat perimbangan dalam neraca pembayaran sampai tahun 1870-an.


Pada tahun 1795, VOC bubar karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi
kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC,
yang antara lain disebabkan oleh :

a.Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan


biaya besar, terutama perang Diponegoro.

b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar.

c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri.

d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas


defisit.

Maka, VOC diambil-alih (digantikan) oleh republik Bataaf (Bataafsche


Republiek).
Republik Bataaf dihadapkan pada suatu sistem keuangan yang kacau balau.
Selain karena peperangan sedang berkecamuk di Eropa (Continental stelstel
oleh Napoleon), kebobrokan bidang moneter sudah mencapai puncaknya
sebagai akibat ketergantungan akan impor perak dari Belanda di masa VOC
yang kini terhambat oleh blokade Inggris di Eropa.
Sebelum republik Bataaf mulai berbenah, Inggris mengambil alih
pemerintahan di Hindia Belanda.
Pendudukan Inggris (1811-1816)
Inggris berusaha merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad
diterapkan oleh Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah).
Sistem ini sudah berhasil di India, dan Thomas Stamford Raffles mengira
sistem ini akan berhasil juga di Hindia Belanda. Selain itu, dengan landrent,
maka penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk
Inggris atau yang diimpor dari India. Inilah imperialisme modern yang
menjadikan tanah jajahan tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan
alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari negara penjajah.
Sesuai dengan teori-teori mazhab klasik yang saat itu sedang berkembang di
Eropa, antara lain :

a.Pendapat Adam Smith bahwa tenaga kerja produktif adalah tenaga


kerja yang menghasilkan benda konkrit dan dapat dinilai pasar, sedang
tenaga kerja tidak produktif menghasilkan jasa dimana tidak
menunjang pencapaian pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, Inggris
menginginkan tanah jajahannya juga meningkat kemakmurannya, agar
bisa membeli produk-produk yang di Inggris dan India sudah surplus
(melebihi permintaan).

b.Pendapat Adam Smith bahwa salah satu peranan ekspor adalah


memperluas pasar bagi produk yang dihasilkan (oleh Inggris) dan
peranan penduduk dalam menyerap hasil produksi.

c.The quantity theory of money bahwa kenaikan maupun penurunan


tingkat harga dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar.

Akan tetapi, perubahan yang cukup mendasar dalam perekonomian ini sulit
dilakukan, dan bahkan mengalami kegagalan di akhir kekuasaan Inggris yang
Cuma seumur jagung di Hindia Belanda. Sebab-sebabnya antara lain :

a.Masyarakat Hindia Belanda pada umumnya buta huruf dan kurang


mengenal uang, apalagi untuk menghitung luas tanah yang kena
pajak.

b.Pegawai pengukur tanah dari Inggris sendiri jumlahnya terlalu


sedikit.

c.Kebijakan ini kurang didukung raja-raja dan para bangsawan, karena


Inggris tak mau mengakui suksesi jabatan secara turun-temurun.

Cultuurstelstel
Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836
atas inisiatif Van Den Bosch. Tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai
komoditi yang ada permintaannya di pasaran dunia. Sejak saat itu,
diperintahkan pembudidayaan produk-produk selain kopi dan rempahrempah, yaitu gula, nila, tembakau, teh, kina, karet, kelapa sawit, dll. Sistem
ini jelas menekan penduduk pribumi, tapi amat menguntungkan bagi
Belanda, apalagi dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor).
Setelah penerapan kedua sistem ini, seluruh kerugian akibat perang dengan
Napoleon di Belanda langsung tergantikan berkali lipat.
Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka
memperkenalkan penggunaan uang pada masyarakat pribumi. Masyarakat
diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan menjual hasilnya ke
gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga yang
sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan para
bangsawan dalam pengumpulannya, antara lain dengan memanfaatkan
tatanan politik Mataramyaitu kewajiban rakyat untuk melakukan berbagai
tugas dengan tidak mendapat imbalandan memotivasi para pejabat
Belanda dengan cultuurprocenten (imbalan yang akan diterima sesuai
dengan hasil produksi yang masuk gudang).
Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras
keringat dan darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih
diberlakukan. Namun segi positifnya adalah, mereka mulai mengenal tata

cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan


tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang
memicu meningkatnya taraf hidup mereka. Bagi pemerintah Belanda, ini
berarti bahwa masyarakat sudah bisa menyerap barang-barang impor yang
mereka datangkan ke Hindia Belanda. Dan ini juga merubah cara hidup
masyarakat pedesaan menjadi lebih komersial, tercermin dari meningkatnya
jumlah penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi nonagraris.
Jelasnya, dengan menerapkan cultuurstelstel, pemerintah Belanda
membuktikan teori sewa tanah dari mazhab klasik, yaitu bahwa sewa tanah
timbul dari keterbatasan kesuburan tanah. Namun disini, pemerintah
Belanda hanya menerima sewanya saja, tanpa perlu mengeluarkan biaya
untuk menggarap tanah yang kian lama kian besar. Biaya yang kian besar itu
meningkatkan penderitaan rakyat, sesuai teori nilai lebih (Karl Marx), bahwa
nilai leih ini meningkatkan kesejahteraan Belanda sebagai kapitalis.
Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal)
Adanya desakan dari kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan
nasib warga pribumi ke arah yang lebih baik, mendorong pemerintah Hindia
Belanda untuk mengubah kebijakan ekonominya. Dibuatlah peraturanperaturan agraria yang baru, yang antara lain mengatur tentang penyewaan
tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun, dan aturan tentang tanah
yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Hal ini nampaknya juga masih
tak lepas dari teori-teori mazhab klasik, antara lain terlihat pada :

a.Keberadaan pemerintah Hindia Belanda sebagai tuan tanah, pihak


swasta yang mengelola perkebunan swasta sebagai golongan kapitalis,
dan masyarakat pribumi sebagai buruh penggarap tanah.

b.Prinsip keuntungan absolut : Bila di suatu tempat harga barang


berada diatas ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan, maka pengusaha
memperoleh laba yang besar dan mendorong mengalirnya faktor
produksi ke tempat tersebut.

c.Laissez faire laissez passer, perekonomian diserahkan pada pihak


swasta, walau jelas, pemerintah Belanda masih memegang peran yang
besar sebagai penjajah yang sesungguhnya.

Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat


pribumi, tapi malah menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak
yang pada umumnya tidak diperlakukan layak.
Pendudukan Jepang (1942-1945)
Pemerintah militer Jepang menerapkan suatu kebijakan pengerahan sumber
daya ekonomi mendukung gerak maju pasukan Jepang dalam perang Pasifik.
Sebagai akibatnya, terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur

ekonomi masyarakat. Kesejahteraan rakyat merosot tajam dan terjadi


bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk
memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat
tempur menempati prioritas utama. Impor dan ekspor macet, sehingga
terjadi kelangkaan tekstil yang sebelumnya didapat dengan jalan impor.
seperti ini lah sistem sosialis ala bala tentara Dai Nippon. Segala hal diatur
oleh pusat guna mencapai kesejahteraan bersama yang diharapkan akan
tercapai seusai memenangkan perang Pasifik.
2.3 Tokoh-Tokoh Sistem Perekonomian Indonesia
Muhammad Hatta
Muhammad Hatta adalah seorang petriot bangsa yang mendedikasikan
dirinya semi kesejahteraan rakyat dan bangsa indonesia.
hatta yang terlahir pada 12 Agustus 1902,mendapatkan pendidikan
tingginya di belanda.
kehidupan mahasiswa yang begitu dinamis,mau tidak mau,menempa hatta
muda menjadi seorang manusia unggul yang sanggup berjuang demi
kemerdekaan indonesia. Konsep ekonomi dotong royong yang didengungdengungkankannya,akhirnya,menjadi landasan sistem koperasi indonesia.
sangking getolnya dengan konsep ekonomi gotng-royong ini, Hatta dijadikan
Bapak koperasi indonesia dan tanggal lahirnya di peringati sebagai hari
koperasi. Kehidupannya yang sangat sederhana hingga untuk membeli
sepasang sepatu bermerek pun beliau tak mampu, sangat menginspirasikan
orang lain.
kwik kwian gie
kwik kwian gie yang pernah menjabat sebagai menteri koordinator ekonomi
(1999-2000) dan menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua
Bappenas (2001-2004), kini memang sudah agak jarang terdengar.
Namun,kwik yang merupakan adik Soe Hok Gie,tokoh pergerakan mahasiswa
pada 1960-an,adalah seorang sosok pribadi ekonomi yang sangat
berdedikasi,jujur,dan apa adanya.
kwiklah yang berani membuat tuliasan penuh kritikan terhadap Soeharto
ketika pemerintah Soeharto masih sangat kuat. Kwiklah yang dengan
lantang menyuarakan adanya kebobrokan dalam dunia usaha di indonesia
yang penuh dengan korupsi,kolusi,dan nepotisme kebablasan.
Kwik juga yang mengkritik habis-habisan sistem ekonomi neoliberalisme
yang dituduhkan kepada Budiono (wakil presiden sekarang) dan Sri Mulyani
(mantan Menko Ekonomi). Kwik sangat peracaya bahwa ekonomi yang pas
bagi indonesia adalah ekonomi kerakyatan.

kwik sangat percaya bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk
mendapatkan dan meningkatkan kesejahteraannya. Tulisannya di beberapa
surat kabar nasional sudah cukup menunjukan siapa dan bagaimana
pandangannya terhadap ekonomi mikro dan akro indonesia.
Anggito Abimanyu
Anggito Abimanyu mengaku sebagai seorang musisi yang menyambi
sebagai seorang ekonom dan pegawai negri. Beliau yang berasal dari
Yogyakarta ini memang mahir memainkan berbagai alat musik. Permainanya
sangat pro dan sudah diakui hingga tingkat internasional.
Bersama dengan Dwiki Darmawan,Beliau sering menampilkan permainan
yang sangat mempersona. Abimanyu kimi kembali ke UGM dan mengajar
lagi,Namun pemikirannya terkini yang sempat menjadi bahan diskusi adalah
merombak nilai tukar uang rupiah dan isu yang berkaitan dengan
pencalonannya sebagai pengganti Sri Mulayani.
Bintang iklan produk herbal ini sepertinya tidak trlalu ambil pusing dengan
semua itu. Baginya bermain basket dan bermusik lebih menyenangkan
daripada memikirkan apa tanggapan orang terhadap isu-isu yang
mengelilingi dirinya, Kesederhanaan ahli ekonomi ini sangat terlihat dari
sikap dan pembawaannya sehari-sehari. Mungkin juga ini merupakan cita
orang-orang UGM. Yogya telah menempanya menjadi seorang yang low
profile.
2.4 Ciri-Ciri Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem ekonomi campuran.
Gabungan dari sistem perekonomian liberal dan sosialis
Ciri-cirin sistem ekonomi campuran :
1. Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi
2. Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian
3. Swasta atau perorangan diberi kebebsan untuk berusaha diluar sektor vitalPemerintah
berperan membina dan mengawasi swasta
Contoh : Afrika, amerika latin, asia
Sistem Ekonomi Pancasila.
Jadi langsung aja Ciri-ciri dari sistem ekonomi Pancasila adalah sbb:
1. Mekanisme pembentukan harga pasar terkendali
2. Pemilikan atas Individu diakui namun tidak menguasai hajat hidup laya orang banyak.
Jika mengandung unsur itu maka akan dikuasai oleh negara.

3. Adanya kompetisi atau persaingan antar individu untuk meningkatkan taraf kehidupan
masing-masing
4. Pengelolan ekonomi tidak dikuasai pasar sepenuhnya namun pemerintah juga menguasai
bagian BUMN, BUMD serta UKM(Unit Kerja Masyarakat) serta mengatur permodalan.
5. Keputusan diambila secara Desentralisasi, Musyawarah, serta Mufakat.
Sistem Perekonomian Indonesia telah diatur dan diarahkan oleh Pancasila, Undang-Undang
dasar 1945 Terutama pasal 33 serta GBHN Sehingga dalam penerapannya harus menghindari
hal-hal negatif sbb:
1. Sistem Persaingan bebas (Free fight Liberalism)
2. Negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan (Sistem Etatisme)
3. Memonopoli (Menguasai kekuatan ekonomi secara sepihak)
Unsur kapitalisme dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia dapat dilihat dari
sudut berikut ini:
1.

Pendekatan faktual struktural yakni menelaah peranan pemerintah dalam perekonomian:

Pendekatan untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah menggunakan kesamaan Agregat
Keynesian. Rumus ekonomi makro
Y = C + I + G + (X-M)
Y adalah pendatan nasional.
C adalah Consumption atau konsumsi kkonsumen
Berdasarkan humus tersebut dapat dilihat peranan pemerintah melalui variable G (pengeluaran
pemerintah) dan I (investasi yang dilakukan oleh pemerintah) serta (X-M) yang dilakukan oleh
pemerintah. Pengukuran kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan pemerintah secara
sektoral terutama dalam pengaturan bisnis dan penentuan harga. Pemerintah hampir mengatur
bisnis dan harga untuk setiap sector usaha.
Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi yang masih terikatdengan adat istiadat, kebiasaan dan nilai budaya setempat.
Jadi sistem perekonomian yang tercipta dalam suatu daerah tertentu yang sesuai dengan
penghuni setempat.
Berikut ciri-ciri sistem perekonomian tradisional :
1. Alat produksi sederhana karena daerah yang terpencil sehingga kurang pembaharuan
dalam hal tekhnologi
2. Jumlah barang atau jasa rendah karena penduduk stempat pun sangat rendah tingkat dan
daya beli mereka

3. Produktivitas rendah karena pasar sedikit


4. Masiih barter yaitu tukar menukar barang dengan barang lainnya
5. Masih bercocok tanam karena sebagian besar daerah persawahan
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan
usaha sesuai keinginan dan keahliannya. Secara umum karakteristik ekonomi kapitalisme
adalah :
1. Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja) dimiliki dan dikuasai oleh pihak
swasta
2. Pengambilam keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik
faktor dan akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku.
Berikut ciri-ciri sistem perekonomian kapitalis :
1. Hak milik perorangan di akui oleh pihak berkuasa
2. Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi
3. Jenis, jumlah, dan harga barang ditentukan kekuatan pasar
4. Adanya persaingan bebas
5. Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi) diserahkan kepada swasta
Contoh : Amerika serikat dan eropa
Sistem perekonomian sosialis
Yaitu sistem yang seluruh kegiatan ekonomianya direncanakan, dilaksanakan, dan di awasi oleh
pemerintah secara terpusat.
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :
1. Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara
2. Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur negara
3. Harga barang atau jasa ditentukan pemerintah
4. Hak milik perorangan tidak diakui

Contoh : kuba, korea, RRC


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi
di negara tersebut.

Berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1,2 dan 3 menjelaskan 3 menjelaskan tiga pelaku
utama yang menajadi kekuatan sistem perekonomian di indonesia, yaitu Perusahaan
Negara(Pemerintah, Persuhaan swasta dan koperasi.

3.2 Saran
Kita sebagai warga Negara Indonesia haruslah mengerti seluk beluk sistem perekonomian
kita, yakni sistim perekonomian indonesia. Karena hal tersebut sangatlah penting untuk
mengatur perekonomian kita sendiri. Hanya yang siap dan mempertahankan, agar dapat
menyongsong kehidupan yang baru dengan mudah.

Ekonomi Pancasila
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Garuda Pancasila Lambang Nasional Indonesia

Ekonomi Pancasila adalah sebuah sistem perekonomian yang didasarkan pada lima sila dalam
Pancasila.[1] Istilah Ekonomi Pancasila baru muncul pada tahun 1967 dalam suatu artikel Dr.
Emil Salim.[2] Ketika itu belum begitu jelas apa yang dimaksud dengan istilah itu.[2] Istilah itu
menjadi lebih jelas ketika pada tahun 1979, Emil Salim membahas kembali yang dimaksud
dengan "Ekonomi Pancasila".[2] Pada esensinya, Ekonomi Pancasila adalah suatu konsep
kebijaksanaan ekonomi, setelah mengalami pergerakan seperti bandul jam dari kiri ke kanan,
hingga mencapai titik keseimbangan.[2] Ke kanan artinya bebas mengikuti aturan pasar,
sedangkan ke kiri artinya mengalami intervensi negara dalam bentuk perencanaan terpusat.[2]
Secara sederhana, Ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai sebuah sistem ekonomi pasar dengan
pengendalian pemerintah atau "ekonomi pasar terkendali".[2] Mungkin ada istilah-istilah lain
yang mendekati pengertian "Ekonomi Pancasila", yaitu sistem ekonomi campuran, maksudnya
campuran antara sistem kapitalisme dan sosialisme atau sistem ekonomi jalan ketiga.[2]
Kedua istilah tersebut memiliki banyak variasi di dunia.[2] Sistem ekonomi yang berlaku di
Amerika Utara dan Eropa Barat umpamanya, dapat disebut sebagai sistem ekonomi campuran,
karena sudah tidak asli kapitalis, tetapi bukan pula sosialis.[2] Namun persepsi umum menilai
bahwa sistem ekonomi Amerika Serikat adalah sebuah model ekonomi kapitalis yang paling
representatif, sedangkan sistem ekonomi di Uni Soviet (dulu sampai 1991) atau Republik Rakyat
Tiongkok adalah model ekonomi sosialis yang paling baku.[2] Model ekonomi yang mendekati
model ekonomi campuran adalah sistem ekonomi Inggris atau negara-negara Eropa Barat yang
lazim disebut juga sebagai negara kesejahteraan welfare state.[2]

Kelima Lambang dalam Ideologi Pancasila


Daftar isi

1 Ontologis

2 Karakteristik

3 Kebijakan Perekonomian

4 Rujukan

5 Lihat juga

Ontologis

Secara historis, sistem Ekonomi Pancasila bukanlah hal yang baru, baik dilihat dari segi filosofis,
konsepsi, maupun implementasi.[3] Bahkan sistem Ekonomi Pancasila telah dipraktekkan secara
nyata dalam kebijakan pembangunan ekonomi sejak Indonesia merdeka.[3]
Ekonomi Pancasila merupakan hal pokok dari sistem ekonomi Indonesia yang telah diamanatkan
dalam Konstitusi UUD 1945.[3] Suatu sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai
yang dianut dalam masyarakat Indonesia.[3] Beberapa prinsip dasar yang ada tersebut antara lain
berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang
diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.[3]
Sebagaimana teori ekonomi neo-klasik yang dibangun atas dasar paham liberal dengan
mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002: 68), Sistem
Ekonomi Pancasila juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia,
yang bisa berasal dari nilai-nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat, atau norma-norma, yang
membentuk perilaku ekonomi masyarakat Indonesia.[3]
Ekonomi Pancasila sebenarnya adalah teori dan sistem ekonomi yang bertujuan menggantikan
perekonomian kolonial menjadi nasional.[3] Karena itu, untuk membumikan ekonomi Pancasila
diperlukan pemahaman hakekat perekonomian kolonial dalam wacana ontologis.[3]
Karakteristik
Pasar tradisional merupakan sumber perekonomian bangsa Indonesia, di mana
perekonomian bangsa dibangun terutama banyak masyarakat yang
menggantungkan diri, salah satunya ialah pasar Malang.

Terdapat lima ciri pokok pada konsep Ekonomi Pancasila, yakni:

Dikembangkannya koperasi;

adanya komitmen pemerataan;

lahirnya kebijakan ekonomi yang nasionalis;

perencanaan yang terpusat; dan

pelaksanaannya secara desentralisasi.[4]

Tampak bahwa sistem Ekonomi Pancasila memiliki perbedaan mencolok dengan sistem ekonomi
liberal.[4] Sistem Ekonomi Pancasila berorientasi pada rakyat kebanyakan, sedangkan sistem
ekonomi liberal hanya menguntungkan individu-individu tanpa memerhatikan manusia lain
sering juga disebut dengan relative gain.[4][5] Namun juga, sistem Ekonomi Pancasila juga
berbeda dengan sistem ekonomi sosialis yang tidak mengakui adanya kepemilikan individu.[4][5]
Inilah keunggulan dari sistem Ekonomi Pancasila.[4]
Pasar merupakan urat nadi perekonomian Indonesia
Kebijakan Perekonomian

Pemerintah telah menerbitkan paket kebijakan ekonomi tambahan pada Oktober 2013.[butuh rujukan]
Kebijakan tersebut ditargetkan bisa mengurangi laju impor, mendorong ekspor, memperkuat
struktur industri, dan menahan keluarnya modal asing.[6][7] Konsep dan instrumen yang akan
digunakan dalam kebijakan ini telah rampung di mana paket baru ini adalah tindak lanjut atas
kebijakan Agustus 2013, yang berfokus pada antisipasi gejolak ekonomi akibat penghentian
stimulus Bank Sentral Amerika Serikat.[6][7] Paket kebijakan Oktober lebih mengarah pada
reformasi struktural.[6]
Khusus untuk Kementerian Keuangan Republik Indoneisa, paket kebijakannya berkisar di sektor
fiskal, seperti pajak dan cukai.[6] Beberapa kebijakan yang mungkin diterbitkan pemerintah,
yakni insentif untuk mendorong investasi industri serta aturan yang mampu menahan modal
asing untuk tidak mudah keluar dari Indonesia.[6] Ini dilakukan dengan cara mendorong investor
asing melakukan re-investasi atas investasi langsung yang ditanamkan di Indonesia.[6] Sedangkan
untuk mendorong ekspor, pemerintah akan mendorong diversifikasi dari sisi negara tujuan
maupun jenis komoditas.
Pada Agustus 2013, pemerintah mengeluarkan paket kebijakan stabilisasi perekonomian.[6]
Strategi tersebut dibagi dalam empat paket, yakni perbaikan neraca transaksi berjalan, menjaga
pertumbuhan ekonomi dan daya beli, menjaga inflasi dan percepatan investasi.[6][7]

Anda mungkin juga menyukai