FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2023 KONSEP TUJUAN NEGARA, CITA-CITA DAN TUJUAN NKRI Cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mewujudkan bangsa yang utuh dan mesyarakatnya adil, makmur, sejahtera, tertib, dan damai berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera tersebut perlu peningkatan secara terus-menerus usaha dibidang hukum demi ketertiban dan tujuan utama bangsa Indonesia. Negara kita adalah negara hukum, artinya setiap hal mengenai kehidupan dalam berbangsa dan bernegara serta tingkah laku setiap warga negara Indonesia diatur dan diawasi oleh hukum. Tujuan Negera Republik Indonesia apabila disederhanakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu mewujudkan kesejahteraan umum yang menjamin keamanan bagi seluruh bangsa dan seluruh wilayah negara. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap warga negara mungkin sama, yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan, tetapi untuk mencapai tujuan tersebut pasti cara untuk menempuhnya berbeda-beda bahkan bisa saja saling bertentangan. Jalan yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan tersebut apabila disederhanakan dapat digolongkan menjadi dua aliran, yaitu : a. Aliran liberal individualis Aliran ini berpendapat bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan harus dicapai dengan politik dan sistem ekonomi liberal melalui persaingan bebas. b. Aliran kolektivis atau sosialis Aliran ini berpendapat bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan manusia hanya dapat diwujudkan melalui politik dan sistem ekonomi terpimpin/totaliter. Pada umumnya, tujuan suatu negara tercantum dalam Undang-Undang Dasar atau konstitusi negara tersebut. TANTANGAN YANG DIHADAPI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN SOLUSI MENGATASI DAMPAK NEGATIF Pancasila sebagai dasar negara pada hakekatnya adalah sumber dari segala sumber hukumg atau sumber tertib hukum. Sebagai dasar negara, ideologi bangsa, dan negara, perekat bangsa, pancasila harus selalu dipertahankan dan ditanamkan kepada seluruh rakyat Indonesia. Karena pancasila sebagai benteng dan pegangan dalam kehidupan bangsa dan bernegara dan ini hingga di masa yang akan datang. Pada realitanta di era reformasi sekarang ini nilai-nilai pancasila masih dipertanyakan pengamlannya terutama pada sila kelima yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, dimana keadilan dan kesejahteraan rakyat masih kurnag diperhatikan dan banyak kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat yang sudah tidak peduli dengan kondisi rakyatnya, sehingga mencoreng nilai-nilai pancasila yang susah payah disusun dan sepakati para pendiri bangsa pada awal pembentukan dasar negara Indonesia ini. Dan upaya untuk menyisihkan pancasila masih terus berlanjut oleh organisasi maupun pergerakan yang anti dengan ideologi pancasila. Beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar negara, yaitu: 1. Pengaruh globalisasi yang mempengaruhi dan mengancam nilai-nilai Pancasila globalisasi mengakibatkan kebebasan tanpa batas di mana munculnya paham-paham baru meniru kebudayaan luar yang bertolak belakang dengan nilai luhur. 2. Munculnya ideologi baru seperti ideologi liberalis, kapitalis, dan hedonisme yang dibawa oleh pengaruh luar yang sangat bertolak belakang dengan ideologi kita Pancasila. 3. Korupsi merupakan tantangan penerapan Pancasila pada masa orde lama sampai pada masa reformasi ini belum juga menemui titik terang untuk menyelesaikannya. 4. Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan 5. Kondisi masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas (kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi, berkomunikasi, dan lain sebagainya). 6. Pemahaman Pancasila yang mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas dan daya tarik pembelajaran Pancasila 7. Kesenjangan sosial, karena masih terjadi sentralisasi pembangunan ekonomi pada wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, meluasnya kesenjangan sosial antarpelaku ekonomi dan kebijakan ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif yang kurang mengembangkan nilai tambah. 8. Kelembagaan Pancasila di mana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi dan budaya serta masih lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara negara. 9. Keteladanan Pancasila. Dalam konteks ini tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintahan dan masyarakat. Hal ini diperparah dengan semakin maraknya sikap dan perilaku destruktif yang lebih mengedepankan hal-hal negatif di ruang publik serta kurangnya apresiasi dan insentif terhadap prestasi dan praktik- praktik yang baik. Pancasila berperan penting bagi kehidupan bangsa dan negara Indonesia, oleh karena itu pancasila perlu kita pertahankan sebagai dasar negara. Untuk mempertahankan Pancasila yang terpenting adalah bagaimana kita menghayati dalam kehidupan sehari-hari Pancasila secara komprehensif dan holistic. Hal ini bukan hanya untuk kepada rakyat, tetapi juga untuk para pejabat, para aparatur negara, hingga pejabat desa. Selain itu juga hal yang terpenting adalah bagaimana kita mengoperasionalkan seluruh sistem nilai Pancasila dalam segala level kehidupan sosial masyarakat, baik dalam sistem nilai maupun kelembagaan negara. Dalam hal ini negara tidak bisa memaksa rakyatnya untuk menjalankan Pancasila secara baik dan benar, kalau negara sendiri belum mampu mengkonstruksi Undang- Undang ataupun kebijakan negara serta membangun kelembagaan negara yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Apabila hal ini terjadi maka sama halnya bahwa menuntut rakyat berjiwa Pancasila akan tetapi negara sendiri menjalankan konsepsi-konsepsi liberal yang tidak menunjukkan jika dan kepatuhan pada ideologi Pancasila. Yang terpenting bagaimana kita bersama-sama untuk berusaha merealisasikan konsepsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. RESUME VIDEO PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA VIDEO 1 Membahas mengenai konsep tentu didalamnya ada manusia yang hidup bermasyarakat, kita biasa mendengar istilah homofaber (makhluk yang menggunakan teknologi atau makhluk bermasyarakat). Istilah ini yang melekat bahwa manusia itu bukan hanya makhluk biologis hanya untuk makan dsb, jauh lebih daripada itu. Terdapat seorang ahli yang mengatakan kalau negara merupakan organisasi yang berdaulat, organisasi kekuasaan. Terdapat 3 unsur yang menjadi syarat mutlak bagi adanya negara, yaitu: 1. Unsur tempat atau daerah, wilayah atau territoir 2. Unsur manusia atau umat, rakyat atau bangsa 3. Unsur organisasi atau tata kerjasama atau tata pemerintahan Unsur ini lazim dikatakan sebagai unsur konstitutif jadi ini adalah unsur mutlak. Selain itu ada juga unsur deklaratif (pengakuan dari negara lain). Apabila melihat negara dari perspektif tata negara, terdapat dua pendekatan, yaitu: 1. Negara dalam keadaan diam, fokus pengkajiannya terutama kepada bentuk dan struktur organisari negara, jadi ada bentuk negara seperti negara kita ada bentuk negara kesatuan, pemerintahan (bentuk pemerintahan republik) 2. Negara dalam keadaan bergerak • fokus pengkajiannya terutama kepada mekanisme penyelenggaraan lembaga-lembaga negara, baik di pusat maupun daerah • meliputi bentuk pemerintahan, seperti apa yang dianggap tepat untuk sebuah negara. di Indonesia ada sistem pemerintahan presidensil, otonomi daerah, itu melihat negara dalam keadaan bergerak beberapa pendapat para ahli mengenai definisi negara, salah satunya ada Arisoteles, negara (polis) ialah persekutuan daripada keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya. Dari berbagai banyaknya pendapat para ahli sebenarnya yang ingin membentuk negara adalah rakyat, rakyat yang berdaulat, ada lembaga yang menjalankannya, norma yang mengatur. Teori lahirnya negara (negara dibentuk berdasarkan perjanjian-perjanjiang masyarakat). Terdapat tiga tokoh yaitu Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean Jacques Rousseau, yang dimana menekankan bahwa yang membentuk negara adalah masyarakat. Konsep tujuan negara: 1. teori kekuatan dan kekuasaan, menurut Nicollo Machiaveli (1469-1527): Raja harus tahu bahwa ia senantiasa dikelilingi oleh orang-orang yang selalu mengintai kelemahan dan menunggu kesempatan menerkam atau merebut kedudukannya, maka raja harus menyusun dan menambah kekuatan terus menerus. 2. teori kepastian hidup, keamanan, dan ketertiban, menurut Thomas Hobbes (1588-1679): Perdamaian adalah unsur yang menjadi hakikat tujuan negara, demi keamanan dan ketertiban, maka manusia melepaskan dan melebur kemerdekaannya ke dalam kemerdekaan umum, yaitu Negara. 3. Kemerdekaan, menurut Herbert Spencer (1820-1903) : Negara ini adalah alat bagi manusia untuk memperoleh lebih banyak kemerdekaan daripada yang dimilikinya sebelum adanya negara. Jadi, negara ini adalah alat untuk menegakkan kemerdekaan. 4. teori keadilan, menurut Aristoteles (384-322 SM) : Negara seharusnya menjamin kebaikan hidup para warga negaranya, kebaikan hidup inilah tujuan luhur negara. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keadilan yang harus menjadi dasarnya setiap pemerintahan. Keadilan ini harus dinyatakan dengan Undang-Undang. 5. teori kesejahteraan dan kebahagiaan, menurut Immanuel Kant (1724- 1804): Tujuan politik ialah mengatur agar setiap orang dapat puas dengan keadaannya. Hal ini menyangkut terpenuhinya kebutuhan yang bersifat bendawi dan terwujudnya kebahgiaan ang bersifat kerohanian. VIDEO 2 Secara etimologis, istilah dasar negara maknanya identik dengan istilah Grundnorm (norma dasar), Rechtsidee (cita hukum), Staatsidee (cita negara), Philosophische Grondslag (dasar filsafat negara). Dasar negara besifat universal, dalam artian setiap negara memiliki dasar negara. Secara terminologis, dasar negara diartikan sebagai landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara. Sumber dari segala sumber hukum negara. Secara teortetik, istilah dasar negara mengacu pada pendapat Hans Kelsen yang disebut a basic norm atau Grudnorm. Norma dasar ini merupakan norma tertinggi yang mendasari kesatuan- kesatuaan sistem norma dalam masyarakat yang teratur termasuk di dalamnya negara yang sifatnya tidak berubah. Dasar negara merupakan suatu norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara yang menjadi sumber dari segala sumber hukum sekaligus sebagai cita hukumg (rechtsidee), baik tertulis maupun tidak tertulis dalam suatu negara. • Esensi pancasila sebagai dasar negara Penerimaan pancasila sebagai dasar negara membawa konsekuensi diterima dan diberlakunya kaidah-kaidah penuntun dalam pembuatan kebijakan negara, terutama dalam politik hukum nasional. Menurut Mahfud M. D. dari pancasila dasar negara itulah lahir sekurang- kurangnya empat kaidah penuntun dalam pembuatan politik hukum atau kebijakan negara lainnya, yaitu : - Menjaga integrasi atau keutuhan bangsa, baik secara ideologi maupun teritori - Membangun demokrasi (kedaulatan rakyat) dan Nomokrasi (negara hukum) - Didasarkan pada upaya membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia - Didasarkan pada prinsip toleransi beragama yang berkeadaban. • Kedudukan pancasila sebagai dasar negara, sebagai berikut : - Sumber dari segala sumber hukum - Meliputi suasana kebatinan - Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar negara - Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur - Sumber semangat UUD 1945 bagi penyelenggaraan negara, para pelaksana pemerintahaan • Urgensi pancasila sebagai dasar negara Soekarno menuliskan urgensi pancasila bagi bangsa Indonesia, yaitu : - Pancasila adalah Weltanschauung, satu dasar falsafah - Pancasila satu alat pemersatu bangsa, terutama Imperialisme Untuk memahami urgensi dasar negara dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu : - Institusional (kelembagaan) - Human Resourses (personal/sumber daya manusia) VIDEO 3 • Sumber Yuridis, Historis, Sosiologis, Politis pancasila sebagai dasar negara • Sumber Yuridis - Pembukaan UUD 1945 Kelahirannya ditempuh dalam proses kebangsaan Indonesia. Pancasila yang ada pada pembukaan alinea ke empat itulah yang menjadi dasar negaranya Indonesia - UUD 1945 pasal-pasal Yang menjadi payung hukum, sehingga jadi hukum tertinggi di Indonesia, menjadi alat untuk mengaktualisasikan Pancasila dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. - TAP MPR NO. XVIII/MPR/1998 Pada masa orde baru ada pedoman pengahayatan dan pengamalan pancasila yang dicabut lewat TAP MPR, tetapi masih dipertegas jika pancasila sebagai dasar negara. - UU Nomor 12 tahun 2011 Pancasila sumber dari segala sumber hukum, menunjukkan sebagai dasar dan ideologi negara. Pancasila adalah substansi esensial yang mendapat kedudukan formal yuridis dalam pembukaan UUD RI 1945. Rumusan pancasila sebagai dasar negara sebagaimana yang terdapat dalam pembukaan UUD RI 1945, apabila terdapat penyimpangan dianggap tidak sah. • Sumber historis Pancasila dibentuk setelah menyerap berbagai pandangan yang berkembang secara demokratis dari para anggota BPUPKI dan PPKI sebagai representasi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara sering disebut sebagai Philosophische Grondslag dari negara, Ideologi negara, Staatsidee. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara sebagai dasar mengatur pemerintahan negara atau mengatur penyelenggaraan negara. • Sumber sosiologis Nilai-nilai ketuhanan (religiusitas), sebagai sumber etika dan spiritualitas (yang bersifat vertical transcendental) dianggap penting sebagai Fundamental etika kehidupan bernegara. Nilai-nilai kemanusiaan, universal yang bersumber dari hukum Tuhan, hukum alam, dan sifat-sifat sosial (bersifat horizontal) dianggap penting sebagai fundamental etika-politik kehidupan bernegara dalam pergaulan dunia. Nilai-nilai etis kemanusiaan haru mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan kebangsaan sebelum menjangkau pergaulan dunia. Perspektif etnosimbolis yang memadukan antara perspektif modernis dengan perspektif primordialis dan perenialis. • Sumber politis Pasal 1 ayat (2) UUD 1945, terkandung makna bahwa pancasila menjelma menjadi asas dalam sistem demokrasi konstitusional. Konsekuensinya pancasila menjadi landasan etik pada kehidupan politik bangsa Indonesia. • Dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar negara • Dinamika - Orde lama - Orde baru - Masa reformasi • Tantangan Pada era reformasi banyak hal yang akan merusak mental dan nilai moral pancasila yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila harus senantiasa menjadi benteng moral dalam menjawab tantangan-tantangan terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara, yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama. RESUME VIDEO PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA VIDEO 1 • Pengertian Ideologi Ideologi terbagi menjadi dua kata yaitu ideos (ide, gagasan, cita-cita atau konsep) dan logos (ilmu, ajaran atau paham). Jadi ideologi adalah suatu ilu yang mengandung ide sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham. • Sejarah Ideologi Terdapat beberapa para ahli yang berbicara mengenai sejarah ideologi: - Destutt de tracy, menyebut ideologi sebagai science of ideas. - Jorge Larrain, ideologi erat hubungannya dengan perjuangan pembebasan borjuis dari belenggu feodal dan mencerminkan pemikiran modern baru yang kritis. - Niccolo Machiavelli, ada tiga aspek yang dibahas disini yaitu agama, kekuasaan, dan dominasi. - Marx, melanjutkan dan mengembangkan konsep dari Machiavelli yang menonjolkan perbedaan antara penampilan dan realita. Menurut Marx ideologi tidak timbul sebagai penemuan yang memutar balik realita dan juga tidak sebagai hasil dari realita yang secara objektif gelap yang menipu kesadaran pasif. Karl Marx (tesis, antitesisi, dan sintesis). • Beberapa tokoh Indonesia yang mendefinisikan ideologi - Sastrapratedja, menurutnya ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur. - Soerjanto, menurutnya ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya menjaga jarak dengan dunia kehidupannya. - Mubyarto, menurutnya ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-simbol kelompok masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan kerja untuk mencapai tujuan masyrakat atau bangsa itu sendiri. - Martin Seliger, menurutnya ideologi sebagai sistem kepercayaan didasarkan pada ideologi fundamental dan opreatif. - Alvin Gouldner, menurutnya ideologi sebagai proyek nasional. Sesuatu yang muncul dari suatu cara baru dalam wacana politis. - Paul Hirst, menurutnya ideologi sebagai relasi sosial. VIDEO 2 • Corak-corak ideologi dengan berbagai karakteristiknya - Marxisme-Leninisme, dalam perspektif evolusi sejarah yang berdasarkan pada dua prinsip, yaitu penentu akhir dari perubahan sosial adalah perubahan dari cara produksi dan proses perubahan sosial bersifat dialektis. - Liberalisme, dalam kebebasan individual (mengutamakan hak-hak individu). - Sosialisme, dalam perspektif kepentingan masyarakat, negara wajib menyejahterakan seluruh masyarakat (konssep welfare state). - Kapitalisme, yang memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk menguasai sistem perekonomian dengan kemampuan modal yang ia miliki. • Fungsi ideologi - Struktur kognitif, keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia serta kejadian-kejadian yang terjadi di lingkungan sekitarnya. - Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberi makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia. - Norma-norma, yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak. - Bekal dan jalan, untuk menemukan identitasnya. - Kekuatan, untuk menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan. - Pendidikan, untuk memahami, menghayati serta menolak tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya. • Sumber historis, sosiologi, politis tentang pancasila sebagai ideologi negara - sumber historis Ditelusuri kedudukan pancasila sebagai ideologi oleh para penyelenggara negara yang berkuasa sepanjang sejarah negara Indonesia. - sumber sosiologi Dilihat pancasila sebagai ideologi negara berakar dalam kehidupan masyarakat. - sumber politis Melihat pancasila sebagai ideologi negara dalam kehidupan politik di Indonesia. • Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara ada faktor eksternal dan internal. - Eksternal Pertarungan ideologi, atheisme, kapitalisme, individualisme, isu kebudayaan global, dan sebagainya. - Internal Pergantian rezim, penyalahgunaan kekuasaan, ketidakpercayaan terhadap partai politik. VIDEO 3 • Hakikat pancasila sebagai ideologi negara memiliki dimensi, yaitu: - Realitas Mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakat. - Idealitas Mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. - Normalitas Mengandung nilai yang bersifat mengikat masyarakat berupa norma- norma atau aturan yang harus dipatuhi selagi bersifat positif. - Fleksibilitas Mengandung relevansi atau kekuatan yang merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya (ideologi terbuka) karena bersifat demokratis dan megandung dinamika internal. Mengundang dan merangsang warga negara untuk mengembangkan pemikiran baru tanpa khawatir kehilangan hakikat dirinya. • Urgensi pancasila sebaagai ideologi negara Ideologi mengansung nilai-nilai dasar, norma-norma, dan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh masyarakat penganutnya. Oleh karena itu, ideologi memiliki peranan sebagai berikut: - Sebagai dasar Sebagai dasar merupakan pangkal tolak, asas atau pondasi diatas mana semua kegiatan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang dibangun. Dasar apa umumnya berasal dari nilai-nilai yang berkembang dan hidup dalam masyarakat itu sendiri (dimensi realitas). - Sebagai pengarah Sebagai pengarah artinya sebagai pengatur dan pengendali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Berupa norma atau aturan yang harus dipatuhi agar arah untuk mencapai cita-cita dan tujuan tidak menyimpang (dimensi normalitas). - Sebagai tujuan Sebagai tujuan artinya semua aktivitas dalam kehidupan pada akhirnya mengarah pada suatu cita-cita atau tujuan yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi nasional yang akan memberikan motivasi dan semangat untuk melaksanakan pembangunan bangsa secara adil dan seimbang untuk mencapai tujuang yang tercantum dalam UUD 1945 (dimensi idealitas). • Peran konkret pancasila sebagai ideologi: - Penuntun warga negara (setiap perilaku warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral). - Penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.