DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK: 1
Pertama – tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Negara” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Yessi Wulandari, S.Pd pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yessi Wulandari, S.Pd, selaku
guru pembimbing mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan kami pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan
terima kasih.
KELOMPOK : 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pancasila, ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Kelima
prinsip yang ada dalam Pancasila tersebut kali pertama dicetuskan oleh Presiden
RI, Soekarno, pada 1 Juni 1945. Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam
Pancasila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas, kami memiliki beberapa tujuan yang kami muat,
yaitu:
- Mengetahui konsep negara, tujuan negara dan urgensi pancasila
- Memahami pentingnya pancasila sebagai dasar negara
- Mengetahui sumber yuridis, historis, sosiologis, dan politis tentang
pancasila sebagai dasar negara
- Memahami cara membangun argumen tentang dinamika dan tantangan
pancasila sebagai dasar negara
- Mengetahui cara mendeskripsikan esensi dan urgensi pancasila sebagai
dasar negara
BAB II
PEMBAHASAN
Apakah negara itu? Menurut Diponolo (1975: 23-25) negara adalah suatu
organisasi kekuasaan yang berdaulat yang dengan tata pemerintahan melaksanakan
tata tertib atas suatu umat di suatu daerah tertentu. Sejalan dengan pengertian
negara tersebut, Diponolo menyimpulkan 3 (tiga) unsur yang lazim disebut sebagai
unsur konstitutif, yaitu:
Berbicara tentang negara dari perspektif tata negara paling tidak dapat dilihat
dari 2 (dua) pendekatan, yaitu:
a. Negara dalam keadaan diam, yang fokus pengkajiannya terutama kepada bentuk
dan struktur organisasi negara
b. Negara dalam keadaan bergerak, yang fokus pengkajiannya terutama kepada
mekanisme penyelenggaraan lembaga-lembaga negara, baik di pusat maupun di
daerah. Pendekatan ini juga meliputi bentuk pemerintahan seperti apa yang
dianggap paling tepat untuk sebuah Negara.
Dasar negara akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem pemerintahan,
dan tujuan negara yang ingin dicapai, serta jalan apa yang ditempuh untuk
mewujudkan tujuan suatu negara.
Tidak hanya itu, serta ditegaskan dalam Undang- Undang No 12 tahun 2011
tentang Pembentukan Perundang- undangan bahwa Pancasila ialah sumber dari
segala sumber hukum negeri. Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum negeri, ialah sesuai dengan Pembukaan Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, bahwa Pancasila ditempatkan sebagai dasar
serta pandangan hidup negara dan sekaligus dasar filosofis bangsa serta negara
sehingga tiap modul muatan peraturan perundang- undangan tidak boleh
berlawanan dengan nilai- nilai yang 86 tercantum dalam Pancasila (Pimpinan MPR
dan Tim Kerja Sosialisasi MPR periode 2009-2014, 2013: 90-91).
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber tertib
hokum Indonesia.
2. Meliputi suasana kebatinan (Geislichenhitergrund) dari UUD 1945
3. Mewujudkan cita-cita hokum bagi dasar negara (baik tertulis maupun tidak
tertulis)
4. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara (termasuk penyelenggara
partai dab golongan fungsional)memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur
5. Meruppakan sumber seangat abadi UUD 1945 bagi penyelenggaraan
negara,para pelaksana pemerintahan.
PEMBERONTAKAN PKI
KESIMPULAN KASUS
Gerakan separatisme ini berhasil ditumpas oleh operasi militer.
Pasukan TNI berhasil memburu para pemberontak dan berhasil menyelesaikan
ancaman separatisme. Indonesia berhasil mempertahankan dasar negara kita
yaitu Pancasila.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar
negara memiliki arti bahwa Pancasila menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah
bagi segala peraturan hukum dan perundang-undangan yang dibuat dan berlaku
di Indonesia, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Pancasila dapat
dijadikan wadah untuk mempersatukan segala kebudayaan, suku, ras, Bahasa,
dan agama yang beraneka ragam yang ada di Indonesia. Hal ini yang
menjadikan Pancasila sebagai norma dasar dalam mencapai cita-cita bangsa.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengatur segala kegiatan kehidupan bangsa dan negara yaitu untuk
mewujudkan kehidupan yang berdasarkan nilai-nilai agar tercipta negara yang
bersatu, berdaulat, adil dan makmur seperti yang tercantum dalam UUD 1945.
Di dalam Pancasila terkandung lima nilai yang menjadi pedoman kehidupan
bagi rakyat Indonesia.
Sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” Sila ini
mengandung arti bahwa pengakuan atas keberadaannya Tuhan sebagai pencipta
alam semesta beserta isinya. Di negara Indonesia terdapat perbedaan
kepercayaan, tetapi semua kepercayaan tersebut mengakui bahwa Tuhan
sebagai pencipta alam beserta isinya. Sila pertama ini sangat diamalkan di
Indonesia seperti toleransi beragama yang sangat erat di Indonesia.
Sila kedua berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” Sila ini
mengandung arti bahwa setiap manusia adalah makhluk yang sama. Masyarakat
Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara.
Sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia” Sila ini mengandung arti
bahwa kita sebagai warga negara Indonesia harus Bersatu dan mengutamakan
kepentingan bangsa diatas kepentingan perseorangan.
Sila keempat berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan” Sila ini mengandung arti
bahwa segala perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan kepala dingin
secara musyawarah. Musyawarah merupakan suatu system pengambilan
keputusan yang melibatkan banyak orang dengan mengakomodasi semua
kepentingan sehingga tercipta satu keputusan yang disepakati Bersama.
Sila kelima berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
Sila ini mengandung arti bahwa keadilan yang didapatkan oleh seluruh
masyarakat Indonesia seacara adil tidak dibeda-bedakan. Jika seseorang
melanggar peraturan akan diberikan sanksi yang adil sesuai dengan apa yang
telah diperbuatnya. Dengan adanya keadilan ini masyarakat akan merasakan
kesetaraan dan tidak ada yang merasa dirugikan.
B. Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan para pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014. (2013). Empat
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta : Sekretariat Jenderal MPR RI.
Mahfud, M D. 2009. “Pancasila Hasil Karya dan Milik Bersama”. Makalah pada
Kongres Pancasila di UGM tanggal 30 Mei 2009
Oetojo Oesman dan Alfian (Eds). 1991. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Berbagai
Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: BP-7 Pusat,.