Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL ILMIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Disusun Oleh

Nama : Lalu Muh Hadiansyah

Nim : E1B021156

Kelas : 2E

PROGRAM STUDI PPKn

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa Sansakerta, “Panca” yang artinya
adalah lima, dan “Sila” yang berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga
merupakan buah pikiran,musyawarah, dan mufakat yang dilakukan para tokoh penting
pada masa perjuangan kemerdekaan.

Dalam pancasila, ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Kelima prinsip
yang ada dalam Pancasila tersebut kali pertama dicetuskan oleh Presiden RI, Soekarno,
pada 1 Juni 1945. Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam Pancasila tersebut ialah
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mempunyai arti bahwa


Pancasila menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah bagi segala peraturan hukum dan
perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di Indonesia. Hal itu berarti peraturan dan
hukum yang berlaku harus bersumber pada Pancasila. Baik yang tertulis (UUD) maupun
yang tak tertulis (konvensi). Sebagai dasar negara, secara hukum Pancasila memiliki
kekuatan mengikat semua Warga negaranya. Pengertian mengikat ialah bahwa ketentuan
mengenai pembuatan segala peraturan dan hukum untuk bersumber pada Pancasila
bersifat wajib dan imperatif. Dengan kata lain, tidak boleh ada satu pun peraturan atau
hukum di Indonesia yang bertentangan dengan Pancasila.

Dari mempelajari bab ini, diharapkan para mahasiswa dapat mengetahui atau
memahami konsep, hakikat, dan pentingnya pancasila sebagai dasar negara, ideologi
negara, atau dasar filsafat negara Republik Indonesia dalam kehidupan bernegara. Kita
sebagai generasi muda seharusnya berpartisipasi atau berjuang untuk mewujudkan tujuan
negara berdasarkan pancasila. Agar partisipasi kita di masa yang akan datang efektif,
maka perlu perluasan dan pendalaman wawasan akademik mengenai dasar negara
melalui mata kuliah pendidikan pancasila.

B. Rumusan Masalah

Setelah menyusun latar belakang makalah, kami memiliki beberapa rumusan masalah
yang relevan untuk dibahas dalam makalah ini, yaitu:

1. Memahami Bagaimana Konsep Negara, Tujuan Negara dan Urgensi Dasar Negara?

2. Mengapa Pancasila Diperlukan dalam Kajian sebagai Dasar Negara?

3. Bagaimana Sumber Yuridis, Historis, Sosiologis, dan Politis tentang Pancasila sebagai
Dasar Negara?

4. Bagaimana Cara Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila


sebagai Dasar Negara?

5. Bagaimana Cara Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Dasar


Negara?

C. Tujuan

Dari rumusan masalah diatas, kami memiliki beberapa tujuan yang kami muat, yaitu:
- Mengetahui konsep negara, tujuan negara dan urgensi pancasila

- Memahami pentingnya pancasila sebagai dasar negara

- Mengetahui sumber yuridis, historis, sosiologis, dan politis tentang pancasila sebagai
dasar negara

- Memahami cara membangun argumen tentang dinamika dan tantangan pancasila


sebagai dasar Negara

- Mengetahui cara mendeskripsikan esensi dan urgensi pancasila sebagai dasar Negara.

HASIL dan PEMBAHASAN

Menelusuri Konsep Negara, Tujuan Negara dan Urgensi Dasar Negara

1. Menelusuri Konsep Negara

Apakah Anda pernah mendengar istilah Homo Faber, Homo Socius, Homo
Economicus , dan istilah Zoon Politicon? Istilah-istilah tersebut mengisyaratkan bahwa
interaksi antarmanusia dapat dimotivasi oleh sudut pandang, kebutuhan, atau kepentingan
masing-masing. Akibatnya, pergaulan manusia dapat bersamaan (sejalan), berbeda, atau
bertentangan satu sama lain, bahkan meminjam istilah Thomas Hobbes manusia yang
satu dapat menjadi serigala bagi yang lain (homo homini lupus). Oleh karena itu, agar
tercipta kondisi yang harmonis dan tertib dalam memenuhi kebutuhannya, dalam
memperjuangkan kesejahteraannya, manusia membutuhkan negara.

Apakah negara itu? Menurut Diponolo negara adalah suatu organisasi kekuasaan
yang berdaulat yang dengan tata pemerintahan melaksanakan tata tertib atas suatu umat
di suatu daerah tertentu. Sejalan dengan pengertian negara tersebut, Diponolo
menyimpulkan 3 (tiga) unsur yang lazim disebut sebagai unsur konstitutif, yaitu:

a. Unsur tempat, atau daerah, wilayah atau territoir

b. Unsur manusia, atau umat (baca: masyarakat), rakyat atau bangsa

c. Unsur organisasi, atau tata kerjasama, atau tata pemerintahan.

Berbicara tentang negara dari perspektif tata negara paling tidak dapat dilihat dari 2 (dua)
pendekatan, yaitu:

a. Negara dalam keadaan diam, yang fokus pengkajiannya terutama kepada bentuk dan
struktur organisasi negara
b. Negara dalam keadaan bergerak, yang fokus pengkajiannya terutama kepada
mekanisme penyelenggaraan lembaga-lembaga negara, baik di pusat maupun di daerah.
Pendekatan ini juga meliputi bentuk pemerintahan seperti apa yang dianggap paling tepat
untuk sebuah Negara.Dasar negara akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem
pemerintahan, dan tujuan negara yang ingin dicapai, serta jalan apa yang ditempuh untuk
mewujudkan tujuan suatu negara.

Dasar negara akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem pemerintahan,
dan tujuan negara yang ingin dicapai, serta jalan apa yang ditempuh untuk mewujudkan
tujuan suatu negara.

2. Menelusuri Konsep Tujuan Negara

Para ahli berpendapat bahwa amuba atau binatang bersel satu pun hidupnya
memiliki tujuan, apalagi manusia pasti memiliki tujuan hidup. Demikian pula, suatu
bangsa mendirikan negara, pasti ada tujuan untuk apa negara itu diidirikan. Secara
teoretik, ada beberapa tujuan negara diantaranya:

1. Kekuatan, kekuasaan dan kebesaran/keagungan

2. Kepastian hidup, keamanan, dan ketertiban

3. Kemerdekaan

4. Keadilan

5. Kesejahteraan dan kebahagiaan hidup

Tujuan negara Republik Indonesia apabila disederhanakan dapat dibagi 2 (dua),


yaitu mewujudkan kesejahteraan umum dan menjamin keamanan seluruh bangsa dan
seluruh wilayah negara.

3. Menelusuri Konsep dan Urgensi Dasar Negara

Secara etimologis, istilah dasar negara maknanya identik dengan istilah


Grundnorm (norma dasar), rechtsidee (cita hukum), staatsidee (cita negara),
philosophische grondslag (dasar filsafat negara). Secara terminologis atau secara istilah,
dasar negara dapat diartikan sebagai Landasan dan sumber dalam membentuk dan
menyelenggarakan negara. Dasar negara juga dapat diartikan sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara.

Prinsip bahwa norma hukum itu bertingkat dan berjenjang, termanifestasikan


dalam Undang- Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang tercermin pada pasal 7 yang menyebutkan jenis dan hierarki
Peraturan Perundang-undangan, yaitu sebagai berikut:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

d. Peraturan Pemerintah;

e. Peraturan Presiden;

f. Peraturan Daerah Provinsi; dan

g. Peraturan Daerah Kabupaten atau Kota.

Dengan adanya Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia dapat dihindari karena


Pancasila bertumpu pada pola hidup yang berdasarkan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian sehingga perbedaan dapat dibina menjadi suatu pola kehidupan yang dinamis,
penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam satu keseragaman yang kokoh.

KESIMPULAN

Dari Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara
memiliki arti bahwa Pancasila menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah bagi segala
peraturan hukum dan perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di Indonesia, baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Pancasila dapat dijadikan wadah untuk
mempersatukan segala kebudayaan, suku, ras, Bahasa, dan agama yang beraneka ragam
yang ada di Indonesia. Hal ini yang menjadikan Pancasila sebagai norma dasar dalam
mencapai cita-cita bangsa. Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat
penting dalam mengatur segala kegiatan kehidupan bangsa dan negara yaitu untuk
mewujudkan kehidupan yang berdasarkan nilai-nilai agar tercipta negara yang bersatu,
berdaulat, adil dan makmur seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Di dalam Pancasila
terkandung lima nilai yang menjadi pedoman kehidupan bagi rakyat Indonesia. Hal ini
yang menjadikan Pancasila sebagai norma dasar dalam mencapai cita-cita bangsa.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur
segala kegiatan kehidupan bangsa dan negara yaitu untuk mewujudkan kehidupan yang
berdasarkan nilai-nilai agar tercipta negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur
seperti yang tercantum dalam UUD 1945.
REFERENSI

Muzayin. 1992. Ideologi Pancasila (Bimbingan ke Arah Penghayatan dan Pengamalan


bagi Remaja). Jakarta: Golden Terayon Press.

Notonagoro.1994. Pancasila Secara ilmiah Populer. Jakarta: Bumi Aksara.Pimpinan MPR


dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014. (2013).

Bahar, Saafroedin, Ananda B. Kusuma, dan Nannie Hudawati (peny.). 1995,Risalah


Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945-22 Agustus 1945, Sekretariat
Negara Republik Indonesia, Jakarta.

Mahfud, M D. 2009. “Pancasila Hasil Karya dan Milik Bersama”. Makalah pada Kongres
Pancasila di UGM tanggal 30 Mei 200

Anda mungkin juga menyukai