Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA, PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN,


INDIVIDU DAN MASYARAKAT BESERTA WARGA NEGARA, DAN
STRUKTU, PRANATA DAN PROSES SOSIAL BUDAYA

Oleh :

1. Aulia Aftana (21129023)


2. Gina Khairunnisa (21129213)
3. Nursella (21129269)
4. Raveldio Anelta (21129291)

Dosen Pengampu :

Dra. Hamimah, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah ini bisa selesai tepat waktu.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta
membantu penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian


kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………...……………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………...…………………2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………...……………………..2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pancasila sebagai Dasar


Negara……………………………………………………………….……3,4,5,6,7
B. Prinsip Dasar Pemerintahan Publik…………………………………………..…7,8
C. Individu dan Masyarakat beserta Warga Negara………………………...……..
……9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………..…………………………………………………………….22
B. Saran……………………………………………………………………………..23

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah Pancasila ditetapkan secara konstitusional pada 18 Agustus oleh PPKI


sebagai dasar negara maka Pancasila memiliki kedudukan penting dalam tatanan
kehidupan bangsa Indonesia. Maha pentingnya kedudukan Pancasila kemudian memberi
kesadaran kepada bangsa Indonesia untuk menjadikannya sebagai rujukan mutlak bagi
tatanan kehidupan baik dalam bersosial masyarakat, berpolitik, beragama, maupun
berhukum. Pada tatanan hukum atau dalam berhukum, kedudukan Pancasila dipertegas
sebagai sumber tertib hukum atau yang dikenal dengan sebutan sumber segala sumber
hukum melalui Ketetapan MPR Nomor XX/MPRS/1966 jo Ketetapan MPR Nomor
V/MPR/1973 jo Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/1978. Maka dari itu, Pancasila menjadi
sumber utama dalam tatanan hukum sehingga walaupun terdapat begitu banyak sumber
hukum maka sumber hukum tersebut haruslah sesuai dengan Pancasila.

Pancasila merupakan sumber hukum di Indonesia, Penempatan Pancasila sebagai


sumber hukum di Indonesia adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang
menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis
bangsa dan negara, sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Berbagai kebijakan hukum juga belum mampu mengimplementasikan nilai-nilai


dari Pancasila yang menumbuhkan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap hukum sebagai
pencerminan adanya kesetaraan dan pelindungan hukum terhadap berbagai perbedaan
pandangan, suku, agama, keyakinan, ras dan budaya yang disertai kualitas kejujuran yang
tinggi, saling menghargai, saling menghormati, non diskriminatif dan persamaan di
hadapan hukum. Tanpa Pancasila, masyarakat nasional kita tidak akan pernah mencapai
kekukuhan seperti yang kita miliki sekarang ini.

Disamping itu terkait dengan hubungan antara individu, masyarakat dan warga
Negara. Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial,
individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah,
ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah
tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.

Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role)dan kedudukan (status)


yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang
mempunyai posisi (status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi
seseorang dalam kelompok.

1
Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap
individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus
dan berperan di kelompok sesuai dengan kepentingan itu.

Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya


agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai
aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang
melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjaga keutuhan, keseimbangan,
kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu:
1. Bagaimanakah keberadaan Pancasila sebagai dasar Negara?
2. Apakah prinsip dasar pemerintahan republik?
3. Apakah hubungan antara individu dan masyarakat beserta warga Negara?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui Pancasila sebagai dasar Negara
2. Untuk mengetahui prinsip dasar pemerintahan public
3. Untuk mengetahui hubungan antara individu dan masyarakat beserta warga
Negara

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Dasar Negara


1. Sejarah Perumusan Pancasila

Nama Pancasila sendiri diambil dari bahasa Sanskerta, terdiri dari dua kata, yakni
pañca yang berarti lima dan śīla yang berarti prinsip atau asas. Dengan kata lain,
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Ada lima sendi utama yang menyusun Pancasila, termasuk Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan kesemua ini tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Setelah sempat mengalami perubahan pada kandungan dan urutan lima sila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan, Pancasila akhirnya menjadi
Pancasila seperti yang kita kenal sekarang pada 1 Juni 1945, yang lalu dikenal sebagai
Hari Kesaktian Pancasila.

Diketuai oleh RadjimanWedyodiningrat, anggota BPUPKI terdiri dari dua wakil


ketua, yaitu IchibangaseYosio (Jepang) dan R.P Soeroso, tokoh-tokoh bangsa Indonesia
dan tujuh orang anggota perwakilan dari Jepang.

Secara garis besar, tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan menyusun rencana
mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Maklumat yang sama memaparkan tugas
BPUPKI: mempelajari semua hal penting terkait politik, ekonomi, tata usaha
pemerintahan, kehakiman, pembelaan negara, lalu lintas, dan bidang-bidang lain yang
dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara Indonesia (Asia Raya, 29 April 1945).

BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang
tidak resmi. Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni
1945 yang membahas tentang dasar negara.Pada sidang tidak resmi, BPUPKI membahas
perancangan Undang-Undang Dasar 1945 yang dipimpin Soekarno dan dihadiri oleh
hanya 38 orang.

3
a. Sidang BPUPKI I (29 Mei-1 Juni 1945)
Dalam sidang yang pertama, hari pertama, 29 Mei 1945 bahwa Indonesia
membutuhkan dasar negara.
Para tokoh-tokoh pendiri negara mulai mengusulkan rumusan dasar negara
yang isinya berbeda-beda namun tetap memiliki persamaan yaitu didasari oleh
gagasan besar bangsa Indonesia dan kepribadian bangsa Indonesia.
Salah satu tokoh yang mengemukakan pendapatnya adalah Mohammad
Yamin. Disini, ia mengemukakan bahwa dasar negara terdiri dari 5 asas yaitu:
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat.

Kemudian, pada hari ketiga sidang pertama, 31 Mei 1945, Soepomo


mengemukakan pendapat dalam pidatonya yang menyatakan bahwa negara
Indonesia merdeka adalah dengan mengatasi segala golongan dan pemahaman
untuk mempersatukan lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini, dirumuskan dalam 5
poin yaitu:

1) Persatuan
2) Kekeluargaan
3) Keseimbangan lahir dan batin
4) Musyawarah
5) Keadilan rakyat

Pada hari terakhir dari sidang pertama, 1 Juni 1945, Soekarno turut
mengemukakan pendapatnya dalam sebuah pidato yang diberi nama Pancasila
atas usulan dari seorang teman, ahli bahasa. Rumusan dasar negara dalam 5 sila
tersebut, yaitu:

1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan social
5) Ketuhanan yang berkebudayaan

4
b. Sidang BPUPKI II (10-16 Juni 1945)

Setelah sidang pertama selesai, Indonesia belum mencapai kesepakatan akhir.


Karena hal itu, BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 9 orang, di
bawah pimpinan Soekarno, dengan anggota terdiri atas Ki Bagoes Hadikoesoemo,
Wachid Hasjim, Muhammad Yamin, Abdulkahar Muzakir,
SutardjoKartohadikoesoemo, A.A Maramis, Otto Iskandardinata dan Mohammad
Hatta.

Dalam buku "Aku Warga Negara Indonesia untuk SD/MI Kelas VI" karya Ika
Kartika Sari dan Elly Malihah Setiadi disebutkan, panitia yang diberi nama Panitia
Sembilan ini, dibentuk dengan tujuan merumuskan rumusan-rumusan yang telah
dibicarakan agar menjadi kesepakatan yang lebih jelas.

Untuk mewujudkan hal tersebut, diadakan sidang kedua pada 10 Juni sampai
dengan 16 Juni 1945. Setelah melewati pelbagai pertimbangan dan diskusi, pada 22
Juni 1945 berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka yang diberi
nama Piagam Jakarta oleh M. Yamin yang didalamnya berbunyi:

1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari‟at Islam bagi para pemeluk-


pemeluknya
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Walaupun sudah dirumuskan, bukan berarti rumusan Pancasila mendapatkan


kesepakatan final. Karena, belum adanya perwakilan yang representatif yang
mewakili dari berbagai unsur.berakhirnya kerja BPUPKI pada 7 Agustus 1945,
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 9 Agustus 1945.
Diketuai Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta, PPKI bertujuan untuk mempercepat
persiapan kemerdekaan Indonesia.

Panitia ini beranggotakan 21 orang yang semua anggotanya terdiri 12 orang


Jawa, 3 orang Sumatera, 2 orang Sulawesi, 1 orang Kalimantan, 1 orang Nusa
Tenggara, 1 orang Maluku, dan 1 orang peranakan Tionghoa. Namun tanpa
sepengetahuan Jepang, Soekarno menambah 6 orang lagi, sehingga total ada 27
anggota.

5
Setelah Jepang menyerah terhadap Sekutu, disitulah Indonesia mengambil
kesempatan untuk mendeklarasikan kemerdekaan yang sebelumnya dijanjikan oleh
Jepang pada 24 Agustus 1945.

Dengan merdekanya Indonesia pada 17 Agustus 1945, PPKI berhasil


merumuskan dan menyesahkan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam
Undang-Undang Dasar 1945 pada 18 Agustus 1945, bunyinya:

1) Ketuhanan yang maha esa.


2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Negara merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan dapat mati atau
lenyap, maka pengertian dasar Negara meliputi arti: basis atau fundament, tujuan yang
menentukan arah Negara, pedoman yang menentukan dan mencapai tujuan Negara.
Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, pancasila menetukan bahwa Negara
Indonesia adalah Negara yang menjadi pendukung antara Tuhan, manusia, persatuan,
rakyat serta adil yang merupakan penguat dasar Negara.

Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada


Negara Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai pancasila. Artinya,
pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam
membentuk Negara.

Konsep pancasila sebagai dasar Negara dianjurkan oleh Ir. Soekarno dalam
pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya
untuk menjadikan pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara atau filosophi
schegromd slag bagi Negara Indonesia merdeka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima
oleh seluruh anggota sidang.

Sejak saat itu pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan
sebagai berikut:

1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.


2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945,

6
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan
perintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi
pekerti luhur.
6. Pancasila sebagai ideology juga mengandung system nilai yang bersifat
menyuruh.

Pancasila merupakan dasar kehidupan dasar sehari-hari, baik berdasarkan realita


kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan cita-citabangsa Indonesia, masyarakat harus
lebih dahulu memahami dasar falsafah dan ideologi negara itu, yang selanjutnya akan
mendorong perilaku warganegara, rakyat maupun penyelenggara negara dalam suasana
realitas. Pancasila juga merupakan ideology terbuka. Artinya, yang dikandung oleh sila-
sila pancasila hanyalah terbatas pada nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip dasar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3. Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia


Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Repulik Indonesia ialah :
1) Pancasila sebagai pemersatu bangsa, yaitu dengan menyatukan banyak
perbedaan-perbedaan yang ada di antara masyarakat.
2) Pancasila sebagai dasar filsafat (pandangan) hidup dalam berbangsa dan
bernegara.
3) Pancasila sebagai ideology negara yaitu dapat membawa Indonesia kearah yang
lebih baik setelah peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai pondasi dalam
memperkuat sikap religi dan social, yang terakhir ialah menjadi pegangan hidup
menjadi warga negara yang baik.
4) Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum yang ada
5) Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila statis, akan
tetapi dinamis, dengan gerakan-gerakannya yang positif danserasi, karena
ketatanegaraan akan selalu berkaitan dengan tata negara.Karena tata begara
merupakan pengatur kehidupan bernegara yang menyangkut sifat, bentuk, tugas
negara,dan pemerintahannya.

B. Prinsip Dasar Pemerintahan Republik

Beberapa prinsip dasar sistem pemerintahan Indonesia yang terdapat dalam


UUD1945, adalah :

 Negara yang berdasar atas hukum ( rechstaat)


Hal ini dijelaskan dalam pasal 1 ayat 3 yang berbunyi ‘’ Indonesia adalah negara
hukum’

7
 Sistem Konstitusi
Sistem konsitusi merupakan suatu sistem pemerintahan dimana kekuasaan
pemerintahan didasarkan kepada Undang Undang atau hukum dasar negara.
Sistem konsitusi di indonesia adalah UUD 1945
 Kekuasaan negara tertinggi di tangan MPR
MPR atau Majelis Permusyawaratan Rakyat menjadi Lembaga Tinggi. Sebagai
Lembaga Tertinggi Negara diberi kekuasaan tak terbatas (super power) karena
“kekuasaan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR” dan MPR
adalah “penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia”
 Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara
Berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen, Presiden merupakan penyelenggara
pemerintahan tertinggi di samping MPR dan DPR, karena Presiden dipilih
langsung oleh rakyat. Jadi menurut UUD 1945, Presiden bukan lagi sebagai
mandataris MPR. Dengan demikian Presiden bertanggung jawab langsung
terhadap rakyat. Seperti yang dijelaskan pada pasal 4 ayat 1 “Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar”
presiden adalah bagian dari lembaga eksekuti yang berfungsi untuk
menyelenggarakan pemerintahan
 Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi
pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan
DPR harus saling bekerja sama dalam pembentukan undang-undang termasuk
APBN. Untuk mengesahkan undang-undang, presiden harus mendapat
persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislative ialah hak inisiatif, hak
amandemen, dan hak budget.
 Menteri negara adalah pembantu Presiden
Seperti yang dijelaskan pada pasal 17 ayat 1 yang berbunyi "Presiden dibantu
oleh menteri-menteri negara.
 Menteri negara tidak bertanggungjawab kepada DPR
Menteri tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat karena
dalam kementrian berada di lembaga eksekutif sedangkan DPR berada di
lembaga yudikatif. dan juga seorang menteri tidak dipilih oleh Dewan Perwakilan
Rakyat melainkan seorang presiden yang memilihnya. dalam pemerintahan
Presidential juga kekuasaan tertinggi lembaga pemerintahan berada di tangan
presiden, karena menteri merupakan orang yang dipercayakan presiden
mengembangkan tugasnya maka menteri bertanggung jawabnya kepada presiden.

8
 Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
Kepala negara dalam menjalankan hak-hak dan kewajiban konsitusionalnya
dibatasi oleh ketentuan UUD yang tak boleh dilanggar.

C. Individu Dan Masyarakat Beserta Warga Negara


1. Individu dan Masyarakat

Setiap orang dilahirkan sebagai makhluk individu. Individu berasal dari kata
Latin ”individuum”, artinya “yang tak terbagi “. Jadi individu merupakan suatu
sebutan yang dapat di pakai untuk menyebut suatu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas. Tubuh individu menjadi manusia yang memiliki kepribadian karena
dipengaruhi dua faktor, yakni faktor pembawaan dan faktor lingkungan. Faktor
pembawaan yang dia miliki berupa potensi fisik biologis dan potensi mental
psikologis. Potensi ini di bawa sejak lahir. Faktor ke dua yang juga memberikan
pengaruh besar bagi perkembangan pribadi seseorang adalah faktor lingkungn
hidup manusia, baik lingkungan sosial, lingkungan budaya maupun lingkungan
alam.

Sebagai makhluk sosial manusia hidup dalam suatu masyarakat. Baik dalam
lingkungan masyarakat kecil maupun masyarakat luas. Masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu
kesatuan sosial dengan batas-batas yang di rumuskan degan jelas.

Unsur yang di penuhi oleh suatu masyarakat adalah adanya sejumlah orang
yang hidup bersama, yang sekurng-kurangnya berjumlah dua orang. Suami dan
istri yang hidup bersama dalam pengertian sosiologi dapat disebut sebagai
masyarakat. Degan kata lain keluarga adalah satu masyarakat yang terkecil.

Unsur berikutnya dari satu masyarakt itu adalah bahwa orang-orang yang
ada di dalamnya hidup bersama dan dalam waktu yang cukup lama. Orang-orang
yang membentuk masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa mereka
merupakan satu kesatuan. Masyarakat merupakan suatu sistem hidup bersama,
dimana mereka menciptakan nilai norma dan kebudayaan bagi kehidupan
mereka.

Ciri-ciri suatu masyarakat adalah:

a. Adanya sejumlah orang


b. Tingal dalam suatu daerah tertentu
c. Mengadakan atau mempunyai hubungan yang tetap / teratur satu sama
lain

9
d. Sebagai akibat hubungan ini membentuk satu sistim hubungan antar
manusia
e. Mereka terlibat karena memiliki kepentingan bersama
f. Mempunyai tujuan bersama dan bekerja bersama
g. Mengadakan ikatan / kesatuan berdasarkan unsur-unsur sebelumnya
h. Mempunyai persamaan solidaritas dan perasaan berbagi rasa
i. Sadar akan saling ketergantungan satu sama lain
j. Berdasarkan sisitem yang terbentuk, dengan sendrinya membentuk
norma-norma
k. Kebudayaan bersama melalui hubungan antar manusia

Hubungan antara individu dengan masyarakat sangat erat dan saling


mempengaruhi serta saling tergantung. Masyarakat ada karna ada individu-
individu yang membentunya,individu tidak mungkin bisa hidup tanpa ada
masyarakat yang mendukungnya. Dalam kaitan ini ada beberapa faham berbeda
yang membahasnya. Faham liberalisme yang banyak dianut oleh negara-negara
barat, memandang bahwa kepentingan individu yang harus didahulukan atau di
utamakan, karna setiap individu memiliki hak-hak asaisi yang perlu di junjung
tinggi.

2. Warga Masyarakat dan Warganegara

Individu dan masyarakat mempunyai hubungan yang erat yang tidak dapat
dipisahkan. Individu sukar hidup tanpa ada masyarakat yang mendukungnya.
Individu-individu itu dapat dibuat sebagai anggota atau sebagai warga
masyarakat.

Sebagai warga masyarakat maka ia memiliki hak-hak yang diberikan oleh


masyarakat lingkungannya dan juga memiliki kewajiban atau tanggung jawab
yang harus ia lakukan terhadap masyarakat. Sebagai warga mayarkat yang baik ia
harus melalui suatu proses sosialisasi. Yakni proses belajar menerima nilai,
norma, dan norma yang berlaku di masyarakatnya, sehinga dia bisa diterima oleh
masyarakatnya, sehinga ia bisa diterima oleh masyarakatnya sebagai warganya.

Warga negara adalah anggota dari negaranya. Setiap negara harus memiliki
warga negaranya. Untuk menjadi warga negara suatu negara harus memiliki
syarat-syaratnya. Siapa yang disebut sebagai warga negara republik indonesia.
Untuk menjawab semua itu perlu kita liat ketentuan dari yang terdapat pada UUD
1945 pasal 26 yang menyatakan:

10
1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa indonesia asli dan orang-
orng bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara
2) Syarat-syarat yang mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang

Berdasarkan ketentuan di atas bahwa yang menjadi warga negara indonesia itu
ialah orang bangsa indonesia asli. Dalam pasal undang-undang tersebut di nyatakan
bahwa warga negara republik indonesia adalah :

a. Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan atau perjanjian-perjanjian


dan peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah
menjadi warga negara RI
b. Orang-orang pada waktu lahirnya mempunyai hubungan hukum kekeluagaan
dengan ayahnya yang berkewarganegaraan
c. Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia, apabila
ayahnya itu pada waktu meninggal dunia warga negara RI
d. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI

Untuk memperoleh kedudukan sebagai warga negara indonesia ada beberapa cara
yang dapat ditempuh:

a. Keturunan (pertalian darah)


b. Kelahiran
c. Pengangkatan
d. Pewarganegaraan atau naturalisi

3. Struktur, Pranata Dan Proses Sosial Budaya


a. Struktur Sosial
1) Pengertian Struktur Sosial

Struktur sosial berasal dari dari bahasa latin “structum” yang berarti “menyusun”,
membangun untuk sebuah gedung, dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang
berarti “kerangka”. Dalam antropologi sosial konsep struktur sosial sering dianggap
sama dengan organisasi sosial, khususnya jika dihubungkan dengan masalah
kekerabatan dan kelembagaan atau hukum pada masyarakat yang masih sederhana.

Definisi Struktur Sosial Berdasarkan Pendapat Para Ahli. Berikut ini adalah
beberapa definisi para ahli mengenai struktur social :

 Raymond Flirt menyatakan bahwa struktur sosial merupakan suatu pergaulan


hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang
dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang banyak tersebut ambil bagian.

11
 Soerjono Soekanto (1993), bahwa organisasi berkaitan dengan pilhan dan
keputusan dalam hubungan-hubungan sosial aktual. Struktur sosial mengacu pada
hubungan-hubungan yang lebih fundamental yang memberikan batas-batas pada
aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisasi. Dengan kata lain, struktur
soail diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan
peranan-peranan sosial.
 E.R Lanch menetapkan konsep tersebut pada cita-cita tentang distribusi
kekuasaan di antara individu dan kelompok sosial.

Dari definisi-definisi tersebut di atas disimpulkan bahwa struktur sosial


merupakan skema penempatan nilai-nilai sosial budaya dan organ-organ masyarakat
pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai
suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu
yang lama.

2) Ciri-Ciri Struktur Sosial


Secara umum, struktur sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bersifat Abstrak
Struktur sosial bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba.
b. Terdapat Dimensi Vertikal Dan Horizontal
sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status sosial dengan segala
peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari
struktur status yang tertinggi hingga struktur yang terendah. Contohnya, dalam
sebuah desa/kelurahan terdapat struktur pemerintahan yang berisi kepala desa,
carik, para kepala dusun, dan lain-lain hingga ketua-ketua RW dan ketua RT.
Sedangkan pada struktur sosial yang terjadi dalam struktur sosial dimensi
horizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam
kelompok sosial yang memiliki karakteristik sama. Misalnya suku bangsa, ras,
agama, serta gender.
c. Sebagai Landasan Sebuah Proses Sosial Suatu Bangsa cepat lambatnya proses
sosil suatu masyarakat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
d. Merupakan Bagian dari Sistem Pengaturan Tata Kelakuan dan Pola Hubungan
Masyarakat Struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk
mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
e. Struktur Sosial Selalu Berkembang dan Dapat Berubah Struktur sosial
merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.

12
3) Tiga Bentuk Masyarakat Berdasarkan Ciri Struktur Sosial

Berikut adalah tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial dan
budayanya seperti yang dikemukakan oleh Selo Soemardjan.

a. Masyarakat Sederhana

Ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat sederhana adalah sebagai
berikut.

1. Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.


2. Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun.
3. Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan gaib.
4. Hukum yang berlaku tidak tertulis.
5. Sebagian besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk
pasaran dalam skala kecil.
6. Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan dengan gotong royong.

b. Masyarakat Madya

Ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat madya adalah sebagai
berikut.

1. Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat


sudah mengendur.
2. Adat-istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh dari
luar.
3. Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-
kepercayaan pada kekuatan-kekuatan gaib baru timbul apabila orang mulai
kehabisan akal untuk menanggulangi suatu masalah.
4. Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutnya.
5. Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.
6. Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi
dalam struktur masyarakat.
c. Masyarakat Modern

Ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah sebagai berikut.

1. Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.


2. Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling
mempengaruhi.
3. Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat.
4. Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.

13
5. Tingkat pendidikan formal tinggi.
6. Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis.
7. Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas
penggunaan uang dan alat pembayaran lain.

4) Bentuk-Bentuk Struktur Sosial


a) Dilihat dari Sifatnya
a. Struktur sosial kaku, merupakan struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau
sekurang-kurangnya masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk
melakukan perpidahan status atau kedudukanya.
b. Struktur Sosial Luwes, pada struktur sosial luwes setiap anggota
masyarakatnya bebas bergerak melakukan perubahan. Biasanya terdapat pada
masyarakat yang mmeiliki stratifikasi sosial terbuka.
c. Struktur Sosial Formal, yaitu struktur sosial yang diakui oleh pihak yang
berwenang. Contoh, Lembaga pemerintah tingkat kebupaten yang terdiri dari
seorang bupati, wakil bupati, sekwilda, dll
d. Struktur Sosial Informal, yaitu struktur sosial yang nyata ada dan berfungsi
tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak yang
berwenang.
b) Dilihat dari Identitas Keanggotaan Masyarakatnya
a. Struktur Sosial Homogen, yaitu struktur sosial yang memiliki latar belakang
kesamaan indentitas dari setiap masyarakatnya, seperti ras suku bangsa,
ataupun agama. Contoh Suku Badui dalam.
b. Struktur Sosial yang Heterogen , Struktur Sosial ini ditandai oleh keragaman
identitas dari anggota masyarakatnya. Contoh masyarakat Indonesia yang
memiliki aneka ragam suku, ras, budaya, agama.

c) Dilihat dari Ketidaksamaan Sosial


Yaitu pengelompokkan manusia secara horizontal dan vertikal. Pengelompokan
ini berdasarkan ciri fisik, meliputi jenis kelamin, bentuk dan tinggi tubuh, warna
kulit, rambut, dan sebagainya. dan juga dari non fisik seperti, budaya, meliputi
kecerdasan, ketrampilan, motivasi, minat dan bakat.
a. Faktor-faktor Pembentuk Ketidaksamaan Sosial
1. Keadaan Geografis
2. Etnis
3. Kemampuan atau Potensi Diri
4. Latar Belakang Sosial

14
b. Bentuk-bentuk Ketidaksamaan Sosial
1. Secara Horizontal, yaitu Struktur masyarakat dengan berbagai kesatuan-
kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama,
dan adat istiadat yang dikenal dengn istilah diferensiasi social
2. Secara Vertikal, Yaitu struktur sosial yang ditandai oleh kesatuan-
kesatuan sosil berdsarkan perbedaan-perbedaan pelaspisan sosial, baik
lapisan atas maupun lapisan bawah yang dikenal dengan stratifikasi
sosial.
c. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Ketidaksamaan Sosial
1. Diferensiasi Sosial, yaitu perbedaan individu atau kelompok dalam
masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (heirarki).
Bentuk-bentuk diferensiasi yaitu perbedaan ras, suku bangsa(etnis),
agama dan gender.
2. Stratifikasi Sosial, yaitu pelapisan sosial dalam masyarakat yang lebih
dikenal dengan istilah stratifikasi sosial.

5) Fungsi Struktur Sosial


a. Fungsi Identitas

Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya masing-masing. Strukrtur


sosial berbagai sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok.
Kelompok yang anggotanya memlii kesamaan dalam latar belakang ras, sosial,
dan budaya akan mengembangkan struktur soasialnya sendiri sebagai pembeda
dari kelopok lainnya.

Contohnya, kebudayaaan Minangkabau menganut system matrilinial


(kekerabatan berdasarkan garis keturunan ibu). Ini berbeda dengan system
kebudayaan lainnya yang mayoritas menganut patrilineal. Perbedaan semacam ini
akn membangun struktur sosial yang berbeda pula dengan kebudayaan lainnya.

b. Fungsi Kontrol

Struktur bias berfungsi untuk mengontrol individu yang berada di ddalam


struktur tersebut. Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kcenderungan
dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain. Melanggar
aturan yang berlaku, berpotensi untuk menimbulkan konsekuensi yang pahit.
Struktur sosial sebagai kontrol.

15
Contoh: kebudayaan Batak melarang perkawinan antara pria dan wanita yang
semarga. Orang Batak yang memiliki marga yang sama berarti masih memiliki
hubungan saudara.

c. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur social yang ada dalam kelompoknya, mulai dari
sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisiplinan.

b. Pranata Sosial
1. Pengertian Pranata Sosial

Pranata Sosial adalah wadah yang memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi


menurut pola perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku.

Horton dan Hunt mengartikan pranata sosial sebagai suatu hubungan sosial yang
terorganisir yang memperlihatkan nilai-nilai dan prosedur-prosedur yang sama dan
yang memenuhi kebutuhan2 dasar teertentu dalam masyarakat.

2. Ciri-Ciri Pranata Sosial


a) Pranata Ekonomi (memenuhi kebutuahan material) , bertani,industri, bank,
koperasi dan sebagainya.
b) Pranata Sosial/ memenuhi kebut. Sosial : perkawinan, keluarga, sistem
kekerabatan, pengaturan keturunan.
c) Pranata politik/ jalan alat untuk mencapai tujuan bersama dlm hidup
bermasyarakat. seperti sistem hukum, sistem kekuasaan, partai, wewenang,
pemerintahan.
d) Pranata pendidikan/memnuhi kebutuahn pendidikan, seperti PBM, sistem
pengetahuan, aturan, kursus, pendidikan keluarga, ngaji.
e) Pranata kepercayaan dan agama/ memenuhi kebutuhan spiritual. seperti
upacara semedi, tapa, zakat, infak, haji dan ibadah lainnya.
f) Pranata Kesenian/ memenuhi kebutuhan manusia akan keindahan, seperti
seni suara, seni lukis, seni patung, seni drama, dan sebagainya.
3. Fungsi Pranata Sosial
Pranata sosial mempunyai fungsi untuk :
 Memberi pedoman kepada anggota masyarakat bagaimana seharusnya
bertingkah laku atau bersikap dalam mnghadapi masalah dalam masyarakat
yang bersangkutan
 Menjaga kebutuhan dari masyarakat yang bersangkuan
 Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah
laku para anggotanya.

16
4. Jenis-Jenis Pranata Sosial
1. Berdasarkan Pengembangannya
 Cresive institutions (pranata yang utama) adalah institusi yang paling primer
dan tumbuh dari adat istiadat. Contoh: perkawinan, agama dan hak milik.
 Enacted institutions (pranata yang dibuat) adalah institusi yang dibentuk
untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan tertentu. Contoh: pendidikan,
perdagangan dan utang piutang.
2. Berdasarkan Sistem Nilai yang diterima Masyarakat
 Basic institutions adalah pranata sosial yang sangat penting untuk
memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh:
keluarga, sekolah dan negara.
 Subsidiary institutions adalah pranata yang dianggap kurang penting. Contoh:
rekreasi.
3. Berdasarkan sudut Penerimaan Masyarakat
 Approved institutions adalah pranata sosial yang diterima
masyarakat.Contoh: perusahaan, industri, dll.
 Unsactioned institutions adalah pranata sosial yang ditolak
masyarakat.Contoh: pemeras, penjahat, preman, dll.
4. Berdasarkan faktor penyebarannya
 General isntitutions adalah pranata sosial yang dikenal secara umum oleh
masyarakat di dunia.Contoh: agama.
 Restucted institutons adalah pranata yang dikenal oleh kelompok masyarakat
tertentu saja.Contoh: Katolik, Kristen, Islam, Budha, Hindu, Konghucu dan
sebagainya.
5. Berdasarkan fungsinya
 Cooperative institutions adalah pranata sosial yang dihimpun pola serta tata
cara yang diperlukan untuk menacapai tujuan pranata. Contoh: pranata
industrialisasi.
 Regulative institutions adalah pranata sosial yang bertujuan mengawasi adat
istiadat yang tidak termasuk bagian mutlak dari pranata itu sendiri. Contoh:
pranata hukum (kejaksaan, pengadilan, dll).

c. Proses Sosial Budaya

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-


perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah
ada.

17
Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara berbagai segi
kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik,
politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dan lain sebagainya.

1. Faktor Dasar Terbentuknya Interaksi Sosial

Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor
imitasi, sugesti, simpati, motivasi, identifikasi dan empati.

 Imitasi

Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan
maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera
sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk
mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan
gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena
tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran
orang lain. Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti
psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study),
antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi
imitasi pada pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia
untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi
selanjutnya.

 Identifikasi

Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau


sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan
komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak
menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu
dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Cara pemberian tanda
pengenal pada komponen, barang atau bahan bermacam-macam antara lain
dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang akan naik
kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar nanti
mengenalinya mudah.

 Sugesti

Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang


individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau
melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.

18
 Motivasi

Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar


masyarakat, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa
yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab .
Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi
dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada
siswa.

 Simpati

Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu


merasakan perasaan orang lain tersebut. Contoh: membantu orang lain yang
terkena musibah hingga memunculkan emosional yang mampu merasakan orang
yang terkena musibah tersebut.

 Empati

Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan
kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat
intens/dalam.Hubungan antara suatu individu masyarakat dengan relasi - relasi
sosial lainnya,menentukan struktur dari masyarakatnya yang dimana hubungan
antar manusia dengan relasi tersebut berdasarkan atas suatu komunikasi yang
dapat terjadi di antara keduanya. Hubungan antar manusia atau relasi – relasi
sosial,suatu individu dengan sekumpulan kelompok masyrakat,baik dalam bentuk
individu atau perorangan maupun dengan kelompok – kelompok dan antar
kelompok masyarakat itu sendiri,menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan
dan perkembangan masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk
konkrit,komunikasi atau hubungan yang sesuai dengan nilai – nilai sosial di
dalam suatu masyarakat,telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang
dimana proses – proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.

2. Syarat Interaksi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya
dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

 Kontak Sosial

Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum
yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak
berarti bersama-sama menyentuh.

19
Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui
interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan
pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat
elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya
kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.

Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif
mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada
suatu pertentangan atau konflik.

Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer
terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya,
kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar
tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak
sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya,
percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung
dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW
mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika
Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar
datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.

 Komunikasi

Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting


dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku
(pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang
disampaikan. Ada empat unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut.

 Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran


kepada pihak lain.
 Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran,
atau perasaan.
 Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa
informasi, instruksi, dan perasaan.
 Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa
lisan, tulisan, gambar, dan film.

20
3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
a. Kerja sama
Kerja sama ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok-
kelompok bekerja sama Bantumembantu untuk mencapai tujuan bersama. Misal,
gotongroyong membersihkan halaman sekolah.
b. Persaingan
Persaingan adalah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau
kelompok- kelompok berlomba meraih tujuan yang sama.
c. Pertentangan
Pertentangan adalah bentuk interaksi sosial yang berupa perjuangan yang
langsung dan sadar antara orang dengan orang atau kelompok dengan kelompok
untuk mencapai tujuan yang sama.
d. Persesuaian
Persesuaian ialah proses penyesuaian dimana orang- orang atau kelompok-
kelompok yang sedang bertentangan bersepakat untuk menyudahi pertentangan
tersebut atau setuju untuk mencegah pertentangan yang berlarut- larut dengan
melakukan interaksi damai baik bersifat sementara maupun bersifat kekal. Selain
itu akomodasi atau penyesuaian juga mempunyai arti yang lebih luas yaitu,
penyesuaian antara orang yang satu dengan orang yang lain, antara seseorang
dengan kelompok, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
e. Perpaduan
Perpaduan adalah suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai
dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara individu atau
kelompok. Dan juga merupakan usaha- usaha untuk mempertinggi kesatuan
tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan
tujuan bersama.

21

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pancasila adalah dasar dan
ideologi terbentuknya suatu bangsa yang besar ini yaitu adalah Indonesia. Pancasila
sendiri adalah 2 dasar atau 5 sila yang mengatur bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang utuh, berkeadilan dan berkedaulatan.

Pancasila jugalah dasar yang digambarkan sebagai lambang dari Indonesia itu
sendiri untuk menyatakan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang memiliki 5 dasar
yang terdapat dalam pancasila itu sendiri. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
pancasila adalah sebuah ketetapan yang wajib dipatuhi.

Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada


Negara Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai pancasila. Artinya,
pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam
membentuk Negara.

Pancasila merupakan dasar kehidupan dasar sehari-hari, baik berdasarkan realita


kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan cita-citabangsa Indonesia, masyarakat
harus lebih dahulu memahami dasar falsafah dan ideologi negara itu, yang
selanjutnya akan mendorong perilaku warganegara, rakyat maupun penyelenggara
negara dalam suasana realitas. Pancasila juga merupakan ideology terbuka. Artinya,
yang dikandung oleh sila-sila pancasila hanyalah terbatas pada nilai-nilai dasar dan
prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Hubungan antara individu dengan masyarakat sangat erat dan saling


mempengaruhi serta saling tergantung. Masyarakat ada karna ada individu-individu
yang membentunya,individu tidak mungkin bisa hidup tanpa ada masyarakat yang
mendukungnya. Dalam kaitan ini ada beberapa faham berbeda yang membahasnya.
Faham liberalisme yang banyak dianut oleh negara-negara barat, memandang bahwa
kepentingan individu yang harus didahulukan atau di utamakan, karna setiap individu
memiliki hak-hak asaisi yang perlu di junjung tinggi.

Individu dan masyarakat mempunyai hubungan yang erat yang tidak dapat
dipisahkan. Individu sukar hidup tanpa ada masyarakat yang mendukungnya.
Individu-individu itu dapat dibuat sebagai anggota atau sebagai warga masyarakat.

22

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.

Saran kami dalam makalah ini adalah untuk menambah lagi wawasan bagi para
pembaca agar kita mengenai keberadaan Pancasila sebagai dasar hukum Negara,
prinsip pemerintahan serta hubungan individu, masyarakat dan warga Negara.

23

DAFTAR PUSTAKA
http://www.jurnal.ummu.ac.id/index.php/justisia/article/view/430/288

http://agusriyandidonggi.blogspot.com/2014/10/individu-masyarakat-dan-negara.html?
m=1

http://tugaskuliahnoviriyanti.blogspot.com/2016/07/makalah-konsep-dasar-ips-sd-
tentang.html?m=1

http://tugaskuliahnoviriyanti.blogspot.com/2016/07/makalah-konsep-dasar-ips-sd-
tentang.html?m=1wku

https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/proses-perumusan-pancasila-
sebagai-dasar-negara-diawali-bpupki-gaCX?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16311725642697&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Ftirto.id%2Fproses-perumusan-pancasila-sebagai-dasar-negara-diawali-bpupki-gaCX

https://news-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/news.detik.com/berita/d-
5304134/pancasila-sebagai-dasar-negara-ketahui-kedudukan-makna-dan-fungsinya/amp?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16311712397969&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fnews.detik.com%2Fberita%2Fd-5304134%2Fpancasila-sebagai-dasar-negara-
ketahui-kedudukan-makna-dan-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai