Disusun oleh :
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
“Pengaruh Perkembangan HAM Terhadap Nilai-Nilai Sila Kedua” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
2
Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………………………………… 2
Daftar Isi ……………………………………………………………. 3
Bab 1. Pendahuluan ………………………………………………… 4
1.1. Pengertian Istilah dan Konsep…………………………. 4
1.2. Pentingnya Perkembangan HAM terhadap Sila
Kedua………………………………………………….. 4
1.3. Peninjauan Sudut Pandang ……………………………. 5
1.3.1. Historis
1.3.2. Yuridis
Bab 2. Permasalahan ………………………………………………… 7
2.1. Latar Belakang ………………………………………….... 7
2.2.Rumusan Masalah ………………………………………… 7
2.3. Faktor Pendukung ………………………………………... 7
2.4. Faktor Penghambat …………………………………. …… 7
Bab 3. Pembahasan ………………………………………………….. 8
3.1 Serjarah Perkembangan HAM di Indonesia ……………… 8
3.2 Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Sila Ke-2…………… 11
3.3 Penerapan Sila Ke-2 ……….……………………………… 13
3.4 Instrumen HAM di Indonesia ……………………………... 13
3.5 Faktor Penghambat ……………………………………….. 16
Bab 4. Kesimpulan dan Saran ……………………………………….. 17
4.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 17
4.2 Saran ……………………………………………………… 17
Daftar Pustaka ………………………………………………………. 18
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Pancasila secara umum dipahami mengandung arti lima dasar. Kelima dasar ini
adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin
baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pengakuan atas eksistensi
Pancasila ini bersifat imperatif atau memaksa. Artinya, siapa saja yang berada di
wilayah NKRI, harus menghormati Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara
Republik Indonesia.
Di sisi lain ada HAM, yaitu hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak
awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Menurut Oemar Seno Aji (1966), HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia
sebagai insan ciptaan Allah SWT, sepeti hak hidup, keselamatan, kebebasan dan
kesamaaan sifatnya tidak boleh dilangar oleh siapapun dan seolah-olah merupakan holy
4
area. Sementara itu, menurut Kuncoro (1976), HAM adalah hak yang dimiliki manusia
menurut kodratnya dan tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya. G.J.Wollhof
menambahkan, “HAM adalah sejumlah hak yang berakat pada tabi’at setiap pribadi
manusia, dan tidak dapat dicabut oleh siapapun.”
HAM dalam Pancasila sesunguhnya telah dirumuskan dalam Pembukaan UUD
1945 yang kemudian diperinci di dalam batang tubuhnya yang merupakan hukum
dasar, hukum yang konstitusional dan fundamental bagi negara Republik Indonesia.
Perumusan alinea pertama Pembukaan UUD membuktikan adanya pengakuan HAM
ini secara universal. Ditegaskan di awal Pembukaan UUD itu tentang hak kemerdekaan
yang dimiliki oleh segala bangsa di dunia. Oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
1.3.1. Historis
Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang mulai jaman kerajaan Kutai,
Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa Indonesia berjuang untuk
menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki suatu prinsip yang
tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup, di dalamnya tersimpul ciri khas,
sifat karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Oleh para pendiri bangsa kita (the
founding father) dirumuskan secara sederhana namun mendalam yang meliputi lima
prinsip (sila) dan diberi nama Pancasila.
Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan hidup yang
kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-ambing di tengah masyarakat internasional. Hal
ini dapat terlaksana dengan kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah bangsa.
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis telah
dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilainilai Pancasila tersebut tidak
lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai kausa
materialis Pancasila.
1.3.2 Yuridis
5
Demikian juga berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal
10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, wajib
diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.
6
BAB II
PERMASALAHAN
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
HAM pada periode setelah Kemerdekaan juga memiliki sejarah yang panjang.
Periode yang kedua ini dimulai pada 1945 hingga sekarang. Periodisasinya masing-
masing akan dijelaskan berikut ini :
Pada periode awal ini, pemikiran seputar HAM masih tentang hak untuk
merdeka, hak kebebasan untuk berorganisasi serta hak kebebasan dalam
menyampaikan pendapat. Pemikiran HAM juga telah mendapat legitimasi secara
formal karena adanya pengaturan hukum serta masuk dalam konstitusi atau
hukum dasar negara yaitu Undang Undang Dasar 1945. Komitmen terhadap
HAM telah ditunjukkan dalam Maklumat Pemerintah tahun 1945. Langkah
selanjutnya yang ditempuh ialah mendirikan partai politik.
9
suprastruktur politik. Dalam kaitannya dengan HAM, hak asasi masyarakat telah
terpasung, terutama hak sipil serta hak politik.
Sikap defensif pemerintah juga terlihat pada anggapan isu HAM sering
digunakan negara barat dalam memojokkan negara yang tengah berkembang,
contohnya Indonesia. Walau dari pemerintah terjadi kemunduran, namun
pemikiran HAM pada masa ini tetap ada serta lebih banyak dimotori LSM dan
juga masyarakat akademisi yang peduli terhadap penegakan HAM.
10
e. Periode 1998 – sekarang
Pergantian rezim yang terjadi pada 1998 telah memberikan dampak sangat
besar pada perlindungan HAM yang ada di Indonesia. Telah mulai dilakukan
aneka pengkajian terjadap kebijakan pemerintah di era orde baru serta
penyusunan aneka peraturan perundang-undangan yang erat kaitannya dengan
pemberlakuan HAM di Indonesia.
Hasilnya adalah ada banyak norma serta ketentuan hukum nasional yang
diadopsi dari instrumen internasional di bidang HAM. Strategi penegakan HAM
di periode ini terutama dilakukan melalui dua tahap. Pertama adalah tahap status
penentuan dan kedua adalah tahap penataan aturan yang dilakukan secara
konsisten. Demikian adalah sejarah panjang dari Hak Asasi Manusia atau HAM
yang ada di Indonesia.
Pada masa lalu bangsa ini mengalami sejarah panjang yang cukup kelam
untuk diingat. Namun sejarah panjang itu jugalah yang menjadikan kita semua
lebih bijaksana dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tentunya kita semua
tidak lupa penderitaan akan ketidakadilan dan kebiadaban para penjajah yang
menimpa leluhur kita di masa lalu. Dengan adanya sila kemanusiaan yang adil
dan beradab, maka dijaminlah kesamaan derajat seluruh manusia yang di negara
ini. Keadilan seharusnya bukan sesuatu yang mahal bagi kita. Sila ini
memerintahkan segenap bangsa, baik pemerintah maupun rakyat untuk berlaku
adil dalam setiap hal.
11
2. Simbol Pengakuan Atas Kemanusiaan
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab merupakan salah satu bentuk
pengejawantahan sila pertama. Namun, nilai-nilai sila kedua ini meliputi dan
menjadikan nilai-nilai ketiga sila berikutnya.
12
Dengan mengetahui nilai-nilai pada sila kemanusiaan yang adil dan beradab ini,
kita diharapkan untuk senantiasa menjunjung nilai kemanusiaan dan berani
membela kebenaran dan keadilan. Selain itu, adab kita dalam kehidupan sehari-
hari juga harus sesuai dengan sila-sila pada Pancasila.
13
dan kebebasan serta persamaan manusia yang harus ada pada pengertian hak asasi
manusia
Dalam UDHR pengertian HAM dapat ditemukan dalam Mukaddimah yang
pada prinsipnya dinyatakan bahwa hak asasi manusia merupakan pengakuan akan
martabat yang terpadu dalam diri setiap orang akan hak–hak yang sama dan tak
teralihkan dari semua anggota keluarga manusia ialah dasar dari kebebasan,
keadilan dan perdamaian dunia. Sejak munculnya Deklarasi Universal HAM itulah
secara internasional HAM telah diatur dalam ketentuan hukum sebagai instrumen
internasional. Ketentuan hukum HAM atau disebut juga Instrumen HAM
merupakan alat yang berupa peraturan perundang–undangan yang digunakan dalam
menjamin perlindungan dan penegakan HAM. Instrumen HAM terdiri atas
instrumen nasional HAM dan instrumen internasional HAM. Instrumen nasional
HAM berlaku terbatas pada suatu negara sedangkan instrumen internasional HAM
menjadi acuan negara–negara di dunia dan mengikat secara hukum bagi negara
yang telah mengesahkannya (meratifikasi).
Di negara kita dalam era reformasi sekarang ini, upaya untuk menjabarkan
ketentuan hak asasi manusia telah dilakukan melalui amandemen UUD 1945 dan
diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 39 Tahun
1999 tentang HAM serta meratifikasi beberapa konvensi internasional tentang
HAM.
14
g. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan
Internasional tentang Hak–hak Sipil dan Politik (International
Covenant on Civil and Politic
h. Undang Undang RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
2. Kelembagaan HAM
a. Komnas HAM
Komisi Nasional (Komnas) HAM pada awalnya dibentuk dengan
Keppres Nomor 50 Tahun 1993. Pembentukan komisi ini merupakan
jawaban terhadap tuntutan masyarakat maupun tekanan dunia internasional
tentang perlunya penegakan hak asasi manusia di Indonesia. Kemudian
dengan lahirnya UURI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
yang didalamnya mengatur tentang Komnas HAM ( Bab VIII, pasal 75 s/d.
99) maka Komnas HAM yang terbentuk dengan Pengadilan HAM
merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan peraKepres
tersebut harus menyesuaikan dengan UURI Nomor 39 Tahun 1999
b. Pengadilan HAM
Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di
lingkungan peradilan umum dan berkedudukan di daerah kabupaten atau
kota. Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus terhadap
pelanggaran HAM berat yang meliputi kejahatan genosida dan kejahatan
terhadap kemanusiaan (UURI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
HAM) Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompk bangsa, ras, kelompok, etnis, dan agama. Cara yang dilakukan
dalam kejahatan genosida, misalnya ; membunuh, tindakan yang
mengakibatkan penderitaan fisik atau mental, menciptakan kondisi yang
berakibat kemusnahan fisik, memaksa tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran, memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain.
15
memberikan perlindungan anak diserahkan kepada masyarakat. Tugas
KNPA melakukan perlindungan anak dari perlakuan, misalnya:
diskriminasi, eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual, penelantaraan,
kekejaman, kekerasan, penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan salah
yang lain. KNPA juga yang mendorong lahirnya UURI Nomor 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak. Disamping KNPA juga dikenal KPAI
(Komisi Perlindungan Anak Indonesia). KPAI dibentuk berdasarkan
amanat pasal 76 UU RI Nomor 23 Tahun 2002
d. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Komisi Kebenaran
e. LSM Pro-demokrasi dan HAM
16
BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
17
Daftar Pustaka
http://ipospedia.com/sejarah-ham-di-indonesia/
https://asefts63.wordpress.com/materi-pelajaran/perlindungan-dan-penegakan-
hak-asasi-manusia/
Kamus Besar Bahasa Indonesia
https://guruppkn.com/nilai-nn ilai-yang-terkandung-dalam-pancasila
https://stefangreg2410.wordpress.com/2013/04/24/nilai-nilai-yang-terkandung-
didalam-pancasila/
18