Anda di halaman 1dari 14

Makala sistem ekonomi pancasila (KLPK 4 )

Matematika (Universitas Pattimura)


DOSEN PENGAJAR : JANI EFENDY.SE.M.Si DI SUSUN OLEH :

ANGGOTA KELOMPOK : JULIUS BASRY (201829219)

CHRISTIN TAURAN (202029009) FEREDDI T.U SILITONGA (202029011) SELTY YANTI MARJUKI
(202029013) DEWI FATMAWATI BENYEL (202029021) IRWAN TUBALAWONY (202029047) SATI
YULIASTY(201929047)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya kami
dapat menyelesaikan dengan kerja sama kelompok kami yang baik dan kompak dan makalah ini bejudul
“SISTEM EKONOMI PANCASILA “ dengan baik.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pak JANI EFENDY.SE.M.SI selaku dosen pengajar yang telah
memberikan tugas ini kepada kelompok kami,dengan ini kami bisa mengetahui dan mengerti arti sistem
ekonomi Pancasila. Tak lupa kedapa semua pihak yang bersangkutan, kami ucapakan terima kasih
karena telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I

DAFTAR ISI II

BAB I PENDAHULUAN III

I.1. LATAR BELAKAN MASALAH 1

I.2. RUMUS MASALAH 1

I.3. TUJUAN PENULISAN 2

I.4. MANFAAT PENULISAN 2

BAB II PEMBAHASAN 3

II.1. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI PANCASILA 3

II.2. SISTEM EKONOMI PANSILA 4

II.3. SISTEM EKONOMO PERIODE PRA-KEMERDEKAAN 4

II.4. SISTEM EKONOMI PERIODE KEMERDEKAAN 4


II.5. CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI PANCASILA 5

II.6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM EKONOMI PANCASILA 5

II.7. TUJUAN SISTEM EKONOMI PANCASILA 6

II.8. KEBIJAKAN SISTEM EKONOMI PANCASILA 8

BAB III PENUTUP 9

A. KESIMPULAN 9

B. SARAN 9

DAFTAR PUSAKA 10

Sistem ekonomi merupakan suatu keselurahan dari semua lembaga ekonomi yang dilaksanakan atau
dipergunakan oleh suatu Negara atau bangsa untuk mencapai cita-cita yang telah di tetapkan. Ekonomi
Pancasila merupakan suatu konsep sistem ekonomi berasal Keadilan Sosial. Ekonomi Pancasila
bercirikan keselarasan dan lebih mengutamakan masyarakat dan bukan kemakmuran perorangan.
Berdasarkan sistem pemilikan sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, tak terdapat alasan
untuk menyatakan bahwa sistem ekonomi kita adalah kapitalistis. Sama halnya, tak pula cukup
argumentasi untuk mengatakan, bahwa kita menganut sistem ekonomi sosialis. Indonesia mengakui
pemilikan individual atas faktor-faktor produksi, kecuali untuk sumber daya-sumber daya yang
menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh Negara. Hal ini diatur dengan tegas oleh pasal 33
UUD 1945, maka secara konstitusional sistem ekonomi Indonesia yang banyak dikenal masyarakat
adalah sistem ekonomi campuran yaitu sistem ekonomi pancasila.

Yang mendasari dari sistem ekonomi pancasila adalah berpedoman dengan pancasila dan berdasarkan
UUD 1945. Dijelaskan bahwa setiap yang dilakukan oleh rakyat Indonesia telah tercantum dalam
Pancasila dan UUD1945, karena setiap individu diajarkan untuk hidup bergotong royong dan saling
membantu orang yang membutuhkan. Sistem ekonomi Pncasila idak hanya berfokus pada ekonomi
tetapi mencakup dalam bidang lainnya seperti sosial-budaya, bidang politik dan bidang pertahanan.
Perwujudan sistem ekonomi pancasila harus dimulai dari sikap dan prilaku sebagai manusia yang
berpancasila. Tujuan utama dari sistem ekonomi pancasila, ialah memahami isi dari pancasila,
mengamalkan isi dari pancasila, dan mengamalkannya. Kebijakan yang dilakukan ialah
mengembangakan IPTEK, bidang ekonomi, bidang politik, bidang sosial-budaya, kebijakan tersebut tidak
selamanya berjalan sesuai dengan apa yang di tetapkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dewasa ini ada
segelintir orang yang menyalahkan kepercayaannya untuk kepentingan pribadi.
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Sistem Ekonomi Pancasila

2. Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia

D. Manfaat Penulisan

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai Sistem Ekonomi Pancasila.

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI PANCASILA

Ekonomi Pancasila merupakan ilmu ekonomi kelembagaan (instructional economics) yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kelembagaan Pancasila sebagai ideologi Negara dengan kelima silanya secara utuh
maupun sendiri-sendiri. Jika Pancasila mengandung 5 asas, maka semua substansi sila Pancasila yaitu :

1. Etika,

2. Kemanusiaan,

3. Nasionalisme,

4. Kerakyatan/Demokrasi, dan

5. Keadilan sosial,

harus di pertimbangkan dalam model ekonomi yang disusun. Kalau sila pertama dan kedua adalah
dasarnya, sedangkan sila ketiga dan keempat sebagai caranya, maka sila kelima Pancasila adalah tujuan
dari Ekonomi Pancasila.

Sistem Ekonomi Pancasila berisi aturan main kehidupan ekonomi yang mengacu pada ideologi bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila. Dalam Sistem Ekonomi Pancasila, pemerintah dan masyarakat memihak pada
(kepentingan) ekonomi rakyat sehingga terwujud kemakmuran dan kesejahteraan. Inilah sistem
ekonomi kerakyatan yang demokratis dan melibatkan semua orang dalam proses produksi serta hasilnya
dinikmati oleh semua masyarakat. Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah
Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme);
Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia
(berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi);
Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan
Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran
perseorangan).

Sistem Ekonomi Pancasila adalah keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang dilaksanakan atau
dipergunakan oleh Bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita yang telah ditetapkan. Adapun faktor
yang digunakan dalam produksi, distribusi, dan konsumsi barang- barang dan jasa falsafah Hidup
Pancasila sebagai ‘Weltanschauung ‘ Bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, sistem ekonomi pancasila ialah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasikan
segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik dilakukan oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta
berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Sistem ekonomi
pancasila yaitu seluruh lembaga ekonomi yang dipergunakan bangsa Indonesia dalm mengolah dan
melakukan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap sistem
mempunyai perbedaan yaitu dalam menjalankan prinsip sistem tersebut dan perbedaan dalam
penerapan kepemilikan.

B. SISTEM EKONOMI PANCASILA

A. Sistem Ekonomi Periode Pra-Kemerdekaan

1. Periode Pra-Kolonialisme

a. Pertanian, monokultur (padi di jawa, rempah-rempah di maluku).

b. Eksplorasi hasil alam, misal laut, hutan dan tambang.

c. Perdagangan besar antara pulau dan antar negara.

2. Periode Kolonialisme

a. Penggunaan teknologi eropa, skala besar, industrialisasi.

b. Akses kepemilikan sumberdaya dikuasai penjajah (kapitalis liberal), berdampak pada


kondisi rakyat Indonesia menjadi miskin.
B. Sistem Ekonomi Periode Kemerdekaan

1. Periode Pra-Kolonialisme

a. Pertanian, monokultur (padi di jawa, rempah-rempah di maluku).

b. Eksplorasi hasil alam, misal laut, hutan dan tambang.

c. Perdagangan besar antara pulau dan antar negara.

2. Periode Kolonialisme

a. Penggunaan teknologi eropa, skala besar, industrialisasi.

b. Akses kepemilikan sumberdaya dikuasai penjajah (kapitalis liberal), berdampak pada


kondisi rakyat Indonesia menjadi miskin.

1. Kelebihan:

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan mengusasi hajat hidup rakyat
banyak dikuasaioleh negara.

c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

d. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permuwakafan


lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijakannya ada pada lembaga perwakilan
rakyat pula.

e. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

f. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.

g. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya
dalam batas yang tidak merugikan kepentingan umum.

h. Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

2. Kekurangan:
a. Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan).

b. Sistem terpusat, yang dapat mematikan potensi, kreasi, dan inisiatif warga masyarakat.

c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.

Sistem ekonomi pancasila tidak dapat dibatasi bidang ekonomi saja, tetapi mencakup pula bidang-
bidang sosial-budaya, bidang politik, dan bidang-bidang pertahanan-kemanan, karena sistem ekonomi
merupakan salah satu komponen dari sistem yang lebih besar, yaitu Sistem Pembangunan Nasional.
Tujuan mempelajari sistem ekonomi pancasila yaitu :

1. Mengerti dan memahami arti dan isi pancasila itu dengan sebenar-benarnya.

2. Menghayati dan mengamalkan semua sila dengan sebaik-baiknya.

3. Mengamankan dan menyelamatkan Pancasila dari setiap usaha yang hendak merongrong atau
menggantinya.

Tujuan dan fungsi dari sistem ekonomi pancasila yaitu sebagai dasar Negara, dan sebagai ideologi
Negara, yaitu dijelaskan sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila juga sering disebut dengan istilah dasar falsafah (filsafat) Negara, ideologi Negara, Staat idée
dan phylosofische grondslag. Dalam pengertian ini, pancasila menagatur pemerintahan Negara atau
digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan Negara atau digunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar Negara merupakan fungsi pokoknya. Pancasila sebagai
dasar Negara berfungsi sebagai pemersatu bengsa Indonesia, sebagai alat pemersatu kesatuan dan
persatuan yang didalamnya merumuskan cita-cita bangsa Indonesia dalam bernegara, yaitu
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraannegar atau pemerintahan. Pancasila sebgai dasar Negara dimuat dalam
Pembukuan UUD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi:
“kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar terbentuk dalam suatu susunan Negara Indonesia yang
berkedaulatan rakyat berdasarkan kepada: keTuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.”

Maksud dari alenia ke 4 dalam UUD 1945 adalah:

a. Membentuk pemerintahan Negara Indonesia, sebagai penyelengara keseluruhan


kegiatan Negara dalam segala aspek kelengkapannya dan akan menjalankan pemerintahan Negara dari
Negara yang baru saja di bentuk

b. Pemerintahan Negara Indonesia akan melaksanakan fungsi dan tujuan Negara Indonesia yaitu:

1) Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

2) Memajukan kesejahteraan umum.

3) Mencerdaskan kehidupan bangsa.

4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

Pancasila merupakan suatu asas yang meliputi suasana kebatinan dan cita-cita hukum. Sebagai sumbur
dari segala sumber hukum atau sebagai tertib hukum Indonesia, maka pancasila tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945. Menurut Notonagoro pancasila sebagai dasar Negara mempunyai kedudukan
istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia (merupakan pokok kaidah Negara yang
fundamental). Oleh karena itu, pancasila merupakan sumber dari nilai dan dengan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya terbentuk dengan norma- norma hukum oleh negara. Nilai hukum yang
tercantum harus berdasarkan dan dijiwai oleh nilai- nilai etis, nilai religius, nilai kebenaran, nilai vital dan
nilai materiil seperti yang terkandung dalam Falsafah Pancasila.

Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

a. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum(sumber
tertib hukum) Indonesia.
b. Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar 1945.

c. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis).

d. Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar yang mengandung isi


yang mewajibkan pemerintah untuk menyelenggarakan.

e. Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945, bagi penyelenggara


Negara, pelaksana pemerintah. Pancasila merupakan alat penyatu Bangsa Indonesia. Hal ini terbukti dari
berbagai daerah dan wilayah yang terdiri dari beribu pulau dengan berbagai suku bangsa dan berbeda
adat istiadat serta bergam kebudayaan. Oleh karena itu Pancasila sebagai penyatu dan dapat membawa
keutuhan bangsa dan Negara Indonesia dari berbagai bentuk lapisan.

2. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti
‘gagasan, konsep, pengertian dasar, atau cita-cita’,dan logos yang yang berarti ‘ilmu’. Kata idea berasal
dari bahasa yunani ‘eidos’ yang artinya bentuk. Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan
tentang ide-ide (the science of ideas), atau ajaran mengenai pengertian- pengertian dasar. Ideologi
pancasila dipergunakan sebagai pegangan atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari setiap warga
Negara Indonesia. Dalam membentuk posisi subjek dan menghasilkan makna. Ideologi tampil sebagai
stuktur pemaknaan atau pandangan dunia untuk semua kelompok masyarakat. Pemikiran-pemikiran,
gagasan-gagasan, harapan serta cita-cita tersebut merupakan suatu nilai yang dianggap benar dan
memliki derajat yang tertinggi dalam Negara. Ideologi mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia
sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Oleh karena itu, ideologi pancasila mengakui atas kebebasan
dan kemerdekaan individu, namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang
lain secara bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain.

F. Kebijakan Sistem Ekonomi Pancasila

Kebijakan-kebijakan yang dilakukan dalam sistem ekonomi pancasila bisa diawali dengan adanya
perubahan-perubahan dalam pengembangan IPTEK, bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial-
budaya, sebagai berikut ini:

1. Pengembangan IPTEK

Dalam upaya meningkatkan dan mewujudkan sumber daya kesejahteraan dan peningkatan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada hakikatnya suatu hasil kreativitas rokhani
setiap individu. Oleh karena itu, modal utama dalam membangun sebuah Negara, yaitu kemajuan
teknologi yang dilengkapi keterampilannya untuk memanfaatkan sumberdaya alam dana `teknologi.
Tetapi yang menjadi persoalan adalah kualitas dari sumber daya manusia, penawaran tenaga kerja yang
melibihi permintaan tenaga kerja, tingginya lulusan sekolah yang menganggur, dan tenaga kerja yang
tidak terdidik. Oleh sebab itu, ini merupakan faktor utama dalam membangun kebijakan sistem ekonomi
pancasila.

2. Pengembangan dalam Bidang Politik

Dalam sistem politik Negara harus mendasarakan pada kekuasaan yang bersumber pada penjelmaan
hakikat manusia sebagai individu-mahluk sosial yang terjelma sebagai rakyat. Maka kekuasaan Negara
harus berdasarkan pada asal mula dari rakyat untuk rakyat.maka rakyat asal mula dari suatu Negara.
Menurut Drs. Moh.Hatta, menyatakan bahwa Negara berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa atas
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Tetapi berbeda untuk saat ini, kebanyakan dari pemimpin
hanyalah memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan rakyat.

3. Pembangunan dalam Bidang Ekonomi

Terwujudnya perkembangan suatau Negara adalah berawal dari rakyatnya yang mampu
mengembangkan teknonolginya. Sebagai mana telah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang
berbunyi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ekonomi kerakyatan merupakan ekonomi yang
humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan
ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan dan kesejahteraan
seluruh bangsa.

4. Pengembangan dalam Bidang Sosial-Budaya

Pengembangan sosial budaya pada masa reformasi, dewasa ini mengankat nilai-nilai yang dimiliki
bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic,
artinya nila-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersuber pada harkat martabat manusia sebagai
mahluk yang berbudaya.

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN

Pancasila sebagai ideologi nasional membawa keharusan untuk dijadikan dasar atau pedoman dalam
kehidupan berbangsa, dan bernegara. Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang
didasarkan pada Pancasila, terutama sila ke 5, dan Undang-Undang Dasar pasal 33. Sistem Ekonomi
Komando, Sistem Ekonomi Pasar, dan Sistem Ekonomi Campuran adalah tiga sistem ekonomi yang
secara umum dikenal di seluruh dunia. Bagaimana dengan sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia?
Indonesia tidak menganut Sistem Ekonomi Komando, Sistem Ekonomi Pasar, maupun Sistem Ekonomi
Campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di
dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

B. SARAN

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini,
tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan dan
referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis berharap, pembaca berkenan
memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca.
Boediono, Mubyarto. 1980. Ekonomi Pancasila. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Daman, Rozikin. 1995. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: PT.Raja Grofindo.

Gunadi,Tom.1983.Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 1945. Bandung: Angkasa

Kaelan, H . 2000. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma.

MS Bakry, Noor, Pancasila Yuridis Kenegaraan, Edisi Revisi, (Liberty: Yogyakarta.)

Mubyarto. 1987. Ekonomi Pancasila Lintasan Pikir Mubyarto.Yoyakarta: Aditya Media. 1988. Sistem dan
Moral Ekonomi Indonesia. Bandung: LP3ES.

Anda mungkin juga menyukai